BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur...
23 Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang menerapkan Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research).
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Arikunto, dkk (2012, hlm 58) memaparkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.
Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti (atau
dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di kelas
atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran
(Arikunto, dkk, 2012, hlm 57).
Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri
terhadap praktik pembelajaran yang ia lakukan di kelas, penelitian
terhadap siswa dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran,
penelitian terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di
kelas. Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat melihat, merasakan
menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran selama ini dilakukan
memiliki efektivitas yang tinggi. Kalau tidak maka guru dapat
merumuskan tindakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut
melalui prosedur PTK (Yusnandar dan Nur’aini, 2014, hlm 7).
Dalam melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas, menurut
Yusnandar dan Nur’aini (2014, hlm 17) peneliti dapat melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah
b. Menganalisis masalah dan menentukan faktor-faktor yang diduga
sebagai penyebab utama.
24
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah bagi faktor
penyebab utama dengan mengumpulkan data dan menafsirkannya
untuk mempertajam gagasan tersebut dan untuk merumuskan
hipotesis tindakan sebagai pemecahan.
d. Merumuskan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah.
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Kemmis, Mc Taggart
(dalam Hidayah 2013, hlm.6) berpendapat bahwa PTK tidak hanya
dilakukan sekali tetapi memerlukan proses minimal dua siklus yang setiap
siklusnya harus melalui empat tahap yang dikenal dengan, Perencanaan
(Preparation), Tindakan (Action), Pengamatan (Observation) dan Refleksi
(Reflection).
Tahap perencanaan yaitu merencanakan tindakan apa yang
dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan
sikap sebagai solusi. Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang
diinginkan. Observasi yaitu mengamati hasil atau dampak dari tindakan
yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Refleksi dimana
peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak
dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti
bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana
awal (Yusnandar dan Nur’aini, 2014, hlm 24).
2. Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research)
Suryadi (2010) merumuskan tiga tahapan Penelitian Desain
Didaktis (Didactical Design Research), yaitu:
a. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya
berupa Desain Didaktis Hipotesis termasuk Analisis Didaktis
Pedagogis (ADP).
25
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Analisis metapedadidaktik, yakni analisis kemampuan guru yang
meliputi tiga komponen yang terintegrasi yaitu kesatuan,
fleksibilitas, dan koherensi.
c. Analisis retrosfektif, yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis
situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik.
Fokus utama dalam penelitian ini yaitu analisis learning obstacle
yang dialami siswa dalam pembelajaran konsep energi bunyi serta
menyusun desain pembelajaran berdasarkan learning obstacle. Melalui
penelitian ini diharapkan dapat mengatasi learning obstacle yang dialami
siswa.
Beikut merupakan langkah-langkah Didactical Design Reasearch
(DDR):
a. Pra Implementasi
Dalam tahapan pra implementasi peneliti terlebih dahulu mengkaji
kurikulum IPA untuk menentukan materi yang akan digunakan dalam
penelitian. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu
melakukan repersonalisasi yaitu kegiatan analisis pada buku teks siswa
terkait materi yang telah ditentukan. Analisis dilakukan untuk
mengetahui konten materi yang disajikan pada buku teks dengan
dihubungkan dengan konsep sebelum dan sesudahnya. Setelah
melakukan repersonalisasi, selanjutnya peneliti melakukan observasi.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati cara guru menyajikan materi
pada saat pembelajaran.
b. Pembuatan Lesson Design
Tahapan pembuatan lesson design dalam DDR sama halnya seperti
tahapan perencanaan dalam PTK. Hal yang dapat dihasilkan dari
tahapan ini yaitu RPP atau Lesson Design. Isi dari RPP atau lesson
design yaitu:
1) Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
26
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Tujuan
3) Tahap kegiatan: - Pembahasan materi
- Individu, kelompok atau klasikal
- Percobaan, media atau Question-Answer (QA)
4) Prediksi respon siswa
5) Antisipasi guru
6) Evaluasi
Pada bagian evaluasi peneliti dapat melakukan beberapa cara
yaitu dengan mengadakan pretest, wawancara dan meminta siswa
untuk menceritakan kembali pengalaman belajarnya.
c. Implementasi
Implementasi atau tindakan dalam DDR disebut juga analisis
metapedadidaktik dimana peneliti melaksanakan desain rencana
pembelajaran dan melakukan analisis terhadap rangkaian situasi
didaktis yang berkembang di kelas, analisis situasi belajar sebagai
respon siswa atas situasi didaktis yang dikembangkan, serta analisis
interaksi yang berdampak terhadap terjadinya perubahan situasi didaktis
maupun belajar (Suryadi, 2010).
Terdapat tiga kriteria analisis metapedadidaktik, yaitu:
1) Kesatuan (Unity)
Kesatuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu pola pikir
materi berdasarkan tujuan.
2) Keluwesan (Flexibility)
Keluwesan yang dimaksud yaitu kebenaran antara prediksi
dan kenyataan yang terjadi.
3) Kesinambungan (Coherence)
Kesinambungan yang dimaksud yaitu apakah tahapan
kegiatannya sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh
peneliti.
27
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Refleksi
Refleksi dalam DDR disebut juga dengan istilah Analisis
retrospective. Dari tahapan ini akan dihasilkan desain hipotesis. Pada
tahap ini, peneliti melakukan telaah terhadap hasil analisis yang
diperoleh dari pelaksanaan rencana tindakan untuk menetapkan atau
mengevaluasi ketercapaian tujuan perbaikan pembelajaran.
Adapun alur dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah PTK
yang juga menerapkan DDR terdiri atas dua siklus yang di awali dengan pra
siklus. Rangkaian pelaksanaan desain pembelajaran energi bunyi berbasis
pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa
adalah sebagai berikut:
28
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1
Alur PTK Dalam Pembelajaran IPA Pada Konsep Energi Bunyi Dengan
Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses
(Modifikasi Model Suharsimi Arikunto dengan Penerapan DDR dalam Pembelajaran
Energi Bunyi dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses)
PRA SIKLUS
OBSERVASI
(Repersonalisasi)
Menganalisis buku teks siswa
Mengamati cara guru dalam
menyajikan materi yang ada
dalam buku teks
Mengamati aktivitas siswa selama
proses pembelajaran
REFLEKSI
Merumuskan permasalahan yang
ditemukan pada proses
pembelajaran
SIKLUS 1
TINDAKAN
(Metapedadidaktik)
Menerapkan desain pembelajaran
(RPP) konsep energi bunyi dengan
menggunakan pendekatan
keterampilan proses
PERENCANAAN
(Prospective)
Membuat desain pembelajaran
(RPP) dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses
PENGAMATAN
(Metapedadidaktik)
Peneliti berkolaborasi dengan guru
sebagai mitra untuk melakukan
pengamatan terhadap kegiatan
pembelajaran yang berlangsung,
apakah terdapat learning obstacle
yang dialami siswa saat pembelajaran
berlangsung
REFLEKSI (Retrospektif)
Menganalisis hubungan antara
prospective dan metapeda
didaktik
Hasil refleksi digunakan untuk
menetukan langkah lebih lanjut
dalam upaya mengkaji tujuan
penelitian
Apabila hasil pembelajaran belum maksimal,
maka peneliti melakukan perbaikan dan
dilanjutkan pada siklus berikutnya
29
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Proses Penelitian
1. Pra Siklus
a. Observasi
Sebelum melaksanakan kegiatan observasi, peneliti terlebih dahulu
mengkaji kurikulum IPA kelas IV untuk menentukan materi yang akan
digunakan dalam penelitian. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti
yaitu melakukan repersonalisasi yaitu kegiatan analisis pada buku teks
siswa terkait materi energi bunyi. Analisis dilakukan untuk mengetahui
konten materi yang disajikan pada buku teks dengan dihubungkan dengan
konsep sebelum dan sesudahnya. Setelah melakukan repersonalisasi
untuk mengkaji materi bunyi lebih dalam, selanjutnya peneliti melakukan
observasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati cara guru menyajikan
materi pada saat pembelajaran. Selain mengamati penyajian materi di
kelas, peneliti juga melakukan wawancara informal dengan beberapa siswa
kelas IV untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka terhadap materi
energi bunyi. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga memberikan
pretest tentang materi energi bunyi kepada siswa kelas IVA SDN Umbul
Kapuk.
b. Refleksi
Setelah kegiatan observasi selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya
peneliti melakukan refleksi. Bentuk refleksi yang dilakukan peneliti yaitu
merumuskan permasalahan berdasarkan kesulitan-kesulitan yang akan
ditemui siswa dalam pembelajaran. Solusi yang diberikan untuk mengatasi
kesulitan siswa yaitu dengan merancang desain pembelajaran energi bunyi
berbasis pendekatan keterampilan proses.
2. Siklus
a. Perencanaan (Prospective)
Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan-persiapan yaitu
membuat desain pembelajaran yang disusun berdasarkan kajian hasil
30
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
repersonalisasi dan learning obstacle yang teridentifikasi dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses. Selain desain
pembelajaran, pada tahap ini juga dibuat prediksi respon siswa sekaligus
antisipasi yang dilakukan.
b. Tindakan / Pelaksanaan (Metapedadidaktik)
Pada tahap ini peneliti menerapkan desain pembelajaran pada konsep
energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses yang
telah dibuat pada kegiatan pembelajaran di kelas.
c. Pengamatan (Metapedadidaktik)
Peneliti dan guru sebagai mitra mengamati kegiatan pembelajaran
dengan desain yang telah dibuat untuk mengetahui kemungkinan learning
obstacle yang dialami siswa selama pelaksanaan desain pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pengamatan ini
juga dilakukan pada aktivitas peneliti yang berperan sebagai guru dan juga
dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa.
d. Refleksi (Retrospektif)
Refleksi yang dilakukan yaitu menganalisis hubungan antara
prospective dengan metapedadidaktik dan juga melakukan perbaikan dan
menyusun desain pembelajaran yang baru jika hasil penelitian sebelumnya
dianggap kurang memuaskan.
C. Subjek dan Lokasi
1. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kegiatan
pembelajaran konsep energi bunyi dengan menggunakan pendekatan
keterampilan proses di kelas IV dengan jumlah siswa secara keseluruhan
30 orang, siswa laki-laki berjumlah 15 orang, dan siswa perempuan juga
berjumlah 15 orang.
31
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian dilakukan di SDN
Umbul Kapuk yang berada di Desa Panggung Jati, Kecamatan Taktakan,
Kota Serang-Banten. Penelitian ini dilakukan di SD tempat Program
Pelatihan Lapangan (PPL). Adapun sebab penelitian ini dilakukan di SD
tersebut, yaitu supaya peneliti dapat lebih mengenal karakteristik siswa
melalui beberapa tatap muka sebelum penelitian ini dilaksanakan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian
ini yaitu:
1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2013, hlm 203).
Adapun yang diamati pada saat kegiatan pembelajaran yaitu aktivitas guru.
Format observasi aktivitas guru ialah sebagai berikut:
32
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Format Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Konsep Energi
Bunyi Dengan Menggunakan Desain Berbasis Pendekatan Keterampilan
Proses
No Kegiatan Guru Saat Pembelajaran
Nilai
1 2 3
1 Pemanasan
a. Pengulasan langsung pengalaman yang
pernah dialami siswa maupun guru
b. Pengulasan bahan pengajaran yang pernah
dipelajari pada waktu sebelumnya
c. Mengarahkan perhatian siswa antara
lain meminta pendapat/ saran siswa
2 Proses belajar mengajar
d. Mengembangkan kemampuan siswa dalam
mengamati
e. Mengembangkan kemampuan siswa dalam
mengelompokkan
f. Mengembangkan kemampuan siswa dalam
membuat kesimpulan
g. Mengembangkan kemampuan siswa dalam
mengkomunikasikan hasil diskusi
Jumlah setiap item
Hasil Perkalian antara item x bobot
Jumlah Pemerolehan Poin
Jumlah Poin Maksimum (Jika Semua
Mendapat Poin 3) 21
Nilai Akhir
Predikat
Keterangan:
1 = Kurang : Sebanding dengan nilai maksimum 0,1 – 1,00
2 = Cukup : Sebanding dengan nilai1,1 – 2,00
3 = Baik : Sebanding dengan nilai 2,1 – 3,00
33
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tes
Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal
maupun jawabannya). Bentuk tes yang digunakan ialah tes tertulis bentuk
objektif tes (pilihan jamak) dan bentuk subjektif tes (esai). Soal bentuk
pilihan jamak terdiri dari pokok soal dan kemungkinan jawaban. Jumlah
soal yang peneliti buat ialah 10 soal. Soal bentuk esai yang peneliti buat
berjumlah 2 soal. Dua bentuk soal tersebut diambil dari konsep energi
bunyi. Rentang nilai yang digunakan 10-100. Soal pilihan jamak diberi
skor 10 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Soal esai nomor
1 diberi skor 20 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah dan soal
esai nomor 2 diberi skor 30 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban
salah.
3. Kisi-kisi
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Energi Bunyi
Kompetensi
Dasar Indikator
Tingkat
Kesukaran
Kemampuan yang
Diuji
C1 C2 C3
8.1. Mendesk
ripsikan
energi panas
dan bunyi
yang terdapat
di
lingkungan
sekitar serta
sifat-sifatnya
Mengklasifikasikan alat indera
yang dapat mendengar,
melihat, dan merasakan
getaran yang menghasilkan
bunyi melalui percobaan.
Mudah 1, 3
Sedang 11 4,
5, 6
Sukar 2
Menjelaskan kuat lemah bunyi
dipengaruhi oleh besar
kecilnya simpangan getaran
dari titik setimbang melalui
percobaan.
Mudah
Sedang 7 8
Sukar 12
Menjelaskan perbedaan tinggi Mudah
34
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rendah disebabkan oleh
kerapatan getaran yang terjadi
dalam waktu tertentu melalui
percobaan.
Sedang 9
Sukar 10
Jumlah 3 5 4
4. Soal dan Kunci Jawaban
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
tepat!
1. Bunyi dihasilkan oleh…….
a. Cahaya b. Getaran c. Sinar d. Panas
2. Getaran yaitu……
a. Gerak bolak-balik suatu benda melalui titik setimbangnya
b. Gerak berputar suatu benda
c. Gerak bolak-balik suatu benda bukan melalui titik setimbangnya
d. Berdiamnya suatu benda
3. Bunyi dapat didengar manusia melalui alat indera yaitu….
a. Mata b. Hidung c. Telinga d. Kulit
4. Terompet sedotan dapat digunakan untuk mengetahui adanya bunyi
melalui alat indera…….
a. Kulit bibir b. Mata c. Telinga d. Hidung
5. Percobaan di samping dilakukan untuk
mengtahui getaran melalui akat indera….
a. Telinga c. Mata
b. Kulit d. Hidung
6. Saat meregangkan karet kemudian kita petik, maka karet akan bergetar.
Getaran pada karet dapat diketahui melalui alat indera…
a. Mata b. Kulit c. Hidung d. Kaki
7. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran....
a. Lemah b. Kuat c. Pelan d. Diam
8. Kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh…..
a. Besar simpangan getaran c. Besar tempat
35
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Besar ukuran d. Besar wadah
9. Gambar di samping merupakan percobaan
untuk menunjukkan perbedaan….
a. Ukuran c. Nada
b. Tempat d. Wadah
10. Tinggi rendah bunyi dipengaruhi oleh….
a. Kerapatan getaran per waktu
b. Kerapatan tempat
c. Kerapatan ukuran
d. Kerapatan wadah
II. Isilah titik-titik di bawah dengan jawaban yang tepat!
11. Gerak bolak-balik suatu benda melalui titik setimbangnya disebut…….
12. Suara yang kita keluarkan bisa kuat dan bisa lemah. Jika kita berbisik,
berarti kita mengeluarkan bunyi lemah. Sebaliknya, jika kita berteriak
berarti kita mengeluarkan bunyi kuat. Kuat lemahnya bunyi dipengaruhi
oleh…..
Kunci Jawaban
1. b 6. a 11. Getaran
2. a 7. b 12. Besar simpangan getaran
3. c 8. a
4. a 9. c
5. c 10. a
36
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Pengolahan Data
Data dibedakan dalam dua jenis, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari pengamatan dalam bentuk observasi
selama pelaksanaan tindakan. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes siswa.
dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil observasi guru,
sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Adapun
analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Hasil Observasi Proses Pembelajaran
Analisis hasil observasi proses pembelajaran merupakan data untuk
mengamati proses pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi
menggunakan pendekatan keterampilan proses. Setiap nilai yang diperoleh
dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah nilai maksimal lalu dikalikan
100 hingga mendapatkan nilai akhir. Sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
2. Analisis Tes Hasil Belajar
Analisis tes hasil belajar adalah data yang diperoleh dari hasil tes
belajar siswa pada pembelajaran IPA pada konsep energi bunyi
menggunakan pendekatan keterampilan proses. Jumlah soal tiap tindakan
ialah 12 soal. Soal pilihan jamak berjumlah 10 soal diberi skor 10 untuk
jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Sedangkan soal esai berjumlah 2
soal, soal esai nomor 1 diberi skor 20 untuk jawaban benar dan 0 untuk
jawaban salah dan soal esai nomor 2 diberi skor 30 untuk jawaban benar
dan 0 untuk jawaban salah.
Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
37
Eriyani, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN ENERGI BUNYI BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian untuk mencari jumlah rata-rata seluruh siswa, menurut
Sudjana (dalam Mahdiana, 2014, hlm 33) yaitu dengan menjumlahkan
seluruh skor dibagi dengan banyaknya subjek. Sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
X = Σx
𝑁
X = Rata-rata
Σx = Jumlah seluruh skor
N = Banyaknya subjek (siswa)