30
BAB III
OBJEK PENELITIAN
III.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I
Sebagaimana umumnya instansi pemerintah lainnya, Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan penyempurnaan mengikuti
dinamika dan perubahan lingkungan. Pada mulanya, wilayah kerja kantor ini adalah
meliputi seluruh Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana
tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 443/KMK.01/2001 tanggal 23
Juli 2001, dengan nama Kantor Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jumlah satuan kerja yang berada di bawah kantor wilayah ini berjumlah
40 unit kantor. Karena rentang pengawasan yang sangat luas, maka dalam tahun 2003
Kantor Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dipecah menjadi 2
(dua) kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa Bagian Tengah I dan Kantor
Wilayah DJP Jawa Bagian Tengah II sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan RI Nomor 519/KMK.01/2003 tanggal 2 Desember 2003. Jumlah satuan kerja
yang berada di bawah Kantor Wilayah DJP Bagian Tengah I berjumlah 27 unit kantor,
dan jumlah satuan kerja yang berada di bawah Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II
berjumlah 13 unit kantor.
Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006
tanggal 22 Desember 2006, 2 (dua) kantor wilayah tersebut di atas dipecah lagi menjadi
3 (tiga) kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, Kantor Wilayah DJP
Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah DJP Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus
dengan pembentukan satu satuan kerja baru yaitu Kantor Pelayanan Pajak Madya.
31
Akhirnya, sebagai kelanjutan dari pelaksanaan modernisasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak seluruh satuan kerja yang berada di bawah Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007.
III.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
III.2.1 Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I
Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I merupakan Instansi Vertikal Direktorat
Jenderal Pajak yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei 2008,
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
1. Tugas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak adalah melaksanakan koordinasi,
bimbingan teknis, pengendalian, analisis, evaluasi, penjabaran kebijakan serta
pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Fungsi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak sebagai berikut :
a) Pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Pajak
yang ada dalam wilayah wewenangnya.
b) Pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan di bidang perpajakan.
c) Bimbingan konsultasi dan penggalian potensi perpajakan serta pemberian
dukungan teknis komputer;
d) Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data serta penyajian informasi
perpajakan;
32
e) Penyiapan dan pelaksanaan kerjasama perpajakan, pemberian bantuan hukum
serta bimbingan pendataan dan penilaian;
f) Bimbingan pemeriksaan dan penagihan, serta pelaksanaan dan administrasi
penyidikan;
g) Bimbingan pelayanan dan penyuluhan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat;
h) Bimbingan dan penyelesaian keberatan, pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi dan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar,
serta pelaksanaan urusan banding dan gugatan;
i) Bimbingan dan penyelesaian pembetulan keputusan keberatan, keputusan
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, dan keputusan pengurangan
atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;
j) Bimbingan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan;
k) Pelaksanaan administrasi kantor.
Sedangkan struktur organisasi Kantor Wilayah Jawa Tengah I berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 adalah sebagai berikut :
1. Bagian Umum
Mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah
tangga dan bantuan hukum.
Bagian Umum terdiri dari :
a) Subbagian Kepegawaian, yang mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian dan pemantauan penerapan kode etik, serta administrasi Jabatan
Fungsional.
b) Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.
33
c) Subbagian Bantuan Hukum dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan pelaksanaan administrasi bantuan hukuk atas kasus yang
diproses pada Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, penyusunan laporan,
penyiapan bahan penyusunan secara strategik dan laporan akuntabilitas.
d) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga, mempunyai tugas melakukan urusan
tata usaha, rumah tangga, kesejahteraan dan perlengkapan.
2. Bidang Dukungan Teknisi dan Konsultasi
Mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan teknis komputer, bimbingan
konsultasi, bimbingan penggalian potensi perpajakan, dan pengumpulan, pencarian,
dan pengolahan data, serta penyajian informasi perpajakan.
Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi,terdiri dari:
a) Seksi Dukungan Teknis Komputer, mempunyai tugas melakukan pemberian
dukungan teknis operasional komputer, pemeliharaan dan perbaikan jaringan
komputer dan program aplikasi, pembuatan back-up data, serta pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan aplikasi e-SPT dan e-Filing.
b) Seksi Bimbingan Konsultasi, mempunyai tugas melakukan pemberian bimbingan
teknis konsultasi dan teknis intensifikasi, serta bimbingan dan pemantauan
pelaksanaan kebijakan teknis pemenuhan kewajiban perpajakan.
c) Seksi Data dan Potensi, mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian,
penerimaan, pengolahan data dan atau alat keterangan, penyajian informasi,
melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan data dan atau alat keterangan,
melakukan bimbingan ekstensifikasi Wajib Pajak, serta melakukan pemantauan,
penelaahan, penatausahaan, dan rekonsiliasi penerimaan perpajakan.
34
3. Bidang Ekistensifikasi, Kerjasama dan Penilaian
Mempunyai tugas mengarahkan penyiapan dan urusan kerjasama perpajakan,
melaksanakan bimbingan ekstensifikasi, pendataan, dan penilaian, serta bimbingan dan
pemantauan pengenaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bidang Ekistensifikasi, Kerjasama dan Penilaian, terdiri dari :
a) Seksi Kerjasama Perpajakan, mempunyai tugas menyusun pelaksanaan
bimbingan dan penyiapan kerjasama di bidang perpajakan termasuk melakukan
koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya, serta
mengumpulkan dan menyalurkan data perpajakan hasil kerjasama dengan pihak
lain.
b) Seksi Bimbingan Penilaian, mempunyai tugas membantu mewujudkan
pelaksanaan bimbingan pendataan dan penilaian termasuk proses klasifikasi nilai
jual objek pajak serta menjaga keseimbangan klasifikasi nilai jual objek pajak
antar wilayah.
c) Seksi Bimbingan Pengenaan, mempunyai tugas membantu menyusun
pelaksanaan bimbingan dan pemantauan pengenaan PBB dan BPHTB sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
d) Seksi Bimbingan Ekstensifikasi, mempunyai tugas membantu menyusun
pelaksanaan bimbingan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan
subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam
menunjang ekstensifikasi.
4. Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak
Mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis pemeriksaan dan penagihan
pajak, pemantauan pelaksanaan teknis pemeriksaan dan penagihan pajak, penelaahan
35
hasil pelaksanaan pekerjaan pejabat fungsional pemeriksa pajak (peer review),
bantuan pelaksanaan penagihan, serta pelaksanaan urusan administrasi penyidikan
termasuk pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan.
Bidang Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak terdiri dari:
a) Seksi Bimbingan Pemeriksaan, mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis
dan administrasi pemeriksaan, pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis
pemeriksaan, dan penelaahan hasil pelaksanaan pekerjaan.
b) Seksi Administrasi Penyidikan, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi
penyidikan termasuk pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang
perpajakan, serta pemantauan hasil pelaksanaan teknis pemeriksaan bukti
permulaan dan penyidikan.
c) Seksi Bimbingan Penagihan, mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan
administrasi penagihan, pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis penagihan,
dan bantuan pelaksanaan penagihan pajak.
5. Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat
Mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan pemantauan penyuluhan dan
pelayanan perpajakan, melaksanakan urusan hubungan pelayanan masyarakat, serta
melaksanakan penyuluhan dan pelayanan perpajakan yang menjadi tanggung jawab
Kantor Wilayah. Dalam melaksanakan tugas,
Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat terdiri dari:
a) Seksi Bimbingan Penyuluhan,mempunyai tugas melakukan bimbingan dan
bantuan penyuluhan, pemeliharaan dan pemutakhiran website, serta
pemutakhiran panduan informasi perpajakan.
36
b) Seksi Bimbingan Pelayanan, mempunyai tugas melakukan bimbingan pelayanan
perpajakan, evaluasi atas pelayanan perpajakan, urusan penyeragaman
penafsiran ketentuan perpajakan, serta pengelolaan pengaduan Wajib Pajak
mengenai pelayanan dan teknis perpajakan.
c) Seksi Hubungan Masyarakat. mempunyai tugas melakukan urusan hubungan
masyarakat meliputi penyampaian informasi, peningkatan citra, pengoperasian
dan pemeliharaan layanan interaktif (call center), serta urusan kerjasama
perpajakan.
6. Bidang Keberatan dan Banding
Mempunyai tugas melaksanakan bimbingan dan urusan penyelesaian keberatan,
pembetulan Ketetapan Pajak, pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar, pengurangan sanksi administrasi, proses banding, proses gugatan, dan
Peninjauan Kembali.
Bidang Keberatan dan Banding terdiri dari:
a) Seksi Keberatan dan Banding I, mempunyai tugas melakukan urusan
penyelesaian keberatan, pembetulan Surat Keputusan, pengurangan sanksi
administrasi, dan proses banding serta Peninjauan Kembali Wajib Pajak sektor
industri.
b) Seksi Keberatan dan Banding II, mempunyai tugas melakukan urusan
penyelesaian keberatan, pembetulan Surat Keputusan, pengurangan sanksi
administrasi, dan proses banding serta Peninjauan Kembali Wajib Pajak sektor
perdagangan.
c) Seksi Keberatan dan Banding III, mempunyai tugas melakukan urusan
penyelesaian keberatan, pembetulan Surat Keputusan, pengurangan sanksi
37
S tru k tu r O rg a n isas i K a n w il D JP Jaw a Te n g a h I
B id an g D u k u n ga n T ek n is d a n K on s u lta s i
B id a n g P en y u lu h a n , Pe lay a n an , d a n
Hu b u n g an M as y a rak at
B i d an g K eb er at an , P e n g u ra n g an d an
B an d in g
B id a n g P em erik s aa n ,P en y id ik a n d an
P en a g ih an P aj ak
B a g ian U m u m
K elo m p o k Ja b a ta n Fu n gs ion al
B id a n g E k s ten s ifik a s i, K erja s a m a
D a n P en ila ian
S ek s i D u ku n g anT ekn is K om p ut er
S eks i K erja sa ma P erp aja ka n
S ek s i B im b in ga n P en gen a an
S ek s i B im b in g an P ela ya n an
S e ks iB imb ing a n P en yu lu h a n
S e ks i Hu m as
S ek s i Ke be rat an & Ba n d in g I
S ek si Bim bin ga n P em eriks aa n
S e ks i B im b in g an P en ag ih a n
Su b b a g K ep eg aw a ia n
S u b b ag K e u an g an
S u b b ag T U d a n R T
S ek si Bimb in ga n Ko n su lta si
S ek s i D at a d an
Po ten s i
S ek si Bim bin ga n Pe n ilaian
S ek s i A dm inis tras i Pen yid ik an
S ek si Keb era ta n , & B an d in g I I
S e ks i Ke b erat an , & Ba n d in g II I
S u b ba g B a n tu an H u ku m
K EP A LA KA NT OR
S ek s i B im b in g an Ek st en sifika s i
S ek s i Ke be rat an , & B an d in g I V
administrasi, dan proses banding serta Peninjauan Kembali Wajib Pajak sektor
jasa keuangan.
d) Seksi Keberatan dan Banding IV, mempunyai tugas melakukan urusan
penyelesaian keberatan, pembetulan Surat Keputusan, pengurangan sanksi
administrasi, dan proses banding serta Peninjauan Kembali Wajib Pajak sektor
jasa lainnya.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Gambaran struktur organisasi dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar III.1
(Sumber :Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008)
III.2.2 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor PMK-
67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei 2008, KPP Madya menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, dan
penyajian informasi perpajakan;
38
2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan
Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;
4. Penyuluhan perpajakan;
5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak;
6. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;
7. Pelaksanaan pemeriksaan pajak;
8. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
9. Pelaksanaan konsultasi perpajakan;
10. Pelaksanaan intensifikasi;
11. Pembetulan ketetapan pajak;
12. Pelaksanaan administrasi kantor.
Sedangkan stuktur organisasi KPP Madya diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 Struktur KPP Madya Semarang adalah sebagai
berikut :
1. Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata
usaha, dan rumah tangga.
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan,
pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian
informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis
komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, serta penyiapan laporan kinerja.
39
3. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk
hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan
dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan
perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerjasama
perpajakan.
4. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak,
penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan
piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
5. Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan,
pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat
Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi
Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III dan IV masing-masing mempunyai tugas
melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan,
penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib
Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak
serta evaluasi hasil banding.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
40
KEPALA KANTOR
Seks i Pelayanan
Se ksi Pen gawasan Dan Konsultas i *)
Seksi Pe nagih an
Sek si Peme riksaan
Kelompok Jabatan Fungsional
Subbagian Umum
Seksi Pe ngolahan Data dan Infor mas i
*) Maksimu m 4 Sek si Pengawasan dan Konsultas i
Struktur OrganisasiKantor Pelayanan Pajak Madya
Gambaran struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Madya dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar III.2
(Sumber :Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008)
III.2.3 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan PMK-67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei
2008, KPP Pratama menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai berikut:
1. Tugas KPP Pratama adalah melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan
Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan
atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan
serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Fungsi KPP Pratama adalah sebagai berikut:
a) Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan,
penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta
penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan;
41
b) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
c) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;
d) Penyuluhan perpajakan;
e) Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak;
f) Pelaksanaan ekstensifikasi;
g) Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;
h) Pelaksanaan pemeriksaan pajak;
i) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
j) Pelaksanaan konsultasi perpajakan;
k) Pelaksanaan intensifikasi;
l) Pembetulan ketetapan pajak;
m) Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan;
n) Pelaksanaan administrasi kantor.
Sedangkan stuktur organisasi KPP Pratama diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008. Struktur KPP Pratama sebagai berikut :
1. Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata
usaha, dan rumah tangga.
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan,
pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman
dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak
42
Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, pelayanan
dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-
SISMIOP dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.
3. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk
hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan
dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan
perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerjasama
perpajakan.
4. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak,
penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan
piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
5. Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan,
pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat
Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi
perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis
data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi.
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi
Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
43
K E P A L A K AN T O R
S e k s i P e lay an an
S e k s i P e n gaw a s an D an K on s u l tas i * )
S e k s i P e n agi h an
S e k s i P e m e r ik s aan
K e lom p ok Ja ba tan F u ng s ion al
Su b b ag i an U m u m
S e k s i P e n go la ha n D ata d a n In fo r m a s i
* ) M ak s im u m 4 S e ks i P e n ga wa s an d an K on s u l tas i
S e ks i E k s te n s i fika s iP e r p ajak an
S tr u k tu r O r g a n is a s i K a n t o r P e l a ya n a n P a ja k P ra ta m a
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV masing-masing mempunyai tugas
melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan,
penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi
data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan
ketetapan pajak, usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan/atau Bangunan dan melakukan evaluasi hasil banding.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar struktur organisasi KPP Pratama pada umumnya, sebagai berikut :
Gambar III.3
(Sumber :Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008)
Jumlah KPP Pratama di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I
sebanyak 16 (enam belas) KPP Pratama yaitu:
44
Tabel III.1
KPP Pratama di Lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I
No Nama Kantor Pelayanan Pajak Alamat
1 KPP Pratama Tegal Jl. Kol. Sugiono No.5, Tegal
2 KPP Pratama Pekalongan Jl. Merdeka No.9, Pekalongan
3 KPP Pratama Semarang Barat Jl. Pemuda No.1A, Semarang
4 KPP Pratama Semarang Candisari Jl. Setiabudi No.3, Semarang
5 KPP Pratama Semarang Timur Jl. Ki Mangun Sarkono No.34, Semarang
6 KPP Pratama Semarang Tengah Satu Jl. Pemuda No.2, GKN I, Semarang
7 KPP Pratama Salatiga Jl. Dipenogoro No. 163, Salatiga
8 KPP Pratama Kudus Jl. Niti Semito, Kudus
9 KPP Pratama Pati Jl. Diponegoro No.10, Pati
10 KPP Pratama Demak Jl. Sultan Patah No.9, Demak
11 KPP Pratama Semarang Selatan Jl. Puri Anjasmoro FI/12, Semarang
12 KPP Pratama Semarang Tengah Dua Jl. Pemuda No.1B, Semarang
13 KPP Pratama Jepara Jl. Raya Ngabul Km 9 Ngabul, Tahunan
Jepara
14 KPP Pratama Blora Jl. Sudarman No.1, Blora
15 KPP Pratama Semarang Gayamsari Jl. Pemuda No.2 Lt.2 dan 4 GKN I, Semarang
16 KPP Pratama Batang Jl. Sriwijaya No.1, Pekalongan
(Sumber :Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I)
45
III.3 Visi, Misi, dan Nilai
III.3.1 Visi Kanwil DJP Jawa Tengah I
Visi Kanwil DJP Jawa Tengah I adalah ”Menjadikan Kanwil DJP Jawa Tengah I
sebagai institusi pemerintah yang dapat dibanggakan masyarakat Jawa Tengah dengan
integritas dan profesionalisme yang tinggi”.
Visi tersebut menegaskan bahwa Kanwil DJP Jawa Tengah I ingin menjadi suatu
institusi pemerintah yang dapat dibanggakan oleh masyarakat Jawa Tengah terlepas dari
adanya Kanwil lain di provinsi Jawa Tengah. Integritas memiliki arti bahwa pegawai di
lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah I dapat menjalankan tugas dan pekerjaan dengan
selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan dengan
bertindak jujur, menepati janji dan bertindak konsisten. Sedangkan profesionalisme yang
tinggi dapat diterjemahkan bahwa pegawai di lingkungan Kanwil DJP Jawa Tengah I
memiliki kompetensi dibidang profesinya dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai
dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika sosial.
III.3.2 Misi Kanwil DJP Jawa Tengah I
Misi Kanwil DJP Jawa Tengah I adalah “Mendukung tercapainya penerimaan
pajak negara berdasarkan UU Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian
pembiayaan APBN melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien”.
Misi tersebut menjelaskan bahwa keberadaan Kanwil DJP Jawa Tengah I adalah
untuk memberikan dukungan dalam pencapaian penerimaan APBN dari pajak secara
keseluruhan berdasarkan UU Perpajakan. Sistem perpajakan yang efektif dan efisien
memiliki arti bahwa sistem administrasi tersebut dapat diukur dan
46
dipertanggungjawabkan dalam rangka melayani masyarakat secara optimal untuk
menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya.
III.3.3 Nilai Kanwil DJP Jawa Tengah I
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, Kanwil DJP Jawa Tengah I
berpedoman kepada nilai-nilai DJP sebagai berikut :
1. Integritas : Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode
etik dan prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten
dan menepati janji.
2. Profesionalisme : Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan
pekerjaan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika
dan sosial.
3. Inovasi : Memiliki pemikiran yang bersifat terobosan dan/atau alternatif pemecahan
masalah yang kreatif, dengan memperhatikan aturan dan norma yang berlaku.
4. Teamwork : Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang/pihak lain, serta
membangun network untuk menunjang tugas dan pekerjaan.
III.4 Wilayah Kerja
Wilayah kerja Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I meliputi sebagian wilayah
administrasi Propinsi Jawa Tengah pesisir bagian utara yang terdiri dari 14 kabupaten
dan 4 kotamadya dengan rincian sebagai berikut :
47
Tabel III.2
Wilayah Kerja Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I
Kabupaten Kotamadya
Kabupaten Tegal
Kabupaten Brebes
Kabupaten Pemalang
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Batang
Kabupaten Kendal
Kabupaten Semarang
Kabupaten Demak
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Kudus
Kabupaten Jepara
Kabupaten Pati
Kabupaten Rembang
Kabupaten Blora
Kotamadya Tegal
Kotamadya Pekalongan
Kotamadya Salatiga
Kotamadya Semarang
(Sumber :Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I)
Batas Wilayah Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I di sebelah utara adalah Laut
Jawa, di sebelah selatan meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga,
Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Boyolali dan Sragen. Sementara
batas wilayah di sebelah timur adalah Provinsi Jawa Timur dan di sebelah barat adalah
Provinsi Jawa Barat. Kemudian wilayah kerja untuk masing-masing Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I adalah sebagai berikut :
48
Tabel III.3
Wilayah Kerja KPP
No. Kantor Pelayanan
Pajak
Wilayah Kerja KPP
1 Tegal Kotamadya Tegal, Kab Tegal & Kab Brebes.
2 Pekalongan Kotamadya Pekalongan, Kab Pekalongan & Kab Pemalang.
3 Semarang Barat Kec Gunung Pati, Kec Mijen, Kec Ngalian, Kec Semarang
Barat & Kec Tugu.
4 Semarang Timur Kec Semarang Timur & Kec Semarang Utara.
5 Salatiga Kotamadya Salatiga & Kab Semarang.
6 Kudus Kab Kudus.
7 Pati Kab Pati & Kab Rembang.
8 Semarang Selatan Kec Semarang Selatan.
9 Semarang Tengah Dua Kel Bangunharjo, Kel Grabahan, Kel Kauman, Kel
Kembangsari, Kel Kranggan, Kel Pandansari, Kel Pendrikan
Lor & Kel Purwodinata.
10 Madya Semarang Wilayah Kanwil DJP Jawa Tengah I.
11 Semarang Tengah Satu Kel Brumbungan, Kel Jagalan, Kel Karang Kidul, Kel
Pekunden, Kel Pendrikan Kidul, Kel Miroto & Kel sekayu.
12 Batang Kab Batang & Kab Kendal.
13 Blora Kab Blora & Kab Grobogan.
14 Demak Kab Demak.
15 Jepara Kab Jepara.
16 Semarang Candisari Kec Banyumanik, Kec Candisari, Kec Gajahmungkur & Kec
Tembalang.
(
B
(
I
t
k
j
d
2
17 Semar
(Sumber :Kant
Berikut peta
(Sumber :Kant
III.5 Sum
Sumb
tugas Kanwi
komperhens
jugafaktor-fa
diharapkan.
2008 adalah
rang Gayams
tor Wilayah DJ
a batas wilay
tor Wilayah DJ
mber Daya M
ber Daya M
il Jawa Teng
sif dan seim
faktor yang m
Jumlah pega
h berjumlah 1
ari Kec G
JP Jawa Tenga
yah Kantor W
JP Jawa Tenga
Manusia
Manusia (SD
gah I. Oleh
mbang, tidak
memotivasi S
awai di lingk
1.427 orang.
Gayamsari, K
ah I)
Wilayah Dire
Gambar I
ah I)
DM) memga
karena itu p
saja memp
SDM untuk
kungan Kan
Kec Genuk &
ektorat Jende
III.4
ang peranan
perencanaan
erhatikan tu
mewujudka
nwil DJP Jaw
Kec Pedurun
eral Pajak Ja
n penting da
SDM perlu
untunan kebu
an kinerja se
wa Tengah I
gan.
awa Tengah
alam pelaksa
dilakukan s
utuhannya, t
suai dengan
per 31 Dese
49
I :
anaan
secara
tetapi
yang
ember
50
Tabel III.4
Jumlah Pegawai Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I
I II III IV SMA Diploma S I S II II III IV
1 Kanwil DJP 0 40 46 8 3 38 29 24 1 5 212 Semarang Timur 0 29 50 2 21 28 22 4 0 1 103 Tengah Dua 0 35 46 3 15 23 31 5 0 1 104 Salatiga 0 38 37 3 14 33 22 5 0 1 95 Selatan 0 32 44 2 16 20 27 11 0 1 96 Gayamsari 0 41 45 1 13 36 24 6 0 1 107 Jepara 0 31 37 1 21 24 14 8 0 1 88 Pati 0 37 35 0 17 26 21 3 0 0 109 Madya 0 33 52 1 6 42 26 11 0 1 9
10 Tengah Satu 0 33 43 2 15 33 22 5 0 1 911 Tegal 0 39 42 2 12 38 20 4 0 1 1012 Candisari 0 35 45 2 20 24 26 5 0 1 1013 Pekalongan 0 38 34 1 9 30 21 1 0 1 714 Kudus 0 33 40 3 21 25 20 5 0 1 915 Blora 0 39 30 1 17 25 13 4 0 1 816 Batang 0 33 39 1 18 27 12 5 0 1 717 Semarang barat 0 40 38 2 18 34 17 6 0 1 1018 Demak 0 34 44 0 19 26 18 6 0 1 8
JUMLAH 0 640 747 35 275 532 385 118 1 21 174
EselonUnit KerjaNo
GOLONGAN Pendidikan
(Sumber :Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I)
III.6 Kinerja Pelayanan
Salah satu tujuan pokok modernisasi administrasi perpajakan adalah peningkatan
kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak dan seluruh stakeholder perpajakan. Bahwa
pelayanan adalah sentra dan indicator utama untuk membangun citra DJP, sehingga
kualitas pelayanan harus terus menerus ditingkatkan dalam rangka mewujudkan harapan
dan membangun kepercayaan Wajib Pajak dan seluruh stakeholder perpajakan terhadap
DJP. Melalui modernisasi administrasi perpajakan, seluruh jajaran di DJP telah memiliki
komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Demikian pula halnya di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I,
pemberian layanan perpajakan terbaik kepada seluruh masyarakat merupakan tuntutan
51
dalam mengejawatengahkan visinya yaitu “Menjadikan Kanwil DJP Jawa Tengah I
sebagai institusi pemerintah yang dapat dibanggakan masyarakat Jawa Tengah dengan
integritas dan profesionalisme yang tinggi”. Untuk itu, sesuai dengan Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-37/PJ./2007 tanggal 14 Agustus 2007, Kantor
Wilayah DJP Jawa Tengah I terus berupaya untuk memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat Wajib Pajak, khususnya 8 layanan unggulan.
Sehubungan dengan janji pelayanan kepada masyarakat yang mengikat seluruh
pegawai Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I, dalam tahun 2008 telah dilakukan evaluasi
terhadap 8 layanan unggulan yang dilakukan oleh masing-masing satuan kerja, dengan
hasil sebagaimana termuat pada lampiran L9 sampai dengan L18.
III.7 Kinerja Penerimaan
Secara umum realisasi penerimaan Kanwil DJP Jawa Tengah I telah melampaui
target penerimaan yang dibebankan. Dari rencana penerimaan untuk tahun 2008 sebesar
Rp. 6.010,55 triliun, dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.412,26 triliun atau 106,68% dari
rencana, dengan surplus sebesar Rp. 401,71 miliar.
Apabila realisasi penerimaan sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp.
6.412,26 triliun dibandingkan dengan realisasi penerimaan periode yg sama di tahun
2007 sebesar Rp. 4.849,02 triliun, maka realisasi penerimaan Kanwil DJP Jawa Tengah I
tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 32,24%.
Seluruh jenis pajak baik PPh Non Migas, PPN&PPnBM serta PBB&BPHTB
mengalami kenaikan cukup signifikan, yang memberikan kontribusi kepada pencapaian
penerimaan yang relatif baik. Secara lebih rinci penerimaan perjenis termuat pada
lampiran L19.
52
Untuk mencapai realisasi penerimaan tahun 2008, Kantor Wilayah DJP Jawa
Tengah I telah melakukan berbagai upaya antara lain :
1. Setiap KPP membuat Rencana Kerja Operasional (RKO) yang terarah, terukur dan
digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan program kegiatan yang sekaligus
merupakan komitmen, dalam bentuk :
a) Peningkatan penyuluhan dan pelayanan
b) Pengawasan terhadap :
• 200 WP Besar melalui pembuatan profile dan tindak lanjutnya;
• Di luar 200 WP Besar melalui pemanfaatan data dan equalisasi;
• Bendahara pemerintah;
• WP tertentu seperti realestate, importir, jasa konstruksi dan industri rokok;
• Pemeriksaan berupa pemeriksaan rutin, khusus dan kriteria seleksi;
• Penagihan dalam bentuk soft dan hard collection;
• Ekstensifikasi dan penilaian;
• Ekstensifikasi karyawan dan pendataan properti;
• Menjaring wajib pajak baru melalui Mobil Pajak Keliling;
• Ekstensifikasi atas WP OP potensial, sekaligus penggalian potensi untuk
intensifikasi;
• Penilaian individual terhadap obyek pajak potensial;
• Pembenahan administrasi termasuk didalamnya perekaman dan penataan
berkas.
53
2. Membentuk Tim satgas Kanwil sesuai KEP-72/WPJ.10/2008 tanggal 11 April 2008
untuk membimbing dan membantu pelaksanaan program kegiatan KPP dalam
rangka merealisasikan rencana penerimaannya.
3. Meningkatkan kemampuan Pegawai :
a) Pelatihan Account Representative di bidang penyusunan profile dan analisa
laporan keuangan;
b) Penyegaran Kode Etik kepada seluruh pegawai;
c) Pelatihan Pelayanan Prima kepada petugas TPT , tenaga keamanan, tenaga
kebersihan dan perwakilan AR;
d) Pelatihan Character Building kepada seluruh pegawai Kanwil.
4. Pada tingkat Kanwil Rencana Kerja Operasionalnya antara lain menyangkut program
kegiatan :
a) Penyelesaian permohonan keberatan, pengurangan dan banding;
b) Pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan;
c) Penyuluhan dan humas melalui mass media serta mengoperasionalkan mobil
pajak keliling.
Top Related