BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2...

16
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Eksperimen Research). eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit dilaksanakan. 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian ini akan akan menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang pada pengajarannya diberikan perlakuan/treatment dengan pembelajaran Problem Based Learning. Kelompok kontrol sendiri merupakan kelompok yang pengajarannya mengimplementasikan model pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Penelitian Nonequivalent Control Group Design akan gunakan dalam penelitian ini.. Sugiyono (2010: 116) mengatakan bahwa desain ini hampir sama dengan desain pretest-posttest control group design, hanya saja dalam desain ini pemilihan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak secara random. Kemudian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikansi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gambaran dari desain penelitian menurut Sugiyono (2010: 116) Nonequivalent Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain, dan Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain

eksperimen semu (Quasi Eksperimen Research). eksperimen semu merupakan

pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit

dilaksanakan.

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian ini akan akan menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang

pada pengajarannya diberikan perlakuan/treatment dengan pembelajaran Problem

Based Learning. Kelompok kontrol sendiri merupakan kelompok yang pengajarannya

mengimplementasikan model pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Penelitian

Nonequivalent Control Group Design akan gunakan dalam penelitian ini.. Sugiyono

(2010: 116) mengatakan bahwa desain ini hampir sama dengan desain pretest-posttest

control group design, hanya saja dalam desain ini pemilihan kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak secara random. Kemudian kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui apakah ada

perbedaan signifikansi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Gambaran dari desain penelitian menurut Sugiyono (2010: 116) Nonequivalent

Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

25

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Sebelum Perlakuan Perlakuan Sesudah Perlakuan

Kelompok Eksperimen O1 X1 O2Kelompok Kontrol O3 X2 O4

Sumber: Sugiyono (2010)

Desain penelitian ini terdapat data pretest kelompok eksperimen (O1) dan

kelompok kontrol (O3), data posttest kelompok eksperimen (O2) dan kelompok

kontrol (O4). Pemberian perlakuan pada kelompk eksperimen yaitu penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (X1) dan kelompok kontrol yaitu

penerapan model pembelajaran Inkuiri (X2).

Keterangan:

X1 : Perlakuan 1 (pembelajaran dengan menggunakan model PBL).

X2 : Perlakuan 2 (pembelajaran dengan menggunakan model Inkuiri).

O1 : Hasil pretest kelompok eksperimen.

O2 : Hasil posttest kelompok eksperimen.

O3 : Hasil pretest kelompok kontrol.

O4 : Hasil posttest kelompok kontrol.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sukmadinata (2012: 194) adalah hubungan antara

dua hal, segi, aspek, komponen atau lebih. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 60)

segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya. Ada lima macam

variabel Menurut sugiyono, sebagi berikut: 1) variabel independen; 2) variabel

dependen; 3) Variabel moderator; 4) variabel intervening; 5) variabel control.

Ada dua variabel yan akan digunakan yaitu meliputi variabel independen (bebas)

dan variabel dependen (terkait). Menurut Sugiyono (2010: 61) variabel bebas Sering

disebut dengan variabel independen yang memiliki arti variabel yang mempengaruhi

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

26

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau

desebut variabel terikat. Sedangkan varibel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas atau independen.

Variabel dependen dari penelitian ini adalah prestasi belajar tema 3 Perubahan di alam,

subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.

Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sebab akibat yang terjadi

antara variabel bebas (Independen) sebagai penyebab terhadap variabel terikat

(Dependen) sebagai akibat. Variabel bebas yang pertama adalah penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada kelompok eksperimen, yang

didefinisikan secara operasional sebagai kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 3

dengan tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim

pembelajaran 5 Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang didasarkan

pada masalah yang terjadi dikehidupan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh siswa.

Pada saat proses pembelajaran guru mengaitkan pembelajaran dengan permasalahan

kehidupan nyata siswa, membentuk kelompok, berdiskusi, melaporkan hasil diskusi

dan merefleksi pembelajaran yang telah dilalui.

Variabel bebas yang kedua adalah penerapan model pembelajaran Inquiri pada

kelompok kontrol, yang didefinisikan secara operasional sebagai kegiatan belajar

mengajar pada siswa kelas 3 dengan 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan

cuaca dan iklim pembelajaran 5

Penelitian ini menggunakan hasil belajar yang terbatas pada hasil belajar aspek

kognitif tema tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim

pembelajaran 5 siswa kelas 3 sebagai variabel terikat. Hasil belajar tema 3 Perubahan

di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 didefinisikan secara

operasional sebagai ketercapaian hasil belajar dari aspek kognitif didapatkan dari

penggunaan tes tertulis dengan jenis soal pilihan ganda. Kemudian akan

dibandingkan dengan menggunakan uji SPSS untuk mengetahui model pembelajaran

mana yang lebih efektif diterapakan untuk pembelajaran di SD.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

27

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Sugiyono (2010: 80) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,

populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek dan subyek yang dipelajari,

tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Berdasarkan definisi penelitian ini mengambil populasi seluruh siswa kelas 3 SD

Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dan SD Delik 02. Jumlah peserta

didik kelas 3 dari kedua SD kurang lebih berjumlah 50 anak.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakeristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada tabel 3.1 di halaman berikut

adalah sampel SD N Kauman Kidul dan SD N Delik 02:Tabel 3.2

Sampel SDN Mangunsari Kecamatan Sidomukti

NO Kelas/Sekolah Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah siswa1 Kelas 4 SDN Kauman

Kidul Eksperimen 14 8 22

2 Kelas 4 SDN Delik 02

Kontrol 10 12 22

Total subjek penelitian 24 20 51

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian data diperoleh berupa data tentang hasil belajar siswa. Peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data tes dan nontes untuk mengumpulkan

keterangan-keterangan yang diperlukan untuk penelitian. Teknik tes digunakan untuk

memperoleh data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Jenis tes yang

digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

28

Teknik pengumpulan data nontes menggunakan instrumen observasi yang dilakuakan

guna mengetahui tindakan atau kegiatan pembelajaran dan sintaks model

pembelajaran yang dilaksanakan guru serta kegiatan siswa ketika mengikuti kegiatan

pembelajaran.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan

lembar tes tertulis. Lembar observasi digunakan untuk mengamati tindakan guru

selama implementasi kepada dua kelompok. Tes dilakukan untuk mengukur hasil

belajar dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jenis tes yang digunakan berupa soal

pilihan ganda. Kisi-kisi yang digunakan untuk membuat tes berdasarkan KD yang

telah ditetapkan dari Buku Guru tematik kelas 3 pembelajaran tema Merupakan alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan hasil kognitif

3.4.2.1 Observasi

Observasi menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010: 203) merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

pengamatan dan ingatan. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui apakah pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan sintaks dan rencana

pembelajaran. Observasi dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas konrol saat

pembelajaran berlangsung. Instrumen observasi yang digunakan berupa butir-butir

pernyataan. Observasi di kelas eksperimen dilakukan berdasarkan langkah-langkah

model pembelajaran problem based learning dan kegiatan dalam RPP. Sedangkan

untuk kelas kontrol observasi dilakukan berdasarkan langkah-langkah model

pembelajaran Inquri dan kegiatan dalam RPP. Selain tindakan guru, aktivitas siswa

juga diobservasi untuk mengetahui keaktifan atau respon siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang digunakan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

29

3.4.2.2 Intrumen Tes

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa baik

sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberi perlakuan yang berbeda pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah lembar soal tes hasil belajar

dengan bentuk pilihan ganda. Sebelum diterapkan model PBL pada kelompok

eksperimen dan model Inkuiri pada kelompok kontrol pada kedua kelompok perlu

dilakukan pengukuran hasil belajar (pretest) untuk mengetahui tingkat homogenitas

dari kedua kelompok dalam subjek penelitian ini. Setelah diberikan perlakuan juga

perlu dilakukan pengukuran hasil belajar (posttest) pada kedua kelompok untuk

membandingkan model pembelajaran mana yang lebih efektif diterapkan untuk

pembelajaran kelas 3 pembelajaran tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan

cuaca dan iklim pembelajaran 5 di SD sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

langkah penyusunan lembar soal tes hasil belajar ini dimulai dari menentukan SK,

KD dan indikator sesuai dengan subtema, tema dan pembelajaran yang ingin

dikembangkan, menyusun kisi-kisi, membuat butir soal, uji coba, analisis validitas,

reliabilitas dan tingkat kesukaran soal, lalu dilanjutkan memlih dan memperbaiki tes.

Tabel 3.2 dan tabel 3.3 di halaman berikut ini adalah kisi-kisi Pretest dan Posttest.Tabel 3.3

Kisi-kisi Pre-test Hasil Belajar Kelas 3 Tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 pembelajaran 5 Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Nomer Soal

Bahasa Indonesia1. Menggali informasi dari teks

laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk

3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah

3.1.9 Mengidentifikasii teks laporan informatif tentang perubahan wujud benda secara lisan atau tulis.

1, 2, 3, 4, 5, 6,7

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

30

membantu pemahaman untuk membantu pemahaman.

2. Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya,serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.

4.1 Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian..

4.1.12 Menguraikan gagasan pokok dari teks laporan informatif tentang perubahan iklim dan cuaca secara lisan atau tulis dengan tepat..

8, 9, 10, 1112,13

MATEMATIKA3. Menentukan perbandingan

data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran.

3.14 Menentukan perbandingan data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran

3.14.1 Membandingkan data berupa tabel grafik batang dan grafik lingkaran yang diamatinya.

14, 15, 16, 17, 18

4. Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.

4.11 Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.

4.11.2 Membuat grafik batang berdasarkan data yang sudah diperoleh.

19, 20, 21, 22, 23 ,24, 25, 26

PPKN5. Memahami simbolsimbol sila

Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

3.1 Memahami simbolsimbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

3.1.3 Mengidentifikasi bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan dari pemanasan global.

27, 28, 29, 30, 31, 32, 33

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

31

.4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkan dengan pemahamannya terhadap simbol silasila Pancasila..

34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

Tabel 3.4Kisi-kisi Post-test Hasil Belajar Kelas 3 Tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca

dan iklim pembelajaran 5 Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Nomer Soal

Bahasa Indonesia6. Menggali informasi

dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.

3.1.9 Mengidentifikasii teks laporan informatif tentang perubahan wujud benda secara lisan atau tulis.

1, 2, 3, 4, 5, 6

7. Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya,serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku

4.1 Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian..

4.1.12 Menguraikan gagasan pokok dari teks laporan informatif tentang perubahan iklim dan cuaca secara lisan atau tulis dengan tepat..

7, 8, 9, 10, 1112

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

32

anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.

MATEMATIKA8. Menentukan

perbandingan data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran.

3.14 Menentukan perbandingan data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran

3.14.1 Membandingkan data berupa tabel grafik batang dan grafik lingkaran yang diamatinya.

13, 14, 15, 16, 17

9. Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.

4.11 Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.

4.11.2 Membuat grafik batang berdasarkan data yang sudah diperoleh.

18, 19, 20, 21, 22, 23 ,24, 25

PPKN10. Memahami

simbolsimbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

3.1 Memahami simbolsimbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

3.1.3 Mengidentifikasi bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan dari pemanasan global.

26, 27, 28, 29, 30, 31, 32

.4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkan dengan pemahamannya terhadap simbol silasila Pancasila..

4.1.3 Menyusun poster kampanye untuk mencegah pemanasan global sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan.

33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40

3.4.3 Intrumen Hasil Belajar

Sebelum butir soal yang sudah dibuat digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah diberikan perlakuan, butir soal perlu diuji coba terlebih dahulu, untuk

mengetahui (mengukur) kevalidan dan keajegan instrumen soal yang nantinya

digunakan . Sedangkan uji analisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk

mengetahui tingkat kesukaran soal pada masing-masing butir soal pretest dan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

33

posttest.

3.4.3.1 Uji Validitas

Setelah uji coba dilakukan langkah selanjutnya adalah menghitung validitas.

Menurut Sugiyono (2011: 173) “valid digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur dan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS For Windows Version 16. Penelitian ini menggunakan teori koefisien

validitas yang besarnya berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat

memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga

pembelajaran”. Setalah diuji mengunakan SPSS for Windows Version 16 maka

instrumen soal yang dapat digunakan adalah instrumen yang memiliki tingkat

validitas diatas 0.388 sesuai dengan product moment apabila siswa yang diuji

validitas ada 25 orang. Apabila rhitung>rtabel maka soal tersebut dapat dikatan valid

sedangkan jika rhitung<rtabel maka soal tersebut tidak valid. rtabel = 0,388, Jika rhitung

lebih besar dari 0,388 maka soal itu dikatakan valid. Pada tabel 3.3 dan 3.4 berikut ini

adalah butir kevalidan soal setelah dilakukannya uji validitas:Tabel 3.5

Hasil Uhi Validitas Instrument Prestes Item-Total Statistics

No Kategori range Soal No jumlahValid 0.339 – 1.00 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 15, 16, 19, 20,

23, 24, 26, 29, 30, 32, 33, 35, 36, 38, 40 24

Tidak Valid 0 – 0.338 3, 7, 10, 13, 14, 17, 18, 21, 22, 25, 27, 28, 31, 34, 37, 39

16

Tabel 3.6Hasil Uhi Validitas Instrument Prestes

No Kategori range Soal No jumlahValid 0.339 – 1.00 1, 2, 4, 5, 6, 9, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 22,

23, 24, 26, 29, 30, 32, 33, 35, 36, 22

Tidak Valid 0 – 0.338 3, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 17, 21, 25, 27, 28, 31, 34, 37, 38, 39, 40

18

Setelah melakukan uji validitas intrumen soal prestes terdapat 23 intrumen

yang valid, namun peneliti hanya mengambil 20 intrumen yaitu 1, 2, 4, 5, 6, 9, 12, 13,

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

34

16, 18, 20, 22, 24, 26, 29, 30, 32, 34, 35, 36. Sedangkan uji coba soal protes terdapat

23 intrumen yang valid, namun peneliti hanya mengambil 20 intrumen yaitu 1, 2, 4,

6, 9, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 23, 24, 26, 29, 32, 33, 36, 38, 40.

Selajutnya setelah menghitung atau menguji menggunakan SPSS For

Windows Version 16 maka hasil yang diperoleh dibandingkan dengan nilai signifikan

yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila hasil r hitung lebih besar atau sama

dengan nilai r pada tabel maka butir soal dapat dinyatakan valid.

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah uji

realibilitas. Kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan

atau ajeg sering disebut dengan Reabilitas. Menurut Sugiyono (2011: 173)

“instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama”. Penelitian ini menggunakan teori Azwar untuk

menentukan batas koefisien reliabilitas. Menurut Azwar (2012: 98) jika suatu

koefisien reliabilitas yang tingginya hanya 0,600 Cuma menampakkan variasi eror

semata. Azwar juga menambahkan bila digunakan di kelas oleh para guru hendaknya

paling tidak memiliki koefisien reliabilitas 0,70 atau lebih. Jadi dalam penelitian ini

untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen tes menggunakan teori Azwar, yaitu

jika harga koefisien. Untuk mengetahui reliabilitas suatu soal adalah dengan

membandingkan nilai rhitung dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai rhitung

adalah nilai “Cronbach’s Alpha”. Syarat soal dikatakan reliabel bila r Alpha > r tabel

begitu pula sebaliknya. Menurut teori Azwar, jika koefisien reliabilitas atau

chronbach’s alphas kurang dari 0,06 adalah kurang baik, sedangkan untuk 0,7 dapat

diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

35

Tabel 3.7Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre-test

Cronbach's Alpha N of Items.912 23

Pada tabel 3.5 terlihat bahwa jumlah item soal ada 40 dengan nilai Alpha

0,912. Berdasarkan pada kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.5, maka dapat

dikategorikan reliabilitas dapat diterima atau baik. Sehingga instrumen tes ini dapat

digunakan untuk peneltian selanjutnya.Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest

Cronbach's Alpha N of Items.908 24

Pada tabel 3.6 terlihat bahwa jumlah item soal ada 40 dengan nilai Alpha

0,908. Berdasarkan pada kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.6, maka dapat

dikategorikan reliabilitas dapat diterima atau baik. Sehingga instrumen tes ini dapat

digunakan untuk peneltian selanjutnya.

3.4.3.3 Uji Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada butir soal yang telah dibuat,

maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah uji tingkat kesukaran soal. Kenapa

perlu dilakukan uji tingkat kesukaran soal karena menurut Wardanie, dkk (2012:338)

kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian pula sebaliknya semakin rendah

tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Slameto (2012:338) untuk mengetahui

indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

P = B

N

B= jumlah peserta didik yang menjawab betul

N= jumlah peserta didik

Tingkat kesukaran dinyatakan dalam bentuk proporsi yang berkisar 0,00-1,00.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

36

Untuk mementukan kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel 3.5 tingkat

kesukaran berikut ini.

Tabel 3.9Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran0,00 – 0,25 Sukar0,26 - 0,75 Sedang0,76 - 1,00 Mudah

Berdasarkan hasil siswa dari soal yang akan digunakan untuk pretest dan

postest kemudian dilakukan uji tingkat kesukaran soal. Sebagai contoh,

perhitungannya sebagai berikut. Misal untuk soal pretest nomor 1. Diketahui

banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar (B) adalah 18 siswa dan jumlah

seluruh siswa peserta tes (JS) adalah 25. Maka dapat dilakukan perhitungan sebagai

berikut:

P =B

JS

P=20

18

P=0,72

Berdasarkan perhitungan hasil indeks kesukaran (P) yang diperoleh angka

0,72 yang tergolong sedang. Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan melihat

tabel 3.5. Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori sedang. Tingkat

kesukaran soal pretest dari nomor 1 sampai 20 juga dilakukan perhitungan yang sama

sesuai proses tersebut. Berikut ini Hasil tingkat kesukaran soal pretest dan postest .Tabel 3.10

Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pretest

No Kategori range Soal No Jumlah 1 Mudah 0,76 – 1,00 4, 5, 26, 29, 30, 32, 34, 35, 36 92 Sedang 0,26 – 0,75 1, 2, 6, 9, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 33 133 Sukar 0,00 – 0,25 - -

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

37

Tabel 3.11Analisis Tingkat Kesukaran Soal Posttest

No Kategori range Soal No Jumlah 1 Mudah 0,76 – 1,00 4, 5, 6 , 11, 20, 24, 26, 29, 30, 32, 35, 36 62 Sedang 0,26 – 0,75 1, 2, 8, 9, 12, 15, 16, 19, 38, 40 103 Sukar 0,00 – 0,25 23, 33 2

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang didapat dari penelitian ini yakni berupa data hasil tes belajar kelas 3

pembelajaran tema 3 Energi dan Perubahannya, subtema 2 perubahan energy

pembelajaran 5 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data

dilakukan dengan tujuan untuk menjawab hipotesis yang sudah dirumuskan. Sebelum

dilakukan uji hipotesis maka perlu dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji

normalitas dan homogenitas. Apabila hasil data dari 2 kelas kelompok memiliki data

normal dan homogen maka akan menggunakan statistik parametrik uji t Independent

Sample t-Test. Namun apabila salah satu data yang diperoleh dari hasil uji normalitas

dan homogenitas tidak terpenuhi maka akan menggunakan statistik nonparametrik,

yaitu uji Mann-Whitney U. Menurut Sulaiman (2005: 29) Uji Mann-Whitney U

digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif 2 sampel independen bila

datanya berbentuk ordinal, dan untuk dua sampel yang berukuran tidak sama. Uji ini

merupakan uji yang paling sering digunakan oleh peneliti diantara uji-uji lain pada uji

nonparametrik untuk menguji dua sampel independen, ketika asumsi-asumsi dari

statistik uji t (misalnya data sampel harus mengikuti distribusi normal).

3.5.1 Uji Prasyarat

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mencaritahu apakah sampel dalam penelitian

ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila data

berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila

data tidak normal maka digunakan statistik nonparametrik. Jika data tidak normal,

maka harus dilakukan transformasi data terlebih dahulu untuk menormalkan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

38

distribusinya. Jika transformasi yang dilakukan tidak mampu menormalkan distribusi

data tersebut, maka uji-t tidak valid untuk digunakan sehingga disarankan untuk

melakukan uji no-parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

dengan Kolmogorov Smirnov. Menurut Sulaiman (2005:23) tersebut nomal jika

probabilitas atau p > 0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov.

3.6.1.2 Uji Homogenitas

Setelah melakukan uji Normalitas maka selanjutnya uji prasyarat yang kedua

adalah uji Homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahua apakah ada

kedua kelompok homogen atau tidak. Dalam penelitian ini Uji homogenitas

dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

homogen atau tidak.

Menurut Sulaiman (2002: 122) kedua kelompok dikatakan berasal dari

kelompok yang homogen apabila hasil uji statistika pada signifikansi menunjukkan

angka 0,05. Jadi jika nilai signifikansi > 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok

tersebut homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 dapat dikatakan kedua

kelompok tersebut tidak homogen.

Disamping uji prasyarat penelitian seperti telah dibahas di atas, peneliti juga

melakukan pengendalian terhadap validitas internal dan eksternal. Menurut Punaji

Darmadi (2011: 186), menyebutkan bahwa variabel dependen bisa dipengaruhi oleh

faktor-faktor sebagai berikut seperti sejarah, kematangan, pretes, instrumentasi,

regresi statistik, mortalitas, interaksi faktor-faktor, interaksi pengaruh bias, interaksi

pretest, pengaruh reaktif proses eksperimen, inferensi antarperlakuan.

3.6.2 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji prasyarat, kemudian dilakukan analisis uji hipotesis untuk

mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak dengan prosedur sebagai berikut. Kriteria

penerimaan atau penolakan hipotesis menggunakan kriteria: Ho diterima dan Ha

ditolak apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas kesalahan (α)>0,05.

Sebaliknya Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai signifikansi atau nilai

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian 3.1.2 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/3/T1_292013187_BAB...Control Group Design dijelaskan pada halaman berikut ini:

39

probabilitas kesalahan (α) < 0,05 Hipotesis yang ak eksperimen ini adalah:

: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa yang mendapat H0

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) dan Inquri.

: Terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa yang mendapat pembelajaran Ha

menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Inquri.

H1: Prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajara Problem Based

learning (PBL) lebih baik dibandingkan Prestasi belajar menggunakan model

Inquiri .

H2: Prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) lebih baik dari dibandingkan Prestasi belajar menggunakan

model pembelajaran Inquri