BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain...

23
47 Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe- Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yaitu metode quasi experimen atau eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa setelah menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan menyisipkan Predict, Observe dan Explain (POE) pada tahap explore. Desain penelitian yang digunakan adalah The randomized pretest- posttest control groups design (Mc Millan & Schumacher, 2001) menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang diambil secara acak kemudian memberikan tes sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest) (Fraenkel et al., 2012). Selain itu dilakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran dan skala sikap siswa. Pola the randomized pretest-posttest control groups design ditunjukkan pada Gambar 3.1. Kelas Pretest Treatment Posttest Eksperimen O 1 , O 2 X 1, O O 1 , O 2 Kontrol O 1 , O 2 X 2, O O 1 , O 2 Gambar 3.1. Desain Penelitian. Keterangan: O 1 : Tes kemampuan kognitif fisika O 2 : Tes keterampilan berpikir kritis x 1 : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan menyisipkan POE pada tahap explore . x 2 : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran model Learning Cycle 5E. O : Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran B. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMA di Bandung dengan mengambil populasi seluruh siswa kelas XI-IPATahun Ajaran 2015-2016 yang

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

47

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yaitu

metode quasi experimen atau eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis

siswa setelah menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan

menyisipkan Predict, Observe dan Explain (POE) pada tahap explore.

Desain penelitian yang digunakan adalah The randomized pretest-

posttest control groups design (Mc Millan & Schumacher, 2001) menggunakan

dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang diambil secara acak

kemudian memberikan tes sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan

(posttest) (Fraenkel et al., 2012). Selain itu dilakukan observasi keterlaksanaan

pembelajaran dan skala sikap siswa. Pola the randomized pretest-posttest

control groups design ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1, O2 X1, O O1, O2

Kontrol O1, O2 X2, O O1, O2

Gambar 3.1. Desain Penelitian.

Keterangan:

O1 : Tes kemampuan kognitif fisika

O2 : Tes keterampilan berpikir kritis

x1 : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa model

pembelajaran Learning Cycle 5E dengan

menyisipkan POE pada tahap explore .

x2 : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa

pembelajaran model Learning Cycle 5E.

O : Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMA di Bandung dengan

mengambil populasi seluruh siswa kelas XI-IPATahun Ajaran 2015-2016 yang

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

48

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdiri dari 5 kelas IPA yang berjumlah 150 orang. Pengambilan sampel

dilakukan dengan metode cluster random sampling. Metoda ini digunakan karena

teknik pengambilan sampel dengan random atau tanpa pandang bulu dari

kelompok anggota yang terhimpun dalam kelas (Arikunto, 2010) sehingga

didapatkan kelas XI-IPA2 sebanyak 32 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas

XI-IPA3 sebagai kelas kontrol sebanyak 32 siswa.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini dijabarkan, agar tidak

menimbulkan penafsiran yang berbeda adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif merupakan salah satu hasil belajar yang diharapkan

dapat dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2012).

Kemampuan kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan

siswa menguasai konsep pada materi Elastisitas. Pada awalnya Bloom

mengklasifikan tujuan kognitif dalam enam level, yaitu pengetahuan (knowledge),

pemahaman (comprehension), aplikasi (apply), analisis (analysis), sintesis

(synthesis), dan evaluasi (evaluation) dalam satu dimensi, maka Anderson dan

Kratwohl merevisinya menjadi dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan dan

dimensi proses kognitif. Peningkatan kemampuan kognitif secara operasional

diukur dengan menggunakan tes kemampuan kognitif dalam bentuk esai serta

dengan N-gain yang dinormalisasi kemudian di konsultasikan dengan kriteria

Hake.

2. Keterampilan Berpikir Kritis.

Berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir yang bertujuan membuat

keputusan yang masuk akal mengenai apa yang diyakini dan apa yang dilakukan

(Ennis, 1995). Dalam penelitian ini keterampilan berpikir kritis diukur dengan

menggunakan instrumen tes standar (baku) karya Robert H, Ennis dan Jason

Millman yang merupakan tokoh dan acuan utama peneliti mengenai berpikir

kritis. Instrumen ini dikenal dengan nama Cornell critical tingking test berupa tes

pilihan ganda yang menguji aspek-aspek berpikir kritis yang meliputi kemampuan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

49

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menginduksi, mengobservasi dan kredibilitas suatu sumber, mendeduksi dan

mengidentifikasi asumsi, serta dengan N-gain yang dinormalisasi kemudian di

konsultasikan dengan kriteria Hake.

3. Model pembelajaran Learning Cycle 5E

Learning Cycle didefinisikan sebagai suatu model pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student centre). Lorsbach (Tuna dan Kacar, 2013)

mengemukakan “Learning Cycle 5E terdiri dari 5 tahap yaitu Engage, Explore,

Explain, Elaborate, dan Evaluate. Secara operasional keterlaksanaanya diukur

dengan lembar observasi keterlaksaan model pembelajaran. Model pembelajaran

Learning Cycle 5E dengan menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) pada

tahap explore adalah model pembelajaran Learning Cycle 5E yang pada tahap

explore disisipkan POE yang terdiri dari memprediksi terhadap suatu peristiwa

fisika, mengobservasi melalui penelitian dan pengamatan dan menjelaskan tentang

kesesuaian antara prediksi dan hasil observasi. Secara operasional

keterlaksanaanya diukur dengan lembar observasi keterlaksaan model

pembelajaran.

4. Skala Sikap Siswa

Skala sikap siswa secara operasional diartikan sebagai jawaban atau reaksi

siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan

menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) pada tahap explore untuk kelas

eksperimen dan jawaban atau reaksi siswa terhadap pelaksanaan model

pembelajaran Learning Cycle 5E untuk kelas kontrol. Skala sikap siswa disusun

dalam bentuk pernyataan positif dan negatif dengan dua pilihan respon yaitu

setuju (S) dan Tidak Setuju (TS).

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua cara pengumpulan data yaitu melalui tes

dan non tes. Instrumen tes berbentuk esai untuk kemampuan kognitif dan pilihan

ganda untuk keterampilan berpikir kritis, sedangkan non tes berbentuk lembar

keterlaksanaan pembelajaran dan skala sikap siswa yang digunakan, berbentuk

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

50

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket yang terdiri dari pertanyaan positif dan negatif dengan memilih Setuju (S)

dan Tidak Setuju (TS) pada kolom ya dan tidak dengan memberi tanda cheklist.

Prosedur penelitian melalui tiga tahap:

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan diawali dengan kegiatan studi pendahuluan untuk

mengamati kegiatan pembelajaran. Hasil pengamatan memberikan gambaran

sejauh mana kemampuan kognitif siswa yang dimiliki siswa dan keterampilan

berpikir kritisnya. Hasil Studi Pustaka menguatkan temuan yang ada dan

memberikan alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Setelah menentukan variabel-variabel yang akan diteliti dan menemukan

solusi melalui studi pustaka yang dianggap tepat, dilakukan penyusunan

instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. Penyusunan instrumen diawali

dengan penyusunan kisi-kisi instrumen dan dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing dan melakukan validasi kepada 3 pakar, merevisi sesuai saran

perbaikan dan mengujicobakan instumen kepada siswa kelas XII SMA yang

sudah mendapatkan materi Elastisitas setelah divalidasi oleh pakar. Proses

penyusunan instrumen dan perangkat pembelajaran terlihat pada Gambar 3.2.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini diawali dengan pretest kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

pembelajaran dan diakhiri dengan posttest

c. Tahap Akhir

Tahap ini merupakan tahap analisis data dan penyusunan laporan akhir.

Hasil analisa tersebut dibahas dan ditarik kesimpulan. Kesimpulan yang didapat

sebagai jawaban atas permasalahan penelitian.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

51

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pretest Kelompok

Eksperimen

Kelompok Kontrol

Observasi Model Learning Cycle 5E

dengan menyisipkan POE

pada tahap explore

Model Learning

Cycle 5E

Skala sikap siswa Posttest

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

E. Alur Penelitian

Tahap Perencanaan

Tahap Pelaksanaan

Model Learning Cycle 5E

Rumusan Masalah

Solusi Permasalahan

Penyusunan Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran

Studi Literatur

Studi Pendahuluan

Rancangan Instrumen Penelitian

a) Tes Penguasaan Konsep

b) Tes Ketrampilan Berpikir Kritis

c) Angket Tanggapan siswa Siswa

d) Lembar Observasi

Rancangan Perangkat Pembelajaran

a) Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

b) LKS

Justifikasi Ahli Uji Coba dan

Analisis Instrumen

Revisi

Instrumen

Instrumen dan

Perangkat Final

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

52

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap Akhir

Gambar 3.2. Alur Penelitian

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

53

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini

dibuat seperangkat instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan

adalah instrumen tes dan non tes. Jenis instrumen tes yang digunakan adalah tes

kemampuan kognitif dan tes keterampilan berpikir kritis. Sedangkan jenis

instrumen non tes yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan model

pembelajaran Learning Cycle 5E dengan menyisipkan POE pada tahap explore

dan model Learning Cycle 5E serta skala sikap siswa.

1. Instrumen Tes.

Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat maka dalam penelitian ini

menggunakan beberapa jenis instrumen penelitian, antara lain:

a) Instrumen kemampuan kognitif siswa.

Instrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal

yang mencakup indikator kemampuan kognitif, yaitu mengingat (C1) memahami

(C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4). Tes ini dilaksanakan sebanyak dua

kali yaitu diawal (pretest) dan diakhir (posttest) perlakuan. Tes awal digunakan

untuk melihat kemampuan awal siswa dan tes akhir untuk melihat kemampuan

kognitif siswa setelah diberi perlakuan. Hasil tes ini digunakan untuk menjawab

pertanyaan penelitian untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan

kognitif untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan efektivitas pembelajaran

model Learning Cycle 5E dengan menyisipkan POE pada tahap explore

dibandingkan dengan model Learning Cycle 5E. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat

pada Lampiran B.1.

1) Validitas

Validitas dilakukan untuk mengetahui kesahihan instrumen sehingga

mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009). Validitas tes

menunjukkan sejauhmana tes itu reliabel dan relevan, yaitu mampu mengukur

secara konsisten apa yang diukur. Uji validitas instrumen penelitian ini

menggunakan judgment tiga orang pakar pendidikan fisika. Berdasarkan hasil

validasi oleh ketiga pakar tersebut, instrumen layak digunakan dalam penelitian

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

54

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesudah melalui perbaikan yang disarankan. Adapun perbaikan yang disarankan

dalam penulisan atau ejaan supaya mudah dipahami oleh siswa. Untuk instrumen

kemampuan kognitif sebanyak 22 soal, secara keseluruhan dianggap layak oleh

tiga pakar pendidikan fisika.

2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kestabilan skor yang diperoleh ketika dilakukan

ujian ulang dengan menggunakan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau

dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Suatu tes dapat dikatakan memiliki

taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap

dan dihitung dengan koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas instrumen

dilakukan secara eksternal dengan test-retest. Instrumen diuji dengan test-retest

dilakukan dengan cara mengujicobakan instrumen dua kali pada responden yang

sama. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya

yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama

dengan yang berikutnya menggunakan rumus korelasi product moment Pearson

sebagai berikut: (Arikunto, 2008).

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

(3.1)

Keterangan:

xyr

= koefisien korelasi antara dua variabel yaitu X dan Y, dua variabel

yang dikorelasikan

X = skor item

Y = skor total

N = jumlah siswa

Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes menurut Arikunto (2008) adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kategori Reliabilitas Butir soal

Batasan Kategori

0,80< rxy ≤ 1,00 sangat tinggi (sangat baik)

0,60< rxy ≤ 0,80 tinggi (baik)

0,40< rxy ≤ 0,60 cukup (sedang)

0,20< rxy ≤ 0,40 rendah (kurang)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

55

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rxy ≤ 0,20 sangat rendah (sangat kurang)

Instrumen yang sudah divalidasi dan direvisi, kemudian diujicobakan

kepada 30 siswa. Siswa yang dilibatkan dalam tes ujicoba instrumen adalah siswa

kelas XII di salah satu SMA di Bandung karena siswa tersebut telah mendapatkan

pembelajaran untuk materi Elastisitas. Hasil analisa jawaban siswa diperoleh nilai

reliabilitas instrumen kemampuan kognitif siswa sebesar 0,83 yang berada pada

kategori sangat tinggi dapat dilihat pada Lampiran B.7.

3) Indeks Kemudahan Soal

Suatu tes tidak boleh terlalu mudah dan juga tidak boleh terlalu sukar,

melainkan masing-masing item soal dapat menunjukkan derajat kemudahan

tertentu. Arikunto (2009) menjelaskan analisis untuk menentukan tingkat

kemudahan soal dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

sJ

BP (3.2)

Keterangan:

P = indeks kemudahan

Js = jumlah seluruh siswa peserta tes

B = banyaknya siswa yang menjawab tes dengan benar

Tabel 3.2. Klasifikasi Indeks Kemudahan Soal

No Nilai Kategori

1

2

3

0,00 ≤ P ≤ 0,30

0,30 < P ≤ 0,70

0,70 < P ≤ 1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Taraf Kemudahan untuk soal nomor 2,3,4,5,6,7,8,9,10,12, 14, 15,16,17,18,

21, 22 termasuk kategori mudah, soal no 1,11,13, 19 termasuk kategori sedang,

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

56

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan soal nomor 20 termasuk kategori sukar. Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan

Kognitif

Berdasarkan hasil uji coba tes kemampuan kognitif semua soal dipakai

karena berkategori cukup dan baik dan berdasarkan pengalaman pelaksanaan uji

coba tes, siswa mengerjakan selama 90 menit yang terdiri lima soal terkait

konsep elastisitas dan modulus elastisitas, tujuh soal terkait konsep hukum

Hooke, dan sepuluh soal terkait konsep susunan pegas seri dan paralel. Dengan

demikian diduga siswa yang merupakan subyek penelitian juga bisa mengerjakan

soal tes kemampuan kognitif.

4) Daya Beda Butir Soal

Daya beda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa

yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Menurut

Taraf kemudahan (P) Daya Beda (D)

Skor Kategori Skor Kategori

1 0.63 SD 0.49 BK

2 0.90 MH 0.31 CK

3 0.88 MH 0.31 CK

4 0.92 MH 0.49 BK

5 0.92 MH 0.31 CK

6 0.90 MH 0.25 CK

7 0.72 MH 0.25 CK

8 0.83 MH 0.43 BK

9 0.75 MH 0.59 BK

10 0.85 MH 0.28 CK

11 0.58 SD 0.62 BK

12 0.92 MH 0.25 CK

13 0.60 SD 0.25 CK

14 0.83 MH 0.31 CK

15 0.90 MH 0.25 CK

16 0.83 MH 0.31 CK

17 0.87 MH 0.25 CK

18 0.80 MH 0.37 CK

19 0.64 SD 0.22 CK

20 0.30 SK 0.34 CK

21 0.79 MH 0.34 CK

22 0.83 MH 0.21 CK

Rata-rata 0.78 MD 0.34 CK

Data 1

Item

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

57

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2009) persamaan untuk menentukan daya beda soal (D) sebagai

berikut:

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BD (3.3)

Keterangan:

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Beda (Arikunto,2009).

No Nilai Kategori

1

2

3

4

5

D < 0

0,00 ≤ D ≤ 0,20

0,20 < D ≤ 0,40

0,40 < D ≤ 0,70

0,70 < D ≤ 1,00

Harus Dibuang

Jelek

Cukup

Baik

Baik sekali

Daya Pembeda untuk soal nomor 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22 termasuk kategori cukup, soal no 1, 4, 9, 11 termasuk kategori

baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 Taraf Kemudahan

dan daya beda butir soal.

b. Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis.

Tes keterampilan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes standar (baku) karya Robert H, Ennis dan Jason Millman yang

merupakan tokoh dan acuan utama peneliti mengenai berpikir kritis. Instrumen ini

dikenal dengan nama Cornell critical thinking test berupa tes pilihan ganda yang

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

58

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menguji aspek-aspek berpikir kritis yang meliputi kemampuan menginduksi,

mengobservasi dan kredibilitas suatu sumber, mendeduksi dan mengidentifikasi

asumsi. Penelitian ini digunakan Cornell critical thinking test Level X mengingat

siswa SMA di Indonesia dibawah 20 tahun, dan sampel penelitian ini memiliki

rata-rata umur 16 tahun untuk kelas XI. Cornell critical thinking test Level X

sebanyak 71 soal yang mencakup indikator-indikator keterampilan berpikir

dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Rincian instrumen keterampilan berpikir kritis Cornell critical

thinking test Level X

No Aspek kemampuan berpikir

kritis yang diuji

Nomor soal Jumlah soal

1. Induksi 3-25, 48,50 25

2. Deduksi 52-65, 67-76 24

3. Observasi dan kredibilitas 27-50 24

4. Mengidentifikasi asumsi 67-76 10

Nomor soal 1,2, 26, 51, dan 66 merupakan contoh soal untuk memberikan

gambaran soal dan cara mengisi sehingga tidak ada penilaian untuk soal-soal

tersebut. Karena ada 5 soal yang tidak dinilai maka jumlah soal sampai nomor 76

adalah 71 butir soal. Lampiran B.3.

Tes keterampilan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen tes standar (baku) karya Robert H, Ennis dan Jason Millman, karena tes

standar maka layak untuk digunakan.

2. Instrumen Non tes

Instrumen non tes yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar

observasi guru dan siswa serta angket tanggapan siswa. Lembar observasi

aktivitas guru dan siswa digunakan untuk melihat sejauhmana keterlaksanaan

pembelajaran model Learning Cycle 5E pada lampiran C.2 dan model Learning

Cycle 5E dengan menyisipkan POE pada tahap explore pada lampiran C.1. Skala

sikap tanggapan siswa digunakan untuk memperoleh informasi tentang skala sikap

siswa terhadap pembelajaran model Learning Cycle 5E pada Lampiran C.5 dan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

59

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model Learning Cycle 5E dengan menyisipkan POE pada tahap explore pada

Lampiran C.6.

G. Teknik Pegolahan dan Analisa Data.

1. Jenis Data

Terdapat empat jenis data dalam penelitian ini, yaitu data kemampuan

kognitif, data keterampilan berpikir kritis, keterlakasanaan pembelajaran dan skala

sikap siswa terhadap pembelajaran dengan model Learning Cycle 5E dengan

menyisipkan POE pada tahap explore. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji

statistik. Sedangkan data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif untuk

menemukan indikator yang cenderung muncul dalam penelitian.

2. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data untuk menjawab setiap pertanyaan penelitian

dijabarkan sebagai berikut:

1) Data kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dilakukan dengan

menghitung besarnya skor gain yang dinormalisasi (N-gain). Hal ini dilakukan

untuk menghindari kesalahan interpretasi perolehan gain masing-masing siswa.

Bao (2006) menjelaskan bahwa untuk mendapatkan N-gain yang dinormalisasi

digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake:

(3.5)

Keterangan :

<Sf >= rata-rata skor posttest

<Si >= rata-rata skor pretest

Tabel 3.6. Kategori Perolehan N-gain (Hake,1998).

No. Interval Kriteria

1

2

3

≥ 0,7

0,3 ≤ < 0,7

< 0,3

Tinggi

Sedang

Rendah

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

60

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui statistika yang cocok pada pengujian hipotesis, maka

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas data N-gain. Jika data

terdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji-t. Jika data terdistribusi

normal dan tidak homogen maka digunakan uji non parametrik yaitu uji Mann-

Whitney (Ruseffendi, 1998)

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data N-gain hasil

belajar kemampuan kognitif siswa yang diperoleh mempunyai distribusi yang

normal atau tidak. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk menguji normalitas

data, antara lain uji chi-kuadrat, Liliefors, dan dengan teknik Kolmogorov-

Smirnov (Wahyono,2009.187). Uji data dengan teknik Kolmogorov-Smirnov,

baik digunakan untuk menguji normalitas data yang disajikan secara individu. Uji

Normalitas dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan menghitung

A1 yaitu nilai maksimum dari selisih antara Komulatif Proporsi (KP) dengan

harga ztabel pada batas bawah. Langkah-langkah uji Kolmogorov-Smirnov adalah:

a. Mengurutkan data sampel dari kecil ke besar dan tentukan frekwensi tiap-

tiap data.

b. Menghitung frekuensi absolut(f).

c. Menghitung frekuensi kumulatif (fkum)

d. Menghitung probabilitas frekuensi (p) dengan membagi frekuensi dengan

banyak data )(n

f

e. Menghitung probabilitas frekuensi kumulatif (fkum) dengan membagi

frekuensi kumulatif dengan banyak data )(n

fkum

f. Menentukan nilai z dari tiap-tiap data dengan rumus z =SD

xx

g. Menentukan besar peluang masing-masing nilai z dan diberi nama F(z)

dengan melihat tabel z. Jika nilai z minus maka 0,5 dikurangi (-) luas

wilayah pada tabel z. Sebaliknya jika z positif, maka 0,5 ditambah(+)luas

nilai z pada tabel, sehingga diperoleh nilai-nili F(z).

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

61

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Menghitung selisih antara kumulatif proporsi (pkum) dengan nilai z pada

batas bawah (A1).

i. Membandingkan nilai A1 maksimum dengan harga pada Tabel D, yang

diperoleh dari harga kritik Kolmogorov-Smirnov satu sampel. Jika A1

maksimum < harga Tabel D, maka Ho dterima, sehingga dapat disimpulkan

bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Dengan menguji normalitas sampel penelitian, selanjutnya pengolahan data

untuk uji normalitas Kolmogorov-Smirnov ini akan dilakukan dengan

menggunakan program exel for window 2010.

2) Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi adalah

sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan sebagai syarat untuk menentukan uji

hipotesis yang akan digunakan. Homogenitas varians diuji menggunakan rumus

uji statistik F sebagai berikut:

F = varian ter esar

varian terke il (3.6 )

(Sugiyono, 2010)

Kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika Fhit > Ftabel, data tidak homogen.

Jika Fhit ≤ Ftabel, data homogen.

3) Uji Hipotesis

Untuk mengetahui penerapan model Learning Cycle 5E dengan

menyisipkan POE pada tahap explore terhadap peningkatan kemampuan kognitif

dan keterampilan berpikir kritis, maka nilai N-gain diolah dengan uji statistik

parametrik menggunakan uji-t (Pooled Varians) pihak kanan (Sugiyono, 2010)

dengan rumus sebagai berikut:

(

)

( 3.7 )

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

62

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

= rata-rata N-gain kelas eksperimen

= rata-rata N-gain kelas kontrol

= standar deviasi N-gain kelas eksperimen

= standar deviasi N-gain kelas kontrol

= jumlah sampel kelas eksperimen

= jumlah sampel kelas kontrol

Dengan ketentuan dk = n1 + n2 – 2 untuk n1 ≠ n2 dan varians

homogen. Sedangkan kriteria pengujian adalah Ho ditolak dan Ha diterima

jika ttabel < thitung pada taraf signifikansi 5%.

Jika data normal dan tidak homogen menggunakan uji t’

(3.8)

Keterangan:

= rata-rata N-gain kelas eksperimen

= rata-rata N-gain kelas kontrol

= standar deviasi N-gain kelas eksperimen

= standar deviasi N-gain kelas kontrol

= jumlah sampel kelas eksperimen

= jumlah sampel kelas kontrol

4) Ukuran Dampak (Effek size)

Ukuran dampak (effect size) merupakan ukuran mengenai besarnya

dampak dari suatu variabel pada variabel lain, besarnya perbedaan maupun

hubungan, yang bebas dari pengaruh besarnya sampel (Olejnik, 2000). Variabel-

variabel yang terkait besarnya berupa variabel respon, atau disebut juga variabel

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

63

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

independen dan variabel hasil atau sering disebut variabel dependen. Ukuran ini

dibutuhkan karena signifikansi statistik tidak memberikan informasi yang cukup

berarti terkait dengan besarnya suatu perbedaan. Signifikansi statistik hanya

menginformasikan bahwa rata-rata peningkatan kelas eksperimen dan kontrol

mengalami perbedaan dan tanpa menginformasikan seberapa kuat perbedaan

peningkatan tersebut. Dalam penelitian ini, perhitungan effect size bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar dampak dari penerapan model pembelajaran Learning

Cycle 5E dengan menyisipkan POE pada tahap explore terhadap kemampuan

kognitif dan keterampilan berpikir kritis dengan penerapan model pembelajaran

Learning Cycle 5E.

Ukuran dampak (effect size) dalam penelitian ini dicari dengan menghitung

besar perbedaan mean yang distandarisasi (d). Perbedaan mean yang

distandarisasi (d) merupakan perbedaan dari dua mean yang distandarkan.

Pengertian ini tidak terbatas pada perbedaan dua mean dari dua kelompok. Cara

yang paling sederhana dan langsung untuk menghitung ukuran dampak pada satu

rerata adalah sebagai berikut (Cohen, 1998).

d = –

(3.9)

Keterangan:

d = perbedaan mean yang distandarisasi

x1 = Rata-rata kelas eksperimen

x2 = Rata-rata kelas kontrol

Sp = Standar deviasi sampel-sampel yang digabungkan (pooled)

Standar deviasi sampel-sampel yang digabungkan (pooled) dinyatakan

sebagai berikut:

Sp = √

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan kriteria yang dibuat

oleh Cohen (1998) terkait besar kecilnya efektivitas (effect size) dari suatu

variabel terhadap variabel lainnya yaitu sebagai berikut.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

64

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7 Kriteria Besar Kecilnya Ukuran Efek (Effect Size)

No. Interval Kriteria

1

2

3

0 ≤ < 0, 2

0,2 ≤ d < 0,8

0,8

Kecil

Sedang

Besar

b. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran.

Observasi dilakukan pada guru dan siswa. Observasi digunakan untuk

melihat aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran model Learning

Cycle 5E, dan model Learning Cycle 5E dengan menyisipkan POE pada

tahap explore. Observasi ini dibuat dalam bentuk cheklist (√). Jadi

pengisiannya observer memberikan tanda cheklist (√ ) sesuai dengan kriteria

penilaian pada kolom yang disediakan. Adapun langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut: memberi skor 1 untuk langkah pembelajaran yang terlaksana

dan memberi skor 0 untuk setiap pembelajaran yang tidak terlaksana,

menghitung prosentase keterlaksanaan pembelajaran.

Analisis data hasil observasi proses penerapan model Learning Cycle 5E

dengan menyisipkan POE pada tahap explore yang dilakukan guru selama

proses pembelajaran dan aktivitas siswa diolah secara kualitatif. Tingkat

keterlaksanaan model pembelajaran dapat dihitung dengan persamaan

berikut (Sugiyono, 2011):

keterlaksanaan jumlah aspek yang iamati terlaksana

jumlah keseluruhan aspek yang akan iamati x 100 (3.4)

Untuk mengetahui kategori keterlaksanaan model learning cycle 5E dengan

strategi POE yang dilakukan oleh guru, dapat diinterpretasikan pada Tabel

3.8

Tabel 3.8. Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran (Ahmad, 2014)

Keterlaksanaan (%) Kriteria

P = 0 Tak satu kegiatan terlaksana

0 < P < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

65

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterlaksanaan (%) Kriteria

25 ≤ P < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana

P = 50 Setengah kegiatan terlaksana

50 ≤ P < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana

75 ≤ P < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

P = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

d). Skala sikap siswa.

Skala sikap siswa digunakan untuk mengetahui skala sikap siswa

setelah menerapkan model Learning Cycle 5E dan model Learning Cycle 5E

dengan menyisipkan POE pada tahap explore. Pengumpulan data dengan

teknik angket dilakukan dalam bentuk pernyataan yang harus dijawab

“setuju” atau “ti ak setuju”. Dalam penelitian ini angket ertujuan untuk

melihat perasaan siswa, minat, ketertarikan, pandangan siswa terhadap

model pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa. Pengisian skala sikap siswa

dengan memberi tanda cheklist (√ ). Kemudian dianalisis prosentase tiap

item pernyataan untuk melihat kecenderungan skala sikap siswa terhadap

pernyataan yang diberikan. Adapun kriteria prosentase skala sikap siswa

dapat dilihat pada tabel 3.9.

Tabel 3.9. Kriteria Prosentase Skala Sikap siswa (Ahmad, 2014)

Prosentase (P) (%) Kriteria

P = 0 Tak satu siswa setuju

0 < P < 25 Sebagian kecil siswa setuju

25 ≤ P < 50 Hampir setengah siswa setuju

P = 50 Setengah siswa setuju

50 ≤ P < 75 Sebagian besar siswa setuju

75 ≤ P < 100 Hampir seluruh siswa setuju

P = 100 Seluruh siswa setuju

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

66

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L., & Krathwohl, D. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ahmad, A. (2014). Penerapan modul pembelajaran generatif berbantuan simulasi

komputer untuk mereduksi kuantitas siswa yang miskonsepsi dan

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materiteori kinetik

gas. Tesis S2. Tidak dipublikasikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revis).

Jakarta: PT Rineka Cipta

Bao, L. 2006. Theoritical Comparison of Average Normalized Gain Calculations.

American Journal of Physics 74 (10), October 2006.

BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Jakarta: Depdiknas. http://litbang.kemdikbud.go.id [Diakses pada tanggal 11

Februari 2015]

Cohen, J. (1988). Statistical Power Analysis for the Behavioral Sciences, Second

Edition. New Jersery, USA: Lawrence Erlbaum Associates.

Eigen, Paul dan June Main. (2001). Develowing critical thingking through

science. United state of America: The critical thingking co.

Ennis, R. (1994). Critical Thingking. New Jersey: Prentice Hall, Uper Saddle

River.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

67

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fraenkel et al. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education. New

York: Mc Grow Hill Company

Filsaime, D. K. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta:

Prestasi Pustakaraya

Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Giancoli, Douglas C. (2001). Fisika Edisi ke 1 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Hake, R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A six-

thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics

courses. Am. J. Phys.

Joyce, B. Masha W & Emily C (2009). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

J&J Nelson, (1995).Role of the Laboratory in Introductory Physics (American

Association of Physics Teachers)

Kala N, Yaman F an Ayas A.(2012). “ The Effe tiviness Of Pre i t-Observe-

Explain Te nique In Pro ing Stu ents” Un erstan ing A out A i - Base

Chemistry: A Case For The Con epts Of pH, pOH, an Strength”

International Journal Of Science and Mathematic Education.

Kearney (2010). POE Strategy .http://arb.nzcer.org.nz/strategies/poe.php [Diakses

pada tanggal 12 Januari 2015]

Kuang-Chao Yu, Kuen-Yi Lin,Szu-Chun Fan, 2014. An exploratory study on the

aplication of conceptual knowlwdge and critical thingking to technological

issues. Int. J.Technol. Des. Edu

Kolomuc, Ali (2012). The Effect of Animation Enhanced Worksheets Prepared

Based on 5E Model for The Grade 9 students on Alternative Conceptions of

Physi al an Chemi al Changes”.Procedia – Social and Behavioral Science,

46, (2012), 1761 – 1765.

Lambertus, (2009). Pentingnya melatih keterampilan berpikir kritis dalam

pembelajaran matematika di SD. Forum Pendidikan 28 (2) hlm 136-142

Lay, E.R. (2011). Critical Thingking: A literature rieview.[online]. Diakses dari

http:// www.tearsonassesments.com. [dikses 12 Sepetember 2015]

Liew C. W an Treagust D.F( 2004). “ The Effectiviness Of Predict-Observe-

Explai Task in Diagnosing Students” Understanding of Science and in

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

68

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identifying Their Levels of Achievement”. Thesis Curtin University of

Technology, Science and Mathematics Education Centre.

Liliasari, (2002). Pengembangan Model Pembelajaran Kimia Untuk

Meningkatkan Strategi Kognitif Mahasiswa Calon Guru Dalam

Menerapkan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi. Laporan Penelitian

Hibah Bersaing IX Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2001-2002.

Bandung: FPMIPA UPI.

Mc. Millan, J.H & Schumacher, S. (2001). Research in Education A Conceptual

Introduction. New York & London Longlam.

Nasution, S. 2006. Metode Risearch. Cetakan 8. Jakarta : Bumi Aksara.

Nurjanah,Ai (2009). Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain

(POE) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Tekanan dan Ketrampilan

Berpikir Kreatif Siswa Mts. Tesis Pendidikan IPA. Bandung: UP

Olejnik, S. dan Algina, J. (2000). Measures of effect size for comparative studies:

applications, interpretations, and limitations. Contemporary Educational

Psychology, 25(3), hlm:241-286.

Ozdemir H, Bag H dan Bilen K. (2011). Effect of Laboratory Activities Design

Based On Prediction-Obsevation-Explaination(POE) Strategy On Pre-

Service /Teacher” Understanding of Acid Base Subject”. Western Anatola

Journal Of Educational Science.

Permendiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standard Isi.Jakarta. Departemen

Pendidikan Nasional

Snaj r, Eri (2012). “ Using the 5E Learning Cy le of S ien e E u ation to Tea h

Informatin Skill”. Indiana Libraries,30,(2),2014

Saud, S. (2012). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Stiggins,R.J.(1994). StudentCentered Classroom Assessment.New York:

Macmillan College Publishing Company.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suparno, P.(1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Jogjakarta:

Kanisius

Salih Cepni and Cigdem Sahin. (2012). Effect of Diferent Teaching Methods and

Techniques Embedded in the 5E Instructional Model on Students’Learning

abaout Buoyancy Force.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22533/5/T_FIS_1302725_Chapter3.pdfInstrumen kemampuan kognitif fisika berbentuk esai sebanyak 22 soal yang

69

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suparno, P(2005). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta Universitas

Sanata Dharma.

Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Ruseffendi, H. E.T (1988). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan.

Bandung CV Andira.

Trianto (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Tlala, K. M (2011). The Effect of Predict-Observe_Explain Srategyon Learner’s

Misconceptions About Dissolved Salt Disertasi Universitas Limpopo.

Tarigan, H.G (1994). Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa

Tuna, Abdulkadir dan Kacar,Ahmet. (2013). “The Effe t of 5E Leraning Cy le

Mo el in Tea hing Trigonometry on Stu ents” A a emi A hievenent an

The Performan e of Their Knowle ge”. International Journal on New

Trends in Education and Implications,4 (7). 73-87.

Wahyono, T. (2009). 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: PT

Gramedia.

Walker J., Halliday D., Resnik R.2014. Fundamental of physics. 10th

ed. USA.

John Wiley & Sons

Yunus, A. (2010). Desain Sistem Pembelajaran. Dalam Konteks 2013. Bandung :

Refika Aditama.

Yu, K. C ; Kuen, Y. L; dan Szu, C. D (2015). An Exploratory Study on the

Aplication of conseptual Knowledge and Critical Thingking to technological

issues International. Journal of technology and design education 25 (3),

hlm. 339-361.