BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan...

21
53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN Variabel -variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel terikat : Perilaku Prososial 2. Variabel bebas : Empati dan Pola Asuh Demokratis 3.2. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 3.2.1. Perilaku Prososial Perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang memberikan konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun psikologis yang memberi keuntungan pada orang lain atau dirinya sendiri. Aspek-aspek dari perilaku prososial diantaranya adalah berbagi (Sharing), kerjasama (Cooperative), menyumbang (Donating), menolong (Helping), kejujuran (Honesty), dan kedermawanan (Generosity). Aspek-aspek tersebut mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Eisenberg dan Munssen mengenai perilaku prososial. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku prososial ini menggunakan skala prososial yang disusun oleh Marisa (2010) dan telah dimodifikasi oleh penulis sendiri berdasarkan teori Eisenberg dan Mussen. Penilaian skala ini makin tinggi skor total yang diperoleh individu menunjukkan prososialnya makin tinggi, sedangkan makin rendah skor total yang diperoleh individu menunjukkan prososialnya makin lemah atau rendah.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

53

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. VARIABEL PENELITIAN

Variabel -variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel terikat : Perilaku Prososial

2. Variabel bebas : Empati dan Pola Asuh Demokratis

3.2. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

3.2.1. Perilaku Prososial

Perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang memberikan

konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun

psikologis yang memberi keuntungan pada orang lain atau dirinya sendiri.

Aspek-aspek dari perilaku prososial diantaranya adalah berbagi

(Sharing), kerjasama (Cooperative), menyumbang (Donating), menolong

(Helping), kejujuran (Honesty), dan kedermawanan (Generosity). Aspek-aspek

tersebut mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Eisenberg dan Munssen

mengenai perilaku prososial.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku prososial ini

menggunakan skala prososial yang disusun oleh Marisa (2010) dan telah

dimodifikasi oleh penulis sendiri berdasarkan teori Eisenberg dan Mussen.

Penilaian skala ini makin tinggi skor total yang diperoleh individu menunjukkan

prososialnya makin tinggi, sedangkan makin rendah skor total yang diperoleh

individu menunjukkan prososialnya makin lemah atau rendah.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

54

3.2.2. Empati

Empati adalah kecenderungan kecenderungan seseorang untuk

memahami pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, kondisi, keadaan orang lain

tanpa harus terlibat secara nyata di dalamnya.

Aspek-aspek yang terkandung dalam empati meliputi : Pengambilan

Perspektif, Fantasi, Perhatian Empatik dan Distress Pribadi. Alat ukur aspek

empati ini yaitu menggunakan skala empati yang dibuat Davis (1983) yang telah

diterjemahkan oleh Elvin (2001) dan telah dimodifikasi oleh penulis sendiri.

Penilaian skala empati ini makin tinggi skor total yang diperoleh

individu menunjukkan empatinya makin tinggi, sedangkan makin rendah skor

total yang diperoleh individu menunjukkan empatinya makin rendah.

3.2.3. Pola Asuh Demokratis

Pola Asuh Demokratis yaitu cara mendidik anak, di mana orang tua

menggunakan kebebasan dan pengendalian, dan ada kontrol yang diimbangi

dengan pemberian dukungan oleh orang tua kepada anak.

Alat ukur pola asuh orang tua menggunakan skala pola asuh orangtua,

skala yang digunakan adalah skala yang disusun oleh penulis sendiri dengan

mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Zahara Idris (dalam Shochib,

1998), yaitu adanya musyawarah dalam keluarga, adanya kebebasan yang

terkendali, adanya pengarahan dari orang tua, adanya bimbingan dan perhatian,

adanya saling menghormati antar anggota keluarga, dan adanya komunikasi dua

arah.

Penilaian skala pola asuh demokratis orang tua yaitu makin tinggi skor

total yang diperoleh individu menunjukkan pola asuhnya semakin demokratis,

sedangkan makin rendah skor total yang diperoleh individu menunjukkan pola

asuhnya semakin tidak demokratis.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

55

3.3. PARTISIPAN PENELITIAN

Azwar (2000) menyatakan bahwa subyek dalam penelitian merupakan

sumber utama data penelitian, yaitu memiliki data mengenai variabel-variabel

yang diteliti dan yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Populasi adalah

seluruh penduduk atau individu yang dimaksudkan untuk diteliti. Dalam

penelitian ini, subyek yang digunakan adalah remaja usia 11-19 tahun,

merupakan anak-anak di Pusat Pengembangan Anak di kota Solo dan masih

aktif mengikuti kegiatan PPA, aktif mengikuti kegiatan gereja, aktif mengikuti

pembelajaran di kelas PPA. Alasan dipilih subyek penelitian remaja usia 11-19

tahun dan anggota Pusat Pengembangan Anak di kota Solo karena:

1. Remaja anggota Pusat Pengembangan Anak di kota Solo.

Dengan alasan, remaja di PPA Solo adalah anak yang miskin

dalam empat bidang kehidupan, yaitu miskin intelektual, rohani, fisik,

sosio-emosionalnya, dengan asumsi anak yang mengalami kemiskinan

adalah anak yang perkembangannya mengalami masalah, salah satunya

perkembangan sosio-emosionalnya. Selain itu anak-anak PPA adalah

anak-anak dengan beraneka ragam latar belakang gaya pengasuhan.

2. Usia 11-19 tahun.

Pada usia ini remaja berada pada fase perkembangan di mana

salah satu tugas perkembangannya adalah masa remaja yang tersulit

adalah yang berhubungan dengan pencapaian tingkah laku sosial yang

bertanggung jawab (Hurlock, 1999).

3.4. POPULASI DAN SAMPEL

3.4.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi penelitian yang terdiri atas subyek

atau obyek amatan dengan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

56

untuk pengambilan kesimpulan, Sugiyono (2010). Sedangkan populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh PPA Solo yang berjumlah 15

PPA.

3.4.2 Sampel

Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut:

langkah pertama, peneliti mengambil sampel secara acak atau secara random

sampling dari 15 PPA Solo, dan ternyata didapat 5 PPA yaitu PPA Tresno

Putro, PPA Kalvari, PPA Sola Gracia, PPA Toya Pagesangan, dan PPA Air

Hidup yang akan dijadikan tempat penelitian; langkah kedua, dari 5 PPA yang

ada, peneliti melakukan survey jumlah remaja usia 11-19 pada tiap-tiap PPA

untuk dijadikan responden penelitian ini; langkah ketiga, hasil survey pada tiap-

tiap PPA jumlah keseluruhan remajanya 418 orang, namun yang aktif mengikuti

kegiatan PPA, aktif mengikuti kegiatan gereja, aktif mengikuti pembelajaran di

kelas PPA hanya 210 orang. Jumlah 200 orang yang aktif dalam kegiatan PPA

ini semuanya tersebar di 5 PPA yang akan dijadikan responden penelitian;

langkah ketiga, peneliti mengadakan penelitian ke 5 PPA yang ada, dari 210

remaja yang aktif itu hanya 115 skala penelitian yang diperoleh, dengan kata

lain, ketika peneliti memberikan angket penelitian, hanya 115 remaja yang

mengisi dari 5 PPA tersebut, yang 95 orang tidak hadir dalam pengisian angket

karena beberapa alasan. Alasan tersebut yaitu sedang mengikuti Ujian Akhir

Sekolah, sedang mengikuti latihan di gereja guna mengisi acara konser doa se-

Solo, ada pula yang sakit, ada juga alasan belum pulang dari sekolah karena

mengikuti kegiatan ektra wajib sekolah. Responden yang diperoleh 115 orang

tersebar di 5 PPA, diantaranya adalah : PPA Tresno Putro 30 orang, PPA

Kalvari 23 orang, PPA Sola Gracia 20 orang, PPA Toya Pagesangan 18 orang

dan PPA Air Hidup 23 orang dan semuanya aktif dan datang mengikuti kegiatan

PPA serta mengisi angket penelitian dari peneliti.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

57

3.5. INSTRUMEN DAN PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini, pengambilan data atau pengumpulan data yang

digunakan adalah skala psikologi yaitu skala yang disusun untuk mengungkap

sikap pro dan kontra, positif dan negative, setuju dan tidak setuju terhadap suatu

obyek social (Azwar, 1998).

Alasan menggunakan metode ini karena data yang diungkap berupa

konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu dan subyek

(Azwar, 1999). Hadi (1990) mengatakan bahwa subyek adalah orang yang

paling mengerti tentang dirinya sendiri, apa yang dinyatakan subyek kepada

peneliti benar-benar dapat dipercaya.

Skala yang digunakan untuk pengambilan data yaitu skala empati, pola

asuh demokratis, dan perilaku prososial. Pola dasar pengukuran skala di atas

menggunakan metode penskalaan model Likert. Penskalaan model Likert

menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), antara

sesuai dan tidak sesuai adalah netral (N), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak

sesuai (STS). Pernyataan favorabel atau positif dimulai dengan skor yaitu 5, 4,

3, 2, 1 dan pernyataan unfavorabel atau negative dimulai dengan skor yaitu 1, 2,

3, 4, 5.

3.5.1. Skala Perilaku Prososial

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku prososial ini

menggunakan skala prososial yang disusun oleh Marisa (2010) dan telah

dimodifikasi oleh penulis sendiri berdasarkan teori Eisenberg dan Mussen yang

meliputi aspek-aspek prososial dari Eisenberg dan Mussen seperti berbagi,

kerjasama, menyumbang, menolong, kejujuran, dan kedermawanan. Item-item

tersebut memiliki validitas 0,279-0,636 dan reliabilitas 0,828.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

58

Tabel 3.1

Alat Ukur Penelitian Skala Perilaku Prososial

SS

(Sangat

Sesuai)

S

(Sesuai)

N

(Netral)

TS

(Tidak

Sesuai)

STS

(Sangat

Tidak

Sesuai)

Favorable 5 4 3 2 1

Unfavorable 1 2 3 4 5

Tabel 3.2

Blue Print Skala Perilaku Prososial

No Aspek No Aitem

Jumlah Favorable Unfavorable

1 Berbagi 1,8,26 9,15,21 6

2 Kerjasama 2,3,14 7,10,16,20 7

3 Menyumbang 17,22,27 4,11,29 6

4 Menolong 5,23,32 24,30 5

5 Kejujuran 12,33 18,28 4

6 Kedermawanan 6,25,31 13,19 5

JUMLAH 18 15 33

Tabel 3.3

Tabel Daftar Sebaran Item Angket Perilaku Prososial

Sebelum Uji Coba

Aspek-aspek Indikator Item No Item

F UF

Berbagi Kesediaan untuk

memecahkan

masalah orang lain.

Saya bersedia berbagi solusi masalah

dengan teman yang mengalami

kesukaran.

1

Kesediaan

meluangkan waktu

untuk orang lain.

Saya selalu dapat meluangkan waktu

untuk teman yang ingin curhat.

8

Jika saya melihat ada teman yang

ingin curhat, saya berusaha

menyibukkan diri agar teman

mengurungkan niat untuk curhat

dengan saya.

15

Saya tidak memiliki waktu untuk 21

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

59

mendengarkan curhat teman yang

ceritanya menyedihkan.

Kesediaan

mendengarkan

cerita atau curahan

hati teman.

Saya bersedia mendengarkan curahan

hati teman saya yang sedang sedih.

26

Saya hanya bersedia bercerita dengan

teman untuk hal-hal yang

menyenangkan saja.

9

Kerjasama Menunjukkan

kemauan untuk

bekerja bersama-

sama dengan orang

lain dalam

menyelesaikan

tugas kebersamaan.

Saya bersedia mengerjakan tugas-

tugas sekolah bersama dengan teman

lain di dalam kelompok saya untuk

menyelesaikan tugas tersebut.

2

Saya bersedia bekerja sama dengan

siapa saja dalam menyelesaikan suatu

hal yang berkaitan dengan

kepentingan bersama.

14

Saya hanya bersedia bekerja sama

dengan teman-teman dekat saya.

20

Adanya situasi

saling

menguntungkan

satu sama lain.

Banyak manfaat ketika saya

berdiskusi kelompok untuk

membicarakan atau menyelesaikan

topik permasalahan.

3

Saya merasa tidak ada manfaatnya

bekerja bersama-sama karena akan

membuang-buang waktu saja.

16

Pendapat orang lain belum tentu

benar karena itu lebih baik bekerja

sendiri daripada melibatkan banyak

orang.

10

Saya tidak suka bekerjasama karena

akan membuang-buang waktu saja.

7

Menyumbang Memberikan

sesuatu barang

tanpa memandang

latar belakang suku

atau agama atau ras.

Saya akan menyumbang barang-

barang layak pakai kepada orang

yang benar-benar membutuhkan.

22

Ketika saya memberi, saya tidak

memandang dari latar belakang suku,

agama, ras mana saja.

27

Saya hanya akan menyumbangkan

barang-barang layak pakai kepada

orang-orang dari agama tertentu saja.

4

Kesediaan memberi

dengan ikhlas.

Saya dapat memberikan sesuatu

kepada orang lain dengan ikhlas.

17

Harapan saya ketika memberikan

bantuan kepada orang lain adalah

saya akan mendapatkan umpan balik

berupa pujian ataupun materi (uang

atau barang).

11

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

60

Suatu saat saya akan meminta

bantuan kepada orang yang dahulu

pernah saya bantu.

29

Menolong Kesediaan

menolong dengan

tulus.

Saya bersedia menolong orang yang

membutuhkan dengan tulus hati.

23

Saya akan menolong orang lain tanpa

mengharapkan pujian dari orang yang

melihatnya.

32

Saya akan menolong orang lain jika

ada imbalan tertentu.

30

Kesediaan untuk

mengupayakan apa

saja demi

meringankan beban

orang lain.

Saya akan melakukan apa saja untuk

meringankan beban orang tersebut.

5

Saya hanya akan meringankan beban

orang yang benar-benar saya kenal.

24

Kejujuran Kesediaan dengan

tulus ketika

menolong orang

lain.

Saya berusaha tulus ketika menolong

orang lain.

12

Saya menolong teman dengan tidak

maksimal karena tidak ada untungnya

bagi saya.

28

Saya akan pura-pura menolong teman

yang kesulitan agar dipuji oleh orang

lain.

18

Saya menolong teman dengan tulus

agar ia merasa senang.

33

Kedermawanan Kesediaan untuk

memberi sesuatu

dengan sukarela.

Saya mau memberikan bantuan

dengan sukarela kepada orang yang

terkena musibah.

31

Saya senang memberi barang-barang

pantas pakai kepada anak-anak di

panti asuhan.

6

Saya termasuk orang yang suka

memberi bantuan kepada orang yang

membutuhkan.

25

Bersedia memberi

atau menolong

tanpa ada syarat-

syarat tertentu.

Sikap memberi tanpa pamrih perlu

dimiliki hanya ketika terjadi bencana.

13

Saya memberikan uang kepada

pengemis, jikalau saya mempunyai

uang kecil.

19

TOTAL 33

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

61

3.5.2. Skala Empati

Alat ukur aspek empati yaitu menggunakan skala empati. Skala ini telah

digunakan oleh Elvin (2001) dalam penulisan skripsinya yang berjudul

”Hubungan antara Kesadaran Emosi dengan Empati” dengan modifikasi

penulis. Skala empati yang digunakan adalah modifikasi skala yang dibuat

Davis (1983) dan telah diterjemahkan oleh Elvin. Skala ini mengandung empat

aspek, yaitu pengambilan perspektif, fantasi, perhatian empatik, dan distress

pribadi.

Tabel 3.4

Alat Ukur Penelitian Skala Empati

SS

(Sangat

Sesuai)

S

(Sesuai)

N

(Netral)

TS

(Tidak

Sesuai)

STS

(Sangat

Tidak

Sesuai)

Favorable 5 4 3 2 1

Unfavorable 1 2 3 4 5

Tabel 3.5

Blue Print Skala Empati

Aspek Nomor Aitem

Jumlah Favorabel Unfavorabel

Pengambilan Perspektif 1,9,23 5,15,19 6

Fantasi 16,20, 24 2,6,10 6

Perhatian Empatik 3,13,21 7,17,25 6

Distress Pribadi 8,12,14 4,11,18,22 7

Jumlah 12 13 25

Tabel 3.6

Tabel Daftar Sebaran Item Angket Empati Sebelum Uji Coba

Aspek-aspek Indikator Item No Item

F UF

Pengambilan

Perspektif Berusaha memahami apa yang

dipikirkan atau diutarakan

oleh orang lain

Apapun jalan pikiran teman, saya

berusaha untuk dapat memahaminya.

1

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

62

Berusaha mendengarkan pendapat

orang lain adalah baik, karena saya

menyadari bahwa setiap orang

mempunyai pemikiran yang berbeda-

beda.

9

Kadang saya kesulitan memahami

apa yang dikatakan orang lain karena

saya tidak mengalaminya.

15

Lebih berorientasi pada

kepentingan orang lain dari

pada kepentingan diri sendiri.

Memikirkan masalah orang lain

merupakan suatu hal yang akan

membuang-buang waktu saya.

5

Saya berusaha mendahulukan

kepentingan teman daripada

kepentingan diri sendiri.

23

Lebih baik menyelesaikan masalah

sendiri dari pada memikirkan

permasalahan yang dihadapi teman.

19

Imajinasi Dapat membayangkan

bagaimana orang lain sedang

merasa

Saya dapat membayangkan

bagaimana rasanya diperlakukan

tidak adil oleh orang yang sangat

disayangi.

20

Saya dapat membayangkan betapa

sedihnya orang yang tertimpa

bencana banjir maupun kebakaran.

16

Jika ada korban kecelakaan, perasaan

saya biasa saja.

2

Dapat membayangkan

bagaimana seseorang

merasakan seperti ia

mengalaminya sendiri.

Saya dapat membayangkan

bagaimana rasanya mendengar ada

salah satu keluarga mengalami

kecelakaan.

24

Jika saya belum pernah mengalami

kejadian itu, saya sulit

membayangkan apa yang sedang

dialami orang lain.

10

Memikirkan perasaan orang lain

tidaklah penting bagi saya, karena

saya tidak mengalaminya.

6

Perhatian

Empatik Menunjukkan perasaan

simpatik pada orang lain.

Karena saya tidak tahan melihat

korban kecelakaan di jalan raya,

maka saya segera membantunya.

13

Perasaan saya biasa-biasa saja ketika

ada orang lain yang diperlakukan

tidak adil, karena itu tidak terjadi

pada saya.

17

Menunjukkan sikap peduli

Ketika ada kecelakaan, saya hanya

diam dan menyaksikan saja karena

pasti ada orang lain yang

membantunya.

25

Saya segera memberikan pertolongan

kepada orang yang sedang tertimpa

21

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

63

kecelakaan.

Mengetahui keadaan internal

orang lain

Saya dapat memahami bagaimana

rasanya ditinggal (mati) untuk

selamanya oleh orang yang sangat

disayangi.

3

Saya tidak tahu apa yang dirasakan

oleh korban kecelakaan itu, karena

saya tidak pernah mengalaminya.

7

Distress Pribadi

Perasaaan bingung ketika

melihat penderitaan orang

lain.

Saya merasa puas bila dapat

membantu korban kecelakaan di

jalan raya.

11

Saya bingung apa yang harus

dilakukan ketika ada kecelakaan di

jalan raya.

14

Ketika teman terkena musibah, saya

berusaha tidak panik agar dapat

berpikir dan melakukan bantuan

secepat mungkin.

18

Fokus pada perasaan diri

sendiri.

Saya takut menolong orang yang

terkena musibah, karena saya tidak

ingin mereka tersinggung.

8

Saya harus memberanikan diri

menolong korban kecelakaan agar

nyawanya terselamatkan.

22

Marah melihat penderitaan

orang lain.

Saya marah jika sahabat tertimpa

musibah kecelakaan.

12

Saya berusaha menahan emosi marah

ketika ada keluarga yang tertimpa

kecelakaan.

4

Total 25

3.5.3. Skala Pola Asuh Orang Tua

Alat ukur pola asuh orang tua menggunakan skala pola asuh orangtua,

skala yang digunakan adalah skala yang disusun oleh penulis sendiri dengan

mengacu pada pendapat yang dikemukakan Zahara Idris (dalam Shochib, 1998),

yaitu adanya musyawarah dalam keluarga, adanya kebebasan yang terkendali,

adanya pengarahan dari orang tua, adanya bimbingan dan perhatian, adanya

saling menghormati antar anggota keluarga, dan adanya komunikasi dua arah.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

64

Tabel 3.7

Alat Ukur Penelitian Skala Pola Asuh Demokratis

SS

(Sangat

Sesuai)

S

(Sesuai)

N

(Netral)

TS

(Tidak Sesuai)

STS

(Sangat Tidak

Sesuai)

Favorable 5 4 3 2 1

Tabel 3.8

Blue Print Skala Pengasuhan Orang Tua

No Ciri-ciri No Aitem Favorable Jumlah

1 Musyawarah dalam keluarga 1,7,13,19,25,31,34. 7

2 Kebebasan yang terkendali 2,8,14,20,26,32,35. 7

3 Pengarahan dari orang tua. 3,9,15,21,27. 5

4 Bimbingan dan perhatian. 4,10,16,22,28,33. 6

5 Saling menghormati antar anggota keluarga 5,11,17,23,29. 5

6 Komunikasi dua arah. 6,12,18,24,30. 5

Jumlah 35

Tabel 3.9

Tabel Daftar Sebaran Item Angket Pola Asuh Demokratis

Sebelum Uji Coba

Ciri-ciri Indikator Item No

Item

Adanya

musyawarah

dalam keluarga

Mengikutsertakan anak dalam

membuat peraturan keluarga.

Saya dilibatkan dalam membuat peraturan

di rumah.

1

Orang tua sering membuat peraturan

secara sepihak.

7

Mengajak anak-anak

berunding dalam menetapkan

kelanjutan sekolah

Aktivitas saya di luar jam sekolah, dibuat

atas kesepakatan antara saya dan orangtua

.

13

Orangtua memberi bimbingan, agar

prestasi belajar saya meningkat.

19

Bermusyawarah dalam

memecahkan problem-

problem yang dihadapai anak

maupun keluarga.

Orang tua membantu memecahkan

masalah yang saya hadapi.

25

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

65

Masalah di dalam keluarga saya,

dipecahkan bersama-sama

semua anggota keluarga.

31

Orangtua mengajarkan bagaimana cara

mengambil keputusan dalam memecahkan

persoalan saya.

34

Adanya kebebasan

yang terkendali.

Mendengar pendapat anak. Segala pendapat saya selalu didengar oleh

orang tua.

2

Mempertimbangkan

keinginan anak.

Segala keinginan saya akan

dipertimbangkan terlebih dahulu oleh

orang tua.

8

Memperhatikan penjelasan

anak ketika melakukan

kesalahan.

Orang tua menerima penjelasan dari saya

ketika saya melakukan kesalahan.

14

Orang tua memberi kesempatan pada saya

untuk menjelaskan ketika saya berbuat

kesalahan.

20

Anak meminta ijin jika

hendak keluar dari rumah.

Saya selalu minta ijin ketika hendak

keluar rumah.

26

Memberikan izin bersyarat

dalam hal bergaul dengan

teman-temannya.

Orang tua memberikan kebebasan yang

bertanggung jawab dalam hal bergaul

dengan teman.

32

Jika pergi dengan teman, orang tua akan

mengingatkan untuk pulang dengan tepat

waktu sampai di rumah.

35

Adanya

pengarahan dari

orang tua.

Bertanya kepada anak tentang

kegiatan sehari-hari.

Setiap pagi orang tua bertanya tentang

kegiatan apa yang akan saya lakukan.

3

Orang tua selalu menanyakan tentang

kegiatan yang telah saya lakukan selama

sehari ini.

9

Memberikan penjelasan

tentang perbuatan yang baik.

Orang tua menasehati saya bahwa orang

yang menabur kebaikan, suatu saat pasti

akan menuai kebaikan pula.

15

Memberikan penjelasan

tentang perbuatan yang tidak

baik.

Orang tua selalu menjelaskan kepada saya

tentang akibat orang yang tidak jujur.

21

Orang tua selalu memberi nasehat ketika

saya melakukan kesalahan.

27

Adanya bimbingan

dan perhatian

Memberikan pujian atau

hadiah kepada anak bila

berperilaku benar atau baik.

Orang tua akan memberikan pujian jika

apa yang saya lakukan itu baik.

4

Orang tua akan memberi hadiah ketika

saya mendapat juara kelas.

10

Memberikan teguran kepada

anak, jika salah atau

berperilaku buruk.

Orang tua akan menegur bila saya

berperilaku yang tidak sopan.

16

Memenuhi kebutuhan sekolah

anak sesuai dengan

kemampuan.

Orang tua selalu berusaha memenuhi

kebutuhan sekolah saya tepat waktu.

22

Mengurus keperluan anak

sehari-hari.

Keperluan pribadi saya seperti (baju,

sepatu, tas, dll) selalu diperhatikan oleh

28

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

66

orang tua.

Mengingatkan anak untuk

belajar.

Orang tua senantiasa mengingatkan saya

untuk belajar dengan rajin dan sungguh-

sungguh.

33

Adanya saling

menghormati antar

anggota keluarga.

Terdapat tutur kata yang baik

antara anggota keluarga.

Kata-kata sopan yang setiap hari saya

dengar dalam komunikasi di keluarga

saya.

5

Tolong menolong dalam

bekerja.

Saya akan menolong orang tua dalam

menyelesaikan pekerjaan rumah.

11

Saling menghargai antara

yang satu dengan yang

lainnya.

Menghormati orang tua serta kakak adik,

itulah yang selalu ditekankan dalam

keluarga saya.

17

Bersikap adil terhadap setiap

anak dalam pemberian tugas.

Orang tua membagi tugas membersihkan

rumah sesuai kemampuan masing-masing

dengan adil.

23

Orang tua saya selalu bersikap adil

terhadap semua anak-anaknya.

29

Adanya

komunikasi dua

arah.

Memberikan kesempatan

kepada anak untuk bertanya

atau berpendapat tentang

sesuatu hal.

Jika saya akan memutuskan sesuatu,

orang tua menjelaskan akibat baik

buruknya.

6

Orang tua selalu memberi jawaban yang

baik ketika saya bertanya tentang sesuatu

hal.

12

Menjelaskan alasan

ditetapkannya suatu

peraturan.

Orang tua akan memberikan penjelasan

mengenai alasan ditetapkannya suatu

peraturan dalam keluarga.

18

Membicarakan segala

persoalan yang timbul dalam

keluarga.

Orang tua mengajak saya membicarakan

masalah yang timbul dalam keluarga.

24

Keluarga saya terbuka dalam

memecahkan masalah.

30

TOTAL 35

3.6. VALIDITAS DAN RELIABILITAS

3.6.1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat

tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1997). Validitas

yang digunakan untuk jenis skala dalam penelitian ini adalah validitas isi

(content validity). Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam tes

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

67

mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut

(Azwar, 1997). Cara untuk mengetahui validitas dari alat ukur adalah

mengkorelasikan nilai yang diperoleh dari setiap item dengan skor total, dan

untuk memperoleh koefisien korelasi dengan skor total digunakan teknik

korelasi product moment dari Pearson menggunakan bantuan komputer dengan

SPSS for windows versi 17.0 pada setiap item dari kedua angket yang

digunakan.

Validitas item didasarkan pada besarnya korelasi yang diperoleh. Suatu

aitem dikatakan valid jika koefisien korelasi > 0,25 (Azwar, 1997). Kategori

inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.

Perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan corrected item total

corelation dengan teknik korelasi product moment memakai program SPPS For

Windows Versi 17.00.

3.6.2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang

mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas

tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable (reliable). Walaupun reliabilitas

mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,

kestabilan, dan konsistensi, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep

reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar,

1997).

Reliabilitas dalam penelitian ini akan diuji menggunakan teknik

reliabilitas Alpha Cronbach, dan angka yang dihasilkan dalam pengujian ini

berupa koefisien reliabilitas, dihitung dengan SPSS 17.00 for windows release.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

68

3.7. SELEKSI ITEM PENELITIAN

Sebelum dilakukan penelitian atau pengambilan data, alat ukur yang

digunakan perlu diuji coba (try out) pertama di PPA Abdi Putra yang bertempat

di GSJA Parakletos sejumlah 40 orang anak terlebih dahulu untuk menyeleksi

alat ukur tersebut. Hasil try out yang pertama ternyata banyak sekali item yang

gugur pada skala prososial dan empati. Skala prososial dari 33 item terdapat 24

dapat digunakan dan 9 gugur, item-item yang banyak gugur itu pada aspek yang

penting dalam skala prososial seperti aspek menyumbang item gugur 3, dan

item yang dapat digunakan 3; aspek menolong item gugur 2, dan item yang

dapat digunakan 3 dengan validitas angket prososial bergerak dari rentang nilai

0,273 – 0,691 menghasilkan Koefisien Alfa Cronbach 0,885. Untuk skala

empati dari 25 item terdapat 7 item gugur dan 18 item yang dapat digunakan,

item-item yang banyak gugur itu pada aspek yang penting dalam skala empati

seperti aspek perhatian empatik item gugur 3 dan item yang dapat digunakan 3

dengan validitas angket empati bergerak dari rentang nilai 0,267- 0,776

menghasilkan Koefisien Alfa Cronbach 0,842.

Hasil try out pertama banyak item-item penting yang gugur pada skala

prososial dan skala empati, maka peneliti melakukan revisi item dan try out

ulang pada PPA Pangudi Putro yang bertempat di GSJA Efata dan

menghasilkan hasil yang cukup bagus. Berikut ini hasil try out ke dua yang juga

di gunakan acuan dalam penelitian ini.

3.7.1 Angket Perilaku Prososial

Dalam penelitian ini, angket Perilaku Prososial berdasarkan perhitungan

validitas terhadap 33 item, diperoleh 6 item tidak valid dan 27 item yang dapat

digunakan. Validitas angket prososial bergerak dari rentang nilai 0,301 sampai

dengan 0,690 Koefisien Alpha Cronbach dari 27 butir item yang dapat

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

69

digunakan adalah 0,890 lebih besar 0,6 yang berarti semua item prososial

tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Penyebaran item valid dan item

gugur dari angket prososial dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.10

Sebaran Item Skala Perilaku Prososial Setelah Uji Coba

No Aspek No Item Jumlah Item

Favorable Unfavorable Valid Gugur

1 Berbagi 1,8,26 9,15,21 6 0

2 Kerjasama 2*,3,14 7*,10,16,20 5 2

3 Menyumbang 17,22,27 4,11,29* 5 1

4 Menolong 5,23,32 24,30* 4 1

5 Kejujuran 12,33* 18,28 3 1

6 Kedermawanan 6*,25,31 13,19 4 1

Item gugur = * JUMLAH 27 6

Tabel 3.11

Susunan Nomor Item Baru Skala Perilaku Prososial

No Aspek No Item

Jumlah Favorable Unfavorable

1 Berbagi 1(1),8(5),26(23) 9(6),15(12),21(18) 6

2 Kerjasama 3(2),14(11) 10(7),16(13),20(17) 5

3 Menyumbang 17(14), 22(19), 27(24) 4(3),11(8) 5

4 Menolong 5(4), 23(20),32(27) 24(21) 4

5 Kejujuran 12(9) 18(15),28(25) 3

6 Kedermawanan 25(22),31(26) 13(10),19(16) 4

Item Baru = ( ) Jumlah 27

3.7.2 Angket Empati

Berdasarkan perhitungan validitas terhadap 25 item, diperoleh 3 item

tidak valid dan 22 item yang dapat digunakan. Validitas angket empati bergerak

dari rentang nilai 0,270 sampai dengan 0,743 Koefisien Alpha Cronbach dari

22 butir item yang dapat digunakan adalah 0,827 lebih besar 0,6 yang berarti

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

70

semua item empati tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Penyebaran item

valid dan item gugur dari angket empati dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.12

Sebaran Item Skala Empati Setelah Uji Coba

No Aspek No Item Jumlah Item

Favorable Unfavorable Valid Gugur

1 Pengambilan Perspektif 1,9,23 5,15,19 6 0

2 Fantasi 16,20,24 2,6,10* 5 1

3 Perhatian Empatik 3,13,21 7*,17,25 5 1

4 Distress Pribadi 8,12,14* 4,11,18,22 6 1

Item gugur = * JUMLAH 22 3

Tabel 3.13

Susunan Nomor Item Baru Skala Empati

No Aspek No Item

Jumlah Favorable Unfavorable

1 Pengambilan

Perspektif

1(1),9(9),23(17) 5(2),15(10),19(18) 6

2 Fantasi 16(3),20(11),24(19) 2(4),6(12) 5

3 Perhatian Empatik 3(5),13(13),21(20) 17(6),25(14) 5

4 Distress Pribadi 8(7),12(15) 4(8),11(16),18(21),22(22) 6

Item Baru = ( ) Jumlah 22

3.7.3 Angket Pola Asuh Demokratis

Berdasarkan perhitungan validitas terhadap 35 item, diperoleh 2 item

tidak valid dan 33 item yang dapat digunakan. Validitas angket pola asuh

demokratis bergerak dari rentang nilai 0,265 sampai dengan 0,800 Koefisien

Alpha Cronbach dari 33 butir item yang dapat digunakan adalah 0,943 lebih

besar 0,6 yang berarti semua item pola asuh demokratis tersebut dapat

digunakan dalam penelitian. Penyebaran item valid dan item gugur dari angket

pola asuh demokratis dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

71

Tabel 3.14

Sebaran Item Skala Pola Asuh Demokratis Setelah Uji Coba

No Ciri-ciri No Item Favorable Valid Gugur

1 Musyawarah dalam keluarga 1,7*,13,19,25,31,34. 6 1

2 Kebebasan yang terkendali 2,8,14,20,26,32,35*. 6 1

3 Pengarahan dari orang tua. 3,9,15,21,27. 5 0

4 Bimbingan dan perhatian. 4,10,16,22,28,33. 6 0

5 Saling menghormati antar

anggota keluarga

5,11,17,23,29. 5 0

6 Komunikasi dua arah. 6,12,18,24,30. 5 0

Item Gugur = * Jumlah 33 2

Tabel 3.15

Susunan Nomor Item Baru Skala Pola Asuh Demokratis

No Ciri-ciri No Item Favorable Jumlah

1 Musyawarah dalam keluarga 1(1),13(12),19(18),25(24),31(30),34(33). 6

2 Kebebasan yang terkendali 2(2),8(7),14(13),20(19),26(25),32(31) 6

3 Pengarahan dari orang tua. 3(3),9(8),15(14),21(20),27(26). 5

4 Bimbingan dan perhatian. 4(4),10(9),16(15),22(21),28(27),33(32). 6

5 Saling menghormati antar

anggota keluarga

5(5),11(10),17(16),23(22),29(28). 5

6 Komunikasi dua arah. 6(6),12(11),18(17),24(23),30(29). 5

Item Baru = ( ) Jumlah 33

3.8. TEKNIK ANALISIS DATA

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa sebelum

melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih dahulu diuji agar memenuhi

Criteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

72

parameter penduga yang sahih. Uji tersebut meliputi uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji linearitas, dan uji autokorelasi.

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu berdistribusi

normal, Selain itu dari hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan

apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Ghozali, 2009). Pengujian

normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram, P-P Plot Test, dan uji

one sample Kolmogorov Smirnov. Pada uji Kolmogorov Smirnov apabila nilai

signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan data nilai residual terdistribusi

normal. Normalitas P-P Plot Test dideteksi dengan melihat titik-titik yang

mengikuti garis linear yang bergerak dari bawah ke kanan atas. Sehingga bila

titik-titik tersebut mengikuti garis linear, berarti data terdistribusi normal, dan

analisis dapat dilanjutkan (Santosa, 2000).

3.8.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Sebab jika terjadi

korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Pengujian akan dilakukan

dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Suatu

model regresi yang bebas masalah multikolinearitas adalah yang mempunyai

nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1

(Ghozali, 2009).

3.8.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians tetap maka terjadi masalah

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN 3.2 ......3.4.2 Sampel Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini sebagai berikut: langkah pertama, peneliti mengambil sampel

73

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatterplot (nilai prediksi

dependenn ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik pada grafik

scatterplot menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y

maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Santoso, 2000).

3.8.1.4 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi

penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Jika penyimpangan tersebut

tidak signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

adalah linear (Hadi, 2000). Hasil uji linieritas dengan p<0.05 maka dapat

dikatakan adanya hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel

terikat.

3.8.2 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analisa data yang digunakan

adalah:

3.8.2.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda bermaksud untuk mengetahui bagaimana

keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai

prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2006). Analisis ini digunakan karena jumlah

variable independen dalam penelitian ini lebih dari satu.