BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Perusahaan fileperikanan seperti pariwisata bahari, industri...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Perusahaan fileperikanan seperti pariwisata bahari, industri...
47
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu
pula perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan
berbangsa dan bernegara. Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi
Pembangunan. Dimasa Orde Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada
wilayah daratan.
Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya
sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam,
baik jenis dan potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumberdaya yang
dapat diperbaharui, seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun
budidaya laut dan pantai, energi non konvensional dan energi serta sumberdaya yang
tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak dan gas bumi dan berbagai jenis
mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa
lingkungan lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan
perikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya.
Tentunya inilah yang mendasari Presiden Abdurrahman Wahid dengan Keputusan
48
Presiden No.355/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999 dalam Kabinet Periode
1999-2004 mengangkat Ir. Sarwono Kusumaatmaja sebagai Menteri Eksplorasi Laut.
Selanjutnya pengangkatan tersebut diikuti dengan pembentukan Departemen
Eksplorasi Laut (DEL) beserta rincian tugas dan fungsinya melalui Keputusan
Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tanggal 10 November 1999 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen. Ternyata
penggunaan nomenklatur DEL tidak berlangsung lama karena berdasarkan usulan
DPR dan berbagai pihak, telah dilakukan perubahan penyebutan dari Menteri
Eksplorasi Laut menjadi Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 145 Tahun 1999 tanggal 1 Desember 1999. Perubahan ini
ditindaklanjuti dengan penggantian nomenklatur DEL menjadi Departemen
Eksplorasi Laut dan Perikanan (DELP) melalui Keputusan Presiden Nomor 147
Tahun 1999 tanggal 1 Desember 1999.
Dalam perkembangan selanjutnya, telah terjadi perombakan susunan kabinet
setelah Sidang Tahunan MPR tahun 2000, dan terjadi perubahan nomenklatur DELP
menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) sesuai Keputusan Presiden
Nomor 165 Tahun 2000 tanggal 23 November 2000 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Wewenang, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen.
Kemudian berubah menjadi Kementrian Kelautan dan Perikanan sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara, maka Nomenklatur Departemen Kelautan dan Perikanan
menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan, sedangkan struktur organisasi pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak mengalami perubahan.
49
Bagaimana KKP ini menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu
sektor andalan yang mampu mengantarkan Bangsa Indonesia keluar dari krisis
ekonomi yang berkepanjangan. Setidaknya ada beberapa alasan pokok yang
mendasarinya.
Pertama, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.508
dan garis pantai sepanjang 81.000 km tidak hanya sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia tetapi juga menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang besar dan
belum dimanfaatkan secara optimal.
Kedua, selama beberapa dasawarsa, orientasi pembangunan negara ini lebih
mangarah ke darat, mengakibatkan sumberdaya daratan terkuras. Oleh karena itu
wajar jika sumberdaya laut dan perikanan tumbuh ke depan.
Ketiga, dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatnya
kesadaran manusia terhadap arti penting produk perikanan dan kelautan bagi
kesehatan dan kecerdasan manusia, sangat diyakini masih dapat meningkatkan
produk perikanan dan kelautan di masa datang. Keempat, kawasan pesisir dan lautan
yang dinamis tidak hanya memiliki potensi sumberdaya, tetapi juga memiliki potensi
bagi pengembangan berbagai aktivitas pembangunan yang bersifat ekstrasi seperti
industri, pemukiman, konservasi dan lain sebagainya.
1. Pusat Data Statistik dan Informasi
Pusdatin adalah unit kerja organisasi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretariat Jenderal, Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Perubahan kelima atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Pperikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan
50
Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dalam upaya melaksanakan tugas
pokok tersebut Pusdatin melaksanakan beberapa fungsi
a. Penyiapan data dan statistik serta pengembangan sistem informasi.
b. Penyiapan penyusunan program dan rencana serta pengumpulan dan
pengolahan data dan statistik kelautan dan perikanan.
c. Penyiapan penyusunan rencana dan program, perancangan dan pengembangan
infrastruktur teknologi informasi serta penerapan aplikasi sistem informasi.
d. Pelaksanaan pembinaan hubungan dan pelayanan komunikasi dengan media
massa dan lembaga.
e. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Pusdatin.
2. Visi dan Misi
Visi : “Unit kerja pelayanan serta penyedia data dan informasi kelautan dan
perikanan yang berkualitas, terintegrasi dan terkini”.
Misi : ”Meningkatkan citra positif Kementerian Kelautan dan Perikanan di
masyarakat”.
3.1.2 Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur Organisasi dalam ruang lingkup Pusdatin dan fungsinya adalah
sebagai berikut:
51
Sumber: struktur kerja pusdatin (KKP)
Gambar III.1 Struktur Organisasi Pusdatin
Bidang Sistem Informasi
1. Kepala sub bagian Sistem Informasi memiliki tugas melaksanakan perancangan,
pengembangan, dan pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi serta penerapan
aplikasi sistem informasi dan tatalaksana pembuatan aplikasi sistem informasi di
ruang lingkup KKP yang tergabung dalam satu layanan yaitu LPSE (Layanan
Pengadaan Secara Elektronik). Keberadaan bidang ini mencakup dua subbidang,
yaitu : Subbidang Aplikasi Sistem Informasi dan Subbidang Infrastruktur Sistem
Informasi.
2. Kepala sub bidang infrastruktur sistem informasi mempunyai tugas bertanggung
jawab menjaga, memelihara, dan merencanai pengembangan infrastruktur IT di KKP
dalam bidang hardware dan jaringan.
52
3. Kepala sub bidang aplikasi sistem informasi bertanggung jawab mewujudkan,
melaksanakan pengembangan pada sistem aplikasi dan website KKP.
3.2. Analisa Jaringan
Analisa jaringan sangatlah penting dan merupakan suatu yang wajib untuk
mengetahui kelemahan/kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada system jaringan
tersebut
3.2.1. Skema Jaringan
1. Blok Diagram Jaringan
Sumber : Pusdatin KKP
Gambar.III.2. Blok diagram jaringan
Blok Diagram Jaringan yang digunakan Dalam ruang lingkup Pusdatin KKP
adalah sebagai berikut:
53
a. Pusdatin KKP menggunakan ISP Lintasartha.
b. Menggunakan Fiber optic FDDI yang menggunakan arsitektur dual-ring.
c. Menggunakan Mikrotik Routerboard dan beberapa portnya terhubung ke
jaringan yang terdapat di gedung lainnya.
d. Menggunakan 4 buah server yaitu Web, Database, NAS, dan Server latihan.
e. Menggunakan 4 buah switch sebagai terminal penghubung semua Komponen-
komponen yang digunakan.
f. Kabel yang digunakan pada Pusdatin KKP adalah kabel UTP cat-6 dan
konektor RJ-45.
g. Jumlah Client pada pusdatin KKP berjumlah 12 unit, 1 unit Access Point yang
terdapat pada Meeting room dan 4 unit printer.
Keterangan Topologi:
Topologi yang digunakan di Pusdatin KKP merupakan topologi Tree ,
Mengapa bisa disebut demikian, karena ISP yang terhubung ke routerboard melalui
FDDI juga langsung terhubung ke beberapa Switch yaitu server, jaringan antar
gedung, dan jaringan internal pusdatin KKP yang membentuk formasi bintang yang
bertingkat, lalu dari switch-switch tersebut juga terhubung ke beberapa client dan
server sehingga membentuk formasi bintang lainnya, Dengan demikian dapat
disimpulkan topologi yang digunakan dalam ruang lingkup pusdatin adalah topologi
Tree.
54
2. Skema Jaringan
Sumber: Pusdatin KKP
Gambar.III.3 Skema Jaringan
Berikut penjelasan dari gambar topologi diatas yaitu:
a. Koneksi internet berKoneksi internet bersumber dari ISP (Internet Service
Provider) Lintasartha yang mempunyai Bandwith Total 400Mbps.
b. ISP Tersebut menggunakan media transmisi kabel Fiber Optik dan
menggunakan system arsitektur FDDI Dual-ring yang pada dasarnya terdapat
dua jalur pada satu ISP yaitu Primary dan Secondary ring dimana Primary
ring adalah jalur utama yang digunakan sehari-hari dan Secondary ring
ditujukan untuk backup apabila terjadi gangguan trafik pada Primary ring.
55
c. Lalu dengan menggunakan FDDI Port adapter selanjutnya terhubung ke
Routerboard mikrotik pada port 1 RJ-45 beberapa fitur mikrotik yang
digunakan disini adalah, Firewall, Routing, dan Dynamic Addresing.
d. Ada sekitar 5 port Ethernet yang digunakan pada routerboard tersebut Port 2
dengan menggunakan kabel UTP cat-6 RJ 45 terhubung ke switch ruang
server dan dari switch tersebut terhubung ke 4 server, Web, Database, NAS
(Network Attached Storage), dan Server Latihan untuk keperluan Kuisioner.
e. Port 3, Port 4, dan Port 5 dengan menggunakan kabel STP cat-6 RJ 45
masing-masing terhubung ke GMB (Gedung Mina Bahari) 1, 2, dan 3 yang
terdapat dalam satu wilayah namun berbeda lokasi.
f. Lalu yang terakhir adalah Port 6 dengan menggunakan kabel UTP cat-6 RJ
45 terhubung ke jaringan internal Pusdatin melalui satu switch.
g. Pada Switch tersebut di port 2 terhubung ke PC Kasubbag Sistem Informasi ,
Port 3 Terhubung ke PC Kasubbid Infrastruktur SI disertai 1 unit printer,
Port 4 dan 5 masing-masing terhubung ke PC Kasubbag Data dan Statistik,
Kasibbid Penyajian Data dan Statistik juga disertai 1 unit printer, Port 6
terhubung ke switch NOC (Network Operational Center) menuju ke 4 unit PC
disertai 1 unit printer, Port 7 terhubung ke switch Lembaga Statistik yang
juga disertai 1 unit printer, Dan yang terakhir Port 8 Terhubung ke Access
Point yang terdapat pada meeting room.
h. IP Address yang digunakan adalah kelas B, Berikut table IP Address:
56
Tabel III.1
IP Address
LOKASI IP Address Gateway Network ID
ISP Primary
Secondary
Server
Mikrotik (Eth 1)
(Eth 2)
(Eth 3)
(Eth 4)
(Eth 5)
(Eth 6)
NOC
Statistik
Kabag SI
Kabid SI
Kabid Statistik
Akses Point
103.7.52.127
103.10.55.130
172.20.129.1-25
172.20.130.26-50
172.20.131.101
172.20.132.126
172.20.133.151
172.20.161.2-100
103.7.52.254
172.20.159.255
172.20.159.255
172.20.159.225
172.20.159.225
172.20.159.225
172.20.159.225
172.20.159.225
172.20.0.0/19
172.20.32.0/19
172.20.64.0/19
172.20.96.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.128.0/19
172.20.160.0/19
Sumber: Pusdatin KKP
3.2.2. Spesifikasi Perangkat Keras
Di dalam ruang lingkup Pusdatin KKP perangkat keras yang digunakan
mencakup: Fiber Port Adapter, Komputer Server, Routerboard, Kabel UTP Cat-6,
Switch, PC (Personal Computer), dan Printer. Berikut spisifikasinya:
57
1. Komputer Server
Komputer server sangat dibutuhkan dalam ruaang lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan untuk berbagai keperluan multimedia, Pusdatin sebagai
lembaga terkait memiliki computer server dengan spesifikasi sebagai berikut:
Tabel III.2.
Spesifikasi Komputer Server
NO Hardware Tipe dan Spesifikasi
1 Vendor IBM xSeries 346 Servers
2 Processor Intel Xeon processors, Quad Core 3.4 GHz 1 MB L2 cache
3 RAM V-gen 4 GB of 400 MHz DDR2 ECC system
4 Harddisk WD 1 TB hot-swap Ultra320 SCSI HDD storage
5 VGA Card ATI RADEON 7000 M video controller 16 MB video memory
6 Monitor IBM 14”
7 SO Ubuntu Server
Sumber: Pusdatin KKP
2. Fiber Port Adapter
Pusdatin KKP Menggunakan ISP Lintasartha yang mengunakan Fiber optic
Sebagai Backbone dengan menggunakan vendor Cisco, Fiber Port adapter ini
berfungsi sebagai concentrator yang menjembatani kabel fiber optic dengan jaringan
internal yang berbasis Konektor RJ-45 dan RJ-11 di dalam perangkat tersebut juga
terdapat fitur yang bisa memonitor traffic data dari jaringan tersebut.
3. Routerboard
Routerboard disini merupakan salah satu perangkat keras yang memegang
58
peran penting karena bersifat multifungsi, diantaranya dapat melakukan routing,
firewall, Dynamic Addressing, Bandwith Management, Proxy, dll. Konfigurasi
perangkat tersebut menggunakan router OS (Operating System) mikrotik.
4. Switch
Di dalam jaringan internal Pusdatin terdapat perangkat Switch, terdapat 4 unit
Switch dengan vendor dan tipe, 3Com Baseline Switch 2924-PWR ( 24 port 10/ 100/
1000, 4 slot SFP) 3CBLSG24PWR.
5 Access Point
Pusdatin KKP juga menggunkan perangkat Access Point, yang berfungsi
untuk membroadcast koneksi data secara wireless dengan nama hotspot LPSE
HOTSPOT Perangkat ini menggunakan vendor, Fortigate (Fortinet Wireless Akses
Point)
6 Printer
Pusdatin KKP memiliki 4 unit Printer Hp LaserJet P1102 yang terdapat di
setiap ruang divisi dan kepala bidang.
Tabel III.3.
Spesifikasi Komponen Jaringan
NO Hardware Tipe dan Spesifikasi
1 Fiber Adapter Cisco WS-C1100 CDDI FDDI Workgroup Concentrator
2 Routerboard MikroBits Dinara (RoS Level 4) (MBDIN-V2-L4) 8 port
3 Switch 3Com Baseline Switch 2924-PWR ( 24 port 10/ 100/
1000, 4 slot SFP) 3CBLSG24PWR
59
4 Access Point Fortigate (Fortinet Wireless Akses Point)
5 Printer Hp LaserJet P1102
Sumber: Pusdatin KKP
6. PC Client
Kompuyer Client di dalam ruang lingkup pusdatin berjumlah total 12 unit
berikut spesifikasinya:
Tabel III.4.
Spesifikasi PC Client
NO Hardware Tipe dan Spesifikasi
1 Processor Dual Core Processor G645T, 3.00 Ghz
2 RAM Corsair 2 GB, DDR3
3 Harddisk Toshiba, 500 GB
4 VGA Card Integrated
5 Monitor Samsung 17”
Sumber: Pusdatin KKP
3.2.3 Spesifikasi Perangkat Lunak
Dalam Pusdatin KKP perangkat lunak yang digunakan meliputi system
operasi jaringan dan aplikasinya yang diantaranya menggunakan Ubuntu Server dan
Microsoft Windows 7 Profesional untuk Client, untuk lebih jelasnya adalah sebagai
berikut:
60
Tabel III.5.
Perangkat Lunak Server
NO Software Fungsi
1 XAMPP Pengembangan Website Berbasis PHP, mengolah
Database, HTTP Server
2 Ubuntu DHCP, Mail, DNS Server
3 CryptoNAS Sistem Operasi Network Attached Storage Server
4 Moddle Diinstal pada server untuk keperluan latihan soal
5 Apache Mengfungsikan situs Web
6 Symantec Norton
Internet Security
Anti Virus
7 Samba Menjalankan Service agar OS berbasis UNIX dapat
berkomunikasi dengan client berbasis Windows
Sumber: Pusdatin KKP
Selanjutnya adalah Perangkat Lunak untuk Client spesifikasinya adalah
sebagai berikut:
Tabel III.6.
Spesifikasi Perangkat Lunak Client
NO Software Fungsi
1 Windows 7 profesional Operating system
2 Microsoft Office 2013 Program aplikasi kantor
3 Google Chrome Aplikasi Browser
4 Kaspersky Security Anti virus
5 Adobe Photoshop,
Coreldraw
Aplikasi Multimedia
61
6 Winbox Aplikasi untuk meremote Router OS
Sumber: Pusdatin KKP
3.2.4 Keamanan Jaringan
Dari hasil analisa Keamanan Jaringan pada Pusdatin KKP menggunakan
model atau metode keamanan jaringan yang bisa dikatakan cukup baik akan tetapi
belum maksimal, Meskipun telah menggunakan antivirus pada server dan client
dalam hal packet filtering masih dikatakan kurang dikarenakan Firewall yang berasal
dari router mikrotik adalah Custom Chain Firewall namun hanya sebatas forwarding
(NAT) yang diaktifkan, Hal tersebut tentu masih merupakan kekurangan dalam
kemanan jaringan.
3.3 Permasalahan Pokok
Secara umum skema jaringan pada Pusdatin KKP tergolong cukup memadai
dari segi fasilitas Sofware maupun Hardware karena telah memiliki server dan
fasilitas yang cukup untuk para karyawannya. Namun hal tersebut belum bisa
dikatakan sempurna karena masih terdapat permasalahan diantaranya:
1. Banyak karyawan yang mengeluh kepada lembaga Pusdatin dikarenakan pada saat
jam kerja koneksi Internet menjadi lambat, Pada dasarnya tidak ada kesalahan pada
ISP, namun hal tersebut disebabkan koneksi internet belum terbagi secara merata.
2 Keamanan jaringan belum maksimal hal tersebut bisa berakibat fatal apabila
terdapat autentikasi selain admin yang bertujuan untuk mengganggu atau merusak
system pada jaringan Pusdatin KKP.
62
Dan juga perlu adanya suatu rule yang diberlakukan untuk para karyawannya
yang mengakses jaringan supaya dapat meningkatkan kinerjanya.
3.4 Pemecahan Masalah
1. Membuat managemen Bandwith untuk ruang lingkup Pusdatin secara merata
untuk para Client karyawan menggunakan metode Simple Queue, Sedangkan untuk
Kabid dan Kasubbid diberikan Bandwith yang sedikit lebih besar dari Client lainnya.
2. Memaksimalkan dengan cara menambahkan service Firewall yang terdapat
dalam fitur mikrotik yang lebih dikenal dengan nama Input Firewall, Service ini
membatasi akses kepada mikrotik agar diakses hanya dari dalam jaringan tertentu.
Membuat forwarding firewall berupa packet filtering pada jam efektif bekerja
agar pada saat jam tersebut para karyawan tidak dapat membuka situs seperti
facebook.
3.5. Skema Jaringan Usulan
Dalam skema jaringan usulan untuk topologi yang digunakan Pusdatin KKP
tidak terdapat perubahan dan juga tidak terdapat penambahan perangkat keras yang
terdapat dalam topologi jaringan tersebut, dalam skema jaringan usulan ini hanya
terdapat beberapa tambahan yang berupa setting mikrotik, pembahasan dalam
penambahan setting mikrotik adalah sebagai berikut:
1. Membuat management Bandwith
63
Pertama-tama akan dibuat sebuah management Bandwith pada ruang lingkup
pusdatin KKP menggunakan Simple Queue pada mikrotik yang akan membuat
pembagian sama rata antar client dengan arsitektur Parent-Child.
Sebagai contoh kita mempunyai total bandwith untuk limitasi-Client yang
bertugas sebagai Parent bandwith Up-to 1024k (Upload) dan 2048k (Download),
dengan command sebagai berikut:
Sumber : Mikrotik dokumen pribadi
Gambar : III.4. Setting Parent Bandwith limitasi-client
Dan selanjutnya membuat child bandwith, Client1 dan Client2 tersebut akan
mendapatkan porsi bandwith yang sama rata yaitu Up-to 512k (Upload) dan Up-to
1024k(Download).
Sumber : Mikrotik dokumen pribadi
Gambar : III.5. Setting Child Bandwith Client
Lalu lakukan setting serupa terhadap Client2, dan kemudian melakukan pengecekan
bandwith melalui mikrotik:
Sumber : Winbox Dokumen Pribadi
Gambar : III.6. Parameter Bandwith
2. Membuat Input Firewall untuk keamanan router
64
Perlu diketahuai bahwa keamanan pada router juga merupakan point penting
yang harus diperhatikan untuk mencegah akses dari orang yang tidak mempunyai
kepentingan.
a. Sebagai contoh langkah awal adalah mengganti password default pada router
dan menutup port yang tidak dibutuhkan.
Sumber : Mikrotik Dokumen Pribadi
Gambar III.7. Menutup Port yang tidak diperlukan
Dari gambar diatas port yang ditutup adalah port 23 (Telnet), 443 (www-ssl),
8728 (api).
b. Langkah Berikutnya adalah membuat firewall input pada beberapa list
network tertentu agar network yang telah di list firewall tidak dapat
mengakses router.
Dalam hal ini sebagai contoh kita mempunyai 3 network ether1, ether2 dan
ether3, ether1 merupakan gateway untuk jaringan WAN (Wide Area Network)
atau jaringan internet dan ether2 dan 3 merupakan jaringan LAN (Local Area
Network) atau intranet.
Sumber : Mikrotik Dokumen Pribadi
Gambar III.8. Network Address list
65
c. Selanjutnya membuat Firewall, sebagai contoh kita akan memblokir akses
router dari ether2 192.168.20.0.
Sumber: Mikrotik Dokumen Pribadi
Gambar III.9. Memblok akses router
Dengan Firewall diatas network 192.168.20.0 tidak dapat mengakses router
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar III.10. akses terblokir
3. Membuat Forward Firewall berupa (Packet Filtering)
Dalam pembahasan ini pertama-tama akan dibuat satu firewall rule yang
nantinya akan digunakan untuk memblokir situs yang dituju, untuk saat ini situs yang
akan digunakan untuk implementasi adalah facebook.com, berikut penjelasannya:
a. Langkah Pertama adalah membuat format waktu pada mikrotik agar dapat
sesuai dengan format waku sekitar.
66
sumber : Mikrotik Dokumen prinadi
Gambar III.11. Setting waktu NTP
Agar format waktu dapat sesuai diperlukan service dari NTP (Network time
protocol) server dan disini menggunakan NTP server dari LIPI (lembaga ilmu
pengetahuan Indonesia) dengan IP address 203.168.128.6 dan NTP Pool
Project 202.169.224.16.
b. Dan setelah format waktu sesuai selanjutnya membuat rule firewall dalam hal
ini situs “facebook” yang di blokir port HTTP(80) melalui port TCP.
sumber : Mikrotik Dokumen pribadi
Gambar III.12. Setting firewall filter
Firewall filter ini diberi nama “Blokir akses Facebook”.
c. Selnjutnya terlebih dahulu akan dibuat script yang berfungsi untuk
mengontrol firewall di atas, disini akan dibuat tiga script yang diberi nama
”fb-allow”, “fb-deny”, dan “fb-holiday” berikut penjelasannya:
sumber : Mikrotik Dokumen pribadi
Gambar III.13. System Script Firewall
67
Nomor 0 merupakan script “fb-allow” yang apabila diaktifkan akan
menonaktifkan firewall dan membuat situs “facebook” dapat diakses.
Nomor 1 merupakan script “fb-deny” yang apabila diaktifkan akan
mengaktifkan firewall dan membuat situs ”facebook” tidak dapat diakses.
Nomor 2 merupakan script “fb-holiday” yang akan menonaktifkan
firewall selama hari libur (sabtu-minggu).
d. Dan selanjutnya membuat time schedule yang digunakan untuk mengaktifkan
dan menonaktifkan firewall pada jam dan waktu tertentu.
sumber : Mikrotik Dokumen pribadi
Gambar III.14. System Scheduler
Sebagai contoh telah dibuat 2 system scheduler untuk mengaktifkan di jam
13:30, dan untuk menonaktifkan di jam 13:40.
e. Setelah beberapa konfigurasi diatas situs facebook tidak akan bisa diakses
dimulai dari jam 13:30 karena firewall diatas dalam keadaan aktif.
sumber : Virtualbox dokumen pribadi
Gambar : III.15. Situs Facebook yang di blokir