BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2...
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain, dan Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain
eksperimen semu (Quasi Eksperimen Research). eksperimen semu merupakan
pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit
dilaksanakan.
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian ini akan akan menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang
pada pengajarannya diberikan perlakuan/treatment dengan pembelajaran Problem
Based Learning. Kelompok kontrol sendiri merupakan kelompok yang pengajarannya
mengimplementasikan model pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Penelitian
Nonequivalent Control Group Design akan gunakan dalam penelitian ini.. Sugiyono
(2010: 116) mengatakan bahwa desain ini hampir sama dengan desain pretest-posttest
control group design, hanya saja dalam desain ini pemilihan kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak secara random. Kemudian kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui apakah ada
perbedaan signifikansi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Gambaran dari desain penelitian menurut Sugiyono (2010: 116) Nonequivalent
Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:
25
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Sebelum Perlakuan Perlakuan Sesudah Perlakuan
Kelompok Eksperimen O1 X1 O2Kelompok Kontrol O3 X2 O4
Sumber: Sugiyono (2010)
Desain penelitian ini terdapat data pretest kelompok eksperimen (O1) dan
kelompok kontrol (O3), data posttest kelompok eksperimen (O2) dan kelompok
kontrol (O4). Pemberian perlakuan pada kelompk eksperimen yaitu penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (X1) dan kelompok kontrol yaitu
penerapan model pembelajaran Inkuiri (X2).
Keterangan:
X1 : Perlakuan 1 (pembelajaran dengan menggunakan model PBL).
X2 : Perlakuan 2 (pembelajaran dengan menggunakan model Inkuiri).
O1 : Hasil pretest kelompok eksperimen.
O2 : Hasil posttest kelompok eksperimen.
O3 : Hasil pretest kelompok kontrol.
O4 : Hasil posttest kelompok kontrol.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sukmadinata (2012: 194) adalah hubungan antara
dua hal, segi, aspek, komponen atau lebih. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 60)
segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya. Ada lima macam
variabel Menurut sugiyono, sebagi berikut: 1) variabel independen; 2) variabel
dependen; 3) Variabel moderator; 4) variabel intervening; 5) variabel control.
Ada dua variabel yan akan digunakan yaitu meliputi variabel independen (bebas)
dan variabel dependen (terkait). Menurut Sugiyono (2010: 61) variabel bebas Sering
disebut dengan variabel independen yang memiliki arti variabel yang mempengaruhi
26
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau
desebut variabel terikat. Sedangkan varibel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas atau independen.
Variabel dependen dari penelitian ini adalah prestasi belajar tema 3 Perubahan di alam,
subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sebab akibat yang terjadi
antara variabel bebas (Independen) sebagai penyebab terhadap variabel terikat
(Dependen) sebagai akibat. Variabel bebas yang pertama adalah penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada kelompok eksperimen, yang
didefinisikan secara operasional sebagai kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 3
dengan tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim
pembelajaran 5 Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang didasarkan
pada masalah yang terjadi dikehidupan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh siswa.
Pada saat proses pembelajaran guru mengaitkan pembelajaran dengan permasalahan
kehidupan nyata siswa, membentuk kelompok, berdiskusi, melaporkan hasil diskusi
dan merefleksi pembelajaran yang telah dilalui.
Variabel bebas yang kedua adalah penerapan model pembelajaran Inquiri pada
kelompok kontrol, yang didefinisikan secara operasional sebagai kegiatan belajar
mengajar pada siswa kelas 3 dengan 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan
cuaca dan iklim pembelajaran 5
Penelitian ini menggunakan hasil belajar yang terbatas pada hasil belajar aspek
kognitif tema tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim
pembelajaran 5 siswa kelas 3 sebagai variabel terikat. Hasil belajar tema 3 Perubahan
di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 didefinisikan secara
operasional sebagai ketercapaian hasil belajar dari aspek kognitif didapatkan dari
penggunaan tes tertulis dengan jenis soal pilihan ganda. Kemudian akan
dibandingkan dengan menggunakan uji SPSS untuk mengetahui model pembelajaran
mana yang lebih efektif diterapakan untuk pembelajaran di SD.
27
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Sugiyono (2010: 80) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,
populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek dan subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Berdasarkan definisi penelitian ini mengambil populasi seluruh siswa kelas 3 SD
Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dan SD Delik 02. Jumlah peserta
didik kelas 3 dari kedua SD kurang lebih berjumlah 50 anak.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakeristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada tabel 3.1 di halaman berikut
adalah sampel SD N Kauman Kidul dan SD N Delik 02:Tabel 3.2
Sampel SDN Mangunsari Kecamatan Sidomukti
NO Kelas/Sekolah Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah siswa1 Kelas 4 SDN Kauman
Kidul Eksperimen 14 8 22
2 Kelas 4 SDN Delik 02
Kontrol 10 12 22
Total subjek penelitian 24 20 51
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian data diperoleh berupa data tentang hasil belajar siswa. Peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data tes dan nontes untuk mengumpulkan
keterangan-keterangan yang diperlukan untuk penelitian. Teknik tes digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Jenis tes yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda.
28
Teknik pengumpulan data nontes menggunakan instrumen observasi yang dilakuakan
guna mengetahui tindakan atau kegiatan pembelajaran dan sintaks model
pembelajaran yang dilaksanakan guru serta kegiatan siswa ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan
lembar tes tertulis. Lembar observasi digunakan untuk mengamati tindakan guru
selama implementasi kepada dua kelompok. Tes dilakukan untuk mengukur hasil
belajar dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jenis tes yang digunakan berupa soal
pilihan ganda. Kisi-kisi yang digunakan untuk membuat tes berdasarkan KD yang
telah ditetapkan dari Buku Guru tematik kelas 3 pembelajaran tema Merupakan alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan hasil kognitif
3.4.2.1 Observasi
Observasi menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010: 203) merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
pengamatan dan ingatan. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui apakah pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan sintaks dan rencana
pembelajaran. Observasi dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas konrol saat
pembelajaran berlangsung. Instrumen observasi yang digunakan berupa butir-butir
pernyataan. Observasi di kelas eksperimen dilakukan berdasarkan langkah-langkah
model pembelajaran problem based learning dan kegiatan dalam RPP. Sedangkan
untuk kelas kontrol observasi dilakukan berdasarkan langkah-langkah model
pembelajaran Inquri dan kegiatan dalam RPP. Selain tindakan guru, aktivitas siswa
juga diobservasi untuk mengetahui keaktifan atau respon siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang digunakan.
29
3.4.2.2 Intrumen Tes
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa baik
sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberi perlakuan yang berbeda pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah lembar soal tes hasil belajar
dengan bentuk pilihan ganda. Sebelum diterapkan model PBL pada kelompok
eksperimen dan model Inkuiri pada kelompok kontrol pada kedua kelompok perlu
dilakukan pengukuran hasil belajar (pretest) untuk mengetahui tingkat homogenitas
dari kedua kelompok dalam subjek penelitian ini. Setelah diberikan perlakuan juga
perlu dilakukan pengukuran hasil belajar (posttest) pada kedua kelompok untuk
membandingkan model pembelajaran mana yang lebih efektif diterapkan untuk
pembelajaran kelas 3 pembelajaran tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan
cuaca dan iklim pembelajaran 5 di SD sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
langkah penyusunan lembar soal tes hasil belajar ini dimulai dari menentukan SK,
KD dan indikator sesuai dengan subtema, tema dan pembelajaran yang ingin
dikembangkan, menyusun kisi-kisi, membuat butir soal, uji coba, analisis validitas,
reliabilitas dan tingkat kesukaran soal, lalu dilanjutkan memlih dan memperbaiki tes.
Tabel 3.2 dan tabel 3.3 di halaman berikut ini adalah kisi-kisi Pretest dan Posttest.Tabel 3.3
Kisi-kisi Pre-test Hasil Belajar Kelas 3 Tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 pembelajaran 5 Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Nomer Soal
Bahasa Indonesia1. Menggali informasi dari teks
laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
3.1.9 Mengidentifikasii teks laporan informatif tentang perubahan wujud benda secara lisan atau tulis.
1, 2, 3, 4, 5, 6,7
30
membantu pemahaman untuk membantu pemahaman.
2. Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya,serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
4.1 Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian..
4.1.12 Menguraikan gagasan pokok dari teks laporan informatif tentang perubahan iklim dan cuaca secara lisan atau tulis dengan tepat..
8, 9, 10, 1112,13
MATEMATIKA3. Menentukan perbandingan
data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran.
3.14 Menentukan perbandingan data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran
3.14.1 Membandingkan data berupa tabel grafik batang dan grafik lingkaran yang diamatinya.
14, 15, 16, 17, 18
4. Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.
4.11 Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.
4.11.2 Membuat grafik batang berdasarkan data yang sudah diperoleh.
19, 20, 21, 22, 23 ,24, 25, 26
PPKN5. Memahami simbolsimbol sila
Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.
3.1 Memahami simbolsimbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.
3.1.3 Mengidentifikasi bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan dari pemanasan global.
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33
31
.4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkan dengan pemahamannya terhadap simbol silasila Pancasila..
34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
Tabel 3.4Kisi-kisi Post-test Hasil Belajar Kelas 3 Tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca
dan iklim pembelajaran 5 Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Nomer Soal
Bahasa Indonesia6. Menggali informasi
dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
3.1.9 Mengidentifikasii teks laporan informatif tentang perubahan wujud benda secara lisan atau tulis.
1, 2, 3, 4, 5, 6
7. Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya,serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
4.1 Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian..
4.1.12 Menguraikan gagasan pokok dari teks laporan informatif tentang perubahan iklim dan cuaca secara lisan atau tulis dengan tepat..
7, 8, 9, 10, 1112
32
anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
MATEMATIKA8. Menentukan
perbandingan data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran.
3.14 Menentukan perbandingan data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran
3.14.1 Membandingkan data berupa tabel grafik batang dan grafik lingkaran yang diamatinya.
13, 14, 15, 16, 17
9. Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.
4.11 Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.
4.11.2 Membuat grafik batang berdasarkan data yang sudah diperoleh.
18, 19, 20, 21, 22, 23 ,24, 25
PPKN10. Memahami
simbolsimbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.
3.1 Memahami simbolsimbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.
3.1.3 Mengidentifikasi bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan dari pemanasan global.
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32
.4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkan dengan pemahamannya terhadap simbol silasila Pancasila..
4.1.3 Menyusun poster kampanye untuk mencegah pemanasan global sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan.
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
3.4.3 Intrumen Hasil Belajar
Sebelum butir soal yang sudah dibuat digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah diberikan perlakuan, butir soal perlu diuji coba terlebih dahulu, untuk
mengetahui (mengukur) kevalidan dan keajegan instrumen soal yang nantinya
digunakan . Sedangkan uji analisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal pada masing-masing butir soal pretest dan
33
posttest.
3.4.3.1 Uji Validitas
Setelah uji coba dilakukan langkah selanjutnya adalah menghitung validitas.
Menurut Sugiyono (2011: 173) “valid digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur dan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS For Windows Version 16. Penelitian ini menggunakan teori koefisien
validitas yang besarnya berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat
memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga
pembelajaran”. Setalah diuji mengunakan SPSS for Windows Version 16 maka
instrumen soal yang dapat digunakan adalah instrumen yang memiliki tingkat
validitas diatas 0.388 sesuai dengan product moment apabila siswa yang diuji
validitas ada 25 orang. Apabila rhitung>rtabel maka soal tersebut dapat dikatan valid
sedangkan jika rhitung<rtabel maka soal tersebut tidak valid. rtabel = 0,388, Jika rhitung
lebih besar dari 0,388 maka soal itu dikatakan valid. Pada tabel 3.3 dan 3.4 berikut ini
adalah butir kevalidan soal setelah dilakukannya uji validitas:Tabel 3.5
Hasil Uhi Validitas Instrument Prestes Item-Total Statistics
No Kategori range Soal No jumlahValid 0.339 – 1.00 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 15, 16, 19, 20,
23, 24, 26, 29, 30, 32, 33, 35, 36, 38, 40 24
Tidak Valid 0 – 0.338 3, 7, 10, 13, 14, 17, 18, 21, 22, 25, 27, 28, 31, 34, 37, 39
16
Tabel 3.6Hasil Uhi Validitas Instrument Prestes
No Kategori range Soal No jumlahValid 0.339 – 1.00 1, 2, 4, 5, 6, 9, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 22,
23, 24, 26, 29, 30, 32, 33, 35, 36, 22
Tidak Valid 0 – 0.338 3, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 17, 21, 25, 27, 28, 31, 34, 37, 38, 39, 40
18
Setelah melakukan uji validitas intrumen soal prestes terdapat 23 intrumen
yang valid, namun peneliti hanya mengambil 20 intrumen yaitu 1, 2, 4, 5, 6, 9, 12, 13,
34
16, 18, 20, 22, 24, 26, 29, 30, 32, 34, 35, 36. Sedangkan uji coba soal protes terdapat
23 intrumen yang valid, namun peneliti hanya mengambil 20 intrumen yaitu 1, 2, 4,
6, 9, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 23, 24, 26, 29, 32, 33, 36, 38, 40.
Selajutnya setelah menghitung atau menguji menggunakan SPSS For
Windows Version 16 maka hasil yang diperoleh dibandingkan dengan nilai signifikan
yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila hasil r hitung lebih besar atau sama
dengan nilai r pada tabel maka butir soal dapat dinyatakan valid.
3.4.3.2 Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah uji
realibilitas. Kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan
atau ajeg sering disebut dengan Reabilitas. Menurut Sugiyono (2011: 173)
“instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama”. Penelitian ini menggunakan teori Azwar untuk
menentukan batas koefisien reliabilitas. Menurut Azwar (2012: 98) jika suatu
koefisien reliabilitas yang tingginya hanya 0,600 Cuma menampakkan variasi eror
semata. Azwar juga menambahkan bila digunakan di kelas oleh para guru hendaknya
paling tidak memiliki koefisien reliabilitas 0,70 atau lebih. Jadi dalam penelitian ini
untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen tes menggunakan teori Azwar, yaitu
jika harga koefisien. Untuk mengetahui reliabilitas suatu soal adalah dengan
membandingkan nilai rhitung dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai rhitung
adalah nilai “Cronbach’s Alpha”. Syarat soal dikatakan reliabel bila r Alpha > r tabel
begitu pula sebaliknya. Menurut teori Azwar, jika koefisien reliabilitas atau
chronbach’s alphas kurang dari 0,06 adalah kurang baik, sedangkan untuk 0,7 dapat
diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
35
Tabel 3.7Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre-test
Cronbach's Alpha N of Items.912 23
Pada tabel 3.5 terlihat bahwa jumlah item soal ada 40 dengan nilai Alpha
0,912. Berdasarkan pada kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.5, maka dapat
dikategorikan reliabilitas dapat diterima atau baik. Sehingga instrumen tes ini dapat
digunakan untuk peneltian selanjutnya.Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest
Cronbach's Alpha N of Items.908 24
Pada tabel 3.6 terlihat bahwa jumlah item soal ada 40 dengan nilai Alpha
0,908. Berdasarkan pada kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.6, maka dapat
dikategorikan reliabilitas dapat diterima atau baik. Sehingga instrumen tes ini dapat
digunakan untuk peneltian selanjutnya.
3.4.3.3 Uji Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada butir soal yang telah dibuat,
maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah uji tingkat kesukaran soal. Kenapa
perlu dilakukan uji tingkat kesukaran soal karena menurut Wardanie, dkk (2012:338)
kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian pula sebaliknya semakin rendah
tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Slameto (2012:338) untuk mengetahui
indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
P = B
N
B= jumlah peserta didik yang menjawab betul
N= jumlah peserta didik
Tingkat kesukaran dinyatakan dalam bentuk proporsi yang berkisar 0,00-1,00.
36
Untuk mementukan kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel 3.5 tingkat
kesukaran berikut ini.
Tabel 3.9Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran0,00 – 0,25 Sukar0,26 - 0,75 Sedang0,76 - 1,00 Mudah
Berdasarkan hasil siswa dari soal yang akan digunakan untuk pretest dan
postest kemudian dilakukan uji tingkat kesukaran soal. Sebagai contoh,
perhitungannya sebagai berikut. Misal untuk soal pretest nomor 1. Diketahui
banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar (B) adalah 18 siswa dan jumlah
seluruh siswa peserta tes (JS) adalah 25. Maka dapat dilakukan perhitungan sebagai
berikut:
P =B
JS
P=20
18
P=0,72
Berdasarkan perhitungan hasil indeks kesukaran (P) yang diperoleh angka
0,72 yang tergolong sedang. Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan melihat
tabel 3.5. Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori sedang. Tingkat
kesukaran soal pretest dari nomor 1 sampai 20 juga dilakukan perhitungan yang sama
sesuai proses tersebut. Berikut ini Hasil tingkat kesukaran soal pretest dan postest .Tabel 3.10
Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pretest
No Kategori range Soal No Jumlah 1 Mudah 0,76 – 1,00 4, 5, 26, 29, 30, 32, 34, 35, 36 92 Sedang 0,26 – 0,75 1, 2, 6, 9, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 33 133 Sukar 0,00 – 0,25 - -
37
Tabel 3.11Analisis Tingkat Kesukaran Soal Posttest
No Kategori range Soal No Jumlah 1 Mudah 0,76 – 1,00 4, 5, 6 , 11, 20, 24, 26, 29, 30, 32, 35, 36 62 Sedang 0,26 – 0,75 1, 2, 8, 9, 12, 15, 16, 19, 38, 40 103 Sukar 0,00 – 0,25 23, 33 2
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang didapat dari penelitian ini yakni berupa data hasil tes belajar kelas 3
pembelajaran tema 3 Energi dan Perubahannya, subtema 2 perubahan energy
pembelajaran 5 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data
dilakukan dengan tujuan untuk menjawab hipotesis yang sudah dirumuskan. Sebelum
dilakukan uji hipotesis maka perlu dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji
normalitas dan homogenitas. Apabila hasil data dari 2 kelas kelompok memiliki data
normal dan homogen maka akan menggunakan statistik parametrik uji t Independent
Sample t-Test. Namun apabila salah satu data yang diperoleh dari hasil uji normalitas
dan homogenitas tidak terpenuhi maka akan menggunakan statistik nonparametrik,
yaitu uji Mann-Whitney U. Menurut Sulaiman (2005: 29) Uji Mann-Whitney U
digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif 2 sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal, dan untuk dua sampel yang berukuran tidak sama. Uji ini
merupakan uji yang paling sering digunakan oleh peneliti diantara uji-uji lain pada uji
nonparametrik untuk menguji dua sampel independen, ketika asumsi-asumsi dari
statistik uji t (misalnya data sampel harus mengikuti distribusi normal).
3.5.1 Uji Prasyarat
3.5.1.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mencaritahu apakah sampel dalam penelitian
ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila data
berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila
data tidak normal maka digunakan statistik nonparametrik. Jika data tidak normal,
maka harus dilakukan transformasi data terlebih dahulu untuk menormalkan
38
distribusinya. Jika transformasi yang dilakukan tidak mampu menormalkan distribusi
data tersebut, maka uji-t tidak valid untuk digunakan sehingga disarankan untuk
melakukan uji no-parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
dengan Kolmogorov Smirnov. Menurut Sulaiman (2005:23) tersebut nomal jika
probabilitas atau p > 0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov.
3.6.1.2 Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji Normalitas maka selanjutnya uji prasyarat yang kedua
adalah uji Homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahua apakah ada
kedua kelompok homogen atau tidak. Dalam penelitian ini Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
homogen atau tidak.
Menurut Sulaiman (2002: 122) kedua kelompok dikatakan berasal dari
kelompok yang homogen apabila hasil uji statistika pada signifikansi menunjukkan
angka 0,05. Jadi jika nilai signifikansi > 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok
tersebut homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 dapat dikatakan kedua
kelompok tersebut tidak homogen.
Disamping uji prasyarat penelitian seperti telah dibahas di atas, peneliti juga
melakukan pengendalian terhadap validitas internal dan eksternal. Menurut Punaji
Darmadi (2011: 186), menyebutkan bahwa variabel dependen bisa dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut seperti sejarah, kematangan, pretes, instrumentasi,
regresi statistik, mortalitas, interaksi faktor-faktor, interaksi pengaruh bias, interaksi
pretest, pengaruh reaktif proses eksperimen, inferensi antarperlakuan.
3.6.2 Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji prasyarat, kemudian dilakukan analisis uji hipotesis untuk
mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak dengan prosedur sebagai berikut. Kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesis menggunakan kriteria: Ho diterima dan Ha
ditolak apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas kesalahan (α)>0,05.
Sebaliknya Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai signifikansi atau nilai
39
probabilitas kesalahan (α) < 0,05 Hipotesis yang ak eksperimen ini adalah:
: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa yang mendapat H0
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dan Inquri.
: Terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa yang mendapat pembelajaran Ha
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Inquri.
H1: Prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajara Problem Based
learning (PBL) lebih baik dibandingkan Prestasi belajar menggunakan model
Inquiri .
H2: Prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) lebih baik dari dibandingkan Prestasi belajar menggunakan
model pembelajaran Inquri