BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC...

45
47 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan perusahaan atau instansi yang bersangkutan dengan sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut. 3.1.1 Sejarah Perusahaan Berdasarkan peraturan perusahaan, PT. Bhumyamca Sekawan yang berdiri sejak 6 Desember 1974 dan berada di Kawasan Komersial Cilandak (Cilandak Commercial Estate) Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta Selatan berdasarkan Akte Notaris H. Zawir Simon, SH Nomor: 5 merupakan perusahaan (Joint venture) antara PT. Halmahera Kayu dengan saham 51% dan Sime Darby Holding Ltd. dengan saham 49% yang bergerak pada usaha dan kegiatan pengelolaan properti guna menunjang keperluan perkantoran, perbengkelan dan pergudangan. Sesuai ketentuan yang berlaku dalam usaha dan kegiatan, perusahaan telah menetapkan Anggaran Dasar sebagai acuan dalam pengelolaan usaha dan kegiatan, namun dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang ditetapkan melalui RUPS Luar Biasa tanggal 27 Agustus 1998 dan dicatat oleh Notaris Singgih Susilo, SH pada Risalah Nomor: 78. Selanjutnya juga terjadi beberapa perubahan selain pemegang saham dari PT. Halmahera Kayu dialihkan ke PT. Jala Bhakti Yasbhum (JBY) dengan saham 51% dan dari Sime Darby Holding Ltd dialihkan ke Caring Skyline

Transcript of BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC...

Page 1: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

47

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan perusahaan atau instansi yang

bersangkutan dengan sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi. Untuk lebih

jelasnya akan diuraikan sebagai berikut.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Berdasarkan peraturan perusahaan, PT. Bhumyamca Sekawan yang berdiri

sejak 6 Desember 1974 dan berada di Kawasan Komersial Cilandak (Cilandak

Commercial Estate) Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta Selatan berdasarkan Akte

Notaris H. Zawir Simon, SH Nomor: 5 merupakan perusahaan (Joint venture) antara

PT. Halmahera Kayu dengan saham 51% dan Sime Darby Holding Ltd. dengan

saham 49% yang bergerak pada usaha dan kegiatan pengelolaan properti guna

menunjang keperluan perkantoran, perbengkelan dan pergudangan.

Sesuai ketentuan yang berlaku dalam usaha dan kegiatan, perusahaan telah

menetapkan Anggaran Dasar sebagai acuan dalam pengelolaan usaha dan kegiatan,

namun dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan

Terbatas telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang ditetapkan melalui RUPS

Luar Biasa tanggal 27 Agustus 1998 dan dicatat oleh Notaris Singgih Susilo, SH pada

Risalah Nomor: 78. Selanjutnya juga terjadi beberapa perubahan selain pemegang

saham dari PT. Halmahera Kayu dialihkan ke PT. Jala Bhakti Yasbhum (JBY)

dengan saham 51% dan dari Sime Darby Holding Ltd dialihkan ke Caring Skyline

Page 2: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

48

Sdn Bhd dengan saham 49%, juga dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 40

tahun 2007 tentang perseroan terbatas dilakukan lagi perubahan anggaran dasar

berdasarkan Akte Pernyataan Sirkuler Pemegang Saham sebagai pengganti RUPS

Luar Biasa yang dicatat oleh Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH pada Risalah

Nomor 14 tanggal 18 Mei 2009.

Perkembangan selanjutnya berdasarkan RUPS Luar Biasa, saham Caring

Skyline Sdn Bhd pada PT. Bhumyamca Sekawan dijual kepada PT. Buana Pranata

Indonesia (BPI) sebesar 40% dan Green Ridge Enterprises Ltd sebesar 9%

(Singapura) yang dicatat Notaris Fatiah Helmi, SH pada Risalah Nomor 59 tahun

2009. Selanjutnya atas Risalah Nomor 59 tahun 2009 dan persetujuan BKPM Nomor

1740/ III/ PMA/ 2009 dilakukan penetapan saham pada PT. Bhumyamca Sekawan

menjadi PT. Jala Bhakti Yasbhum (JBY) sejumlah 17.850 lembar atau 51%; PT.

Buana Pranata Indonesia (BPI) sejumlah 14.000 lembar atau 40%; dan Green Ridge

Enterprises Ltd sejumlah 3.150 lembar atau 9%.

Dalam pengelolaan kegiatan usaha untuk menciptakan, memelihara dan

mengembangkan perusahaan kepada suasana kerja yang kondusif maka perlu dibuat

peraturan perusahaan yang mengatur kewajiban dan hak-hak serta tata tertib bekerja

untuk Dewan Direksi, Komisaris dan seluruh Karyawan pada fungsi Sumber Daya

Manusia, Umum, Teknik dan Keuangan serta Fungsi pendukung lainnya seperti

ISO/HSE dan Corporate Legal agar terwujud rasa tanggung jawab bekerja serta

menyadari dalam menggunakan kewajiban dan hak masing-masing pihak, guna

menjamin kelangsungan dan kemajuan perusahaan sesuai tujuan yang telah

digariskan oleh pemegang saham

Page 3: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

49

Tujuan perusahaan adalah meningkatkan dan menunjang kegiatan pemerintah

dalam bidang properti yang lebih baik. Dalam peraturan perusahaan untuk

mendukung proses bisnis PT. Bhumyamca Sekawan, manajemen menetapkan Visi,

Misi, dan Strategi serta Etos Kerja Perusahaan yaitu sebagai berikut:

a. Visi dan Misi

Visi : Tumbuh dan berkembang sebagai perusahaan properti yang

terkemuka, profesional, dan berstandar internasional.

Misi : Memberikan pelayanan terbaik dengan menyediakan fasilitas yang

modern dan ramah lingkungan dan bersikap ramah, tulus, dan

ikhlas.

b. Strategi Perusahaan

1. Melaksanakan pengembangan usaha dengan pembangunan kawasan

menjadi CIBIS (Cilandak Bisnis Square) yang memiliki fasilitas modern

bertaraf internasional dengan kualitas lingkungan tingkat gold atau

platinum (nama kawasan bisa berubah).

2. Meningkatkan kualitas SDM agar memiliki karakter dan kompetensi

yang mampu memberikan pelayanan terbaik.

c. Etos Kerja Perusahaan

”Integritas, Ikhlas, Profesional dan Kebersamaan”

Setiap perusahaan harus mempunyai visi dan misi yang jelas agar dapat

mengetahui keunggulan dan kelemahan yang akan mempengaruhi kegiatan berbisnis

dalam waktu jangka panjang. PT. Bhumyamca Sekawan sudah memiliki visi dan misi

Page 4: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

50

yang dapat menjadi acuan seluruh anggota perusahaan untuk berpartisipasi dalam

mewujudkan tujuan-tujuan perusahaan.

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Sumber: PT. Bhumyamca Sekawan

Gambar III.1.

Struktur Organisasi PT. Bhumyamca Sekawan

Page 5: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

51

sumber: PT. Bhumyamca Sekawan

Gambar III.2.

Struktur Organisasi Departement Umum

Page 6: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

52

sumber: PT. Bhumyamca Sekawan

Gambar III.3.

Struktur Organisasi Departement Teknik

Page 7: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

53

sumber: PT. Bhumyamca Sekawan

Gambar III.4.

Struktur Organisasi Departement Keuangan

Page 8: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

54

Sumber: PT. Bhumuamca Sekawan

Gambar III.5.

Struktur Organisasi Departement ISO/HES

Sumber: PT. Bhumuamca Sekawan

Gambar III.6.

Struktur Organisasi Departement Legal

Page 9: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

55

Menurut divisi pengembangan sumber daya manusia pada PT. Bhumyamca

Sekawan, pimpinan perusahaan adalah Dewan Direksi yang terdiri dari Presiden

Direktur, Direktur I, Direktur II dan Direktur III, yang ditunjuk dan diangkat oleh

para pemegang saham untuk secara bersama-sama menjalankan dan mengendalikan

perusahaan. Untuk mencapai tujuan dan menunjang kegiatan perusahaan, struktur

organisasi pada PT. Bhumyamca Sekawan terdiri dari empat departemen dan

memiliki wewenang serta tanggung jawab sebagai berikut:

a. Departemen Umum

1. Manajer umum dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada

supervisor yang ditujuk saat berhalangan hadir.

2. Membina anggota departemen umum untuk bekerja profesional.

3. Menyetujui Daftar Pengadaan Barang (DPB) dan Daftar Pengadaan Jasa

(DPJ) untuk kebutuhan jasa rutin.

4. Menerima dan menyimpan seluruh dokumen-dokumen kualifikasi lelang

dari Ketua Panitia Pengadaan.

5. Menyetujui dan melaporkan proposal proyek yang akan diajukan ke

Dewan Direksi.

6. Memeriksa dan meyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,

kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain)

7. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.

8. Wajib memberikan saran atau masukan kepada atasan baik diminta atau

tidak diminta.

9. Memelihara peralatan kerja.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

56

10. Manager umum memperhatikan prosedur dan pelaksanaan ISO dan HES

di departemennya dan meningkatkan kepedulian terhadap kondisi

lingkungan secara berkelanjutan.

b. Departemen Teknik

1. Manager teknik dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada

supervisor yang ditunjuk saat berhalangan hadir.

2. Membina anggota departemen teknik untuk bekerja profesional.

3. Mengajukan Capital Expenditure (Capex) dan menyetujui dan

melaporkan proposal proyek yang akan diajukan ke Direksi.

4. Menyetujui Daftar Pengadaan Barang atau Jasa untuk kebutuhan rutin.

5. Memeriksa dan menyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,

kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain).

6. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.

7. Mengendalikan seluruh kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian aset.

8. Membina hubungan internal dan eksternal.

9. Wajib memberikan saran atau masukan kepada atasan baik diminta atau

tidak diminta.

c. Departemen Legal

1. Corporate legal dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada

supervisor terkait yang ditunjuk saat berhalangan hadir.

2. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.

3. Memelihara dan menjaga peralatan kerja serta inventaris kantor.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

57

4. Menandatangani persetujuan pengajuan Daftar Kebutuhan Barang (DKB)

dan pengajuan Daftar Pengajuan Jasa (DPJ) untuk kebutuhan rutin.

5. Memeriksa dan menyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,

kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain).

6. Corporate legal memperhatikan prosedur dan pelaksanaan ISO dan HES

di divisinya dan meningkatkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan

secara berkelanjutan.

d. Departemen Keuangan

1. Manager keuangan dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada

supervisor yang ditunjuk saat berhalangan hadir.

2. Memberikan bimbingan dan arahan serta pembagian tugas yang jelas

kepada seluruh staff departemen keuangan sesuai dengan fungsi dan

profesionalisme masing-masing staf yang ada.

3. Mendorong atau memotivasi bawahan agar bekerja secara profesional dan

mengedepankan kepentingan perusahaan.

4. Bertanggung jawab terhadap seluruh penyiapan laporan, baik kondisi

keuangan maupun terhadap pencapaian manajemen (secara periodik yakni

bulanan dan tahunan).

5. Bertanggung jawab atas pembuatan manplan/anggaran di departemen

keuangan.

6. Menandatangani surat-surat peringatan jika diperlukan kepada para

penyewa yang tidak mengikuti atau tidak menepati jadwal pembayaran

atas tagihan-tagihan perseroan.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

58

7. Bertanggung jawab terhadap Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan Badan

(SPPT PPh Badan).

8. Memeriksa dan memberikan paraf atas usulan pembayaran gaji bulanan,

THR, dan bonus karyawan yang dibuat atau disiapkan oleh

3.2. Analisa Jaringan

Pada hasil analisa penulis akan menjelaskan terlebih dahulu tempat atau

ruangan yang menjadi tujuan analisa, sebelumnya telah dijelaskan bahwa PT.

Bhumyamca Sekawan bergerak dibidang bisnis properti, sehingga PT. Bhumyamca

Sekawan terletak pada suatu kawasan perkantoran, untuk PT. Bhumyamca sendiri

terdapat 2 (dua) gedung yang dijadikan perkantoran, untuk perkantoran inti berada

pada gedung The Garden Centre (TGC) lantai 7, terdiri dari 5 ruangan yaitu Ruang

SDM, Legal/Umum, Keuangan, Ruang Direksi, dan Ruang Server. Sedangkan untuk

tempat perkantoran yang digunakan sebagai pergudangan dan mekanik/enginer

berada pada gedung lain, yaitu gedung 403, terdiri dari 2 (dua) lantai dan 1 ruang

Server, lantai 1 (satu) digunakan untuk Divisi Kebersihan, ISO/HES dan gudang

pengadaan, sedangkan lantai 2 dua digunakan untuk Departemen M/E

(Mechanical/Engineering). Untuk gambaran letak gedung yang dijadikan sebagai

perkantoran PT. Bhumyamca Sekawan dapat dilihat jelas pada gambar III.1.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

59

Gambar III.7.

Letak Kantor PT. Bhumyamca Sekawan

Pada gambar di atas alur jaringan terlebih dahulu masuk ke gedung TGC

lantai 7 yang kemudian diteruskan ke gedung 403, pada gedung TGC lantai 3,

terdapat Server BIZNET sebagai Provider yang menjadi distributor atau penyedia

jasa internet ke berbagai perusahaan yang berada di kawasan komersial cilandak,

begitupun PT. Bhumyamca Sekawan yang menggunakan jasa BISNET. Pada

penjelasan perangkat jaringan penulis tidak menjelaskan perangkat modem yang

digunakan PT. Bhumyamca Sekawan, dikarenakan jaringan/internet didapat langsung

dari Server BISNET yang berada di TGC lantai 3, dan langsung masuk ke router PT.

Bhumyamca yang berada di ruang Server TGC lantai 7. Jumlah penggunaan

perangkat jaringan di PT. Bhumyamca Sekawan secara keseluruhan antara lain

sebagai berikut:

Page 14: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

60

1. Router: Terdapat di gedung TGC lantai 7 berjumlah 1 unit.

2. Switch: 2 unit terdapat pada gedung TGC lantai7, 1 unit di TGC lantai 1 dan 2

unit di gedung 403. Total= 5 unit.

3. Access Point: 3 unit terdapat pada gedung TGC lantai 7 dan 1 unit di gedung

403 lantai 1. Total= 4 unit.

4. Printer: 2 unit terdapat pada gedung TGC lantai 7.

5. Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2.

Total= 2 unit

6. Mesin Absen: 1 unit di TGC lantai 7 dan 1 unit berada di gedung 403 lantai 1.

Total= 2 unit.

7. PC Client: 37 unit di gedung TGC lantai 7, 6 unit di gedung 403 lantai 1, dan

6 unit du gedung 403 lantai 2. Total= 49 unit.

Pemanfaatan Jaringan LAN (Local Area Network) pada PT. Bhumyamca

Sekawan adalah sebagai sarana akses data/bertukar informasi secara bersamaan,

penggunaan sumberdaya komputer secara bersama dan akses internet bersama.

3.2.1. Skema jaringan

Dari hasil analisa yang telah dilakukan, maka secara umum Local Area

Network (LAN) PT.Bhumyamca Sekawan lantai 7 gedung The garden Centre dapat

kita lihat dari blok diagram dan gambar jaringan yang tertera pada gambar berikut ini.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

61

Gambar III.8.

Gambar Diagram Blok Jaringan

Pada diagram blok penulis akan membagi penjelasan menjadi beberapa bagian

sehingga akan didapat penjelasan yang lebih rinci baik dari jenis topologi jaringan

yang digunakan maupun jalur perangkat jaringan yang terdapat pada PT.Bhumyamca

Sekawan.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

62

A. Diagram Blok Bagian 1

Gambar III.9.

Gambar Blok Jaringan bagian 1

Pada diagram blok bagian 1 dapat diambil kesimpulan bahwa, pada

jaringan PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan Topologi Bus, karena

bentuk jaringan atau alur jaringan menggunakan satu jalur tunggal yang saling

terhubung antar perangkat jaringan. jadi alur jaringan pertama terletak pada

jaringan BIZNET sebagai sumber internet yang kemudian dikoneksikan pada

Router dan di teruskan pada Switch, begitupun seterusnya dengan membentuk

satu jalur.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

63

B. Diagram Blok Bagian 2

Gambar III.10.

Gambar Blok Jaringan bagian 2

Pada Diagram Blok bagian 2 dapat dapat diambil kesimpulan bahwa,

pada PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan topologi Tree, karena seperti

yang telah kita ketahui bersama topologi Tree adalah gabungan dari topologi

Star dan Bus, dari diagram blok dapat dilihat ada topologi Bus dimana Switch

TGC lantai 7 terkoneksi dengan jalur tunggal dengan Switch R.BOD dan

langsung menuju client, dan topologi Star terdapat pada Switch TGC lantai 7

yang merupakan media penyebar jaringan ke masing-masing perangkat

jaringan.

C. Diagram Block Bagian 3

Gambar III.11.

Gambar Blok Jaringan bagian 3

Page 18: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

64

Pada Diagram Blok bagian 3 dapat diambil kesimpulan bahwa, pada

PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan topologi Star, dengan

menghubungkan masing-masing perangkat jaringan GD 403 Lantai 1 kepada

Switch yang berada di gedung 403 lantai 1 untuk saling terhubung.

D. Blok Diagram Bagian 4

Gambar III.12.

Gambar Blok Jaringan bagian 4

Pada bagian ini jenis topologi yang digunakan sama dengan Blog

Diagram bagian 3, karena semua perangkat jaringan GD 403 Lantai 2 masing-

masing terhubung pada Switch yang berada di GD 403 Lantai 2 untuk saling

terhubung.

Dari bagian-bagian Diagram Blok di atas penulis menyimpulkan bahwa

jaringan yang digunakan pada PT. Bhumyamca Sekawan merupakan jaringan dengan

Topologi Gabungan, karena dari bagian-bagian Diagram Blok yang dianalisa terdapat

topologi Bus, Star dan Tree, yang saling terhubung satu dengan yang lainnya.

Sedangkan untuk penjelasan fungsi-fungsi pada diagram blok secara

menyeluruh adalah sebagai berikut:

1. Internet: sebagai penghubung perangkat jaringan komputer secara global

2. Router: sebagai penghubung atau perantara akses internet ke jaringan LAN,

sebagai DHCP Server dan setingan Firewall.

Page 19: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

65

3. Switch: sebagai media penghubung nantinya akan menghubungkan beberapa

perangkat jaringan dengan media kabel.

4. Access Point/Wifi: sebagai penghubung jaringan tanpa menggunakan kabel

atau biasa disebut jaringan nirkabel.

5. Server: Berfungsi sebagai pusat data Active directory dan aplikasai ERP

(Enterprise Resource Planning)

6. Mesin Absen: sebagai alat record data kehadiran karyawan.

7. Printer dan Fotocopy: berfungsi mencetak tulisan, gambar dan data lain yang

di input oleh komputer.

8. Client: sebagai pengguna perangkat-perangkat jaringan.

Setelah didapat kesimpulan dari diagram blok. selanjutnya penulis akan

menjelaskan analisa jaringan pada PT. Bhumyamca Sekawan dengan menggunakan

gambar jaringan.

Page 20: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

66

Sumber: PT.Bhumyamca Sekawan

Gambar III.13.

Gambar Skema Jaringan PT. Bhumyamca Sekawan

Page 21: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

67

Pada skema jaringan atau gambar jaringan diatas dapat kesimpulan sebagai

berikut:

1. Internet: Dari gambar jaringan PT. Bhumyamca Sekawan diketahui bahwa

koneksi internet yang didapat menggunakan jasa BIZNET sebagai ISP

(Internet Service Provider) dengan kecepatan akses internet atau bandwidth

yang didapat Up to 8 Mbps dan dalam pengetesan kecepatan akses internet

didapat tes download Up to 7.62 Mbps dan Upload Up to 6.93 Mbps,

2. Router: jaringan yang didapat dari ISP diteruskan kedalam Router

PT. Bhumyamca yaitu Router Mikrotik RB750 yang terdapat pada ruang

server gedung TGC lantai 7, jaringan yang didapat dari ISP masuk ke Router

Ether 1 dan di setting di router sebagai IP public, kemuadian pada router

Ether 2 di-setting IP Local sebagai IP yang nantinya menjadi alamat IP untuk

mendapatkan akses jaringan/internet.

3. Switch: dari router pada ether 2 kemudian masuk kepada switch HP Procurve

48 port yang berada di ruang server gedung TGC lantai 7, dari switch lantai 7

kemudian disebar kembali pada switch Cisco 8 port yang berada di ruang

BOD lantai 7, switch HP 8 port TGC lantai 1 yang merupakan penghubung

antara gedung TGC dan gedung 403, switch HP Procurve 24 port gedung 403

lantai 1 dan switch D-link 8 port gedung 403 lantai 2.

4. Acces Point: access point di gedung TGC lantai 7 terdapat 3 unit dan

mendapatkan akses jaringan dari switch HP 48 port ruang server gedung TGC

lantai 7 dengan SSID SDM, BOD, PT. BS sedangkan di gedung 403 memiliki

1 unit access point yang mendapatkan akses dari switch D-link gedung 403

Page 22: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

68

lantai 2 dengan SSID PT. BS TEK.

5. Server: terdapat 2 unit, 1 unit sebagai ERP (Enterprise Resource Planning)

dan 1 unit Server Active Directory, semua terdapat pada ruang server gedung

TGC lantai 7.

6. Mesin absensi: terdapat 2 unit yang terdapat di gedung TGC lantai 7

terhubung dengan switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 dan gedung

403 lantai 1 yang terhubung dengan switch HP 24 port gedung 403 lantai 1.

7. Printer: terdapat 2 unit di TGC lantai 7 yaitu printer ruang Keuangan dan

printer ruang SDM yang terhubung ke switch HP 48 port ruang server TGC

lantai 7.

8. Fotocopy: fotocopy yang digunakan di PT. Bhumyamca merupakan fotocopy

berbasis Network, berjumlah 2 unit, 1 unit di gedung TGC lantai 7 terhubung

ke switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 dan 1 unit di gedung 403 dan

terhubung dengan switch HP 24 port gedung 403 lantai 1.

9. Client: terhubung dengan switch yang berada pada masing-masing

lantai/gedung, switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 terhubung dengan

9 unit PC client di ruang Departement Legal/Umum TGC lantai 7, 14 unit PC

client di ruang Keuangan TGC lantai 7 dan 6 unit PC client di ruang SDM

TGC lantai 7. Switch Cisco 8 port ruang BOD TGC lantai 7 terhubung dengan

7 unit PC client yang terdiri dari 1 unit PC Receptionist, 2 unit PC Sekertaris

dan 4 unit PC jajaran Direksi. Kemudian untuk PC client yang ada di gedung

403 terhubung dengan switch HP 24 port 6 unit di 403 lantai 1 dan 6 unit

terhubung dengan switch D-link 8 port di gedung 403 lantai 2.

Page 23: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

69

Pada PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan jenis IP kelas C, sebagai

contoh 192.168.1.10 dengan Net ID 192.168.1 dan Host ID .10, pada IP yang didapat

oleh setiap perangkat jaringan telah diatur sebelumnya oleh Router Mikrotic sebagai

DHCP Server, artinya semua perangkat jaringan mendapat IP secara otomatis, dan

setingan pemberian IP untuk di Access Point diseting DHCP Off atau pemberian

alamat IP dari Access Point ke client di matikan, sehingga client mendapatkan alamat

IP langsung dari router mikrotic. Alamat IP dari masing-masing perangkat jaringan

dapat dilihat pada tabel III.1.

Tabel III.1.

Tabel Alamat IP Address

3.2.2. Spesifikasi Perangkat keras

Membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan beberapa komponen yang

berperan penting dalam sebuah jaringan yang memungkinkan komputer atau

perangkat jaringan tersebut dapat berkomunikasi, komponen tersebut antara lain:

No. perangkat IP Address IP Gateway Subnet Mask

1 Router RB750

IP Public:

203.142.85.132

- 255.255.255.0

IP Local:

192.168.1.254

- 255.255.255.0

2 Server 192.168.1.1 s/d 5 192.168.1.254 255.255.255.0

3 Access Point 192.168.1.10 s/d 20 192.168.1.254 255.255.255.0

4 Mesin Absen 192.168.1.50 s/d 55 192.168.1.254 255.255.255.0

5 printer dan

fotocopy 192.168.1.60 s/d 80

192.168.1.254 255.255.255.0

Client

192.168.1.100 s/d

200

192.168.1.254 255.255.255.0

Page 24: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

70

1. Router

Router yang digunakan merupakan produkan dari Mikrotik dengan 5 buah

port Ethernet dengan prosesor Atheros 600/800 Mhz, dan Operating System

Mikrotik RouterOS v.3, menggunakan daya sebesar 12 V.

Gambar III.14.

Gambar Router PT. Bhumyamca Sekawan

2. Switch

Menggunakan Switch dengan Merk Hp Procurve 1810-48G di gedung TGC

ruang Server, Switch Cisco SG100D-08 di gedung TGC ruang BOD, Switch

HP Procurve 1410-8G di TGC lantai 1, Switch Procurve 25105-24 di gedung

403 lantai 1, dan Switch D-link DSG-1008D di gedung 403 lantai 2. Dengan

masing-masing spesifikasi terdapat pada tabel di bawah ini.

a. Hp Procurve 1810-48

Tabel III.2.

Tabel Spesipikasi Switch HP 1810-48

Model HP procurve 1810-48

Processor&memory 8 Mb Flash, 64 Mb SDRAM, Packet

Page 25: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

71

Buffer Size 1.5 Mbps

Port - 48 RJ-45 10/100/1000 Mbps ports

(IEEE 802.3 Type 10BASE-T, IEEE

802.3u Type 100BASE-TX, IEEE

802.3ab Type 1000BASE-T)

-Duplex: 10BASE-T/100BASE-TX: half

or full

- 1000BASE-T: full only Supports a

maximum of 48 autosensing 10/100/1000

ports plus 4 SFP ports

Switching capacity 104 Gbps

Troughput

Up to 71.4 Mpps

Gambar III.15.

Gambar Switch HP procurve 1810-48

Page 26: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

72

b. Switch Cisco SG100D-08

Tabel III.3.

Tabel Spesifikasi Switc Cisco SG100D-08

Model Switch Cisco SG100D-08

Port 8 RJ-45 10/100/1000 Mbps

Cabling Category 5 Ethernet network cable

Switching capacity 16 Gbps

Gambar III.16.

Gambar Switch Cisco SG100D-08

c. HP Procurve 1410-8G

Tabel III.4.

Tabel Spesifikasi Switc HP 1410-8G

Model HP Procurve 1410-8G

Port 8 RJ-45 10/100 Mbps

Cabling Category 5 Ethernet network cable

Switching capacity 16 Gbps

Page 27: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

73

Gambar III.17.

Gambar Switch HP Procurve 1410-8G

d. Switch Procurve 25105-24

Tabel III.5.

Tabel Spesifikasi Switch HP 25105-24

Model Switch HP Procurve 25105-24

Port 24 RJ-45 10/100/1000 Mbps

Cabling Category 5 Ethernet network cable

Switching capacity 104 Gbps

Gambar III.18.

Gambar Switch HP Procurve 25105-24

e. Switch D-link DSG-1008D

Page 28: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

74

Tabel III.6.

Tabel Spesifikasi Switch D-link DSG-1008D

Model D-link DSG-1008D

Port 8 RJ-45 10/100 Mbps

Cabling Category 5 Ethernet network cable

Switching capacity 16 Gbps

Gambar III.19.

Gambar Switch D-link DSG-1008D

3. Server

a. Server Active Directory

Tabel III.7.

Tabel Spesifikasi Server IBM x3650 7979-BIA

Model Server IBM x3650 7979-B1A

Processor Intel Xeon Quad Core 5405 2.0GHZ 12MB L2

Cache

Hardisk Seagate 1 TB x 4

Operation System Windows Server 2008

Feature

2 x 1GB PC2 5300 667MHz FBD 240-pin

ECC DDR2-SDRAM (Two slots used, ten slot

available),2 x 146GB 15K 3.5"; SAS HS HDD

Page 29: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

75

,8X-24X CD-RW/DVD-ROM , ,2 x PCI-

Expressx8 (x4 Links) 2 x PCI-X 1.0 or two

PCI-Expressx8 (x8 Links) ,Front 2 x USB 2.0,

graphics (DB-15) ,Rear : 4 x USB 2.0, Serial

(9-pin

Gambar III.20.

Gambar Server IBM x3650 7979-B1A

b. Server ERP (Enterprise Resource Planning)/Open Bravo

Tabel III.8.

Tabel Spesifikasi Server HP350 G5

Model Server HP350 G5

Processor Intel Xeon E5420 / 2.5 GHz , Quad-Core, Chipset

Type Intel 5000Z

Hardisk Seagate 1 TB x 4

Operation

System

ERP (Enterprise Resource Planning)

Feature

Technology DDR2 SDRAM - Advanced ECC ,

Memory Speed 667 MHz, Memory Specification

Compliance PC2-5300 , , Features 2 x 2 GB

Page 30: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

76

Gambar III.21.

Gambar Server HP350 G5

4. Mesin Absensi

Mesin absensi milik PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan mesin absensi

Merk Solutioin X 401-C.

Tabel III.9.

Tabel Spesifikasi Mesin Absensi Solution X 401-C

Model X 401-C

Capacity 50.000 sidik jari 50.000 kartu

Feature Lcd 3,4 inc, kamera 1,3 MP,

Page 31: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

77

Gambar III.22.

Gambar Absensi Solution X 401-C

5. Printer dan Fotocopy

Printer yang di gunakan adalah printer dengan jenis Dot Matrix merk EPSON

LQ-2180 dan mesin Fotocopy menggunakan FujiXerox DocuCentre PCL

IV2060, dengan masing-masing spesifikasi sebagai berikut.

a. Printer

Tabel III.10.

Tabel Spesifikasi Printer EPSON LQ-2180

Model LQ-2180

Type Dot Matrix

High Speed 480 cps at 10 cpi

Letter Quality 120 cps at 10 cpi

Page 32: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

78

Gambar III.23.

Gambar Printer EPSON LQ-2180

b. Fotocopy

Tabel III.11.

Tabel Spesifikasi Fotocopy DocuCentre PCL IV 2060

Model DocuCentre PCL IV 2060

Speed Copy: 25 ppm, Scan: 55 ppm, Print:

25/30/35 ppm

System System Memory 1 GB

HDD (Optional) 160 GB – Usable

Space 40 GB

Paper Tray Capacity Tray 1(500 sheets), Tray 2 (500 sheets),

By-Pass Tray (50 sheets)

Page 33: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

79

Gambar III.24.

Gambar Fotocopy DocuCentre PCL IV 2060

6. Client

Tabel III.12.

Tabel Spesifikasi HP Pavilion 20-2210x All-in-One

Model HP Pavilion 20-2210x All-in-One

Prosesor Intel Core i3-4160T

Hardisk 500GB HDD

ram 2GB DDR3

Feature DVD±RW, VGA Integrated, NIC, WiFi, Camera,

19.45"WXGA

Operating

System Windows 7 Profesional

Page 34: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

80

Gambar III.25.

Gambar HP Pavilion 20-2210x All-in-One

7. Kabel

Kabel merupakan media penghubung antar perangkat jaringan, pada

PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan media penghubung Kabel UTP

Merk BELDEN Cat 6 24 AWG.

Gambar III.26.

Gambar Kabel BELDEN Cat 6 24 AWG

Page 35: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

81

3.2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak

Pada PT. Bhumyamca Sekawan mengunakan beberapa perangkat lunak yang menjadi

infrastruktur dasar dan sarana untuk kebutuhan bekerja dan juga mengakses internet

yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel III.13.

Spesifikasi Perangkat Lunak

Operation system

Windows Server 2008 Enterprice Edition, OS

ERP (Enterprise Resource Planning) Windows

7 Profesional

Pengolahan data Microsoft Office 2010, Adobe Reader 9, foxit

reader 7.3.

Browser Internet Exploler,Google Chrome,Mozilla

Firefox

Email Microsoft Outlook,gmail

antivirus Kaspersky 10.1

3.2.4. Keamanan Jaringan

Untuk keamanan jaringan pada PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan

metode keamanan firewall yang merupakan bawaan dari router mikrotic.

3.3. Permasalahan Pokok

Permasalahan yang penulis temukan selama melakukan riset atau analisa di

PT. Bhumyamca Sekawan adalah sering terjadinya Lose Conection akses internet di

gedung 403, yang disebabkan penghubung antara jaringan gedung TGC dan gedung

Page 36: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

82

403 menggunakan kabel UTP yang maksimal jarak penggunaannya berkisar kurang

lebih 100 Meter, sementara jarak gedung TGC dan gedung 403 berkisar 180 Meter,

hal ini yang mengakibatkan jaringan pada gedung 403 sering mengalami gangguan,

dan dalam proses pengaksesan program ERP atau Open Bravo tidak dapat dilakukan

dari luar jaringan PT. Bhumyamca Sekawan, sehingga karyawan hanya dapat

mengakses aplikasi kantor di jangkauan jaringan PT. Bhumyamca Sekawan, hal ini

sangat dibutuhkan ketika harus melakukan Approve Budget mendesak atau

pengaksesan lainnya disaat atasan atau karyawan yang bersangkutan tidak berada di

kantor.

3.4. Pemecahan masalah

Dengan melihat berbagai permasalahan yang ada, maka untuk mengatasi

permasalahan tersebut penulis mengajukan alternatif pemecahan masalah yakni

sebagai berikut:

1. Melakukan penambahan perangkat Switch di tengah atau di antara gedung

TGC dan 403 agar akses dari gedung TGC ke gedung 403 tidak

mengalami gangguan seperti Lose Connection, yang diakibatkan jarak

yang jauh, adapun Switch yang menjadi rekomendasi penulis adalah

sebagai berikut:

Switch HP PS1810-8g dengan spesifikasi Port Gigabit, Memori &

Prosesor 128 MB RAM, Packet buffer size: 512 KB, 8 MB flash,

Throughput Up to 11.9 Mpps.

Page 37: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

83

Dari spek perangkat Switch tadi, tentunya sudah sangat mumpuni dengan

port gigabit yang dimiliki Switch yang berfungsi juga sebagai penguat

bagi akses jaringan antara gedung TGC dan gedung 403.

2. Dan untuk pengaksesan program ERP/Open Bravo milik PT. Bhumyamca

Sekawan dari luar jaringan, penulis menyarankan agar dibuatnya setting-

an VPN (Virtual Private Network), sehingga karyawan PT. Bhumyamca

Sekawan dapat mengakses program ERP/Open Bravo dari luar jaringan

local PT. Bhumyamca Sekawan. Berikut setting-an pembuatan VPN pada

Router Mikrotic:

a. Lakukan Login pada Mikrotic melalui Winbox dan langkah awal yang

harus dilakukan adalah pilih menu PPP (Point to Point Protocol) yang

merupakan menu untuk komunikasi Wide Area Network yang berarti

sebagai penghubung jaringan jarak jauh. Jika tampilan PPP telah

terbuka maka pilih bar Interface dan lakukan konfigurasi dengan cara:

1) Klik tanda (+) yang berada di pojok kiri atas menu PPP pada

Interface.

2) Kemudian mengisikan nama dan User PPP yang akan kita

buat.

3) Lalu klik Ok.

Page 38: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

84

Gambar III.27.

Pengaturan Menu PPP Pada Bar Interface

b. Selanjutnya membuat IP Pool yang berfungsi sebagai Range atau

batasan IP yang diberikan atau yang didapat oleh Client ketika nanti

mengakses VPN yang dibuat dengan cara:

1) Pilih menu IP kemudian pilih IP Pool

2) Setelah masuk menu IP Pool tekan tanda (+) yang berada pada

pojok kanan atas menu IP Pool.

3) Berikan nama atau identitas pada IP Pool yang dibuat

4) Masukan Range IP atau batasn IP yang nantinya akan didapat oleh

Client VPN, missal: 192.168.9.30-192.168.9.150.

5) Kemudian klik ok.

Page 39: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

85

Gambar III.28.

Konfigurasi IP Pool

c. Setelah melakukan setingan IP Pool kemudian lakukan pembuatan

Profile pada menu profile di PPP, yang berfungsi sebagai identitas

VPN dengan cara:

1) Pada PPP pilih menu Profile kemudian klik tanda (+) pada pojok

kiri atas menu Profile.

2) Isi nama profile kemudian isi Local Address dan Remote Address

dengan pilihan VPN_Pool yang merupakan hasil dari setting-an IP

Pool sebelumnya.

3) Kemudian isikan DNS Server dengan DNS yang digunakan dalam

jaringan tersebut.

4) Lalu klik ok

Page 40: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

86

Gambar III.29.

Konfigurasi Profile pada PPP

d. Setelah setting-an diatas kemudian aktifkan PPTP (Point-to-Point

Tunneling Protocol) Server yang berfungsi sebagai pengaman transfer

data dari Remote Client ke Server, dengan cara:

1) Pada menu PPP pilih Bar PPTP Server

2) Setelah tampil klik Enable kemudian ok.

Page 41: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

87

Gambar III.30.

Mengaktifkan PPTP Server

e. Pada setting-an selanjutnya melakukan pembuatan nama dan password

yang nantinya akan digunakan sebagai login user ke jaringan VPN

pada menu Secrets dengan cara:

1) Pada PPP pilih menu bar Secrets.

2) Kemudian isikan name dan password yang nantinya akan

digunakan oleh user yang akan melakukan login ke VPN.

3) Isikan Service pada PPTP.

4) Isikan Profile pada VPN.

5) Isikan Local Address, IP ini yang nantinya sebagai gateway ke

server.

6) Isikan Remote Address, IP ini yang nantinya sebagai IP yang

diterima oleh user yang masuk ke VPN dan IP ini yang akan dapat

berhubungan dengan IP jaringan, setelah selesai klik ok.

Page 42: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

88

Gambar III.31.

Pembuatan PPP Secret

f. Setelah selesai kita lakukan pengetesan dengan mengkoneksikan

Komputer ke jaringan VPN yang telah dibuat, dan kita dapat

mengecek device yang kita koneksikan dengan VPN di Mikrotic

dengan cara masuk ke menu PPP dan pilih menu bar Active

Connections.

Page 43: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

89

Gambar III.32.

Pengecekan User VPN

Page 44: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

90

3.5. Jaringan Usulan

Gambar III.33.

Gambar Jaringan Usulan

Untuk penjelasan Jaringan Usulan di atas diketahui bahwa, pada penghubung

jaringan gedung TGC dengan gedung 403 ditambahkan sebuah perangkat jaringan

Page 45: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah ......Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2. Total= 2 unit 6. Mesin Absen: 1 unit di

91

berupa Switch HP PS1810-8g, jadi alur jaringan dari Switch gedung TGC lantai 1

menuju Switch tambahan HP PS1810-8g kemudian barulah masuk ke Switch yang

berada di gedung 403 lantai 1.

Sementara itu, dari hasil pemecahan masalah penggunaan VPN (Virtual

Private Network) terdapat beberapa keuntungan dan kekurangannya. Dibawah ini

adalah beberapa hal mengenai kelebihan dan kekurangan penggunaan VPN.

1. Keuntungan Penggunaan VPN

a. Dapat mengakses komputer atau jaringan darimana saja.

Sebagai contoh, karyawan tetap bisa mengakses jaringan kantor

meskipun ia sedang berada di luar area kantor.

b. Keamanan dalam mengakses jaringan lebih terjaga.

Hal ini disebabkan karena penggunaan IP Private dan dapat bekerja di

IP Public.

2. Kekurangan PengunaanVPN

a. Koneksi internet yang tidak dapat diprediksi

Hal ini tergantung pada konektifitas serta stabilitas jaringan lokal yang

digunakan untuk mengakses VPN.

b. Dalam menggunakan VPN masih perlu adanya perhatian lebih pada

sistem keamanan agar tidak terjadi pembajakan.