BAB III PEMBAHASAN · 24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan...

23
24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sejak zaman VOC, peternakan sudah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan VOC di Nusantara. Pengembangan kuda dilakukan untuk keperluan tentara "kompeni", yaitu mengangkut beban dalam melaksanakan perang baik terhadap kerajaan yang ada di Indonesia maupun terhadap bangsa asing. Disamping itu, kuda juga diperlukan bagi bangsawan Belanda yang ada di Indonesia sebagai kuda tunggangan dan menarik kereta. Pengembangan kerbau dan sapi juga mendapat perhatian VOC untuk kepentingan penyediaan daging guna memenuhi kebutuhan konsumsi orang-orang VOC yang tinggal di Indonesia. Setelah pemerintah Belanda mengambil kendali kekuasaan di Nusantara dari VOC, Pemerintah Hindia Belanda melakukan sejumlah langkah untuk mengembangkan peternakan. Pada Tahun 1806 Pemerintah Hindia Belanda mendatangkan sapi Benggala dari India untuk keperluan perkebunan tebu di Indonesia. Untuk pemeliharaan kesehatan hewan yang diperuntukkan bagi kepentingan pemerintah Belanda baik ternak kuda yang dipergunakan oleh pasukan militer maupun ternak sapi sebagai sumber tenaga kerja dan susu, didatangkanlah Dokter Hewan yang pertama ke Indonesia yakni Drh. R.A. Coppicters pada tahun 1820. Kemudian pada tanggal 26 Agustus 1836 ada ketetapan yang diterbitkan secara resmi oleh Pemerintah melalui plakat (selebaran/pengumuman) tentang larangan

Transcript of BAB III PEMBAHASAN · 24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan...

24

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Sejak zaman VOC, peternakan sudah dikembangkan untuk memenuhi

kebutuhan VOC di Nusantara. Pengembangan kuda dilakukan untuk keperluan

tentara "kompeni", yaitu mengangkut beban dalam melaksanakan perang baik

terhadap kerajaan yang ada di Indonesia maupun terhadap bangsa asing. Disamping

itu, kuda juga diperlukan bagi bangsawan Belanda yang ada di Indonesia sebagai

kuda tunggangan dan menarik kereta. Pengembangan kerbau dan sapi juga mendapat

perhatian VOC untuk kepentingan penyediaan daging guna memenuhi kebutuhan

konsumsi orang-orang VOC yang tinggal di Indonesia.

Setelah pemerintah Belanda mengambil kendali kekuasaan di Nusantara

dari VOC, Pemerintah Hindia Belanda melakukan sejumlah langkah untuk

mengembangkan peternakan. Pada Tahun 1806 Pemerintah Hindia Belanda

mendatangkan sapi Benggala dari India untuk keperluan perkebunan tebu di

Indonesia.

Untuk pemeliharaan kesehatan hewan yang diperuntukkan bagi kepentingan

pemerintah Belanda baik ternak kuda yang dipergunakan oleh pasukan militer

maupun ternak sapi sebagai sumber tenaga kerja dan susu, didatangkanlah Dokter

Hewan yang pertama ke Indonesia yakni Drh. R.A. Coppicters pada tahun 1820.

Kemudian pada tanggal 26 Agustus 1836 ada ketetapan yang diterbitkan secara resmi

oleh Pemerintah melalui plakat (selebaran/pengumuman) tentang larangan

25

pemotongan sapi betina produktif. Hal ini merupakan awal campur tangan

pemerintah terhadap peternakan dan kesehatan hewan. Tanggal inilah yang

kemudian dijadikan Hari Lahir Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Walaupun kegiatan pengembangan peternakan sudah dimulai sejak

zaman VOC akan tetapi pembentukan Jawatan Kehewanan baru terjadi pada tahun

1841 dengan nama Veeartsenijkundige Dienst (VD) di bawah Departemen Dalam

Negeri. Pada Tahun 1851 Jawatan Kehewanan yang semula di bawah naungan

Departemen Dalam Negeri dipindah ke naungan Militer/Pasukan Berkuda/Kavaleri

dan dipimpin Direktur Kebudayaan berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal tanggal

24 Desember 1851 Nomor 3. Selanjutnya pada 1 Januari 1867 Jawatan Kehewanan

dari naungan Kavaleri pindah ke bawah naungan Departemen Pendidikan,

Kebudayaan dan Kerajinan. Tahun 1885 pindah lagi ke naungan Departemen Dalam

Negeri. Lantas Tahun 1905 Jawatan Kehewanan dilimpahkan ke Departemen

Pertanian dan Perdagangan atau Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel.

Keputusan ini dituangkan dalam Staablad No. 380 Tahun 1904. Instansi Jawatan

Kehewanan ini merupakan embrio yang terus berkembang dan berkali-kali ganti

nama, yang pada akhirnya saat ini menjadi institusi yang disebut Direktorat Jenderal

Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Visi

Menjadi Direktorat yang profesional dalam mewujudkan pengembangan

pakan berbasis sumberdaya lokal, dalam mendukung penyediaan dan keamanan

pangan hewani serta meningkatkan kesejahteraan peternak.

Misi

Misi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan:

26

1. Menciptakan kondisi penyediaan bahan pakan cukup, berkualitas dan

berkelanjutan

2. Mendukung usaha pengolahan pakan dengan penerapan teknologi

3. Menciptakan kondisi peningkatan mutu pakan sesuai standar.

3.1.2. Stuktur dan Tata Kerja Perusahaan

Adapun struktur organisasi dapat dikatakan sebagai suatu kerangka yang

mewujudkan suatu pola teapi dari hubungan antara dan kedudukan dan peranan

dalam suatu kerja sama. Bentuk stuktur yang dimiliki Direktorat Jenderal Peternakan

dan Kesehatan Hewan adalah sebagai berikut:

Gambar III. 1

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Sumber : Dirjen PKH, 2019

1. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri dan dipimpin oleh Direktur Jenderal.

Direktorat Jenderal

Peternakan dan

Kesehatan Hewan

Sekretaris Direktorat

Jenderal Peternakan

dan Kesehatan Hewan

Kepala Bagian

Umum

Kasubag Organisasi

& Kepegawaian

Kasubag

Hukum

Kasubag Tata Usaha

& Rumah Tangga

27

Tugas: Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

peningkatan populasi dan produksi ternak serta kesehatan hewan.

2. Sekretariat Kepala Bagian Keuangan dan Perlengkapan

Tugas : Melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan.

3. Kepala Bagian Umum

Tugas: Melaksanakan evaluasi dan penyusunan organisasi, tata laksana dan

reformasi birokrasi, urusan kepegawaian, penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan, serta urusan tata usaha dan rumah tangga.

4. Kasubag Organisasi & Kepegawaian

Tugas: Melakukan penyiapan bahan evaluasi penyusunan organisasi, tata

laksana dan reformasi birokrasi, serta pelaksanaan urusan kepegawaian.

5. Kasubag Hukum

Tugas: Melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan litigasi hukum.

6. Kasubag Tata Usaha dan Rumah Tangga

Tugas: Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga adalah melakukan urusan tata

usaha dan rumah tangga.

3.1.3. Kegiatan Usaha/Organisasi

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah suatu instansi

untuk mencapai maksud tersebut perlu diselenggarakan kesehatan hewan yang

melindungi kesehatan manusia dan hewan beserta ekosistemnya sebagai prasyarat

terselenggaranya peternakan yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan serta

penyediaan pangan yang aman, sehat, utuh, dan halal sehingga perlu didayagunakan

untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

28

Bahwa dengan perkembangan keadaan tuntutan otonomi daerah dan

globalisasi, peraturan perundang-undangan di bidang peternakan dan kesehatan

hewan yang berlaku saat ini sudah tidak sesuai lagi sebagai landasan hukum bagi

penyelenggaraan peternakan dan kesehatan.

Tugas bagian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan

populasi dan produksi ternak serta kesehatan hewan.

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini penulis menyebutkan kuesioner kepada responden

sebanyak 34 orang sebagai sampel dengan teknik pengambilan sampel jenuh atau

sampling total sehingga semua karyawan yang ada di Direktorat Jenderal Peternakan

dan Kesehatan Hewan Jakarta pada divisi kasubag tata usaha, kepegawaian, dan

hukum yang dapat di jadikan sebagai responden. Penulis menggunakan Skala Likert

sebagai acuan untuk mengukur hasil responden dari kuesioner. Data dari kuesioner

tersebut penulis olah

3.2.2. Karakteristik Responden

Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta pada divisi kasubag

tata usaha, kepegawaian, dan hukum yang berjumlah sebanyak 34 orang.

Karakteristik responden diperoleh berdasarkan kuesioner yang penulis sebar di

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta untuk di analisa lebih

lanjut. Karakteristik ini meliputi:

29

1. Jenis Kelamin

Tabel III.1.

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin

Jumlah

Responden Presentase

1 Laki - Laki 21 62%

2 Perempuan 13 38%

Total 34 100%

Sumber : (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas karyawan Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan Jakarta pada tahun 2019 dalam penelitian ini lebih banyak berjenis

kelamin laki – laki sebesar 62% atau 21 orang dari pada karyawan yang berjenis

kelamin perempuan sebesar 38% atau 13 orang.

2. Usia

Tabel III.2.

Usia Responden

No Usia Jumlah Responden Presentase

1 <25 Tahun 3 9%

2 25 - 35 Tahun 12 35%

3 35 - 50 Tahun 15 44%

4 >50 Tahun 4 12%

Jumlah 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa responden pada tahun 2019

dalam penelitian ini mayoritas berusia 35 – 50 tahun sebanyak 15 orang dengan

presentase 44%, usia <25 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase 9%, usia 25 –

30

35 tahun sebanyak 12 orang dengan presentase 35%, dan usia >50 tahun sebanyak 4

orang dengan presentase 12%.

3. Pendidikan

Tabel III.3.

Pendidikan Responden

No Pendidikan Jumlah Responden Presentase

1 SLTA/Sederajat 6 18%

2 Diploma (D3) 9 26%

3 Strata 1 (Sarjana) 18 53%

4 Strata 2 (Master) 1 3%

5 Strata 3 (Doktor) 0 0%

Jumlah 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa responden pada tahun 2019 dalam

penelitian ini mayoritas berpendidikan Strata 1(Sarjana) sebanyak 18 orang dengan

presentase 53%, responden berpendidikan SLTA/Sederajat sebanyak 6 orang dengan

presentase 18%, responden berpendidikan Diploma 3(D3) sebanyak 9 orang dengan

presentase 26%, dan Strata 2(Master) sebanyak 1 oorang dengan presentase 3%.

4. Lama Bekerja

Tabel III.4.

Lama Bekerja Responden

No Lama Bekerja Jumlah Responden Presentase

1 1 - 5 Tahun 14 41%

2 >15 Tahun 7 21%

3 5 - 10 Tahun 6 18%

4 10 - 15 Tahun 7 21%

Jumlah 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

31

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa responden pada tahun 2019 dalam

penelitian ini mayoritas dengan lama bekerja 1 – 5 tahun sebanyak 14 orang dengan

presentase 41%, responden dengan lama bekerja <15 tahun sebanyak 7 orang dengan

presentase 21%, responden dengan lama bekerja 5 – 10 tahun sebanyak 6 orang

dengan presentase 18%, dan responden dengan lama bekerja 10 – 15 tahun sebanyak

7 orang dengan presentase 21%.

5. Pendapatan

Tabel III.5.

Pendapatan Responden

No Pendapatan Jumlah Responden Presentase

1 Rp. 3.000.000 4 12%

2 Rp. 3.000.000 - 6.000.000 25 74%

3 Rp. < 6.000.000 5 15%

Jumlah 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa pada tahun 2019 dalam

penelitian ini mayoritas responden memiliki pendapatan Rp. 3.000.000 – 6.000.000

sebanyak 25 orang dengan presentase 74%, responden memiliki pendapatan Rp.

3.000.000 sebanyak 4 orang dengan presentase 12%, dan responden memiliki

pendapatan Rp. < 6.000.000 sebanyak 5 orang dengan presentase 15%.

3.2.3. Uji Instrumen Penelitian

Uji validitas dan reabilitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan

pada setiap item pernyataan yang terdiri dari sepuluh item pernyataan.penulis

menguji validitas dan reabilitas instrumen penelitian menggunakan aplikasi SPSS

versi 16.

32

1. Uji Validitas

Tabel III.6.

Validitas Variabel X dan Y

( Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja )

Variabel Indikator R

Hitung

r

tabel

Keterangan

Disiplin Kerja

(X)

X1 0.378

0.349

Valid

X2 0.601 Valid

X3 0.421 Valid

X4 0.354 Valid

X5 0.464 Valid

X6 0.389 Valid

X7 0.452 Valid

X8 0.413 Valid

X10 0.533 Valid

Kinerja

Karyawan (Y)

Y2 0.408

0.349

Valid

Y3 0.466 Valid

Y5 0.402 Valid

Y6 0.383 Valid

Y7 0.402 Valid

Y8 0.515 Valid

Y9 0.395 Valid

Y10 0.594 Valid

Sumber: Perhitungan SPSS 16, 2019

Berdasarkan tabel diatas r uji 2 (dua) dengan N = 34 (df=n-2)df = 32 dengan

taraf kesalahan 5% diperoleh 0,349. Setelah diuji terdapat bahwa keseluruhan

variabel X dan variabel Y adalah valid kecuali pada butir pernyataan X9 tidak Valid

dikarenakan r hitung 0,171 < r tabel 0,349. Sehingga untuk selanjutnya variabel X1

33

dan X4 tidak dimasukkan kedalam perhitungan. Maka dapat disimpulkan oleh

penulis bahwa indikator Disiplin kerja dan Kinerja karyawan adalah dapat digunakan

untuk penelitian.

2. Reabilitas Instrumen

Tabel III.7.

Hasil Reabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Disiplin Kerja .483 Cukup reliabel

Kinerja Karyawan .522 Cukup reliabel

Sumber: Perhitungan SPSS 16, 2019

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada tabel diatas dapat dinyatakan

bahwa reabilitas variabel Disiplin Kerja (X) = 0, 483 dan variabel Kinerja Karyawan

(Y) = 0, 522. Sehingga dapat disimpulkan seluruh butir pernyataan Disiplin Kerja

dan Kinerja Karyawan cukup reliabel karena lebih dari 0,41.

3.2.4. Data Hasil Kuesioner Disiplin Kerja

Dibawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah

dihitung dan dipresentase oleh penulis sesuai dengan krteria jawaban yang terdapat

dalam kuesioner tentang Disiplin kerja. Berikut uraian atas jawaban responden yaitu:

1. Aturan

Pada dimensi aturan penulis membuat 2 pernyataan untuk dijadikan sebagai bahan

kuesioner yang akan dijawab oleh respoden. Pernyataan bukti kedisiplinan

karyawan.

34

Tabel III.8.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Aturan

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase Kuesioner Presentase

1 % 2 %

Sangat Setuju 17 50% 20 59%

Setuju 17 50% 14 41%

Ragu-ragu 0 0% 0 0

Tidak setuju 0 0% 0 0

Sangat tidak setuju 0 0% 0 0

Jumlah 34 100% 34 100%

Sumber: (Hasil Pengolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 1

sebanyak 17 orang dengan presentase 50% menjawab Sangat Setuju, 17 orang

dengan presentase 50% menjawab Setuju. Dan pernyataan nomer 2 sebanyak 20

orang dengan presentase 59% menjawab Sangat Setuju, dan 14 orang dengan

presentase 41% menjawab Setuju.

2. Tanggung Jawab

Pada dimensi Tanggung Jawab penulis membuat 1 pernyataan untuk dijadikan

sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh respoden. Pernyataan bukti

kedisiplinan karyawan.

Tabel III.9.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Tanggung Jawab

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase

3 %

Sangat Setuju 19 56%

Setuju 14 41%

Ragu-ragu 1 3%

Tidak setuju 0 0%

Sangat tidak setuju 0 0%

Jumlah 34 100%

Sumber: (Hasil Pengolaan Kuesioner,2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 3

sebanyak 19 orang dengan presentase 56% yang menjawab Sangat Setuju, sebanyak

35

14 orang dengan presentase 41% yang menjawab Setuju, dan sebanyak 1 orang

dengan presentase 3% yang menjawab Tidak Setuju.

3. Kedisiplinan

Pada dimensi Kedisiplinan penulis membuat 3 pernyataan untuk dijadikan sebagai

bahan kuesioner yang akan dijawab oleh respoden. Pernyataan bukti kedisiplinan

karyawan.

Tabel III.10.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Kedisiplinan

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase

4 % 7 % 8 %

Sangat Setuju 20 59% 21 62% 20 59%

Setuju 14 41% 11 32% 12 35%

Ragu-ragu 0 0 1 3% 0 0

Tidak Setuju 0 0 1 3% 2 6%

Sangat tidak setuju 0 0 0 0 0 0

Jumlah 34 100% 34 100% 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 4

sebanyak 20 orang dengan presentase 59% yang menjawab sangat setuju, dan 14

orang dengan presentase 41% yang menjawab Setuju. Pada pernyataan nomer 7

sebanyak 21 orang dengan presentase 62% menjawab Sangat Setuju, 11 orang

dengan presentase 32% menjawab Setuju, 1 orang dengan presentase 3% yang

menjawab Ragu-ragu, dan 1 orang dengan presentase 3% menjawab Tidak Setuju.

Pada pernyataan nomor 8 sebanyak 20 orang dengan presentase 59% yang menjawab

Sangat Setuju, 12 orang dengan presentase 35% menjawab Setuju, dan sebanyak 2

orang dengan presentase 6% menjawab Tidak setuju.

4. Hukum

36

Pada dimensi hukum membuat 4 pernyataan untuk dijadikan sebagai bahan

kuesioner yang akan dijawab oleh respoden. Pernyataan bukti kedisiplinan karyawan

Tabel III.11.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Hukuman

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase

5 % 6 %

Sangat Setuju 20 59% 18 53%

Setuju 14 41% 15 44%

Ragu-ragu 0 0 1 3%

Tidak Setuju 0 0 0 0%

Sangat tidak setuju 0 0 0 0%

Jumlah 34 100% 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 5

sebanyak 20 orang dengan presentase 59% yang menjawab sangat setuju, dan

sebanyak 14 orang dengan presentase 41% menjawab setuju, dan pernyataan nomer

6 sebanyak 18 orang dengan presentase 53% menjawab Sangat Setuju, 15 orang

dengan presentase 44% menjawab Setuju, dan 1 orang dengan presentase 3%

menjawab Ragu-ragu.

Tabel III.12.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Hukuman

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase

9 % 10 %

Sangat Setuju 29 85% 19 56%

Setuju 5 15% 15 44%

Ragu-ragu 0 0 0 0%

Tidak Setuju 0 0 0 0%

Sangat tidak setuju 0 0 0 0%

Jumlah 34 100% 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 9

sebanyak 29 orang dengan presentase 85% yang menjawab Sangat Setuju, dan

sebanyak 5 orang dengan presentase 15% menjawab Setuju, dan pernyataan nomer

37

10 sebanyak 19 orang dengan presentase 56% menjawab Sangat Setuju, dan 15 orang

dengan presentase 44% menjawab Setuju.

Tabel III.13.

Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Terhadap Disiplin Kerja

No. X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Jumlah

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

2 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 47

3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 44

5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 45

6 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 48

7 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 45

8 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 47

9 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 45

10 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 42

11 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 45

12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

13 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 46

14 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 47

15 5 4 3 5 5 4 5 5 5 4 45

16 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 46

17 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 46

18 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 44

19 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 46

20 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 42

21 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49

22 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 45

23 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49

24 4 5 5 5 5 5 2 4 5 5 45

25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

26 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 46

27 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46

28 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48

38

29 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 43

30 4 5 5 5 4 5 5 2 5 4 44

31 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 44

32 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 45

33 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46

34 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 44

Jumlah 148 151 149 151 151 148 149 147 160 150 1554

Sumber: (Hasil Pengeolaan Kuesioner, 2019)

3.2.5. Data Hasil Kuesioner Kinerja Karyawan

Dibawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah

dihitung dan dipresentase oleh penulis sesuai dengan krteria jawaban yang terdapat

dalam kuesioner tentang Kinerja Karyawan. Berikut uraian atas jawaban responden

yaitu:

1. Kemampuan Intelektual

Pada dimensi Kemampuan Intelektual membuat 3 pernyataan untuk dijadikan

sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh respoden. Pernyataan bukti

kedisiplinan karyawan.

Tabel III.14.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Kemampuan Intelektual

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase

1 % 2 %

Sangat Setuju 19 56% 21 62%

Setuju 14 41% 13 38%

Ragu – ragu 1 3% 0 0

Tidak Setuju 0 0 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Jumlah 34 100% 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 1

sebanyak 19 orang dengan presentase 56% menjawab Sangat Setuju, dan sebanyak

14 orang dengan presentase 41% menjawab Setuju, dan sebanyak 1 orang dengan

presentase 3% menjawab Ragu-ragu. Pada pernyataan nomer 2 sebanyak 21 orang

39

dengan presentase 62% menjawab Sangat Setuju, dan 13 orang dengan presentase

38% menjawab Setuju.

Tabel III.15.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Kemampuan Intelektual

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase

3 %

Sangat Setuju 20 59%

Setuju 14 41%

Ragu – ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 3

sebanyak 20 orang dengan presentase 59% yang menjawab Sangat Setuju, dan

sebanyak 14 orang dengan presentase 41% yang menjawab Setuju.

2. Motivasi Kerja

Pada dimensi Motivasi Kerja membuat 5 pernyataan untuk dijadikan sebagai

bahan kuesioner yang akan dijawab oleh respoden. Pernyataan bukti kedisiplinan

karyawan.

Tabel III.16.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Motivasi Kerja

Alternatif

Jawaban Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase

4 % 5 % 6 %

Sangat Setuju 22 59% 20 62% 22 65%

Setuju 12 41% 14 38% 12 35%

Ragu – ragu 0 0% 0 0 0 0

Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0

Sangat Tidak

Setuju 0 0 0 0 0 0

Jumlah 34 100% 34 100% 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 4

sebanyak 22 orang dengan presentase 59% yang menjawab Sangat Setuju, dan 12

40

orang dengan presentase 41% menjawab Setuju. Pada pernyataan nomer 5 sebanyak

20 orang dengan presentase 62% menjawab Sangat Setuju, 14 orang dengan

presentase 38% menjawab Setuju. Pada pernyataan nomor 6 sebanyak 22 orang

dengan presentase 65% menjawab Sangat Setuju, 12 orang dengan presentase 35%

menjawab Setuju.

Tabel III.17.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Motivasi Kerja

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase

7 % 8 %

Sangat Setuju 20 59% 22 65%

Setuju 14 41% 12 35%

Ragu - ragu 0 0% 0 0

Tidak Setuju 0 0% 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0

Jumlah 34 100% 34 100%

Sumber: (Hasil Pengelolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 7

sebanyak 20 orang dengan presentase 59% menjawab Sangat Setuju, dan sebanyak

14 orang dengan presentase 41% menjawab Setuju, dan pernyataan nomer 8

sebanyak 22 orang dengan presentase 65% menjawab Sangat Setuju, dan 12 orang

dengan presentase 35% menjawab Setuju.

3. Organisasi atau Lingkup Kerja

Pada dimensi Organisasi atau Lingkup Kerja membuat 2 pernyataan untuk

dijadikan sebagai bahan kuesioner yang akan dijawab oleh respoden. Pernyataan

bukti kedisiplinan karyawan.

41

Tabel III.18.

Hasil Jawaban Responden Terhadap Organisasi atau Lingkup Kerja

Alternatif Jawaban Pernyataan Presentase Pernyataan Presentase

9 % 10 %

Sangat Setuju 18 53% 20 59%

Setuju 16 47% 14 41%

Ragu – ragu 0 0% 0 0

Tidak Setuju 0 0% 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0

Jumlah 34 100% 34 100%

Sumber: (Hasil Pengeolaan Kuesioner, 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pernyataan nomer 9

sebanyak 18 orang dengan presentase 53% yang menjawab Sangat Setuju, dan

sebanyak 16 orang dengan presentase 47% menjawab Setuju, dan pernyataan nomer

10 sebanyak 20 orang dengan presentase 59% menjawab Sangat Setuju, dan 14 orang

dengan presentase 41% menjawab Setuju.

Tabel III.19.

Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Terhadap Kinerja Karyawan (Variabel Y)

No. Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Jumlah

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

2 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 46

3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 47

4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 45

5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 47

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

7 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 46

8 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 45

9 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 45

10 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 44

11 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 47

12 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 48

13 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 47

14 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 45

15 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49

16 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 46

17 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 44

18 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 45

19 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 46

20 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 44

21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

22 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45

42

23 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 46

24 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 48

25 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 46

26 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 45

27 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 44

28 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 43

29 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 44

30 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 46

31 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 47

32 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43

33 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 46

34 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 44

Jumlah 154 157 156 158 156 158 156 158 154 156 1563

Sumber: (Hasil Pengelolaan SPSS, 2019)

3.2.6. Tabel Penolong

Tabel III.20.

Tabel Penolong untuk Menghitung Koefisien Korelasi

No. X Y XY X² Y²

1 50 50 2500 2500 2500

2 47 46 2162 2209 2116

3 49 47 2303 2401 2209

4 44 45 1980 1936 2025

5 45 47 2115 2025 2209

6 48 50 2400 2304 2500

7 45 46 2070 2025 2116

8 47 45 2115 2209 2025

9 45 45 2025 2025 2025

10 42 44 1848 1764 1936

11 45 47 2115 2025 2209

12 50 48 2400 2500 2304

13 46 47 2162 2116 2209

14 47 45 2115 2209 2025

15 45 49 2205 2025 2401

16 46 46 2116 2116 2116

17 46 44 2024 2116 1936

18 44 45 1980 1936 2025

19 46 46 2116 2116 2116

20 42 44 1848 1764 1936

21 49 50 2450 2401 2500

22 45 45 2025 2025 2025

23 49 46 2254 2401 2116

43

24 45 48 2160 2025 2304

25 41 46 1886 1681 2116

26 46 45 2070 2116 2025

27 46 44 2024 2116 1936

28 48 43 2064 2304 1849

29 43 44 1892 1849 1936

30 44 46 2024 1936 2116

31 44 47 2068 1936 2209

32 45 43 1935 2025 1849

33 46 46 2116 2116 2116

34 44 44 1936 1936 1936

Jumlah (⅀) 1554 1563 71503 71188 71971

Sumber: (Hasil Pengelolaan SPSS, 2019)

Berdasarkan tabel diatas, maka analisis antara disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta adalah,

sebagai berikut:

N = 34

⅀X = 1.554

⅀Y = 1.563

⅀XY = 71.503

⅀X² = 71.188

⅀Y² = 71. 971

3.3. Analisis Variabel Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dan

interpretasi antara variabel Disiplin Kerja (variabel X) terhadap variabel Kinerja

Karyawan (varibel Y) pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

44

Jakarta, yang dapat dilihat dari hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 16 di

bawah ini:

Tabel III. 21.

Uji Koefisien Korelasi

DISIPLIN KINERJA

DISIPLIN Pearson Correlation 1 .467**

Sig. (2-tailed)

.005

N 34 34

KINERJA Pearson Correlation .467** 1

Sig. (2-tailed) .005

N 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Perhitungan SPSS Versi 16, 2019

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan

antara disiplin kerja dan kinerja karyawan sebesar 0,467. Mengacu pada tabel II.20

Hasil koefisien korelasi di atas masuk kategori “Cukup” yang berarti terdapat

hubungan yang cukup antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan pada Direktorat

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta dan arah hubungannya Searah

karena bernilai positif. Artinya apabila penilaian kinerja ditingkatkan maka motivasi

kerja

akan meningkat, sebaliknya jika penilaian kinerja

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Hasil dari data kuesioner yang telah diolah dilakukan uji hubungan antara dua

variabel, yaitu variabel penilaian kinerja terhadap variabel motivasi kerja. Uji

koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberap besar presentase

45

pengaruh variabel X (Disiplin Kerja) terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan) yang

dapat dilihat pada kolom R Square sebagai berikut:

Tabel III.22.

Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .467a .219 .194 1.705

a. Predictors: (Constant), DISIPLIN

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16 didapatkan hasil 0,219 yang setara

dengan 21,9%. Maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja mempengaruhi kinerja

karyawan sebesar 21,9% dan sebesar 78,1 (100%-21,9% = 78,1%) berupa kontribusi

faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Uji persamaan regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh antara variabel

X (disiplin kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan) pada Direktorat Jenderal

Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta. hasil analisis uji persamaan regresi nya

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel III.23.

Uji Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 27.608 6.146 4.492 .000

DISIPLIN .402 .134 .467 2.991 .005

46

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 27.608 6.146 4.492 .000

DISIPLIN .402 .134 .467 2.991 .005

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber: Perhitungan SPSS Versi 16, 2019

Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat diperoleh persamaan yaitu:

Y = a+bX

Y = 27.608+402X

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan

X = Disiplin Kerja

Hal ini menunjukan bahwa:

a = angka konstan sebesar 27.608 menyatakan bahwa jika tidak ada Disiplin Kerja

yang dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Jakarta, maka

Kinerja Karyawan sebesar 27.608.

b = angka koefisien regresi 0.402 menyatakan bahwa setiap penambahan satu

Disiplin Kerja, maka Kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0.402. Sebaliknya,

jika Disiplin Kerja mengalami penurunan satu kali maka Kinerja Karyawan

diprediksi mengalami penurunan sebesar 0.402. jadi arah hubungan antara Disiplin

Kerja dengan Kinerja Karyawan adalah positif atau searah, dimana kenaikan atau

penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan

variabel indepeden (Y).