BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

24
Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau eksperimen semu. Metode aksperimen kuasi ini termasuk kepada penelitian kuantitatif. Metode eksperimen kuasi ini merupakan metode eksperimen semu dengan kata lain tidak seluruh variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat dapat dikontrol. Penggunaan metode penelitian tersebut dipilih untuk mengetahui penggunaan model sinektik dengan media film pendek dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan kelas kontol dan kelas eksperimen. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melihat perbandingan antara kelas yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model sinektik dengan media film pendek serta kelas yang tidak diberikan model pembelajaran dengan media pembelajaran tersebut. Dengan adanya perbandingan tersebut, keberhasilan penggunaan model sinektik dengan media film pendek ini akan lebih terlihat. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini yaitu memberikan tindakan berupa pembelajaran menulis cerpen pada kelas eksperimen, sedangkan hasil dari penelitian ini melihat ada atau tidaknya perbedaan kemampuan menulis cerpen setelah dan sebelum pemberian tindakan tersebut. Dengan demikian, peneliti akan menggunakan tes awal (prates) dan tes akhir (pascates) pada subjek penelitian. Berdasarkan penjelasan sebelumnya peneliti menggunakan rancangan penelitian eksperimen kuasi berupa rancangan kelompok Nonekuivalen.

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

Sari Pertiwi, 2014

EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

eksperimen kuasi atau eksperimen semu. Metode aksperimen kuasi ini termasuk

kepada penelitian kuantitatif. Metode eksperimen kuasi ini merupakan metode

eksperimen semu dengan kata lain tidak seluruh variabel yang dapat

mempengaruhi variabel terikat dapat dikontrol. Penggunaan metode penelitian

tersebut dipilih untuk mengetahui penggunaan model sinektik dengan media film

pendek dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan kelas kontol dan kelas

eksperimen. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melihat perbandingan antara

kelas yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model

sinektik dengan media film pendek serta kelas yang tidak diberikan model

pembelajaran dengan media pembelajaran tersebut. Dengan adanya perbandingan

tersebut, keberhasilan penggunaan model sinektik dengan media film pendek ini

akan lebih terlihat.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini yaitu memberikan tindakan berupa pembelajaran menulis

cerpen pada kelas eksperimen, sedangkan hasil dari penelitian ini melihat ada

atau tidaknya perbedaan kemampuan menulis cerpen setelah dan sebelum

pemberian tindakan tersebut. Dengan demikian, peneliti akan menggunakan tes

awal (prates) dan tes akhir (pascates) pada subjek penelitian.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya peneliti menggunakan rancangan

penelitian eksperimen kuasi berupa rancangan kelompok Nonekuivalen.

32

Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rancangan ini sangat sering digunakan dalam penelitian. Rancangan ini dapat

digambarkan sebagai berikut.

Desain Penelitian

Rancangan Kelompok Nonekuivalen

Keterangan:

O1: Nilai prates sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

sinektik dengan media film pendek.

O2: Nilai pascates sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

sinektik dengan media film pendek.

O3: Nilai prates sebelum mengikuti pembelajaran.

O4: Nilai pascates sesudah mengikuti pembelajaran.

X : Perlakuan berupa penggunaan model sinektik dengan media film pendek.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel penelitian ini akan dijelaskan berikut ini.

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2013:117)

Berdasarkan dari pengertian populasi tersebut, populasi dalam penelitian

ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 29 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

O 1 X O2 (Eksperimen)

O3 O4 (kontrol)

33

Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah data populasi siswa kelas VII SMP Negeri 29 Bandung.

Tabel 3.1

Data Populasi Siswa Kelas VII SMPN 29 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

Kelas Siswa

Jumlah Siswa P L

Kelas VII A 16 19 35

Kelas VII B 17 13 30

Kelas VII C 17 18 35

Kelas VII D 14 18 32

Kelas VII E 16 14 30

Kelas VII F 17 19 36

Kelas VII G 22 13 35

Kelas VII H 18 17 35

Kelas VII I 22 13 35

Kelas VII J 23 12 35

Kelas VII K 17 19 36

Kelas VII L 19 16 35

Kelas VII M 18 17 35

Total Jumlah 236 208 444

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2013:118). Sampel yang diambil dari populasi harus

representatif. Untuk mendapatkan sampel yang representatif, terdapat berbagai

teknik dalam pengambilan sampel.

34

Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik simple random sampling.

Teknik simple random sampling ini merupakan teknik pengambilan sampel dari

populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

(Sugiyono, 2013:120). Penulis memilih teknik simple random sampling ini karena

populasi homogen, atau dengan kata lain populasi pada penelitian ini dianggap

memiliki kemampuan yang sama dalam menulis cerpen dan juga tidak berstrata

karena populasi pada penelitian ini seluruhnya adalah siswa kelas VII SMP

Negeri 29 Bandung.

Adapun cara pengambilan sampel dilakukan dengan undian. Melalui cara

undian itu didapatkan sampel untuk penelitian ini yaitu kelas VII B sebagai kelas

eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional sangat penting agar penulis dan pembaca memiliki

persepsi yang sama tentang penelitian yang akan dilakukan. Penulis medefinisikan

variabel-veriabel yang akan diteliti sebagai berikut.

1. Model sinektik adalah suatu rencana atau pola pembelajaran yang

mempertemukan berbagai macam unsur, dengan menggunakan kiasan untuk

memperoleh satu pandangan baru.

2. Media film merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang.

3. Pembelajaran menulis cerpen adalah pembelajaran menulis sebuah karangan

narasi yang pendek, yang menyajikan cerita serta masalah yang tidak terlalu

rumit untuk dipecahkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data dalam bentuk tes. Teknik pengumpulan data berupa tes ini

dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa. Tes pada

penelitian ini terdiri dari tes awal (prates) dan tes akhir (pascates). Tes awal

35

Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan sebelum siswa diberi perlakuan berupa pembelajaran yang

menggunakan model sinektik dengan media film pendek pada kelas eksperimen,

sedangkan tes akhir diberikan setelah siswa diberi perlakuan berupa pembelajaran

yang menggunakan model sinektik dengan media film pendek pada kelas

eksperimen. Tes akhir ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan

setelah perlakuan khusus pada kelas eksperimen. Adapun tes akhir ini dilakukan

di kelas kontrol agar peneliti dapat membandingkan hasil akhir dari kelas kontrol

ini dengan kelas eksperimen.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan untuk tes adalah lembar tes. Lembar tes ini

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek.

Dalam penelitian ini, tes dilakukan dua tahap yaitu tahap prates dan tahap

pascates.

Berikut adalah lembar tes yang digunakan untuk menguji kemampuan siswa

baik prates maupun pascates.

Berikut pedoman kriteria penilaian cerpen yang digunakan dalam penelitian ini.

Tes Menulis Cerita Pendek

Kerjakanlah soal berikut dengan seksama!

Buatlah sebuah cerita pendek dengan judul yang menarik dengan tema bebas

kemudian perhatikan pula hal-hal berikut.

1) Kelengkapan unsur-unsur cerita pendek mencakup alur, tokoh, latar,

sudut pandang, penceritaan, dan gaya bahasa.

2) Kepaduan antarunsur cerpen.

3) Kesesuain penggunaan bahasa dan EYD.

36

Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Pedoman Kriteria Penilaian Cerpen

No Aspek yang Dinilai Kriteria dan Skor

1. Kelengkapan aspek

formal

25 = Memuat judul, nama pengarang, dialog dan

narasi

20 =Hanya memuat tiga sub aspek (misalnya

hanya memuat judul, nama pengarang dan

narasi)

15 =Hanya memuat dua subaspek (misalnya

hanya memuat judul dan narasi)

10 =Hanya memuat satu subaspek (misalnya

hanya memuat narasi)

2. Kelengkapan unsur

intrinsik cerpen

25 = memuat

1. fakta cerita (alur, tokoh dan latar)

2. sarana cerita (sudut pandang

3. penceritaan, dan gaya bahasa)

4. pengembangan isi yang relevan dengan

judul.

20 = memuat ketiga subaspek namun tidak

lengkap (misalnya dalam fakta cerita hanya

memuat alur dan tokoh tanpa disertai latar

yang jelas)

15 = hanya memuat dua subaspek (misalnya

hanya memuat fakta cerita dan sarana

cerita)

10 = hanya memuat satu subaspek (misalnya

hanya memuat fakta cerita)

3. Keterpaduan

unsur/struktur cerpen

25 = Struktur disusun dengan memerhatikan

1) kaidah plot (kelogisan, rasa ingin tahu,

37

Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kejutan dan keutuhan) dan penahapan

plot (awal, tengah dan akhir)

2) dimensi tokoh (fisiologis, psikologis,

dan sosiologis)

3) dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial)

20 = Memuat ketiga subaspek namun tidak

lengkap (misalnya kaidah plot hanya

menunjukan rasa ingin tahu dan kejutan,

namun tidak menunjukan keutuhan)

15 = Hanya memuat dua subaspek

10 = Hanya memuat satu subaspek

4. Kesesuaian penggunaan

bahasa cerpen

25 = menggunakan

1) kaidah EYD

2) keajekan penulisan

3) ragam bahasa yang disesuaikan dengan

dimensi tokoh dan latar

20 = memuat ketiga subaspek namun tidak

lengkap (misalnya masih ditemukan kata-

kata yang tidak sesuai dengan EYD)

15 = hanya memuat dua subaspek (misalnya

hanya menggunakan kaidah EYD dan

keajekan penulisan)

10 = hanya memuat satu subaspek (misalnya

hanya menggunakan kaidah EYD)

Sumber: Sumiyadi. 2010. Kriteria Penilaian Cerpen

2. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan faktor penting

dalam melaksanakan pembelajaran sebagai pedoman bagi guru untuk mencapai

38

Sari Pertiwi, 2014 EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan dari pembelajaran yang dilaksanakan.

39

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Sekolah : SMP Negeri 29 Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Topik : Teks Cerita Pendek

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi,

dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik

secara lisan maupun tulisan

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menulis cerita pendek.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Siswa mampu menyusun kerangka untuk menulis cerita pendek.

2. Siswa mampu mengembangkan kerangka menjadi sebuah cerita pendek.

E. Materi Pembelajaran

Unsur-unsur cerita pendek

40

Unsur Intrinsik

a. Tema

Tema adalah pokok gagasan. Tema merupakan dasar bagi pengembangan

cerita pendek oleh karena itu untuk dapat mengetahui tema suatu cerita,

diperlukan apresiasi secara menyeluruh terhadap berbagai unsur cerita.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah pelaku dalam cerita

Penokohan adalah watak yang digambarkan pengarang dalam karyanya.

c. Plot atau Alur

Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang menggerakkan jalan cerita

melalui perkenalan, klimaks dan penyelesaian.

d. Setting atau Latar

Setting atau latar yaitu lingkungan atau tempat serta waktu yang terdapat

dalam cerita. Latar ini dapat memperkuat tema, menuntun watak tokoh,

dan membangun suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu, dan

sosial.

e. Sudut Pandang

Sudut Pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.

f. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan Bahasa atau gaya bahasa dalam menulis cerpen

ini dipengaruhi oleh pemilihan kata, struktur kalimat atau majas yang

dipilih oleh pengarang. Pengarang menggunakan bahasa untuk

menyatakan gaya (tone), atau sikap terhadap pokok persoalan.

Unsur Ekstrinsik

a. pandangan hidup pengarang

b. lingkungan hidup pengarang

41

c. keadaan psikologi pengarang

Pengertian model sinektik

Model sinektik adalah suatu rencana atau pola pembelajaran yang

mempertemukan berbagai macam unsur, dengan menggunakan kiasan untuk

memperoleh satu pandangan baru.

Aktivitas Metaforis model sinektik

a. Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau konsep.

Analogi langsung ini berfungsi untung membandingkan kondisi-kondisi

atau situasi yang asli pada situasi lain untuk menghadirkan pandangan baru

tentang gagasan atau masalah.

b. Hakikat analogi personal adalah pada keterlibatan berempatik. Siswa harus

merasa menjadi bagian fisik dari masalah tersebut. Analogi personal

mengharuskan lepasnya identitas diri sendiri menuju ruang dan objek yang

lain.

c. Konflik padat secara umum didefinisikan sebagai frasa yang terdiri dari

dua kata di mana kata-kata tersebut nampak berlawanan dengan kata yang

lain. Musuh yang bersahabat merupakan salah satu contohnya.

F. Alokasi Waktu

4 x 40 Menit

G. Model Pembelajaran

Model Sinektik

H. Metode Pembelajaran

Tanya jawab, ceramah, dan latihan

42

I. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

1) Mengondisikan kelas (mengucapkan salam, menyapa

siswa, dan mengecek kehadiran siswa)

2) Melakukan apersepsi.

3) Menyampaikan informasi mengenai kompetensi,

materi, tujuan, dan manfaat pembelajaran pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

10 menit

2 Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

1) Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai

cerita pendek.

2) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai unsur-

unsur cerita pendek.

3) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai langkah-

langkah menulis cerita pendek dengan model sinektik.

4) Siswa menyimak video film pendek berjudul Ibu.

5) Siswa mendeskripsikan cerita dalam film

6) Siswa melakukan analogi langsung.

7) Siswa menganalogikan dirinya menjadi tokoh dalam

film (analogi personal)

8) Siswa mengembangkan konsep-konsep yang telah dia

miliki menjadi sebuah cerita pendek.

Pertemuan kedua

1) Siswa menyimak video film pendek berjudul Keripik

Sukun Mbok Darmi.

2) Siswa mendeskripsikan cerita dalam film

60 menit

43

3) Siswa melakukan analogi langsung.

4) Siswa menganalogikan dirinya menjadi tokoh dalam

film (analogi personal)

5) Siswa mengembangkan konsep-konsep yang telah dia

miliki menjadi sebuah cerita pendek.

3 Kegiatan Akhir

1) Siswa melakukan refleksi

2) Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya.

3) Siswa bersama guru menyimpulkan isi pembelajaran.

10 Menit

J. Alat dan Sumber Belajar

a. Power point

b. Laptop dan Proyektor

c. Speaker

d. Film Pendek

e. Spidol dan papan tulis

f. Buku pelajaran siswa kelas VII

K. Penilaian

Prosedur : Tes

Jenis : Tes mengarang

Bentuk : Uraian

44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS KONTROL)

Sekolah : SMP Negeri 29 Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Topik : Teks Cerita Pendek

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi,

dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik

secara lisan maupun tulisan

C. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat menulis cerita pendek.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Siswa mampu memilih topik yang menarik untuk menulis cerita pendek.

b. Siswa mampu mengembangkan topik menjadi sebuah cerita pendek.

E. Materi Pembelajaran

Unsur-unsur cerita pendek

Unsur Intrinsik

45

a. Tema

Tema adalah pokok gagasan. Tema merupakan dasar bagi pengembangan

cerita pendek oleh karena itu untuk dapat mengetahui tema suatu cerita,

diperlukan apresiasi secara menyeluruh terhadap berbagai unsur cerita.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah pelaku dalam cerita

Penokohan adalah watak yang digambarkan pengarang dalam karyanya.

c. Plot atau Alur

Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang menggerakkan jalan cerita

melalui perkenalan, klimaks dan penyelesaian.

d. Setting atau Latar

Setting atau latar yaitu lingkungan atau tempat serta waktu yang terdapat

dalam cerita. Latar ini dapat memperkuat tema, menuntun watak tokoh,

dan membangun suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu, dan

sosial.

e. Sudut Pandang

Sudut Pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.

f. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan Bahasa atau gaya bahasa dalam menulis cerpen

ini dipengaruhi oleh pemilihan kata, struktur kalimat atau majas yang

dipilih oleh pengarang. Pengarang menggunakan bahasa untuk

menyatakan gaya (tone), atau sikap terhadap pokok persoalan.

Unsur Ekstrinsik

a. pandangan hidup pengarang

b.lingkungan hidup pengarang

c. keadaan psikologi pengarang

46

F. Alokasi Waktu

4 x 40 Menit

G. Model Pembelajaran

Model Sugesti-imajinatif

H. Metode Pembelajaran

Tanya jawab, ceramah, dan latihan

I. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

1. Mengondisikan kelas (mengucapkan salam, menyapa

siswa, dan mengecek kehadiran siswa)

2. Melakukan apersepsi.

3. Menyampaikan informasi mengenai kompetensi,

materi, tujuan, dan manfaat pembelajaran

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

10 menit

2 Kegiatan Inti

Pertemuan pertama

1) Siswa mengungkapkan pengetahuannya mengenai

cerita pendek.

2) Siswa menyimak penjelasan guru mengenai unsur-

unsur cerita pendek.

3) Siswa menyimak lagu berjudul Ibu yang diputarkan

guru serta menyimak lirik lagu dengan seksama

sebagai insprasi untuk mencari topik untuk menulis

cerpen.

4) Siswa menulis cerita pendek berdasarkan topik yang

65 menit

47

telah dia pilih dengan diiringi lagu.

Pertemuan kedua

1) Siswa menyimak lagu berjudul Jangan Menyerah yang

diputarkan guru serta menyimak lirik lagu dengan

seksama sebagai insprasi untuk mencari topik untuk

menulis cerpen.

2) Siswa menulis cerita pendek berdasarkan topik yang

telah dia pilih dengan diiringi lagu.

3 Kegiatan Akhir

1) Siswa melakukan refleksi

2) Siswa mendapat kesempatan siswa untuk bertanya.

3) Siswa bersama guru menyimpulkan isi pembelajaran.

5 menit

J. Alat dan Sumber Belajar

a. Lagu

b. Teks lirik lagu

c. Speaker

d. Laptop

e. Papan tulis dan spidol

f. Buku pelajaran siswa kelas VII

K. Penilaian

Prosedur : Tes

Jenis : Tes mengarang

Bentuk : Uraian

48

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data ini dilakukan dengan langkah yang sama baik pada

kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Data utama pada dalam penelitian

ini adalah data nilai pada pretes dan pascates. Pengolahan data ini dilakukan agar

data yang telah diperoleh bermakna dan memberikan gambaran yang jelas

mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Berdasarkan hal tersebut,

kemampuan siswa dalam menulis cerpen sebelum diberi perlakuan dan diberi

perlakuan menjadi terlihat.

Langkah-langkah dalam pengolahan data ini sebagai berikut.

1. Menganalisis hasil tulisan siswa berupa cerpen berdasarkan aspek yang akan

dinilai.

Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa dari hasil pretes dan pascates ke

dalam bentuk nilai dengan rumus.

Nilai =

Tabel 3.3

Kategori penilaian menulis cerpen berdasarkan skala nilai

Skala nilai Kategori

85-100

70-84

69-55

54-40

<40

Sangat baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

Sangat Kurang (SK)

2. Uji realibilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat penilaian antar penguji

dalam setiap tes. Uji reliabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah

menjadi nilai dengan menggunakan prinsip ANAVA. Langkah-langkah uji

reliabilitas adalah sebagai berikut.

a. Membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor tes awal dan tes

akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol.

49

b. Untuk menguji penilaian yang diberikan oleh penimbang maka uji reliabilitas

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

c. Mencari jumlah kuadrat responden dengan menggunakan rumus sebagai

berikut.

∑d = -

Keterangan:

∑d = jumlah kuadrat responden (testi)

= jumlah kuadrat benar dari responden

= kuadrat dari jumlah skor total

k = banyaknya item (dari penguji)

N = banyaknya responden atau testi

d. Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

∑ = -

Keterangan:

∑ = jumlah kuadrat item (penilai berjumlah tiga orang)

= jumlah kuadrat benar dari seluruh item

= kuadrat dari jumlah skor total

k = banyaknya item (dari penguji)

N = banyaknya responden atau testi

1) Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

∑X = -

Keterangan:

50

∑X = jumlah kuadrat total penilaian

= jumlah kuadrat dari tiap hasil responden

= kuadrat dari jumlah skor total

K = banyaknya item (dari penguji)

e. Mencari jumlah kuadrat sisa (kekeliruan) dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.

∑ kk= - -

Keterangan:

∑ kk = jumlah kuadrat kekeliruan

= jumlah kuadrat total

= jumlah kuadrat responden

= jumlah kuadrat penimbang

f. Mencari varians responden, varians penimbang, dan varians sisa dengan tabel

ANAVA sebagai berikut.

Tabel 3.4

Format ANAVA

g. Setelah itu, dilakukan penghitungan realibilitasnya dengan sebagai berikut.

r11 =

Keterangan:

r11 = realibilitas yang dicari

Sumber Variasi SS dk Varians

Siswa/testi ∑d N-1

Penguji ∑ p K-1 -

Kekeliruan ∑ kk (N-1)(K-1)

51

Vt = Variansi dari testi

Vkk = Variansi dari kekeliruan

h. Selanjutnya nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.5

Tabel Guilford

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

(Sugiyono, 2012:257)

3. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat kemampuan siswa, apakah berdistribusi

normal atau tidak. Penulis melakukan uji normalitas dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Menentukan daftar distribusi mean dengan ketentuan:

1) Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil

2) Banyak kelas = 1+ 3,3 log n

3) Panjang kelas =

4) Derajat kebebasan = Bk-3

b. Menentukan nilai rerata mean dengan menggunakan rumus

X=

Keterangan:

X = mean

∑fx = jumlah nilai siswa

∑f = jumlah siswa

52

b. Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.

S=

Keterangan:

S = simpangan baku

= jumlah nilai siswa dikuadratkan

∑fx = jumlah nilai siswa

N = jumlah siswa

c. Melakukan daftar frekuensi observasi dan ekspektasi skor tes awal dan tes

akhir untuk menentukan nilai . Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut.

Keterangan:

X2 = nilai chi kuadrat

Oi= frekuensi yang diobservasi (frekuensi emperis)

Ei = frekuaensi yang diharapkan (frekuensi teoretis)

Menemukan normal atau tidaknya distribusi data dengan kriteria:

X2hitung< X

2tabel, maka data terdistribusi normal

X2hitung> X

2tabel, maka data terdistribusi tidak normal

4. Uji homogenitas

Tujuan dari homogenitas adalah homogen tidaknya variasi sampel dalam

populasi yang sama atau homogen tidaknya data berdasarkan kriteria:

F hitung ≤ F tabel artinya distribusi data homogen

F hitung ≥ F tabel artinya distribusi data tidak homogen

Uji homogenitas menggunakan uji F:

53

F =

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan

antarvariabel dalam penelitian ini. Apakah ada perbedaan yang berarti antara

kelas eksperimen yang menggunakan model sinektik dengan media film pendek

dengan kelas kontrol yang tmenggunakan model sugesti-imajinatif dengan

media lagu.

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut.

b. Perumusan hipotesis

Ho = Kemampuan menulis cerpen siswa yang menerapkan model sinektik

dengan media film pendek sama dengan kemampuan menulis cerpen siswa yang

menerapkan model sugesti-imajinatif.

Hi = Kemampuan menulis cerpen siswa yang menerapkan model sinektik dengan

media film pendek lebih baik dengan kemampuan menulis cerpen siswa yang

menerapkan model sugesti-imajinatif.

c. Mencari

=

Keterangan:

= nilai deviasi kelas eksperimen

∑x = jumlah gain kelas eksperimen

N = banyaknya subjek

d. Mencari ∑

∑ = ∑ -

Keterangan:

∑ = jumlah gain varians kelas kontrol

∑x = jumlah gain kelas kontrol

N = banyaknya subjek

e. Mencari mencari standar deviasi

54

Sdg =

Keterangan:

= jumlah siswa kelas eksperimen

= jumlah siswa kelas kontrol

= standar deviasi tes akhir kelas eksperimen

= standar deviasi kelas kontrol

f. mencari dengan rumus

=

Keterangan:

= mean kelas ekperimen

= mean kelas kontrol

sdg = standar deviasi gabungan

= jumlah siswa kelas eksperimen

= jumlah siswa kelas kontrol

g. Menentukan db = + – 2

h. Menentukan taraf signifikasi dengan menentukan derjat kebebasan. Jika

> ataupun < terdapat perbedaan yang signifikan

antara tes awal dan tes akhir.