bab-iii-modul-ajar-rl1-ok1.pdf

21
Muhammad Nasir, MT 22 BAB III HUKUM – HUKUM RANGKAIAN Tujuan. - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum ohm, - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum kircoff I - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum kirchoff II 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada Rangkaian Listrik dengan menggunakan suatu teorema tertentu. Dengan pengertian bahwa suatu persoalan Rangkaian Listrik bukan tidak dapat dipecahkan dengan hukum-hukum dasar atau konsep dasar ataupun dengan bantuan suatu analisis lain. tetapi pada bab ini dibahas tentang penggunaan hukum 0hm, hokum kirchoff I dan hokum kirchoff II 3.2 Hukum Ohm ika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut. Secara matematis : V = I.R 3.3 Hukum Kirchoff I / Kirchoff’s Current Law (KCL) Jumlah arus yang memasuki suatu percabangan atau node atau simpul samadengan arus yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul, dengan kata

Transcript of bab-iii-modul-ajar-rl1-ok1.pdf

  • Muhammad Nasir, MT 22

    BAB III

    HUKUM HUKUM RANGKAIAN Tujuan.

    - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan

    Hukum ohm,

    - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan

    Hukum kircoff I

    - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan

    Hukum kirchoff II

    3.1 Pendahuluan

    Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada Rangkaian

    Listrik dengan menggunakan suatu teorema tertentu. Dengan pengertian bahwa suatu

    persoalan Rangkaian Listrik bukan tidak dapat dipecahkan dengan hukum-hukum dasar

    atau konsep dasar ataupun dengan bantuan suatu analisis lain. tetapi pada bab ini

    dibahas tentang penggunaan hukum 0hm, hokum kirchoff I dan hokum kirchoff II

    3.2 Hukum Ohm

    ika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah arus

    maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau Hukum

    Ohm menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah

    berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut.

    Secara matematis :

    V = I.R

    3.3 Hukum Kirchoff I / Kirchoffs Current Law (KCL)

    Jumlah arus yang memasuki suatu percabangan atau node atau simpul

    samadengan arus yang meninggalkan percabangan atau node atau simpul, dengan kata

  • Muhammad Nasir, MT 23

    lain jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah percabangan atau node atau

    simpul samadengan nol.

    Secara matematis :

    Arus pada satu titik percabangan = 0

    Arus yang masuk percabangan = Arus yang keluar percabangan

    Dapat diilustrasikan bahwa arus yang mengalir samadengan aliran sungai,

    dimana pada saat menemui percabangan maka aliran sungai tersebut akan terbagi sesuai

    proporsinya pada percabangan tersebut. Artinya bahwa aliran sungai akan terbagi sesuai

    dengan jumlah percabangan yang ada, dimana tentunya jumlah debit air yang masuk

    akan samadengan jumlah debit air yang keluar dari percabangan tersebut.

    Contoh :

    3.4 Hukum Kirchoff II / Kirchoffs Voltage Law (KVL)

    Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan

    tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan

    tertutup akan bernilai samadengan nol.

    Secara matematis :

    V = 0

  • Muhammad Nasir, MT 24

    Contoh :

    Lintasan a-b-c-d-a :

    Lintasan a-d-c-b-a :

    Contoh Latihan :

    1. Tentukan v1 pada rangkaian tersebut !

    Jawaban :

    Hukum KVL :

    v = 0

    - searah jarum jam

    - berlawanan arah jarum jam

  • Muhammad Nasir, MT 25

    2. Tentukan v1 pada rangkaian tersebut !

    Jawaban :

    Hukum KVL :

    v = 0

    3. Tentukan nilai i dan vab !

    Jawaban :

  • Muhammad Nasir, MT 26

    Hukum KCL :

    i = 0

    i = 8 + 7 = 1A

    Hukum KVL :

    v = 0

    v V ab = +8 + 4 + 56 6 = 62

    Hubungan Seri dan Paralel

    Secara umum digolongkan menjadi 2 :

    1. Hubungan seri

    Jika salah satu terminal dari dua elemen tersambung, akibatnya arus yang lewat

    akan sama besar.

    2. Hubungan paralel

    Jika semua terminal terhubung dengan elemen lain dan akibatnya tegangan

    diantaranya akan sama.

    Resistor ( R )

    Hubungan seri :

  • Muhammad Nasir, MT 27

    Pembagi tegangan :

    dimana :

    sehingga :

    Hubungan paralel :

  • Muhammad Nasir, MT 28

    KCL

    Pembagi arus :

    dimana :

    sehingga :

  • Muhammad Nasir, MT 29

    Contoh latihan :

    1. Tentukan nilai Rek pada rangkain tersebut!

    Jawaban :

    2. Tentukan nilai arus i !

    Jawaban

  • Muhammad Nasir, MT 30

    2. Tentukan nilai arus i !

  • Muhammad Nasir, MT 31

    Jawaban :

    sehingga

    Kapasitor ( C )

    Hubungan seri

  • Muhammad Nasir, MT 32

    Pembagi tegangan :

    dimana

    sehingga :

  • Muhammad Nasir, MT 33

    Hubungan paralel

    Pembagi arus :

    dimana

    sehingga :

  • Muhammad Nasir, MT 34

    Contoh latihan :

    1. Tentukan Cek pada rangkaian tersebut!

    Jawaban

    2. Tentukan Cek

  • Muhammad Nasir, MT 35

    Jawaban

    Induktor ( L )

    Hubungan seri :

  • Muhammad Nasir, MT 36

    Pembagi tegangan

    dimana

    Sehingga

    Hubungan paralel :

  • Muhammad Nasir, MT 37

    Pembagi Arus

    Dimana

  • Muhammad Nasir, MT 38

    Contoh latihan :

    1. Tentukan nilai Lek !

    Jawaban :

    2. Tentukan nilai Lek !

    Jawaban :

  • Muhammad Nasir, MT 39

    Soal soal :

    1. Tentukan nilai arus i jika diberikan sumber tegangan DC 10 V !

    2. Tentukan nilai tegangan Vab!

    3. Tentukan nilai i !

    4. Tentukan Arus i !

  • Muhammad Nasir, MT 40

    5. Jika pada suatu rangkaian diberikan tegangan 10 V maka timbul arus sebesar 2 A,

    maka berapa arus yang muncul jika tegangan yang diberikan pada rangkaian

    tersebut sebesar 15 V

    6. Pada suatu rangkaian yang tidak diketahui nilai resistansinya, daya pada rangkaian

    tersebut yang terukur dengan wattmeter sebesar 250 W dengan tegangan terpasang

    50 V, tentukan nilai resistansinya.

    7. Nilai suatu rangkaian an seri = 6 1 R dan = 12 2 R jika diberikan sumber

    tegangan 8 V akan menghasilkan arus sebesar 2 A, tentukan nilai arus rangkaian

    paralel dengan daya yang sama saat rangkaian dihubung seri.

    8. Jika suatu nilai kapasitor yang terdiri dari 10pF, 12x10-6 F, dan 0,008nF, jika

    dihubungkan paralel maka berapa nilai kapasitor totalnya.

    9. Jika diberikan sumber tegangan sebesar 10 V dan nilai resistor masing-masing 5

    seri dengan 10 kemudian paralel dengan 15 lalu diserikan lagi dengan parallel

    antara 5 dan 5, maka tentukan arus yang dihasilkan.

    10. Tentukan tahanan totalnya

  • Muhammad Nasir, MT 41

    3.5. Pertanyaan

    Untuk mengukur kemampuan pembaca, jawablah dan kerjakan pertanyaan di bawah

    ini dengan tidak melihat model jawaban pada bagian contoh soal sebelumnya.

    3.6. Model Jawaban

    1. Pelajari materi pada topik 3.4 (halaman 23)

    2. pelajari contoh soal 1.2 (halaman 38)

    3.7 Tindak Lanjut Pada bagian 3.5 pembaca dianjurkan untuk dapat menyelesaikan beberapa soal

    yang telah diberikan tanpa melihat model jawaban. Setelah semua soal selesai

    dikerjakan maka pembaca dapat melihat kemampuan untuk menyelesaikan soalnya

    dengan membadingkan jawabannya terhadap arahan yang diberikan pada model

    jawaban, dimana bobot nilai stiap soal adalah sebagai berikut:

    No. Soal Bobot Nilai Skor

    1 12 12

    2 12 12

    3 12 12

    4 12 12

    5 8 8

    6 6 6

    7 10 10

    8 10 10

    9 10 10

    10 8 8

    Total Nilai 100 100

    Berdasar skor nilai yang diperoleh maka kemampuan pembaca dapat diukur

    berdasarkan kelompok nilai sebagai berikut:

    a. Jika nilai = 100 (sangat baik)

  • Muhammad Nasir, MT 42

    b. Jika nilai = 80 (baik)

    c. Jika nilai = 60 (kurang baik)

    d. Jika nilai = 40 (tidak baik)

    e. Jika nilai = 20 (sangat tidak baik)

    f. Jika nilai = 0 ( sangat tidak mengerti dan tidak memahami materi)

    Skala nilai:

    A= Amat Baik

    B = Baik

    C = Cukup

    D = Kurang

    E = Tidak ada