BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK...

24
30 BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I Sebagaimana umumnya instansi pemerintah lainnya, Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan penyempurnaan mengikuti dinamika dan perubahan lingkungan. Pada mulanya, wilayah kerja kantor ini adalah meliputi seluruh Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001, dengan nama Kantor Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah satuan kerja yang berada di bawah kantor wilayah ini berjumlah 40 unit kantor. Karena rentang pengawasan yang sangat luas, maka dalam tahun 2003 Kantor Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dipecah menjadi 2 (dua) kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa Bagian Tengah I dan Kantor Wilayah DJP Jawa Bagian Tengah II sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 519/KMK.01/2003 tanggal 2 Desember 2003. Jumlah satuan kerja yang berada di bawah Kantor Wilayah DJP Bagian Tengah I berjumlah 27 unit kantor, dan jumlah satuan kerja yang berada di bawah Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II berjumlah 13 unit kantor. Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember 2006, 2 (dua) kantor wilayah tersebut di atas dipecah lagi menjadi 3 (tiga) kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah DJP Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus dengan pembentukan satu satuan kerja baru yaitu Kantor Pelayanan Pajak Madya.

Transcript of BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK...

Page 1: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

30

BAB III

OBJEK PENELITIAN

III.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I

Sebagaimana umumnya instansi pemerintah lainnya, Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan penyempurnaan mengikuti

dinamika dan perubahan lingkungan. Pada mulanya, wilayah kerja kantor ini adalah

meliputi seluruh Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana

tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 443/KMK.01/2001 tanggal 23

Juli 2001, dengan nama Kantor Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

Yogyakarta. Jumlah satuan kerja yang berada di bawah kantor wilayah ini berjumlah

40 unit kantor. Karena rentang pengawasan yang sangat luas, maka dalam tahun 2003

Kantor Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dipecah menjadi 2

(dua) kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa Bagian Tengah I dan Kantor

Wilayah DJP Jawa Bagian Tengah II sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri

Keuangan RI Nomor 519/KMK.01/2003 tanggal 2 Desember 2003. Jumlah satuan kerja

yang berada di bawah Kantor Wilayah DJP Bagian Tengah I berjumlah 27 unit kantor,

dan jumlah satuan kerja yang berada di bawah Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II

berjumlah 13 unit kantor.

Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006

tanggal 22 Desember 2006, 2 (dua) kantor wilayah tersebut di atas dipecah lagi menjadi

3 (tiga) kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, Kantor Wilayah DJP

Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah DJP Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus

dengan pembentukan satu satuan kerja baru yaitu Kantor Pelayanan Pajak Madya.

Page 2: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

31

Akhirnya, sebagai kelanjutan dari pelaksanaan modernisasi di lingkungan Direktorat

Jenderal Pajak seluruh satuan kerja yang berada di bawah Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007.

III.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

III.2.1 Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I

Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I merupakan Instansi Vertikal Direktorat

Jenderal Pajak yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei 2008,

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak adalah melaksanakan koordinasi,

bimbingan teknis, pengendalian, analisis, evaluasi, penjabaran kebijakan serta

pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

2. Fungsi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak sebagai berikut :

a) Pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Pajak

yang ada dalam wilayah wewenangnya.

b) Pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan di bidang perpajakan.

c) Bimbingan konsultasi dan penggalian potensi perpajakan serta pemberian

dukungan teknis komputer;

d) Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data serta penyajian informasi

perpajakan;

Page 3: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

32

e) Penyiapan dan pelaksanaan kerjasama perpajakan, pemberian bantuan hukum

serta bimbingan pendataan dan penilaian;

f) Bimbingan pemeriksaan dan penagihan, serta pelaksanaan dan administrasi

penyidikan;

g) Bimbingan pelayanan dan penyuluhan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat;

h) Bimbingan dan penyelesaian keberatan, pengurangan atau penghapusan sanksi

administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar,

serta pelaksanaan urusan banding dan gugatan;

i) Bimbingan dan penyelesaian pembetulan keputusan keberatan, keputusan

pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, dan keputusan pengurangan

atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;

j) Bimbingan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak

atas Tanah dan/atau Bangunan;

k) Pelaksanaan administrasi kantor.

Sedangkan struktur organisasi Kantor Wilayah Jawa Tengah I berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 adalah sebagai berikut :

1. Bagian Umum

Mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah

tangga dan bantuan hukum.

Bagian Umum terdiri dari :

a) Subbagian Kepegawaian, yang mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian dan pemantauan penerapan kode etik, serta administrasi Jabatan

Fungsional.

b) Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.

Page 4: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

33

c) Subbagian Bantuan Hukum dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan dan pelaksanaan administrasi bantuan hukuk atas kasus yang

diproses pada Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, penyusunan laporan,

penyiapan bahan penyusunan secara strategik dan laporan akuntabilitas.

d) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga, mempunyai tugas melakukan urusan

tata usaha, rumah tangga, kesejahteraan dan perlengkapan.

2. Bidang Dukungan Teknisi dan Konsultasi

Mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan teknis komputer, bimbingan

konsultasi, bimbingan penggalian potensi perpajakan, dan pengumpulan, pencarian,

dan pengolahan data, serta penyajian informasi perpajakan.

Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi,terdiri dari:

a) Seksi Dukungan Teknis Komputer, mempunyai tugas melakukan pemberian

dukungan teknis operasional komputer, pemeliharaan dan perbaikan jaringan

komputer dan program aplikasi, pembuatan back-up data, serta pemantauan,

pemeliharaan dan perbaikan aplikasi e-SPT dan e-Filing.

b) Seksi Bimbingan Konsultasi, mempunyai tugas melakukan pemberian bimbingan

teknis konsultasi dan teknis intensifikasi, serta bimbingan dan pemantauan

pelaksanaan kebijakan teknis pemenuhan kewajiban perpajakan.

c) Seksi Data dan Potensi, mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian,

penerimaan, pengolahan data dan atau alat keterangan, penyajian informasi,

melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan data dan atau alat keterangan,

melakukan bimbingan ekstensifikasi Wajib Pajak, serta melakukan pemantauan,

penelaahan, penatausahaan, dan rekonsiliasi penerimaan perpajakan.

Page 5: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

34

3. Bidang Ekistensifikasi, Kerjasama dan Penilaian

Mempunyai tugas mengarahkan penyiapan dan urusan kerjasama perpajakan,

melaksanakan bimbingan ekstensifikasi, pendataan, dan penilaian, serta bimbingan dan

pemantauan pengenaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bidang Ekistensifikasi, Kerjasama dan Penilaian, terdiri dari :

a) Seksi Kerjasama Perpajakan, mempunyai tugas menyusun pelaksanaan

bimbingan dan penyiapan kerjasama di bidang perpajakan termasuk melakukan

koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya, serta

mengumpulkan dan menyalurkan data perpajakan hasil kerjasama dengan pihak

lain.

b) Seksi Bimbingan Penilaian, mempunyai tugas membantu mewujudkan

pelaksanaan bimbingan pendataan dan penilaian termasuk proses klasifikasi nilai

jual objek pajak serta menjaga keseimbangan klasifikasi nilai jual objek pajak

antar wilayah.

c) Seksi Bimbingan Pengenaan, mempunyai tugas membantu menyusun

pelaksanaan bimbingan dan pemantauan pengenaan PBB dan BPHTB sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

d) Seksi Bimbingan Ekstensifikasi, mempunyai tugas membantu menyusun

pelaksanaan bimbingan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan

subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam

menunjang ekstensifikasi.

4. Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak

Mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis pemeriksaan dan penagihan

pajak, pemantauan pelaksanaan teknis pemeriksaan dan penagihan pajak, penelaahan

Page 6: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

35

hasil pelaksanaan pekerjaan pejabat fungsional pemeriksa pajak (peer review),

bantuan pelaksanaan penagihan, serta pelaksanaan urusan administrasi penyidikan

termasuk pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan.

Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak terdiri dari:

a) Seksi Bimbingan Pemeriksaan, mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis

dan administrasi pemeriksaan, pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis

pemeriksaan, dan penelaahan hasil pelaksanaan pekerjaan.

b) Seksi Administrasi Penyidikan, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi

penyidikan termasuk pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang

perpajakan, serta pemantauan hasil pelaksanaan teknis pemeriksaan bukti

permulaan dan penyidikan.

c) Seksi Bimbingan Penagihan, mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan

administrasi penagihan, pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis penagihan,

dan bantuan pelaksanaan penagihan pajak.

5. Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat

Mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan pemantauan penyuluhan dan

pelayanan perpajakan, melaksanakan urusan hubungan pelayanan masyarakat, serta

melaksanakan penyuluhan dan pelayanan perpajakan yang menjadi tanggung jawab

Kantor Wilayah. Dalam melaksanakan tugas,

Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat terdiri dari:

a) Seksi Bimbingan Penyuluhan,mempunyai tugas melakukan bimbingan dan

bantuan penyuluhan, pemeliharaan dan pemutakhiran website, serta

pemutakhiran panduan informasi perpajakan.

Page 7: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

36

b) Seksi Bimbingan Pelayanan, mempunyai tugas melakukan bimbingan pelayanan

perpajakan, evaluasi atas pelayanan perpajakan, urusan penyeragaman

penafsiran ketentuan perpajakan, serta pengelolaan pengaduan Wajib Pajak

mengenai pelayanan dan teknis perpajakan.

c) Seksi Hubungan Masyarakat. mempunyai tugas melakukan urusan hubungan

masyarakat meliputi penyampaian informasi, peningkatan citra, pengoperasian

dan pemeliharaan layanan interaktif (call center), serta urusan kerjasama

perpajakan.

6. Bidang Keberatan dan Banding

Mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan urusan penyelesaian keberatan,

pembetulan Ketetapan Pajak, pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

tidak benar, pengurangan sanksi administrasi, proses banding, proses gugatan, dan

Peninjauan Kembali.

Bidang Keberatan dan Banding terdiri dari:

a) Seksi Keberatan dan Banding I, mempunyai tugas melakukan urusan

penyelesaian keberatan, pembetulan Surat Keputusan, pengurangan sanksi

administrasi, dan proses banding serta Peninjauan Kembali Wajib Pajak sektor

industri.

b) Seksi Keberatan dan Banding II, mempunyai tugas melakukan urusan

penyelesaian keberatan, pembetulan Surat Keputusan, pengurangan sanksi

administrasi, dan proses banding serta Peninjauan Kembali Wajib Pajak sektor

perdagangan.

c) Seksi Keberatan dan Banding III, mempunyai tugas melakukan urusan

penyelesaian keberatan, pembetulan Surat Keputusan, pengurangan sanksi

Page 8: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

37

S tru k tu r O rg a n isas i K a n w il D JP Jaw a Te n g a h I

B id an g D u k u n ga n T ek n is d a n K on s u lta s i

B id a n g P en y u lu h a n , Pe lay a n an , d a n

Hu b u n g an M as y a rak at

B i d an g K eb er at an , P e n g u ra n g an d an

B an d in g

B id a n g P em erik s aa n ,P en y id ik a n d an

P en a g ih an P aj ak

B a g ian U m u m

K elo m p o k Ja b a ta n Fu n gs ion al

B id a n g E k s ten s ifik a s i, K erja s a m a

D a n P en ila ian

S ek s i D u ku n g anT ekn is K om p ut er

S eks i K erja sa ma P erp aja ka n

S ek s i B im b in ga n P en gen a an

S ek s i B im b in g an P ela ya n an

S e ks iB imb ing a n P en yu lu h a n

S e ks i Hu m as

S ek s i Ke be rat an & Ba n d in g I

S ek si Bim bin ga n P em eriks aa n

S e ks i B im b in g an P en ag ih a n

Su b b a g K ep eg aw a ia n

S u b b ag K e u an g an

S u b b ag T U d a n R T

S ek si Bimb in ga n Ko n su lta si

S ek s i D at a d an

Po ten s i

S ek si Bim bin ga n Pe n ilaian

S ek s i A dm inis tras i Pen yid ik an

S ek si Keb era ta n , & B an d in g I I

S e ks i Ke b erat an , & Ba n d in g II I

S u b ba g B a n tu an H u ku m

K EP A LA KA NT OR

S ek s i B im b in g an Ek st en sifika s i

S ek s i Ke be rat an , & B an d in g I V

administrasi, dan proses banding serta Peninjauan Kembali Wajib Pajak sektor

jasa keuangan.

d) Seksi Keberatan dan Banding IV, mempunyai tugas melakukan urusan

penyelesaian keberatan, pembetulan Surat Keputusan, pengurangan sanksi

administrasi, dan proses banding serta Peninjauan Kembali Wajib Pajak sektor

jasa lainnya.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambaran struktur organisasi dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar III.1

(Sumber :Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008)

III.2.2 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor PMK-

67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei 2008, KPP Madya menyelenggarakan fungsi sebagai

berikut :

1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, dan

penyajian informasi perpajakan;

Page 9: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

38

2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan

Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;

4. Penyuluhan perpajakan;

5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak;

6. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;

7. Pelaksanaan pemeriksaan pajak;

8. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;

9. Pelaksanaan konsultasi perpajakan;

10. Pelaksanaan intensifikasi;

11. Pembetulan ketetapan pajak;

12. Pelaksanaan administrasi kantor.

Sedangkan stuktur organisasi KPP Madya diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 Struktur KPP Madya Semarang adalah sebagai

berikut :

1. Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata

usaha, dan rumah tangga.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan,

pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian

informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis

komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, serta penyiapan laporan kinerja.

Page 10: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

39

3. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk

hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan

dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan

perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerjasama

perpajakan.

4. Seksi Penagihan

Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak,

penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan

piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

5. Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan,

pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat

Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi

Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV.

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III dan IV masing-masing mempunyai tugas

melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,

bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan,

penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib

Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak

serta evaluasi hasil banding.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 11: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

40

KEPALA KANTOR

Seks i Pelayanan

Se ksi Pen gawasan Dan Konsultas i *)

Seksi Pe nagih an

Sek si Peme riksaan

Kelompok Jabatan Fungsional

Subbagian Umum

Seksi Pe ngolahan Data dan Infor mas i

*) Maksimu m 4 Sek si Pengawasan dan Konsultas i

Struktur OrganisasiKantor Pelayanan Pajak Madya

Gambaran struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Madya dapat dilihat pada gambar

berikut :

Gambar III.2

(Sumber :Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008)

III.2.3 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan PMK-67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei

2008, KPP Pratama menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Tugas KPP Pratama adalah melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan

Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan

atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan

serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi KPP Pratama adalah sebagai berikut:

a) Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan,

penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta

penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan;

Page 12: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

41

b) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;

c) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan

pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;

d) Penyuluhan perpajakan;

e) Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak;

f) Pelaksanaan ekstensifikasi;

g) Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;

h) Pelaksanaan pemeriksaan pajak;

i) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;

j) Pelaksanaan konsultasi perpajakan;

k) Pelaksanaan intensifikasi;

l) Pembetulan ketetapan pajak;

m) Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan/atau Bangunan;

n) Pelaksanaan administrasi kantor.

Sedangkan stuktur organisasi KPP Pratama diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008. Struktur KPP Pratama sebagai berikut :

1. Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata

usaha, dan rumah tangga.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan,

pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman

dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak

Page 13: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

42

Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, pelayanan

dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-

SISMIOP dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.

3. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk

hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan

dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan

perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerjasama

perpajakan.

4. Seksi Penagihan

Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak,

penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan

piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

5. Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan,

pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat

Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi

perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis

data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi.

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi

Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV

Page 14: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

43

K E P A L A K AN T O R

S e k s i P e lay an an

S e k s i P e n gaw a s an D an K on s u l tas i * )

S e k s i P e n agi h an

S e k s i P e m e r ik s aan

K e lom p ok Ja ba tan F u ng s ion al

Su b b ag i an U m u m

S e k s i P e n go la ha n D ata d a n In fo r m a s i

* ) M ak s im u m 4 S e ks i P e n ga wa s an d an K on s u l tas i

S e ks i E k s te n s i fika s iP e r p ajak an

S tr u k tu r O r g a n is a s i K a n t o r P e l a ya n a n P a ja k P ra ta m a

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV masing-masing mempunyai tugas

melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,

bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan,

penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi

data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan

ketetapan pajak, usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan/atau Bangunan dan melakukan evaluasi hasil banding.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar struktur organisasi KPP Pratama pada umumnya, sebagai berikut :

Gambar III.3

(Sumber :Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008)

Jumlah KPP Pratama di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I

sebanyak 16 (enam belas) KPP Pratama yaitu:

Page 15: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

44

Tabel III.1

KPP Pratama di Lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I

No Nama Kantor Pelayanan Pajak Alamat

1 KPP Pratama Tegal Jl. Kol. Sugiono No.5, Tegal

2 KPP Pratama Pekalongan Jl. Merdeka No.9, Pekalongan

3 KPP Pratama Semarang Barat Jl. Pemuda No.1A, Semarang

4 KPP Pratama Semarang Candisari Jl. Setiabudi No.3, Semarang

5 KPP Pratama Semarang Timur Jl. Ki Mangun Sarkono No.34, Semarang

6 KPP Pratama Semarang Tengah Satu Jl. Pemuda No.2, GKN I, Semarang

7 KPP Pratama Salatiga Jl. Dipenogoro No. 163, Salatiga

8 KPP Pratama Kudus Jl. Niti Semito, Kudus

9 KPP Pratama Pati Jl. Diponegoro No.10, Pati

10 KPP Pratama Demak Jl. Sultan Patah No.9, Demak

11 KPP Pratama Semarang Selatan Jl. Puri Anjasmoro FI/12, Semarang

12 KPP Pratama Semarang Tengah Dua Jl. Pemuda No.1B, Semarang

13 KPP Pratama Jepara Jl. Raya Ngabul Km 9 Ngabul, Tahunan

Jepara

14 KPP Pratama Blora Jl. Sudarman No.1, Blora

15 KPP Pratama Semarang Gayamsari Jl. Pemuda No.2 Lt.2 dan 4 GKN I, Semarang

16 KPP Pratama Batang Jl. Sriwijaya No.1, Pekalongan

(Sumber :Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I)

Page 16: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

45

III.3 Visi, Misi, dan Nilai

III.3.1 Visi Kanwil DJP Jawa Tengah I

Visi Kanwil DJP Jawa Tengah I adalah ”Menjadikan Kanwil DJP Jawa Tengah I

sebagai institusi pemerintah yang dapat dibanggakan masyarakat Jawa Tengah dengan

integritas dan profesionalisme yang tinggi”.

Visi tersebut menegaskan bahwa Kanwil DJP Jawa Tengah I ingin menjadi suatu

institusi pemerintah yang dapat dibanggakan oleh masyarakat Jawa Tengah terlepas dari

adanya Kanwil lain di provinsi Jawa Tengah. Integritas memiliki arti bahwa pegawai di

lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah I dapat menjalankan tugas dan pekerjaan dengan

selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan dengan

bertindak jujur, menepati janji dan bertindak konsisten. Sedangkan profesionalisme yang

tinggi dapat diterjemahkan bahwa pegawai di lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah I

memiliki kompetensi dibidang profesinya dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai

dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika sosial.

III.3.2 Misi Kanwil DJP Jawa Tengah I

Misi Kanwil DJP Jawa Tengah I adalah “Mendukung tercapainya penerimaan

pajak negara berdasarkan UU Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian

pembiayaan APBN melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien”.

Misi tersebut menjelaskan bahwa keberadaan Kanwil DJP Jawa Tengah I adalah

untuk memberikan dukungan dalam pencapaian penerimaan APBN dari pajak secara

keseluruhan berdasarkan UU Perpajakan. Sistem perpajakan yang efektif dan efisien

memiliki arti bahwa sistem administrasi tersebut dapat diukur dan

Page 17: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

46

dipertanggungjawabkan dalam rangka melayani masyarakat secara optimal untuk

menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya.

III.3.3 Nilai Kanwil DJP Jawa Tengah I

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, Kanwil DJP Jawa Tengah I

berpedoman kepada nilai-nilai DJP sebagai berikut :

1. Integritas : Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode

etik dan prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten

dan menepati janji.

2. Profesionalisme : Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan

pekerjaan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika

dan sosial.

3. Inovasi : Memiliki pemikiran yang bersifat terobosan dan/atau alternatif pemecahan

masalah yang kreatif, dengan memperhatikan aturan dan norma yang berlaku.

4. Teamwork : Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang/pihak lain, serta

membangun network untuk menunjang tugas dan pekerjaan.

III.4 Wilayah Kerja

Wilayah kerja Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I meliputi sebagian wilayah

administrasi Propinsi Jawa Tengah pesisir bagian utara yang terdiri dari 14 kabupaten

dan 4 kotamadya dengan rincian sebagai berikut :

Page 18: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

47

Tabel III.2

Wilayah Kerja Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I

Kabupaten Kotamadya

Kabupaten Tegal

Kabupaten Brebes

Kabupaten Pemalang

Kabupaten Pekalongan

Kabupaten Batang

Kabupaten Kendal

Kabupaten Semarang

Kabupaten Demak

Kabupaten Grobogan

Kabupaten Kudus

Kabupaten Jepara

Kabupaten Pati

Kabupaten Rembang

Kabupaten Blora

Kotamadya Tegal

Kotamadya Pekalongan

Kotamadya Salatiga

Kotamadya Semarang

(Sumber :Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I)

Batas Wilayah Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I di sebelah utara adalah Laut

Jawa, di sebelah selatan meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga,

Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Boyolali dan Sragen. Sementara

batas wilayah di sebelah timur adalah Provinsi Jawa Timur dan di sebelah barat adalah

Provinsi Jawa Barat. Kemudian wilayah kerja untuk masing-masing Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I adalah sebagai berikut :

Page 19: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

48

Tabel III.3

Wilayah Kerja KPP

No. Kantor Pelayanan

Pajak

Wilayah Kerja KPP

1 Tegal Kotamadya Tegal, Kab Tegal & Kab Brebes.

2 Pekalongan Kotamadya Pekalongan, Kab Pekalongan & Kab Pemalang.

3 Semarang Barat Kec Gunung Pati, Kec Mijen, Kec Ngalian, Kec Semarang

Barat & Kec Tugu.

4 Semarang Timur Kec Semarang Timur & Kec Semarang Utara.

5 Salatiga Kotamadya Salatiga & Kab Semarang.

6 Kudus Kab Kudus.

7 Pati Kab Pati & Kab Rembang.

8 Semarang Selatan Kec Semarang Selatan.

9 Semarang Tengah Dua Kel Bangunharjo, Kel Grabahan, Kel Kauman, Kel

Kembangsari, Kel Kranggan, Kel Pandansari, Kel Pendrikan

Lor & Kel Purwodinata.

10 Madya Semarang Wilayah Kanwil DJP Jawa Tengah I.

11 Semarang Tengah Satu Kel Brumbungan, Kel Jagalan, Kel Karang Kidul, Kel

Pekunden, Kel Pendrikan Kidul, Kel Miroto & Kel sekayu.

12 Batang Kab Batang & Kab Kendal.

13 Blora Kab Blora & Kab Grobogan.

14 Demak Kab Demak.

15 Jepara Kab Jepara.

16 Semarang Candisari Kec Banyumanik, Kec Candisari, Kec Gajahmungkur & Kec

Tembalang.

Page 20: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

(

B

(

I

t

k

j

d

2

17 Semar

(Sumber :Kant

Berikut peta

(Sumber :Kant

III.5 Sum

Sumb

tugas Kanwi

komperhens

jugafaktor-fa

diharapkan.

2008 adalah

rang Gayams

tor Wilayah DJ

a batas wilay

tor Wilayah DJ

mber Daya M

ber Daya M

il Jawa Teng

sif dan seim

faktor yang m

Jumlah pega

h berjumlah 1

ari Kec G

JP Jawa Tenga

yah Kantor W

JP Jawa Tenga

Manusia

Manusia (SD

gah I. Oleh

mbang, tidak

memotivasi S

awai di lingk

1.427 orang.

Gayamsari, K

ah I)

Wilayah Dire

Gambar I

ah I)

DM) memga

karena itu p

saja memp

SDM untuk

kungan Kan

Kec Genuk &

ektorat Jende

III.4

ang peranan

perencanaan

erhatikan tu

mewujudka

nwil DJP Jaw

Kec Pedurun

eral Pajak Ja

n penting da

SDM perlu

untunan kebu

an kinerja se

wa Tengah I

gan.

awa Tengah

alam pelaksa

dilakukan s

utuhannya, t

suai dengan

per 31 Dese

49

I :

anaan

secara

tetapi

yang

ember

Page 21: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

50

Tabel III.4

Jumlah Pegawai Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I

I II III IV SMA Diploma S I S II II III IV

1 Kanwil DJP 0 40 46 8 3 38 29 24 1 5 212 Semarang Timur 0 29 50 2 21 28 22 4 0 1 103 Tengah Dua 0 35 46 3 15 23 31 5 0 1 104 Salatiga 0 38 37 3 14 33 22 5 0 1 95 Selatan 0 32 44 2 16 20 27 11 0 1 96 Gayamsari 0 41 45 1 13 36 24 6 0 1 107 Jepara 0 31 37 1 21 24 14 8 0 1 88 Pati 0 37 35 0 17 26 21 3 0 0 109 Madya 0 33 52 1 6 42 26 11 0 1 9

10 Tengah Satu 0 33 43 2 15 33 22 5 0 1 911 Tegal 0 39 42 2 12 38 20 4 0 1 1012 Candisari 0 35 45 2 20 24 26 5 0 1 1013 Pekalongan 0 38 34 1 9 30 21 1 0 1 714 Kudus 0 33 40 3 21 25 20 5 0 1 915 Blora 0 39 30 1 17 25 13 4 0 1 816 Batang 0 33 39 1 18 27 12 5 0 1 717 Semarang barat 0 40 38 2 18 34 17 6 0 1 1018 Demak 0 34 44 0 19 26 18 6 0 1 8

JUMLAH 0 640 747 35 275 532 385 118 1 21 174

EselonUnit KerjaNo

GOLONGAN Pendidikan

(Sumber :Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I)

III.6 Kinerja Pelayanan

Salah satu tujuan pokok modernisasi administrasi perpajakan adalah peningkatan

kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak dan seluruh stakeholder perpajakan. Bahwa

pelayanan adalah sentra dan indicator utama untuk membangun citra DJP, sehingga

kualitas pelayanan harus terus menerus ditingkatkan dalam rangka mewujudkan harapan

dan membangun kepercayaan Wajib Pajak dan seluruh stakeholder perpajakan terhadap

DJP. Melalui modernisasi administrasi perpajakan, seluruh jajaran di DJP telah memiliki

komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Demikian pula halnya di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I,

pemberian layanan perpajakan terbaik kepada seluruh masyarakat merupakan tuntutan

Page 22: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

51

dalam mengejawatengahkan visinya yaitu “Menjadikan Kanwil DJP Jawa Tengah I

sebagai institusi pemerintah yang dapat dibanggakan masyarakat Jawa Tengah dengan

integritas dan profesionalisme yang tinggi”. Untuk itu, sesuai dengan Surat Edaran

Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-37/PJ./2007 tanggal 14 Agustus 2007, Kantor

Wilayah DJP Jawa Tengah I terus berupaya untuk memberikan pelayanan prima kepada

masyarakat Wajib Pajak, khususnya 8 layanan unggulan.

Sehubungan dengan janji pelayanan kepada masyarakat yang mengikat seluruh

pegawai Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, dalam tahun 2008 telah dilakukan evaluasi

terhadap 8 layanan unggulan yang dilakukan oleh masing-masing satuan kerja, dengan

hasil sebagaimana termuat pada lampiran L9 sampai dengan L18.

III.7 Kinerja Penerimaan

Secara umum realisasi penerimaan Kanwil DJP Jawa Tengah I telah melampaui

target penerimaan yang dibebankan. Dari rencana penerimaan untuk tahun 2008 sebesar

Rp. 6.010,55 triliun, dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.412,26 triliun atau 106,68% dari

rencana, dengan surplus sebesar Rp. 401,71 miliar.

Apabila realisasi penerimaan sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp.

6.412,26 triliun dibandingkan dengan realisasi penerimaan periode yg sama di tahun

2007 sebesar Rp. 4.849,02 triliun, maka realisasi penerimaan Kanwil DJP Jawa Tengah I

tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 32,24%.

Seluruh jenis pajak baik PPh Non Migas, PPN&PPnBM serta PBB&BPHTB

mengalami kenaikan cukup signifikan, yang memberikan kontribusi kepada pencapaian

penerimaan yang relatif baik. Secara lebih rinci penerimaan perjenis termuat pada

lampiran L19.

Page 23: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

52

Untuk mencapai realisasi penerimaan tahun 2008, Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I telah melakukan berbagai upaya antara lain :

1. Setiap KPP membuat Rencana Kerja Operasional (RKO) yang terarah, terukur dan

digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan program kegiatan yang sekaligus

merupakan komitmen, dalam bentuk :

a) Peningkatan penyuluhan dan pelayanan

b) Pengawasan terhadap :

• 200 WP Besar melalui pembuatan profile dan tindak lanjutnya;

• Di luar 200 WP Besar melalui pemanfaatan data dan equalisasi;

• Bendahara pemerintah;

• WP tertentu seperti realestate, importir, jasa konstruksi dan industri rokok;

• Pemeriksaan berupa pemeriksaan rutin, khusus dan kriteria seleksi;

• Penagihan dalam bentuk soft dan hard collection;

• Ekstensifikasi dan penilaian;

• Ekstensifikasi karyawan dan pendataan properti;

• Menjaring wajib pajak baru melalui Mobil Pajak Keliling;

• Ekstensifikasi atas WP OP potensial, sekaligus penggalian potensi untuk

intensifikasi;

• Penilaian individual terhadap obyek pajak potensial;

• Pembenahan administrasi termasuk didalamnya perekaman dan penataan

berkas.

Page 24: BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Kantor ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00004-AK Bab 3.pdf · administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang

53

2. Membentuk Tim satgas Kanwil sesuai KEP-72/WPJ.10/2008 tanggal 11 April 2008

untuk membimbing dan membantu pelaksanaan program kegiatan KPP dalam

rangka merealisasikan rencana penerimaannya.

3. Meningkatkan kemampuan Pegawai :

a) Pelatihan Account Representative di bidang penyusunan profile dan analisa

laporan keuangan;

b) Penyegaran Kode Etik kepada seluruh pegawai;

c) Pelatihan Pelayanan Prima kepada petugas TPT , tenaga keamanan, tenaga

kebersihan dan perwakilan AR;

d) Pelatihan Character Building kepada seluruh pegawai Kanwil.

4. Pada tingkat Kanwil Rencana Kerja Operasionalnya antara lain menyangkut program

kegiatan :

a) Penyelesaian permohonan keberatan, pengurangan dan banding;

b) Pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan;

c) Penyuluhan dan humas melalui mass media serta mengoperasionalkan mobil

pajak keliling.