BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain...

17
30 Triyantini, 2019 KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesiarepository.upi.eduperpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga berisi metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, terdiri dari desain penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, instrumen yang digunakan disertai kisi-kisi instrumen, uji coba alat ukur, teknik analisis data yang dilakukan dan prosedur penelitian. 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (quantitative research). Penelitian kuantitatif mengidentifikasi suatu masalah penelitian berdasarkan kecenderungan yang ada dilapangan atau untuk menjelaskan suatu fenomena atau hubungan antar variabel yang diukur menggunakan instrumen penelitian sehingga dihasilkan data berupa angka yang dianalisis berdasarkan prosedur statistik (Creswell, 2012). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur kontribusi motivasi berprestasi terhadap keterlibatan siswa kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung Tahun Ajaran 2018/2019 dengan mengumpulkan data dan melakukan analisis data melalui pengolahan statistik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode korelasional. Metode korelasional dalam penelitian kuantitatif mengukur tingkat hubungan antar dua atau lebih variabel dengan menggunakan prosedur statistik analisis korelasional (Creswell, 2012). Melalui penelitian diharapkan diperoleh gambaran mengenai besaran kontribusi motivasi berprestasi terhadap keterlibatan siswa pada proses pembelajaran di sekolah. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian adalah desain explanatory. Desain explanatory merupakan salah satu desain korelasional untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Cresswell, 2012). 3.2 Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 45 Bandung tahun ajaran 2018/2019. Pemilihan populasi dilakukan berdasarkan kondisi sebagai berikut.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

30 Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab tiga berisi metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, terdiri

dari desain penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, instrumen

yang digunakan disertai kisi-kisi instrumen, uji coba alat ukur, teknik analisis data

yang dilakukan dan prosedur penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

(quantitative research). Penelitian kuantitatif mengidentifikasi suatu masalah

penelitian berdasarkan kecenderungan yang ada dilapangan atau untuk menjelaskan

suatu fenomena atau hubungan antar variabel yang diukur menggunakan instrumen

penelitian sehingga dihasilkan data berupa angka yang dianalisis berdasarkan

prosedur statistik (Creswell, 2012). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk

mengukur kontribusi motivasi berprestasi terhadap keterlibatan siswa kelas VIII

SMP Negeri 45 Bandung Tahun Ajaran 2018/2019 dengan mengumpulkan data dan

melakukan analisis data melalui pengolahan statistik.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode korelasional.

Metode korelasional dalam penelitian kuantitatif mengukur tingkat hubungan antar

dua atau lebih variabel dengan menggunakan prosedur statistik analisis korelasional

(Creswell, 2012). Melalui penelitian diharapkan diperoleh gambaran mengenai

besaran kontribusi motivasi berprestasi terhadap keterlibatan siswa pada proses

pembelajaran di sekolah. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

adalah desain explanatory. Desain explanatory merupakan salah satu desain

korelasional untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lain

(Cresswell, 2012).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 45

Bandung tahun ajaran 2018/2019. Pemilihan populasi dilakukan berdasarkan

kondisi sebagai berikut.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

31

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

1) Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, terdapat pola keterlibatan

siswa yang beragam. Pola keterlibatan terlihat dari perilaku siswa didalam

kelas yang menggunakan alat komunikasi saat pembelajaran, memilih

untuk tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, mengobrol, dan

tidak mengerjakan tugas.

2) Kelas VIII dipilih karena pada usia remaja siswa telah memiliki

peningkatan fokus pemikiran yang baik (Santrock, 2012), maka

seharusnya ia mampu terlibat dalam proses pembelajaran.

3) Belum ada penelitian sejenis di kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung.

Pengambilan sampel menggunakan pendekatan probability sampling.

Pendekatan digunakan untuk memilih individu yang mampu mewakili karakteristik

dari populasi yang diteliti. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel

adalah simple random sampling. Simple random sampling dilakukan untuk memilih

anggota populasi menjadi sampel sehingga semua anggota populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih (Creswell, 2012). Sampel yang dipilih

berjumlah 135 sampel dari 229 peserta didik kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung

Tahun Ajaran 2018/2019. Penentuan sampel merujuk pada tabel pemilihan sampel

berdasarkan tabel ukuran sampel dari The Research Advisors dengan mengacu pada

formulasi perhitungan Krejcie & Morgan. Berdasarkan formulasi perhitungan

Krejcie & Morgan sampel penelitian yang dipilih berjumlah 135 dengan margin of

error sebesar 5%. Berikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1

Jumlah Sampel Penelitian

NO Kelas Jumlah Siswa

1. VII A 15

2. VII B 25

3. VII C 19

4. VII D 17

5. VII E 18

6. VII F 20

7. VII G 21

Jumlah 135

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

32

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

3.3 Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian yang dilakukan terdapat dua variabel yang akan diteliti.

Variabel pertama yaitu motivasi berprestasi sebagai variabel independen dan

variabel kedua yaitu keterlibatan siswa sebagai variabel dependen.

3.3.1 Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi melibatkan perjuangan memperoleh hasil yang

diinginkan, keterlibatan ego, pengharapan untuk sukses yang diungkapkan oleh

reaksi-reaksi (Chaplin, 2005) Motivasi berprestasi adalah fungsi motif untuk

sukses, nilai insentif untuk suskes, dan motif untuk menghindari kegagalan (Meece,

Glienke, & Burg, 2006). Secara operasional yang dimaksud dengan motivasi

berprestasi adalah keinginan untuk sukses yang melibatkan usaha dalam

memperoleh nilai dari hasil belajar.

3.3.2 Keterlibatan Siswa

Keterlibatan siswa merupakan proses psikologis yang menunjukkan

perhatian, minat, investasi, usaha, dan keterlibatan yang dicurahkan dalam kegiatan

belajar (Marks, 2000; Skinner & Belmont, 1993; Dharmayana, 2012). Keterlibatan

siswa juga dapat didefinisikan sebagai waktu dan upaya yang dicurahkan siswa

untuk kegiatan yang bertujuan mendidik (Australian Council for Educational

Research, 2010; Kuh, 2009). Secara operasional yang dimaksud dengan

keterlibatan siswa adalah proses mengikuti kegiatan pembelajaran secara penuh

baik secara kognitif, behavior, maupun emosi.

3.4 Instrumen Penelitian

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian menggunakan alat ukur

berupa instrumen, untuk mengungkap kontribusi motivasi berprestasi terhadap

keterlibatan siswa berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang ditentukan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

33

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

3.4.1 Alat Ukur Motivasi Berprestasi

Instrumen motivasi berprestasi menggunakan instrumen motif berprestasi

yang dikembangkan oleh akhmad dan Budiman (2005, hlm. 5) yang dimiliki oleh

Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan

Indonesia (LPPB UPI). Landasan dalam penggunaan instrumen ialah konstruk, isi,

dan konten yang mengacu pada aspek motivasi berprestasi yang dikembangkan

oleh McClelland yang sesuai dengan grand teori pada penelitian.

Tabel 3. 2

Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Motif Berprestasi

No. Sub Kategori Butir Soal Butir Soal

1. Adanya suatu hasil yang

ingin dicapai (AI)

Pernyataan A : Pernyataan

A: 90

a. Kebutuhan memperoleh

hasil (N)

b. Kebutuhan untuk

melakukan kegiatan

dalam memperoleh hasil

(I)

c. Intensitas kecemasan

terhadap pencapaian

tujuan yang ingin dicapai

(Ga+)

d. Intensitas kecemasan

terhadap kemungkinan

kegagalan suatu tujuan

(Ga-)

e. Kebutuhan untuk

mengatasi hambatan-

hambatan yang datang

dari diri sendiri untuk

mencapai tujuan (Bp)

f. Kebutuhan untuk

mengatasi hambatan-

hambatan yang datang

dari luar diri sendiri untuk

mencapai tujuan (Bw)

g. Intensitas kepuasan subjek

terhadap hasil yang dicapai (G+)

1,6,11,16,21,26,31,36, 41,46

2,7,12,17,22,27,32,37,42,47

3,8,13,18,23,28,33,38,43,48

4,9,14,19,24,29,34,39,44,49

5,10,15,20,25,30,35,40,45,50

55,61,66,71,81,86,91,96

52,62,67,77,87,92,97

53,58,68,73,78,83,93,98

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

34

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

No. Sub Kategori Butir Soal Butir Soal

h. Intensitas kekecewaan

terhadap kegagalan (G-)

i. Dorongan yang membantu

mengarahkan kegiatan

(Nup)

j. Intensitas keinginan untuk

mencapai hasil dengan

sebaik-baiknya (Ach.T)

54,59,64,74,79,84,89,99

55,60,65,70,80,85,90,95

2. Tidak ada sesuatu yang ingin

dicapai (UI)

Pernyataan B: 26 s.d 50 & 76

s.d 100

Pernyataan

B: 45

3. Keraguan apa yang ingin

dicapai

Pernyataan B: 01 s.d 25 & 51

s.d 75

Pernyataan

B: 45

Jumlah 100

(Akhmad & Budiman, 2005, hlm. 5)

Alat ukur motif berprestasi dikembangkan menjadi 100 item, di antaranya

terdiri dari pernyataan A dan B untuk dikembangkan menjadi 90 butir pernyataan

yang dapat mengungkapkan AI, sebanyak 45 butir pernyataan yang

mengungkapkan UI, dan 45 butir pernyataan yang mengungkapkan TI. Pernyataan

kategori UI menjadi pernyataan B yang dipasangkan dengan item pernyataan AI 1-

25 dan 51-75, dari pernyataan-pernyataan pada item instrumen akan terlihat

konsistensi responden dalam mengisi kuesioner motif berprestasi. Setiap pasangan

pernyataan terdiri atas pernyataan yang mengandung unsur achievement motive

atau berorientasi pada pencapaian hasil dengan pernyataan yang tidak berorientasi

pada pencapaian hasil.

3.4.2 Alat Ukur Keterlibatan Siswa

Instrumen keterlibatan siswa yang digunakan adalah instrumen keterlibatan

siswa yang dikembangkan oleh Kustiawati (2018), dengan mengacu pada Student

Engagement Instrument (SEI) (Appleton & Christenson, 2006). Instrumen terdiri

dari 53 item yang mengukur keterlibatan siswa pada aspek kognitif, behavioral, dan

emosi.

Tabel 3. 3

Kisi-kisi Instrumen Keterlibatan Siswa

Dimensi Sub Dimensi Indikator Item Jumlah

Kognitif Kesungguhan dalam belajar

Siswa memiliki kesungguhan dalam belajar

5 5

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

35

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

Dimensi Sub Dimensi Indikator Item Jumlah

Kepedulian

terhadap masa

depan

Siswa menyadari

pentingnya masa depan 3 3

Penguasaan ilmu

yang dipelajari

Siswa menguasai ilmu

yang telah dipelajari 4 4

Kemampuan

pengerjaan tugas

Siswa memiliki strategi dan

mampu menyelesaikan

tugas akademik

6 6

Behavioral

Patuh terhadap

aturan dan norma

yang berlaku di

sekolah

Siswa mematuhi aturan dan

norma yang berlaku di

sekolah 3 3

Partisipasi aktif

dalam

pembelajaran

Siswa menunjukkan

partisipasi aktif dalam

pembelajaran

6 6

Interaksi positif

dengan guru, teman

sebaya, dan orang

tua/wali

Siswa menunjukkan

interaksi positif dengan

guru

3

10

Siswa menunjukkan

interaksi positif dengan

teman sebaya

4

Siswa didukung orang

tua/wali dalam

pembelajaran

3

Emosi

Ketertarikan

terhadap

pembelajaran

Siswa memiliki

ketertarikan terhadap

pembelajaran

4 5

Perasaan suka

terhadap sekolah,

guru, teman,

maupun

pembelajaran

Siswa menyukai suasana

sekolah 2

11

Siswa memiliki hubungan

yang harmonis dengan guru 3

Siswa memiliki hubungan

yang harmonis dengan

teman sebaya

3

Siswa memiliki hubungan

harmonis dan memiliki

dukungan dari orang

tua/wali

3

Total 53

3.5 Uji Coba Alat Ukur

Uji coba dilakukan untuk mengetahui ketepatan (validitas) dan keterandalan

(reliabilitas) alat ukur yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

36

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

penelitian. Uji coba alat ukur dilakukan dengan built-in yaitu uji coba dilakukan

pada responden yang sama. Berikut disajikan tahapan uji coba alat ukur yang

dilakukan.

3.5.1 Uji Keterbacaan

Uji keterbacaan dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana butir-

butir pernyataan dapat dipahami oleh responden penelitian. Uji keterbacaan

dilakukan hanya pada instrumen keterlibatan siswa. Uji keterbacaan tidak

dilakukan pada instrumen motif berprestasi karena alat ukur motif berprestasi

merupakan instrumen baku yang tersedia di Laboratorium Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan FIP UPI yang telah teruji keterbacaannya. Instrumen keterlibatan

siswa (student engagement) yang diadaptasi oleh Kustiawati (2018) dikembangkan

dan diujikan untuk peserta didik usia SMK sehingga perlu dilakukan uji

keterbacaan. Uji keterbacaan dilakukan pada lima orang peserta didik disekolah

yang sama. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengukur keterbacaan butir

pertanyaan instrumen dari segi kata, kalimat, dan istilah secara utuh sehingga dapat

dipahami oleh responden penelitian. Dari hasil uji keterbacaan yang telah dilakukan

pada lima orang peserta didik, setiap pernyataan pada instrumen keterlibatan siswa

dapat dipahami dan dimengerti.

3.5.2 Validitas Instrumen

Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menguji seluruh item yang

terdapat pada instrumen yang mengungkap motivasi berprestasi dan keterlibatan

siswa. Validitas didefinisikan sebagai pengembangan bukti untuk menunjukkan

interpretasi skor tes sesuai dengan tujuan yang diusulkan (Cresswell, 2012, hlm.

159). Maka uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas skor untuk

membuat sebuah keputusan. Uji validitas dilakukan hanya pada instrumen

keterlibatan siswa. Uji validitas tidak dilakukan pada instrumen motif berprestasi

karena alat ukur motif berprestasi merupakan instrumen baku yang tersedia di

Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI yang telah teruji

validitasnya Pengukuran validitas menggunakan pemodelan Rasch dengan bantuan

aplikasi winstep versi 3.73

Uji unidimensionality digunakan untuk mengoptimalkan pengukuran yang

dilakukan sehingga informasi terpusat pada atribut yang diukur (Sumintono &

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

37

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

Widhiarso, 2014, hlm. 122). Kriteria unidimentionality pada instrumen merupakan

ukuran penting untuk mengetahui apakah instrumen mampu melakukan

pengukuran dengan baik (Sumintono & Widhiarso, 2014, hlm. 122). Kriteria

unidimentionality disajikan pada tabel 3.4.

Tabel 3. 4

Kriteria Unidimensionality

Skor Kriteria

< 3% Excellent

3-5% Very Good

5-10% Good

10-15% Fair

> 15% Poor

(Sumintono & Widhiarso, 2014, hlm. 124)

Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen keterlibatan dengan bantuan

aplikasi winsteps 37.3 diperoleh persentase unidimensionality sebesar 4,2% yang

termasuk dalam kategori very good yang menunjukkan unidimensionalitas

pengukuran dapat dibuktikan. Content validity juga dapat dilihat berdasarkan

kriteria item outlier dengan melihat nilai measure item pada tabel item fit order.

Pada item measure terdapat nilai standar deviasi, yaitu 0,78, jika nilai

dikombinasikan dengan rata-rata nilai logit, tingkat kesulitan item dapat

dikelompokkan. > 0,78 adalah soal yang sangat sulit; 0,0 logit sampai 0,78 adalah

soal sulit; 0,0 sampai -0,78 adalah soal mudah; dan < -0,78 adalah soal yang sangat

mudah.

Tabel 3. 5

Kelompok Item Berdasarkan Tingkat Kesulitannya

Kriteria Skor Rentang Skor Kriteria Jumlah Item

+1 SD > 0,78 Sangat sulit 9

0,0 logit + 1SD 0,0 logit sampai

0,78 Sulit 20

0,0 logit - 1SD 0,0 sampai -0,78 Mudah 14

-1 SD < -0,78 Sangat Mudah 6

Uji tingkat kesesuaian item digunakan untuk mengetahui item berfungsi

normal dalam melakukan pengukuran. Maka instrumen yang digunakan mengukur

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan (Sumintono & Widhiarso, 2015b). beberapa

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

38

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

kriteria yang dapat dipergunakan untuk melihat tingkat kesesuaian butir (item fit)

yaitu, Out Mean Square (MNSQ), Outfit Z-Standard (ZTSD), dan Point Measure

Correlation (Pt Mean Corr). Jika item pada ketiga kriteria (MNSQ), (ZTSD), dan

(Pt Mean Corr) tidak dapat terpenuhi, maka dipastikan item kurang bagus sehingga

perlu diperbaiki atau dihapus ditetapkan (Sumintono & Widhiarso, 2015a).

1) Out Mean Square (MNSQ) yang diterima 0,5< MNSQ <1,5 untuk menguji

konsistensi jawaban responden dengan tingkat kesulitan butir pernyataan

2) Outfit Z-Standard (ZTSD) yang diterima -2,0< ZTSD <+2,0 untuk

mendeskripsikan seberapa banyak (kolom hasil measure), mengukur butir

pernyataan yang terlalu mudah atau terlalu sulit.

3) Point Measure Correlation (Pt Mean Corr) yang diterima 0,4< Pt Measure

Corr <0,85 untuk mendeskripsikan how good (SE), butir pernyataan tidak

dipahami, direspon berbeda, atau membingungkan dengan pernyataan

lainnya.

Tabel 3. 6

Hasil Uji Kesesuaian Item

Kesimpulan Item Jumlah

Item Valid

(digunakan)

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37,

38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 50,

51, 52, 53

49

Item Tidak Valid

(dibuang)

31,42, 49, dan 51 4

Berdasarkan hasil uji kesesuaian item pada instrumen keterlibatan siswa

menggunakan pengolahan Rasch model dengan mengacu pada tabel 3.6,

menunjukkan pada 53 item pernyataan yang diujikan, terdapat 49 item yang

memenuhi kriteria dan sebanyak 4 item yang tidak memenuhi kriteria. Sehingga

item yang dipergunakan berjumlah 49 item, dan 4 item (31, 42, 49, dan 51) yang

tidak memenuhi kriteria tidak dipergunakan.

Ketelitian butir item juga dapat diketahui berdasarkan kriteria precise yang

dapat dilihat dari kolom model S.E pada tabel item fit order. Kriteria nilai yang

dapat digunakan untuk mengukur ketelitian item disajikan pada tabel 3.7.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

39

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 7

Kriteria Precise Item

Skor Kriteria

< 0,05 Bagus / Sangat Teliti

0,05 – 1,00 Ok / Cukup Teliti

> 1,00 Tidak Bagus / Kurang Teliti

Berdasarkan tabel 3.7, diketahui seluruh item pada instrumen keterlibatan

siswa berada pada kriteria ok/ cukup teliti dengan nilai 0,11, artinya item sudah

cukup teliti dan dapat dipahami oleh peserta didik, sehingga seluruh item dapat

digunakan untuk pengambilan data penelitian. Kemudian , untuk memverifikasi

peringkat (rating) pilihan yang digunakan membingungkan atau tidak untuk

partisipan. Dilakukan uji validitas skala dengan melihat pada output tables rating

(partial credit) scale. Ketepatan pilihan jawaban pada skala yang digunakan

ditunjukan dengan hasil observed average dan andrich threshold yang memiliki

nilai sama-sama meningkat.

Berdasarkan hasil analisis uji skala yang telah di lakukan, pada skala

instrumen keterlibatan siswa pada kolom observed average menunjukkan

peningkatan pada nilai logit 0,03 menuju 2,02, artinya partisipan dapat memastikan

berbagai pilihan jawaban. Nilai logit pada kolom andrich threshold juga

menunjukkan peningkatan yaitu bergerak dari NONE menuju pada nilai logit 1,98,

artinya setiap alternatif jawaban dipahami responden.

3.5.3 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen menunjukkan sejauh mana instrumen yang digunakan

dapat dipercaya dan memiliki derajat keajegan skor yang diperoleh subjek

penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Sebagaimana

dijelaskan oleh Drummond & Jones (2010, hlm. 83) dalam konteks pengukuran,

reliabilitas mengacu pada sejauh mana skor tes dapat diandalkan, konsisten, dan

stabil di seluruh item tes, di berbagai bentuk tes, atau di seluruh administrasi

pengujian berulang. Arikunto (2009, hlm 86) juga berpendapat reliabilitas

berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai

taraf kepercayaan yang tinggi jika tes yang dilakukan dapat memberikan hasil yang

tetap.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

40

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

Uji reliabilitas tidak dilakukan pada instrumen motivasi berprestasi.

Instrumen motivasi berprestasi merupakan instrumen baku milik Laboratorium

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang sudah teruji reliabilitasnya. Uji

reliabilitas untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen keterlibatan siswa pada

penelitian menggunakan rasch model dengan bantuan aplikasi winstep 3.73. Untuk

mengetahui nilai reliabilitas responden dan reliabilitas item, dapat dilihat kriteria

nilai person reliability dan item reliability berdasarkan kriteria nilai koefisien alpha

(Cronbach’s Alpha), sebagaimana di jelaskan Drummond & Jones (2010, hlm. 92)

“koefisien alpha digunakan ketika item pada tes tidak diberi skor dikotomi”.

Berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan, diberi skor politomi dengan

lima alternatif jawaban. Kriteria nilai cronbach’s alpha menurut Sumintono &

Widhiarso (2014, hlm. 109) disajikan pada tabel 3.8.

Tabel 3. 8

Kriteria Nilai Alpha Cronbach

Alpha Cronbach Interpretasi

< 0,5 Buruk

0,5 - 0,6 Jelek

0,6 - 0,7 Cukup

0,7 - 0,8 Bagus

> 0,8 Bagus Sekali

Kriteria nilai person reliability dan item reliability dinyatakan sebagai berikut

(Sumintono & Widhiarso, 2014, hlm. 109).

Tabel 3. 9

Kriteria Person Reliability dan Item Reliability

Rentang Kategori

< 0,67 Lemah

0,67-0,8 Cukup

0,81-0,9 Bagus

0,91-0,94 Bagus Sekali

>0,94 Istimewa

Pengelompokan person dan item dapat diketahui dari nilai separation.

Semakin besar nilai separation maka kualitas instrumen dalam pada keseluruhan

partisipan dan item semakin bagus, karena bisa mengidentifikasi kelompok

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

41

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

partisipan dan kelompok item. Berikut hasil uji reliabilitas instrumen keterlibatan

siswa yang dilakukan menggunakan rasch model, yaitu sebagai berikut.

Tabel 3. 10

Uji Reliabilitas Instrumen Keterlibatan Siswa

No Deskripsi Mean SD Separation Reliabilitas Cronbach Alpha

1 Person 1,14 0,66 3,10 0,91 0,92

2 Item 0.00 0,78 6,33 0,98

Hasil uji reliabilitas instrumen keterlibatan siswa menunjukkan nilai

reliabilitas person sebesar 0,91 berada pada kategori bagus sekali dan reliabilitas

item sebesar 0,98 berada pada kategori bagus sekali. Nilai alpha cronbach sebesar

0,92 yang berarti interaksi antara responden dan item secara keseluruhan berada

pada kategori bagus sekali dan memenuhi kriteria reliabel.

3.6 Prosedur Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan

sebagai berikut.

1) Membuat surat izin penelitian melalui akademik fakultas, untuk ditujukan

kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota

Bandung.

2) Mengajukan surat izin penelitian ke Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk

mendapat surat pengantar ke SMP Negeri 45 Bandung.

3) Mengajukan izin mengadakan penelitian kepada Kepala SMP Negeri 45

Bandung.

4) Mengkonsultasikan maksud penelitian kepada koordinator BK SMP Negeri

45 Bandung, penelitian akan dilakukan kepada seluruh siswa kelas VIII

5) Menjelaskan pengambilan data penelitian akan dilakukan dengan

menggunakan kuesioner / instrumen penelitian yang telah di susun.

6) Meminta jadwal yang memungkinkan untuk penyebaran kuesioner kepada

peserta didik yang dijadikan sebagai sampel penelitian

7) Peneliti masuk kelas dengan mengucapkan salam dan menjelaskan maksud

kedatangan dalam rangka penelitian

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

42

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

8) Peneliti meminta kesediaan peserta didik yang menjadi sampel penelitian

untuk mengisi kuesioner penelitian yang telah di sediakan

9) Menjelaskan petunjuk pengerjaan serta memastikan peserta didik paham

dan siap untuk mengisi kuesioner sesuai dengan keadaan dirinya.

10) Membagikan kuesioner penelitian sekaligus memberi kesempatan bertanya

kepada peserta didik apabila ada yang tidak di mengerti

11) Menginstruksikan peserta didik untuk mulai mengisi kuesioner keterlibatan

siswa kemudian dilanjutkan dengan mengisi instrumen motif berprestasi.

12) Memastikan peserta didik yang dijadikan sample penelitian sudah selesai

mengisi semua pernyataan yang terdapat dalam kuesioner penelitian.

13) Memastikan peserta didik telah mengisi biodata secara lengkap dan

mempersilahkan untuk mengumpulkan kuesioner penelitian yang telah

terisi.

14) Peneliti menutup pertemuan dengan ucapan terimasih dan salam setiap kali

akan keluar dari kelas.

15) Peneliti memastikan seluruh data penelitian dari peserta didik yang

dijadikan sampel dari setiap kelasnya sudah terkumpul secara lengkap.

16) Menginformasikan pengumpulan data yang telah selesai kepada Kepala

Sekolah dan koordinator BK, dan akan dilaporkan kembali apabila

pengolahan data telah selesai.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu

menggunakan teknik penelitian tidak langsung dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup dengan menggunakan

skala likert dengan skala lima. Kuisioner yang digunakan memiliki alternatif

jawaban dan responden menjawab setiap pernyataan dengan memberikan tanda

checklist (√) pada kolom yang disedikan. Penggunaan kuesioner bertujuan sebagai

cara atau alat dalam mengumpulkan data yang diteliti yaitu peserta didik kelas VIII

SMP Negeri 45 Bandung.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

43

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

3.8 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menghitung motivasi berprestasi dan

tingkat keterlibatan siswa serta menghitung korelasi antara keduanya dengan

menggunakan aplikasi SPSS Versi 22.

3.8.1 Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh

dengan cara menyeleksi data atau memilih data yang memadai untuk diolah.

Verifikasi data dilakukan secara bertahap dimulai dari melakukan pengecekan

jumlah kuesioner yang sudah terkumpul sehingga diperoleh jumlah yang sama

dengan sampel penelitian, memeriksa kesesuaian data yang sudah terkumpul

dengan petunjuk pengerjaan sehingga layak untuk dijadikan data penelitian,

melakukan rekapitulasi data yang diperoleh dengan tahap penyekoran yang telah di

tetapkan, menginput data penelitian kedalam Ms. Excel 2013 untuk kemudian

diolah dengan menggunakan Winstep versi 3.73 serta melakukan perhitungan

statistik untuk mengetahui kontribusi dari variabel motif berprestasi terhadap

keterlibatan siswa dengan menggunakan SPSS Versi 22.

3.8.2 Kategorisasi Data

1) Motivasi Berprestasi

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kemudian diolah dengan

menetapkan tingkatan kategorisasi data. Penentuan kategorisasi data pada

instrumen motif berprestasi mengacu pada kategorisasi baku yang terdapat di

Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI.

Tabel 3. 11

Hasil Perhitungan Kategorisasi Motivasi Berprestasi

Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 45 Bandung

No Kategori Kriteria

1. Tinggi Sekali 65

2. Tinggi 55-64

3. Sedang 45-54

4. Rendah 35-44

5. Rendah Sekali 34

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

44

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

2) Keterlibatan Siswa

Sedangkan pada instrumen keterlibatan siswa digunakan kriteria skor ideal.

Rumus skor ideal yang digunakan apabila skor minimal ideal tidak bernilai nol

sebagai berikut.

Mean Ideal (Mi) = 1

2 (SmaxI + SminI)

(Azwar, 2007, hlm, 162).

Tabel 3. 12

Hasil Perhitungan Skor Ideal Keterlibatan Siswa

Skor Ideal Smax SMinI Mi SDi

Keterlibatan Siswa 245 49 147 32,6

Aspek Kognitif 90 18 54 12

Aspek Behavioral 90 18 54 12

Aspek Emosi 65 13 39 8,6

Berdasarkan skor ideal, kemudian dihitung rentang nilai untuk di

klasifikasikan menjadi tiga kategori yang disajikan pada tabel 3.13 dan tabel 3.14.

Tabel 3. 13

Kategorisasi Umum Keterlibatan Siswa

Rentang Skor Kategori

X > (Mi + SDi) X > 179,6 Tinggi

(Mi – SDi) ≤ X ≤ (Mi + SDi) 114,4 ≤ X ≤ 179,6 Sedang

X < (Mi – SDi) X < 114,4 Rendah

Tabel 3. 14

Kategorisasi Per Aspek Keterlibatan Siswa

Aspek Skor

Tinggi Sedang Rendah

Kognitif X > 66 42 ≤ X ≤ 66 X < 42

Behavioral X > 66 42 ≤ X ≤ 66 X < 42

Emosi X > 47,6 30,4 ≤ X ≤ 47,6 X < 30,4

3.8.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk memastikan data yang diperoleh berdistribusi

normal. Uji normalitas dilakukan sebagai salah satu syarat sebelum dilakukannya

uji regresi. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 22.0 dengan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

45

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

memperhatikan nilai p Kolmogorov-Smirnov, apabila nilai p > 0,05 maka data

sampel penelitian berasal dari responden yang berdistribusi normal.

Tabel 3. 15

Hasil Uji Normalitas

Variabel Test Statistic p

Motivasi Berprestasi 0,38 0,200

Keterlibatan Siswa 0,051 0,200

Berdasarkan tabel 3.15 diketahui nilai p yang diperoleh dari variabel motivasi

berprestasi dan variabel keterlibatan siswa sebesar 0,200, artinya nilai p > 0,05.

Nilai p menunjukkan data variabel motivasi berprestasi dan variabel keterlibatan

siswa masing-masing berdistribusi normal.

3.8.4 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk memastikan data yang diperoleh memiliki

hubungan linear yang signifikan. Uji lineritas dilakukan sebagai salah satu syarat

sebelum dilakukannya uji regresi. Uji linearitas dilakukan dengan bantuan aplikasi

SPSS 22.0 dengan memperhatikan nilai p pada deviation from linearity, apabila

nilai p > 0,05 maka data sampel penelitian memiliki hubungan yang linear.

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai p yang diperoleh dari variabel

motivasi berprestasi (variabel independen) dan variabel keterlibatan siswa (variabel

dependen) sebesar 0,38, artinya nilai p > 0,05. NIlai p menunjukkan terdapat

hubungan yang linear diantara variabel motivasi berprestasi dan variabel

keterlibatan siswa.

3.8.5 Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS 22.0, diawali

dengan uji normalitas dan uji lineritas untuk memastikan data penelitian telah

terdistribusi normal dan memiliki hubungan yang linear. Selanjutnya dilakukan uji

regresi sederhana untuk mengetahui besaran kontribusi motivasi berprestasi

terhadap keterlibatan siswa.

3.8.6 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan uji statistik parametrik untuk

mengetahui Kontribusi motivasi berprestasi terhadap keterlibatan siswa dalam

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/38215/4/S_PPB_1506591_Chapter3.pdfBerikut disajikan sampel penelitian pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 Jumlah Sampel Penelitian

46

Triyantini, 2019

KONTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERLIBATAN SISWA (STUDENT ENGAGEMENT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia│repository.upi.edu│perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran di sekolah. Penelitian terdiri dari dua variabel yang di ukur

yaitu motivasi berprestasi (variabel independen) dan keterlibatan siswa (variabel

dependen). Rumusan hipotesis penelitian adalah terdapat kontribusi motivasi

berprestasi pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.

Rumusan hipotesis verbal yang telah dibuat kemudian dijabarkan menjadi hipotesis

statistik sebagai berikut.

H0 : ρ = 0

H1 : ρ > 0

Nilai alpha (α) yang di tetapkan untuk menguji H0 yaitu sebesar 0,05 dengan

kriteria pengujian sebagai berikut.

Tolak H0 jika p < 0,05

Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis yaitu

menggunakan uji regresi linear sederhana untuk mengetahui kontribusi variabel x

(motivasi berprestasi) terhadap variabel y (keterlibatan siswa).