BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan...

24
50 BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan dribel dan lay up shoot dalam bolabasket dimulai studi pendahuluan, pembuatan produk, penilaian ahli, uji coba kelompok kecil, revisi, uji coba kelompok besar, revisi dan eksperimen produk. Berikut akan dijabarkan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian No Kegiatan Penelitian Tempat Waktu 1 Peneliti melakukan wawancara dengan pelatih ekstrakurikuler bolabasket SMP N 1 Jatiroto dan SMP N 2 Jatiroto Kecamatan Jatiroto Kabupaten Wonogiri Juli 2 Pembuatan produk awal pengembangan model latihan Wonogiri Agustus-September 3 Evaluasi ahli bolabasket : a. Dany Kosasih b. Efri Meldi, S.Pd., M.Or. c. Risky, S.Pd. d. Eko Sartono, S.Pd. Surakarta Surakarta SMP N 2 Jatiroto SMP N 2 Jatiroto Oktober 4 Uji Kelompok Kecil SMP N 2 Jatiroto Desember 5 Uji Kelompok Besar SMP N 2 Jatiroto Desember 6 Eksperimen Produk SMP N 2 Jatiroto Januari-Februari 7 Analisis dokumen penelitian Surakarta Maret Berdasarkan tabel 3.1 dapat dipaparkan waktu dan tempat penelitian sebagai berikut:

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian pengembangan model latihan dribel dan lay up

shoot dalam bolabasket dimulai studi pendahuluan, pembuatan produk, penilaian

ahli, uji coba kelompok kecil, revisi, uji coba kelompok besar, revisi dan

eksperimen produk. Berikut akan dijabarkan mengenai waktu dan tempat

pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

No Kegiatan Penelitian Tempat Waktu

1 Peneliti melakukan wawancara

dengan pelatih ekstrakurikuler

bolabasket

SMP N 1 Jatiroto dan

SMP N 2 Jatiroto

Kecamatan Jatiroto

Kabupaten Wonogiri

Juli

2 Pembuatan produk awal

pengembangan model latihan

Wonogiri Agustus-September

3 Evaluasi ahli bolabasket :

a. Dany Kosasih

b. Efri Meldi, S.Pd., M.Or.

c. Risky, S.Pd.

d. Eko Sartono, S.Pd.

Surakarta

Surakarta

SMP N 2 Jatiroto

SMP N 2 Jatiroto

Oktober

4 Uji Kelompok Kecil SMP N 2 Jatiroto Desember

5 Uji Kelompok Besar SMP N 2 Jatiroto Desember

6 Eksperimen Produk SMP N 2 Jatiroto Januari-Februari

7 Analisis dokumen penelitian Surakarta Maret

Berdasarkan tabel 3.1 dapat dipaparkan waktu dan tempat penelitian

sebagai berikut:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

51

1. Tempat Penelitian

Pemilihan tempat dan pelaksanaan penelitian akan dipertimbangkan

dengan beberapa aspek, baik dari segi akses maupun lokasi, yang mendukung

terlaksananya penelitian dengan baik. Dengan memperhatikan hal tersebut maka

penelitian ini akan dilaksanakan di Lapangan bolabasket SMP N 2 Jatiroto.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan berlangsung 2 tahap, yang pertama adalah pembuatan

produk serta pelaksanaan uji coba produk yang akan berlangsung bulan Desember

dan tahap kedua yaitu pelaksanaan eksperimen produk yang telah dihasilkan.

Pelaksanaan eksperimen berlangsung selama 2 bulan yaitu di bulan Januari –

Februari. Pelaksanaan perlakuan selama 6 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali

dalam seminggu dan sebelum pelaksanaan perlakuan, terlebih dahulu diadakan

pre test dan diakhiri dengan post test.

B. Metode Penelitian Pengembangan

Metode penelitian pengembangan ini menggunakan metode pengembangan

research and development Borg and Gall (1983:775). Metode pengembangan

hendaknya memuat: (1) model pengembangan, (2) prosedur pengembangan.

1. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan peneliti adalah model

pengembangan prosedural. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan

prosedural Borg and Gall. Adapun langkah-langkah model pengembangan

prosedural yaitu:(1) riset dan pengumpulan informasi termasuk kajian pustaka dan

observasi lapangan, (2) perencanaan termasuk definisi keahlian mulai menentukan

objek-objek masalah dalam satu lingkup masalah dan skala tes kecil yang

mungkin terjadi, (3) mengembangkan produk awal meliputi persiapan-persiapan

materi pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi, (4) persiapan area

pengujian diadakan 1-3 sekolah dengan menggunakan 6-8 subyek yang diteliti

wawancara, observasi dan data kuisioner dikumpulkan dan dianalis, (5) revisi

produk utama, revisi produk seperti yang telah dihasilkan oleh hasil tes persiapan

lapangan, (6) tes lapangan utama diadakan di 5-15 sekolah dengan 30-100 subyek

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

52

sebelum dan sesudah tes dikumpulkan, hasilnya dievaluasi dengan memperhatikan

objek penelitian yang dibandingkan dengan data kontrol kelompok yang tepat, (7)

revisi produk operasional, revisi produk yang telah disarankan oleh hasil tes

lapangan utama, (8) tes lapangan operasional diadakan 10-30 sekolah dengan

melibatkan 40-200 subyek yang diteliti, wawancara, observasi dan kuisioner

dikumpulkan dan dianalisis, (9) revisi produk final seperti yang telah disarankan

oleh hasil tes lapangan operasional, dan (10) penyebaran dan pelaksanaan laporan

dalam jurnal bekerja dengan bertanggung jawab kepada distribusi untuk

menyediakan kualitas kontrol.

Prosedur yang dikemukakan tersebut tentu saja bukan merupakan

langkah yang harus diikuti secara mutlak. Setiap pengembang tentu saja dapat

memilih dan menentukan langkah-langkah yang paling tepat bagi dirinya

berdasarkan kondisi khusus yang dihadapinya dalam proses pengembangan,

(Ardhana, 2002:9).

Peneliti memodifikasi model pengembangan (research and development)

Borg and Gall menjadi 8 langkah dalam pengembangan model latihan teknik

dribel dan lay up shoot bolabasket pada siswa SMP peserta ekstrakurikuler

bolabasket se-Kecamatan Jatiroto Wonogiri, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Kegiatan pengumpulan informasi yakni, penyebaran kuesioner sampai

kajian teoritik.

b. Mengembangkan produk awal (peneliti mengembangkan model latihan

teknik dribel dan lay up shoot bolabasket)

c. Kegiatan evaluasi ahli (dua ahli bolabasket yang terdiri dari akademisi dan

praktisi bolabasket serta dua ahli media) serta uji coba tahap I (kelompok

kecil) dilakukan dengan melibatkan 10 subyek.

d. Revisi produk awal, revisi berdasarkan evaluasi para ahli dan kegiatan uji

coba tahap I (kelompok kecil).

e. Uji Lapangan atau kegiatan uji coba tahap II (kelompok besar) dengan

melibatkan 20 subyek.

f. Revisi produk akhir berdasarkan hasil uji coba tahap II (kelompok besar).

g. Hasil serta laporan produk akhir.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

53

h. Uji eksperimen produk pada siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket

se-Kecamatan Jatiroto yang dijadikan kelompok sampel dan kelompok

pembanding.

2. Prosedur Pengembangan

Langkah-langkah prosedural penelitian pengembangan model latihan

teknik dribel dan lay up shoot bolabasket pada siswa SMP peserta ekstrakurikuler

bolabasket se-Kecamatan Jatiroto, peneliti menggunakan 8 langkah prosedur

pengembangan. Berikut Penjelasannya:

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Model Latihan Teknik Dribel dan Lay Up

Shoot Dalam Bolabasket pada Siswa Putra SMP se Kecamatan Jatiroto

Berdasarkan gambar 3.1 bagan prosedur penelitian pengembangan tersebut

dapat dijelaskan secara singkat alur dari pelaksanaan penelitiannya sebagai berkut:

Analisis Kebutuhan

Kajian teoritik/kajian

pustaka

1. Kuesioner

2. Observasi

3. wawancara

Pembuatan Produk Awal

1. Pemain

2. Pelatih

Evaluasi Ahli

Uji Coba Kelompok

Kecil

2 Ahli Akademis

2 Ahli Praktisi

Revisi Produk I

1. Angket Ahli

2. Angket Ahli

Uji Coba Kelompok

Besar

1. Tes

2. Angket

1. Angket Ahli

2. Angket Ahli

1. Angket Ahli

2. Angket Ahli

1. Tes

2. Angket

1. 2 Ahli Akademis

2. 2 Ahli Praktisi

Revisi Produk II

Eksperimen dari Produk

yang dihasilkan Perbandingan Perlakuan

penggunaan model

2 Ahli Akademis

2 Ahli Praktisi

2 Tim, dengan menggunakan

model pengembangan dan

secara konvensional.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

54

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan bagian dari langkah-langkah yang

digunakan untuk mengetahui produk yang dikembangkan, dalam memperoleh

data awal, analisis kebutuhan dilakukan dengan cara :

a. Observasi pelaksanaan pertandingan uji coba siswa SMP peserta

ekstrakurikuler bolabasket se-Kecamatan Jatiroto.

b. Quisioner yang disebarkan pada siswa SMP peserta ekstrakurikuler

bolabasket se-Kecamatan Jatiroto.

c. Interview bebas terpimpin dengan Pelatih ekstrakurikuler bolabasket.

b. Kajian Teori

Pengkajian ilmiah materi yang akan diterapkan dalam penelitian serta

menggunakan teori-teori yang telah dikemukan sebelumnya sebagai landasan

pemikiran.

c. Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan analisis kebutuhan sampai pada kajian teoritik yang

dipaparkan pada bab dua, maka langkah selanjutnya pembuatan produk awal

pengembangan model latihan teknik dribel dan lay up shoot dalam bolabasket.

d. Evaluasi Ahli

Setelah produk awal jadi, kemudian dievaluasi oleh dua akademisi ahli

bolabasket dan dua ahli praktisi bolabasket kemudian revisi produk model latihan

teknik dribel dan lay up shoot dalam bolabasket selanjutnya revisi produk I.

Adapun kualifikasi ahli yang digunakan adalah:

a. Dani Kosasih - Narasumber Penataran PENGPROV PERBASI JAWA

TENGAH.

- Pengarang buku Fundamental Basketball

b. Efri Meldi - Narasumber Penataran PENGPROV PERBASI JAWA

TENGAH.

- Pelatih INDONESIA BASKETBALL LEAGUE (SATYA

WACANA SALATIGA)

c. Rizky (Pelatih Bolabasket SMP berlisensi C)

d. Eko Sartono (Pelatih bolabasket berlisensi C)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

55

e. Uji Coba Tahap I (kelompok kecil)

Uji coba tahap I (kelompok kecil) dimaksudkan untuk mencari saran dan

penilaian dari para siswa SMP peserta ekstrakurikuler terkait dengan model yang

dikembangkan.

f. Revisi Produk I

Setelah uji coba kelompok kecil dan evaluasi ahli, maka dilakukan revisi

produk yang telah dikembangkan berdasarkan hasil evaluasi ahli dan hasil uji

coba tahap I (kelompok kecil).

g. Uji coba Tahap II (kelompok besar)

Tahap selanjutnya uji coba tahap II (kelompok besar) dimaksudkan untuk

uji coba terhadap produk yang dikembangkan.

h. Revisi Produk II

Perbaikan untuk hasil uji coba tahap kedua dilakukan untuk lebih

menyempurnakan produk yang dikembangkan berdasarkan hasil uji coba tahap II

(kelompok besar).

i. Eksperimen Hasil Produk Pengembangan

Setelah produk selesai dibuat berdasarkan hasil evaluasi ahli dan hasil

ujicoba maka untuk menguji tingkat efektifitas produk yang dibuat maka

dilakukan eksperimen terhadap subyek uji coba diperbandingkan dengan peserta

yang lain yang tidak menggunakan produk yang telah dihasilkan.

j. Hasil dan laporan produk akhir

Hasil akhir berupa produk model latihan teknik dribel dan lay up shoot

dalam bolabasket siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket se-Kecamatan

Jatiroto.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP peserta ekstrakurikuler

bolabasket se-Kecamatan Jatiroto yang berusia 13-15 tahun dengan tingkat

kemampuan tahap pemula.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

56

2. Sampel

Untuk penentuan sampel penelitian dilakukan dengan purposive karena

sudah diketahui ciri-cirinya. Menurut Maksum (2009:44) “purposive sampling

adalah sebuah teknik pengambilan sampel yang ciri atau karateristiknya sudah

diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat populasi.” Kemudian selanjutnya

dengan cara random karena pengambilan dilakukan secara acak. Maksum

(2009:41) menyatakan “random sampling merupakan teknik sampling yang

memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Dalam penelitian ini pengambilan

sampelnya adalah siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket dan kemudian

diambil secara acak tanpa memilih sesuai dengan tingkatan-tingkatan baik

kemampuan maupun usia. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini

diambil 50 siswa.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel. Adapun variabel dalam

penelitian ini adalah variabel bebas yaitu model latihan teknik dribel dan lay up

shoot dalam bolabasket. Definisi operasinal variabel penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang menelaah suatu teori,

konsep atau model untuk membuat suatu produk baru atau menyempurnakan

produk yang sudah ada yang didasarkan dari hasil analisis kebutuhan dengan

mengembangkan produk tertentu.

2. Model latihan adalah suatu bentuk perencanaan yang mengacu kepada

prosedur yang terorganisasi dengan baik (well organized) yang metodis, dan

ilmiah agar dengan demikian program tersebut bisa membantu siswa untuk

mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.

3. Dribel merupakan salah satu teknik bolabasket yang digunakan sebagai teknik

menyerang pertama, dribel yang baik dapat memudahkan pemain melakukan

shooting atau lay up untuk menambah point dan mencapai kemenangan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

57

4. Lay up shoot adalah tembakan jarak dekat dari ring basket, sehingga seolah-

olah bola itu diletakkan ke ring basket yang didahului dengan gerakan dua

langkah.

5. Bolabasket merupakan permainan yang dimainkan oleh 2 regu yang masing-

masing terdiri dari 5 pemain. Dalam pelaksanaannya pemain berusaha

memasukkan bola ke ring lawan dan bertahan agar lawan tidak mencetak poin

angka. Dalam permainannya pemain harus menggunakan teknik dalam

permainan bolabasket.

6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang

atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap latihan adalah dari

yang mudah ke yang sukar, dari beban yang ringan ke yang berat, dari teknik

yang rendah, menengah, lalu ke teknik yang lebih tinggi, agar peserta mampu

beradaptasi secara perlahan-lahan.

7. Latihan teknik adalah latihan yang menitik beratkan pada penguasaan

keterampilan dan dibuktikan dalam sebuah pelaksanaan praktik yang

dilakukan sebaik mungkin serta mengembangkan kapsitas penampilan yang

dimilki guna mendapatkan hasil yang maksimal.

E. Evaluasi Produk Pengembangan

Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan dalam pelaksanannya.

Urutan tahapan penelitian ini terbagi menjadi beberapa prosedur pelaksanaan

yaitu dari mulai tahap awal, pembuatan, pelaksanaan, hingga tahap akhir yang

juga merupakan tahap penerapan dan penyelesaian. Evaluasi dari setiap tahapan

penelitian diperlukan untuk mengetahui sejauh mana mekanisme pada setiap

tahapan tersebut dilakukan dan mengetahui kesesuaian antara rancangan

penelitian dengan instrument yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran.

“Evaluasi dapat didefinisikan sebagai proses yang sistematis untuk menentukan

luas dari tujuan sasaran hasil yang ingin dicapai, Verducci (1980:4).” Sedangkan

definisi menurut Isaac dan Michael (1981:6) adalah “suatu proses yang

menggambarkan, memperoleh serta menghasilkan informasi yang sangat

bermanfaat untuk alternative penentuan keputusan.” Dapat disimpulkan bahwa

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

58

untuk mencapai tujuan dari sesuatu yang dapat diukur dengan sistematis maka

dapat dilakukan dengan cara evaluasi.

Penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall (1983:772) adalah

“proses yang digunakan untuk mengembangkan dan mengesahkan produk

pendidikan.” Dengan melihat hakekat dari penelitian pengembangan tersebut

maka memerlukan suatu teknik evaluasi yang berkaitan dan kontinyu untuk

mengembangkan produk yang baik.

Dalam penelitian ini akan digunakan metode evaluasi dengan

menggunankan model CIPP (Context, Input, Process, Product), karena

disesuaikan dengan konteks metode penelitiannya. Model evaluasi CIPP ini

memiliki empat langkah dalam pelaksanaan evaluasinya.

Issac dan Michael (1981:6) menyimpulkan:

(1) Merencanakan keputusan, dimana akan mempengaruhi penentuan

dari tujuan dan hasil, (2) menyusun keputusan, dimana akan

menegaskan strategi yang optimal dan desain prosedural untuk

mencapai sasaran yang telah diperoleh dari perencanaan keputusan, (3)

penerapan keputusan, dimana akan menghasilkan makna dari

keputusan yang dirancang serta melakukan improvisasi dari penerapan

keputusan yang sebelumnya telah dipilih terkait dengan desain,

metode, serta strategi dari keputusan tersebut, (4) meninjau kembali

keputusan, dimana menentukan apakah dapat dilanjutkan, dirubah,

atau dihentikan aktifitas penelitian atau pembuatan program tersebut.

Dari paparan tersebut dapat disimpulkan kembali bahwa, penerapan

evaluasi dengan model CIPP sangat tepat karena penyesuaian dengan mekanisme

penelitian pengembangan yang dalam pelaksanaannya menggunakan instrument

pengukuran mulai dari tahap awal hingga akhir, mengutamakan keterkaitan dari

setiap tahapan, serta relevansi yang kompleks antara data dengan tujuan yang

ingin dicapai. Untuk selanjutnya akan dijabarkan mengenai jenis data dan

instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam proses evaluasi. Selanjutnya

penerapan teknik evaluasi dalam pelaksanaan penelitian pengembangan teknik

dasar dribel untuk siwa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket ini akan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

59

dilakukan mulai tahap awal hingga pelaksanaan eksperimen produk hasil. yang

dijabarkan sebagai berikut:

1. Context Evaluations (Perencanaan keputusan)

Proses pelaksanaan evaluasi pada tahap pertama yaitu perencanaan

keputusan. Perencanaan keputusan ini sangat penting dikarenakan akan

mempengaruhi tujuan dan hasil dari penelitian. Perencanaan keputusan dalam hal

ini adalah analisis kebutuhan yang bertujuan untuk menemukan suatu masalah

yang layak dijadikan substansi dari penelitian sehingga dapat dirumuskan dan

ditentukan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Issac dan Michael (1981:19)

“analisis kebutuhan adalah sebuah proses dimana untuk menentukan kebutuhan

yang menjadi kunci atau utama yang ditujukan pada program yang dinginkan.”

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal untuk memulai suatu penelitian

sehingga sesuai dengan alur yang semestinya.

Pelaksanaan penelitian yang masuk pada kategori penelitian

pengembangan (Developmental Research), analisis kebutuhan sebagai latar

belakang yang mendasari pelaksanaan penelitian sangat penting untuk dilakukan.

Hal ini berkaitan dengan substansi dari penelitian yang akan dilakukan dan

kesesuaian dengan masalah yang ditemukan dilapangan. Dalam metode penelitian

pengembangan, pengumpulan informasi awal dalam melakukan analisis

kebutuhan akan menggunakan berbagai macam cara atau metode. Dalam

penelitian ini metode yang digunakan untuk analisis kebutuhan adalah dengan

menggunakan metode tes dan non tes. Sedangkan untuk instrument yang

digunakan sebagai pengumpulan informasi adalah dengan menggunakan metode

interviu, dan angket atau kuisioner. Setelah informasi tentang analisis kebutuhan

terkumpul maka dilakukan proses evaluasi dari informasi yang dikumpulkan

melalui beberapa instrument. Proses evaluasi yang dilakukan dengan

menggolongkan data-data yang diperoleh, sehingga akan muncul kelompok

terendah yang nantinya akan dijadikan fokus dari masalah penelitian. Evaluasi

dilakukan dengan menggunakan rumus analisa data dengan metode deskriptif

kuantitatif.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

60

2. Input Evaluations (Penyusunan Keputusan)

Dalam urutan evaluasi yang selanjutnya adalah penyusunan keputusan

sebagai penetapan konsentrasi dari penelitian yang akan dilakukan. Keputusan

yang ditetapkan dan disusun merupakan sesuatu yang akan diteliti atau

dikembangkan. Terkait dengan penelitian ini maka penyusunan keputusan adalah

pembuatan produk awal. Produk awal dalam penelitian ini adalah pembuatan

model-model latihan teknik dribel dan lay up shoot untuk siswa SMP peserta

ekstrakurikuler bolabasket. Pembuatan produk awal ini akan melibatkan beberapa

penilaian dari para ahli (experts judgement), sebagai bahan evaluasi dari

kelayakan produk tersebut untuk diuji cobakan kepada subyek penelitian.

Dalam kriteria pemilihan ahli, beberapa kualifikasi dipersyaratkan untuk

kelayakan seseorang menjadi seorang ahli. Kelayakan itu bisa dilihat dari

kualifikasi pendidikan maupun pengakuan dari lingkungan tempat dimana

seorang ahli berada. Evaluasi oleh ahli akan menggunakan instrumen sebagai

pengumpulan informasi dengan menggunakan angket atau kuisioner. Selanjutnya

informasi yang diperoleh dari instrumen akan disimpulkan sesuai dengan hasil

yang didapat sebagai hasil dari evaluasi untuk tahap penyusunan keputusan.

3. Process Evaluations (Uji Coba Produk)

Pada tahapan ini adalah tahap dimana kelanjutan dari keputusan yang

ditetapkan yaitu penerapan keputusan, dimana akan menghasilkan makna dari

keputusan yang dirancang serta melakukan improvisasi dari penerapan keputusan

yang sebelumnya telah dipilih terkait dengan desain, metode, serta strategi dari

keputusan tersebut. Dalam hal ini penerapan keputusan yang dimaksud adalah

pengaplikasian model latihan yang dirancang serta telah melalui evaluasi tahap

pertama. Produk awal ini diuji cobakan dengan metode tes yang menggunakan tes

keterampilan dan metode non tes dengan menggunakan angket atau kuisioner.

Uji coba produk dilakukan untuk mengumpulkan data berupa evaluasi dari

ahli dan dan data dari subyek yang digunakan sebagai dasar dalam menetapkan

keefektifan dan kelayakan produk yang dikembangkan. Dalam uji coba yang

diperhatikan yaitu: (1) desain uji coba, (2) subyek uji coba, (3) jenis data, (4)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

61

instrumen pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data. Desain uji coba

dilaksanakan 3 tahap, yaitu evaluasi ahli, uji coba tahap I (kelompok kecil) dan uji

coba tahap II (kelompok besar), hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang

dibutuhkan untuk memperbaiki produk secara menyeluruh. Desain uji coba yang

dilaksanakan terdiri dari:

a. Evaluasi ahli

Ahli yang digunakan dalam penelitian pengembangan buku panduan

model latihan teknik dribel dan lay up shoot pada siswa SMP peserta

ekstrakurikuler bolabasket se-Kecamatan Jatiroto dengan dua ahli akademisi

bolabasket dan dua ahli praktisi bolabasket. Dari tinjauan para ahli diharapkan

akan saran-saran dan masukan yang nanti akan digunakan untuk memperbaiki

produk awal dan penyempurnaan produk yang dibuat peneliti.

b. Uji coba Tahap I (kelompok kecil)

Uji coba tahap I (kelompok kecil) menggunakan 10 siswa yang masuk

menjadi siswa SMP peserta ekstrakurikuler bolabasket. Tujuan uji coba tahap I

(kelompok kecil) adalah untuk mendapat masukan dari subyek yang nantinya

digunakan sebagai bahan pertimbangan penyempurnaan produk yang

dikembangkan.

c. Uji Coba Tahap II (kelompok besar)

Uji coba tahap II (kelompok besar) dilakukan pada siswa SMP peserta

ekstrakurikuler bolabasket yang berjumlah 20 orang. Uji coba produk

pengembangan menggunakan subyek ujicoba sebagai berikut:

a. Subyek analisis kebutuhan sebanyak 20 orang siswa dari siswa SMP peserta

ekstrakurikuler bolabasket se-Kecamatan Jatiroto.

b. Subyek evaluasi terdiri dari dua ahli akademisi bolabasket dan dua praktisi

bolabasket.

c. Subyek uji coba tahap I (kelompok kecil) menggunakan 10 orang siswa SMP

peserta ekstrakurikuler bolabasket se-Kecamatan Jatiroto.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

62

d. Subyek uji coba tahap II (kelompok besar) menggunakan 20 orang siswa SMP

peserta ekstrakurikuler bolabasket se-Kecamatan Jatiroto.

Setelah melalui dua tahap pelaksanaan uji coba, maka produk hasil

penelitian berupa model latihan teknik dribel dan lay up shoot dalam bolabasket

dapat diuji kembali kepada kelompok sampel yang dalam dalam hal ini diambil

keseluruhan, kemudian akan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak

menggunakan model latihan yang dikembangkan.

4. Product Evaluations (Eksperimen Hasil Produk)

Untuk pelaksanaan evaluasi terakhir akan dilakukan peninjauan kembali

keputusan yang telah dibuat yang dalam hal ini adalah produk hasil

pengembangan berupa model latihan teknik dribel dan lay up shoot dalam

bolabasket. Meninjau kembali keputusan, dimana menentukan apakah dapat

dilanjutkan, dirubah, atau dihentikan aktifitas penelitian atau pembuatan program

tersebut. Peninjauan kembali yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pelaksanaan eksperimen dari hasil produk yang dibuat. Eksperimen ini

dilaksanakan untuk mengetahui bahwa materi yang dikembangkan oleh peneliti

berhasil, ditunda ataupun gagal.

Untuk rancangan desain eksperimen menggunakan rancangan desain

pretest dan post test dengan pemilihan kelompok secara acak (Two Group

Randomize Pretest and Post Test).

Subjek Pretest Perlakuan Posttest

R X

R -

Ibnu. S. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang.

Mekanisme pelaksanaan eksperimen hasil produk ini dilakukan dengan

membandingkan dua kelompok untuk kemudian diambil hasilnya. Metode

pengambilan hasil dari uji eksperimen produk adalah dengan menggunakan

instrumen tes keterampilan, yang dalam hal ini adalah keterampilan teknik dribel

dan lay up shoot bolabasket. Evaluasi hasil tes keterampilan menggunakan metode

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

63

skala penilaian (rating scales) karena untuk pengukuran teknik atau keterampilan

suatu cabang olahraga menitik beratkan pada pelaksanaan proses. Untuk deskripsi

dari eveluasi produk hasil akan dijabarkan sebagai berikut:

5. Jenis data

Jenis data yang didapat merupakan data kualitatif dan data kuantitatif.

Data kualitatif didapat dari berbagai tinjauan ahli, 2 ahli akademisi bolabasket dan

2 praktisi bolabasket yang berupa saran dan masukan. Data kuantitatif dari

peneliti awal (analisis kebutuhan) untuk mengetahui persentase kebutuhan produk

yang akan dikembangkan, uji coba tahap I (kelompok kecil) dan uji coba tahap II

(kelompok besar) untuk mengetahui keberhasilan produk yang dikembangkan.

6. Metode dan Instrumen Pengumpul Data

(1) Metode non tes

Metode pertama yang digunakan adalah metode wawancara atau interviu.

“Interviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (interviewer), Winarno

(2007:64).” Metode wawancara dengan menggunakan teknik interviu bebas

digunakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari Pelatih Tim

bolabasket. Interviu bebas adalah interviu yang dilakukan oleh pewawancara

tanpa menggunakan pedoman wawancara, tetapi mengingat apa saja yang

dipertanyakan.

Metode selanjutnya yang digunakan adalah metode observasi. “Observasi

dalam pengertian psikologik adalah disebut juga kegiatan pengamatan, yang

meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indera, Winarno (2007:66).” Metode observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode observasi sistematis dengan menggunakan pedoman

observasi sebagai instrumen pengamatan. Pengamat melakukan observasi dengan

menggunakan pedoman observasi. Hasil dari pengamatan kemudian dicatat dalam

pedoman observasi untuk kemudian dilakukan proses evaluasi.

Metode selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

atau kuisioner. “Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

64

untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti,

Winarno (2007:62).” Metode angket digunakan untuk memperoleh informasi

analisis kebutuhan dari anggota Tim bolabasket, uji coba kelompok kecil dan

besar serta untuk memperoleh informasi dari para ahli.

Untuk bentuk dari kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini ada

beberapa bentuk. Bentuk yang pertama adalah kuisioner pilihan ganda dengan

disertai juga bentuk rating-scale. Hal ini dikarenakan butir-butir jawaban yang

tersedia merupakan pilihan ganda dan jawaban yang tersedia menunjukkan

tingkatan-tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju atau

sangat baik hinga kurang sekali.

b. Metode tes

Kirkendal dalam Winarno (2007:61) menyatakan bahwa, “tes adalah

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang individu atau

objek.” Metode tes dengan instrumen Tes keterampilan olahraga dengan

mengunakan pengembangan Tes satu keterampilan olahraga.

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui

pencapain dari eksperimen produk pengembangan. Secara khusus tes yang

digunakan adalah tes prestasi. Winarno (2007:61) menyatakan “tes prestasi adalah

tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi seseorang setelah

mempelajari sesuatu.” Dalam penelitian ini tes prestasi yang dimaksudkan tes

penguasaan teknik dribel dan lay up shoot bolabasket sehingga instrument ini

masuk kategori achievement test. Namun lebih jelas akan dijelaskan mengenai tes

yang digunakan sebagai berikut:

a) Tes Keterampilan Dengan Skala Penilaian (Rating Scales)

Selanjutnya dalam pelaksanaan eksperimen dari produk yang dihasilkan

yaitu berupa model latihan teknik dribel dan lay up shoot dalam bolabasket maka

digunakan teknik analisis data dengan metode skala rating (rating scales). Dalam

penelitian ini konsentrasi penelitian yang dilakukan adalah penguasaan teknik

cabang olahraga yang dalam hal ini adalah bolabasket. Dalam mengukur tingkat

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

65

penguasaan teknik beberapa jenis teknik dasar cabang olahraga tidak memiliki

instrument pengukuran secara pasti. Oleh karena itu pengamatan terhadap

penguasaan teknik dasar tersebut akan didasarkan pada proses pelaksanaannya

dan tidak melihat hasil akhir dari teknik tersebut.

Untuk kesesuaian instrument dengan penelitian yang dilakukan maka

pemilihan skala penilaian adalah yang paling mendekati dari segi hasil. Menurut

Verducci (1980:185) “skala penilaian dapat digunakan sebagai alat ukur yang

cukup valid untuk mengukur berbagai macam jenis bentuk tujuan dalam

pendidikan jasmani, khususnya pada saat sasaran hasil tersebut mengutamakan

terminologi dari proses dibandingkan produk.” Jadi dapat disimpulkan bahwa

suatu penelitian yang menitik beratkan pada proses pelaksanaannya dapat

menggunakan skala penilaian sebagai instrument pengukurannya. Dalam

pendidikan jasmani dan olahraga, penelitian yang dilakukan dapat mengamati

proses dari pelaksaanaan aktifitas gerak. Karena subyek utama penelitian dalam

dunia olahraga adalah gerak dari manusia. Penelitian ini akan meneliti tentang

penguasaan teknik dasar dalam bolabasket yang dalam hal ini adalah teknik dribel

dan lay up shoot.

Penguasaan keterampilan dribel dan lay up shoot dalam bolabasket akan

memerlukan penilaian proses. Hal ini disebabkan karena indikator keberhasilan

penguasaan teknik dribel dan lay up shoot tersebut kurang relevan apabila menitik

beratkan pada hasil akhir. Banyaknya bias yang muncul ketika didasarkan pada

hasil akhir. Oleh karena itu penilaian terhadap proses pelaksanaan dari gerakan

teknik dribel dan lay up shoot tersebut akan dirasa cukup mewakili untuk hasil

dari penelitian.

Untuk pemilihan jenis skala penilaian yang digunakan, disesuaikan dengan

metode pengambilan data serta tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini

bentuk skala penilaian yang digunakan adalah absolute rating scales (skala

penilaian absolute). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala

penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek

yang akan diperbandingkan. Menurut Verducci (1980:188) “skala penilaian

absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dari siswa atau subyek dapat

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

66

diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah

memilki kemampuan dengan antisipasi standar yang sama.” Jadi untuk

membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian

absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memilki standar awal

yang sama.

Untuk tipe skala penilaian absolut yang digunakan sendiri adalah checklist

(ceklis) yaitu penandaan terhadap kegiatan yang muncul. Dalam skala penilaian

absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala penilaian. Namun yang paling

sesuai untuk pelaksanaan eksperimen hasil produk model latihan teknik dribel dan

lay up shoot adalah checklist. Hal ini didasarkan pada penilaian indicator

keterampilan yang dipilah-pilah menjadi beberapa sub indicator yang nantinya

menjadi bahan pengamatan. Checklist juga disebut dengan keputusan “ya” atau

“tidak”. Menurut Verducci (1980:191) “checklist dapat digunakan untuk

mengukur prosedur dari perilaku.” Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur

proses pelaksanaan akifitas gerak akan didapatkan relevansi yang cukup baik dan

tepat.

Mekanisme evaluasi dengan menggunakan metode skala rating absolut

tipe checklist ini dilaksanakan dengan mengamati setiap indicator yang telah

ditetapkan dan dibagi menjadi beberapa sub indicator. Apabila dari sub indicator

tersebut muncul maka diberikan tanda berupa check (√) yang merupakan

mekanisme pemberian checklist. Pengamatan dilaksanakan oleh pengamat yang

sudah ditunjuk sebelumnya. Setelah pelaksanaan pengamatan maka data yang

terkumpul disimpulkan untuk hasil dari perbandingan.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Produk Hasil Penelitian

Menurut Patton (dalam Moleong, 2005:280), analisis data adalah proses

mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data

kuantitatif dan data kualitatif.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

67

Teknik Analisis data yang digunakan untuk jenis data kualitatif

menggunakan tiga jalur analisis kualitatif yaitu:

A. Pendekatan kualitatif

Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen (dalam Moleong, 2005:

248) merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

sehingga pada akhirnya akan menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data

yang dianalisis secara kualitatif berasal dari data yang diperoleh dari berbagai

sumber yaitu wawancara dan catatan lapangan.

Menurut Moleong (2005:247) proses analisis data dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,

dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.

Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagaimana yang

dilakukan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan

kesimpulan. Data yang diperoleh melalui perangkat pengumpulan data akan

dianalisis dan selanjutnya direduksi secara sistematis berdasarkan kelompok data,

data tereduksi ini akan disajikan secara terorganisir untuk dilakukan penarikan

kesimpulan.

(1) Tahap reduksi data

Adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan

dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Data

yang diperoleh dari hasil observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan

dimungkinkan masih belum dapat memberikan informais yang jelas. Oleh

karena itu, perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara

pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi kasar

yang diperoleh dari wawancara, observasi, lembar penilaian, dan catatan

lapangan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dari data

tersebut, sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

68

(2) Tahap penyajian data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau paparan naratif.

(Sugiyono, 2005:95). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan

dalam memahami apa yang terjadi atau penarikan kesimpulan sementara yang

berupa temuan penelitian yaitu berupa pencapaian indikator-indikator yang

berkaitan dengan apa yang telah diberikan.

(3) Tahap penarikan kesimpulan

Adalah proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir

dari hasil paparan data dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan

padat tetapi mengandung pengertian luas. Temuan penelitian dilakukan

pengecekan keabsahan temuan, sehingga diperoleh hasil penelitian.

Selanjutnya hasil penelitian direfleksi atau diberi makna untuk mendapatkan

kesimpulan akhir. Hasil refleksi ini digunakan untuk menyusun rencana

tindakan selanjutnya.

B. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data antara lain:

(a) penelitian awal (analisis kebutuhan), (b) penilaian siswa SMP peserta

ekstrakurikuler bolabasket tentang pengembangan model latihan teknik dribel dan

lay up shoot bolabasket. Data didapat melalui uji coba tahap I (kelompok kecil)

dan uji coba tahap II (kelompok besar). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk

mengumpulkan data dari evaluasi ahli, terdiri dari 2 ahli akedemisi dan 1 ahli

praktisi. Data yang diperoleh berupa saran dan masukan tentang rancangan produk

yang akan dikembangkan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan buku panduan

model latihan teknik dribel dan lay up shoot bolabasket pada siswa SMP peserta

ekstrakurikuler bolabasket adalah teknik analisis deskriptif persentase. Analisa

data sesuai dengan pendekatan ini dimaksudkan bahwa, setiap analisa disesuaikan

dengan pendekatan yang digunakan, hanya sampai mengetahui persentase (%)

(Sudjana, 1990:45)

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

69

Rumus untuk mengolah data kuantitatif subyek uji coba.

%100xXi

XP

Keterangan:

P = Persentase hasil subyek uji coba

x = Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba

xi = Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

100% = Konstanta

Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan

kriteria seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Persentase Hasil Evaluasi Subyek Uji Coba

Persentase Keterangan

80% - 100 % Valid/digunakan

60% - 79% Cukup valid/digunakan

50% - 59 % Kurang valid/diganti

<50% Tidak valid/diganti

(Sumber: Maksum 2009:57)

2. Analisis Data Hasil Uji Eksperimen Produk

1) Uji Prasarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode

Lilliefors (Sudjana, 2005:466). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah

sebagai berikut:

1) Pengamatan , , . . . , dijadikan bilangan baku . . . ,

dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

= Nilai tiap kasus

= Rata-rata

= Simpangan baku

2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi

normal baku, kemudian dihitung peluang F ( ) = P ( )

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

70

3) Selanjutnya dihitung proporsi . . . , yang lebih kecil atau

sama dengan . Jika proporsi dinyatakan oleh

S ( ) =

4) Hitung selisih F ( ) - S ( ) kemudian ditentukan harga mutlaknya

5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih

tersebut sebagai Lhitung.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan uji Bartlet. Langkah-langkah

pengujiannya sebagai berikut:

1) Menghitung varians gabungan dari tiap kelompok sampel

S2 =

B = ( log S2

) ∑ ( - 1 )

2) Menghitung nilai hitung dengan nilai tabel

3) Membuat kesimpulan

Jika hitung < tabel , maka dengan demikian Ho diterima, yang berarti

bahwa varians dari kelompok-kelompok sampel tersebut homogen.

Sebaliknya apabila hitung < tabel , maka Ho ditolak, yang berarti

varians sampel bersifat tidak homogen.

2) Uji Hipotesis

Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t (uji signifikasi)

dengan menggunakan rumus;

Kriteria produk dinyatakan signifikan pengaruhnya 21

_

21

_

11

nns

XXt

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

71

dinyatakan jika – t1 – ½α < t < t1 - ½α dimana t1 - ½α didapat dari daftar distribusi

t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan peluang (1 - ½α), untuk harga-harga lainnya

ditolak.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk menjaga keabsahan dari data yang telah diambil di lapangan maka

dilakukan pemeriksaan keabsahan dari data yang diumpulkan. Dalam penelitian

ini pemerikasaan keabsahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan

metode triangulasi. (Bogdan dan Taylor, 1993:189, Zuber, 1996:81)

menyimpulkan, untuk melakukan pemerikasaan terhadap data dari berbagai

sumber akan lebih tepat dengan menggunakan metode triangulasi. Dalam hal ini

triangulasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang sejenis dengan

menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. Pada penelitian ini sumber data

yang dimaksud adalah para ahli yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap

produk yang disusun oleh peneliti.

Pemeriksaan keabsahan melalui teknik triangulasi ini dilakukan dengan

melakukan diskusi antara peneliti, pelatih serta pemain. Hal ini diharapkan akan

mendapatkan adanya keabsahan data dari sumber yang berbeda. Kebenaran dari

data telah diuji dari berbagai sumber data yang berbeda. Mekanisme pemeriksaan

ini merupakan triangulasi metode dan teori karena menggunakan lebih dari satu

instrument pengumpul data.

Bagan 3.2. Pemeriksaan Keabsahan data

Pemeriksaan

Keabsahan data

Triangulasi teori

Triangulasi metode

Uji Ahli

Teori teknik Dribel

dan lay up shoot

1. Wawancara

2. Catatan lapangan

3. Kuisioner

1. Ahli Akademisi

2. Ahli Praktisi

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

72

Dalam penelitian ini pengambilan data tidak hanya menggunakan satu

instrument sebagai pengumpul data tetapi menggunakan dua instrument yaitu

kuisioner dan wawancara tak terstruktur. Triangulasi metode dilakukan dengan

cara mencocokan hasil pengambilan data dengan menggunakan kuisioner baik

dari pemain maupun ahli dengan hasil wawancara. Triangulasi teori dilakukan

dengan cara mencocokan kesesuaian produk dengan teori yang telah ada

sebelumnya yaitu teori mengenai teknik dribel dan lay up shoot dalam bolabasket.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian · 6. Latihan adalah suatu program latihan fisik untuk mengembangkan seorang atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Tahap-tahap

73