BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Design Penelitian Hasil...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Design Penelitian Hasil...
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Design Penelitian
Hasil temuan yang diharapkan dalam penelitian ini berupa profil
model mental siswa pada materi kesetimbangan kimia. Selanjutnya,
profil model mental yang diperoleh dapat digunakan sebagai referensi
untuk pengembangan strategi pembelajaran kimia, khususnya pada
materi kesetimbangan kimia. Oleh karena itu, profil model mental yang
dikaji dalam penelitian ini merupakan gambaran model mental yang
secara ilmiah dimiliki oleh siswa yang telah mempelajari materi
kesetimbangan kimia, tanpa adanya perlakuan-perlakuan tertentu. Oleh
karena itu, penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan
metode analisis deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang paling dasar
yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
fenomena-fenomena apa adanya (Sukmadinata, 2005 hlm.73).
Menurut Sharsapura (2012 hlm.38) penelitian deskriptif
menggambarkan suatu fenomena secara mendetail dan lebih
menekankan dalam menjawab pertanyaan How (bagaimana). Selain
itu, Sukmadinata (2012, hlm.74) menyatakan bahwa dalam penelitian
deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel, tetapi semua
kegiatan, keadaan, kejadian, aspek komponen atau variabel berjalan
sebagaimana adanya.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dibagi menjadi beberapa
tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.
Berikut penjelasan mengenai beberapa tahapan tersebut:
➢ Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti melakukan studi pustaka
mengenai karakteristik ilmu kimia dan model mental. Hasil studi
pustaka tersebut kemudian digunakan untuk memahami lebih jauh
mengenai model mental, hubungan antar model mental dengan
karakteristik ilmu kimia, cara menggali model mental dan cara
pengembangan tes diagnostik model mental interview-about-event
(TDM-IAE) serta menentukan konsep kimia yang perlu dikaji. Selain
itu, dilakukan analisis kompotensi dasar kurikulum 2013 berdasarkan
27
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permendikbud No.24 tahun 2016, kemudian analisis konsep pada
beberapa texbook kimia dan analisis miskonsepsi siswa pada materi
yang dikaji.
Berdasarkan hasil studi pustaka, analisis kompetensi dasar,
analisis konsep pada materi yang dikaji serta analisis miskonsepsi.
Kemudian dilakukan pengembangan instrumen penelitian berupa
pedoman wawancara yang berbasis pada suatu fenomena beserta
perangkatnya. Setelah itu, instrumen yang sudah digunakan divalidasi
oleh empat validator ahli yaitu empat dosen kimia. Jika instrumen
yang dikembangkan tidak valid, maka dilakukan revisi instrument.
Tetapi jika instrumen yang dikembangkan sudah valid, maka
instrumen tersebut perlu dilakukan uji coba instrumen. Hasil uji coba
instrumen menunjukkan pemahaman siswa terhadap fenomena yang
diberikan. Jika pemahaman siswa terhadap fenomena yang diberikan
rendah yang ditunjukkan dengan siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan, maka dilakukan revisi instrumen. Tetapi
jika pemahaman siswa terhadap fenomena yang diberikan tinggi yang
ditunjukkan oleh banyaknya jawaban siswa yang sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan, maka instrumen tersebut dapat digunakan
untuk penelitian. Selain itu, hasil uji coba dapat digunakan untuk
mengetahui kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diberikan
siswa. Dengan adanya kemungkinan jawaban yang akan muncul,
peneliti dapat menyiapkan beberapa pertanyaan tambahan untuk
menggali lebih dalam model mentak siswa pada konsep yang dikaji.
➢ Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah tahap pengambilan data.
Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan Tes
Diagnostik Model Mental – Interview-About-Event (TDM-IAE).
Wawancara dilakukan disalah satu sekolah SMA di kota Bandung
terhadap enam siswa yang terdiri dari dua siswa kemampuan tinggi,
dua siswa kemampuan sedang dan dua siswa kemampuan rendah.
Wawancara dilakukan secara bergantian dan waktu untuk wawancara
tidak dibatasi. Selama proses wawancara, kondisi siswa dibuat
senyaman mungkin agar siswa tidak merasa tegang saat diwawancara.
Proses wawancara dimulai dengan pemberian kartu fokus IAE.
28
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya, siswa diberikan pertanyaan utama yang harus dijawab.
Apabila jawaban yang diberikan siswa belum optimal atau
mengandung makna ambigu, maka diberikan pertanyaan probing atau
mengkonfirmasi kembali jawaban siswa. Semua percakapan
wawancara di dokumentasikan melalui alat perekam dan
ditranskripsikan untuk selanjutnya dilakukan analisis.
➢ Tahap Akhir
Tahap akhir penelitian ini adalah analisis data untuk
memperoleh profil model mental siswa pada materi kesetimbangan
kimia. Pada tahap ini, data hasil wawancara yang berupa rekaman
ditranskripsikan ke dalam bentuk tulisan dan disederhanakan tanpa
mengurangi makna esensial dari jawaban siswa. Hasil analisis ini
kemudian dipetakan kedalam pola frasa kunci yang menggambarkan
profil model mental siswa pada materi kesetimbangan kimia. Agar
perbedaan profil model mental siswa dapat terlihat dengan jelas, maka
dibuat suatu penyederhanaan dengan mengelompokkan model mental
siswa ke dalam tipe model mental yang telah ditentukan.
Secara lebih ringkas, beberapa tahapan penelitian di atas
digambarkan pada alur penelitian (Gambar 3.1).
29
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi Pustaka Mengenai Tes Diagnostik Model Mental dan karakteristik ilmu kimia
Analisis KD 3.8 Dan 4.8 Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016
Analisis konsep pada tiga Level Representasi pada Materi Kesetimbangan Kimia
Analisis Miskonsepsi Pada Materi Kesetimbangan Kimia
Pengembangan instrumen TDM IAE
Validasi indikator soal dan Instrumen TDM-IAE
Uji Coba Instrument TDM-IAE
Revisi
Valid
Tidak
Valid
Layak
Tidak
LayakRevisi
Pelaksanaan Wawancara dengan Menggunakan Instrumen TDM-IAE
Siswa Kemampuan Tinggi
Siswa Kemampuan Sedang
Siswa Kemampuan Rendah
Transkripsi Jawaban Hasil Wawancara
Interpretasi Jawaban Hasil Wawancara
Profil Model Mental Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir
Gambar 3.1. Alur penelitian
3.2 Tempat dan Partisipan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA di kota Bandung.
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang telah
mempelajari materi kesetimbangan kimia. Siswa SMA yang dipilih
dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IPA yang terdiri dari
dua siswa kemampuan tinggi, dua siswa kemampuan sedang dan dua
30
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa kemampuan rendah. Enam siswa tersebut dipilih secara acak
berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran kimia kelas XI
IPA dan XII IPA dan berdasarkan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran. Pengelompokkan siswa dilakukan berdasarkan hasil
pencapaian akademik siswa pada mata pelajaran kimia selama satu
semester dikelas XII.
3.3 Intrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pedoman
wawancara dengan pendekatan atau teknik Interview-About-Event
(IAE) atau sering disebut dengan Tes Diagnostik Model Mental
Interview-About-Event (TDM-IAE). Wawancara dalam penelitian ini
berbasis pada fenomena, sehingga siswa diberikan fenomena terlebih
dahulu sebelum diwawancarai. Fenomena tersebut disajikan dalam
bentuk gambar yang diberi penjelasan pada kartu fokus IAE (Gambar
3.2 dan Gambar 3.3).
Pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara merupakan
pertanyaaan mengenai fenomena yang disajikan. Dalam pedoman
wawancara, terdapat tiga pertanyaan utama. Setiap pertanyaan utama
disertai dengan pertanyaan probing umum dan pertanyaan probing
khusus. Pertanyaan probing umum digunakan untuk menggali
jawaban siswa yang kurang optimal terhadap pertanyaan utama
sedangkan pertanyaan probing khusus digunakan untuk menggali
jawaban siswa yang kurang optimal terhadap pertanyaan probing
umum. Dalam pedoman wawancara tidak hanya terdapat pertanyaan
utama dan pertanyaan probing, tetapi terdapat pula jawaban yang
diharapkkan dari pertanyaan probing khusus.
31
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartu Fokus IAE-1
Dalam sebuah percobaan telah disediakan 4 buah silinder, masing-
masing silinder diisi dengan gas yang berbeda-beda. Percobaan
tersebut merupakan percobaan mengenai sistem kesetimbangan gas
NO2 (berwarna coklat) dengan gas N2O4 (tak berwarna).
➢ Silinder A
Silinder A bervolume 1 L diisi
dengan gas NO2 murni yang
berwarna coklat sebanyak 0,2
mol. Gas NO2 murni berada pada
suhu >120ºC (gambar a.1),
Silinder tersebut didinginkan
sampai dengan suhu kamar
(25ºC) (gambar a.2, a.3, dan a,4).
Pendinginan menyebabkan gas
NO2 bereaksi membentuk gas
N2O4 (tak berwarna). Selama
didiamkan pada suhu kamar
(25°𝐶) terjadi perubahan warna dalam silinder A yang ditunjukkan
pada gambar (a).
➢ Silinder B
Gambar (a). Perubahan warna
dalam silinder A selama proses
pendinginan
32
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartu Fokus IAE-1
Silinder B bervolume 1 L diisi
dengan gas N2O4 yang tak
berwarna sebanyak 0,67 mol. Gas
N2O4 murni berada pada suhu < -
11oC (gambar b.1). Silinder
tersebut dipanaskan sampai
dengan suhu kamar (25ºC)
(gambar b.2, b.3 dan d.4).
Pemanasan menyebabkan gas
N2O4 terurai menjadi gas NO2
(berwarna coklat). Selama
didiamkan pada suhu kamar
(25°𝐶) terjadi perubahan warna dalam silinder B yang ditunjukkan
pada gambar (b).
➢ Silinder C
Silinder C bervolume 1 L
diisi dengan campuran gas
N2O4 (tak berwarna)
sebanyak 0,02 mol dan gas
NO2 (berwarna coklat)
sebanyak 0,06 mol.
Campuran gas tersebut
berada pada suhu kamar
(25ºC). Selama didiamkan
pada suhu kamar (25ºC),
terjadi perubahan warna
dalam silinder C yang
ditunjukkan pada gambar (c).
➢ Silinder D
Gambar (b). Perubahan warna
dalam silinder B selama proses
pemanasan
Gambar (c). Perubahan warna
dalam silinder C selama didiamkan
pada suhu kamar (25ºC)
33
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartu Fokus IAE-1
Silinder D bervolume 1 L
diisi dengan campuran gas
N2O4 (tak berwarna)
sebanyak 0,09 mol dan gas
NO2 (berwarna coklat)
sebanyak 0,02 mol.
Campuran gas tersebut
berada pada suhu kamar
(25ºC). Selama didiamkan
pada suhu kamar (25ºC),
terjadi perubahan warna
dalam silinder D yang
ditunjukkan pada gambar
(d).
Gambar 3.2. Fenomena pada kartu fokus IAE-1
Pertanyaan utama 1 diajukan setelah siswa mengamati fenomena
1 pada kartu fokus IAE-1. Fenomena 1 mengenai sistem
kesetimbangan gas N2O4 dengan gas NO2 dengan keadaan awal yang
berbeda-beda. Pada pertanyaan utama 1, siswa diminta untuk
menjelaskan keadaan kesetimbangan yang dapat dicapai dari sisi
pereaksi, produk dan campuran pereaksi dan produk dengan
menggunakan persamaan reaksi, grafik perubahan konsentrasi
terhadap waktu dan gambar partikel disetiap keadaan. Pertanyaan
utama 1 berbunyi “Berdasarkan fenomena pada kartu fokus IAE-1
yang telah disajikan, jelaskan bahwa keadaan kesetimbangan dapat
dicapai dari sisi pereaksi, produk dan campuran pereaksi dan produk,
serta tunjukkan pada saat kapan keadaan kesetimbangan tercapai,
gunakan persamaan reaksi, grafik dan gambar partikel untuk
membantu anda dalam memberikan penjelasan.”. Jika jawaban yang
Gambar (d). Perubahan warna
dalam silinder D selama didiamkan
pada suhu kamar (25ºC)
34
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan siswa kurang optimal, maka siswa diberikan beberapa
pertanyaan probing.
Setelah siswa menjawab pertanyaan utama 1 dengan optimal.
Selanjutnya siswa diminta untuk menjawab pertanyaan utama 2. Pada
pertanyaan utama 2, siswa diminta untuk menghitung konsentrasi
kesetimbangan gas-gas dalam silinder C. Pertanyaan utama 2
berbunyi “berdasarkan fenomena pada kartu fokus IAE-1 yang telah
disajikan, jelaskan arah reaksi dalam silinder C berdasarkan
perubahan warna dan hubungan Qc dan Kc serta hitunglah konsentrasi
kesetimbangan gas-gas dalam silinder C !”. Jika jawaban yang
diberikan siswa terhadap pertanyaan utama 2 kurang optimal, maka
diajukan beberapa pertanyaan probing.
35
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartu Fokus IAE-2
Dalam sebuah percobaan telah disediakan sebuah silinder yang
berisi padatan CaCO3 murni bertekanan nol (hampa, tidak ada gas di
dalam silinder), kemudian silinder tersebut dipanaskan sampai suhu
800oC. Pemanasan menyebabkan padatan CaCO3 murni terurai menjadi
padatan CaO dan gas CO2, sehingga tekanan di dalam silinder tidak lagi
nol. Tekanan gas dalam silinder tersebut meningkat seiring dengan
bertambahnya gas CO2 yang terbentuk. Setelah beberapa saat tekanan
gas tidak lagi berubah, namun selain terdapat padatan CaO yang
dihasilkan, juga masih terdapat padatan CaCO3 dalam silinder. Keadaan
tersebut menunjukkan bahwa keadaan kesetimbangan telah tercapai.
Gas CO2 dan padatan CaCO3 dalam silinder, kemudian dideteksi
sifat keradioaktifannya dengan menggunakan detektor. Jika detektor
menghasilkan bunyi maka terdeteksi adanya radioaktif. Setelah gas CO2
dan padatan CaCO3 dalam silinder dideteksi sifat keradioaktifannya dan
setelah dideteksi detektornya tidak berbunyi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada gas CO2 yang bersifat radioaktif dan tidak ada padatan
CaCO3 yang bersifat radioaktif.
Pada saat keadaan kesetimbangan tercapai, kemudian ke dalam
silinder tersebut ditambahkan padatan CaCO3 yang radioaktif
(disimbolkan dengan 𝐶𝑎�́�𝑂3). Setelah didiamkan tekanan gas CO2 tidak
mengalami perubahan (tetap). Gas CO2 dan padatan CaCO3 dalam
silinder kemudian dideteksi kembali sifat keradioaktifannya dengan
menggunakan detektor dan setelah dideteksi detektornya berbunyi. Hasil
deteksi menunjukkan bahwa ada gas CO2 yang bersifat radioaktif
(disimbolkan dengan �́�𝑂2). dan ada padatan CaCO3 yang bersifat
radioaktif (disimbolkan dengan 𝐶𝑎�́�𝑂3).
36
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3. Fenomena pada kartu fokus IAE-2
Setelah siswa menjawab pertanyaan utama 2 dengan optimal.
Kemudian, siswa diminta untuk menjawab pertanyaan utama 3.
Pertanyaan utama 3 diberikan setelah siswa mengamati fenomena ke 2
yang terdapat dalam kartu fokus IAE-2. Fenomena 2 mengenai sistem
kesetimbangan padatan CaCO3 dengan gas CO2 dan padatan CaO yang
ditambahkan dengan padatan CaCO3 yang bersifat radioaktif
(disimbolkan dengan 𝐶𝑎�́�𝑂3). Pada pertanyaan utama 3, siswa diminta
menjelaskan kedinamisan dari kesetimbangan kimia dengan adanya
penambahan padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3 ke dalam silinder yang berisi padatan
CaCO3 yang telah mencapai keadaan kesetimbangan. Pertanyaan
utama 3 berbunyi “Berdasarkan fenomena yang terdapat dalam kartu
fokus IAE-2 yang telah disajikan, jelaskan kedinamisan dari
kesetimbangan kimia, sertakan gambar partikel sebelum dan setelah
padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3 ditambahkan !”. Jika jawaban yang diberikan siswa
Gambar b. Keadaan
kesetimbangan dan setelah
ditambahkan padatan 𝐶𝑎�̇�𝑂3.
Manometer Manometer
CaO dan CaCO3 CaO, CaCO3,
dan 𝐶𝑎�́�𝑂3
CO2 CO2 dan �́�𝑂2
CaO, CaCO3
dan 𝐶𝑎�́�𝑂3
Gambar a. Keadaan
kesetimbangan dan sebelum
ditambahkan padatan 𝐶𝑎�̇�𝑂3.
37
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kurang optimal terhadap pertanyaan utama 3, maka diajukan beberapa
pertanyaan probing.
Pertanyaan probing bersifat fleksibel untuk diajukan kepada siswa,
karena setiap individu akan memiliki pandangan ataupun pemahaman
yang berbeda-beda mengenai kesetimbangan kimia. Terkadang,
pertanyaan probing tidak secara berurutan diajukan kepada siswa
sesuai dalam pedoman wawancara, melainkan sesuai dengan jawaban
yang diberikan sebelumnya. Pada keadaan yang lain, pertanyaan
probing tidak diberikan kepada siswa karena siswa sudah menjawab
pertanyaan utama tanpa adanya pertanyaan probing. Pertanyaan
probing tidak diajukan kepada siswa karena peneliti telah menduga
bahwa konsep prasyarat untuk menjawab pertanyaan probing yang
diajukan tidak dipahami, atau siswa mengalami miskonsepsi, atau
bahkan peneliti harus memberikan pertanyaan probing yang lain yang
disesuaikan dengan jawaban yang diberikan siswa. Oleh karena itu,
peneliti harus menyiapkan catatan-catatan berupa daftar pertanyaan
yang diduga perlu diajukan kepada siswa akibat dari beragamnya
jawaban yang diberikan siswa. Selain itu, peneliti juga harus siap
menjadi instrumen penelitian ketika ada jawaban siswa yang tidak
sesuai dengan jawaban yang diharapkan.
3.4 Pengembangan Instrumen Penelitian
Pengembangan instrumen dilakukan melalui beberapa langkah,
diantaranya yaitu analisis kompetensi dasar KD 3.8 Dan 4.8
Kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016,
analisis konsep pada materi kesetimbangan kimia, analisis miskonsepsi
pada meteri kesetimbangan kimia, perumusan indikator,
pengembangan instrumen penelitian berupa Tes Diagnostik Model
Mental – Interwiew About Event (TDM-IAE) beserta perangkatnya,
validasi instrumen serta uji coba instrumen yang telah dikembangkan.
Analisis Kompetensi Dasar KD 3.8 dan 4.8 Kurikulum 2013
berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 untuk menentukan
keluasan dan kedalaman materi serta untuk menentukan rumusan
indikator. Hasil analisis berupa indikatator mengenai kompetensi dasar
yang harus dicapai siswa pada materi kesetimbangan kimia serta uraian
konsep pada materi kesetimbangan kimia.
38
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisi konsep pada materi kesetimbangan kimia dilakukan
untuk menentukan ketepatan konsep yang digunakan. Ketepatan
konsep dari materi kesetimbangan kimia dianalisis dari beberapa
textbook general chemistry. Hasil analisis konsep tersebut berupa
definisi dan deskripsi konsep-konsep pada materi kesetimbangan kimia
berdasarkan tiga level representasi kimia. Definisi dan deskripsi
konsep-konsep pada materi kesetimbangan kimia digunakan untuk
mengembangkan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan pada
instrumen yang dikembangkan.
Analisis miskonsepsi pada materi kesetimbangan kimia juga
dilakukan untuk menentukan ketepatan konsep yang digunakan.
Miskonsepsi-miskonsepsi pada materi kesetimbangan kimia dianalisis
dari beberapa jurnal penelitian. Hasil analisis miskonsepsi berupa
daftar miskonsepsi yang ditemukan serta konsep yang sebenarnya.
Hasil analisis miskonsepsi tersebut juga digunakan untuk
mengembangkan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan pada
instrumen yang dikembangkan.
Perumusan indikator dilakukan berdasarkan hasil analisis
kompetensi Inti dan kompetensi dasar, analisis konsep serta analisis
mikonsepsi pada materi kesetimbangan kimia.
Instrumen penelitian yang digunakan merupakan pedoman
wawancara yang berbasis pada fenomena. Oleh karena itu, sebelum
dilakukan pengembangan instrumen, terlebih dahulu dilakukan
pengembangan perangkat instrumen berupa fenomena yang dapat
digunakan untuk menggali model mental siswa pada konsep-konsep
kesetimbangan kimia. Fenomena yang digunakan untuk menggali
model mental siswa pada materi kesetimbagan kimia ada dua, yaitu
fenomena mengenai sistem kesetimbangan gas NO2 dan N2O4 yang
diawali dari keadaan yang berbeda-beda, serta fenomena
kesetimbangan padatan CaCO3 yang ditambahkan dengan CaCO3 yang
bersifat radioaktif (disimbolkan dengan 𝐶𝑎�́�𝑂3). Fenomena sistem
kesetimbangan gas NO2 dan N2O4 yang diawali dari keadaan yang
berbeda-beda bertujuan untuk menggali model mental siswa pada
konsep kesetimbangan kimia (pada saat keadaan kesetimbangan masih
terdapat spesi pereaksi dan produk, serta keadaan kesetimbangan yang
dapat dicapai dari sisi mana saja baik itu sisi pereaksi, produk, maupun
39
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
campuran reaktan dan produk) dan konsep tetapan kesetimbangan
kimia yang digunakan untuk menghitung konsentrasi kesetimbangan
gas-gas dalam silinder C. Fenomena kesetimbangan padatan CaCO3
yang ditambahkan dengan 𝐶𝑎�́�𝑂3 bertujuan untuk menggali
pemahaman siswa pada konsep kedinamisan kesetimbangan kimia,
karena kedinamisan kesetimbangan kimia tidak dapat diamati secara
makroskopik maka digunakan unsur radioaktif yang bertujuan untuk
menunjukkan kedinamisan kesetimbangan kimia yang dapat diamati
dari perubahan detektor dan terbentuknya gas CO2 yang bersifat
radioaktif namun tekanan dalam gas tidak berubah.
Berdasarkan fenomena yang telah dibuat dan beberapa
indikator yang telah dikembangkan, kemudian dikembangkan
instrumen penilitian berupa pedoman wawancara. Pedomana
wawancara yang dikembangkan mengandung pertanyaan utama,
pertanyaan probing umum, pertanyaan probing khusus serta jawaban
yang diharapkan terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pertanyaan
utama dikembangkan berdasarkan indikator yang dirumuskan dan
fenomena yang disajikan, pertanyaan probing umum dikembangkan
berdasarkan pertanyaan utama dan pertanyaan probing khusus
dikembangkan berdasarkan pertanyaan probing umum. Jawaban
terhadap pertanyaan utama merupakan gabungan dari jawaban-
jawaban pertanyaan probing.
Instrumen penelitian yang telah dikembangkan kemudian
divalidasi oleh beberapa validator ahli, yaitu empat dosen kimia. Jika
instrumen tidak valid, maka dilakukan revisi instrumen. Jika
instrument sudah valid, maka perlu dilakukan uji coba.
3.4.1 Validasi Instrumen Penelitian
Pada langkah validasi instrumen ini, dilakukan validasi
kesesuaian indikator terhadap kompetensi dasar kurikulum 2013,
kesesuaian pertanyaan utama terhadap indikator, kesesuaian
pertanyaan probing terhadap pertanyaan utama serta kesesuaian
jawaban pertanyaan probing khusus terhadap pertanyaan probing
umum. Berdasarkan hasil validasi, semua indikator yang dirumuskan
sesuai dengan KD kurikulum 2013, semua pertanyaan probing khusus
yang dikembangkan sesuai dengan pertanyaan probing umum.
40
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut penjelasan mengenai beberapa perubahan dalam instrumen
yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi.
41
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
➢ Validasi Kesesuaian Pertanyaan Utama terhadap Indikator
Tabel 3.1. Validasi kesesuaian pertanyaan utama terhadap indikator
Saran
Pertanyaan Utama Pertimbangan
Peneliti Sebelum Diperbaiki Setelah Diperbaiki
Dosen 2 : Susun
ulang pertanyaan,
jangan ada tugas
yang terpisah
Berdasarkan fenomena yang
telah disajikan, jelaskan
bahwa keadaan kesetimbangan
dapat dicapai dari sisi mana
saja baik dari sisi pereaksi,
produk dan campuran pereaksi
dan produk, gunakan
persamaan reaksi, grafik dan
gambar partikel untuk
membantu anda dalam
memberikan penjelasan serta
tunjukkan pada saat kapan
Berdasarkan kartu fokus IAE-
1 yang telah disajikan,
jelaskan bahwa keadaan
kesetimbangan dapat dicapai
dari sisi mana saja baik dari
sisi pereaksi, produk dan
campuran pereaksi dan
produk, serta tunjukkan pada
saat kapan keadaan
kesetimbangan tercapai,
gunakan persamaan reaksi,
grafik dan gambar partikel
Saran yang diberikan
dosen 2 dan 3 perlu
dilakukan supaya
mempermudah
pembaca dalam
memahami pertanyaan
yang diajukan.
Dosen 3 : Beri
keterangan gambar
partikel mana yang
dimaksud
42
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Saran
Pertanyaan Utama Pertimbangan
Peneliti Sebelum Diperbaiki Setelah Diperbaiki
keadaan kesetimbangan
tercapai !
untuk membantu anda dalam
memberikan penjelasan
Dosen 1 :
Konsentrasi gas-gas
dalam silinder yang
lain dicari
Hitunglah konsentrasi
kesetimbangan dalam silinder
C !
Berdasarkan kartu fokus IAE-
1 yang telah disajikan,
jelaskan arah reaksi dalam
silinder C berdasarkan
perubahan warna dan
hubungan Q dan K, serta
hitunglah konsentrasi
kesetimbangan gas-gas dalam
silinder C!
Pertanyaan mengenai
konsentrasi
kesetimbangan di setiap
silinder sudah terwakili
pada pertanyaan utama
2.
Dosen 3 : Beri
keterangan mencari
konsentrasikesetimba
ngan apa
Saran dari dosen 3 perlu
dilakukan supaya
mempermudah
pembaca dalam
memahami pertanyaan
yang diajukan.
43
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Saran
Pertanyaan Utama Pertimbangan
Peneliti Sebelum Diperbaiki Setelah Diperbaiki
Dosen 3 : Soal tidak
jelas, data yang
digunakan yang mana
Berdasarkan fenomena yang
telah disajikan, jelaskan
kedinamisan dari
kesetimbangan kimia dalam
silinder, sertakan gambar
partikel sebelum dan sesudah
padatan Ca14CO3 ditambahkan
!
Berdasarkan fenomena pada
kartu fokus IAE-2 yang telah
disajikan, jelaskan
kedinamisan dari
kesetimbangan kimia dalam
silinder, sertakan gambar
partikel sebelum dan sesudah
padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3 ditambahkan
?
Saran dari dosen 3 perlu
dilakukan supaya
mempermudah
pembaca dalam
memahami pertanyaan
yang diajukan.
44
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
➢ Validasi Kesesuaian Pertanyaan Probing Dengan Pertanyaan Utama
Tabel 3.2. Validasi kesesuaian pertanyaan probing terhadap pertanyaan utama
Saran
Pertanyaan Probing Pertimbangan Peneliti
Sebelum
Diperbaiki
Setelah Diperbaiki
Dosen 2 : Jawaban
berdasarkan
fenomena atau teori
Pada saat kapan
keadaan
kesetimbangan
tercapai ?
Berdasarkan perubahan warna, pada saat
kapan keadaan kesetimbangan tercapai ?
Saran dari dosen 3 perlu
dilakukan supaya
mempermudah dalam
membuat jawaban yang
diharapkan
Dosen 2 :
memberikan
pertanyaan probing
tambahan
Tuliskan
persamaan reaksi
dalam silinder A
!
Gas apa yang berperan sebagai reaktan ? Saran dari dosen 3 perlu
dilakukan untuk
mempermudah dalam
melakukan wawancara
Gas apa yang berperan sebagai produk ?
Apa makna panah searah dalam
persamaan reaksi ?
Apakah semua reaktan akan habis
bereaksi ?
Apa makna panah bolak balik dalam
persamaan reaksi ?
45
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Saran
Pertanyaan Probing Pertimbangan Peneliti
Sebelum
Diperbaiki
Setelah Diperbaiki
Apakah semua reaktan akan habis
bereaksi ?
Dosen 3 : Tambahkan
pertanyaan probing
mengenai keadaan
awal dan keadaan
kesetimbangan
Berapa
konsentrasi gas
NO2 dan gas
N2O4 dalam
silinder C pada
saat
kesetimbangan ?
Berdasarkan persamaan reaksi dibawah
ini,
N2O4 (g) ⇌ 2NO2 (g)
Dalam silinder C. pada keadaan awal
ada gas apa saja ?
Saran dari dosen 3 perlu
dilakukan untuk
mempermudah dalam
melakukan wawancara
Berapa mol gas NO2 dan gas N2O4 pada
keadaam awal ?
Berapa mol gas NO2 yang diubah
menjadi gas N2O4 ?
Berapa mol gas N2O4 yang bertambah ?
Berapa konsentasi kesetimbangan gas-
gas dalam silinder C ?
46
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Saran
Pertanyaan Probing Pertimbangan Peneliti
Sebelum
Diperbaiki
Setelah Diperbaiki
Berapa nilai x dalam persamaan
tersebut, gunakan rumus abc,
X1,2 = −𝑏 ±√𝑏2−4𝑎𝑐
2𝑎 !
47
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
➢ Validasi Kesesuaian Jawaban Probing Dengan
Pertanyaan Probing.
Saran yang diberikan oleh dosen 2 mengenai
jawaban pada pertanyaan probing adalah skenario
jawaban yang diharapkan disesuaikan dengan
pertanyaan probing yang diberikan. Saran yang
diberikan oleh dosen 3 mengenai jawaban pada
pertanyaan probing adalah gambar partikel diberi
keterangan dan grafik yang dibuat diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia.
3.4.2 Uji Coba
Instrumen hasil validasi yang telah diperbaiki,
diuji coba pada beberapa siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa mengenai fenomena yang diberikan.
Pada fenomena ke 1 mengenai reaksi kesetimbangan
gas NO2 dengan gas N2O4, secara keseluruhan hasil uji
coba menunjukkan bahwa siswa dapat memahami
fenomena ke 1 yang ditunjukkan dengan siswa
memberikan jawaban yang sesuai dengan jawaban yang
diharapkan. Namun, pada fenomena ke 2 mengenai
penambahan padatan CaCO3 radioaktif ke dalam sistem
kesetimbangan padatan CaCO3 dengan gas CO2 dan
padatan CaO yang ditambahkkan, ada beberapa siswa
yang tidak dapat memahami fenomena ke 2 yang
ditunjukkan dengan jawaban yang diberikan siswa tidak
sesuai dengan jawaban yang diharapkan. Oleh karena
itu, fenomena ke 2 dilakukan revisi.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
data hasil wawancara berupa rekaman percakapan
antara peneliti dengan siswa dan jawaban siswa yang
dituliskan dalam kertas. Sebelum wawancara dimulai,
siswa dibuat senyaman mungkin agar tidak merasa
48
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tegang. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memulai
menanyakan kabar, kondisi belajar kimia dan
pertanyaan lain yang dapat membuat siswa merasa
nyaman. Setelah siswa merasa nyaman, kemudian
wawancara dimulai dengan memberikan kartu fokus
IAE, kemudian siswa mengamati fenomena yang ada
dalam kartu fokus IAE dan diberikan pertanyaan utama
mengenai fenomena tersebut. Pertanyaan yang
diberikan selama wawancara telah disiapkan dalam
pedoman wawancara. Jika jawaban siswa kurang jelas
atau mengandung makna ambigu, maka siswa tersebut
diberikan pertanyaan probing atau mengkonfiirmasi
kembali jawaban siswa. Jika siswa terlihat tegang
ataupun kurang fokus saat diwawancara, maka siswa
tersebut diberikan waktu untuk istirahat sampai siswa
tersebut siap untuk diwawancara kembali.
Wawancara dilakukan secara perorangan dalam
suatu ruangan dan waktu untuk wawancara tidak
dibatasi. Untuk mempermudah siswa dalam
memberikan penjelasan atas jawaban yang diberikan,
maka peneliti menyediakan alat tulis yang berupa
pensil, kertas dan alat hitung. Semua percakapan selama
wawancara didokumentasikan dengan alat perekam
suara. Selanjutnya, rekaman hasil wawancara
ditranskripsikan untuk mempermudah tahap analisis
data.
3.6 Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu mentranskripsikan data hasil wawancara, Setelah
itu, hasil transkripsi jawaban siswa diterjemahkan ke
dalam pola frasa kunci (Gambar 3.4) kemudian pola
jawaban siswa yang diperoleh di interpretasi dan
dikelompokkan ke dalam tipe-tipe model mental.
49
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pola frasa kunci tersebut (Gambar 3.4) terdiri dari
dua unsur, yaitu frasa kunci untuk setiap pertanyaan
utama dan frasa kunci untuk setiap pertanyaan
probing. Frasa kunci untuk pertanyaan probing
merupakan subkonsep penting dari jawaban tiap-tiap
pertanyaan utama. Frasa kunci dari pertanyaan utama
dibuat dalam kotak, sedangkan frasa kunci dari
pertanyaan probing dibuat dalam bulatan elips. Setiap
frasa kunci dari pertanyaan utama dihubungkan
dengan tanda panah tebal berwarna biru yang
menunjukkan alur jawaban siswa. Sedangkan frasa
kunci untuk pertanyaan probing dihubungkan dengan
tanda panah tipis berwarna hitam. Berikut penjelasan
dari frasa-frasa yang terdapat dalam pola frasa kunci
tersebut.
3.6.1 Frasa kunci “keadaan kesetimbangan yang
dapat dicapai dari sisi mana saja baik dari
sisi pereaksi, produk dan campuran
pereaksi dan produk”.
Frasa kunci dari pertanyaan utama 1, menunjukkan
penjelasan siswa pada level makroskopik,
submikroskopik dan simbolik. Petanyaan utama 1
menjelaskan fenomena mengenai sistem
kesetimbangan gas N2O4 dengan gas NO2.
Jawaban benar untuk frasa kunci ini adalah:
➢ Silinder A
Pada keadaan awal dalam silinder
A hanya ada gas NO2 (berwarna
coklat). Setelah didinginkan sampai
suhu kamar (25ºC), intensitas
warna coklat dalam silinder A
berkurang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa konsentrasi
gas NO2 berkurang karena gas NO2
bereaksi membentuk gas N2O4 (tak
50
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berwarna). Intensitas warna coklat pada silinder A
semakin berkurang seiring dengan berkurangnya
konsentrasi gas NO2 dan bertambahnya gas N2O4.
Setelah beberapa saat intensitas warna coklat dalam
silinder A tidak lagi mengalami perubahan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi gas NO2 dan
gas N2O4 tidak lagi mengalami perubahan (tetap).
Selain itu, keadaan tersebut menunjukkan bahwa
keadaan kesetimbangan telah tercapai. Persamaan
reaksi yang berlangsung dalam silinder A, sebagai
berikut;
2 NO2 (g) ⇌ N2O4 (g)
Panah yang digunakan dalam persamaan reaksi
kesetimbangan adalah panah bolak balik. Makna panah
bolak balik tersebut menunjukkan bahwa selain ada
reaksi pembentukan produk (N2O4), ada juga reaksi
pembentukan reaktan (NO2). Karena laju reaksi
pembentukan produk (N2O4) sama dengan laju reaksi
pembentukan reaktan (NO2) sehingga ketika gas NO2
bereaksi membentuk gas N2O4 pada saat bersamaan gas
N2O4 terurai menjadi gas NO2.
Keadaan (a) Keadaan (b) Keadaan (c) Keadaan (d)
Keterangan: = NO2 = N2O4
Partikel dalam keadaan awal (keadaan (a))
menunjukkan bahwa hanya ada molekul gas NO2.
Keadaan (b) menunjukkan jumlah molekul gas NO2
berkurang dan muncul molekul gas N2O4. Keadaan (c)
menunjukkan jumlah molekul gas NO2 terus berkurang
dan jumlah molekul gas N2O4 bertambah. Keadaan (d)
51
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjukkan jumlah molekul gas NO2 dan molekul gas
N2O4 sama dengan jumlah molekul gas NO2 dan
molekul gas N2O4 pada keadaan (c). Hilangnya 2
molekul gas NO2 menunjukkan terbentuknya 1 molekul
gas N2O4. Keadaan kesetimbangan ditunjukkan pada
keadaan (c) dan (d).
➢ Silinder B
Pada keadaan awal dalam silinder
B hanya ada gas N2O4 (tak
berwarna). Setelah dipanaskan
sampai suhu kamar (25ºC), dalam
silinder B muncul warna coklat.
Hal tersebut menunjukkan adanya
gas NO2. Gas NO2 merupakan
hasil dari penguraian gas N2O4
sehingga konsentrasi gas N2O4 berkurang dan
konsentrasi gas NO2 bertambah. Intensitas warna
coklat dalam silinder B bertambah seiring dengan
bertambahnya kosentrasi gas NO2 dan berkurangnya
konsentrasi gas N2O4. Setelah beberapa saat intensitas
warna coklat dalam silinder B tidak lagi mengalami
perubahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
konsentrasi gas NO2 dan gas N2O4 tidak lagi berubah
(tetap). Selain itu, keadaan tersebut menunjukkan
bahwa keadaan kesetimbangan telah tercapai.
Persamaan reaksi yang berlangsung dalam silinder B,
sebagai berikut;
N2O4 (g) ⇌ 2 NO2 (g)
Panah yang digunakan dalam persamaan reaksi
kesetimbangan adalah panah bolak balik. Makna panah
bolak balik tersebut menunjukkan bahwa selain ada
reaksi pembentukan produk (NO2), ada juga reaksi
pembentukan reaktan (N2O4) karena laju reaksi
pembentukan produk (NO2) sama dengan laju reaksi
pembentukan reaktan (N2O4), sehingga ketika gas N2O4
52
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terurai menjadi gas NO2 pada saat bersamaan gas NO2
bereaksi membentuk gas N2O4.
Keadaan (a) Keadaan (b) Keadaan (c) Keadaan (d)
Keterangan: = NO2 = N2O4
Partikel dalam keadaan awal (keadaan (a))
menunjukkan bahwa hanya ada molekul gas N2O4.
Keadaan (b) menunjukkan jumlah molekul gas N2O4
berkurang dan muncul molekul gas NO2. Keadaan (c)
menunjukkan jumlah molekul gas N2O4 yang terus
berkurang dan jumlah molekul gas NO2 bertambah.
Keadaan (d) menunjukkan jumlah molekul gas N2O4
dan jumlah molekul gas NO2 sama dengan jumlah
molekul gas N2O4 dan jumlah molekul gas NO2 pada
keadaan (c). 1 molekul gas N2O4 yang hilang sama
dengan bertambahnya 2 molekul gas NO2 yang muncul.
Keadaan kesetimbangan ditunjukkan pada keadaan (c)
dan (d).
➢ Silinder C
Pada keadaan awal dalam silinder
C berisi campuran gas N2O4 (tak
berwarna) dan gas NO2 (berwarna
coklat). Setelah didiamkan pada
suhu kamar (25ºC), intensitas
warna coklat dalam silinder C
berkurang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa konsentrasi
gas NO2 berkurang karena
molekul gas NO2 bereaksi membentuk gas N2O4,
sehingga konsentrasi gas N2O4 bertambah. Setelah
beberapa saat, intensitas warna coklat dalam silinder C
tidak lagi mengalami berubah. Hal tersebut
53
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjukkan bahwa konsentrasi gas NO2 dan gas N2O4
tidak lagi berubah (tetap). Selain itu, keadaan tersebut
menunjukkan bahwa keadaan kesetimbangan telah
tercapai. Persamaan reaksi yang berlangsung dalam
silinder C, sebagai berikut;
2 NO2 (g) ⇌ N2O4 (g)
Panah yang digunakan dalam persamaan reaksi
kesetimbangan adalah panah bolak balik. Makna panah
bolak balik tersebut menunjukkan bahwa selain ada
reaksi pembentukan produk (N2O4), ada juga reaksi
pembentukan reaktan (NO2). Karena laju reaksi
pembentukan produk (N2O4) sama dengan laju reaksi
pembentukan reaktan (NO2) sehingga ketika gas NO2
bereaksi membentuk gas N2O4 pada saat bersamaan gas
N2O4 terurai menjadi gas NO2.
Keadaan (a) Keadaan (b) Keadaan (c) Keadaan (d)
Keterangan: = NO2 = N2O4
Partikel dalam keadaan awal (keadaan (a))
menunjukkan adanya molekul gas NO2 dan molekul gas
N2O4. Keadaan (b) menunjukkan berkurangnya jumlah
molekul gas NO2 dan bertambahnya molekul gas N2O4.
Keadaan (c) menunjukkan jumlah molekul gas NO2
yang terus berkurang dan jumlah molekul gas N2O4
bertambah. Keadaan (d) menunjukkan jumlah molekul
gas NO2 dan molekul gas N2O4 sama dengan jumlah
molekul gas NO2 dan molekul gas N2O4 pada keadaan
(c). Hilangnya 2 molekul gas NO2 menunjukkan
bertambahnya 1 molekul gas N2O4. Keadaan
kesetimbangan ditunjukkan pada keadaan (c) dan (d).
➢ Silinder D
54
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keadaan awal dalam silinder D
berisi campuran gas NO2
(berwarna coklat) dan gas N2O4
(tak berwarna). Setelah didiamkan
pada suhu kamar (25ºC), intensitas
warna coklat dalam silinder D
tidak mengalami perubahan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa
konsentrasi gas NO2 dan
konsentrasi gas N2O4 tetap. Selain itu, keadaan tersebut
menunjukkan bahwa keadaan kesetimbangan telah
tercapai. Keadaan awal dalam silinder D sama dengan
keadaan kesetimbangan. Persamaan reaksi dalam
silinder D, sebagai berikut;
2 NO2 (g) ⇌ N2O4 (g) atau N2O4 (g) ⇌ 2NO2 (g)
Panah yang digunakan dalam persamaan reaksi
kesetimbangan adalah panah bolak balik. Makna panah
bolak balik tersebut menunjukkan bahwa selain ada
reaksi pembentukan produk (N2O4/ NO2), ada juga
reaksi pembentukan reaktan (NO2/ N2O4). Karena laju
reaksi pembentukan produk (N2O4) sama dengan laju
reaksi pembentukan reaktan (NO2) sehingga ketika gas
NO2 bereaksi membentuk gas N2O4 pada saat
bersamaan gas N2O4 terurai menjadi gas NO2.
Keadaan (a) Keadaan (b) Keadaan (c) Keadaan (d)
Keterangan: = NO2 = N2O4
Partikel dalam keadaan awal (keadaan (a)),
keadaan (b), keadaan (c) dan keadaan (d) menunjukkan
adanya gas NO2 dan gas N2O4 dengan jumlah yang
sama. Keadaan kesetimbangan ditunjukkan pada
keadaan (a).
55
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa keadaan kesetimbangan dapat
dicapai dari sisi mana saja, baik itu dimulai dari sisi
pereaksi, produk atau campuran dari keduanya. Selain
itu, partikel yang ada pada saat kesetimbangan tidak
hanya ada pereaksi tetapi terdapat juga partikel produk.
3.6.2 Frasa kunci “Konsentrasi kesetimbangan
gas-gas dalam silinder C”
Frasa kunci dari pertanyaan utama 2. Frasa kunci ini
menunjukkan penjelasan siswa pada level
makroskopik, submikrokospik dan simbolik. Jawaban
yang benar untuk frasa kunci adalah:
Arah reaksi dalam silinder C berdasarkan
perubahan intensitas warna. Keadaan awal silinder C
merupakan campuran gas NO2 dan N2O4. Setelah
didiamkan beberapa saat intensitas warna coklat dalam
silinder C berkurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa
untuk mencapai keadaan kesetimbangan gas NO2
(produk) dirubah menjadi gas N2O4 (reaktan). Sehingga
arah reaksi dalam silinder C bergerak ke arah kiri yaitu
ke arah pembentukan reaktan. Untuk menentukan arah
reaksi dalam silinder C berdasarkan hubungan Q dan K,
maka nilai K untuk reaksi penguraian gas N2O4 pada
suhu 25ºC harus diketahui. Berdasarkan hasil
pengamatan perubahan intensitas warna, keadaan
kesetimbangan tercapai ditandai dengan intensitas
warna dalam silinder tidak lagi mengalami perubahan.
Intensitas warna dalam silinder D setelah didiamkan
beberapa saat tidak mengalami perubahan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa keadaan awal dalam silinder D
sama dengan keadaan kesetimbangan. Sehingga nilai
tetapan kesetimbangan untuk reaksi penguraian gas
N2O4 pada suhu 25ºC dapat dihitung.
56
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keadaan kesetimbangan gas NO2 dan N2O4 dalam
silinder C sama dengan keadaan awal sehingga keadaan
kesetimbangan gas NO2 dan N2O4, yaitu 0,02 mol dan
0,09 mol.
N2O4 (g) ⇌ 2NO2 (g)
Kc = [𝑁𝑂2]2
[𝑁2𝑂4] =
[0,02 ]2
[0,09] = 4,4x10-3
Jadi, nilai tetapan kesetimbangan untuk reaksi
penguraian gas N2O4 pada suhu 25ºC adalah 4,4x10-3.
Nilai Q untuk reaksi dalam silinder C, sebagai berikut;
Q = [𝑁𝑂2]2
[𝑁2𝑂4] =
[0,06 ]2
[0,02] = 0,18
Jadi nilai Q untuk reaksi dalam silinder C adalah 0,18.
Arah reaksi dalam silinder C berdasarkan hubungan Q
dan K yaitu bergerak ke arah pembentukan reaktan.
Karena Q > K, artinya untuk mencapai keadaan
kesetimbangan produk harus dirubah menjadi reaktan
sampai keadaan kesetimbangan tercapai.
Konsentrasi gas kesetimbangan gas NO2 dan
gas N2O4 dalam silinder D dapat dihitung dengan
menggunakan nilai tetapan kesetimbangan yang sudah
diketahui. Keadaan awal gas NO2 dan N2O4 dalam
silinder C yaitu 0,06 mol dan 0,02 mol. Karena arah
reaksi dalam silinder C bergerak ke arah pembentukan
reaktan, maka untuk mencapai keadaan kesetimbangan
gas NO2 diubah menjadi gas N2O4. Jika sebanyak 2x
mol gas NO2 diubah menjadi x mol gas N2O4, maka
konsentrasi gas NO2 dan N2O4 pada saat kesetimbangan
adalah (0,06-2x) mol dan (0,02+x) mol.
N2O4 (g) ⇌ 2NO2 (g)
Mula-mula 0,02 0,06
berkurang 2x
x
kesetimbang (0.02+x) (0,06-2x)
Kc = [𝑁𝑂2]2
[𝑁2𝑂4]
57
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4,4x10-3 = [0,06−2x]2
[0.02+x]
4x2 - 0.2444 x + 0,00352 = 0
Untuk menentukan nilai x, maka digunakan rumus abc.
X1,2 = −𝑏 ±√𝑏2−4𝑎𝑐
2𝑎 =
0.244±√(−0.244)2−4(4)(0,00352)
2(4)
X1,2=0.244±√0,059536− 0,05632
8 =
0.244±0,0567
8
X1=0.244+0,0567
8 = 0,038 dan X2=
0.244−0,0567
8= 0,023
Nilai x yang diperoleh kemudian disubtitusikan ke
dalam konsentrasi kesetimbangan gas NO2 dan gas
N2O4, bagai berikut;
Jika nilai x = 0,038, maka konsentrasi kesetimbangan
gas dalam silinder D ;
[NO2] = 0,06 – 2x = 0,06 – 2(0,038) = - 0,016
[N2O4] = 0,02 + x = 0,02 + 0,038 = 0,058
Jika nilai x = 0,023, maka maka konsentrasi
kesetimbangan gas dalam silinder D ;
[NO2] = 0,06 – 2x = 0,06 – 2(0, 023) = 0,014
[N2O4] = 0,02 + x = 0,02 + 0, 023= 0,043
Jadi, nila x yang mungkin digunakan adalah x1 = 0,023,
konsentrasi gas NO2 dan gas N2O4 pada saat
kesetimbangan adalah 0,014 M dan 0,043 M.
3.6.3 Frasa kunci “Kedinamisan kesetimbangan
kimia”
Frasa kunci dari pertanyaan utama 3. Frasa kunci ini
menunjukkan penjelasan siswa pada level
makroskopik, submikrokospik dan simbolik. Jawaban
yang benar untuk frasa kunci adalah:
Tekanan gas dalam silinder sebelum dan setelah
padatan CaCO3 yang bersifat radioaktif (disimbolkan
dengan 𝐶𝑎�́�𝑂3) ditambahkan adalah tetap. Hal
tersebut menunjukkan bahwa jumlah gas CO2 dalam
58
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
silinder tetap. Selain itu, setelah padatan
𝐶𝑎�́�𝑂3 ditambahkan, gas CO2 dan padatan CaCO3
dideteksi sifat keradiaoktifannya menggunakan
detektor, detektor menghasilkan bunyi yang
menunjukkan adanya CO2 yang bersifat radioaktif
(disimbolkan dengan �́�𝑂2) dan ada CaCO3 yang
bersifat radioaktif (disimbolkan dengan 𝐶𝑎�́�𝑂3).
Padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3 berasal dari padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3 yang
ditambahkan sehingga jumlah padatan CaCO3 dalam
silinder bertambah. Sementara itu, gas �́�𝑂2 berasal
dari penguraian padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3yang ditambahkan.
Jika padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3 terurai menjadi padatan CaO dan
gas �́�𝑂2, maka jumlah gas CO2 dalam silinder
bertambah sehingga tekanan gas dalam silinder
meningkat. Namun kenyataanya tekanan gas dalam
silinder tidak mengalami perubahan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa selain terbentuknya gas �́�𝑂2 dari
penguraian padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3, ada juga gas CO2 yang
bereaksi dengan padatan CaO menghasilkan padatan
CaCO3. Ketika padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3 terurai menjadi gas
�́�𝑂2 dan CaO, pada saat bersamaan gas CO2 bereaksi
dengan padatan CaO membentuk padatan CaCO3
sehingga laju reaksi penguraian padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3 sama
dengan laju reaksi pembentukan padatan CaCO3.
Kedinamisan dari kesetimbangan kimia menunjukkan
bahwa pada saat keadaan kesetimbangan masih ada
reaksi yang berlangsung baik itu reaksi pembentukan
produk maupun pembentukan reaktan dengan laju yang
sama.
59
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(a) Keadaan sebelum
padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3
ditambahkan
(b) Keadaan setelah
padatan 𝐶𝑎�́�𝑂3
ditambahkan
Keterangan:
=CaCO3 ; = 𝐶𝑎�́�𝑂3 ; = CO2 ; = CaO ;
= �́�𝑂2
Jumlah partikel gas CO2 (gas CO2 non radioaktif atau
gas CO2 radioaktif) dan padatan CaO dalam keadaan
(a) dan (b) adalah sama. Sedangkan jumlah Padatan
CaCO3 (padatan CaCO3 non radioatif atau padatan
CaCO3 radioaktif) dalam keadaan (a) dan (b) adalah
berbeda.
Penerjemahan siswa ke dalam pola frasa kunci
yang telah dibuat (Gambar 3.3) dilakukan dengan cara
mengkatagorikan jawaban masing-masing siswa pada
tiap frasa kunci dengan menandai frasa-frasa kunci
menggunakan warna dan model garis luar yang
berbeda. Perbedaan warna menunjukkan ketepatan
jawaban yang diberikan siswa sedangkan perbedaan
model garis luar menunjukkan jawaban siswa yang
dilalui dengan atau tanpa pertanyaan probing. Dalam
hal ini, warna hijau menunjukkan frasa kunci yang
dijawab benar, warna orange menunjukkan frasa kunci
yang dijawab sebagian, warna merah menunjukkan
frasa kunci yang dijawab salah, serta warna putih
dengan garis luar hitam menunjukkan frasa kunci yang
tidak dijawab. Dalam hal ini perbedaan warna garis
luar menunjukkan jawaban siswa yang dilalui dengan
60
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau tanpa pertanyaan probing, model garis penuh
sesuai dengan warna frasa kunci diberikan untuk setiap
frasa kunci yang dijawab tanpa menggunakan
pertanyaan probing (baik untuk pertanyaan utama atau
pertanyaan probing), sedangkan garis luar penuh
berwarna merah diberikan untuk setiap frasa kunci
yang dijawab dengan menggunakan pertanyaan
probing. Jawaban masing-masing siswa yang telah
diterjemahkan ke dalam pola frasa kunci disebut pola
jawaban siswa yang menggambarkan profil model
mentalnya.
61
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keadaan Kesetimbangan Dapat Dicapai Dari Sisi
Pereaksi, Produk dan Campuran Pereaksi dan Produk
Persamaan reaksi
dalam silinder A
Partikel dalam silinder
A pada setiap keadaan
Grafik perubahan
konsentrasi
terhadap waktu
Gambar partikel
dalam silinder A
Pengamatan
perubahan intensitas
warna dalam silinder
B (gas N2O4)
Hubungan perubahan
intensitas warna
terhadap konsentrasi
Persamaan reaksi
dalam silinder B
Partikel dalam
silinder B pada
setiap keadaan
Grafik
perubahan
konsentrasi
terhadap waktu
Gambar
partikel dalam
silinder B
Pengamatan perubahan
intensitas warna dalam
silinder C (gas NO2
dan gas N2O4)
Hubungan perubahan
intensitas warna
terhadap konsentrasi
Persamaan
reaksi dalam
silinder C
Grafik perubahan
konsentrasi
terhadap waktu
Partikel dalam
silinder C pada
setiap keadaan
Persamaan reaksi
dalam silinder D
Partikel dalam
silinder D pada
setiap keadaan
Grafik
perubahan
konsentrasi
terhadap waktu
Gambar
partikel dalam
silinder C
Makna terbentuknya 14CO2 terhadap
tekanan gas Persamaan
reaksi
Laju reaksi
pembentukan dan
penguraian CaCO3
Pengamatan perubahan
intensitas warna dalam
silinder C (gas NO2
dan gas N2O4)
Gambar
partikel dalam
silinder C
Hubungan perubahan
intensitas warna
terhadap konsentrasi
Pengamatan perubahan
intensitas warna dalam
silinder A (gas NO2)
Hubungan perubahan
intensitas warna
terhadap konsentrasi
Konsentrasi Kesetimbangan
Gas-Gas dalam silinder C
Arah reaksi dalam
silinder C berdasarkan
perubahan warna
Nilai K pada
suhu 25ºC
Arah reaksi dalam
silinder C
berdasarkan
hubungan K dan Q
[N2O4] dan [NO2]
pada saat
kesetimbangan
dalam silinder C
FENOMENA SISTEM
KESETIMBANGAN GAS
N2O4 DENGAN GAS NO2
Keadaan Kesetimbangan Kimia FENOMENA PENAMBAHAN
PADATAN Ca14CO3 KE DALAM
SISTEM KESETIMBANGAN
PADATAN caco3 DENGAN
PADATAN caO DAN CO2
Pengamatan
tekanan gas
Gambar partikel sebelum
dan setelah padatan
CaCO3 ditambahkan
Pengamatan sifat
gas CO2 setelah
CaCO3 ditambahkan
PROFIL MODEL MENTAL
SISWA PADA MATERI
KESETIMBANGAN KIMIA
Kedinamisan dari
Kesetimbangan Kimia
Gambar 1 Pola frasa kunci Gambar 3.3 Pola frasa kunci
62
Cucu Agista, 2018 PROFIL MODEL MENTAL SISWA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL INTERVIEW ABOUT EVENT (TDM-IAE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap terakhir analisis data yaitu mengelompokkan
pola jawaban siswa ke dalam tipe model mental. Pada
penelitian ini, Kategori pengelompokan tipe model
mental dikembangkan dari tipe model mental menurut
Abraham, dkk. (1994) ditunjukkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Pengelompokkan Model Mental
Siswa
Tipe Model Mental Kriteria untuk penilaian
Pemahan Utuh (PU) Jawaban yang diberikan secara
ilmiah diterima
Paham Sebagian (PS) Jawaban yang diberikan benar
sebagian konsep yang secara ilmiah
diterima
Paham Sebagian dan
memiliki
Miskonsepsi yang
Spesifik (PU/MS)
Jawaban yang diberikan
menunjukkan pemaham dari
konsep, tetapi juga memuat sebuah
miskonsepsi
Miskonsepsi Spesifik
(MS)
Jawaban yang diberikan secara
ilmiah tidak benar
Tidak paham (TP) Kosong, mengulang pertanyaan,
jawaban yang diberikan tidak
relevan atau tidak jelas, tidak
memberikan penjelasan untuk
pilihan dari jawabanya.