BAB III METODELOGI -...
Transcript of BAB III METODELOGI -...
34
BAB III
METODELOGI
III.1 Metode Penelitian
Alat tanam padi merupakan alat yang digunakan oleh petani untuk
menanam padi disawah dengan menggunakan metode transplanter atau
pemindahan bibit yaitu memindahkan bibit padi yang sudah disiapkan di bak
penampung padi kedalam sawah dengan gerakan tertentu. Gerakan yang
dihasilkan adalah gerakan dari arm planting yang naik untuk mengambil bibit padi
kemudian turun untuk menanamnya ke sawah. Gerakan tersebut berlangsung
secara kontinu sehingga bibit yang ditanam secara berbaris seiring gerakan arm
planting. Untuk itu diperlukan penelitian untuk mendapatkan perancangan yang
sesuai dengan yang diinginkan.
Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan alat tanam padi
model tranplanter ini diantaranya :
Study pustaka.
Merupakan metode pengumpulan data dan informasi yang diperoleh
dengan membaca dan mempelajari buku, literatur dan hasil penelitian yang
berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
Study lapangan.
Observasi di lapangan untuk merencanakan dan mendesain dalam
perancangan alat tanam padi model transplanter dan mengumpulkan data.
Metode VDI 2221
Perkembangan teknologi dewasa ini berjalan dengan pesat terutama dalam
rekayasa dan rancang bangun. Proses mendesain produk adalah salah satu cabang
dari rekayasa dan rancang bangun yang banyak bermanfaat dalam menyelesaikan
35
berbagai kebutuhan akan produk yang memenuhi kriteria dan keinginan
konsumen. Mendesain sebuah produk berarti menjabarkan ide yang dimiliki untuk
menyelesaikan suatu masalah. Ide, bagaimanapun merupakan otak dari pekerjaan
mendesain. Setelah ide didapat, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah
metode apa yang akan dipakai dalam mewujudkan ide tersebut hingga
menghasilkan sebuah karya yang riil dan dapat dipertanggung-jawabkan secara
ilmiah. Hal inilah yang menjadi pemikiran para insinyur dari Jerman untuk
membuat metode perancangan produk yang dikenal dengan metode VDI 2221
yaitu pendekatan sistematik terhadap desain untuk system teknik dan produk
teknik yang dijabarkan oleh G. Pahl dan W . Beitz (VDI = Verein Deutscher
Ingeniure/Persatuan Insinyur Jerman). Adapun langkah kerja metode nya adalah
sebagai berikut :
1. Penjabaran tugas
2. Perancangan konsep
a. Menentukan fungsi dan strukturnya,
1. Struktur fungsi keseluruhan,
2. Sub fungsi.
b. Mencari prinsip solusi dan strukturnya,
1. Metode konvensional,
2. Metode intuitif,
3. Metode diskurtif,
4. Metode kombinasi.
36
c. Menguraikan menjadi varian yang dapat direalisasikan (Pemilihan
kombinasi yang sesuai).
1. Pembuatan varian konsep,
2. Evaluasi.
3. Perancangan wujud
4. Perancangan detail
III.2 Metode Perancangan
Metode untuk perancangan alat menggunakan metode perancangan VDI
2221 yaitu metode perancangan yang telah lama digunakan oleh insyinyur yang
ada di negara jerman dan negara maju lainnya. Adapun metode perancangan alat
tanam padi model transplanter sebagai berikut :
Perancangan Konsep
Perancangan konsep adalah proses dimana perancang dapat menjabarkan
fungsi alat dan strukturnya. Disini alat yang akan dirancang adalah alat tanam
padi model tranplanter yang fungsinya untuk menanam padi ke sawah atau
memindahkan bibit padi yang ada didalam penampung padi kemudian di tanam
disawah dengan gerakan tertentu.
Struktur Fungsi Keseluruhan
Fungsi ini digambarkan sebagai diagram balok yang menunjukkan
hubungan antara masukan dan keluaran tersebut berupa energi, material dan
sinyal.
37
Energi input Energi Output
Material input Material Output
Sinyal input Sinyal Output
Gambar 3.1 struktur fungsi keseluruhan
Sub Struktur Fungsi
Sub struktur fungsi digunakan untuk memperjelas diagram kotak pada
struktur fungsi keseluruhan seperti pada gambar diagram kotak dibawah ini.
Gambar 3.2 sub struktur fungsi
Keterangan:
Energi IN adalah energi yang masuk pada alat. Yang dimaksud energi yang
masuk adalah energi yang digunakan untuk menggerakan alat.
Gerak mekanis IN adalah gerakan yang terjadi pada alat setelah diberi energi IN.
Dalam hal ini adalah gerakan memutar poros engkol.
Penerus daya adalah alat yang digunakan untuk meneruskan daya atau
gerakan.yakni daya yang diteruskan oleh gearspoket dan rantai.
Gerak mekanis OUT adalah gerakan akhir yang terjadi. Dalam hal ini adalah
gerakan arm planting yang mengambil bibit padi dan menanamnya di sawah.
Alat tanam padi model
tranplanter
Energi
IN
Energi
OUT
Gerak
mekanis
IN
Penerus
daya
Gerak
mekanis
OUT
38
Prinsip Solusi
Selanjutnya harus dibuat daftar prinsip solusi sub fungsi untuk
menyeleksi komponen yang mungkin digunakan dalam mewujudkan desain
alat tanam padi model transplanter. Prinsip solusi sebaiknya sebanyak mungkin.
Jika telah diperoleh, prinsip-prinsip solusi tersebut perlu dianalisis kembali,
dimana prinsip solusi yang kurang bermanfaat dapat dihilangkan atau diabaikan
dengan tujuan agar dalam tahap perancangan konsep selanjutnya tidak terlalu
banyak evaluasi yang harus dilakukan.
Penggerak utama Manusia +4
Motor listrik +5
Motor diesel +5
Penerus daya Rantai
V-belt
Roda gigi
+5
+4
+3
Bentuk roda Selancar +5
Roda bersirip +3
Mekanisme arm planting Penjepit +2
Takik +3
Mekanisme bak penampung Bergerak +2
Diam +3
Tabel 3.1 Tabel Sub fungsi perancangan alat
39
Menggabungkan kombinasi prinsip solusi yang dapat digunakan
Dari tabel diatas maka dapat disusun alternatif untuk beberapa konsep
perancangan untuk mendapatkan konsep produk yang dengan berbagai varian
sebagai berikut:
1. A2 + B1+ C2+ D1+ E1
2. A3 + B2+ C2+ D2+ E1
3. A1 + B1 + C1+ D2+ E2
Dari ketiga konsep tersebut akan dibuat model sketsa yang selanjutnya
akan dibuat sebagai konsep perancangan akan alat yang akan dibuat.
Konsep Produk
Konsep produk yang akan dibuat sesuai dengan morfologi diatas yaitu
konsep yang mungkin akan dibuat dan akan dikembangkan dalam bentuk sketsa.
Diharapkan dengan sketsa dari konsep-konsep diatas maka akan dapat dianalisa
konsep yang paling baik dalam segi teknologi maupun segi biaya pembuatannya.
1. Pengembangan untuk konsep yang pertama
Gambar 3.3 sketsa alat pertama
40
Keterangan:
Konsep ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama
kemudian daya diteruskan oleh rantai yang menghubungkan antar
poros dan sebagai roda penggerak alat menggunakan roda bersirip
yang cocok digunakan di tanah berlumpur kemudian sebagai
pengambil padi yaitu arm planting menggunakan sistem penjepit
yang menjepit padi di bak penampung kemudian menancapkan ke
sawah. Sistem bak penampung yang bergeser memungkinkan bibit
padi yang ada dibak penampung akan abis merata.
2. Pengembangan untuk konsep yang kedua
Gambar 3.4 sketsa alat kedua
Keterangan:
Konsep ini menggunakan motor diesel sebagai penggerak utama
dan menggunakan V-belt untuk meneruskan daya dari poros satu
ke poros yang lain. Roda penggerak juga menggunakan roda
bersirip untuk memudahakan bergerak diarea berlumpur. Sebagai
pengambil padi juga menggunakan sistem penjepit untuk
pengambil dan penanamnya. Dan bak penampungnya
menggunakan sistem bergeser.
41
3. Pengembangan untuk konsep ketiga
Gambar 3.5 sketsa alat ketiga
Keterangan:
Konsep ini menggunakan manusia sebagai penggerak utama yaitu
memutar poros engkol energi mekanis. Sebagai penerus daya
menggunakan rantai sehingga selip yang terjadi dapat
diminimalisir. Roda penggerak alat menggunakan semacam
selancar karena memudahkan untuk bergerak dilumpur. Arm
planting menggunakan sistem takik yang mekanismenya lebih
sederhana dan penampungnya menggunakan sistem diam karena
memudahkan untuk pengambilan padi pada saat mangambil dan
menanam padi.
Dari beberapa konsep diatas, maka akan dipilih konsep perancangan yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan biaya pembuatan yang mudah dan tidak
memerlukan banyak biaya sehingga memudahkan perancang dalam pembuatan
alat tersebut.
42
Setelah mencari prinsip solusi yang ada dalam perancangan maka perlu
diseleksi sebagai pilihan yang akan digunakan sebagai perancangan awal alat alat
padi model tranplanter. Maka varian-varian yang dapat paling baik digunakan
adalah penggeraknya mekanis atau manusia karena lebih ekonomis, Penerus
dayanya adalah menggunakan rantai karena cocok dengan desain yang
direncanakan. bentuk roda dipilih model selancar karena tidak mudah selip jika
bergesekan dilumpur, mekanisme arm planting menggunakan model takik
sehingga mempermudah untuk pengambilan bibit padi dan menanamnya. Dan
mekanisme bak penampung yang diam dipilih kerena agar mudah dalam
pembuatan alat. Jika ditarik nilai skor untuk pemilihan desain adalah 15 poin.
III.3 Gambaran Umum Alat
Berbagai penyuluhan tentang bagaimana caranya meningkatkan hasil
pertanian perhektar secara optimal sering dilakukan dan salah satunya adalah pada
proses tanam padi.
Proses menanam padi di indonesia masih didominasi dengan cara manual
namun ada juga yang menggunakan mesin tanam padi namun harganya masih
sulit dijangkau oleh para petani. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan alat
yang dapat digunakan untuk menanam padi namun tidak menggunakan mesin
sebagai penggeraknya melainkan masih menggunakan tenaga manusia. Alat ini
sangat cocok untuk para petani di indonesia yang pada umumnya menggunakan
metode tanam pindah bibit atau transplanter. Alat ini mampu meningkatkan dan
memperbaiki mutu hasil padi, mengurangi ongkos produksi dan mendukung
upaya kelestarian lingkungan.Alat tanam padi ini dirancang dengan gerakan
kontinu yaitu gerakan yang terus menerus sehingga dapat membantu petani pada
proses menanam padi.
43
Dibawah ini adalah gambaran umum alat tanam padi beserta bagian-
bagiannya.
Gambar 3.6 Desain Mekanik Alat
Keterangan gambar:
1. Rangka Utama 8. Crank
2. Bantalan 9. Connectedroot
3. Penyangga 10. Lever
4. Tongkat Utama 11. Poros Engkol
5. Bak Penampung Padi 12. Baut Ukuran 12 mm
6. Selancar 13. Ring Ukuran 12 mm
7. Poros tanam 14. Mur Ukuran 12 mm
44
III.4 Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja alat yang telah rangcang yaitu poros yang berputar sebagai
penggerak utama. Poros tersebut terdapat gear spoket yang dihubungkan dengan
rantai yang terhubung dengan gear spoket pula. Poros engkol sebagai penggerak
utama yang di putar akan memutar gear spoket yang terhubung dengan rantai.
selanjutnya rantai yang terhubung dengan gear spoket akan memutar poros tanam
sehingga menggerakan crank yang akan ikut berputar sesuai putaran poros. Crank
yang telah disambungkan dengan ujung connectedroot akan bergerak dengan
lintasan yang sesuai dengan desain. Dan gerakan ujung satunya akan di tahan
dengan lever. Ujung connectedroot yang sudah di rangcang sebegitu rupa akan
bergerak naik untuk mengambil padi di bak penampung yang telah di sesuaikan
ketinggiannya. Dan kemudian akan bergerak ke bawah untuk menancapkan padi
ke tanah dengan kedalaman tertentu. Dan begitu seterusnya gerakan tanam akan
kontinu seiiring dengan gerakan poros engkol.
III.5 Langkah – Langkah Perancangan
Sebelum membuat alat tanam, terlebih dahulu merencanakan apa saja yang
akan dibuat terlebih dahulu. Sistematis dari perancangan itu adalah:
III.5.1 Perencanaan Gerak Tanam
Gerakan tanam yang akan dirancang haruslah sesuai dengan kriteria padi
yang akan ditanam. oleh karena itu sudah harus melakukan observasi untuk
mendapatkan data padi yang akan di tanam. Panjang padi yang akan ditanam
adalah 20 cm dari ujung daun sampai akar. Diameter batang padi 0.5 cm per
batang. Jarak tanam padi yang direncanakan adalah 20 cm dan kedalaman tanam
padi 3 cm sesuai dengan data di lapangan.
45
III.5.2 Merencanakan dimensi alat
Setelah gerak tanam sudah ditentukan. Maka selanjutnya merancang
dimensi alat yang akan di buat. Pertama menentukan dimensi kerangka utama.
Setelah dimensi sudah di tentukan selanjutnya menentukan panjang dimensi arm
planting yang meliputi crank, connectedroot, dan lever. Setelah itu menghitung
jarak dan tinggi bak penampung padi dengan metode mekanisasi 4 batang hubung.
Dan mengecek gerakan yang dihasilkan apakah sesuai dengan perencanaan apa
belum. jika sesuai selanjutnya menentukan dimensi tongkat sebagai tempat poros
engkol penarik.
III.5.3 Merencanakan Kecepatan Tanam
Gerakan ujung connectedroot yang fungsinya sebagai pengait bibit padi
yang ada di penampung padi memiliki kecepatan tertentu sehingga pada waktu
pengambilan, kerusakan padi akibat gaya gesek yang ditimbulkan dapat di
minimalisir. kemudian merencanakan kecepatan gerak tanam padi untuk per
satuan tanam. Hal itu direncanakan untuk mengimbangi kecepatan poros engkol
yang menggerakkan poros tanam karena kecepatan poros engkol itu haruslah
sinkron dengan kecepatan tanam. setelah itu merencanakan diameter gear
spoketnya sebagai pengatur putaran poros engkol dengan poros penarik.
III.6 Diagram alir perancangan
Diagram alir perancangan yang dibuat yaitu urutan atau step by step yang
dilakukan untuk merancang alat tanam padi. Sehingga dapat di lihat sebagai dasar
pembuatan alat yang akan rancang sehingga dalam pembuatan mendapatkan hasil
yang baik.
46
III.3 Diagram Alir Perancangan
Start
Perencanaan Gerak Tanam
Menghitung dimensi Alat
Pengambil bibit padi
Jika sesuai ?
Perencanaan Kecepatan
Tanam Padi
Perencanan Kecepatan
geser padi
Perencanaan
kecepatan turun padi
Mensinkronkan Kecepatan Tanam
Dengan Kecepatan Penarikan
ya
tidak
jika sesuai ?
Desain gambar
selesai
ya
tidak