BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/9514/2/BAB III.pdf · patokan...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.ub.ac.id/9514/2/BAB III.pdf · patokan...
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
penjelasan (explanatory research). Menurut Singarimbun dalam Singarimbun dan
Effendi Ed. (2006:5) explanatory research diartikan sebagai suatu penelitian yang
ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesa. Alasan pemilihan model ini adalah untuk menjelaskan
mengenai hubungan sebab akibat antar variabel, dan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel exogenous terhadap variabel endogenous.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2008:13)
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positif dan digunakan untuk meneliti suatu populasi
atau sampel tertentu. Penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antara Celebrity
endorser sebagai variabel exogenous dengan Citra merek dan Keputusan
pembelian sebagai variabel endogenous. Penelitian ini memiliki tiga hipotesis
yang akan diuji kebenerannya.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di outlet Malang Strudel di Jalan Ardimulyo 14,
Kec. Singosari Malang. Alasan pengambilan sampel di outlet Singosari kerena
outlet tersebut merupakan outlet pertama dan terbesar diantara outlet Malang
Strudel lainnya.
38
C. Konsep, Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
1. Konsep
Cooper dan Schindler dalam Simamora (2004:21) menyatakan bahwa
“Konsep adalah sekumpulan pengertian (a bundle of meanings) atau karakteristik
yang bisa diasosiasikan dengan kejadian, obyek, keadaan, situasi, atau perilaku
tertentu”. Sedangkan menurut Simamora (2004:21) konsep adalah suatu ide
mengenai kelas obyek, kejadian, atribut, atau proses yang digeneralisasikan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan konsep adalah sejumlah
pengertian secara umum mengenai istilah, simbol, atribut, kejadian, situasi,
keadaan, perilaku, serta proses yang digeneralisasikan. Ada tiga konsep dalam
penelitian ini, yaitu Celebrity Endorser, Citra Merek dan Keputusan Pembelian.
2. Variabel
Menurut Simamora (2004:26) variabel ialah karakteristik, sifat, atau atribut
yang memiliki beragam nilai. Variabel dalam penelitian ini berjumlah dua
variabel yang terbagi menjadi variabel exogenous dan variabel endogenous.
Variabel yang diteliti adalah Celebrity Endorser (X) sebagai variabel exogenous
dan Citra Merek (Y1) serta Keputusan Pembelian (Y2) sebagai endogenous.
a. Variabel Eksogen (Exogeneous variable)
Menurut Sarwono (2012:10) variabel exogeneous ialah variabel yang tidak
memiliki penyebab-penyebab eksplisit atau dalam diagram tidak ada anak panah
yang menuju, selain pada bagian kesalahan pegukuran. Secara umum variabel
eksogen bisa disebut variabel bebas. Penelitian ini yang menjadi variabel eksogen
adalah Celebrity endorser (X).
39
b. Variabel Endogen (endogenous variable)
Variabel Endogenous menurut Sarwono (2012:69), variabel endogeneous
ialah variabel yang mempunyai anak panah menuju ke arah variabel endogen.
Variabel endogen sering disebut juga variabel terikat. Penelitian ini terdapat dua
variabel endogen yaitu Citra merek (Y1) dan Keputusan pembelian (Y2).
3. Definisi Operasional
Simamora (2004:24) menyatakan bahwa “Definisi operasional adalah
definisi yang dibuat spesifik sesuai dengan kriteria pengujian dan pengukuran”.
Melalui definisi tersebut, diharapkan dapat menunjukkan karakteristik dan cara
pengukurannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperjelas konsep, maka
diperlukan variabel yang akan mendukung konsep yang telah ada serta dapat
membatasi secara jelas suatu penelitian. Definisi operasional dari masing-masing
variabel dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu varibel exogeneous dan
variabel endogeneous:
a. Variabel Exogeneous
Celebrity Endorser (X) adalah tokoh terkenal (public figure) yang
mendukung dalam suatu iklan Malang Strudel, Celebrity Endorser mempunyai
beberapa indikator sebagai beikut:
1) Trustworthiness (Kepercayaan)
Trustworthiness (kepercayaan) mengacu pada mempunyai kejujuran,
integritas, dan dapat dipercaya pada selebirti. Adapun item dari indikator
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Kejujuran selebriti.
40
b) Integritas yang dimiliki selebriti.
c) Kepercayaan terhadap selebriti.
2) Expertise (Keahlian)
Expertise mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang
dimiliki oleh seorang endorser terhadap produk yang didukung. Adapun
item dari indikator ini adalah sebagai berikut:
a) Pengalaman pemakaian produk.
b) Terampil mempromosikan produk..
c) Pembuktian keunggulan produk.
3) Attractiveness (Daya Tarik)
Attractiveness mengacu pada endorser yang mempunyai daya tarik dalam
mempromosikan produk. Adapun item dari indikator ini adalah sebagai
berikut:
a) Paras selebriti.
b) Popularitas selebriti.
a) Tipe profesi selebriti.
4) Respect (Rasa Hormat)
Respect (Rasa Hormat) mengacu pada citra dan prestasi yang dimiliki oleh
endorser. Adapun item dari indikator ini adalah sebagai berikut:
b) Kekaguman terhadap selebriti.
c) Reputasi yang dimiliki selebriti.
a) Citra positif selebriti.
5) Similarity (Kesamaan dengan audience yang dituju)
41
Similarity (Kesamaan dengan audience yang dituju) mengacu pada
kesamaan karakter, minat, selera dan gaya hidup. Adapun item dari
indikator ini adalah:
a) Kesamaan pemilihan jenis produk
b) Kesamaan manfaat produk.
c) Kesamaan kebutuhan produk.
b. Variabel Endogenous
Variabel endogeneous yang peratama adalah citra merek (Y1) merupakan
persepsi konsumen terhadap merek Malang Strudel yang membuat merek tersebut
tertanam dan melekat dalam benak konsumen, citra merek memiliki beberapa
indikator sebagai berikut:
1) Corporate Image (Citra Pembuat)
Citra yang dibentuk sebagai kredibilitas perusahaan agar dapat dipercaya
oleh konsumen. Adapun item dari indikator Citra pembuat adalah sebagai
berikut:
a) Prestasi perusahaan.
b) Kredibilitas perusahaan.
c) Mitra perusahaan.
2) User Image (Citra Pemakai)
Sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang
menggunakan suatu barang atau jasa, mempunyai butir sebagai berikut:
a) Praktis
b) Harga ekonomis
42
c) Banyak varian rasa
3) Product Image (Citra Produk)
Citra yang dibentuk untuk memberikan karakteristik tersendiri terhadap
produk agar lebih menarik minat konsumen. Adapun item dari indikator ini
adalah sebagai berikut:
a) Tampilan merek yang khas
b) Produk yang aman bagi kesehatan
c) Kemasan produk
Sedangkan variabel endogenous yang kedua adalah Keputusan Pembelian
(Y2) merupakan struktur keputusan pembelian yang dibuat oleh konsumen sebagai
patokan dalam membuat suatu keputusan membeli produk Malang Strudel, butir
yang melekat dalam variabel Keputusan Pembelian ini adalah:
1) Keputusan tentang jenis produk
2) Keputusan tentang merek
3) Keputusan tentang penjualan
4) Keputusan tentang waktu pembelian
Berdasarkan indikator penelitian tersebut, responden diminta untuk memilih skala
nilai daru satu sampai lima pada setiap pernyataan yang berhubungan dengan
pengaruh Celebrity endorser (Teuku Wisnu) terhadap citra merek dan dampaknya
terhadap keputusan pembelian produk Malang Strudel. Jawaban dari responden
kemudian diukur dengan menggunakan perhitungan regresi linier. Perhitungan
tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan
Celebrity endorser terhadap citra merek dan keputusan pembelian konsumen,
43
Tabel 3.1 Variabel, Indikator dan Item Penelitian
No. Variabel Indikator Item
1. Celebrity
Endorser (X)
(Terrence A.
Shimp,
2007:304)
Kepercayaan
(trustworthiness)
a. Kejujuran selebriti.
b. Integritas yang dimiliki
selebriti.
c. Kepercayaan terhadap
selebriti.
Expertise
(Keahlian)
a. Pengalaman pemakaian
produk.
b. Terampil mempromosikan
produk.
c. Pembuktian keunggulan
produk.
Attractiveness
(Daya Tarik)
a. Paras selebriti.
b. Popularitas selebriti.
c. Tipe profesi selebriti.
Respect (Rasa
Hormat)
a. Kekaguman terhadap selebriti.
b. Reputasi yang dimiliki
selebriti.
c. Citra positif selebriti.
Similarity
(Kesamaan
dengan audience
yang dituju)
a. Kesamaan pemilihan jenis
produk
b. Kesamaan manfaat produk.
c. Kesamaan kebutuhan produk.
2. Citra Merek (Y1)
(Consuegra,
2006:24)
Corporate Image
(Citra Pembuat)
a. Prestasi perusahaan.
b. Kredibilitas perusahaan.
c. Mitra perusahaan.
User Image
(Citra Pemakai)
a. Praktis
b. Harga ekonomis
c. Banyak varian rasa
Product Image
(Citra Produk)
a. Tampilan merek yang khas
b. Produk yang aman bagi
kesehatan
c. Kemasan produk
3. Keputusan
Pembelian (Y2)
(Swastha dan
Irawan,
2003:102)
Struktur
Keputusan
Pembelian
a. Keputusan tentang jenis
produk
b. Keputusan tentang merek
c. Keputusan tentang penjualan
d. Keputusan tentang waktu
pembelian
44
4. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.
Menurut Sugiyono (2008:133) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial”. Pada penelitian ini menggunakan lima titik, pada setiap titiknya akan
diberikan skor atas jawaban responden. Variabel yang akan diukur dan dijabarkan
terlebih dahulu menjadi indikator variabel, selanjutnya indikator tersebut
dijadikan sebagai tolak ukur dalam penyusunan items instrumen kuesioner yang
berupa pernyataan.
Jawaban setiap item dari tanggapan responden mempunyai urutan yang
sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Analisis kuantitatif yang menggunakan
Skala Likert, setiap jawaban diberi skor untuk setiap item seperti pada Tabel 3.2
Penentuan Skor Jawaban Responden.
Tabel 3.2 Penentuan Skor Jawaban Responden
No Jawaban Responden Kode Skor
1. Sangat Setuju SS 5
2. Setuju S 4
3. Ragu-ragu RG 3
4. Tidak Setuju TS 2
5. Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono (2008:133)
45
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu yang ingin diteliti (Sekaran, 2006:121). Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen Malang Strudel yang melakukan pembelian
saat penelitian dilakukan di outlet Malang Strudel Singosari dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Melakukan pembelian di outlet Malang Strudel Singosari
b. Pernah melihat iklan Malang Strudel yang mencantumkan Celebrity
Endorser.
c. Berusia minimal 17 tahun.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagaian dari populasi. Menurut Sekaran (2006: 123)
pengambilan sampel adalah proses dalam memilih sejumlah elemen secukupnya
populasi, sehingga penelitian yang dilakukan terhadap sampel dan pemahaman
tentang sifat maupun karakteristiknya akan dibuat untuk mengeneralisasi sifat
maupun karakteristik pada elemen populasi. Pengambilan sampel bertujuan untuk
mempermudah peneliti mengumpulkan data, karena jika jumlah populasinya
dengan alasan seperti keterbatasan dana, waktu, dan tenaga. Sampel yang diambil
harus dapat mewakili populasi dan menjadi cerminan dari populasi yang menjadi
objek penelitian tersebut. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui,
maka untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Machin and Champbell
(1987:89). Rumus dalam menentukan sampel adalah sebagai berikut:
46
1. Rumus Iterasi Tahap Pertama
[
]
2. Rumus Iterasi Tahap Kedua dan Ketiga
[
]
Keterangan:
N = Ukuran Sampel
= Nilai yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku dengan
Alpha yang ditentukan
= Nilai yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku dengan
Beta yang ditentukan
U = Standardized normal random variable corresponding to
particular value of the correlation coefficient
U = Initial estimate of U In = log e (natural logarithm)
= Koefisien korelasi terkecil yang diharapkan dapat dideteksi
secara signifikan
α = Kekeliruan tipe I, yaitu menerima hipotesis yang seharusnya
ditolak
β = Kekeliruan tipe II yaitu menerima hipotesis yang seharusnya
diterima
Diperkirakan nilai terendah yang akan diperoleh melalui penelitian ini
adalah = 0,30; = 0,05 pada pengujian dua arah dan = 0,05. Besarnya Zα
(untuk α = 0,05) adalah 1,645 dan besarnya Zβ (untuk β = 0,05) adalah 1,645,
maka sampel yang akan diperoleh adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan, maka jumlah sampel dalam penelitian ini
adalah 116 responden yang pernah melihat iklan dan membeli di outlet Malang
Strudel.
47
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Responden yang dijadikan sampel dipilih secara sengaja
dengan pertimbangan bertemu saat penelitian dilakukan dan sesuai dengan kriteria
populasi yang telah ditentukan.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Menurut Arikunto (2010:172) sumber data dalam penelitian merupakan
subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data penelitian ini adalah
responden yang berjumlah 116 orang. Data yang diambil dalam penelitian ini
berasal dari data primer. Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari
lapangan. Data ini diperoleh langsung di lokasi penelitian melalui angket yang
diberikan kepada konsumen yang pernah melihat iklan dan membeli produk
Malang Strudel.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan operasional penelitian guna
melakukan analisis data hingga intrepetasi data. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini dengan cara menyebarkan angket. Angket ini dimaksudkan untuk
memperoleh data atau informasi secara tertulis dari sampel berdasarkan
karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Selama pelaksanaan penelitian ini
saya dibantu oleh teman saya yang bernama Aga Bayu dan Rodi. Pelaksanaan
penelitian dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2017. Pertama yang dilakukan
adalah menyebarkan angket kepada para responden. Angket yang disebarkan
48
hanya untuk 30 responden untuk dijadikan data analisis dalam uji instrumen
penelitian. Setelah angket selesai diisi angket dikumpulkan. Kemudian angket
tersebut diuji validitas dan uji reliabilitas. Setelah dinyatakan valid dan reliabel
maka dilakukan penyebaran angket sebanyak sampel yang tersisa. Penyebaran
angket kembali dilakukan pada tanggal 23 sampai 30 September 2017. Setelah
angket terisi semua angket dikummpulkan. Kemudian semua angket yang terisi di
input kedalam tabel berdasarkan jawaban angket dari semua responden. Tabel
tersebut kemudian dijadikan data untuk dianalisis dengan menggunakan aplikasi
SPSS versi 24. Output dari SPSS merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan.
3. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010:192) instrumen penelitian merupakan alat bantu
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih
mudah dan data yang dikumpulkan lebih mudah diolah. Instrumen penelitian
dapat dijadikan untuk mendapatkan informasi dari responden. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman angket. Daftar angket
disusun dalam bentuk skala Likert. Angket ini akan diberikan ke responden untuk
diisi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian.
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Menurut Simamora (2004:172), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, di mana
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu
alat ukur yang validitasnya atau tingkat keabsahannya tinggi secara otomatis dapat
49
diandalkan. Sebaliknya validitas atau tingkat keabsahan yang rendah tidak dapat
diandalkan atau kurang akurat. Angket dikatakan valid atau sah jika mampu
mengukur variabel yang diinginkan oleh peneliti. Tinggi rendahnya validitas alat
ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel.
Arikunto (2010:212) menyatakan valid atau tidaknya suatu butir dapat
diketahui dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson, dengan
rumus:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
r = koefisien korelasi product moment
n = banyak sampel ∑ = nilai variabel X ∑ = nilai variabel Y
Sunyoto (2009:64) menyatakan bahwa suatu butir instrumen yang valid
dapat diketahui apabila nilai koefisien korelasi sama dengan atau lebih besar dari
0,3 (r ≥ 0,3) sebagai nilai kritisnya. Sebaliknya, jika kurang dari 0,3 maka
dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sunyoto (2009:67), Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
angket yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu angket tidak
hanya harus valid, melainkan juga harus reliable. Jika suatu dicoba secara
berulang kepada kelompok yang sama dan menghasilkan data yang sama, maka
angket tersebut dapat dikatakan sebagai angket yang reliable.
Pengujian reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pernyataan yang ada
di dalam angket, apakah isi dari butir pernyataan tersebut reliable. Apabila ada
50
butir pernyataan yang tidak reliable, maka butir pernyataan tersebut diganti
dengan pernyataan lain. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas melalui rumus
pendekatan Alpha Cronbach sebagai berikut:
(
)(
)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pernyataan
∑ = Jumlah varians butir
= Varians total
Sunyoto (2009:68) menyatakan bahwa pada uji reliabilitas dengan metode
Alpha Cronbach akan membandingkan koefisien Alpha Cronbach (α) dengan 0,6.
Jika koefisien Alpha Cronbach (r hitung) sama dengan atau lebih besar dari 0,6 (α
≥ 0,6), maka butir tersebut dapat dikatakan reliable. Jika koefisien Alpha
Cronbach (r hitung) lebih kecil dari 0,6 (α < 0,6), maka butir tersebut tidak
reliable atau keandalan konsistensi internal yang tidak memuaskan.
3. Hasil Uji Validitas Reliabilitas
Uji validitas dilakukan dengan cara menguji item-item pernyataan pada
angket yaitu dengan menghitung koefisien korelasi dari tiap-tiap pernyataan
dengan skor total yang diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan angka kritis r
product moment. Uji validitas bertujuan untuk melihat hasil dari variabel atau
pernyaataan yang diajukan mewakili segala informasi yang seharusnya diukur.
Selain uji validitas, dalam penelitian ini terdapat uji reliabilitas yang bertujuan
untuk menguji apakah angket tersebut reliabel atau handal jika jawaban responden
terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Berikut adalah
tabel hasil uji validitas dan reliabilitas dengan jumlah responden 30 orang.
51
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Celebrity Endorser
No Korelasi Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan
1 X1.1-X 0,600 0,000 Valid
2 X1.2-X 0,763 0,000 Valid
3 X1.3-X 0,629 0,000 Valid
4 X2.1-X 0,836 0,000 Valid
5 X2.2-X 0,591 0,000 Valid
6 X2.3-X 0,711 0,000 Valid
7 X3.1-X 0,658 0,000 Valid
8 X3.2-X 0,691 0,000 Valid
9 X3.3-X 0,774 0,000 Valid
10 X4.1-X 0,848 0,000 Valid
11 X4.2-X 0,732 0,000 Valid
12 X4.3-X 0,888 0,000 Valid
13 X5.1-X 0,781 0,000 Valid
14 X5.2-X 0,721 0,000 Valid
15 X5.3-X 0,732 0,000 Valid
Alpha Cronbach= 0,945 Reliabel
Sumber: Lampiran 4
Tabel 3.3 menunjukkan validitas dan reliabilitas variabel Celebrity endorser
yang terdiri dari 15 butir. Semua butir untuk variabel Celebrity endorser
mempunyai koefisien korelasi di atas 0,3 sehingga angket yang disebarkan
dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach di atas 0,6 yaitu 0,945
sehingga seluruh butir dinyatakan reliabel, sehingga instrument tersebut bisa
digunakan untuk penelitian. Penelitian data yang digunakan harus memiliki
tingkat keabsahan yang sudah sesuai dengan minimum koefisian, jika data
memiliki tingkat keabsahaan dibawah minimum maka penelitian akan tidak valid.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Citra Merek
No Korelasi Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan
1 Y1.1.1 – Y1 0,686 0,000 Valid
2 Y1.1.2 – Y1 0,689 0,000 Valid
3 Y1.1.3 – Y1 0,555 0,001 Valid
4 Y1.1.4 – Y1 0,698 0,000 Valid
5 Y1.2.1 – Y1 0,520 0,003 Valid
52
6 Y1.2.2 – Y1 0,622 0,000 Valid
7 Y1.2.3 – Y1 0,575 0,001 Valid
8 Y1.3.1 – Y1 0,821 0,000 Valid
9 Y1.3.2 – Y1 0,693 0,000 Valid
10 Y1.3.3 – Y1 0,567 0,001 Valid
11 Y1.3.4 – Y1 0,821 0,000 Valid
Alpha Cronbach= 0,871 Reliabel
Sumber: Lampiran 4
Tabel 3.4 menunjukkan validitas dan reliabilitas variabel Citra merek yang
terdiri dari 11 butir. Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui bahwa semua butir untuk
variabel citra merek mempunyai koefisien korelasi di atas 0,3 sehingga angket
yang disebarkan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach di atas 0,6
yaitu 0,871 sehingga seluruh butir dinyatakan reliabel, sehingga instrument
tersebut bisa digunakan untuk penelitian.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian
No Korelasi Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan
1 Y2.1.1 – Y1 0,686 0,000 Valid
2 Y2.1.2 – Y1 0,774 0,000 Valid
3 Y2.1.3 – Y1 0,832 0,000 Valid
4 Y2.1.4 – Y1 0,592 0,001 Valid
Alpha Cronbach= 0,695 Reliabel
Sumber: Lampiran 4
Tabel 3.5 menunjukkan validitas dan reliabilitas variabel Keputusan
pembelian yang terdiri dari 4 butir. Berdasarkan Tabel 3.6 diketahui bahwa semua
butir untuk variabel Keputusan pembelian mempunyai koefisien korelasi di atas
0,3 sehingga angket yang disebarkan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas Alpha
Cronbach di atas 0,6 yaitu 0,695 sehingga seluruh butir dinyatakan reliabel,
sehingga instrument tersebut bisa digunakan untuk penelitian.
53
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah data kuantitatif yang dikumpulkan dalam
penelitian korelasional, komparatif, atau eksperimen yang diolah dengan rumus-
rumus statistik yang sudah disediakan, baik secara manual maupun dengan
menggunakan jasa komputer (Arikunto, 2010:282). Analisis deskriptif digunakan
untuk menjabarkan hasil analisis kuantitatif untuk mempermudah penyajian hasil
penelitian. Analisis deskriptif yang digunakan meliputi frekuensi jawaban,
persentase, mean, dan grand mean dari jawaban responden.
2. Analisis Jalur (Path analysis)
Menurut Sarwono (2012:17), analisis jalur (Path analysis) adalah teknik
analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang selaras
antar variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan
koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan besarnya pengaruh
variabel independen exogenous terhadap variabel endogenous. Path analysis
digunakan dengan tujuan untuk mencari besarnya pengaruh variabel-variabel
exogenous terhadap variabel endogenous secara gabungan maupun secara parsial
serta melakukan penguraian korelasi antar variabel dengan melihat pengaruh
langsung, pengaruh tidak langsung, pengaruh total dan pengaruh faktor lain.
Menurut Sarwono (2012:29), terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam menggunakan path analysis yaitu:
a. Data metrik berskala interval
54
b. Terdapat variabel independen (exogenous) dan variabel dependen
(endogenous). Apabila model yang digunakan berbentuk regresi berganda,
model mediasi, model gabungan mediasi, model regresi berganda serta
model kompleks maka harus menggunakan variabel perantara.
c. Ukuran sampel yang memadai sebaiknya diatas 100
d. Memiliki pola hubungan variabel yang searah, tidak boleh ada hubungan
timbal balik (reciprocal)
e. Hubungan sebab akibat harus didasari dengan teori yang sudah ada dengan
asumsi yang menyatakan memang terdapat hubungan sebab akibat dalam
variabel yang diteliti.
f. Mempertimbangkan semua asumsi dan prinsip dasar pada analisis jalur
Tahapan dalam menggunakan path analysis menurut Sarwono (2012:29), yaitu:
a. Merancang model besaran pada teori
b. Membuat model yang dihipotesiskan
c. Menentukan model diagram jalur berdasarkan pada variabel yang dikaji
d. Membuat diagram jalur
e. Membuat persamaan struktural
f. Menghitung nilai yang diperlukan yaitu pengaruh gabungan, pengaruh
parsial, pengaruh langsung, pengaruh total, pengaruh faktor lain, pengaruh
korelasi, uji validitas.
Menguji path analisys dengan perumusan hipotesis dan persamaan
struktural seperti gambar 3.1
55
Gambar 3.1 Diagram Jalur Variabel Celebrity Endorser, Citra Merek, dan
Keputusan Pembelian
Keterangan:
X : Variabel exogenous (Independen) Celebrity Endoser
Y1 : Variabel endogenous (dependen) Citra Merek
Y2 : Variabel endogenous (dependen) Keputusan Pembelian
Persamaan Struktur:
a. Y1= PY1X+e1
b. Y2= PY2Y1+PY2X+e2
Citra Merek
(Y1) PY1X PY2Y1
e1
e2
Keputusan Pembelian
(Y2)
Celebrity Endorser
(X)
PY2X