BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi...
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai
maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi istilah yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah praktikum mengenai
kandungan urin manusia merupakan salah satu bagian pada materi sistem
ekskresi yang dilakukan pada saat penelitian dengan satu kali pertemuan.
Kandungan urin manusia yang diuji meliputi memeriksa kandungan pH,
membuktikan kandungan amonia, membuktikan kandungan klorida dan
memeriksa kandungan glukosa.
2. Profil keterampilan berkomunikasi dan interpretasi siswa yaitu gambaran
kemampuan siswa dalam melakukan berkomunikasi dan interpretasi secara
tulisan yang diketahui dari jumlah skor seluruh siswa dan dibuat dalam bentuk
persentase yang dijaring dengan sebelas pertanyaan yang terdapat pada LKS
praktikum uji urin.
3. Keterampilan berkomunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan berkomunikasi siswa secara tulisan dengan indikator memberikan
atau menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan
tabel pengamatan, mengubah bentuk penyajian tabel ke dalam bentuk grafik,
menjelaskan hasil pengamatan dan membaca gambar proses pembentukan
urin. Keterampilan berkomunikasi ini dijaring melalui enam pertanyaan yang
terdapat pada LKS praktikum uji urin.
4. Keterampilan interpretasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan interpretasi siswa secara tulisan dengan indikator
menghubungkan hasil-hasil pengamatan, menemukan pola dalam suatu seri
pengamatan dan menyimpulkan hasil pengamatan. Keterampilan interpretasi
26
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini dijaring melalui lima pertanyaan yang terdapat pada LKS praktikum uji
urin.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian weak
experimental (the one shot case study). Penelitian weak experimental (the one shot
case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan hanya
menggunakan satu kelompok perlakuan yang dikenakan dan langsung diberi
posttest tanpa pretest. Pada penelitian ini tidak terdapat kelas kontrol. Semua kelas
yang menjadi subjek penelitian diberi perlakuan yang sama, baik dalam metode
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ataupun tes yang diberikan setelah
kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
C. Populasi dan Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 5
Cimahi tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah kelas sebanyak 6 kelas.
2. Subjek
Pengambilan sampel penelitian ditentukan guru mata pelajaran Biologi.
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI.IPA.4 dan XI.IPA.5 SMA
Negeri 5 Cimahi tahun ajaran 2012/2013, dengan alasan sekolah SMA Negeri 5
Cimahi memiliki laboratorium, alat dan bahan yang dibutuhkan saat penelitian
sehingga memungkinkan untuk melakukan penelitian disekolah tersebut.
D. Instrumen Penelitian
Untuk menjaring data yang diperlukan, instrument penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Pertanyaan Keterampilan Proses Sains (KPS)
27
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertanyaan KPS digunakan untuk menggambarkan keterampilan
berkomunikasi siswa dengan indikator berkomunikasi (1) memberikan atau
menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan tabel, (2)
mengubah bentuk penyajian tabel ke dalam bentuk grafik, (3) menjelaskan hasil
percobaan atau pengamatan dan (4) membaca gambar proses pembentukkan urin.
Pertanyaan KPS digunakan untuk menggambarkan keterampilan interpretasi
siswa dengan indikator (1) menghubungkan hasil-hasil pengamatan, (2)
menemukan pola dalam suatu seri pengamatan dan (3) menyimpulkan hasil
pengamatan.
Ketrampilan komunikasi dan interpretasi siswa dijaring melalui 11 pertanyaan
KPS yang terdapat pada LKS praktikum uji urin dengan bentuk pertanyaan uraian
yang diberikan setelah siswa selesai melakuan praktikum uji urin.
Kisi-kisi pertanyaan keterampilan berkomunikasi akan disajikan pada Tabel
3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kisi-kisi Keterampilan Berkomunikasi
No. Indikator Keterampilan Berkomunikasi Nomor Soal
1. Membuat tabel hasil pengamatan uji urin (pH,
amonia, klorida dan glukosa)
1
2. Membuat grafik hasil pengamatan kandungan pH
dan glukosa dalam urin
2
3. Menjelaskan hasil pengamatan kandungan
amonia dan klorida
3,4
4. Membaca gambar proses pembentukan urin 10,8
Kisi-kisi pertanyaan keterampilan interpretasi akan disajikan pada Tabel 3.2
sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Keterampilan Interpretasi
No. Indikator Keterampilan Interpretasi Nomor Soal
1. Menghubung-hubungkan hasil pengamatan uji
glukosa dan amonia dengan kesehatan.
5,6
2. Menemukan pola (pada gambar proses
pembentukan urin ) dalam suatu seri pengamatan
9
3. Menyimpulkan hasil pengamatan praktikum uji 7,11
28
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
urin dan proses pembentukan urin
2. Angket
Faisal dan Waseso (1982: 178) menyatakan angket yang menghendaki
jawaban pendek, atau jawaban diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu,
disebut angket jenis tertutup atau angket terbatas. Angket yang demikian biasanya
meminta jawaban dengan pola “ya” atau “tidak”. Angket ini digunakan bertujuan
untuk menunjang data utama dan mengetahui tanggapan siswa tentang kegiatan
praktikum uji urin dan pertanyaan yang terdapat pada LKS praktikum uji urin
serta identifikasi kesulitan yang dihadapi siswa dan menggali pengalaman siswa
sebelumnya. Angket diberikan setelah selesai kegiatan praktikum uji urin
dilakukan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk respon “ya”
atau“tidak”. Kisi-kisi angket akan disajikan pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket
NO. Jenis Pertanyaan No. Pertanyaan
1. Pengalaman membuat tabel hasil pengamatan 1,8
2. Pengalaman membuat grafik tabel hasil pengamatan 2,9
3. Pengalaman menjelaskan hasil pengamatan 3
4. Guru mata pelajaran biologi mengadakan kegiatan
pembelajaran dengan praktikum
10
5. Pengalaman membuat kesimpulan 4
6. Tanggapan siswa mengenai pertanyaan pada LKS
praktikum uji urin
5
7. Tanggapan siswa tentang praktikum uji urin 6
8. Tanggapan siswa tentang materi sistem ekskresi 7
E. Uji Coba Instrumen
Analisis instrumen ditujukan untuk mengidentifikasi instrumen tersebut layak
digunakan atau tidak. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data
mengenai profil keterampilan berkomunikasi dan interpretasi siswa yang
sebelumnya di uji coba terlebih dahulu kepada kelas non sampel untuk
mengetahui kelayakan dari instrument tersebut. Pertanyaan KPS yang
29
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diujicobakan sebanyak 11 pertanyaaan dan dilakukan analisis pertanyaan meliputi
reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dengan menggunakan
Software Anates Uraian Ver.4.0.7.
1. Menghitung Reliabilitas Tes
Instrumen penelitian dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap atau ajeg (Arikunto, 2009). Pengujian
reabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai
berikut :
r11 = 𝑛
𝑛 − 1
𝑠2 − pq
𝑠2
Keterangan:
r11 : Reabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : Proporsi item yang menjawab dengan salah
pq : Jumlah perkalian p dan q
n : Banyaknya item
S2 : Standar deviasi tes
Tabel 3.4 Tafsiran Tingkat Reabilitas
Indeks Reabilitas Kriteria Tingkat Reabilitas
0,80- 1,00 Sangat Tinggi
0,60- 0,79 Tinggi
0,20- 0,59 Rendah
0,00- 0,19 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009)
2. Menghitung Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan instrumen
penelitian (tes). Suatu tes yang digunakan harus bisa mengukur apa yang hendak
di ukur. Tes yang valid yaitu merupakan tes yang mampu mengukur apa yang
30
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah dipelajari secara akurat. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya
sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Arikunto, 2009).
Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product
moment angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson dengan formula sebagai
berikut:
})({})({(
))((
2222
YYNXXN
YXXYNRxy
Keterangan :
rxy = Koefesien relasi antar variabel x dan y yang dikorelasikan (validitas
item)
X = Skor tiap siswa pada item tersebut
Y = Skor total tiap siswa
N = Jumlah total seluruh siswa
X = jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut
Y = Jumlah skor total seluruh siswa pada tes tersebut
Tabel 3.5 Tafsiran Skor Tingkat Validitas
Harga Koefesien Korelasi Kriteria Tingkat Validitas
0,80 – 01,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009)
3. Menghitung Tingkat Kesukaran
Setiap instrumen yang digunakan dalam penelitian sebaiknya memiliki tingkat
kesukaran yang berbeda-beda dengan tujuan mengukur kemampuan siswa.
Instrumen diklasifikasikan menjadi kategori mudah, sedang dan sukar. Klasifikasi
dilakukan dengan merujuk pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Tafsiran Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah (Arikunto, 2009)
31
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat kesukaran instrumen berupa tes dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
P =B
Js
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
Js : Jumlah seluruh siswa peserta test
4. Menghitung Daya Pembeda
Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kualitas instrument dalam
membedakan siswa berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah (Arikunto, 2009). Rentang daya pembeda adalah dari -1 sampai +1. Daya
pembeda yang baik adalah yang memiliki nilai mendekati +1, hal itu berarti soal
mampu membedakan anak berkemampuan tinggi dengan anak berkemampuan
rendah. Apabila soal mendekati -1, maka soal tersebut memiliki daya pembeda
yang jelek karena siswa yang berkemampuan tinggi dianggap tidak pintar
(berkemampuan rendah) dan sebaliknya siswa berkemampuan rendah dianggap
pintar (berkemampuan tinggi). Hasil perhitungan kemudian diinterpretasikan pada
Tabel 3.7. Perhitungan daya pembeda dapat dilakukan dengan rumusan sebagai
berikut:
BA BB
D = -
JA JB
Keterangan:
D : Daya pembeda
BA : Banyak jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA : Banyak jumlah peserta kelompok atas
BB : Banyak jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB : Banyak jumpah peserta kelompok bawah
PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
32
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Tafsiran Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
(Arikunto, 2009)
Berdasarkan analisis uji coba instrumen dengan menggunakan Software Anates
Uraian Ver.4.0.7 meperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Instrumen
Kategori Uji
Coba
Instrumen
Kriteria Nomor Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Reliabilitas
Sangat tinggi - -
Tinggi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 11
Cukup - -
Rendah - -
Sangat rendah - -
Validitas
Instrumen
Sangat rendah 4 1
Rendah 1 1
Cukup 2,3,5,7,8,9,11 7
Tinggi 6,10 2
Kategori Uji
Coba
Instrumen
Kriteria Nomor Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Tingkat
Kesukaran
Sangat mudah 9,11 2
Mudah 3,4,5,6,8,10 6
Sedang 1,2,7 3
Sukar - -
Daya Pembeda
Sangat baik 2,3,5,6,7,8,9,10 8
Baik - -
Cukup 1,11 2
Buruk - -
Sangat buruk 4 1
Instrumen yang diujicobakan berupa 11 pertanyaan yang terdapat dalam LKS
praktikum uji urin dengan bentuk pertanyaan uraian, untuk pertanyaan yang
memiliki validitas „‟rendah‟‟ dan „‟sangat rendah‟‟, daya pembeda „‟sangat
33
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
buruk‟‟ dan pertanyaan yang memiliki tingkat kesukaran „‟sedang‟‟ direvisi dan
digunakan kembali untuk menjaring keterampilan berkomunikasi dan interpretasi
siswa. Perhitungan analisis uji coba instrumen yang telah diujicobakan
selengkapnya terlampir pada Lampiran B.1.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi dan situasi laboratorium,
alat dan bahan yang dibutuhkan saat penelitian serta jadwal belajar mengajar
di SMA Negeri 5 Cimahi.
b. Merundingkan jadwal, kelas, laboratorium, alat dan bahan yang akan
digunakan saat kegiatan penelitian dilakuan dengan pihak sekolah.
c. Menentukan kelas XI.IPA yang akan menjadi sampel penelitian dengan guru
Biologi SMA Negeri 5 Cimahi.
d. Menentukan waktu untuk melakukan penelitian dengan guru Biologi kelas
XI.IPA SMA Negeri 5 Cimahi.
e. Mengkonsultasikan persiapan mengajar, RPP, media, LKS, pertanyaan dan
angket penelitian yang akan dilaksanakan dengan dosen pembimbing.
f. Merundingkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan guru
Biologi XI.IPA SMA Negeri 5 Cimahi.
g. Melakukan permohonan izin meminjam alat laboratorium kepada laboran
sekolah
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan dua jam pelajaran (80 menit)
materi sistem ekskresi dengan melaksanakan praktikum uji kandungan urin
manusia pada pertemuan ketiga yang sebelumnya mengajar tentang struktur,
fungsi dan proses dalam sistem ekskresi manusia.
34
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Peneliti memberikan 11 pertanyaan KPS yang terdapat pada LKS praktikum
uji urin. Pertanyaan KPS tersebut sebelumnya telah diujicobakan pada kelas
non-sampel.
c. Peneliti memberikan angket kepada siswa setalah melakukan praktikum uji
urin.
d. Peneliti mengevaluasi kegiatan praktikum uji urin.
3. Tahap Akhir
a. Mengumpulkan data yang telah diperoleh dari penelitian yang sudah
dilakukan.
b. Mengolah data yang sudah dikumpulkan.
c. Menganalisis dan membahas data yang sudah diolah.
d. Menarik kesimpulan berdasarkan data yang sudah diolah.
e. Menyusun laporan penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data Dan Pengolahan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan secara tertulis oleh siswa sampel dengan
mengisi LKS praktikum uji urin dan angket penelitian setelah kegiatan praktikum
dilaksanakan. Data utama yang dikumpulkan berupa hasil skor jawaban siswa
pada 11 pertanyaan KPS yang terdapat pada LKS praktikum uji urin. Data
pendukung pada penelitian ini adalah angket untuk menunjang data utama.
Jawaban siswa pada angket akan diolah dalam bentuk presentase dijaring melalui
angket siswa dalam bentuk presentase. Kriteria presentase jawaban angket dapat
dilihat pada Tabel 3.10.
2. Pengolahan Data
a. Tes Keterampilan Berkomunikasi dan Interpretasi
1) Pemberian Skor Nilai
35
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemberian skor jawaban siswa disesuaikan dengan rubrik penilaian.
Pemberian skor dilakukan dengan membandingkan jawaban soal siswa dengan
rubrik penilaian yang sudah ditentukan. Penskoran jawaban siswa menggunakan
Software Anates Uraian Ver.4.0.7.
Tabel 3.9 Rubrik Skor Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Dan Interpretasi
No.
Soal
Indikator Kriteria Skor Skor
Maksimal
1 Memberikan data
empiris hasil
pengamatan praktikum uji
kandungan (pH,
ammonia, glukosa
dan klorida) pada urin dengan tabel
Memberi judul tabel 1 5
Terdapat kolom dan baris 2
Memberi judul kolom 1
Memberi keterangan satuan 1
2 Mengubah bentuk penyajian tabel ke
dalam dalam
bentuk grafik pada
hasil pengamatan praktikum uji pH
dan uji glukosa
pada urin
Memberi judul grafik yang
menunjukkan hubungan
variabel X dan Y
2 7
Membuat kerangka sumbu X
dan Y 1
Terdapat nama kategori yang akan dibuat grafiknya
sepanjang sumbu X dan Y.
2
Terdapat skala sepanjang
sumbu x dan y disertai dengan
penulisan angka-angka yang
berinterval sama dan
memenuhi kisaran data yang
dikumpulkan.
1
Terdapat titik potong /
menghubungkan titik-titik
koordinat antara data pada
sumbu X dengan data pada
sumbu Y.
1
No.
Soal
Indikator Kriteria Skor Skor
Maksimal
3,4 Menjelaskan hasil
pengamatan praktikum uji
amonia dan uji
klorida pada urin
Penjelasan kurang sesuai
dengan hasil pengamatan.
1 3
Penjelasan sesuai dengan hasil pengamatan tetapi
tidak lengkap.
2
36
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penjelasan sesuai dengan
hasil pengamatan dan lengkap.
3
8,10 Membaca gambar
proses pembentukan urin
Penjelasan kurang sesuai
dengan gambar.
1 3
Penjelasan sesuai dengan
gambar, tetapi tidak
lengkap.
2
Penjelasan sesuai dengan gambar dan lengkap.
3
5,6 Menghubung-hubungkan hasil
pengamatan
praktikum uji
glukosa dan uji ammonia pada
urin dengan
kesehatan.
Penjelasan kurang sesuai dengan hasil pengamatan.
1 3
Penjelasan sesuai dengan
hasil pengamatan tetapi
tidak lengkap.
2
Penjelasan sesuai dengan
hasil pengamatan dan lengkap.
3
9
Menemukan pola
(pada gambar proses
pembentukan urin)
dalam suatu seri pengamatan.
Penjelasan sama sekali tidak
sesuai dengan informasi yang terdapat pada gambar.
1 3
Penjelasan kurang sesuai
dengan informasi yang
terdapat pada gambar.
2
Penjelasan sesuai dengan
informasi yang terdapat
pada gambar.
3
7,11 Menyimpulkan
hasil pengamatan
praktikum uji urin dan proses
pembentukkan
urin.
Menunjukkan hubungan
antara variabel bebas dan
terikat
2 2
Jumlah Skor Maksimal 37
Jumlah Soal 11
2) Pengolahan Data
37
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purwanto (1984: 102) Pengolahan data mentah menjadi angka persentase.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
NP = R
SM X 100
Keterangan :
NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : skor mentah yang diperoleh siswa
SM : skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 : bilangan tetap
3) Pengkategorian
Presentase penguasaan KPS menurut Purwanto (2006) sebagai berikut :
Tabel 3.10 Tingkat Penguasaan Siswa
Penguasaan KPS Kategori 86-100 % Sangat baik 76-85 % Baik 60-75 % Cukup 55-59 % Kurang <54 % Kurang sekali
Presentase penguasaan KPS pada Tabel 3.9 digunakan untuk mengetahui
tingkat penguasan KPS siswa pada setiap indikator KPS berkomunikasi dan
interpretasi yang diperoleh dari jumlah skor seluruh siswa dalam bentuk
persentase. Persentase yang diperoleh kemudian disesuaikan dengan Tabel 3.9.
38
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Angket
Angket digunakan sebagai penunjang data utama. Jawaban siswa pada angket
akan diolah dengan rumus :
% = Jumlah jawaban siswa
Jumlah seluruh siswaX 100%
Keterangan :
% : nilai presentase
Data hasil pengolahan angket diinterpretasikan sebagai berikut :
Tabel 3.11 Kriteria Presentase Jawaban Angket
Rentang (%) Keterangan
0 Tidak ada
0,1 – 30 Sebagian kecil
31 – 49 Hampir setengahnya
50 Setengahnya
51 – 80 Sebagian besar
81 – 99 Pada umumnya
100 Seluruhnya
(Purwanto, 2006)
39
Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP
SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Alur Penelitian
Merumuskan masalah
Observasi awal ke sekolah
Penyusunan instrumen penelitian berupa RPP, LKS,
pertanyaan KPS berkomunikasi dan interpretasi serta
angket
Menentukan sampel penelitian Validasi instrumen penelitian dengan dosen
pembimbing
Uji coba instrumen Revisi instrumen
Melaksanakan praktikum uji urin
Pemberian pertanyaan KPS berkomunikasi dan interpretasi dan angket penelitian
Mengolah data uji coba instrumen
Analisis data dan pembahasan data
Penarikan kesimpulan
Penulisan laporan penelitian
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir