BAB III PEMBAHASAN · yang meliputi informasi dan pencegahan dini serta Kewaspadaan Masyarakat. 2....
Transcript of BAB III PEMBAHASAN · yang meliputi informasi dan pencegahan dini serta Kewaspadaan Masyarakat. 2....
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Tinjaun Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Kantor Walikota Bekasi
Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu
sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara (358-669).Luas Kerajaan ini mencakup
wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah
Sungai Cimanuk di Indramayu.Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, leatak
Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanagara adalah di
wilayah Bekasi sekarang.Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja
Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan
Raja-Raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M)
Raja Kerajaan Sunda (disebut pula Kerajaan Pajajaran) yang terakhir.
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi
tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan
ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan.
Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja
(Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482-1521 M) yang ditulis dalam lima lembar
lempeng tembaga. Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanagara
abad kea 8 Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi
menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni
sebagai penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).
19
20
Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan
cepat.Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda
perekonomian yang semakin bergairah.Sehingga status Kotif. Bekasi pun kembali
di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-undang
Nomor 9 Tahun 1996 Menjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi
saat itu adalah Bapak Drs. H. Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998).
Selanjutnya berdasarkan hasil pemilihan terhitung mulai tanggal 23
Pebruari 1998 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif dijabat
oleh Bapak Drs. H Nonon Sonthanie (1998-2003). Setelah pemilihan umum
berlangsung terpilihlah Walikota dan Wakil Walikota Bekasi yaitu : Akhmad
Zurfaih dan Moechtar Muhammad (perode 2003 - 2008).
Visi“Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan”
Visi ini dijelaskan sebagai berikut :
“Bekasi Maju” menggambarkan pembangunan Kota Bekasi dan kehidupan warga
yang dinamis, inovatif dan kreatif yang didukung ketersediaan prasarana dan
sarana sebagai bentuk perwujudan kota yang maju.
“Bekasi Sejahtera” menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Bekasi yang
meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan,
terbukanya kesempatan kerja dan berusaha, serta lingkungan fisik, social dan
religious sebagai bentuk perwujudan masyarakat yang sejahtera.
“Bekasi Ihsan” menggambarkan situasi terpelihara dan menguatnya nilai, sikap
dan perilaku untuk berbuat baik dalam lingkup individu, keluarga dan masyarakat
Kota Bekasi.Kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan partisipasi
21
masyarakat dalam pembangunan tumbuh seiring dengan meningkatnya tata kelola
pemerintahan yang baik untuk mewujudkan kehidupan yang beradab.
Misi
1. Menyelenggarakan tata kelelola kepemerintahan yang baik
Misi ini bermakna bahwa tata kelola kepemerintahan dalam mewujudkan Visi
Kota Bekasi dilakukan melalui fungsi pengaturan, pelayanan, pemberdayaan
masyarakat, dan pembangunan, menempatkan aparat ur sebagai pamong praja
yang menjunjung tinggi integritas terhadap amanah, tugas, dan tanggungjawab,
berdasarkan 10 (sepuluh) prinsip Good Governance, yakni: ( 1) Partisipasi
masyarakat; (2) Tegaknya supremasi hukum; (3) Transparansi; (4) Kesetaraan;
(5) Daya tanqqap kepada stakeholders; (6) Berorientasi pada visi; (7)
Akuntabilitas: (8) Pengawasan; (9) Efektivitas dan efisiensi: (10)
Profesionalisme.
Pendekatan yang dilakukan untuk aktualisasi misi ini melalui penataan sistem,
peningkatan kinerja dan penguatan integritas aparatur.
1. Membangun Prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan
pertumbuhan kota.
Misi ini bermakna bahwa pembangunan prasarana diarahkan untuk
terpenuhinya kelengkapan dasar fisik lingkungan kota bagi kehidupan yang
layak, sehat, aman, dan nyaman; terpenuhinya sarana perkotaan untuk
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya,
dan ekonomi dan terpenuhinya kelengkapan penunjang untuk pelayanan warga
kota. Misi ini juga mengarahkan pembangunan prasarana dan sarana yang
meningkat dan serasi, untuk memenuhi kehidupan warga kota yang dinamis,
22
inovatif, dan kreatif, denqan memperhatikan prinsip pengelolaan,
pengendalian, dan pelestarian lingkungan hidup, dalam mewujudkan kota yang
maju, tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat melalui layanan pendidikan,
kesehatan, dan layanan sosial lainnya.
Misi ini bermakna bahwa layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial
lainnya diarahkan untuk meningkatkan derajat kehidupan sosial masyarakat,
seiring dengan terbangunnya kehidupan keluarga sejahtera, terkelolanya
persoalan dan dampak sosial perkotaan, meningkatnya partisipasi perempuan
dan peran serta pemuda dalam pembangunan, aktivitas olahraga pendidikan,
rekreasi. dan prestasi. serta aktualisasi budaya daerah sebagai fungsi sosial,
normatif, dan apresiatif.
3. Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan
menengah, peningkatan investasi, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Misi ini bermakna bahwa upaya untuk meningkatkan perkonomian ditempuh
melalui peningkatan kapasitas dan perluasan sektor usaha bagi pelaku Usaha
MikroKecil dan Menengah (UMKM), pengembangan industri kreatif,
peningkatan daya tarik investasi, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif,
yang bermuara pada pembentukan lapangan kerja baru dan kesempatan
berusaha, terbentuknya daya saing perekonomian kota, dan laju pertumbuhan
ekonomi yang meningkat.
4. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai.
Misi ini bermakna bahwa dinamika pembangunan dan kehidupan warga Kota
Bekasi harus diimbangi dengan upaya pengendalian terhadap potensi
23
kerawanan sosial, gangguan ketertiban, penegakan perda, penanggulangan
bencana, kesatuan dan ketahanan bangsa, kerukunan hidup dan umat beragama,
serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan.
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi Kewaspadaan Nasional
Struktur organisasi merupakan perangkat pembagian pelaksanaan
manajemen , struktur secara sederhana diartikan sebagai susunan lapisan atau
bagian yang sistematis. Organisasi dan struktur sifartnya dinamis, sehingga jika
terjadi perubahan lingkungan, baik lingkungan di dalam organisasi atau
lingkungan di luar organisasi, sebaiknya struktur perlu diadakan
perubahan.Struktur organisasi dalam sebuah lembaga sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan sehingga bermanfaat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien. Keperluan ini terutama untuk level pimpinan
organisasi agar dapat menepatkan kapan suatu struktur organisasi masih tetap
mempertahankan atau kapan dilakukan perubahan sesuai dengan kondisi
lingkungan dan perkembangan organisasi.
Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang sistematis dengan
bagian yang satu dengan bagian yang lainya agar tercipta koordinasi dan
kerjasama yang baik antara semua bagian atau departement. Dengan adanya
pengorganisasian, maka semua bagian yang terlibat akan mengetahui apa yang
harus mereka kerjakan dan kepada siapa mereka harus bertanggung jawab, dengan
kata lain dengan adanya pengorganisasian, setiap pelaksanaan dari rencana akan
terdapat suatu kesatuan dalam mencapai tujuan.
24
Bagan struktur organisasi Bidang Kewaspadaan Nasional dapat dilihat
pada Gambar III.1 berikut ini.
Sumber:Kewaspadaan Nasional (2018)
Gambar III.1
Struktur Organisasi Bidang Kewaspadaan Nasional
Tata Kerja Organisasi berdasarkan struktur organisasi Bidang
Kewaspadaan Nasional, maka dapat dijelaskan tugas masing-masing bagian,
sebagai berikut:
Kepala Badan
1. Kepala Badan mempunyai tugas membantu Walikota dalam memimpin,
mengendalikan dan mengkoordinsikan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah Daerah
lingkup Kesatuan Bangsa dan Politik yang meliputi Bidang Kesatuan Bangsa,
KABID KEWASPADAAN NASIONAL
Drs. M JARNUJI. M. Pd
KASUBBID KEWASPADAAN MASYARAKAT
Drs. NANANG PURWOTO
KASUBBID INFORMASI DAN PENCEGAHAN DINI
ASEP DIKI KURNIADI, SH
KEPALA BADAN
Drs. H. ABDILLAH. M. Si
25
Kewaspadaan Nasional, Kerukunan beragama dan kemasyarakatan, Serta Politik
Dalam Negeri.
Bidang Kewaspadaan Nasional
1. Bidang Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dalam memimpin, mengendalikan dan mengkoordinsikan perumusan kebijakan
teknis dan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Badan
yang meliputi informasi dan pencegahan dini serta Kewaspadaan Masyarakat.
2. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Kewaspadaan Nasional Mempunyai
Fungsi:
a. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan bidang.
b. Perumusan kebijakan,petunjuk teknis serta rencana srategis sesuai lingkup
bidang tugasnya.
c. Pelaksanaan anggaran kegiatan bidang selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
d. Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Badan yang meliputi informasi dan pencegahan dini
serta kewaspadaan masyarakat, yaitu:
1) Fasilitasi komunikasi intelijen daerah (Kominda) dan komunikasi,
informasi serta edukasi dalam rangka pencengahan dini pada masyarakat.
2) Fasilitasi kewaspadaan orang asing dan lembaga asing berkordinasi
dengan instansi terkait dan bekerjasama dengan intelejen daerah.
e. Pelaksanaan hubungan kerjasama pelaksanaan tugas dengan SKPD terkait.
f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam lingkup tugasnya.
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah Kepala Badan.
26
h. Penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.
3. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi, Bidang Kewaspadaan Nasional
mempunyai rincian tugas :
a. Rincian Tugas Manajerial :
1) Memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan pelaksanaan tugas
sesuai lingkup bidangnya.
2) Menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya untuk dirumuskan
menjadi konsep visi dan misi Badan.
3) Menyusun dan merumuskan rencana strategis Bidang.
4) Menyusun serta merumuskan bahan penetapan kebijakan dan petunjuk
teknis sesuai lingkup bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan
pimpinan.
5) Menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada lingkup bidang
tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6) Menyusun, Merumuskan serta menetapkan program kerja dan rencana
kegiatan bidang sesuai dengan rencana strategis dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Kepala Badan menurut skala prioritas.
7) Merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang untuk dirumuskan
menjadi rencana anggaran kegiatan Badan.
8) Menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan kegiatan rutin
sesuai bidang tugasnya kepada Kepala Badan.
9) Mengoreksi danmenandatangani konsep naskah dinas yang berkaitan
kewenangan dalam ketentuan pedoman tata naskah dinas dan atas
instruksi atau disposisi pimpinan.
27
10) Mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi, Nota pertimbangan,
surat keterangan danjasa pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani
oleh Kepala Badan melalui Sekretariat.
11) Memberikan pertimbagan teknis danadministratif terkait kebijakan-
kebijakan strategis sesuai lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Badan.
12) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Badan terkait
pelaksanaan tugas lingkup Bidang.
13) Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan
kegiatan serta memberikan alternatif pemecahan masalah.
14) Melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan Kepala Bidang
lainnya dalam pelaksanaan tugasnya.
15) Melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik setingkat
Kabupaten, Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemeritahan Pusat maupun
instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan
Kepala Bidang.
16) Mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring, mengevaluasi dan
mengawasi pelaksanaan tugas pada lingkup Bidang.
17) Membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja bawahan dalam upaya
peningkatan produktifitas kerja dan pengembangan karier.
18) Melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap pegawai
di lingkup bidang sesuai ketentuan yang berlaku.
19) Memberikan sanksi sesuai kewewenangan tingkatan eselonnya atas
pelanggaran disiplin staff atau bawahan sesuai ketentuan yang berlaku.
20) Merumuskan bahan laporan kinerja Bidang.
28
21) .Merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas secara administratif kepada Kepala melalui Sekretaris
setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan.
22) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan melalui
wewenang bidang tugasnya.
b. Rincian tugas teknis :
1. Memfasilitasi komunikasi intelejen daerah (Kominda) dan
komunikasi, informasi serta edukasi dalam rangka pencegahan dini
pada masyarakat.
2. Memfasilitasi kewaspadaan masyarakat terhadap konflik
pemerintahan dan konflik sosial, pengawasan orang asing dan
lembaga asing berkoordinasi dengan instansi terkait dan bekerjasama
dengan intelejen daerah.
3.1.3. Kegiatan Organisasi
Kegiatan Organisasi yang dilakukan pada Kabid Kewaspadaan Nasional,
yaitu:
1. Pembuatan Surat Keterangan Tanda Lapor Orang Asing
2. Pemantauan keberadaan orang asing yang bekerja atau berdomisili di wilayah
Kota Bekasi dalam rangka menunjang tertib administrasi di Pemerintah Kota
Bekasi.
3. Rapat Monitoring Komunitas Intelejen Daerah.
29
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Prosedur Administrasi Pembuatan Surat Keterangan Tanda Lapor
Orang Asing
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kasubbid Informasi dan Pencegahan
Dini , prosedur administrasi pembuatan surat keterangan tanda lapor orang asing
dapat dilihat pada gambar III.2 berikut ini.
30
Pemohon Sub Bag Umum & Kepegawaian
Jabatan Fungsional Kepala Badan Kesangpol
Kabid Kewaspadaan
Nasional
Staff Kasubbid Informasi dan Pencegan Dini
A
Ya
v
Ld,Persyaratan, p1
Arsip
Ld,Persyaratan, p1, fc
Di Foto copy
Ld,Persyaratan, p1
Ld,Persyaratan, p1
menindaklanjuti
Lb,Persyaratan,
p1
mulai
Persyaratan
Persyaratan
membuat lembar
disposisi
Lembar Dispoisisi
Menuis agenda
SM
Buku agenda
Ld,Persyaratan
Menulis buku
agenda
Buku agenda
Ld,Persyaratan
Ld,Persyaratan
Dievaluasi
Paraf
Ld,Persyaratan, p1
Ld,Persyaratan, p1
Ld,Persyaratan, p1
Menulis
buku agend
Buku agenda
Mencatat
dibuku arsip orang
Tanda Bukti
Pengambilan sertifikat
B
B
Tanda Bukti
Diinput
Sertifikat Sertifikat
Paraf
Sertifikat P 1
Sertifikat P1
B
A
31
Pemohon Sub Bag Umum & Kepegawaian
Jabatan Fungsional Kepala Badan Kesangpol
Kabid Kewaspadaan
Nasional
Staff Kasubbid Informasi dan Pencegan Dini
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Berdasarkan gambar III.2, alur dokumen administrasi kepada pemohon,
pada Kasubbid Informasi dan Pencegahan Dini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemohon
Saat pemohon mengajukan permohonan pembuatan surat keterangan tanda
lapor orang asing tersebut sudah harus membawa persyaratannya tersebut,
seperti permohonan dari perusahaan yang sudah di ttd oleh HRD beserta cap
basah, Fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas Elektronik, Fotokopi Dinas
Memberikan Tanda Bukti
Sertifikat
Selesai
Sertifikat P1
Paraf
Sertifikat p1 fc, p2 fc
Difotokopi
Sertifikat P1 FC
Sertifikat p1 fc, p2
fc
Arsip
Menerima Tanda Bukti
Menyerahkan
sertifikat P1
Gambar III.2
Prosedur Administrasi Pembuatan Surat Keterangan Tanda Lapor Orang Asing
B A
32
Tenaga Kerja, Fotokopi Surat Keterangan Tempat Tinggal, Fotokopi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Fotokopi Surat Ket.
Lapor Diri dari Polres Metro Bekasi Kota, Fotokopi Passport, Pas Foto Ukuran
3x4 = 2 Lembar (Warna Merah)
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Gambar III.3
Surat Permohonan
33
Berdasarkan gambar III.3, isi didalam surat permohonan terdapat Nomor
Surat: 087/PS/SSI/IV/2018, Lampiran: Seberkas dan Perihal: Permohonan Sosial
Politik a/n. Choi Hoyeong dari Permohonan Sosial Politik dari Tuan Choi
Hoyeong pada tanggal 23 April 2018 dan ditujukan ke Kepala Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik di Bekasi, Tuan Choi Hoyeong berasal dari Warga Negara
Korea Selatan, Alamat Tinggal: Jl. Amarilis Raya Blok AH No. 48/64 Kemang
Pratama Kota Bekasi yang ingin bekerja di PT. Sung Shin Indonesia beralamat Jl.
Raya Narogong Km. 6, surat tersebut harus ditandatangani oleh HRD beserta cap
basah.
34
Gambar III.4
Izin Tinggal Terbatas Elektronik
35
Berdasarkan gambar III.4, isi didalam kartu Izin Tinggal Terbatas
Elektronik terdapat Nama: Choi Hoyeong, Passport Number atau Date of Expiry:
M69103403 atau 12 Maret 2020, Kewarganegaraan: Korea Selatan, Jenis
Kelamin: Laki-laki, Alamat: Jl. Amarilis Raya Blok AH No. 64/48 Kemang
Pratama Kota Bekasi.
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Gambar III.5
Surat Keterangan Tempat Tinggal
36
Berdasarkan gambar III.5, isi didalam Surat keterangan tempat tinggal
terdapat NIK atau number of population identity: 3275050403750038, Nama:
Choi Hoyeong, Tempat dan tgl lahir: Seoul, 4 April 1975, Jenis kelamin: laki-laki,
Pekerjaan: trading & industry, Kewarganegaraan: Korea Selatan, Alamat: Jl.
Amarilis raya blok AH kemang pratama, Kelurahan: Bojong Rawalumbu,
Kecamatan: Rawalumbu, Nomor Kitas: 2C21AM0990-S, berlaku hingga: 27
April 2019 ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Bekasi berserta cap basah.
37
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Gambar III.6
Dinas Tenaga Kerja
Laporan Keberadaan Tenaga Kerja Asing
38
Berdasarkan gambar III.6, isi didalam Surat Dinas Tenaga Kerja Laporan
Keberadaan Tenaga Kerja asing terdapat Nomor surat dari disnaker:
569/887/DISNAKER.Patnaker, Nama Lengkap: Choi Hoyeong, Jenis kelamin:
laki-laki, Tempat tanggal lahir: Seoul, 4 Maret 1975, Kebangsaan: Korea Selatan,
Nama perusahaan: PT. Sung Shin Indonesia, Bidang usaha atau industri: industri
kompenen sepatu, surat tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja
beserta cap basah.
39
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Gambar III.7
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
40
Berdasarkan gambar III.7, isi didalam Surat Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu memberi izin Kepada PT. Sung Shin Indonesia,
Alamat: Jl. Raya Narogong KM. 6 Bekasi Timur Kota Bekasi, Jenis Usaha:
Industri Komponen Sepatu untuk mempekerjakan Nama Tenaga Kerja Asing:
Choi Hoyeong, Tempat Tanggal Lahir: Seoul, 4 Maret 1975, Kewarganegaraan:
Korea Selatan, Alamat Tempat Tinggal: Jl. Amarilis Raya Blok AH No. 64/48
Kemang Pratama Kota Bekasi, Jabatan: Production Engineer, masa berlaku
IMTA: 28 April 2018 s.d. 27 April 2019. Ditetapkan di Bekasi pada tanggal 4
April 2018 ditandatangani Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Bekasi berserta cap basah.
41
Gambar III.8
Fotocopy Surat Ket. Lapor Diri dari Polres Metro Bekasi Kota
Berdasarkan gambar III.8, isi didalam Surat Ket. Lapor Diri dari Polres
Metro Bekasi Kota atas Nama: Agoes Akbar, SH. Pekerjaan sebagai Manager
42
Personalia, telah melaporkan tentang tamu-tamu WNA menginap dirumah
kediamannya ditandatangani AKBP NRP beserta cap basah.
Gambar III.9
Passport
43
2. Sub Bag. Umum dan Kepegawaian
Setelah persyaratan tersebut sudah diterima oleh bagian Sub Bag. Umum dan
Kepegawaian ditunggu beberapa menit untuk ditulis kelembar disposisi dan
ditulis kedalam buku agenda surat masuk, maka persyaratan dan lembar
diposisi tersebut dikirim ke Jabatan Fungsional.
Tabel III.1
Buku Agenda Surat Masuk
No Nomor Surat Tanggal Surat
Dari Diterima tanggal
Perihal Ket
981 087/PS/SSI/IV/2018
23 April 2018
PT. SUNG SHIN INDONESIA
17 Mei 2018
Surat Permohonan sosial politik
Sumber: Kewaspadaan nasional (2018)
Berdasarkan Tabel III.1, isi didalam Buku Agenda Surat Masuk terdapat
No: 981, No. Surat: 087/PS/SSI/IV/2018, Tanggal Surat: 23 April 2018, Dari:
PT. Sung Shin Indonesia, Diterima tanggal: 17 Mei 2018, Perihal: Surat
permohonan sosial politik, ket.
44
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Gambar III.10
Lembar Disposisi
45
Berdasarkan gambar III.10, isi didalam lembar disposisi tersebut Surat dari:
PT. Sung Shin Indonesia, No. Surat: 087/PS/SSI/IV/2018, Tanggal Surat: 23 April
2018, Di terima pada tanggal: 17 Mei 2018, No. Agenda: 981, Perihal:
Permohonan Sosial Politik, Kepada sdr: Sekretaris dan Kepala Bidang
Kewaspadaan Nasional dengan catatan cek dan ricek berkas bantu yang
bersangkutan.
3. Jabatan Fungsional
Jika berkas persyaratan dan lembar disposisi dari Bag. Umum dan
kepegawaian langsung dikirim ke Jabatan Fungsional untuk ditulis ke dalam
buku agenda surat masuk sesudah ditulis ke dalam agenda surat masuk Jabatan
Fungsional langsung dikasih ke Kepala Badan Kesbangpol.
Tabel III.2
Buku Agenda Surat Masuk
No Nomor Surat Tanggal Surat
Dari Diterima tanggal
Perihal Lamp
247 087/PS/SSI/IV/2018
23 April 2018
PT. SUNG SHIN INDONESIA
17 Mei 2018 Surat Permohonan
8 lbr
Sumber: Kewaspadaan nasional (2018)
Berdasarkan Tabel III.2, isi didalam Buku Agenda Surat Masuk terdapat
No: 247, No. Surat: 087/PS/SSI/IV/2018, Tanggal Surat: 23 April 2018, Dari:
PT. Sung Shin Indonesia, Diterima tanggal: 17 Mei 2018, Perihal: Surat
permohonan, Lampiran: 8 lembar.
4. Kepala Badan Kesbangpol
Jika berkas persyaratan tersebut telah disetujui maka sama Kepala Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik ditandatanganin oleh Kepala Badan Kesatuan
46
Bangsa dan Politik, dan langsung dikasih ke Jabatan Fungsional supaya
Jabatan Fungsional yang kasih kebagian Bag. Umum dan Kepegawaian. Jika
berkas persyaratan tersebut tidak lengkap maka tidak ditandatangani oleh
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
2. Maka Persyaratan tersebut sudah ditandatangani oleh Kepala Badan, Bag.
Umum dan Kepegawaian memfotokopi berkas persyaratan, sesudah difotokopi
berkas persyaratan tersebut maka diarsipkan oleh bag. Umum dan
Kepegawaian, berkas persyaratan yang difotokopi diarsipkan dan yang asli
dikirim langsung ke Kasubbid Informasi dan Pencegahan Dini.
5. Kabid Kewaspadaan Nasional
Berkas persayatan yg sudah di disposisikan oleh Bag. Umum dan
Kepegawaian, sudah dimasukan ke dalem buku agenda surat masuk oleh
Jabatan Fungsional, dan sudah ditandatangani oleh Kepala Badan, maka berkas
tersebut oleh Kabid Kewaspadaan Nasional hanya menindaklanjuti saja apakah
surat tersebut sudah ditandatanganin oleh Kepala Badan dan berkas tersebut
memberikan kepada staff Kasubbid Informasi dan Pencegahan Dini.
6. Staff Kasubbid Informasi dan Pencegahan Dini
Setelah semua proses sudah dilakukan ditulis kedalam buku agenda SK. Lapor
Orang Asing kemudian mencatat kembali dibuku khusus arsip orang asing dan
staff kasubbid membuat tanda bukti untuk pengambilan sertifikat dan diberikan
kepada pemohon. Dan ditunggu 2 atau 3 hari masa kerja dan staff kasubbid
langsung menginput ke dalam komputer setelah sudah dimasukan ke dalam
komputer hasilnya jadilah seperti sertifikat, sertifikat tersebut di kirim lagi ke
Kepala Badan agar sertifikatnya ditandatangani oleh Kepala Badan, jika
47
sertifikatnya sudah ditandatangani oleh Kepala Badan maka dikirim lagi ke
staff Kassubid Informasi dan pencegahan Dini untuk difotokopi terlebih
dahulu, setelah itu sertifikat yang sudah difotokopi diberikan kepada Kabid
Kewaspadaan Nasional untuk diparaf. Setelah itu dikembalikan kepada staff
kasubbid informasi dan pencagahan dini kemudian diarsipkan.
Tabel III.3
Buku Agenda Surat Masuk
No Nomor Surat Masuk
Tanggal Surat
Masuk
Tangal Terima
Dari Perihal Paraf
247 087/PS/SSI/IV/2018
23 April 2018
17 Mei 2018
PT. Sung Shin Indonesia
Permohonan surat keterangan lapor orang asing atas nama: Choi Hoyeong
Sumber: Kewaspadaan nasional (2018)
Berdasarkan tabel III.3, isi didalam Buku Agenda terdapat No: 247,
No.Surat masuk: 087/PS/SSI/IV/2018 , Tanggal surat masuk: 23 April 2018,
Tanggal terima: 17 Mei 2018, Dari: PT. Sung Shin Indonesia, Perihal:
Permohonan surat keterangan lapor orang asing atas Nama: Choi Hoyeong, Paraf.
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Gambar III.11
Buku Agenda SK. Lapor Orang Asing
48
Tabel III.4
Arsip Surat Masuk Keterangan Izin Orang Asing
No Tanggal Buat Tanggal Lapor Kembali
569/1004/Kesbangpol/wasnas 18 Mei 2018 18 Mei 2019
Sumber: Kewaspadaan nasional (2018)
Berdasarkan tabel III.3, isi didalam Arsip Surat Masuk Keterangan Izin
Orang Asing terdapat No: 569/1004/Kesbangpol/wasnas , Tanggal buat: 18 Mei
2018, Tanggal Lapor Kembali: 18 Mei 2019.
1. Pemohon
Pemohon memberikan tanda bukti ke staff kasubbid informasi dan pencegahan
dini oleh staff kasubbid memberikan sertifikat kepada kepemohon.
Gambar III.12
Tanda Bukti Pengambilan Sertifikat
49
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Gambar III.13
Surat Keterangan Lapor Orang Asing (Sertifikat)
50
Berdasarkan gambar III.12, isi didalam format sertifikat keterangan tanda
lapor orang asing terdapat atas Nama: Choi Hoyeong, Tempat Tanggal Lahir: 4
Maret 1975, Jenis Kelamin: Laki-Laki, Kewarganegaraan: Korea Selatan, Nama
Perusahaan: PT. Sung Shin Indonesia, Jabatan: Production Engineer, Maksud dan
Tujuan Bekerja dan Berdomisili di Wilayah Kota Bekasi.
Tabel III.5
Daftar Nama Orang Asing yang Melaporkan ke Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Februari 2018 sampai dengan Mei 2018
Bulan Tanggal No Pemohon Nama Perusahaan
Februari
20 1 Ashok Dutta PT. Ispat Bukit BAJA Jl. Perjuangan No. 26
Bekasi Utara, Kota Bekasi 26 2 Yapp Shun Hin PT. Ql Agrofood
Jl. Pangkalan VI No. 100 RT 003 RW 006 Kel.
Ciketing Udik Kec. Bantar Gerbang Kota Bekasi
26 3 Chin Soon Vee PT. Ql Agrofood Jl. Pangkalan VI No. 100
RT 003 RW 006 Kel. Ciketing Udik Kec. Bantar
Gerbang Kota Bekasi 26 4 Hirokazu Kojima PT. Cakra Mitra
International Jl. Mampang Prapatan
Raya No. 67 Kel. Tegal Parang Kec. Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan 26 5 Liew Siew Fern PT. Ql Agrofood
Jl. Pangkalan VI No. 100 RT 003 RW 006 Kel.
Ciketing Udik Kec. Bantar Gerbang Kota Bekasi
26 6 Yapp Shun Hin PT. Ql Agrofood Jl. Pangkalan VI No. 100
RT 003 RW 006 Kel. Ciketing Udik Kec. Bantar
Gerbang Kota Bekasi 26 7 Hong Szeen Kee PT. Ql Agrofood
Jl. Pangkalan VI No. 100 RT 003 RW 006 Kel.
Ciketing Udik Kec. Bantar Gerbang Kota Bekasi
26 8 Tey Jib Ming PT. Ql Agrofood Jl. Pangkalan VI No. 100
51
RT 003 RW 006 Kel. Ciketing Udik Kec. Bantar
Gerbang Kota Bekasi 26 9 Chin Soon Vee PT. Ql Agrofood
Jl. Pangkalan VI No. 100 RT 003 RW 006 Kel.
Ciketing Udik Kec. Bantar Gerbang Kota Bekasi
26 10 Jung Ho Lee PT. Sung Shin Indonesia Jl. Raya Narogong Km. 6 RT 001 RW 003 Bojong
Rawa Lumbu, Rawa Lumbu Kota Bekasi
26 11 Jin Li Lin PT. King Create Asia Kp. Raden III No. 88 RT
001 RW 005 Kel. Jatiranggon Kec.
Jatisampurna Kota Bekasi 26 12 Kwan Chew
Yung PT. Ql Feed Indonesia
Jl. Pangkalan VI No. 100 RT 003 RW 006 Kel.
Ciketing Udik Kec. Bantar Gerbang Kota Bekasi
Maret
8 1 Han Jihun PT. Sung Shin Indonesia Jl. Raya Narogong Km. 6 Rawa Lumbu Kota Bekasi
8 2 Park Dong Gap PT. Obor Setia Indah Ruko Villa Pekayon Jl.
Raya Ketapang Blok. B4 RT 004 RW 002 Pekayon Jaya, Bekasi Selatan Kota
Bekasi
April
11 1 Teruaki Murata PT. Zensho Indonesia Jl. Raya Pekayon No. 15 RT 003 RW 001 Pekayon Jaya Bekasi Selatan, Kota
Bekasi 11 2 Hirokazu Kojima PT. Cakra Mitra
International Jl. Mampang Prapatan
Raya No. 67 Kel. Tegal Parang Kec. Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan 11 3 Liew Siew Fern PT. Ql Agrofood
Jl. Pangkalan VI No. 100 RT 003 RW 006 Kel.
Ciketing Udik Kec. Bantar Gerbang Kota Bekasi
Mei
14 1 Wong Yip Hing PT. Gold Coin Indonesia Jl. Raya Bekasi Km. 28 Kel. Medan satria Kec.
Medan Satria Kota Bekasi 14 2 Anant Ramesh
Tilak PT. Gold Coin Indonesia Jl. Raya Bekasi Km. 28 Kel. Medan satria Kec.
Medan Satria Kota Bekasi
52
9 3 Moon Young Chul
PT. Pampas Indonesia Jl. Raya Siliwangi Km. 50 Kp. Caringin RT 004 RW 004 Kabupaten Sukabumi
9 4 Hee Joung Ibu Rumah Tangga
17 5 Choi Hoyeong PT. Sung Shin Indonesia Jl. Raya Narogong Km. 6 Rawa Lumbu Kota Bekasi
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
Berdasarkan tabel III.5 diatas yang didapat dari bidang Kewaspadaan
Nasional yang tertera diatas bisa dilihat bahwa Orang Asing yang melapor ke
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di Kota Bekasi pada per Februari 2018
sampai dengan Mei 2018 berjumlah 22 melapor ke Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik. Jumlah melapor Orang Asing yang diterbitkan oleh bidang Kewaspadaan
Nasional setiap bulannya tidak sama jumlahnya seperti contoh:
1. Pada bulan Februari 12 orang meningkat jumlah orang asing tersebut yang
melapor ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Pada bulan Maret 2 orang
asing yang melapor ke Badan Kesatuan bangsa dan Politik.Pada bulan April 3
orang asing yang melapor ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.Pada bulan
Mei 5 orang asing yang melapor ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
adapun 1 orang asing yg bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, biasanya untuk
orang asing yang membawa istrinya dan istirnya tidak bekerja disurat terbit
ditulis ibu rumah tangga saja jadi 1 surat permohonan 2 nama.
53
3.2.2. Persyaratan Pembuatan Surat Keterangan Tanda Lapor Orang Asing
Tabel III.6
Persyaratan Surat Keterangan Tanda Lapor Orang Asing
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kasubbid Informasi dan Pencegahan
Dini, persyaratan dari prosedur administrasi pembuatan surat keterangan tanda
lapor orang asing dapat dilihat tabel III.6 sebagai berikut.
1 Surat permohonan Surat Ket. Tanda Lapor Orang Asing ke
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Tanda Tangan
HRD)
Gambar III.3
2 Fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas Elektronik yang
masih berlaku jangka waktunya
Gambar III.4
3 Fotokopi Surat Keterangan Tempat Tinggal yang masih
berlaku jangka waktunya
Gambar III.5
4 Fotokopi Dinas Tenaga Kerja Gambar III.6
5 Fotokopi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
Gambar III.7
6 Fotokopi Surat Ket. Lapor Diri dari Polres Metro Bekasi
Kota
Gambar III.8
7 Fotokopi Passport Gambar III.9
8 Pas Foto Ukuran 3x4 = 2 Lembar (Warna Merah)
Sumber: Kewaspadaan Nasional (2018)
3.2.3. Kendala dan Solusi
Kendala yang dihadapi pada saat prosedur administrasi di Kasubbid
Informasi dan Pencegahan Dini Pemerintah Kota Bekasi, ialah:
54
1. Persyaratan yang diajukan oleh permohonan belum lengkap saat mengajukan
permohonan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
2. Penguasaan bahasa pemohon yang kurang menguasai bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia menjadi kendala dalam berkomunikasi.
Solusi pada saat prosedur administrasi di Kasubbid Informasi dan
Pencegahan dini Pemerintah Kota Bekasi, ialah:
1. Pemohon diberikan persyaratan agar mengetahui persyaratan yang dibutuhkan
sehingga ketika mengajukan permohonan sudah lengkap.
2. Pemohon didampingi oleh perusahaannya dalam pengurusan surat keterangan
lapor orang asing.