BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain...

15
31 Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan terkait proses penelitian mengenai desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian dan analisi data untuk mencapai tujuan penelitian untuk mendapatkan profil literasi sains siswa dan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian. A. Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan profil literasi sains siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung untuk dijadikan acuan rekonstruksi rencana pelaksanaan pembelajaran sains. Maka desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif jenis survei. Dalam rancangan survei, peneliti mendeskripsikan secara kuantitatif (angka- angka) kecenderungan-kecenderungan, perilaku-perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut (Creswell, 2014, hal. 216). Hasil penelitian survei mendapatkan informasi awal populasi dengan cara meneliti sampel yang representatif dalam literasi sains. Pengumpulan data dalam penelitian survei memiliki keunggulan secara ekonomis dengan meneliti sampel yang refresentatif menghasilkan kesimpulan dari populasi. Jenis Penelitian survei yang digunakan adalah survei lintas bagian (cros-sectional survey) dengan mengumpulkan data satu per satu dalam satu waktu (Creswell, 2014, hal. 217). Dari data yang diperoleh hasil survei, maka data tersebut dideskripsikan keadaan sesuai informasi yang di dapatkan baik dari hasil data kuantitatif berupa angka maupun dari hasil wawancara. Metode penelitian jenis survei dengan analis deskriptif dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian menyimpulkan gambaran umum profil literasi sains dengan sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi dalam satu waktu. B. Partisipan Penelitian dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Dengan populasi penelitian 180 orang adalah seluruh siswa kelas VII tahun ajaran

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

31

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan terkait proses penelitian mengenai desain

penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur

penelitian dan analisi data untuk mencapai tujuan penelitian untuk mendapatkan

profil literasi sains siswa dan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian.

A. Desain Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan profil literasi sains siswa

kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung untuk dijadikan acuan

rekonstruksi rencana pelaksanaan pembelajaran sains. Maka desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif jenis survei.

Dalam rancangan survei, peneliti mendeskripsikan secara kuantitatif (angka-

angka) kecenderungan-kecenderungan, perilaku-perilaku, atau opini-opini dari

suatu populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut (Creswell, 2014, hal.

216). Hasil penelitian survei mendapatkan informasi awal populasi dengan cara

meneliti sampel yang representatif dalam literasi sains. Pengumpulan data dalam

penelitian survei memiliki keunggulan secara ekonomis dengan meneliti sampel

yang refresentatif menghasilkan kesimpulan dari populasi. Jenis Penelitian survei

yang digunakan adalah survei lintas bagian (cros-sectional survey) dengan

mengumpulkan data satu per satu dalam satu waktu (Creswell, 2014, hal. 217).

Dari data yang diperoleh hasil survei, maka data tersebut dideskripsikan

keadaan sesuai informasi yang di dapatkan baik dari hasil data kuantitatif berupa

angka maupun dari hasil wawancara. Metode penelitian jenis survei dengan analis

deskriptif dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian menyimpulkan gambaran

umum profil literasi sains dengan sampel yang dapat mewakili karakteristik

populasi dalam satu waktu.

B. Partisipan

Penelitian dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di kota Bandung.

Dengan populasi penelitian 180 orang adalah seluruh siswa kelas VII tahun ajaran

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

32

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

2014-2015 di sekolah tersebut. Sedangkan sampel penelitian sebanyak 124 orang

dari populasi.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah 180 orang siswa kelas VII di salah

satu SMP Negeri di kota Bandung tahun ajaran 2014-2015.

2. Sampel

Untuk mendapatkan kesimpulan dari populasi, maka pengambilan data

sampel harus refresentatif dalam literasi sains. Menurut Creswell (2014, hal. 220)

proses pemilihan atas individu-individu dalam penelitian survei

merekomendasikan memilih sampel acak (random sample) di mana di dalamnya

setiap individu dalam populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih.

Dalam penelitian survei, Creswell (2014, hal. 221) merekomendasikan

agar peneliti menggunakan formula besaran sampel (sample size formula).

Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

dari populasi. Menurut Taro Yamane (dalam Puszczak, dkk, 2013, hal. 5) untuk

menentukan formula besaran sampel sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = tingkat presisi/kesalahan

Dengan menggunakan tingkat presisi/kesalahan sebesar 5%, maka diperoleh:

Dari perhitungan menurut Yamane diperoleh perhitungan jumlah sampel

sebanyak 124 orang. Karena populasi homogen, maka teknik pengambilan sampel

dilakukan secara acak menggunakan simple random sampling.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

33

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

D. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes literasi

sains, pedoman wawancara guru dan siswa, lembar observasi proses

pembelajaran, angket, dan lembar analisis RPP. Untuk lebih jelasnya akan dibahas

instrumen penelitian sebagai berikut.

1. Tes literasi sains

Tes literasi sains ini bertujuan untuk mengukur siswa dalam kemampuan

literasi sains pada domain kompetensi dan domain pengetahuan. Soal tes literasi

sains terdiri dari 18 soal pilihan ganda mengenai topik gerak lurus, pembuatan

soal ini mengacu pada paduan PISA 2015.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes literasi

sains adalah:

a. Membuat matrikulasi soal terhadap domain pengetahuan, domain kompetensi,

domain kontekstual dan sebaran tuntutan kognitif.

b. Menentukan indikator yang dicapai sesuai dengan panduan PISA 2015

c. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi soal

d. Membuat kunci jawaban

e. Judgment ahli dosen

f. Uji coba hasil instrumen

g. Menggunakan istrumen tes literasi sains

Tabel 3.1. Matrikulasi Soal Literasi Sains pada Topik Gerak Lurus

No.

Soal Kode Soal

Karakteristik Soal Tuntutan

Kognitif Pengetahuan (P) Kompetensi (K)

Konteks P1 P2 P3 K1 K2 K3

1 P1K1e01 √ √ Personal Medium

2 P1K1a02 √ √ Personal Low

3 P1K3c01 √ √ Personal Low

4 P1K3c02 √ √ Personal Medium

5 P2aK1c01 √ √ Personal Low

6 P2gK1c02 √ √ Personal Low

7 P2eK1b01 √ √ Personal Medium

8 P2eK1b02 √ √ Personal Medium

9 P2gK2c01 √ √ Personal Medium

10 P2eK3a01 √ √ Personal Medium

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

34

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

11 P2eK3a02 √ √ Personal Medium

12 P3aK1a01 √ √ Personal High

13 P3aK1a02 √ √ Personal High

14 P3hK2e01 √ √ Personal Medium

15 P3dK3b01 √ √ Personal Medium

Tabel 3.1. Matrikulasi Soal Literasi Sains pada Topik Gerak Lurus

(Lanjutan)

No.

Soal Kode Soal

Karakteristik Soal Tuntutan

Kognitif Pengetahuan (P) Kompetensi (K) Konteks

P1 P2 P3 K1 K2 K3

16 P3dK3b02 √ √ Personal Medium

17 P2gK2c02 √ √ Personal High

18 P3hK2e02 √ √ Personal High

Keterangan:

P1 = Pengetahuan Konten

P2 = Pengetahuan Prosedural

P3 = Pengetahuan Epistemik

K1 = Kompetensi Menjelaskan Fenomena Ilmiah

K2 = Kompetensi Mengevaluasi dan Merancang Penelitian Ilmiah

K3 = Kompetensi Menginterpretasikan dan Bukti-bukti Ilmiah

Hasil tes literasi sains tersebut dijudgment ahli dosen kemudian di uji cobakan

serta dianalisis terkait validitas item, realibilitas tes, taraf kesukaran dan daya

pembeda.

1) Validitas item

Validitas item instrument tes penelitian ini diukur dengan menggunakan

persamaan korelasi product moment dengan angka kasar:

( )( )

√* ( ) +* ( ) +

(Arikunto, 2012, hal. 87)

Dengan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = skor tiap item

Y = skor total

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

35

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

N = jumlah siswa

Berikut ini tabel 3.2 (Arikunto, 2012, hal.89) yang menginterpretasikan

koefisien korelasi:

Tabel 3.2. Interpretasi koefisien korelasi

Koefisien

Korelasi (r)

Kategori

0,800 r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,600 r ≤ 0,800 Tinggi

0,400 r ≤ 0,600 Cukup

0,200 r ≤ 0,400 Rendah

0,00 r ≤ 0,200 Sangat Rendah

2) Realibilitas tes

Nilai realibitas tes dalam pilihan ganda diukur menggunakan perhitungan

pembelahan ganjil-genap. Selanjutnya jumlah skor item ganjil dan jumlah skor

item genap dikorelasikan menggunakan product moment dari Pearson berikut:

( )( )

√* ( ) +* ( ) +

(Arikunto, 2012, hal. 87)

Dengan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = skor item ganjil

Y = skor item genap

N = jumlah siswa

Koefisien korelasi yang dihasilkan dari product moment menunjukkan realibitas

separuh tes. Untuk mendapatkan realibitas seluruh tes digunakan rumus

Spearman-Brown seperti berikut:

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

36

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

( )

(Arikunto, 2012, hal. 110)

Dengan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y separuh tes

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y seluruh tes

Berikut ini tabel 3.3 (Arikunto, 2012, hal.89) yang menginterpretasikan

koefisien korelasi:

Tabel 3.3. Interpretasi koefisien korelasi (r)

Koefisien

Korelasi (r)

Kategori

0,800 r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,600 r ≤ 0,800 Tinggi

0,400 r ≤ 0,600 Cukup

0,200 r ≤ 0,400 Rendah

0,00 r ≤ 0,200 Sangat Rendah

3) Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran bertujuan untuk menunjukan sukar atau mudahnya soal disetiap

butirnya. Indeks kesukaran (difficulty index) dapat dihitung sebagai berikut:

(Arikunto, 2012, hal.223)

Dengan:

P = indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Berikut ini tabel 3.4 (Arikunto, 2012, hal.225) yang menginterpretasikan

indeks kesukaran:

Tabel 3.4. Interpretasi Indeks Kesukaran (P)

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

37

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

Indeks

Kesukaran (P)

Kategori

0,71 r ≤ 1,00 Mudah

0,31 r ≤ 0,70 Sedang

0,00 r ≤ 0,30 Sukar

4) Daya Pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan soal untuk membedakan anatara

siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah. Daya

pembeda soal dapat dihitung dengan cara mengelompokkan siswa kedalam dua

kelompok berdasarkan perolehan skor tes, yaitu kelompok atas dan bawah dengan

jumlah siswa yang sama besar. Setelah itu daya pembeda dapat dihitung sebagai

berikut:

(Arikunto, 2012, hal. 228)

Dengan

D = Daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Berikut ini tabel 3.5 (Arikunto, 2012, hal.232) yang menginterpretasikan

daya pembeda:

Tabel 3.5. Interpretasi Daya Pembeda (D)

Daya Pembeda

(D)

Kategori

0,00 - 0,20 Jelek (poor)

0,21 - 0,40 Cukup (satistifactory)

0,41 - 0,70 Baik (good)

0,71 - 1,00 Baik sekali (excellent)

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

38

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

5) Hasil Uji Coba Tes

Hasil uji coba tes meliputi validitas, realibitas, taraf kesukaran dan daya

pembeda. Syarat sebuah soal dibuang jika soal tersebut tidak valid (kategori

validitas rendah), kategori taraf kesukaran sangat sukar atau sangat mudah,

kategori dan daya pembeda negatif. Hasil uji coba tes bisa dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6. Hasil Uji Coba Instrumen

No Kode

Soal

Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda

Realibitas Ket. Nilai

rxy Kategori

Nilai

(P) Kategori

Nilai

(D) Kategori

1 P1K1e01 -0,04 TIDAK

VALID 0,06 SUKAR 0 JELEK

0,82

Kategori SANGAT

TINGGI

DIBUANG

2 P1K1a02 0,51 CUKUP

0,64 SEDANG 0,22 CUKUP DIPAKAI

3 P1K3c01 0,56 CUKUP

0,65 SEDANG 0,5 BAIK DIPAKAI

4 P1K3c02 0,45 CUKUP

0,40 SEDANG 0,33 CUKUP DIPAKAI

5 P2aK1c01 0,64 TINGGI

0,70 SEDANG 0,33 CUKUP DIPAKAI

6 P2gK1c02 0,60 TINGGI

0,52 SEDANG 0,33 CUKUP DIPAKAI

7 P2eK1b01 0,35 RENDAH

0,24 SUKAR 0,11 JELEK DIPAKAI

8 P2eK1b02 0,01 SANGAT

RENDAH 0,04 SUKAR 0,11 JELEK DIBUANG

9 P2gK2c01 0,54 CUKUP

0,94 MUDAH 0 JELEK DIPAKAI

10 P2eK3a01 0,71 TINGGI

0,68 SEDANG 0,39 CUKUP DIPAKAI

11 P2eK3a02 0,87 SANGAT

TINGGI 0,44 SEDANG 0,67 BAIK DIPAKAI

12 P3aK1a01 0,40 RENDAH

0,26 SUKAR 0,17 JELEK DIPAKAI

13 P3aK1a02 0,62 TINGGI

0,44 SEDANG 0,44 BAIK DIPAKAI

14 P3hK2e01 0,69 TINGGI

0,81 MUDAH 0,22 CUKUP DIPAKAI

15 P3dK3b01 0,47 CUKUP

0,17 SUKAR 0,11 JELEK DIPAKAI

16 P3dK3b02 0,48 CUKUP

0,59 SEDANG 0,44 BAIK DIPAKAI

17 P2gK2c02 0,52 RENDAH

0,82 MUDAH 0,28 CUKUP DIPAKAI

18 P3hK2e02 0,35 RENDAH 0,07 SUKAR 0,17 JELEK DIPAKAI

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

39

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

Berdasarkan tabel 3.6. terdapat dua soal yang mendapatkan nilai validitas

yang rendah (tidak valid) yaitu nomor 1 dan 8. Maka, soal tersebut tidak

digunakan lagi.

2. Pedoman Wawancara Guru dan Siswa

Pedoman wawancara guru dan siswa bertujuan untuk mengetahui

informasi yang berkaitan tentang literasi sains. Pedoman wawancara guru dibuat

menjadi sesi awal (sebelum pembelajaran) dan sesi akhir (setelah pembelajaran).

Pedoman wawancara guru pada sesi awal (sebelum pembelajaran) bertujuan untuk

mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pembelajaran IPA yang telah

dilakukan selama ini. Sedangkan sesi akhir (setelah pembelajaran) bertujuan

untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan yang telah dibuat oleh

guru tersebut. Untuk pedoman wawancara siswa dilakukan setelah tes literasi

sains diberikan, ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan dan pendapat siswa mengenai tes literasis sains.

3. Lembar Observasi Proses Pembelajaran

Lembar observasi proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui

kesesuaian proses pembelajaran yang sedang berlangsung antara guru dan siswa

terhadap kemampuan literasi sains. Observasi dilakukan ketika berlangsungnya

pembelajaran materi gerak lurus pada siswa SMP kelas VII.

4. Angket

Pembuatan angket bertujuan untuk menanyakan pendapat mengenai proses

pembelajaran yang telah beralangsung dan alasan mengenai jawaban setiap butir

soalnya.

5. Lembar Analisis RPP

Lembar analisis RPP bertujuan untuk menganalis kesesuaian isi RPP

dalam melatihkan literasi sains siswa. Analisis RPP dilakukan setelah

mendapatkan RPP gerak lurus dari sekolah. Analisis RPP ini dijadikan acuan

untuk merekonstruksi RPP.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

40

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

E. Prosedur penelitian

1. Mengkaji Literasi Sains dan domainnya menurut panduan PISA 2015

2. Membuat matriks antar domain literasi sains

3. Membuat instrumen literasi sains berupa pilihan ganda

4. Melakukan judgment

5. Merevisi instrumen penelitian

6. Menentukan sekolah tempat penelitian

7. Mengurus surat izin penelitian

8. Melakukan uji coba instrumen

9. Melakukan analisis butir soal melalui validitas, realibilitas, taraf kesukaran

dan daya pembeda

10. Merevisi instrumen penelitian

11. Melakukan wawancara kepada guru sebelum proses pembelajaran

berlangsung

12. Melakukan observasi ke lapangan untuk mengamati proses pembelajaran

mengenai topik gerak lurus

13. Melakukan wawancara kepada guru setelah proses pembelajaran berlangsung

14. Mengujikan soal Literasi Sains kepada sejumlah siswa (sampel),

mengklasifikasikan jawaban siswa untuk menggambarkan profil Literasi

Sains siswa

15. Melakukan wawancara beberapa siswa

16. Mengolah data hasil observasi

17. Mengolah data hasil tes literasi sains

18. Menganalisis RPP dari sekolah mengenai topik gerak lurus

19. Merekonstruksi RPP berdasarkan hasil data analisis penelitian

Untuk lebih jelasnya terdapat gambar 3.1. alur prosedur penelitian sebagai

berikut.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

41

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian

Pengujian Tes LS terkait dengan topik gerak lurus

1. Membuat soal LS dengan mengacu pada framework PISA 2015

2. Uji coba soal LS kepada sejumlah siswa yang telah mendapatkan proses

pembelajaran sains dengan topik gerak lurus

3. Menganalisis hasil uji coba

4. Pengujian kepada sejumlah siswa, klasifikasikan jwaban untuk menggambarkan

profil LS siswa

5. Wawancara untuk mendapatkan informasi kesulitan LS siswa (penguasaan konten,

proses sains yang tidak dimengerti, konteks yang tidak dimiliki) berdasarkan analisis

tes LS yang telah dilakukan pada poin 4

Kajian Pustaka: Apa itu Literasi Sains (LS), Domainnya

1. Observasi ke lapangan dan wawancara dengan guru untuk mengamati proses

pembelajaran langkah ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang menyebabkan LS

siswa rendah

2. Pengetahuan apa yang diterima siswa pada proses pembelajaran?

3. Bagaimana proses sains dilatihkan kepada siswa?

4. Permasalahan kontektual apa yang diperoleh siswa?

Tafsiran % dan analisis hasi tes menghasilkan profil kesulitan LS pada topik gerak lurus

Analisis

kurikulum

Konten dan

kompetensi

pada topik

gerak lurus

Survei dan analisis pustaka

: Menemukan permasalahan

kontekstual (pengalaman

sehari-hari yang ada di

lingkungan anak Indonesia)

Menemukan konteks wilayah

(regional-global)

Analisis hasil survei

pustaka

Tema-tema demonstrasi dan

eksperimen yang dapat

digunakan untuk melatihkan

proses sains pada topik gerak

lurus

Rekonstruksi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains pada Topik Gerak Lurus

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

42

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

F. Analisis data

1. Analisis soal tes literasi sains

Dalam penelitian ini yang dijadikan fokus penelitian adalah domain

kompetensi dan domain pengetahuan. Namun dalam analisis soal tes literasi sains,

dilakukan analisis untuk mengetahui profil literasi sains siswa pada tiap butir soal,

karakteristik soal, domain kompetensi dan pengetahuan. Sehingga tahapan

pertama dalam menganalisis instrumen ini adalah dengan menganalisis ke dalam

berdasarkan karakteristik soal, domain kompetensi dan domain pengetahuan.

Setelah menganalisis soal tersebut, maka selanjutnya menghitung persentase skor

benar yang diperoleh pada setiap butir soalnya dengan karakteristik yang telah

dianalisis. Sehingga pada akhirnya akan diperoleh nilai persentase tiap butir soal

skor benar dari seluruh siswa yang menjawab benar. Persentase tersebut diperoleh

dengan menggunakan persamaan sebagai berikut,

2. Tafsiran presentase profil literasi sains

Untuk menggambarkan profil literasi sains digunakan tafsiran persentase

yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunti (2012, hal. 281) pada tabel 3.7.

Tabel 3.7. Tafsiran Persentase

Pesentase Interpretasi

80-100 Baik sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

43

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

0-39 Gagal

G. Sinopsis kesesuaian RPP dengan keterlaksanaan pembelajaran di

sekolah

Tidak semua perencanaan pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan

keterlaksanaanya. Tabel 3.8. menjelaskan sinopsis kesesuaian RPP dengan

keterlaksanaan pembelajaran sekolah di salah satu SMP kota bandung pada topik

gerak lurus.

Tabel 3.8. Sinopsis Kesesuaian RPP dengan Keterlaksanaan Pembelajaran

Sekolah

RPP Keterlaksanaa

pembelajaran

Deskripsi Dalam RPP alokasi yang

ditunjukan 3 x 40’ dan

pertemuan yang terlihat

hanya dua kali pertemuan

Terlaksananya

pembelajaran empat kali

pertemuan.

Pertemuan 1 Pertemuan 1 dan permuan 2

dalam keterlaksanaan

tergambarjkan dalam RPP

dijadikan satu pertemuan.

Dalam RPP tertulis guru

memberikan informasi pada

berbagai sumber dan

melakukan diskusi untuk

pengerjaan LKS. (percobaan

pertemuan 1 dalam RPP

tidak dijelaskan).

Berdasarkan informasi dari

guru bersangkutan siswa

hanya diberikan buku

ringkasan mengenai gerak

lurus, salah satu siswa

menuliskannya di white

board sedangkan siswa

yang lainnya menyalinnya.

Ini merupakan salah satu

sesi pengumpulan

informasi.

Pertemuan 2 Dipertemuan dua siswa

melakukan percobaan

untuk menentukan jarak

perpindahan dan kecepatan

dengan menggunakan tali

sepatu, penggaris dan

tempat pensil.

Pertemuan 3 Dalam RPP sesi ini

merupakan pertemuan kedua.

Di pertemuan kedua

dituliskan kegiatan

eksperimen menggunakan

satu set alat gerak lurus

Dipertemuan ketiga siswa

melakukan kegiatan

eksperimen sesuai dengan

RPP yaitu eksperimen

untuk menentukan

karakteristik GLB dan

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

44

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

menggunakan ticker timer

yang bertujuan untuk

menentukan karakteristik

GLB dan GLBB

GLBB eksperimen

menggunakan satu set alat

gerak lurus menggunakan

ticker timer

Pertemuan 4 Dalam RPP tidak dituliskan

di pertemuan empat akan

dilaksanakannya ulangan

harian

Berdasarkan informasi dari

guru pertemuan empat

dilaksanakannya ulangan

harian

1. Analisis lembar observasi

2. Analisis soal tes literasi sains

3. Analisi angket

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/17011/8/S_FIS_1100076_Chapter3.pdf · Formula besaran sampel bertujuan agar porposi sampel dalam penelitian mewakili

45

Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu