BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya,...

23
29 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT. Bank Mitraniaga Tbk 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Mitraniaga Tbk Bank Mitraniaga adalah Perusahan Perbankan yang berdiri sejak 1989, dan berkantor pusat di Jakarta. Bank ini berstatus Bank Non Devisa. Bank Mitraniaga merupakan Bank Umum Swasta Nasional yang didirikan pada tahun 1989 berdasarkan akta nomor 85 tanggal 5 Juli 1989 dari Notaris Benny Kristanto, S.H dengan persetujuan prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No. S 76/MK.13/1989. Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-6826 HT.01.01 Th. 1989 tanggal 29 Juli 1989. Kepemilikan saham Bank Mitraniaga telah mengalami beberapa kali perubahan, kondisi yang terakhir tercatat dalam akta No. 21 dari Notaris Esther Setiawati Santosa, S.H pada tanggal 24 Mei 2004. Dalam peningkatan modal, selama tahun 2007 hingga tahun 2010, Bank Mitraniaga telah melakukan penambahan modal secara bertahap dengan total Rp 108.400.000.000,- (Seratus Delapan Milyar Empat Ratus Juta Rupiah). Sedangkan untuk penambahan modal yang paling terakhir tercatat dalam akta notaris No. 37 dari Notaris Esther Setiawati Santosa, S.H pada tanggal 25 Januari 2012 menjadi sebesar Rp 118.400.000.000,- (Seratus Delapan Belas Milyar Empat Ratus Juta Rupiah).

Transcript of BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya,...

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

29

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum PT. Bank Mitraniaga Tbk

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Mitraniaga Tbk

Bank Mitraniaga adalah Perusahan Perbankan yang berdiri sejak 1989, dan

berkantor pusat di Jakarta. Bank ini berstatus Bank Non Devisa. Bank Mitraniaga

merupakan Bank Umum Swasta Nasional yang didirikan pada tahun 1989

berdasarkan akta nomor 85 tanggal 5 Juli 1989 dari Notaris Benny Kristanto, S.H

dengan persetujuan prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No. S

76/MK.13/1989. Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-6826 HT.01.01 Th. 1989 tanggal

29 Juli 1989.

Kepemilikan saham Bank Mitraniaga telah mengalami beberapa kali

perubahan, kondisi yang terakhir tercatat dalam akta No. 21 dari Notaris Esther

Setiawati Santosa, S.H pada tanggal 24 Mei 2004. Dalam peningkatan modal, selama

tahun 2007 hingga tahun 2010, Bank Mitraniaga telah melakukan penambahan modal

secara bertahap dengan total Rp 108.400.000.000,- (Seratus Delapan Milyar Empat

Ratus Juta Rupiah). Sedangkan untuk penambahan modal yang paling terakhir

tercatat dalam akta notaris No. 37 dari Notaris Esther Setiawati Santosa, S.H pada

tanggal 25 Januari 2012 menjadi sebesar Rp 118.400.000.000,- (Seratus Delapan

Belas Milyar Empat Ratus Juta Rupiah).

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

30

Konsisten pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan

pelayanan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati - hatian tetap terus

dilakukan. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang struktur pendidikannya

baik maka Bank Mitraniaga diharapkan senantiasa tumbuh dan berkembang tanpa

mengabaikan kualitas pelayanan kepada nasabah melalui peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Selain itu untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan

usaha dan perubahan kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa keuangan, Bank

terus menyempurnakan sistem dan mekanisme pelayanan dengan pengelolaan yang

professional dan berintegritas tinggi.

Hingga akhir 2014, Bank Mitraniaga telah memiliki 13 (tiga belas) jaringan

kantor tersebar di Jakarta dan Surabaya yang siap melayani nasabahnya dengan

layanan terbaik, yang terdiri dari 1 (satu) Kantor Pusat Operasional, 1 (satu) Kantor

Cabang, 8 (delapan) Kantor Cabang Pembantu, dan 3 (tiga) Kantor Kas. Dalam waktu

dekat penambahan jumlah jaringan kantor di daerah sekitar Jakarta dan luar Jakarta

akan segera dilaksanakan guna memperkokoh kegiatan usaha Bank.

Adapun Visi dan Misi dari PT. Bank Mitraniaga adalah sebagai berikut :

Visi

Menjadi Bank umum yang sehat dan terpercaya sehingga dapat memberikan

kontribusi positif kepada stakeholder.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

31

Misi

1. Memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah dan dunia usaha berdasarkan

prinsip - prinsip GCG.

2. Meningkatkan produktivitas dan melayani dengan sepenuh hati.

3.1.2. Struktur Dan Tata Kerja Organisasi

Struktur dan Tata Kerja Organisasi pada bagian Finance dan Akunting pada

PT. Bank Mitraniaga adalah sebagai berikut :

Struktur Organisasi Divisi Finance dan Akunting

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. Bank Mitraniaga

Sumber: Divisi Finance dan Akunting PT. Bank Mitraniaga

DIVISI FINANCE/AKUNTING

PERENCANAAN/

ANGGARAN

SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN AKUNTING

PAJAK /

ADMINISTRASI

VERIFIKASI

AKUNTING/

REKONSILIASI PELAPORAN/ PSAK

DOKUMENTASI/

ARSIP

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

32

Agar suatu perusahaan dapat terus berkembang, maka perusahaan itu harus

memiliki organisasi yang baik dan mengatur, agar perusahaan dapat bekerja dengan

efektif dan efesien untuk mencapai tujuan perusahaan, didalam penyusunan struktur

organisasi harus memiliki penetapan jelas, sehingga masing - masing personil dapat

mengetahui tugas, tanggung jawab, serta kewajiban yang dimilikinya. Berikut uraian

jabatan di divisi finance dan akunting pada PT. Bank Mitraniaga:

1. Divisi Finance dan Akunting

Fungsi : Membantu Direktur Operasional dalam mengkoordinasikan kegiatan

pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan

keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

keuangan.

Tugas Pokok :

a. Terkendalinya kegiatan Akuntansi, Manajemen Keuangan, Sistem

Informasi Keuangan, dan pelaporan aspek keuangan.

b. Terselenggaranya proses keuangan yang akuntabel.

c. Tersusunnya anggaran perusahaan sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan oleh Direksi.

d. Tersajinya laporan manajemen yang bermakna bagi Direksi untuk

menyusun kebijakan.

e. Tersusunnya sistem informasi akuntansi dan keuangan yang up to date.

f. Terpenuhinya semua kewajiban dan pertanggung jawaban Laporan

keuangan perusahaan kepada pihak yang berwenang.

g. Terlaksananya penyusunan RKAP yang benar, memadai, dan tepat waktu.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

33

h. Tersajinya penghitungan indikator - indikator keuangan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

i. Sebagai konsultan penghitung, dan penerapan ketentuan perpajakan yang

berlaku.

j. Tersedianya laporan analisis dan evaluasi keuangan yang dibutuhkan

manajemen.

k. Terlaksananya proses pelaporan kepada pihak eksternal dibidang

keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Koordinator Bagian Akunting

Fungsi : Sebagai aparat kantor pusat yang bertanggung jawab atas

terselenggaranya sistem akuntansi keuangan yang sesuai dengan prinsip -

prinsip yang berlaku.

Tugas pokok :

a. Bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan membuat laporan intern

dan ekstern seperti Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). Laporan

Berkala Bank Umum (LBBU), Laporan Harian Bank Umum (LHBU),

Laporan Cashflow, Laporan Publikasi, dan Laporan lainnya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah

laporan intern dan ekstern yang berkaitan dengan bagiannya.

c. Mengontrol pos - pos terbuka buku besar yang penting dan memerlukan

follow up sehingga dapat dipastikan tidak ada pos - pos yang terbuka yang

berkepanjangan.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

34

d. Mengawasi terpelihara dan tersedianya data keuangan yang periode lalu

sehingga dapat diakses dengan cepat dan dimanfaatkan oleh semua pihak

yang memerlukannya.

e. Mengkoordinir seluruh bawahannya sehingga menjadi suatu teamwork

yang kompak, efektif dan efesiensi dalam bekerja.

f. Bertanggung jawab untuk mengkoordinir, mengarahkan dan membina

bawahannya serta merencanakan pendidikan dan training bagi mereka

sehingga kelancaran tugas didalam bagiannya terselenggara dengan lancar,

efektif dan efesien.

g. Memonitor penghitungan dan pembayaran Pph pasal 25 dengan benar dan

tepat.

h. Memonitor penghitungan dan pembayaran Asuransi Penjaminan Dana

Pihak Ketiga kepada Lembaga Penjamin Simapanan (LPS) dengan benar

dan tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

i. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung

sepanjang masih dalam lingkup fungsi dan tugas bagiannya.

j. Menghitung Proyeksi Laba atau Rugi (Bulanan).

3. Bagian Pelaporan atau PSAK

Tugas pokok:

a. Mempersiapkan dan melaporkan LBU Bassel II dengan berkoordinasi

dengan unit - unit lain yang juga terlibat dalam laporan LBU Bassel II.

b. Mempersiapkan dan membuat laporan Publikasi.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

35

c. Publikasi Bulanan: Data diambil dari hasil e-mail Bank Indonesia dan

dikirim kembali ke website Bank Indonesia.

d. Publikasi Triwulan dipublikasikan ke media koran:

1) Publikasi posisi 31 Desember dilaporkan sampai dengan 30 April.

2) Publikasi posisi 31 Maret dilaporkan sampai dengan 31 Mei.

3) Publikasi posisi 30 Juni dilaporkan sampai dengan 31 Agustus.

4) Publikasi posisi 30 September dilaporkan sampai dengan 30

Nopember.

e. Menyusun dan melaporkan Publikasi LPS (Bulanan).

f. Melakukan pembukuan, pengadministrasian dan pengecekan atas

penerapan ketentuan PSAK 50/55.

g. Ikut mempersiapkan Laporan Tahunan (annual report) dengan tim.

4. Bagian Akunting dan Rekonsiliasi

Tugas pokok:

a. Menghitung, membayar dan mengadministrasikan Premi Asuransi Dana

Pihak Ketiga Pelaporan Simpanan dan Kewajiban LPS.

b. Pelaporan Simpanan dan Kewajiban LPS.

c. Perhitungan Bunga Antar Kantor (berikut perhitungan Premi Asuransi).

d. Laporan 10 Deposan Inti (Bulanan).

e. Laporan Produk Bank.

f. Menyampaikan Laporan Berkala Bank Umum (LBBU).

g. Laporan aktiva produktif (Bulanan).

h. Laporan likuiditas ke Bank Indonesia.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

36

i. LHBU Form 403 (harian).

j. LHBU Form 405 (harian).

k. Rekonsiliasi Neraca dengan daftar retail (harian).

l. Rekonsiliasi Neraca dengan daftar Penempatan (harian).

m. Rekonsiliasi Giro Bank Lain.

n. Print Out Neraca KPO.

o. Print Out Neraca KC Surabaya.

p. Print Out Neraca Konsolidasi (harian).

q. Perhitungan LDR Harian (harian).

r. Rekonsiliasi RAK (harian).

s. Rekonsiliasi Saldo BI (harian).

t. Proses Akhir hari (harian).

u. Validasi voucher transaksi.

5. Bagian Pajak, Administrasi dan Verifikasi

a. Menghitung dan menyusun perhitungan Pajak Penghasilan Masa (Pph

Pasal 25).

b. Menghitung dan menyusun Pph Badan Tahunan (Pasal 29).

c. Sebagai Consultant person penghitungan pajak Pph Pasal 23 (4 ayat 2).

d. Sebagai Consultant person penghitungan pajak Pph 21.

e. Sebagai Consultant person penghitungan pajak atas Bunga Simpanan.

f. Sebagai Consultant person penghitungan pajak - pajak lainnya.

g. Menyampaikan Laporan Pajak Pph Pasal 29.

h. Perhitungan Pph pasal 25.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

37

i. Mempelajari dan mengaplikasikan ketentuan perpajakan yang berlaku

sesuai dengan cakupan pekerjaan.

j. Verifikasi voucher transaksi harian.

k. Membuat laporan rata - rata tertimbang DPK dan Aktiva.

l. Membuat laporan mingguan Asset, Kredit, DPK.

m. Administrasi berkaitan dengan bagian treasury.

n. Menghitung Jumlah Giro Wajib Minimum yang harus dijaga.

o. Dokumentasi dan pengadministrasian surat masuk dan keluar.

6. Bagian Perencanaan dan Anggaran dan Sistem Informasi Manajemen

a. Membuat Rencana Bisnis Bank Tahunan untuk pihak eksternal dan

internal.

b. Mengkoordinasi atau menyusun Anggaran Cabang.

c. Mengolah Anggaran cabang menjadi Laporan pencapaian Target per

cabang setiap minggu.

d. Membuat laporan studi kelayakan prospek pembukaan cabang.

e. Membuat laporan pencapaian Target dan Realisasi tiap cabang.

f. Membuat Laporan Comperative Neraca, Biaya dan Pendapatan Gabungan

dan Cabang.

g. Menghitung Rasio - rasio Keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.

h. Penyusunan Laporan Sistem Informasi Manajemen bulanan.

i. Laporan Posisi Keuangan Bank dan distribusi ke Manajemen.

j. Menghitung dan membuat Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM) sesuai format atau ketentuan yang berlaku Laporan:

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

38

1) KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko

Kredit.

2) KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko

Pasar.

3) KPMM atau Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR): Resiko

Operasional.

k. Perhitungan Rasio - rasio Keuangan Bulanan sesuai dengan ketentuan.

l. Menyampaikan Laporan Pencapaian Realisasi Bisnis (triwulanan).

m. Comperative Pendapatan dan Biaya Gabungan (Bulanan).

n. Perhitungan Cost of Fund (COF) dan Suku Bunga Dasar Kredit.

o. Membuat Laporan Interim OJK atau Bapepam dan Bursa.

7. Bagian Dokumentasi dan Arsip

a. Filling Neraca KPO, KCP, KC dan Gabungan.

b. Filling Voucher Transaksi.

c. Support data pembuatan Laporan Rata - rata Tertimbang Manual.

d. Support data dokumentasi.

e. Pembayaran Pajak Pph 25.

f. Arsip atas Order dan File - file.

g. Dokumentasi Laporan - laporan: Neraca, kertas kerja dan laporan intern

dan ekstern.

h. Support Verifikasi Voucher transaksi.

i. Distribusi Neraca Gabungan ke Direksi dan komisaris.

j. Filling Neraca Harian Kantor Pusat dan Cabang.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

39

k. Filling Voucher Transaksi.

l. Membuat laporan mingguan Asset, Kredit, DPK.

m. Dokumentasi atas penyerahan bukti - bukti transaksi (penyerahan neraca,

voucher transaksi, dan laporan lainnya).

3.1.3. Kegiatan Usaha atau Operasi

Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan dari didirikannya

PT. Bank Mitraniaga adalah untuk melakukan usaha di bidang perbankan sesuai

dengan ketentuan dalam perundang - undangan. Untuk mencapai maksud dan

tujuannya tersebut, maka PT. Bank Mitraniaga sebagaimana diatur pada Pasal 3 ayat

(2) Anggaran Dasar dapat melaksanakan kegiatan usaha.

Berikut adalah kegiatan usaha utama pada PT. Bank Mitraniaga:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

2. Kepentingan memberikan kredit.

3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.

4. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk atau atas

perintah nasabahnya:

a. Surat - surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa

berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat -

surat dimaksud.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

40

b. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat

tersebut.

c. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.

d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

e. Obligasi.

f. Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

g. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku.

5. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah.

6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi

maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu

kontrak.

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam

bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

41

11. Menyediakan pembiayaan dan melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip

syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali

amanat.

13. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia.

14. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di

bidang keuangan, seperti perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal

ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring

penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia.

15. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat

kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah,

dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

16. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai

dengan ketentuan dalam peraturan perundang - undangan dana pensiun yang

berlaku.

Sedangkan kegiatan usaha penunjang pada PT. Bank Mitraniaga adalah sebagai

berikut:

Melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak

bertentangan dengan perundang - undangan yang berlaku, termasuk antara lain

tindakan dalam rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

42

membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara

lain, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan

ketentuan agunan yang dibeli wajib dicairkan secepatnya.

3.2. Hasil Penelitian

3.2.1. Data Laporan Keuangan PT. Bank Mitraniaga

Dari hasil penelitian pada PT. Bank Mitraniaga, penulis memperoleh laporan

keuangan berupa neraca pada tahun 2012 - 2014 sebagai berikut:

Tabel 3.1

PT. Bank Mitraniaga

Neraca

31 Desember 2012

(dalam jutaan rupiah)

ASET LIABILITAS dan EKUITAS

Kas Rp 9.282 Liabilitas Segera Rp 1.156

Giro pada Bank

Indonesia

Rp 102.224 Simpanan dari

Nasabah

Giro pada Bank

Lain

Rp 278 Giro Rp 26.120

Penempatan pada

Bank Indonesia

Rp 321.339 Tabungan Rp 32.894

Efek - efek yang

diperdagangkan

Rp 10.125 Simpanan

Berjangka

Rp 858.186

Kredit yang

diberikan - neto

Rp 418.164 Utang Pajak Rp 2.270

Aset Tetap Rp 14.075 Imbalan Kerja Rp 4.262

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

43

Efek - efek untuk

tujuan investasi

Rp 160.853 Liabilitas Lain –

lain

Rp 4.224

Aset pajak

tangguhan

Rp 1.364 Jumlah Liabilitas Rp 929.112

Agunan yang

diambil alih

Rp 2.049

Pendapatan yang

masih akan

diterima

Rp 3.448

Ekuitas

Biaya dibayar

dimuka

Rp 4.070 Modal Disetor Rp 118.400

Aset lain - lain Rp 876 Tambahan Modal

disetor

Rp -

Keuntungan yang

belum direalisasi

atas perubahan

nilai wajar

investasi keuangan

yang tersedia untuk

dijual - setelah

pajak tangguhan

Rp 139

Saldo Laba Rp 496

Jumlah Ekuitas Rp 119.035

Jumlah Aset Rp 1.048.147 Total Liabilities

dan Ekuitas

Rp 1.048.147

Sumber: Annual Report 2012 PT. Bank Mitraniaga

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

44

Tabel 3.2

PT. Bank Mitraniaga

Neraca

31 Desember 2013

(dalam jutaan rupiah)

ASET LIABILITAS dan EKUITAS

Kas Rp 8.907 Liabilitas Segera Rp 4.586

Giro pada Bank

Indonesia

Rp 108.593 Simpanan dari

Nasabah

Giro pada Bank

Lain

Rp 295 Giro Rp 29.306

Penempatan pada

Bank Indonesia

Rp 206.667 Tabungan Rp 55.161

Efek - efek yang

diperdagangkan

Rp 53.184 Simpanan

Berjangka

Rp 1.028.792

Kredit yang

diberikan-neto

Rp 613.208 Utang Pajak Rp 1.666

Aset Tetap Rp 14.146 Imbalan Kerja Rp 4.732

Efek - efek untuk

tujuan investasi

Rp 264.095 Liabilitas Lain -

lain

Rp 1.150

Aset pajak

tangguhan

Rp 1.815 Jumlah Liabilitas Rp 1.125.393

Agunan yang

diambil alih

Rp 2.049

Pendapatan yang

masih akan

diterima

Rp 6.286 Ekuitas

Biaya dibayar

dimuka

Rp 5.049 Modal Disetor Rp 162.900

Aset lain - lain Rp 863 Tambahan Modal

disetor

Rp 32.586

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

45

Keuntungan yang

belum direalisasi

atas perubahan

nilai wajar

investasi keuangan

yang tersedia untuk

dijual - setelah

pajak tangguhan

Rp (39.606)

Saldo Laba Rp 3.884

Jumlah Ekuitas Rp 159.764

Jumlah Aset Rp 1.285.157 Total Liabilities

dan Ekuitas

Rp 1.285.157

Sumber: Annual Report 2013 PT. Bank Mitraniaga

Tabel 3.3

PT. Bank Mitraniaga

Neraca

31 Desember 2014

(dalam jutaan rupiah)

ASET LIABILITAS dan EKUITAS

Kas Rp 9.542 Liabilitas Segera Rp 7.825

Giro pada Bank

Indonesia

Rp 159.643 Simpanan dari

Nasabah

Giro pada Bank

Lain

Rp 4.750 Giro Rp 35.282

Penempatan pada

Bank Indonesia

Rp 380.239 Tabungan Rp 108.711

Efek - efek yang

diperdagangkan

Rp 28.852 Simpanan

Berjangka

Rp 1.545.695

Kredit yang

diberikan - neto

Rp 877.367 Utang Pajak Rp 3.927

Aset Tetap Rp 12.911 Imbalan Kerja Rp 5.143

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

46

Efek - efek untuk

tujuan investasi

Rp 398.378 Liabilitas Lain –

lain

Rp 1.829

Aset pajak

tangguhan

Rp 1.495 Jumlah Liabilitas Rp 1.708.412

Agunan yang

diambil alih

Rp 2.025

Pendapatan yang

masih akan

diterima

Rp 11.186 Ekuitas

Biaya dibayar

dimuka

Rp 5.140 Modal Disetor Rp 162.900

Aset lain - lain Rp 834 Tambahan Modal

disetor

Rp 32.586

Keuntungan yang

belum direalisasi

atas perubahan

nilai wajar

investasi keuangan

yang tersedia untuk

dijual - setelah

pajak tangguhan

Rp (21.627)

Saldo Laba Rp 10.091

Jumlah Ekuitas Rp 183.950

Jumlah Aset Rp 1.892.362 Total Liabilities

dan Ekuitas

Rp 1.892.362

Sumber: Annual Report 2014 PT. Bank Mitraniaga

3.2.2. Analisis Rasio Likuiditas pada PT. Bank Mitraniaga

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

Bank Mitraniaga dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih.

Dengan kata lain, bank dapat membayar kembali pencairan dana para deposannya

pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan.

Makin besar rasio ini, makin likuid. Adapun indikator yang disesuaikan dari rasio

likuiditas, adalah:

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

47

1. Quick Ratio

Berikut perhitungan untuk Quick Ratio:

= 65.86 %

= 57.64 %

= 58.08 %

Pada perhitungan Quick Ratio pada tahun 2012 sebesar 65.86% menurun

menjadi 57.64% pada tahun 2013 dan mengalami kenaikan menjadi 58.08%. Rasio

ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya

terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito) dengan harta

yang paling likuid yang dimiliki oleh bank.

2. Investing Policy Ratio

Berikut perhitungan untuk Investing Policy Ratio:

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

48

= 17.53 %

= 23.72 %

= 23.57 %

Pada perhitungan Investing Policy Ratio pada tahun 2012 sebesar 17.53%

mengalami kenaikan sebesar 23.72% pada tahun 2013 dan mengalamin sedikit

penurunan sebesar 23.57% pada tahun 2014. Semakin tinggi rasio ini,maka akan

semakin likuid. Sehingga ini artinya semakin tinggi angka rasio maka semakin tinggi

kemampuan bank untuk membayar kewajibannya dengan cara melikuiditas surat -

surat berharga yang dimilikinya.

3. Banking Ratio

Berikut perhitungan untuk Banking Ratio :

= 45.59 %

= 55.08 %

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

49

= 51.92 %

Banking Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah

deposit yang dimiliki. Pada tahun 2012 menunjukkan angka rasio 45.59%, mengalami

kenaikan sebesar 55.08% pada tahun 2013 dan mengalami sedikit penurunan sebesar

51.92% pada tahun 2014. Makin tinggi rasio ini, tingkat likuiditas bank makin rendah

karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit makin kecil, demikian

pula sebaliknya.

Berikut adalah tabel perbandingan rasio berdasarkan perhitungan laporan

neraca PT. Bank Mitraniaga :

Tabel 3.4

Tabel Perbandingan Rasio PT. Bank Mitraniaga

Jenis Rasio

2012

(%)

2013

(%)

2014

(%)

Standar Rasio

Likuiditas BI

Keterangan

Likuiditas :

a. Quick Ratio

65.86

57.64

58.08

>10%

Baik, karena Quick

Ratio menunjukkan

kemampuan bank

utuk membayar

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

50

b. Investing

Policy Ratio

c. Banking Ratio

17.53

45.59

23.72

55.08

23.57

51.92

>10%

>10%

kewajiban sangat

tinggi.

Baik, karena

disamping GWM

baik, memiliki

cadangan sekunder

(Secondary

Reserve) yang

cukup untuk

memenuhi

kewajiban.

Baik, karena dana

akan disimpan

dalam primary

reserve dan

secondary reserve.

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa angka quick ratio selama tiga

tahun menunjukkan angka tertinggi pada tahun 2012, quick ratio dikatakan baik

karena terlihat bahwa PT. Bank Mitraniaga memiliki aset likuid sebesar kebutuhan

yang akan digunakan untuk memenuhi kewajibannya, sehingga angka rasio ini berarti

Page 23: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · pengelolaan data keuangan beserta administrasinya, penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan

51

kondisi keuangan pada PT. Bank Mitraniaga baik. Selanjutnya investing policy ratio

selama tiga tahun menunjukkan angka tertinggi pada tahun 2013, pada rasio ini dapat

dikatakan bahwa kondisi keuangan PT. Bank Mitraniaga terlihat baik, karena

berdasarkan laporan keuangan PT. Bank Mitraniaga dapat dilihat bank tersebut

memiliki cash assets yang lebih kecil namun bank tersebut juga memiliki aset

lainnya seperti surat berharga yang sewaktu - waktu dapat dilikuidasi tanpa

mengalami penurunan nilai pasarnya. Sedangkan banking Ratio selama tiga tahun

terakhir menunjukkan angka tertinggi pada tahun 2013, terlihat bahwa dari sisi

banking Ratio PT. Bank Mitraniaga terlihat baik karena PT. Bank Mitraniaga dapat

memberikan pembiayaan dari total deposit yang diterima.