BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i...

16
81 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat peneliti tarik dari skripsi yang berjudul “Peran Islam Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni) dalam Bidang Kebudayaan di Yerusalem pada Masa Dinasti Umayyah (660-750 M)” yaitu Islam Sunni di Yerusalem terpecah menjadi beberapa sekte setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Sekte-sekte tersebut antara lain Ahlus-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni), Syiah, Khawarij, dan Mu‟tazilah. Beberapa sekte Islam tersebut masih terpecah lagi menjadi beberapa golongan, antara lain: a). Syiah yang terpecah menjadi golongan: Zaidiyyah, Itsna „asyariyyah, Ismailiyyah, b). Khawarij yang terpecah menjadi golongan : Azariqah, Najdad, „Adzariyah, Ibadhiyyah, „afaridah, Syafariyyah, c). Mu‟tazilah . Islam Sunni atau Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah adalah presentase terbesar dari masyarakat Muslim di Yerusalem. Nama Sunni diambil dari kata Sunnah, yang artinya “jalan”, yang mengacu pada jalan yang selalu diserukan oleh Nabi Muhammad yang secara jelas kelihatan pada kata-kata dan perbuatannya. Bagi Islam Sunni, Alquran adalah fundamental dan Sunah adalah penjelasan pertama yang terpercaya mengenai Kitab Suci. Peran Islam Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni) di Yerusalem pada masa Dinasti Umayyah (660-750 M) dalam bidang kebudayaan antara lain membangun Masjid Al-Aqsha (al-chara>m a’sy-syari>f) yang di dalamnya terdapat banyak masjid diantaranya adalah Masjid Qubbatu‟sh-Shakhrah

Transcript of BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i...

Page 1: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

81

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat peneliti tarik dari skripsi yang berjudul “Peran

Islam Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni) dalam Bidang Kebudayaan di

Yerusalem pada Masa Dinasti Umayyah (660-750 M)” yaitu Islam Sunni di

Yerusalem terpecah menjadi beberapa sekte setelah Nabi Muhammad SAW

wafat. Sekte-sekte tersebut antara lain Ahlus-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni),

Syiah, Khawarij, dan Mu‟tazilah. Beberapa sekte Islam tersebut masih

terpecah lagi menjadi beberapa golongan, antara lain: a). Syiah yang terpecah

menjadi golongan: Zaidiyyah, Itsna „asyariyyah, Ismailiyyah, b). Khawarij

yang terpecah menjadi golongan : Azariqah, Najdad, „Adzariyah, Ibadhiyyah,

„afaridah, Syafariyyah, c). Mu‟tazilah .

Islam Sunni atau Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah adalah presentase terbesar

dari masyarakat Muslim di Yerusalem. Nama Sunni diambil dari kata

Sunnah, yang artinya “jalan”, yang mengacu pada jalan yang selalu diserukan

oleh Nabi Muhammad yang secara jelas kelihatan pada kata-kata dan

perbuatannya. Bagi Islam Sunni, Alquran adalah fundamental dan Sunah

adalah penjelasan pertama yang terpercaya mengenai Kitab Suci.

Peran Islam Ahlu’s-Sunnah wal-Jama>’ah (Sunni) di Yerusalem pada

masa Dinasti Umayyah (660-750 M) dalam bidang kebudayaan antara lain

membangun Masjid Al-Aqsha (al-chara>m a’sy-syari>f) yang di dalamnya

terdapat banyak masjid diantaranya adalah Masjid Qubbatu‟sh-Shakhrah

Page 2: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

82

(Kubah Batu), Masjid Al-Qibli, Masjid Al-Aqsha Al-Qadi>m, dan Musala Al-

Marwan.

Masjid di Yerusalem menggunakan seni arsitektur awal Islam, ada juga

yang yang menggunakan seni arsitektur Byzantium karena adanya

kebudayaan Byzantium yang masuk ke Yerusalem. Hal itu mengakibatkan

seni pembangunan masjid terutama bagian kubah masjid meniru seni

arsitektur Byzantium. Selain itu, penemuan baru dalam bidang ilmu

pengetahuan khususnya ilmu agama Islam juga sangat berkembang pesat

pada masa Dinasti Umayyah. Sistem pendidikan di Yerusalem sangat tertata,

dimulai dari tingkat kutta>b, halaqah, kemudian tingkat madra>sah yang

melahirkan ulama-ulama besar salah satunya seperti Abdu’r-Rahman al-

Auza>’i. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan sosial di Yerusalem

sampai akhirnya menjadikan keruntuhan Dinasti Umayyah itu sendiri.

B. Saran

Pembuatan skripsi yang berjudul “Peran Islam Ahlu’s-Sunnah wal-

Jama>’ah (Sunni) dalam Bidang Kebudayaan di Yerusalem pada Masa Dinasti

Umayyah (660-750 M)” masih belum sempurna, oleh karena itu peneliti

selalu mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk kelancaran

penelitian yang selanjutnya utamanya mengenai Yerusalem. Peneliti

mengharapkan supaya penelitian yang selanjutnya mengenai peran Islam di

Yerusalem tidak hanya terbatas pada masa Dinasti Umayyah, akan tetapi

dapat di teliti pada masa selanjutnya setelah Dinasti Umayyah.

Page 3: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

83

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Lathif Abdussyafi. 2014. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah.

Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Abu Munshar Maher Y. 200. Islamic Yerusalem and Its Christians. London:

Tauris Academic Studies

Al-Azizi Abdal Syukur diterjemahkan oleh Luthfi Anshari. 2014. Kitab Sejarah

Peradaban Islam. Jogjakarta: IRCiSoD

Ali dkk. 1995. Studi Sejarah Islam Indonesia: Binacipta

Antonio Muhammad. 2012. Ensiklopedia Peradaban Islam Yerusalem. Jakarta:

Tazkia Publising

Al-Kabir Abdullah dkk. 1355 H. Lisanul Arab. Kairo: Dar Al-Ma‟arif

Armstrong Karen. 2001. Terjemahan: Islam Sejarah Singkat. Yogyakarta: Jendela

Astrid S. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. IKAPI: Binacipta

Atjeh Aboebakar. 1972. Sji’ah Rasionalisme dalam Islam. Semarang: CV

Ramadhani

Caroline, Chapman dkk. Ensiklopedia Seni dan Arsitektur Islam. Diterjemahkan

oleh Azyumardi Azra. Jakarta: Erlangga

Endraswara Suwardi. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press

Fatmawati Firdaus. 2011. Arti Penting Yerusalem dalam Konflik Arab-Israel.

Skripsi S. Makassar: Universitas Hasanudin

Glasse, Cyril. 2002. Ensiklopedia Islam (ringkas). Diterjemahkan oleh Ghufron

A. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ishomuddin. 2002. Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia

James Parker. 2007. Sejarah Palestina. Terjemahan oleh Jimmi Firdaus.

Yogyakarta: Sketsa

K.Ali. 2003. Sejarah Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kahmad Dadang. 2000. Sosiologi Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Keene Michael. 2006. Agama-Agama Dunia. Yogyakarta:Kanisius

K.Hitti, Philip. 2002. Terjemah: History of the Arabs. Jakarta: PT. Serambi Ilmu

Semesta

Kuncahyono Trias. 2011. Yerusalem 33. Jakarta: PT Gramedia

83

Page 4: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

84

Kuncahyono Trias. 2014. Yerusalem Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir.

Jakarta: PT. Gramedia

Leon Sachar Abram. 1967. A History of the Jaws. New York: Brandeis

University.

Montefiore Simon Sebag. 2014. Yerusalem the Biography. Tangerang Selatan:

PT. Pustaka Alvabet

Muhibbuddin.2014. Keajaiban Yerusalem Kota Suci para Nabi dan Agama-

Agama Samawi yang Menyimpan Berjuta Tragedi. Yogyakarta: Araska

Priyatna Haris. 2008. Kebiadaban Zionisme Israel Kesaksian Orang-Orang

Yahudi. Bandung: Mizan

Ratna Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial

Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Raana Bokhari dkk.2004. Ensiklopedia Islam. Jakarta: Erlangga

Rosyid Muh. 2008. Samin Kudus Bersahaja di Tengah Asketisme Lokal.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sudrajat Ajat. 2010. Yerusalem: Kota Dalam Sengketa. Skripsi S1. Yogyakarta:

Program Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Subana, Sudrajat. 2001. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia

Su‟ud Abu. 2003. Islamologi Sejarah, Ajaran, dan Peranannya dalam Peradaban

Umat Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta

Syalabi. 2003. Sejarah Kebudayaan Islam 2. Jakarta: Radar Jaya Offset

Tim ASPAC for Palestine. 2014. Ensiklopedia Mini Masjid al-Aqsha. Jakarta:

ASPAC For Palestine

Tijani Muh. 2007. Al Syiah Hum Ahlu Sunah Syiah Sebenar-benarnya Ahlu Sunah

Nabi (Saw). Jakarta: El Faraj Publising

Wahid Abdul. 2013. Misteri 3 Kota Suci. Jogjakarta: Safirah

Yahya Harun. 2005. Palestina 2 Intifadhah dan Muslihat Israel. Bandung: Dzikra

Zaidany Ali Hasan. 2012. Misteri 3 Masjid Paling Fenomenal. Jogjakarta: Najah

Referensi dari Internet:

Http://filesti.wordpress.com/2009/07/16/yang-manakah-masjidil-Aqsa(diakses

pada hari Kamis, 21 Mei 2015 pukul 10:32 WIB)

Page 5: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

85

Http://Kisahmuslim.com/mengenal/masjidil/aqsa(diakses pada hari Kamis, 21

Mei2015 pukul 10:37 WIB)

http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Al-Aqsha (diakses pada hari Senin, 1 Juni

2015 pukul 12:30 WIB)

http://www.aramcoworld.com/issue/200901/a.virtual.walking.tour.al-haram.al

sharif.htm (diakses pada hari Senin, 1 Juni 2015 pukul 14:10 WIB)

http://mengakubackpacker.blogspot.com/2013/04/divinely-designed-dome-kubah-

dalam.html (diakses pada hari Senin, 1 Juni 2015, pukul 16:00 WIB)

www.youtube.com. Masjid al-Aqsha (diakses pada hari Selasa, 2 Juni 2015, pukul

13:00 WIB)

http://honaalquds.net/ar/article/542/#VfDTAqBEFAH (diakses pada hari Rabu, 3

Juni 2015, pukul 14.00 WIB)

Page 6: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

86

LAMPIRAN

86

Page 7: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

87

Lampiran 1. Wilayah Kekuasaan Dinasti Umayyah

Gambar 12. Wilayah Kekuasaan Dinasti Umayyah

Keterangan:

a) Kekuasaan Dinasti Umayyah terbagi menjadi tujuh daerah administrasi

antara lain: Persia (Irak), Arabia (Hijaz), Syria, Misr, Itriqiyyah, Magrib,

dan Andalusia

b) Yerusalem merupakan bagian dari wilayah Syria

c) Masing-masing daerah administrasi mempunyai sistem pemerintahan

sendiri yang diatur oleh wali wilayah (gubernur di masa sekarang),

kemudian wali wilayah melaporkan hasil dari sistem pemerintahannya ke

Khalifah Dinasti Umayyah yang ada di Damsyiq.

Page 8: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

88

Lampiran 2. Gambar Pintu di Masjid Al-Aqsha

Gambar 13. Pintu Al-Ghawa>nimah

Gambar 14. Pintu Al-Magha>ribah

Page 9: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

89

Gambar 15. Pintu Al-Mitha>rah

Gambar 16. Pintu Al-Asba>t

Page 10: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

90

Gambar 17. Pintu As-Silsilah

Gambar 18. Pintu An-Na>zir

Page 11: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

91

Gambar 19. Pintu Malik Faishal (Al-Ata>m)

Gambar 20. Pintu Al-Hadi>d

Page 12: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

92

Gambar 21. Pintu Al-Munfarid

Gambar 22. Pintu Al-Hittah

Page 13: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

93

Lampiran 3. Biografi Abdu’r-rahman al-Auza>’i

Abdu’r-rahman al-Auza>’i

Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-

Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai

beliau wafat. Beliau mendapat julukan Syaikhul Islam. Beliau lahir tatkala

sebagian para sahabat Nabi masih hidup. Al-Auza>’i merupakan nisbat kepada

sebuah desa yang terkenal di kota Hamadan, Damsyiq yang bernama Al-Auza‟.

Beliau lahir pada tahun 88 H, dan dikenal sebagai orang yang baik, dan memiliki

banyak ilmu (bidang hadits maupun fikih).

Guru dan murid Al-Auza>’i

Beliau mengambil hadist dari Atha‟ bin Abi Rabah, Qasim bin Makhimarah,

Syaddad bin Abu Ammar, Rabi‟ah bin Yazid, Az-Zuhri, Muhammad bin Ibrahim

At-Taimi, Yahya bin Abi Katsir, dan sejumlah ulama besar dari kalangan tabiin

lainnya. Diceritakan juga bahwa beliau sempat mengambil hadist dari Muhammad

bin Sirin di waktu Muhammad bin Sirin sakit. Sementara, daftar para ulama yang

menjadi murid beliau antara lain: Syu‟bah, Ibnu Mubarak, Walid bin Muslim, Al-

Haql bin Ziyad, Yahya bin Hamzah, Yahya Al-Qaththan, Muhammad bin Yusuf,

Al-Faryabi, Abu Al-Mughirah, dan sejumlah ulama lainnya.

Pujian-pujian untuk Al-Auza>’i

Selama hidupnya, Imam Al-Auza>’i lebih banyak disibukkan dengan

berdakwah dan mengajarkan ilmu. Abu Zur‟ah mengatakan, “Pekerjaan beliau

adalah menulis dan membuat risalah. Risalah-risalah beliau sangat menyentuh.”

Walid bin Mazid mengatakan, “Saya belum pernah melihat beliau tertawa

terbahak-bahak. Apabila beliau menyampaikan kajian yang mengingatkan akhirat,

Page 14: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

94

hampir tidak dijumpai hati yang tidak menangis.” Beliau juga mengatakan, “Saya

belum pernah melihat orang yang lebih rajin beribadah melebihi Al-Auza>’i.” Al-

Haql mengatakan, “Al-Auza>’i telah menjawab dan menjelaskan 70.000

permasalahan.” Sementara, Al-Kharibi mengatakan, “Al-Auza>’i adalah manusia

terbaik di zamannya. Beliau layak untuk mendapat jabatan khilafah.” Bisyr bin

Mundzir mengatakan, “Saya melihat Al-Auza>’i seperti orang buta, karena

khusyuknya.” Disebutkan bahwa beliau menghidupkan malamnya dengan salat

dan membaca Alquran sambil menangis.

Nasihat-nasihat Al-Auza>’i

Ada beberapa nasihat yang pernah disampaikan Al-Auza>’i, di antaranya:

1. Beliau pernah mengatakan kepada Walid bin Mazid, “Apabila Allah

menghendaki keburukan untuk suatu kaum, Allah membuka pintu „suka

berdebat‟ dan Allah sulitkan mereka untuk beramal.”

2. Beliau juga menjelaskan akidah ahlu’s-sunnah, sebagaimana yang diceritakan

oleh Muhammad bin Katsir Al-Mashishi, bahwa beliau mendengar Al-Auza>’i

mengatakan, “Kami dan para tabiin, semuanya, berpendapat bahwa Allah

berada di atas Arsy, dan kami beriman terhadap semua keterangan tentang

Allah yang terdapat dalam sunah.”

3. Beliau menasihatkan agar manusia senantiasa berpegang dengan sabda Nabi

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana diriwayatkan Amir bin Yasaf,

bahwa beliau mendengar Al-Auza>’i mengatakan, “Apabila kamu mendengar

hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, janganlah kamu mengambil

pendapat orang lain, karena beliau adalah mubalig (penyampai berita) dari

Allah.”

Page 15: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

95

4. Beliau juga menasihatkan, “Tidaklah seseorang berbuat bid’ah kecuali pasti

akan dicabut sifat wara’-nya”.

5. Dari Abu Ishaq Al-Fazari, bahwa Al-Auza>’i menasihatkan, “Ada lima hal

yang dipegangi para sahabat dan tabiin: berpegang teguh dengan jamaah

(pemerintah), mengikuti sunah, memakmurkan masjid (rajin shalat

berjamaah), membaca Alquran, dan berjihad.”

Wafatnya Al-Auza>’i

Beliau sangat dihormati oleh Khalifah Al-Manshur (Khalifah kedua pada

masa Dinasti Abbasiyah). Khalifah sangat memerhatikan nasihat-nasihat Al-

Auza>’i. Sampai akhirnya, beliau pernah ditawari untuk menjadi hakim oleh

Khalifah, namun beliau menolaknya. Di akhir hayatnya, beliau berangkat ke

Beirut dan melaksanakan tugas ribath (menjaga daerah perbatasan) dan meninggal

dunia di sana. Warisan yang beliau tinggalkan ketika beliau wafat hanya enam

dinar, dan itu merupakan sisa dari sedekah yang dia berikan.

Page 16: BAB III PENUTUP - abstrak.uns.ac.id · Abu Amru Abdu‟r-Rahman bin Amru bin Muhammad al-Auza>’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai beliau

96

Lampiran 4. Pembagian Daerah Admisnistrasi pada Masa Dinasti Umayyah

1. Hijaz Meliputi Madinah Al-Munawwarah, Makkah Al-

Mukarramah, dan Thaif. Adapun wali/gubernurnya tinggal di

Madinah

2. Yaman Yaman berdiri sendiri dan merupakan daerah teritorial yang

tidak menginduk dengan dipimpin seorang wali, namun

kadang kala daerah ini diindukkan ke dalam wilayah

administrasi Hijaz, di mana yang mengantur daerah ini adalah

wali Hijaz

3. Irak Batas teritorial wilayahnya meliputi keseluruhan negara

Persia Kuno, ditambah daerah-daerah yang masuk wilayah

Transoxiana dan Sindh. Terkadang, para penguasa Umayyah

menjadikan Irak dan Al-Masyriq di bawah satu kekuasaan

seorang wali (gubernur jenderal), yaitu wali Irak. Wali Irak

tersebut juga membantu wali Khurasan. Namun terkadang

wali Khurasan bertanggung jawab langsung terhadap khalifah.

4. Al-Jazirah

(Mesopotamia)

Daerah wilayah ini meliputi Mosul, Armenia, dan Azerbaijan

5. Syam Daerah ini dibagi menjadi lima bagian daerah administratif

dengan memisahkan Homsh dan Qinnasrin paa masa Dinasti

Umayyah.

6. Mesir Sampai akhir kekuasaan Abdul Aziz bin Marwan tahun 85 H,

Afrika Utara masih masuk ke dalam wilayahnya. Namun

setelah itu, Afrika Utara berdiri sendiri dan langsung di bawah

kekuasaan sang khalifah

7. Andalusia Daerah ini di bawah naungan wali Afrika Utara tetapi

terkadang tunduk langsung di bawah naungan khalifah