BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran...

18
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60 Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi yang berbunyi : 1. Peserta didik adalah manusia yang diciptakan menurut gambar Allah, tetapi karena dosa manusia gambar Allah pada manusia tersebut rusak. Namun karena kasih Allah melalui karya penyelamatan Yesus Kristus dalam pengorbananNya di kayu salib dan kebangkitanNya gambar Allah dalam diri manusia yang rusak tersebut diperbaiki. 2. Peserta didik dengan talentanya masing-masing dapat dan perlu ditolong untuk mengembangkan dirinya secara maksimal sebagai manusia seutuhnya. 3. Sekolah Laboratorium merupakan lembaga kesaksian dan pelayanan di bidang kependidikan yang ditujukan kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, Gereja, bangsa dan negara atas dasar kasih kepada manausia yang dilandasi pada karya penyelamatan Yesus Kristus terhadap sesama. 4. Sekolah laboratorium perlu secara terus menerus meningkatkan diri agar dapat menjadi alat kesaksian dan pelayanan yang makin meningkat kualitasnya. B. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan hasil refleksi. 1. Deskripsi pra siklus/kondisi awal a. Minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah sudah cukup baik b. Siswa kurang tertarik dengan penjelasan gurudan siswa lebih suka melamun dan berbicara sama teman

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran...

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60

Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi yang

berbunyi :

1. Peserta didik adalah manusia yang diciptakan menurut gambar Allah,

tetapi karena dosa manusia gambar Allah pada manusia tersebut rusak.

Namun karena kasih Allah melalui karya penyelamatan Yesus Kristus

dalam pengorbananNya di kayu salib dan kebangkitanNya gambar

Allah dalam diri manusia yang rusak tersebut diperbaiki.

2. Peserta didik dengan talentanya masing-masing dapat dan perlu

ditolong untuk mengembangkan dirinya secara maksimal sebagai

manusia seutuhnya.

3. Sekolah Laboratorium merupakan lembaga kesaksian dan pelayanan di

bidang kependidikan yang ditujukan kepada peserta didik, orang tua,

masyarakat, Gereja, bangsa dan negara atas dasar kasih kepada

manausia yang dilandasi pada karya penyelamatan Yesus Kristus

terhadap sesama.

4. Sekolah laboratorium perlu secara terus menerus meningkatkan diri

agar dapat menjadi alat kesaksian dan pelayanan yang makin

meningkat kualitasnya.

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap

siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil

tindakan hasil refleksi.

1. Deskripsi pra siklus/kondisi awal

a. Minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah sudah cukup baik

b. Siswa kurang tertarik dengan penjelasan gurudan siswa lebih suka

melamun dan berbicara sama teman

2

c. Alat peraga yang digunakan sudah baik tapi masih kurang baik

untuk memanfaatkan alat praga tersebut didalam kelas

d. Siswa tidak memiliki respon yang cukup baik

e. Hasil pengamatan dan pengukuran tersebut dapat diuraikan pada

hasil pengamatan awal dijadikan sebagai data primer atau data

awal yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui

peningkatan atau perkembangan kemampuan siswa dalam

memahami pembelajaran sejarah. Dari hasil pengamatan dan hasil

ulangan harian dapat dijabarkan dalam beberapa tabel dan

deskripsi dan dilengkapi dengan diagram

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPS 2 No. Nama Nilai KKM 70= Keterangan 1 A. G 85 TUNTAS 2 A. N 75 TUNTAS 3 D. A 70 TUNTAS 4 F. P 80 TUNTAS 5 G. S 65 BELUM TUNTAS 6 G. X 70 TUNTAS 7 H. E 75 TUNTAS 8 J. K 65 BELUM TUNTAS 9 K. V 75 TUNTAS 10 K. W 75 TUNTAS 11 K. A 80 TUNTAS 12 M. Y 70 TUNTAS 13 M. K 70 TUNTAS

14 O. S 75 TUNTAS

15 O. A 70 TUNTAS

16 P. T 75 TUNTAS

17 R. A 75 TUNTAS

18 S. I 80 TUNTAS

19 S. S 75 TUNTAS

20 W. P 70 TUNTAS

21 E. T 65 BELUM TUNTAS JUMLAH 1540 TERTINGGI 85 TERENDAH 65 RATA-RATA 73

3

2. Hasil Siklus 1.

2.1 Perencanaan Tindakan

Perencanan Tindakan pembelajaran siklus 1

dikembangankan berdasarakan hasil studi pendahuluan yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa telah

memahami materi yang akan diajarkan. Pada perencaaan

tindakan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara lain:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan

Kompetensi Dasar.

b. Menyusun lembar kerja siswa.

c. Menyusun soal-soal yang berupa pilihan ganda sebanyak 20

soal

d. Menyiapkan pedoman dan lembar observasi.

e. Menyiapkan buku paket dan menyiapkan materi dari internet

f. Menyiapkan media pembelajaran.

g. Membagi siswa dalam kelompok untuk diskusi.

2.2 Pelaksanaan Tindakan siklus I

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus 1

dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Februari 2017 jam 11.35-13.30

WIB.Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan

pembelajaran dengan materi pokok organisasi pergerakan

nasional : sarana perjuangan melawan kolonialisme di

Indonesia.

Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode

pembelajaranExample Non Example, kemudian siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok diskusi dengan jumlah siswa kelas XI IPS 2 ada

21 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok

beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Setiap anggota kelompok

mendapatkan kertas berwarna, kemudian gambar dan tugas yang

4

berbeda dengan setiap kelompok yang lain, dan setelah itu

didiskusikan dengan anggota kelompok yang lain. Pelaksanaan

pembelajaran dengan metodeExample Non Example. Dilaksanakan

dalam 7 tahap, yaitu:

a. Pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan

bantuan power point.

b. Siswa mengambil kertas berwarna untuk pembagian

kelompoknya.

c. Siswa diskusi dengan kelompoknya.

d. Siswa melakukan presentasi.

e. Siswa melakukan tanya jawab

f. Setelah presentasi selesai maka guru menyimpulkan materi

pembelajaran.

g. Kesimpulan.

h. Kegiatan terakhir siswa diberi evaluasi.

5

Tabel 2. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus I

NO NAMA Nilai pra

Siklus Nilai

siklus 1 KETERANGAN KKM = 70

1. A. G 85 75 MENURUN TUNTAS

2. A. N 75 80 MENINGKAT TUNTAS

3. D. A 70 65 MENURUN TIDAK TUNTAS

4. F. P 80 85 MENINGKAT TUNTAS

5. G. S 65 70 MENINGKAT TUNTAS

6. G. X 70 75 MENINGKAT TUNTAS

7. H. E 75

8. J. K 65 70 MENINGKAT TUNTAS

9. K. V 75

10. K. W 75 85 MENINGKAT TUNTAS

11. K. A 80 85 MENINGKAT TUNTAS

12. M. Y 70 85 MENINGKAT TUNTAS

13. M. K 70 80 MENINGKAT TUNTAS

14. O. S 75 80 MENINGKAT TUNTAS

15. O. A 70 80 MENINGKAT TUNTAS

16. P. T 75 85 MENINGKAT TUNTAS

17. R. A 75 85 MENINGKAT TUNTAS

18. S. I 80 85 MENINGKAT TUNTAS

19. S. S 75

20. W. P 70

21. E. T 65 80 MENINGKAT TUNTAS

JUMLAH 1540 1350

Nilai tertinggi 85 85

Nilai terendah 65 65

Rata- rata 73 79

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dengan materi

Organisasi Pergerakan Nasional, Sarana Perjuangan Melawan

Kolonialisme di Indonesia terlihat bahwa siswa mengalami peningkatan

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.Hal ini terbukti

bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi masih

terdapat satu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) dan satu

siswa mengalami penurunan nilai dari prasiklus ke siklus I meskipun

nilainya sudah mencapai KKM, serta empat siswa yang tidak mengikuti

evaluasi siklus I dikarenakan beberapa alasan yaitu dua orang sakit dan

dua orang tanpa keterangan.Maka peneliti masih melanjutkan peneliti

6

melanjutkan ke siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3

di bawah ini:

Tabel 3.Nilai Klasikal Pra Siklus dan Siklus 1

No Aspek Nilai Peningkatan Pra Siklus Siklus I

1 Rata-Rata Klasikal 73 79 6 2 Nilai Tertinggi 85 85 0 3 Nilai Terendah 65 65 0 4 Persentase Ketuntasan 85,71% 94,12% 8,41%

Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I dengan materi

Organisasi Pergerakan Nasional, Sarana Perjuangan Melawan

Kolonialisme di Indonesia ini sudah menerapkan model Example non

Example. Hasil belajar siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari

Pra Siklus, diperoleh hasil untuk nilai terendah 65, rata-rata klasikal 79

terdapat peningkatan 6 dan ketuntasan klasikal dengan peningkatan

8,41%. Tabel 4 di atas akan lebih jelas dengan diagram 2 berikut ini.

Diagram 1.Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus Dan Siklus 1

Perolehan nilai Pra Siklus yang ditunjukkan pada diagram I,

untuk rata-rata klasikal adalah 73 untuk Pra Siklus dan 79 pada siklus I.

Nilai terendah pra siklus sebesar dan siklus I adalah 65. Nilai tertinggi

Pra Siklus dan siklus I nilai tertinggi adalah 85.

0

100

Nilai Pra Siklus

Nilai Siklus 1

7

Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan

pengamatan dengan mengisi intrumen yang sudah disiapkan meliputi:

lembar pengamatan kegiatan siswa (aktivitas siswa) dan lembar

pengamatan kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran

dengan menggunakan model Example non Examplehasil observasi

kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus I dapat dilihat pada

tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 . Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

No Aspek yang Diamati

Skor

Bobot

Nilai

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

Skor x Nilai

1 Antusias dalam mengikuti KBM - - 3 - - 20 60

2 Keaktifan dalam pembelajaran - 4 - - - 20 80

3 Memperhatikan penjelasan guru - - 3 - - 20 60

4 Mengerjakan tugas yang diberikan guru - 4 - - - 20 80

5 Berpartisipasi dalam pembelajaran - 4 - - - 20 80

6 Berani mengemukakan pendapat - 4 - - - 20 80

Jumlah 120 440

Keterangan:

Baik Sekali : Skor 5

Baik : Skor 4

Cukup : Skor 3

Kurang : Skor 2

Kurang Sekali : Skor 1

Rentang Nilai:

90-100 : Baik Sekali

80-89 : Baik

70-79 : Cukup

60-69 : Kurang

50-59 : Kurang Sekali

=

= 73,3

8

Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I mendapat rentang

nilai cukup dan dapat digambarkan sebagai berikut: sebagian siswa

cukup antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, siswa cukup

aktif dalam proses kegiatan pembelajaran, siswa mampu memperhatikan

penjelasan guru dalam proses pembelajaran, siswa mampu mengerjakan

tugas masing-masing, berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran

(walaupun masih ada siswa yang masih malu dalam menunjukan objek

yang diminta oleh peneliti untuk dijelaskan melalui modelExample non

Example, beberapa siswa yang mengalami kesulitan berinisiatif

menanyakan kepada guru atau teman lain, Sedangkan hasil observasi

kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5:

Tabel 5.Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No

Kegiatan

Skor

Bobot

Nilai

Skor x Bobot

Baik Sekali Baik Cukup

1 Penyampaian tujuan pembelajaran 3 20 60

2 Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran EXAMPLE NON EXAMPLE

2 20

40

3 Penggunaan model

pembelajaranEXAMPLE NON

EXAMPLE

2 20 40

4 Mengawasi jalannya konsep

pembelajaran 3 10 30

5 Memberi bantuan kepada siswa yang

mengalami kesulitan 3 10 30

6 Pelaksanaan evaluasi 3 20

60

Rata-rata 100 260

Keterangan: Baik sekali : Skor 3 Baik : Skor 2 Cukup : Skor 1

Rentang Nilai: 90-100 : Baik sekali 80-89 : Baik 70-79 : Cukup

9

Dari hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa

guru dalam menerapkan model Example non Examplepada mata

pelajaran Sejarah dengan rata-rata cukup. Hal ini menjelaskan bahwa

guru dalam menjelaskan materi dan memberi motivasi untuk

menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model Example non Example efektif.

2.1. Refleksi

Peneliti melakukan reflesksi pelaksanaan pembelajaran

Sejarah dengan metode Example non Exampledengan berbantuan

power point untuk mengetahui langsung tindakan yang dilakukan

serta mengamati proses tindakan berlangsung. Refleksi dilakukan

oleh peneliti setiap hari Jumat, sesuai jadwal kelas XI IPS 2.Hasil

pengamatan dan catatan peneliti serta guru Sejarah digunakan

sebagai masukan bahan refleksi serta sebagai dasar evaluasi

selanjutnya.

3. Hasil Siklus II.

1.1. Perencanaan Tindakan Siklus II

Berdasarkan pada uraian refleksi siklus I, maka perencanaan

pembelajaran pada siklus II dilakukan pembenahan untuk perbaikan

antara lain :

a. Menyusun RPP siklus II sebagai pegangan guru dalam mengajar

agar proses pembelajaran berjalan lebih terarah dan efektif.

b. Menyusun lembar kerja siswa.

c. Menyuusun soal soal tes.

d. Menyiapkan lembar observasi.

e. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok diskusi.

f. Pengaturan waktu dirancang lebih efektif.

g. Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas.

10

1.2. Pelaksaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan

pada hari Jumat, 17 Februari 2017.Dalam pelaksanaan tindakan ini

guru melaksanakan pembelajaran dengan materi dengan materi

Pendudukan Jepang di Indonesia.

Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode

pembelajaran Example non Example, kemudian siswa dibagi

menjadi 5 kelompok diskusi dengan setiap kelompok beranggotakan

4 sampai 5 siswa.Jumlah siswa kelas XI IPS 2 ada 21 siswa Setiap

anggota kelompok mendapatkan kertas berwarna. Kemudian gambar

dan tugas yang berbeda dengan setiap kelompok yang lain, dan

setelah itu didiskusikan dengan anggota kelompok yang lain.

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Example non Example.

Dilaksanakan dalam 6 tahap, yaitu:

1. Pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan

bantuan power point.

2. Siswa mengambil kertas berwarna yang didalamnya ada nomor

untuk pembagian kelompoknya.

3. Siswa diskusi dengan kelompoknya.

4. Siswa melakukan presentasi.

5. Siswa melakukan tanya jawab

6. Setelah presentasi selesai maka guru menyimpulkan materi

pembelajaran.

7. Kesimpulan.

8. Kegiatan terakhir siswa diberi evaluasi.

Tabel 6 merupakan tabel hasil evalusi pada siklus II, dengan

materi Pendudukan Jepang di Indonesia terlihat bahwa siswa

mengalami peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

11

dan evaluasi.Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II.Hal ini

terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi

masih terdapat satu siswa yang mengalami penurunan nilai meskipu

sudah mencapai KKM (70).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 6.

Tabel 6. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus II

NO NAMA Nilai

Siklus I Nilai

siklus II Keterangan KKM = 70

1. A. G 75 80 MENINGKAT TUNTAS

2. A. N 80 85 MENINGKAT TUNTAS

3. D. A 65 80 MENINGKAT TUNTAS

4. F. P 85 90 MENINGKAT TUNTAS

5. G. S 70 80 MENINGKAT TUNTAS

6. G. X 75 85 MENINGKAT TUNTAS

7. H. E

8. J. K 70 85 MENINGKAT TUNTAS

9. K. V 85 TUNTAS

10. K. W 85 95 MENINGKAT TUNTAS

11. K. A 85 75 MENURUN TUNTAS

12. M. Y 85 90 MENINGKAT TUNTAS

13. M. K 80 90 MENINGKAT TUNTAS

14. O. S 80 85 MENINGKAT TUNTAS

15. O. A 80 90 MENINGKAT TUNTAS

16. P. T 85 90 MENINGKAT TUNTAS

17. R. A 85 90 MENINGKAT TUNTAS

18. S. I 85 85 MENINGKAT TUNTAS

19. S. S 80 TUNTAS

20. W. P

21. E. T 80 95 MENINGKAT TUNTAS

Jumlah 1350 1635

Nilai tertinggi 85 95

Nilai terendah 65 75

Rata- rata 79 86

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II dengan materi

Pendudukan Jepang di Indonesia terlihat bahwa siswa mengalami

peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.Hal

12

ini terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkatdan

nilainya di atas KKM (70) dan satu siswa mengalami penurunan nilai

dari siklus I ke siklus II meskipun nilainya sudah mencapai KKM, serta

dua siswa yang tidak mengikuti evaluasi siklus II dikarenakan beberapa

alasan yaitu satu orang sakit dan satu orang ijin mengikuti turnamen

futsal.Maka peneliti masih melanjutkan peneliti melanjutkan ke siklus II.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II

No Aspek Nilai

Peningkatan Siklus I Siklus II

1 Rata-Rata Klasikal 79 86 7 2 Nilai Terendah 65 75 10 3 Nilai Tertinggi 85 95 10 4 Persentase Ketuntasan 94,12% 100% 5,88%

Dari siklus II ini diperoleh hasil belajar siswa dengan nilai

terendah 75, nilai tertinggi 95 dan rata-rata klasikal 86. Tabel 8 di

atas dapat digambarkan dengan diagram 2 berikut ini:

Diagram 2.Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I Dan Siklus II

Dari diagram 2 terlihat bahwa rata-rata klasikal pada siklus

II mengalami peningkatan. Siklus I rata-rata klasikalnya 79

meningkat menjadi 86 pada siklus II.Nilai terendah pada siklus 1 65

meningkat menjadi 75 pada siklus II. Begitu juga dengan nilai

0

20

40

60

80

100

Rata-RataKlasikal

NilaiTerendah

NilaiTertinggi

PersentaseKetuntasan

Nilai Siklus I

Nilai Siklus II

13

tertinggi 85 meningkat menjadi 95 dan persentase ketuntasan

94,12% menjadi 100%. Hasil obervasi kegiatan siswa dalam proses

belajar mengajar siklus II dapat dilihat pada tabel 8 berikut.

Tabel 8.Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

No Aspek yang Diamati

Skor

Bobot

Nilai

Skor x Nilai

Baik Sekali

Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

1 Antusias dalam mengikuti KBM 5 - - - - 20 100

2 Keaktifan dalam pembelajaran - 4 - - - 20 80

3 Memperhatikan penjelasan guru 5 - - - - 20 100

4 Mengerjakan tugas yang diberikan guru - 4 - - - 20 80

5 Berpartisipasi dalam pembelajaran 5 - - - - 20 100

6 Berani mengemukakan pendapat

5 - - - - 20 100

Jumlah 120 560

Keterangan:

Baik Sekali : Skor 5

Baik : Skor 4

Cukup : Skor 3

Kurang : Skor 2

Kurang Sekali : Skor 1

Rentang Nilai:

90-100 : Baik Sekali

80-89 : Baik

70-79 : Cukup

60-69 : Kurang

50-59 :Kurang Sekali

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa

bahwa siswa semakin aktif dalam pembelajaran, memahami

tugasnya masing-masing, mampu mengerjakan tugas yang diberikan

guru tepat waktu, siswa mulai berani bertanya kepada guru apabila

mengalami kesulitan, keseluruhan siswa mampu berpartisipasi

mengikuti pembelajaran (tanpa rasa canggung), siswa berani (tidak

=

= 93,3

14

merasa malu) bertanya dengan kelompok lain, saat kelompok lain

memberi kesempatan untuk bertanya dengan baik sekali mencapai 3

dan 1 untuk kriteria baik.

Tabel 9.Rata-rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II No Nilai S iklus I S iklus II 1 Baik sekali - 93,3 2 Baik - - 3 Cukup 73,3 - 4 Kurang - - 5 Kurang sekali - -

Tabel 9 diatas dapat digambarkan dengan diagram 4 sebagai

berikut ini untuk lebih jelas.

Diagram 3.Rata-rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran model

pembelajaran Example non Example, menunjukkan peningkatan dari

73,3 untuk kriteria cukup pada siklus I dan 93,3 pada siklus II untuk

kriteria baik sekali. Hasil observasi aktivitas guru dalam proses

belajar mengajar selama siklus II dapat dilihat pada tabel 11 berikut.

0

20

40

60

80

100

baiksekali

baik cukup kurang kurangsekali

siklus 1

siklus II

15

Tabel 10.Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II

No Kegiatan Skor

Bobot Nilai

Skor x Bobot Baik Sekali Baik Cukup 1 Penyampaian tujuan pembelajaran

3 - - 20 60 2 Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran Numbered Head Together

3 - - 20 60

3 Penggunaan model pembelajaranNumbered Head Together

3 - - 20 60

4 Mengawasi jalannya konsep pembelajaran 3 - - 10 30

5 Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan 3 - - 10 60

6 Pelaksanaan evaluasi 3 - - 20 40 Rata-rata 100 300

Keterangan: Baik sekali : Skor 3 Baik : Skor 2 Cukup : Skor 1 Rentang Nilai: 90-100 : Baik sekali 80-89 : Baik 70-80 : Cukup

16

Dari hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam

menerapkan model pembelajaranExample non Examplepada mata pelajaran Sejarah

dengan rata-rata baik sekali. Hal ini menjelaskan bahwa guru dalam menjelaskan materi

dan memberi motivasi untuk menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan model Example non Examplesangat efektif.

1.3. Refleksi

Peneliti melakukan reflesksi pelaksanaan pembelajaran Sejarah dengan

model Example non Example dengan berbantuan power point untuk mengetahui

langsung tindakan yang dilakukan serta mengamati proses tindakan berlangsung.

Refleksi dilakukan oleh peneliti setiap hari Jumat, sesuai jadwal kelas XI IPS

2.Hasil pengamatan dan catatan peneliti serta guru Sejarah digunakan sebagai

masukan bahan refleksi serta sebagai dasar evsluasi selanjutnya.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rata-rata Klasikal dan Ketuntasan Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan model pembelajaran Examples Non Examples mampu meningkatkan hasil

belajar ssiwa pada mata pelajaran Sejarah pada siswa kelas XI IPS 2.Rata-rata hasil

belajar siswa pada pada pra siklus adalah 73 meningkat pada siklus I mencapai 79, pada

siklus II menjadi 86. Persentase ketuntasan belajar pada pra siklus 85,71 % naik

menjadi 94,12 % pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 100%. Hasil

belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Examples Non Examples telah

menngalami peningkatan. Nilai rata-rata klasikal dari setiap siklus dapat dilihat pada

tabel 11 berikut ini dan digambarkan dalam diagram 5.

Tabel 11.Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Aspek Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Rata-rata Klasikal 73 79 86 2 Nilai Terendah 65 65 75 3 Nilai Tertinggi 85 85 95

Diagram 4.Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

17

Pada diagram 5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata klasikal pada

pra siklus 73 menjadi 79 pada siklus I. Pada siklus II rata-rata klasikal meningkat menjadi 86 yang berarti terdapat kenaikan. Nilai terendah pra siklus 65pada siklus I nilai terendah masih tetap 65 dan menjadi 75 di siklus II.Untuk nilai tertinggi pada pra siklus 85 pada siklus I nilai tertinggi masih tetap 85 menjadi 95 di siklus II.

2. Ketuntasan belajar siswa

Tabel 12. Ketuntasan hasil belajar

Pra siklus Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak

tuntas

Tuntas Tidak

tuntas

Tuntas Tidak

tuntas

85,71% 14,29% 94,12% 5,88% 100% 0%

Berdasarkan tabel diatas, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan,

kondisi awal atau pra siklus yang tuntas 85,71% pada siklus I menjadi 94,12% dan siklus

II meningkat menjadi 100%, dapat digambarkan pada diagram 5 berikut.

Diagram 5 Peningkatan Nilai Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

0

20

40

60

80

100

Pra siklus Siklus 1 Siklus II

RATA-RATA KLASIKAL

NILAI TERENDAH

NILAI TERTINGGI

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

prasiklus

siklus I Siklus II

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

18

Dilihat dari hasil belajarnya, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan, baik

nilai rata-rata kelas maupun persentase ketuntasan belajar siswa, pada siklus II nilai

rata-ratanya 86 dan prosentase ketuntasan mancapai 100% hal ini bebrarti sudah

melampaui indikator keberhasilan hasil belajar, yang artinya model pembelajaran

Examples Non Examples dapat meningktkan hasil belajar Sejarah kelas XI IPS 2 SMA

Kristen Satya Wacana. Pada akhirnya Example non Examplemembawaperubahan positif

terhadap siswa mengenai pemahaman pelajaran Sejarah. Dengan menggunakan

pembelajaran model Example non Exampleternyata mampu meningkatkan prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah.