Tugas Rangkuman Bin

29
TUGAS RESUME MATERI BAHASA INDONESIA DI SUSUN OLEH : CITRA DWI KUSUMAWARDANI (0514040117) KELAS K3 1D POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

description

bin

Transcript of Tugas Rangkuman Bin

Page 1: Tugas Rangkuman Bin

TUGAS RESUME MATERI

BAHASA INDONESIA

DI SUSUN OLEH :

CITRA DWI KUSUMAWARDANI (0514040117)

KELAS K3 1D

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen : Denny Oktavina Radianto, S.Pd., M.Pd.

Page 2: Tugas Rangkuman Bin

I. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui serta digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sehingga bebas dari campuran bahasa daerah. Secara sejarah bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu klasik atau bahasa Melayu kuno.

Secara Sosiologi, bahasa Indonesia diterima keberadaanya pada tanggal 28 Oktober 1928 dan secara Yuridis baru diakui keberadaannya pada tanggal 18 Agustus 1945. peresmian bahasa Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 34 dan masuk dalam judul lambang Negara.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, tepatnya berasal dari bahasa Melayu Riau. Bahasa tersebut dipilih karena alasan berikut :

1. Jika yang dipilih adalah bahasa Jawa, maka suku-suku lain akan merasa di jajah oleh Jawa yang merupakan golongan mayoritas di Indonesia.

2. Bahasa Jawa sulit dipelajari dibanding bahasa Melayu Riau.3. Bahasa Melayu yang dipilih adalah Melayu Riau, bukan Melayu Pontianak,

Melayu Banjarmasin dll karena dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau dan Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau saat Malaka direbut oleh Portugis.

4. Bahasa Melayu Riau sangat sedikit terkena pengaruh dari bahasa asing.

Menurut Minto Rahayu, pertimbangan lain bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia yaitu :

1. Bahasa Melayu sudah menyebar luas di seluruh wilayah.2. Bahasa Melayu diterima oleh semua suku di Indonesia, karena telah dikenal dan

digunakan sebagai bahasa pergaulan, tidak dirasakan sebagai bahasa asing.3. Bahasa Melayu bersifat demokratis, yaitu tidak membeda-bedakan tingkatan

dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat feudal dan memudahkan orang mempelajarinya.

4. Bahasa Melayu bersifat reseptif, yaitu mudah menerima masukan dari bahasa daerah lain dan bahasa asing sehingga mempercepat perkembangan bahasa Indonesia di masa mendatang.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau. Bahasa Indonesia mantap dan dinamis, maksudnya mantap dari segi EYD dan dinamis dalam hal mengikuti perkembangan zaman. Bahasa Indonesia juga disebut sebagai Lingua Franca (bahasa pergaulan).

Page 3: Tugas Rangkuman Bin

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

1. Konsep kedudukan dan Fungsi bahasa Indonesia Fungsi dasar bahasa adalah sebagai alat komunikasi lingual manusia baik

secara terlisan maupun tertulis. Bahasa tidak dapat ditinggalkan, ia selalu mengikuti kehidupan manusia baik manusia anggota suku maupun anggota bangsa.

2. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionala. Sebagai lambang kebanggaan nasionalb. Sebagai lambang identitas nasionalc. Sebagai alat pemersatu berbagai masyarakatd. Sebagai alat penghubung antar budaya dan daerah.

3. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negaraa. Bahasa resmi kenegaraanb. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikanc. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.

d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Perbedaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara atau resmi, yaitu :

a. Perbedaan dari segi wujudnyaPada dasarnya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah sama.

b. Perbedaan dari proses terbentuknyaKedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan bangsa Indonesia. Persatuan merupakan sesuatu yang mutlak untuk mewujudkan suatu kekuatan. Semboyan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” dengan pertimbangan kesejarahan dan kondisi bahasa Indonesia yang lingua franca itu, maka ditentukanlah ia sebagai Bahasa Nasional.

c. Perbedaan dari segi fungsinya Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan sebagai

penghubung antar suku. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi digunakan dalam keterkaitan

sebagai warga Negara.

Terciptanya bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan dan kesatuan terlihat pada Sumpah Pemuda. Sementara terciptanya bahasa resmi didorong oleh tuntutan warga Negara untuk dapat komunikasi antar sesama warga Negara.

Page 4: Tugas Rangkuman Bin

II. Bahasa Baku

Fungsi bahasa baku :

1. PemersatuBahasa baku menghubungkan semua penutur berbagai dialek sehingga bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat.

2. Pemberi KekhasanBerarti membedakan bahasa itu dengan bahasa lainnya

3. Pembawa kewibawaanBersangkutan dengan usaha orang memperoleh kesederajatan dengan peradaban lain.

4. Sebagi kerangka acuanArtinya bahasa baku mempunyai norma yang dijadikan debagai tolak ukur dalam berbahasa.

Cirri-ciri bahasa baku :

1. Kemantapan dinamisMaksudnya bahasa baku memili kaidah atau aturan yang tetap. Namun bahasa baku juga dinamis, sehingga memungkinkan perubahan yang bersistem dan teratur dibidang kosa kata dan peristilahan.

2. KecerdasanKecerdasan bahasa diwujudkan dalam kalimat paragraph dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapakan penalaran atau pemikiran yang logis, teratur dan masuk akal.

Pada paragraf terdapat : - 1 kalimat Utama

- 2 kalimat penjelas

III. Etika dalam Ilmu dan Penerapannya

Masalah etika dan ilmu merupakan fenomena dan aspek-aspek kegiatan keilmuan yang dapat ditinjau dan perspektif hakekat atau landasan keilmua yakni ontology, epistemologi dan aksiologi. Dalam perkembangannya baik etika maupun ilmu senantiasa sejalan dengan situasi dan kondisi perkembangan dunia. Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya etika dan ilmu selalu berkaitan dengan aktivitas manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.

Etika berasal dari baha Yunani kuno yaitu ethos. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens 1999:4).

Persamaan dan perbedaan antara etika dengan moral

Moral bersal dari bahasa Latin Mos yang berarti kebiasaan, adat. Jadi secara etimologi, kata etika dan moral berarti sama, keduanya berasal dari kata yang berarti adat

Page 5: Tugas Rangkuman Bin

kebiasaan. Menurut Komaruddin Hidayat yang dikutip dari Taylor, Paul W dalam bukunya problem of filosophy, bahwa moralitas berkenaan dengan tingkah laku yang konkrit sedangkan etika bekerja dalam level teori.

Ada 4 faktor yang harus dijadikan paradigma yang saling berinteraksi, yakni etika, ilmu, manusia dan alam sekitar. Sehingga dengan ke-4 faktor ini akan menjadi induktinasi antara etika dan ilmu. Sebaliknya jika hal tersebut dikesampingkan dikhawatirkan akan terjadi perkembangan ilmu dan teknologi yang tidak terkendali.

Dan Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ilman yang berarti pengetahuan. Secara terminology ilmu pengetahuan ditandai dengan derasnya arus informasi. Dalam pengertian lain dijelaskan bahwa ilmu merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta baik alamiah atau social yang berlaku umum dan sistematik. Hakikat atau landasan ilmu itu sendiri ada 3 yaitu:

1. Ontology (apa yang dikaji oleh ilmu pengetahuan itu)2. Epistimologi (bagaimana caranya mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut)3. Aksiologi (untuk apa ilmu pengetahuan itu digunakan)

Pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral :

1. Etika deskriptif, melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas2. Etika normative, ahli melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang

perilaku manusia.3. Metaetika, mempelajari logika khusus dan ucapan-ucapan etis.

Fenomenologi dalam Kajian Keilmuan

Kata Fenomenologi berasal dari Yunani Phaenomenon yang artinya menampakkan, memperlihatkan. Berdasarkan uraian para ahli Fenomenologi berarti percakapan tentang fenomena atau sesuatu yang sedang menampakkan diri.

Tiga tahap dalam metode Fenomenologi :

1. Reduksi fenomenologis (penyaringan)Menyaring setiap keputusan yang secara riel muncul terhadap obyek yang diamati.

2. Reduksi EidetisDalam fenomenologi tidak ada sesuatupun yang tersembunyi atau tertutup salah satu yang lain. Segalanya terbuka dan menampakkan diri.

3. Reduksi TransendentalPada reduksi transendental kemurnian fenomenologi harus diimbangi dengan situasi subjek yang hakiki yang terbebas dari pengalaman empiris. (Sudarto, 1996).

Bahasa keilmuan adalah sarana yang digunakan dalam komunikasi keilmuan. Secara umum terdapat unsur-unsur berupa bentuk komunikasi keilmuan, antara lain lambang (kata-kata dan tanda-tanda), definisi dan pernyataan logika. Bahasa keilmuan merupakan bahasa yang dipakai dalam penulisan ilmiah atau dalam buku pengetahuan.

Page 6: Tugas Rangkuman Bin

Cirri-ciri bahasa keilmuan:

1. Cendekia : membentuk pernyataan yang tepat dan cermat2. Lugas : dalam pemaparannya dapat menghindari kesalahpahaman3. Jelas : gagasan yang akan disampaikan dengan bahasa jelas4. Formal : bahasa yang digunakan dalam penulisan ilmiah5. Obyektif : penempatan gagasan sebagai pangkal tolak harus diwujudkan

dalam penggunaan kata6. Konsisten : mengikuti kaidah unsur kebahasaan 7. Ringkas dan padat : kandungan gagasan yang diungkapkan dengan

menggunakan bahasa secara memadai.

IV. Membaca Kritis untuk Menulis

Membaca kritis : membaca teliti untuk mengevaluasi bacaan tersebut, kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan.

Pengertian Membaca

Membaca adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal tidak hanya sekedar malafalkan tulisan, tapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik dan metakognitif.

1. Pengertian Membaca KritisKegiatan membaca kritis digunakan untuk mendapatkan informasi yang

relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan. Jenis tulisan yang kita baca berisi informasi yang berbeda. Informasi yang kita dapatkan dan tulisan popular, misalnya berbeda dengan informasi yang kita dapatkan dari tulisan ilmiah. Membaca kritis memerlukan ketekunan dan kesabaran.Tiga hal yang harus dikuasai dalam membaca kritis adalah kemampuan untuk membaca komprehensif, membaca intensif, dan membaca cepat.

2. Tujuan Membaca Kritisa. Memahami maksud penulis.b. Memahami organisasi dasar tulisan dan menilai penyajian penulis.c. Menerapkan prinsip-prinsip kritis dalam suatu bacaan.d. Meningkatkan minat dan ketrampilan membacanya serta selalu berpikir

kritis.e. Mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan dengan memanfaatkan

penerbitan buku-buku ilmiah.

3. Pengertian Membaca Kritis untuk MenulisProduk dari praktik membaca kritis ini adalah rangkuman bahan yang

dibaca terkait, dan kutipan-kutipan yang relevan. Kita perlu membaca untuk menghasilkan tulisan yang baik.

4. Ragam Membaca Kritis

Page 7: Tugas Rangkuman Bin

a. Membaca cepat sekaligus untuk mencari topic.b. Membaca cepat untuk informasi khusus.c. Membaca teliti untuk informasi rinci.

5. Membaca Kritis Tulisan/Artikel IlmiahMembaca kritis tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis

tulisan lain karena jenis informasinya yang berbeda. Tulisan ilmiah berisi tentang hasil penelitian.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca tulisan/artikel ilmiah adalah

a. Membaca tesis/pernyataan masalahb. Meringkas butir-butir penting setiap artikelc. Menyitir konsep-konsep pentingd. Menentukan bagian yang akan dikutipe. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang akan dikutipf. Menentukan posisi penulis pengutip

6. Membaca Kritis Tulisan/Artikel PopulerTulisan yang kita buat dapat memanfaatkan informasi dari artikel atau

artikel popular. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membaca tulisan popular adalah

a. Mengenali persoalan utama atau isu yang dibahas dalam artikel popular

b. Menentukan signifikans/relevansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkanRelevansi : kesesuaianSignifikansi : daya beda

c. Memanfaatkan isu artikel popular untuk bahan/inspirasi dalam menulis

d. Membedakan isi artikel dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah

7. Membaca Kritis Buku IlmiahBuku ilmiah pada dasarnya sama dengan artikel ilmiah, hanya saja uraian

atau pembahasannya lebih panjang dan rinci tentang suatu isu ilmiah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca buku ilmiah adalaha. memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting. Sehingga kita

tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk mecari informasi tentang konsep yang ingin kita ketahui. (berdasarkan makna dramaticalnya)

b. Menemukan konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian dan teori) untuk bahan menulis. Pemahaman megenai konsep penting akan membuat kita semakin kritis.

c. Menentukan dan menandai bagian-bagian dari buku yang akan dikutipd. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutipe. Menetukan posisi penulis sebagai pengutip

8. Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet untuk Menulisa. Kiat praktis mencari dan menemukan bahan-bahan dalam internet

Page 8: Tugas Rangkuman Bin

b. Memilih dan mengevaluasi bahan-bahan dalam jaringan internet untuk bahan menulis

c. Menentukan isi atau gagasan penting pada bahan-bahan yang tersedia dalam jaringan internet

d. Memanfaatkan secara kritis bahan-bahan dalam jaringan internet untuk menulis

9. Ciri Pembaca yang Baika. Dapat menentekukan dengan tepat hubungan antara kecepatan membaca

dengan tujuan membaca yang ingin dicapai.b. Dapat menghubungkan bacaan tersebut dengan hal-hal lain diluar bacaan

yang masih ada kaitannya akan hal yang samac. Dapat menggolongkan bahan bacaan atas bagian yang pokok dan bagian

yang merupakan penjelas saja

10. Cara Membaca Kritisa. Penggaris bawahi ide-ide cemerlangb. Penyempurnaan materi yang kita anggap kurang lengkapc. Antisipasi bantahan-bantahan, terhadap ide-ide yang dianggap controversiald. Penyampaian ide-ide alternative sebagai pembanding, wawasan lain atau

pilihan-pilihan yang lain dari ide-ide yang disodorkan penulis dalam karyanya

11. Memahami maksud penulis naskah:1. Mencari penyataan maksud penulis pada paragraf-paragraf awal 2. Mencari maksud tersebut pada paragraf-paragraf akhir. 3. Memperhatikan baik-baik cara kerja penulis menentukan ruang lingkup

pembicaraan. 4. Memperhatikan organisasi karangan dan penyajian bahan

- Kalau mau memberi tahu sesuatu => menampilkan pokok bahasan langsung dan senyata-nyatanya

- Kalau bermaksud ingin menghimbau => pernyataan logis- Mencari dan menemukan maksud-maksud tersirat

12. Langkah-langkah dalam memahami maksud penulis:1. Bersikap terbuka dan objektif, tidak langsung memberi vonis dan menyerang

- Objektif: adanya penyebutan gelar atau tidak&semua orang bebas berpendapat

2. Kita bertolak dari kejujuran untuk melahirkan asumsi- kita harus jujur : menyetujui pendapat orang dengan memberikan asumsi

pendapat dari teori baru dan teori kita3. Asumsi-asumsi kita analisis sehingga disana bisa dilihat apakah kita berpikir

jernih/tidak- membaca buku orang sebagai studi diri4. Jangan hanyut oleh perasaan emotif dan prasangka- bisa saja berupa ketidak setujuan atau kurang pas5. Jangan sampai kita kehilangan kesimbangan hanya karena melihat hal-hal

yang bertentangan dengan logika dan konsep kebenaran kita

Page 9: Tugas Rangkuman Bin

- jika ingin berkomentar tidaklah dengan emosi6. Kita mencoba berpikir dari sisi sang penulis, atau kita hargai pendapatnya

yang berbeda atau bertentangan dengan konsep kita

V. Terampil Menulis

A. Menulis MakalahSecara konseptual makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya

berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah merupakan bentuk karya ilmiah yang paling singkat dengan jumlah halaman 15 sampai dengan 25 halaman.Prinsipnya sama seperti menulis karya ilmiah. (makalah : karya ilmiah yg pendek). Penulisan makalah terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Bagian awal terdiri dari.a. Halaman sampul

Judul makalah Maksud ditulisnya makalah Nama penulis makalah Tempat dan waktu penulisan makalah

b. Daftar isic. Daftar tabel atau gambar (jika ada)

2. Bagian inti terdiri dari :a. Latar belakang masalahb. Perumusan masalahc. Tujuan penulisan makalah:fungsi yang ingin dicapai dalam penulisan

makalahd. Pembahasane. Kesimpulanf. Saran

3. Bagian akhir terdiri dari.a. Daftar rujukan/daftar pustakab. Lampiran (jika ada)

- Daftar pustaka Nama, tahun, titik dua, halaman

- Bagian inti, pembahasan, jawaban tiap butir ulasan

- Resensi : penilaian baik buruk- Kritik : mencari kekurangan- Esai : artikel populer ( bahasa subjektif )- Artikel : subjektif tapi memberi informasi- Artikel Popular : koran, majalah, esai- Artikel Ilmiah : karya tulis, TA, proposal

Page 10: Tugas Rangkuman Bin

Kohesi : kesatuan bentuk di dalam tulisan kita ( hal bentuk) harus memenuhi syarat, misal : 1 pargraf terdiri dari 3 kalimat

Kohernsi : kesatuan makna, yaitu paragraf 1 dengan paragraf lainnya, kalimat 1 dengan lainnya ( bersambungan apa tidak)

B. Menulis Ringkasan Buku/Resume/KuliahTujuannya adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata

kuliah atau ceramah yang diajarkan. Materi dalam penulisan adalah intisari dari salah satu buku , poin-poin ceramah kuliah, intisari dari satu makalah dll.- Menulis ringkasan itu sebagai tahap latihan- Materi tulisannya sederhana & belum dibahas secara tuntas Intisari: garis besar/ inti-intinya saja Resume/rangkuman: membuat ringkasan untuk dipersedikit Resensi: ulasan tentang buku

C. Menulis Resensi Buku

Kata resensi berasal dari bahasa Belanda, yaitu recensie. Dari bahasa Inggris menyebutkan redevire, sedangkan dalam bahasa latin menyebutkan redevire atau recensereyang artinya melihat kembali, menimbang atau menilai. Tindakan merensensi buku dapat berarti memberi penilaian, mengungkapkan isi buku, membahas atau mengkritik buku.- Resensi : ulasan tentang buku, memuat tentang kekurangan dan kelebihan

buku (biasanya bertujuan untuk promosi)- Resensi biasanya dimuat di media massa -> koran,majalah- Tindakan meresensi buku berarti memberi nilai, mengungkapkan,

mengkritik, membahas- Kritik dalam resensi tidak terlalu tajam

Tujuan penulisan resensi.a. Memberikan informasi yang komperhensif dalam sebuah buku.b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, mendiskusikan

permasalahan yang muncul dalam sebuah buku.c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang pantas atau tidaknya

sebuah buku dibaca.d. Memjawab pertanyaan tentang siapa penulisnya, mengapa ia menulis, dan

bagaimana hubungan buku-buku sejenisnya.e. Untuk segolongan pembaca resensi yang membaca mendapatkan timbangan

dalam memilih buku

Menurut klasifikasi ada 3 bidang garapan resensi.

1. Buku Fiksi(tidak nyata): fabel, dongeng, legenda Non fiksi(nyata): sejarah

2. Pementasan seni Film Sinetron

Page 11: Tugas Rangkuman Bin

Tari Drama Musik/kaset

3. Pameran seni Seni lukis Seni patung

Unsur-unsur yang ada dalam merensensi sebuah karya sastra.

1. Jenis karya satra seperti kumpulan puisi, novel,kumpulan cerpen, atau drama.2. Resensi novel atau kumpulan cerpen memuat dan mengulas tema, perwatakan

atau penokohan, alur atau plot, cerita atu peristiwa, dan bahasa.3. Resensi kumpula puisi memuat pengalaman kebahasaan, pengalamaan indraan,

pengalaman nalaran, dan pengalaman manfaat. Satra menurut bentuknya:

a. Puisi: pencitraan, pengindraan, majasb. Prosa: tokoh, penokohan, sudut pandangc. Drama

Menurut waktunya:a. Lamab. Baru

4. Ulasan mengenai pengarang, baik asal usul, reputasi, hal-hal yang melatarbelakangi penulisan karya sastra, dan karya-karya lainnya.

5. Sudut pembaca yang dituju. Presensi hendaknya menentukan sikap sehubungan dengan kebutuhan masyarakat, seperti:a. Bagaimana sikap presensi bila komposasi karya sastra terasa tidak wajarb. Apakah pendidikan, motivasi berprestasi,karir

Unsur-unsur dalam meresensi sebuah buku.

a. Membuat judul resensib. Menyusun data buku

Judul buku Pengarang Penterjemah (jika buku terjemahan) Penerbit Tahun terbit Tebal buku Harga buku

c. Membuat pembukuan dengan cara:1. Memperkenalkan pengarangnya2. Membandingka dengan buku sejenis3. Memaparkan sosok pengarang4. Merumuskan tema buku5. Memperkenalkan penerbit6. Mebuat dialog

d. Tubuh dan isi resensi, yang meliputi:1. Sinopsis

Page 12: Tugas Rangkuman Bin

2. Ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya3. Keunggulan dan kelemahan buku4. Rumusan kerangka buku5. Tinjauan buku6. Adanya kesalahan cetak7. Penutup resensi

e. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun resensi1. Membaca buku yang akan diresensi secara cermat2. Menceritakan identitas secara lengkap3. Memberikan penilaian secara objektif dan kritis

Langkah-langkah menyusun resensi:

1. Membaca buku yang akan diresensi2. Menceritakan identitas secara lengkap3. Member penekitian secara obyektif dan kritis

D. Menulis Artikel Ilmiah/PopulerArtikel merupakan tulisan yang menggambarkan atau memaparkan suatu

gagasan berdasarkan fakta-fakta. Kegunaan artikel dalam surat kabar adalah untuk membedakan pemuatan antara berita(fakta) dan opini.

Jenis artikel berdasarkan letak pemuatan.1. Artikel umum: dimuat pada halaman opini.memberitahu informasi2. Essay: diletakkan di halaman seni dan hiburan.kritik tapi secara

subjektif/bahasa pribadi (artikel ringan)3. Kritik: kritik yang bersifat objektif4. Resensi: untuk menilai tentang buku, film, dsb.

Bagian atau Sistematikan Artikel

1. Judul atau Fokus. Kriterianya adalah atraktif/baru, tidak terlalu panjang (min ada S P), dan punya relevansi dengan isi artikel sekaligus mencerminkan gagasan sentralnya.

2. Leader: kutipan yang menjadi pengantar sebuah artikel.3. Latar: hal, masalah, atau peristiwa yang mendasari tulisan.4. Angle: sudut pandang penulis dalam menyoroti masalah yang dibicarakan.5. Simpulan, biasanya berisi imbauan, ajakan, refleksi, atau intisari yang telah

disampaikan.

5 Jenis Artikel:

1. Eksploratif: artikel yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian dari penulisnya. Artikel ini ccok untuk mengungkapkan penemuan baru.

2. Eksplanatif: artikel yang isinya menerangkan sesuatu untuk dapat dipahami pembaca.

Page 13: Tugas Rangkuman Bin

3. Deskriptif: artikel yang menggambarkan sesuatu permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat sehingga dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

4. Predikatif: artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang bakal terjadi dikemudian hari berdasarkan perhitungan penulis.

5. Prespektif: artikel yang memberi tuntutan kepada pembacanya untuk melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kekeliruan atau kesalahan.

E. Menulis Proposal1. Pengertian proposal

Menurut anurahman dkk, (2009) proposal adalah suatu perencanaan yang sistematis sebagai kerangka dasar yang memuat komponen dan langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian.

2. Tujuan PenelitianTujuannya adalah tercapainya target dalam suatu penelitian.

Pengukurannya bukan hanya berhasil atau tidak berhasil, melainkan seberapa besar atau seberapa jauh keberhasilan itu dapat dicapai. Tujuan penelitian memberi akan memberi jawaban terhadap masalah yang hendak diteliti.

3. Jenis Penelitiana. Penelitian Kualitatif

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Penelitian ini sering disebut metode naturalistik. Objek alamiah adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga pada saat peneliti memasuki objek setelah berada di objek dan setelah keluar dari objek relative tidak berubah.

Singkatnya, penelitian ini hanya memotret data berdasarkan teori ( umumnya pada bidang sosial)

Objektif: hasilnya dapat diterima oleh orang banyakb. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivestik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Analisis data bersifat kuantitatif/statistik bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

4. Komponen dan Sistematikan ProposalKuantitatif: komponen dalam proposal ini sudah merupakan hal yang bakuKualitatif: komponen dalam proposal ini bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif:1. Judul2. Daftar Isi3. Pendahuluan

Page 14: Tugas Rangkuman Bin

Latar belakang masalah Perumusan masalah Tujuan penelitian Manfaat penelitian

4. Kajian Teori Tinjauan pustaka Hasil penelitian yang relevan Kerangka berpikir

5. Metodologi Penelitiana. Tempat dan waktu penelitianb. Bentuk dan strategi penelitianc. Sumber datad. Teknik cuplikan

e. Teknik pengumpulan dataf. Validitas datag. Analisis data6. Daftar Pustaka

Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif:1. Judul2. Daftar Isi3. Pendahuluan

Latar belakang masalah Identifikasi masalah Pembatasan masalah Perumusan masalah Tujuan penelitian Manfaat penelitian

4. Kajian Teoria. Tinjauan pustakab. Hasil penelitian yang relevanc. Kerangka berpikird. Hipotesis (jawaban sementara)

5. Metodologi Penelitiana. Tempat dan waktu penelitianb. Motode penelitianc. Populasi dan sampeld. Daftar Pustaka

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Ilmiah adalah hasil pemikiran seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya (dwiloka, 2005:2)

Karya Ilmiah berkaitan dengan teknik kutip mengutip

Page 15: Tugas Rangkuman Bin

Penyusunan karya ilmiah harus memenuhi kaidah, antara lain :

1. Penyebutan sumber tulisan yang jelas. Jika mengutip pendapat orang lain harus disebutkan dengan jelas dan lengkap

2. Memenuhi kaidah penulisan yang berkaitan dengan teknik kutip mengutip, penulisan kata, frasa, dan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.

Ciri-ciri karya ilmiah

Karya ilmiah menggunakan bahasa keilmuan yaitu ragam bahasa yang menggunakan istilah-istilah keilmuan yang khususu dan hanya dapat dipahami oleh pakar pada bidang tertentu.

Syarat-syarat karya ilmiah :

1. Komunikatif, artinya uraian yang disampaikan dapat dipahami2. Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotatif.3. Bernalar, artinya tulisan itu harus sistematis4. Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi

sedemekian rupa sehingga tersusun secara padat5. Bersarkan landasan teoritis yang kuat6. Tulisan harus relevan yang disiplin ilmu tertentu7. Memiliki sumber penopang mutakhir8. Bertanggung Jawab

Bahasa baku dalam karya ilmiah memiliki 3 Sifat Utama yaitu:

1. Kemantapan Dinamis2. Kecendekiaannya3. Penyeragaman Kaidah

Jenis-jenis karya ilmiah :

1. Makalah 2. Skripsi3. Thesis

Disertasi

Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai derajat akademis doktor (S3).

Sistematika penelitian kuantitatif :

1. Latar Belakang Masalah2. Identifikasi Masalah3. Pembatasan Masalah4. Perumusan Masalah5. Tujuan Penelitian6. Manfaat Penelitian7. Landasan Teoritis8. Kerangka Pemiiran9. Hipotesis

Page 16: Tugas Rangkuman Bin

10. Tempat dan waktu penelitian11. Metodologi Penelitian12. Populasi dan sampel13. Teknik penelitian tiap2 variabel penelitian14. Deskripsi data berisi hasil pengumpulan data15. Uji persyaratan analisis16. Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis dilakukan langah-langkag berikut :

1. Pengujian hasil analisis data2. Pembahasan hasil analis data

Implikasi, yaitu dampak yang ditimbulkan berdasarkan simpulan penelitian. Berisi penjelasan terhadap perkembangan ilmu dan penelitian serta penerapan praktis hasil penelitian dalam pemecahan masalah dan pelaksanaan kebijakan.

Saran dibuat berdasarkan pada simpulan hasil penelitian dan implikasi. Saran berisi pemecahan masalah yang diteliti atau tindak lanjut hasil penelitian, sehingga lebih bersifat operasional.

Tujuan Penelitian merupakan pernyataan yang berhubungan erat dengan perumusan masalah. Manfaat ini berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis.

Landasan Teoritis berisi kajian teori terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada.

Sumber data penelitian dapat berupa :

- Peristiwa- Informan- Dokumen/arsip -> yang berhubungan dengan masalah penelitianAnalisis data ada 3, yaitu

- Analisis data model interaktif dan mengalir- Analisis komparasi konstan- Analisis pattern matchingIni berupa bagan yang melukiskan kegiatan sejak awal penelitian samapi pembuatan laporan.

Tahap Penyusunan karya ilmiah yaitu :

1. Tahap Persiapan2. Tahap pengumpulan data3. Taha pengrganisasian atau konsep4. Tahap penyuntingan konsep5. Tahap penyajian (Arfin, 2003:7)

Proposan penelitian harus dibedakan pula antara proposal penelitian kuantitatif dan proposal penelitian kualitatif. Proposal penelitian kuantitatif terdiri dari :

Page 17: Tugas Rangkuman Bin

1. Judul2. Daftar isi3. Daftar tabel (jika ada)4. Daftar gambar (jika ada)5. Pendahuluan, yang terdiri dari :

a. Latar belakang masalahb. Identifikasi masalahc. Pembatasan masalahd. Perumusan masalahe. Tujuan penelitianf. Manfaat penelitian

6. Landasan teoritis, terdiri dari :a. Tinjauan pustakab. Hasil penelitian yang relevanc. Kerangka pemikirand. Hipotesis (jika ada)

7. Metode penelitian, teridir dari :a. Tempat dan waktu penelitianb. Metode penelitianc. Populasi dan sampeld. Teknik pengumpulan datae. Teknik analisis data

8. Daftar pustaka

Proposal penelitian kualitatif berbeda dengan proposal penelitian

Kuantitatif terutama menyangkut adnya identifikasi masalah dan hipotesis. Identifikasi masalah dan hipotesis biasanya tidak terdapat dalam penelitian kualitatif.

Proposal penelitian kualitatif terdiri dari :

1. Judul2. Daftar Isi3. Daftar Tabel (jika ada)4. Daftar Gambar (jika ada)5. Pendahuluan

a. Latar belakang masalahb. Perumusan masalahc. Tujuan penelitiand. Manfaat penelitian

6. Landasan teoritis, teridiri dari :a. Tinjauan pustakab. Hasi; penelitian yang relevanc. Kerangka pemikiran

7. Metode penelitiana. Tempat dan waktu penelitianb. Bentuk dan strategi penelitianc. Sumber data

Page 18: Tugas Rangkuman Bin

d. Teknik samplinge. Teknik pengumpulan dataf. Uji keabsahan datag. Teknik analisis datah. Prosedur penelitian

8. Daftar Pustaka

PRESENTASI ILMIAH

Presentasi Ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah.

Presentasi Ilmiah befungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah, baik informasi konseptual maupun procedural.

Kiat-kiat yang diperlukan diterapkan dalam presentasi ilmiah yakni :

1. Menarik minat dan perhatian peserta2. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas3. Menjaga etika ketika tampil didepan forum ilmiah

Tata cara dan pengertian Presentasi Ilmiah :

1. Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai2. Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia3. Penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah

Etika yang harus dijaga oleh peserta presentasi ilmiah :

1. Setiap peserta harus jujur terhadap diri sendiri2. Setiap peserta wajib menghargai pendapat/gagasan orang lain dan hal ini

mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara3. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh peserta lain, dia tidak akan mengulangi

pertanyaan itu4. Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau informasi,

satu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji5. Forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator, sehingga etika yang harus

dijaga adalah dia harus adil6. Semua hal yang terungkap dalam forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan

maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis7. Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan bekerja

dengan baik.

Prinsip-prinsip komunikasi dalam presentasi ilmiah :

1. Mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif2. Memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi3. Presentasi dengan power point4. Beri kesempatan untuk bertanya5. Berbicara yang Jelas6. Future Follow Up

Page 19: Tugas Rangkuman Bin

Melaksanakan Presentasi

1. Persiapan bahan presentasi2. Persiapan presentasi3. Yang diperhatikan dalam presentasi

Pidato

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak

a. Metode Pidato1. Menghafal2. Serta Merta : menggunakan cara improvisasi3. Naskah4. Ekstempora/catatan kecil : metode ini merupakan jalan tengah

b. Aspek-aspek Non Kebahasaan- Nada -Bahasa Tubuh- Intonasi

A. Peran PidatoMenyampaikan ide/informasi secara lisan kepada kelompok massa, yang

merupakan aktivitas sangat penting, baik pada masa lalu maupun pada masa mendatang. Definisi pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.

B. Bentuk-bentuk berbicara di depan Umum

1. Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara didepan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya atau memberikan gambaran tentang suatu hal.

2. Ceramah adalah sebuah kegiatan berbicara dengan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada audiens.

3. Khotbah adalah sebuah kegiatan berbicara yang digunakan dalam bidang keagamaan yang disampaikan oleh ustad, khotib, pastur, dai dan lain sebagainya.

4. Sambuatan adalah sebuah kegiatan berbicara yang digunakan dalam pembukaan suatu acara seremonial atau upacara. Biasanya sambutan disampaikan pada acara perpisahan, pesta ulang tahun, pesta pernikahan, acara dukacita atau acara khusus lainnya.

C. Pidato yang baik ditandai dengan beberapa criteriaa. Isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsungb. Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengarnyac. Isinya tidak menimbulkan pertentangan sarad. Isinya jelase. Isinya benar dan objektiff. Bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengar dang. Disampaikan dengan santun, rendah hati dan bersahabat.

Page 20: Tugas Rangkuman Bin

D. Tujuan berbicara di depan umuma. Memberikan informasi atau menyampaikan sesuatub. Member arahan, ajaran atau instruksic. Mempengaruhi orang laind. Menghibur orang lain

E. Tiga unsure yang berhubungan erat dalam pidato1. Pembicara (orator)2. Pendengar (audience)3. Situasi

F. Langkah-langkah pidato

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.1. Menyelidiki pendengar dengan mengajukan pertanyaan.2. Memilih topic atau tema hendaknya disesuaikan dengan kemampuan diri,

mempunyai arti atau kegunaan bagi pendengarnya.3. Mengumpulkan bahan berdasarkan pengalaman, hasil penelitian, imajinasi,

buku bacaan, media massa maupun media elektronik.4. Membuat kerangka pidato, yaitu : pembuka, isi dan penutup.5. Mengembangkan kerangka menjadi pidato.6. Latihan oral dengan vocal tepat, dengan suara yang nyaring.

G. Pidato umunya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :a. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka

rela. b. Member suatu pemahaman atau informasi pada orang lainc. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang

lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

H. Macam-macam pidato berdasarkan pada sifat dari isi pidato, puidato dapat dibedakan menjadi :a. Pidato pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca

acara atau mc.b. Pidato pengarahan adalah pidato untuk mengarahkan pada suatau pertemuan.c. Pidato sambutan, yaitu pidato yang disampaikan pada suatu yang

disampaikan pada suatu acara atau peristiwa tertentu yang dapt dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian

Persiapan Pidato

1. Wawasan latar belakang pendengar pidato secara umum2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato,dsb

Page 21: Tugas Rangkuman Bin

Kerangka Susunan Pidato

1. Pembukaan dengan salam pembuka2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran,

rencana4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

Gaya penyampain pendapat/opini dalam pidato dapat menggunakan gaya :

1. Sebab-akibat (induktif)2. Akibat-sebab (deduktif)3. Analogi (membandingkan pendapat)