BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan...
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan
Jenis penelitian ini merupakan Explanatory research yaitu menjelaskan
hubungan antara variabel pengetahuan pencegahan penyakit, sikap
pencegahan penyakit dan perilaku pencegahan penyakit dengan kejadian
DBD, sedangkan metode yang digunakan adalah survei dan wawancara
dengan alat bantu kuesioner, pendekatannya adalah Cross sectional di mana
penelitian dilakukan satu waktu, tidak mengikuti ke depan atau ke belakang.
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota keluarga di Kelurahan
Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik yang berusia dewasa (23-45 tahun
untuk laki-laki dan 17 - 40 tahun untuk perempuan) yang berjumlah 2835
orang. 16)
b. Sampel
Sampel adalah salah satu anggota keluarga dari keluarga yang terpilih
untuk diteliti yang ada dirumah pada saat penelitian dilakukan. Penelitian
ini menggunakan sampel dengan rumus minimal sampel size (untuk
menentukan batas minimal dari besarnya sampel) sampel dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut :
)(1 2dNNn
+=
Dimana :
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan
23
Perhitungan :
)(1 2dNNn
+= 2)1,0(28351
2835+
= = 96,58 (100 anggota keluarga)
Pada penelitian ini, pengambilan sampel secara multi stage cluster
sampling (merupakan teknik pencuplikan di mana peneliti mencuplikan
sampel melalui proses bertingkat-tingkat dan metode pencuplikan di mana
unit pencuplikan merupakan RW sebagai klaster) Wilayah Kelurahan
Srondol Kulon terdiri dari 11 RW dan 62 RT.
C. Variabel dan Definisi Operasional
1. Macam Variabel
a. Variabel bebas / sebab :
1. Pengetahuan pencegahan kejadian Demam Berdarah Dengue
2. Sikap pencegahan kejadian Demam Berdarah Dengue
3. Perilaku pencegahan kejadian Demam Berdarah Dengue
b. Variabel terikat / akibat :
Kejadian Demam Berdarah Dengue
2. Definisi Operasional
a. Pengetahuan adalah pengetahuan responden tentang penyakit, dampak
penyakit dan pencegahan penyakit demam berdarah dengue yang
diukur dengan beberapa pertanyaan dalam kuesioner yang dinyatakan
dalam skor, kemudian dikategorikan menjadi pengetahuan baik dan
pengetahuan kurang.
Skala : interval
b. Sikap adalah respon responden terhadap pemberantasan penyakit,
pengurangan dampak dan pencegahan penyakit demam berdarah
dengue yang diukur dengan berbagai pertanyaan dalam kuesioner
yang dinyatakan dalam kategori respon sangat setuju, setuju, kurang
setuju, tidak setuju, yang kemudian dikategorikan menjadi
sikapmendukung dan tidak mendukung
Skala : interval
24
c. Perilaku adalah upaya yang telah dilakukan responden dalam
pemberantasan penyakit, pengurangan dampak dan pencegahan
penyakit demam brdarah dengue yang diukur dengan berbagai
pertanyaan dalam kuesioner yang dinyatakan dalam skor, kemudian
dikategorikan menjadi perilaku baik dan perilaku kurang
Skala : interval
d. Kejadian DBD adalah suatu kejadian penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh virus demam berdarah dengue dengan gejala panas 2-
7 hari, badan lemas, lesu dan nyeri ulu hati dan diukur dengan
berbagai pertanyaan dalam kuesioner yang dinyatakan dalam skor,
kemudian dikategorikan menjadi menderita penyakit demam berdarah
dengue dan tidak menderita demam berdarah dengue dalam 6 bulan
terakhir dengan menggunakan diagnosis dokter.
Skala : nominal
D. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber data
a. Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari responden
dengan menggunakan kuesioner meliputi pengetahuan, sikap dan
perilaku pencegahan dengan kejadian DBD.
b. Data sekunder adalah gambaran wilayah umum yang meliputi data
jumlah anggota keluarga yang terkena penyakit demam brdarah
dengue di Dinas Kesehatan Kota Semarang.
2. Cara pengumpulan data
Data pengetahuan, sikap dan perilaku diperoleh dengan melakukan
wawancara dengan responden
3. Instrumen
Menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap
dan perilaku pencegahan dengan kejadian DBD di Kelurahan Srondol
Kulon Kota Semarang.
25
4. Alur penelitian
Penelitian ini dilakukan pada salah satu anggota keluarga yang berusia
dewasa (23 - 45 tahun dan 17 - 40 tahun) dan yang ada di rumah pada saat
dilakukan penelitian di Kelurahan Srondol Kulon pada bulan Mei – Juni,
di mulai dari :
a. Studi pendahuluan
b. Uji validitas dan reliabilitas instrument yang dilakukan di Kelurahan
Srondol Kulon pada salah satu anggota keluarga yang berusia dewasa
dan yang ada di rumah pada saat dilakukan penelitian.
Uji validitas adalah pernyataan tentang sejauh mana alat ukur
(pengukuran, tes, instrumen) mengukur apa yang memang
sesungguhnya hendak diukur.
Cara mengukur validitas suatu instrument (kuesoiner) dilakukan
dengan cara korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor
totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor
variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya.
Dengan menggunakan korelasi Person Product Moment (r)
Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama.
Cara mengukur reliabilitas : one shoot (pengukuran sekali saja) :
pengukuran dilakukan hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
Fasilitas mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha,
dengan ketentuan bila nilai Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel.
26
c. Pelaksanaan program dengan mengadakan wawancara dengan
menggunakan kuesioner tentang penyakit demam berdarah dengue,
pada bulan Mei sampai Juni 2006.
d. Melakukan analisis data dengan menggunakan uji Chi Square
E. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan data
a. Pemeriksaan data
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap item semua data,
kejelasan tulisan, ketepatan sesuai dengan tempat yang disediakan dan
kondisi teori jawaban.
b. Skoring
1). Pengetahuan
Setiap jawaban benar dari item pertanyaan akan diberi skor 1 dan
jawaban salah diberi skor 0, sehingga setiap sampel akan diperoleh
total skor pengetahuan.
2). Sikap
Setiap respon terhadap pertanyaan akan diberi skor sebagai berikut
1. Untuk pernyataan positif (favourable) :
a. sangat setuju : skor 4
b. setuju : skor 3
c. kurang setuju : skor 2
d. tidak setuju : skor 1
2. Untuk pernyataan negatif (unfavourable) :
a. sangat setuju : skor 1
b. setuju : skor 2
c. kurang setuju : skor 3
d. tidak setuju : skor 4
3) Perilaku
Setiap jawaban benar dari pertanyaan diberi skor 1 dan jawaban
salah diberi skor 0, sehingga setiap sampel akan memperoleh total
skor perilaku.
27
c. Pemberian kode
Pada tahap ini dilakukan pemberian kode pada data yang telah
dikumpulkan
1). Pengetahuan
Pengetahuan, dikategorikan menurut Irawati :
a. Kategori baik bila nilai 14 atau ≥ 70% dari persen benar
b. Kategori kurang baik bila nilai < 14 atau < 70% dari persen
benar.19)
2). Sikap
Dari total skor sikap kemudian dihitung mean (⎯x ), kemudian
dilakukan klasifikasi sebagai berikut :
a. Kalau berdistribusi normal
≤ mean atau rata-rata kurang mendukung
> mean atau rata-rata mendukung
b. Kalau berdistribusi tidak normal
≤ median kurang mendukung
> median mendukung
3). Perilaku
Dari total skor perilaku dilakukan klasifikasi sebagai berikut :
a. Kalau berdistribusi normal
≤ mean atau rata-rata kurang baik
> mean atau rata-rata baik
b. Kalau berdistribusi tidak normal
≤ median kurang baik
> median baik
28
2. Analisa data
a. Skor pengetahuan, sikap dan perilaku akan dideskripsikan besarnya
mean dan Standar deviasi; sedangkan kategori pengetahuan, sikap dan
perilaku akan dideskripsikan besarnya proporsi dari masing-masing
kategori pengetahuan, sikap dan perilaku dengan kejadian DBD.
b. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku
dengan kejadian penyakit DBD digunakan uji Chi Square.
29