BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B...

25
55 Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan oleh peneliti ialah SMK Nasional Bandung yang beralamat di Jalan Sadang Serang no. 17 Bandung. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan kepada ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah tersebut yang dirasa sesuai dengan kebutuhan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti, yang diharapkan mampu menjawab semua hipotesis yang telah diajukan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Riduwan (2010:7) mengemukakan pengertian populasi menurut Sugiyono adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Berdasarkan pada teori diatas maka populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Nasional Bandung sebanyak 351 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian adalah adalah suatu bagian dari populasi. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (1998:131): Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif.

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

55

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan oleh peneliti ialah SMK Nasional Bandung yang

beralamat di Jalan Sadang Serang no. 17 Bandung. Pemilihan lokasi penelitian

ini didasarkan kepada ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

sekolah tersebut yang dirasa sesuai dengan kebutuhan penelitian yang akan

dilaksanakan oleh peneliti, yang diharapkan mampu menjawab semua hipotesis

yang telah diajukan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Riduwan (2010:7) mengemukakan „pengertian populasi menurut Sugiyono

adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya‟. Dengan demikian dapat ditarik

kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan

masalah penelitian.

Berdasarkan pada teori diatas maka populasi pada penelitian ini adalah

seluruh siswa SMK Nasional Bandung sebanyak 351 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian adalah adalah suatu bagian dari populasi. Hal ini

senada dengan yang diungkapkan oleh Arikunto (1998:131):

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai

contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Dengan istilah lain, sampel harus representatif.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

56

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dikarenakan peneliti akan menggunakan dua kelompok (kelas) satu kelas

dipergunakan sebagai kelompok eksperimen yang melakukan metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, satu lagi kelompok kontrol yang

melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi sebagai

sampel. Karena dianggap merepresentasikan keseluruhan populasi, maka

peneliti menggunakan cluster random sampling. Dipilih kelas XI-A sebagai

kelas kontrol dan kelas XI-B sebagai kelas eksperimen yang dijadikan sampel,

dimana setiap kelas terdiri dari 30 orang. Alasan pemilihan kelas tersebut

karena sampelnya bersifat homogen yang ditinjau berdasarkan data nilai

ulangan tengah semester.

C. Desain Penelitian

Desain Penelitian pada penelitian kali ini menggunakan pendekatan kuasi

eksperimen. Pada penelitian eksperimen ini, desain yang digunakan adalah

Pretest - Postest Control Group Design, yang merupakan salah satu bentuk

desain dari metode penelitian kuasi eksperimen. Desain penelitian tersebut

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

KE O1 X1 O2

KK O3 X2 O4

Keterangan :

KE : Kelas Eksperimen

O1 : Kemampuan kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan

X1 : Perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw

O2 : Kemampuan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan

KK : Kelas Kontrol

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

57

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O3 : Kemampuan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan

X2 : Perlakuan dengan menggunakan metode demonstrasi

O4 : Kemampuan kelas kontrol setelah diberi perlakuan

Berdasarkan desain penelitian tersebut, maka langkah pertama yang

dilakukan adalah menetapkan kelas eksperimen juga kelas kontrol. Kelas

eksperimen pada penelitian ini yang selanjutnya akan diberi perlakuan dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sedangkan kelas

kontrol akan diberi perlakuan dengan menggunakan metode demonstrasi.

Setelah menentukan kelas eksperimen dan juga kelas kontrol, maka langkah

kedua adalah memberikan pre-test pada kedua kelas sebelum keduanya sama-

sama diberi perlakuan. Langkah selanjutnya adalah memberikan perlakuan

pada kedua kelas tersebut. Setelah memberi perlakuan, langkah terakhir adalah

memberikan post-test pada kedua kelas tersebut, kemudian hasilnya

dibandingkan dengan skor post-test sehingga diperoleh gain, yaitu selisih

antara pre-test dan juga post-test.

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Sugiyono (2011 : 39) menjelaskan tentang variabel bebas dan terikat

sebagai berikut :

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, lalu kemudian ditarik

kesimpulannya. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel independent pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa, yaitu

hasil belajar aspek mengaplikasikan ranah kognitif (C3) dan aspek

menganalisis ranah kognitif (C4). Sedangkan variabel dependent pada

penelitian kali ini adalah metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw dan metode pembelajaran demonstrasi.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

58

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hubungan antar variabel yang akan diteliti pada penelitain kali ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hubungan Antar Variabel

Variabel Terikat

Variabel Bebas

Hasil belajar aspek

mengaplikasikan ranah

kognitif (C3)

(Y1)

Hasil belajar aspek

menganalisis ranah

kognitif (C4)

(Y2)

Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe

Jigsaw

(X1)

X1Y1 X1Y2

Metode Pembelajaran

Demonstrasi

(X2)

X2Y1 X2Y2

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah Kuasi

Eksperimen. Menurut Syaodih (2010 : 107) “Eksperimen ini disebut kuasi,

karena buan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah

murni. Kuasi eksperimen ini biasa juga disebut sebagai eksperimen semu”.

Tujuan penelitian yang menggunakan metode kuasi eksperimen adalah

untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang

dapat diperoleh melaui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang

relevan. Ciri utama kuasi eksperimen adalah dengan tidak dilakukannya

penugasan random melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian

berdasarkan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

59

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode kuasi ini digunakan mengingat karakteristik variabel peneliti yang

bersifat ingin mengetahui juga memperoleh informasi terhadap metode

pembelajaran yang diterapkan, yaitu sejauh mana pengaruh metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada standar

kompetensi animasi dasar, pokok bahasan menguasai cara menggambar kunci

untuk animasi.

Pemilihan Metode Kuasi Eksperimen dikarenakan dalam penilitian yang

akan dilaksanakan menggunakan dua buah variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode

demonstrasi yang digunakan di kelas kontrol, dan metode Jigsaw di kelas

eksperimen. Sedangkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek

mengaplikasikan (C3) dan menganalisis (C4) menjadi variabel terikat. Selain

itu baik metode demonstrasi maupun metode Jigsaw sebenarnya sudah

diterapkan dibeberapa sekolah, namun di sekolah yang menjadi sampel

penelitian, metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw belum pernah

dilaksanakan.

F. Definisi Operasional

1. Metode Kooperatif Tipe Jigsaw

“Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu

dalam menguasai materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal” (Isjoni, 2010:56).

2. Metode Pembelajaran Demonstrasi

Metode Demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana

dibandingkan dengan metode-metode lainnya. Metode demonstrasi adalah

pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada

penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami

oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.

3. Hasil Belajar Siswa

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

60

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang

dapat diukur ketika proses belajar sudah sudah mencapai periode tertentu.

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar seringkali

digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang

menguasai bahan yang sudah diajarkan.

Kurniawan (2011 : 13) mengemukakan mengenai hasil belajar aspek

menerapkan ranah kognitif (C3) dan aspek menganalisis ranah kognitif (C4).

Aspek menerapkan yaitu kemampuan untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang dipelajari dalam suatu situasi tertentu baik dalam

situasi nyata maupun dalam situasi tiruan. Sedangkan aspek menganalisis

(C4), yaitu kemampuan untuk memecah suatu kesatuan entitas tertentu

sehingga menjadi jelas unsur-unsur pembentuk kesatuannya.

4. Kompetensi Animasi Dasar

Salah satu kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh siswa Sekolah

Menengah Kejuruan. Dalam standar kompetensi Animasi Dasar, biasanya

siswa dituntut untuk terampil dalam mengoperasikan Software tertentu, dan

menghasilkan produk seperti animasi 2D.

G. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

“Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode”

(Arikunto, 1998 : 137). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Instrumen tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang di miliki oleh individu atau kelompok”.

(Arikunto, 1998 : 139).

Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian kali ini

adalah tes objektif. Tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan empat

alternatif jawaban (a, b, c, d). Setiap soal yang digunakan pada tes ini, diambil

dari kompetensi keahlian animasi dasar pada salah satu standar kompetensi,

yaitu standar kompetensi animasi dasar. Arifin (2009 : 138) mengemukakan :

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

61

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar

yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, engertian,

aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi.soal tes berbentuk pilihan-ganda

terdiri atas pembawa pokok pesoalan dan pilihan jawaban.

Tes disini, bermaksud untuk mengetahui informasi bahwa pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi memiliki kesenjangan

dibandingkan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada standar

kompetensi animasi dasar, kompetensi keahlian Multimedia di SMK Nasional

Bandung.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes hasil belajar yang

digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mempelajari silabus Standar Kompetensi Animasi Dasar kelas XI SMK

Nasional Bandung.

b. Menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan dan sub bahasan yang

ditentukan pada Standar Kompetensi Animasi Dasar kelas XI SMK

Nasional Bandung.

c. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang mengacu kepada tujuan dan

sub pokok bahasan yang ditentukan.

d. Mendiskusikan rancangan instrumen penelitian dengan dosen

pembimbing.

e. Mendiskusikan rancangan perangkat tes (soal tes pilihan ganda) dengan

guru yang bersangkutan dari pihak SMK Nasional Bandung.

f. Mengadakan uji coba instrumen kepada siswa kelas XI SMK Nasional

Bandung.

g. Menganalisa dan merevisi terhadap item-item soal yang dianggap kurang

tepat, dengan tujuan mengetahui instrumen tes yang sudah dianggap

valid dan reliabel.

h. Menguji instrumen tes yang sudah valid dan reliabel pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol (pretest), dengan tujuan mengetahui

hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

62

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Memberikan perlakuan sebanyak empat kali pertemuan pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol diberi perlakuan

sebagaimana biasanya yaitu menggunakan metode pembelajaran

demonstrasi, sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

j. Melakukan postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, untuk

mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa.

H. Teknik Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan pada penelitian ini, untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Menurut Sukmadinata (2010 : 228) ”validitas instrumen

menunjukan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau

aspek yang diukur”.

Sugiyono (2011 : 129) menyatakan bahwa “bila telah terdapat kesamaan

antara kriteria dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat

dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas yang tinggi”. Maka untuk

mengetahui validitas instrumen dalam penelitian ini, digunakan rumus korelasi

product-moment (Arifin 2009 : 254) :

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

xyr = Koefisien Korelasi

xy = hasil kali x dan y setiap responden

x = skor x total

y = skor y total

2 x = kuadrat skor x total

2 y = kuadrat skor y total

n = jumlah responden

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

63

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menafsirkan koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria

sebagaimana yang dikemukakan oleh Arifin (2009 : 257) berikut :

0,81 – 1,00 = sangat tinggi

0,61 – 0,80 = tinggi

0,41 – 0,60 = cukup

0,21 – 0,40 = rendah

0,00 – 0,20 = sangat rendah

Setelah diperoleh koefisien korelasinya, langkah selanjutnya adalah

menguji tingkat signifikasinya dengan menggunakan rumus:

(Sugiyono 2011:257)

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah banyak subjek

Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf nyata

0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Apabila thitung > ttabel, berarti

korelasi tersebut signifikan atau berarti.

Uji coba dilakukan untuk mengukur kelayakan instrumen yang akan

diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ujicoba

Instrumen dilakukan kepada siswa kelas XI SMK Nasional Bandung yang

berjumlah 30 orang siswa. Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda instrumen sebagai berikut :

Tabel 3.3

Hasil Validitas Uji Instrumen

No Soal r hitung r tabel Tafsiran

1 0,415 0,361 Valid

2 0,474 0,361 Valid

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

64

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 0,323 0,361 Tidak Valid

4 0,397 0,361 Valid

5 0,392 0,361 Valid

6 0,436 0,361 Valid

7 0,400 0,361 Valid

8 0,241 0,361 Tidak Valid

9 0,479 0,361 Valid

10 0,396 0,361 Valid

11 0,413 0,361 Valid

12 0,499 0,361 Valid

13 0,372 0,361 Valid

14 0,381 0,361 Valid

15 0,284 0,361 Tidak Valid

16 0,392 0,361 Valid

17 0,425 0,361 Valid

18 0,541 0,361 Valid

19 0,457 0,361 Valid

20 0,352 0,361 Tidak Valid

21 0,171 0,361 Tidak Valid

22 0,455 0,361 Valid

23 0,404 0,361 Valid

24 0,396 0,361 Valid

25 0,396 0,361 Valid

26 0,239 0,361 Tidak Valid

27 0,434 0,361 Valid

28 0,137 0,361 Tidak Valid

29 0,372 0,361 Valid

30 0,415 0,361 Valid

31 0,574 0,361 Valid

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

65

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32 0,574 0,361 Valid

33 0,520 0,361 Valid

34 0,196 0,361 Tidak Valid

35 0,331 0,361 Tidak Valid

36 0,434 0,361 Valid

37 0,423 0,361 Valid

38 0,344 0,361 Tidak Valid

39 0,102 0,361 Tidak Valid

40 0,415 0,361 Valid

41 0,096 0,361 Tidak Valid

42 0,450 0,361 Valid

43 0,162 0,361 Tidak Valid

44 0,541 0,361 Valid

45 0,003 0,361 Tidak Valid

46 0,592 0,361 Valid

47 0,520 0,361 Valid

48 0,400 0,361 Valid

49 0,474 0,361 Valid

50 0,026 0,361 Tidak Valid

51 0,124 0,361 Tidak Valid

52 0,112 0,361 Tidak Valid

53 0,396 0,361 Valid

54 0,475 0,361 Valid

55 0,507 0,361 Valid

56 0 0,361 Tidak Valid

57 0,251 0,361 Tidak Valid

58 0 0,361 Tidak Valid

59 0,589 0,361 Valid

60 0,400 0,361 Valid

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

66

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil validitas uji instrumen bisa dibuktikan bahwa dari 60

butir soal yang diujikan kepada siswa, diperoleh 20 soal yang masuk kategori

tidak valid dan 40 soal yang masuk kategori valid. Soal-soal yang digunakan

dalam penelitian ini soal-soal yang masuk dalam kategori valid, sedangkan 20

soal yang masuk dalam kategori tidak valid, tentunya tidak akan digunakan.

Selanjutnya, hasil perhitungan validitas alat ukur terhadap hasil uji coba

instrumen dengan menggunakan rumus product moment correlation yang

kemudian diuji signifikansinya dengan menbandingkan nilai thitung dengan nilai

ttabel pada taraf α = 0,05. Alat pengumpul data dinyatakan valid apabila t hitung >

t tabel didapatkan hasil pada tabel berikut :

Tabel 3.4

Uji Validitas Alat Ukur

r Kriteria t hitung t tabel Keterangan

0,617 Tinggi 4,146 2,048 Signifikan

Koefisien korelasi r = 0617 diperoleh dari hasil perhitungan dengan

menggunakan rumus product moment correlation, korelasi antara jumlah skor

benar nomer ganjil dengan jumlah benar skor genap, sesuai kriteria koefisien

korelasi r = 0,617 berada pada tingkat korelasi cukup. Kemudian setelah hasil

koefisien korelasi diketahui, selanjutnya dilakukan uji coba signifikasnsi

dengan menggunakan uji-t diperoleh t hitung = 4,146 pada taraf signifikansi 0,05

dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 apabila t hitung > t tabel (4,146 > 2,048)

maka, dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah

valid.

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (2013 : 228) mengemukakan bahwa “reliabilitas berkenaan

dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran”. Selanjutnya Arifin

(2009 : 258), menjelaskan bahwa :

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

67

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu

instrument. Reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu

tes teliti dan dapat dipercaya. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika

selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang

sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda

Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman

Brown. Adapun rumus Spearman Brown adalah:

Arikunto (2010:223)

Keterangan:

r½½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan

Hasil uji coba instrumen ini diukur reliabilitiasnya dengan menggunakan

metode belah dua atau split half method dengan rumus spearman brown. Alat

pengumpul data dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 0,05

dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

r hitung r tabel Keterangan

0,763 0,361 Signifikan

Hasil uji reliabilitas item tes yang dihitung dengan menggunakan rumus

Spearman Brown, diperoleh indeks sebesar 0,763. Hasil perhitungan antara

rhitung dan rtabel diperoleh kesimpulan rhitung > rtabel maka, berdasarkan hasil

tersebut dapat dikatakan instrumen yang digunakan sudah tergolong baik atau

sudah reliabel.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

68

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal ini dimaksudkan untuk mengetahui kategori soal

yang telah dirancang sebelumnya, termasuk kepada kategori mudah, sedang

ataupun sukar. Taraf kesukaran soal dilihat dari kesanggupan siswa dalam

menjawab soal.

Arifin (2009:266) mengemukakan bahwa “tingkat kesukaran soal adalah

pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal

memiliki tingkat kesukaran seimbang (porposional), maka dapat dikatakan

bahwa soal tersebut baik”.

Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat

digunakan dengan cara :

%100)(

xnHnL

WHWLTK

(Arifin, 2009:266)

WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari

kelompok bawah

WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari

kelompok atas

nL = Jumlah kelompok bawah

nH = Jumlah kelompok atas

Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal yang dikemukakan

Arifin (2009 : 270) : “Jika jumlah presentase sampai dengan 27% termasuk

mudah. Jika jumlah presentase 28% - 72% termasuk sedang. Jika jumlah

presentase 73% ke atas termasuk sukar”.

Untuk memperoleh hasil yang baik, sebaiknya proporsi antara tingkat

kesukaran soal tersebar secara normal. Perhitungan proporsi tersebut dapat

diatur sebagai berikut:

1) Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25% atau

2) Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20% atau

3) Soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

69

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional),

maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut termasuk ke dalam kriteria baik.

Tingkat kesukaran soal hasil uji coba instrumen disajikan pada tabel berikut ini

:

Tabel 3.6

Tingkat Kesukaran Soal

No

Soal WL+WH n TK Kriteria

1 6 16 38% Sedang

2 9 16 56% Sedang

3 8 16 50% Sedang

4 10 16 63% Sedang

5 8 16 50% Sedang

6 12 16 75% Sukar

7 3 16 19% Mudah

8 2 16 13% Mudah

9 5 16 31% Sedang

10 4 16 25% Mudah

11 10 16 63% Sedang

12 5 16 31% Sedang

13 11 16 69% Sedang

14 9 16 56% Sedang

15 11 16 69% Sedang

16 7 16 44% Sedang

17 10 16 63% Sedang

18 13 16 81% Sukar

19 9 16 56% Sedang

20 8 16 50% Sedang

21 2 16 13% Mudah

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

70

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22 2 16 13% Mudah

23 1 16 6% Mudah

24 4 16 25% Mudah

25 4 16 25% Mudah

26 13 16 81% Sukar

27 14 16 88% Sukar

28 6 16 38% Sedang

29 11 16 69% Sedang

30 6 16 38% Sedang

31 11 16 69% Sedang

32 12 16 75% Sukar

33 13 16 81% Sukar

34 10 16 63% Sedang

35 9 16 56% Sedang

36 14 16 88% Sukar

37 10 16 63% Sedang

38 5 16 31% Sedang

39 13 16 81% Sukar

40 6 16 38% Sedang

41 12 16 75% Sukar

42 6 16 38% Sedang

43 9 16 56% Sedang

44 13 16 81% Sukar

45 12 16 75% Sedang

46 4 16 25% Mudah

47 13 16 81% Sukar

48 5 16 31% Sedang

49 13 16 81% Sukar

50 12 16 75% Sukar

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

71

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51 14 16 88% Sukar

52 10 16 63% Sedang

53 4 16 25% Mudah

54 12 16 75% Sukar

55 4 16 25% Mudah

56 0 16 0% Mudah

57 1 16 6% Mudah

58 16 16 100% Sukar

59 8 16 50% Sedang

60 5 16 31% Sedang

Dari tabel hasil perhitungan tingkat kesukaran soal tersebut, dapat

diperoleh data bahwa dari 60 soal, terdapat 13 soal yang masuk kedalam

kategori mudah dengan persentase sebanyak 21,6%, 31 soal yang masuk dalam

kategori sedang dengan persentase sebanyak 51,7% dan 16 soal yang masuk

dalam kategori sukar dengan persentase sebanyak 26,7%. Berdasarkan hasil

persentase, maka soal yang dipakai termasuk pada kriteria proporsional.

4. Daya Pembeda

“Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir

soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi

dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan

kritesia tertentu” (Arifin, 2009:273).

Adapun rumus untuk mencari daya pembeda adalah :

DP =

n

WHWL (Arifin, 2009:273)

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

72

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N = 27% x N

Tabel 3.7

Kriteria Koefisien Daya Pembeda

Index of discrimination Item evaluation

0.40 and up Very good items

0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly

subject to improvement

0.20 – 0.29 Marginal items, usially needing

and being subject to improvement

Below – 0.19 Poor items, to be rejected or

improved by revision

Hasil perhitungan daya pembeda dari ketiga soal dengan tema yang

berbeda, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.8

Hasil Daya Pembeda Soal

No.

Soal WL WH WL-WH WL+WH n DP Keterangan

1 5 1 4 6 8 0,50 very good items

2 7 2 5 9 8 0,63 very good items

3 6 2 4 8 8 0,50 very good items

4 6 4 2 10 8 0,25 marginal items

5 6 2 4 8 8 0,50 very good items

6 7 5 2 12 8 0,25 marginal items

7 3 0 3 3 8 0,38 reasonably items

8 2 0 2 2 8 0,25 marginal items

9 5 0 5 5 8 0,63 very good items

10 4 0 4 4 8 0,50 very good items

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

73

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 7 3 4 10 8 0,50 very good items

12 3 2 1 5 8 0,13 poor items

13 8 3 5 11 8 0,63 very good items

14 7 2 5 9 8 0,63 reasonably items

15 7 4 3 11 8 0,38 reasonably items

16 6 1 5 7 8 0,63 very good items

17 7 3 4 10 8 0,50 very good items

18 8 5 3 13 8 0,38 marginal items

19 7 2 5 9 8 0,63 very good items

20 6 2 4 8 8 0,50 very good items

21 1 1 0 2 8 0,00 poor items

22 2 0 2 2 8 0,25 marginal items

23 1 0 1 1 8 0,13 poor items

24 4 0 4 4 8 0,50 very good items

25 4 0 4 4 8 0,50 very good items

26 8 5 3 13 8 0,38 reasonably items

27 8 6 2 14 8 0,25 marginal items

28 3 3 0 6 8 0,00 poor items

29 8 3 5 11 8 0,63 very good items

30 5 1 4 6 8 0,50 very good items

31 8 3 5 11 8 0,63 very good items

32 8 4 4 12 8 0,50 very good items

33 8 5 3 13 8 0,38 reasonably items

34 6 4 2 10 8 0,25 marginal items

35 6 3 3 9 8 0,38 reasonably items

36 8 6 2 14 8 0,25 marginal items

37 7 3 4 10 8 0,50 very good items

38 4 1 3 5 8 0,38 reasonably items

39 7 6 1 13 8 0,13 poor items

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

74

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40 5 1 4 6 8 0,50 very good items

41 6 6 0 12 8 0,00 poor items

42 5 1 4 6 8 0,50 very good items

43 6 3 3 9 8 0,38 reasonably items

44 8 5 3 13 8 0,38 reasonably items

45 6 6 0 12 8 0,00 poor items

46 4 0 4 4 8 0,50 very good items

47 8 5 3 13 8 0,38 reasonably items

48 4 1 3 5 8 0,38 reasonably items

49 8 5 3 13 8 0,38 reasonably items

50 6 6 0 12 8 0,00 poor items

51 8 6 2 14 8 0,25 marginal items

52 6 4 2 10 8 0,25 marginal items

53 4 0 4 4 8 0,50 very good items

54 8 4 4 12 8 0,50 very good items

55 4 0 4 4 8 0,50 very good items

56 0 0 0 0 8 0,00 poor items

57 1 0 1 1 8 0,13 poor items

58 8 8 0 16 8 0,00 poor items

59 7 1 6 8 8 0,75 very good items

60 4 1 3 5 8 0,38 reasonably items

Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda yang tertera pada tabel

diatas, diperoleh data: terdapat 26 soal very good items, 13 soal reasonably

items, 10 soal marginal items, 11 soal poor items.

I. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil tes setelah pembelajaran, selanjutnya diolah

dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan teknik

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

75

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D = maksimum [Sn1(X) – Sn2(X)]

statistika deskriptif dan inferensial. Adapun teknik analisis data yang

digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

program pengolah data atau software SPSS 20 melalui uji normalitas

Kolmogrov Smirnov. Uji Kolmogrov Smirnov bertujuan untuk mengetahui

keselarasan atau kesesuaian data dengan distribusi normal atau tidak.

Pengujian ini untuk menguji apakah sampel mewakili populasi atau tidak.

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

(Sugiyono, 2008: 156)

Menurut Santoso (2003: 168), kriteria pengujian pada uji normalitas adalah

sebagai berkut:

a. Jika nilai signifikansi < 0.05, maka distribusi tidak normal.

b. Jika nilai signifikansi > 0.05, maka distribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan untuk

mengetahui apakah data homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas

dilakukan setelah data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan

berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan setelah data persyaratan

normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan berdistribusi normal. Adapun

rumus yang digunakan untuk Uji Homogenitas adalah :

Fhitung = kecilVarianster

besarVarianster (Riduwan, 2010:186)

Dengan kriteria pengujian, jika Fhitung ≥ Ftabel = tidak homogen. Kemudian

jika Fhitung ≤ Ftabel = homogen.

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

76

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan program pengolah

data SPSS 20 melalui Lavene Test (Uji Lavene). Adapun yang menjadi kriteria

pengujian pada uji homogenitas melalui uji Lavene (dalam Santoso, 2003: 168)

adalah sebagai berikut:

a. Jika Lavene Statistic < 0,05, maka data berasal dari populasi-populasi

yang mempunyai varians tidak sama (tidak homogen).

b. Jika Lavene Statistic > 0,05, maka data berasal dari populasi-populasi

yang mempunyai varians yang sama (homogen).

3. Uji Hipotesis

Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor post

test dan pre test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Uji

hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua arah (t-

test independent) untuk mengujij signifikansi perbedaan rata-rata (mean). Pada

pengerjaannya, peneliti menggunakan program pengolahan data SPSS 20 untuk

membantu peneliti dalam menghitung statistik uji t dan mempermudah

mengolah data hasil penelitian ini. Adapun rumus yang digunakan untuk

menguji hipotesis ini adalah :

thitung =

(Riduwan, 2010: 214)

Keterangan:

r = Nilai korelasi X1 dengan X2

n1 dan n2 = Jumlah sampel

= Rata-rata sampel ke-1

= Rata-rata sampel ke-2

S1 = Standar Deviasi sampel ke-1

S2 = Standar Deviasi sampel ke-2

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

77

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Varians Deviasi sampel ke-1

= Varians Deviasi sampel ke-1

Kriteria pengujian untuk hipotesis apabila H0 ditolak atau H1 diterima, jika

–thitung ≤ ttabel ≤ thitung dengan tingkat kepercayaan 95%.

J. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan eksperimen

a. Survey pendahuluan ke lapangan

b. Menetapkan populasi penelitian

c. Menetapkan bidang studi

d. Menetapkan pokok atau sub pokok bahasan bidang studi tersebut

sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

e. Membuat dan mengembangkan instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian.

f. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian.

g. Melaksanakan expert judgement kepada para ahli.

2. Pelaksanaan eksperimen

a. Menentukan sampel yang akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok kontrol (dengan menggunakan metode pembelajaran

demonstrasi) dan kelompok eksperimen (dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw).

b. Menentukan ukuran sampel minimal masing-masing stratum pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang didasarkan pada

latar belakang kemampuan siswa.

c. Memberikan pretest kepada siswa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

d. Memberikan perlakuan yang berbeda kepada siswa kelompok

kontrol (dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi)

dan kelompok eksperimen (dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw).

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

78

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Melakukan observasi terhadap tingkah laku yang dimunculkan oleh

guru dan siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada

saat proses belajar di kelas

f. Memberikan postest kepada siswa kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen

3. Pengolahan data hasil eksperimen

4. Membuat kesimpulan hasil eksperimen

5. Pelaporan hasil penelitian

Hasil akhir dari penelitian dilaporkan secara tertulis. Laporan penelitian

harus sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan karya ilmiah

Prosedur yang telah dijelaskan sebelumya dalam penelitian ini, dapat

digambarkan pada bagan berikut ini :

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B ...repository.upi.edu/6968/6/S_KTP_0900795_Chapter3.pdf(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian

79

Nurul Aini Arifin, 2014 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM STANDAR KOMPETENSI ANIMASI DASAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia SMK Nasional Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Perencanaan

eksperimen

Pelaksanaan

eksperimen

Pengolahan Data

Pelaporan

Merumuskan masalah

Penyusunan

Expert Judgement

Instumen

Uji Coba Instrumen

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pre Test Pre Test

Metode Demonstrasi

Post Test

Metode Kooperatif Tipe

Jigsaw

Post Test

Analisin Data

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Menyusun Proposal

Penelitian

Studi Pendahuluan

Memilih Masalah