BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain...

22
Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kualitas berbagai aspek pembelajaran sehingga kompetensi yang menjadi target pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, untuk mencapai tujuan penelitian tersebut diperlukan sebuah pendekatan dan metode yang cocok serta tepat sehingga dapat memudahkan peneliti untuk memecahkan sebuah masalah dan pengambilan data. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan jenis penelitian Pre-Experimental. Mengenai pengertian eksperimen, sesuai dengan pendapat sugiyono (2011, hlm. 74) menggemukakan bahwa: Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah One-Group Pretest- Posttest Design. Peneliti mengambil bentuk penelitian ini karena tidak adanya kelas pembanding dan peneliti hanya memberikan sebuah penerapan tari Rantak pada satu kelompok. Menurut Sugioyono (2011, Hlm.74) bentuk pre-experimental design ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One- Group Pretest- Posttest Design, dan Intact-Group Comparasion. Metode ini digunakan untuk menerapkan tari Rantak sebagai media untuk mengukur kecerdasan kinestetik siswa dalam pembelajaran seni tari. Tari Rantak tesebut dijadikan sebagai media untuk diujicobakan pada peningkatan kecerdasan kinestetik siswa terhadap pembelajaran seni tari

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain...

  • Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    3.1.1 Metode Penelitian

    Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

    tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan

    kualitas berbagai aspek pembelajaran sehingga kompetensi yang menjadi target

    pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, untuk mencapai tujuan penelitian

    tersebut diperlukan sebuah pendekatan dan metode yang cocok serta tepat

    sehingga dapat memudahkan peneliti untuk memecahkan sebuah masalah dan

    pengambilan data.

    Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan jenis

    penelitian Pre-Experimental. Mengenai pengertian eksperimen, sesuai dengan

    pendapat sugiyono (2011, hlm. 74) menggemukakan bahwa:

    Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan

    eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat variabel

    luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi

    hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata

    dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak

    adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.

    Bentuk penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah One-Group Pretest-

    Posttest Design. Peneliti mengambil bentuk penelitian ini karena tidak adanya

    kelas pembanding dan peneliti hanya memberikan sebuah penerapan tari Rantak

    pada satu kelompok. Menurut Sugioyono (2011, Hlm.74) bentuk pre-experimental

    design ada beberapa macam yaitu : One-Shot Case Study, One- Group Pretest-

    Posttest Design, dan Intact-Group Comparasion.

    Metode ini digunakan untuk menerapkan tari Rantak sebagai media untuk

    mengukur kecerdasan kinestetik siswa dalam pembelajaran seni tari. Tari Rantak

    tesebut dijadikan sebagai media untuk diujicobakan pada peningkatan kecerdasan

    kinestetik siswa terhadap pembelajaran seni tari

  • 2 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    yang terangkap dalam mata pelajaran seni budaya di SMP Negeri 12

    Bandung pada kelas VIII D.

    Desain penelitian merupakan rumusan dari rancangan yang dibuat

    sedemikian rupa agar arah penelitian jelas dan mencapai tujuan yang diharapkan.

    Di dalam desain penelitian seorang peneliti harus memaparkan berbagai macam

    bentuk susunan kerangka penelitian yang akan dibuat.

    Menurut Sugioyono (2011, hlm 74) desain penelitian ini menggunakan One-

    Group Pretest-Posttest Design dari Pre-eksperimental. Artinya pada desain ini

    terdapat pretest, sebelum diberikan treatment. Dengan demikian hasil perlakuan

    dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan

    sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

    Keterangan :

    O1 : Nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan), siswa diamati melalui tes

    awal untuk melihat tingkat kecerdasan kinestetik sebelum diterapkannya

    pembelajaran tari Rantak menggunakan metode drill.

    X : Proses diberi perlakuan. Siswa diberikan perlakuan atau treatment berupa

    pembelajaran tari Rantak untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa.

    O2 : Nilai Posttest (setelah diberikan perlakuan), siswa yang telah

    mendapatkan treatment dandiamati kembali melalui tes akhir untuk

    melihat pengaruh dari treatment tersebut apakah berhasil atau tidak.

    3.1.2 Pendekatan Penelitian

    Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

    kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, pendekatan kuantitatif sering

    dinamakan pendekatan tradisional, positivistik, scientific dan metode discovery.

    Penelitian kuantitatif memiliki karakter yang fundamental (Sanjaya, W, 2014,

    hlm. 88) menyatakan bahwa karakter dari penelitian kuantitaif yaitu: pertama,

    O1 X O2

  • 3 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    dalam pelaksanaan metode eksperimen, peneliti melakukan perlakuan tertentu

    kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Kedua, peneliti

    mengobservasi secara sistematik apa yang terjadi akibat perlakuan tersebut.

    Ketiga, selain terhadap treatment yang sengaja dilakukan, peneliti juga

    melakukan kontrol terhadap segala sesuatu yang dapat memengaruhi hasil

    eksperimen.

    Pendekatan kuantitatif digunakan dengan maksud untuk mencari pengaruh

    suatu treatment yang diterapkan kepada peserta didik, maka dari itu peneliti

    menggunakan metode penelitian eksperimen yang pada dasarnya penelitian ini

    digunakan untuk mengujicobakan suatu pembelajaran tari Rantak dalam

    pembelajaran seni tari dan mencari pengaruh atas treatment yang dilakukan

    untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa.

    3.2 Partisipan dan Lokasi Penelitian

    3.2.1 Partisipan

    Pada penelitian ini peneliti memilih siswa-siswi SMP Negeri 12 Bandung

    sebagai partisipan dalam penelitian karena memiliki karakteristik yang tepat

    sebagai contoh untuk diteliti karena siswa-siswi SMP Negeri 12 Bandung masih

    lemah dalam kecerdasan yang dimiliki disetiap masing-masing individunya.

    Maka dari itu peneliti memilih sekolah SMP 12 Negeri Bandung sebagai tempat

    penelitian pembelajaran tari Rantak untuk meningkatkan kecerdasan kinesetetik

    siswa.

    Berikut partisipan yang dijadikan sampel penelitian ini kelas VIII-D

    disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :

    Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII D Tahun Ajaran 2017/2018

    No Nomor Induk Siswa Nama L/P

    1 161707109 AKBAR ZULKARNAIN K L

    2 161707110 AKMAL SALMAN A L

    3 161707111 ANANDA DENI SAPUTRA L

    4 161707113 ANDRO JESSEN GERALDI L

    5 161707042 ARINI HIDAYATIKA P

  • 4 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    6 161707259 AYU WANDIRA P

    7 161707188 BIHURIN SALSABILA F P

    8 161707049 ENJELIE DWI ZUANDELIA P

    9 161707080 FARAH AULIA W P

    10 161707158 FARREL SAFRILIAN P.D L

    11 161707119 FERRELYA NAZWA. A L

    12 161707266 FISKA DEWI P

    13 161707194 FITRI NOVIANTI P

    14 161707269 MARLINDA PERMATASARI P

    15 161707203 M. NURUL IMAM L

    16 161707237 M. DHAFA ANANDHIYA F L

    17 161707061 M. FADHLAN ARYA H L

    18 161707049 M. JAFAR SHIDIQ L

    19 161707095 M. JEMAL ZADA ALRAVI L

    20 161707062 M. JUSTIN ADITYA CITA L

    21 161707170 M. RESTU NUGRAHA L

    22 161707276 NAUFAL FAIQ MUZHAFFAR L

    23 161707277 NAZWA SYAINA INDIRA P

    24 161707278 NENG RINA SAFITRI P

    25 161707134 QORI AULIA P

    26 161707279 RAFIKA NAJWA ADELIA. R P

    27 161707321 RAIHAN SULTHAN R L

    28 161707137 RISMAN SLAMET L

    29 161707025 RIVAN ALDY FERDIAN L

    30 161707139 RIZKI TAZIDI ZAYD L

    31 161707288 SHANDY ALVY PERMADI L

    32 161707028 SHEEVA SABILLA P

    33 161707032 SYAHWA NABILA PUSPA P

    34 161707216 SYAIRA AULIA AZAHRA P

    35 161707217 TITA MULYATI P

    36 161707218 XAVIERA SADIYA S P

  • 5 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.2.2 Lokasi

    Lokasi penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Bandung yang bertempat di

    jalan Dr. Setiabudhi No.195 bandung 40153. Alasan memilih SMP tersebut

    dikarenakan karakteristik siswa di kelas VIII D masih lemah dalam kecerdasan

    kinestetik sehingga cocok dengan bahan penelitian peneliti dan kerena

    keterbatasan waktu serta biaya penelitian jadi peneliti memilih sekolah SMP N

    12 Bandung sebagai lokasi penelitian.

    3.3 Populasi dan Sampel

    3.3.1 Populasi

    Populasi merupakan kelompok besar yang menjadi objek dari sebuah

    penelitian. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atau

    objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

    oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

    2014.hlm.117). Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII

    Bandung yang berjumlah 324 orang siswa. Pemilihan populasi pada penelitian ini

    karena dikelas ini pembelajaran seni tari Nusantara diberikan. Peneliti memilih

    kelas VIII D yang berjumlah 36 orang, seluruh populasi merupakan sampel dari

    penelitian ini.

    Pada penelitian ini peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik

    Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

    karena permasalahan yang ditemukan oleh peneliti hanya berada di kelas VIII D

    (Sugiyono, 2011,hlm.85).

    3.3.2 Sampel

    Sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut (Sugiyono,2014, hlm.118). Sampel dalam penelitian ini peneliti

    memilih satu kelas dari keseluruhan kelas VIII yang terdiri dari 9 kelas, yaitu

    kelas VIII D yang berjumlah 36 orang, yaitu 18 orang siswa perempuan dan 18

    siswa laki-laki. Pemilihan sampel kelas ini karena di kelas VIII D memiliki

  • 6 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    karakteristik siswa laki-laki dan perempuan yang pasif dalam bergerak pada

    pembelajaran seni tari sehingga peneliti menilai akan sangat berpengaruh terhadap

    proses peningkatan kecerdasan kinestetik siswa dalam PBM. Selama ini kelas

    tersebut memang bukan kelas unggulan begitu pun dengan siswa laki-laki yang

    dinilai kurang memiliki minat terhadap pembelajaran seni tari, mereka cenderung

    malu jika harus menari, sehingga tingkat kecerdasan kinestetik pun cenderung

    kurang. Hal-hal ini terlihat pada saat observasi awal siswa merasa keberatan

    dengan pemilihan kelompok secara acak, dan lebih menyukai satu kelompok

    dengan teman-teman yang memiliki kedekatan khusus (teman bermain).

    3.4 Intrumen Penelitian

    Dalam penelitian ini terdapat intrumen yang mendukung dan memperkuat

    informasi untuk penelitian, antara lain studi pustaka, observasi secara langsung,

    wawancara, tes, dan dokumentasi. Bentuk intrumen penelitian ini berupa

    pedoman-pedoman, baik pedoman observasi, wawancara, maupun tes yang

    dituangkan ke dalam bentuk catatan untuk mendapatkan informasi yang akurat.

    a. Pedoman observasi

    Pedoman observasi adalah kegiatan melihat objek yang akan diteliti yang

    memiliki tujuan tertentu untuk kepentingan pengumpulan data dalam

    sebuah penelitian. Observasi dilakukan dengan mengambil informasi

    yang hendak diambil berupa fakta, tingkah laku dan hasil kerja responden

    dalam suatu situasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi di

    kelas VIII D SMPN 12 Bandung mengenai tingkat kecerdasan kinetetik

    siswa. Untuk mempermudah pengumpulan data, maka peneliti

    menuliskan alat bantu berupa buku catatan dan sebelumnya membuat

    pedoman observasi untuk memudahkan proses kegiatan observasi.

    b. Tes

    Tes merupakan alat ukur untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan

    baik secara lisan, tulisan, maupun tes perbuatan. Dalam penelitian ini

    menggunakan tes perbuatan yaitu tes yang dilakukan dalam penerapan

    tari Rantak untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa. Tes yang

    dilakukan terdiri dari tes awal (pre-test) sebelum diberikan perlakuan dan

  • 7 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    tes akhir (post-test) setelah diberikan perlakuan. Berikut ini format

    penilaian tes kecerdasan kinestetik pada tari Rantak:

    1). Keterampilan Gerak (Aspek 1)

    Kecerdasan kinestetik siswa dalam menari dapat terlihat

    bagaimana siswa bergerak dengan teknik yang benar dan sesuai dengan

    arahan yang diberikan guru serta bagaimana siswa dapat mengatur

    posisi tubuh dalam ruang gerak tari (tenaga,level, arah).

    2). Koordinasi Gerak Tangan Dan Gerak Kaki (Aspek 2)

    Dikarenakan tari Rantak ini merupakan tari yang memerlukan

    kosentrasi gerak menghentakkan kaki sesuai ketukan, melakukan gerak

    menepuk tangan sesuai ketukan, maka aspek penilaian koordinasi gerak

    tangan dan kaki ini perlu dilakukan untuk menilai menunjang

    kemampuan siswa dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik.

    3). Keseimbangan Gerak Tubuh (Aspek 3)

    Melalui penerapan tari Rantak diharapkan siswa mampu menjaga

    kesimbangan kaki dalam melakukan gerak tari, karena tari Rantak

    memiliki gerakan-gerakan yang diadopsi dari gerakan penca silat

    sehingga membutuhkan adeg-adeg atau keseimbangan tubuh yang

    kokoh untuk menarikan tari Rantak.

    Tabel 3. 1 Format Penilaian

    No Nama Kriteria Penilaian Jumlah

    Nilai

    Rata-rata

    KG KKT KGT

    1

    2

    3

    dst

    Jumlah skor total

    Persentasi nilai

  • 8 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Keterangan :

    KK : Keterampilan Gerak (Bergerak dengan teknik yang benar dan dapat

    mengatur posisi tubuh dalam ruang gerak tari seperti arah, tenaga,

    level).

    KTK : Koordinasi Gerak Tangan Dan Gerak Kaki (Kosentrasi gerak

    menghentakkan kaki sesuai ketukan, melakukan gerak menepuk

    tangan sesuai ketukan)

    KGT : Keseimbangan Gerak Tubuh ( Menahan tumpuan pada kaki dan

    badan sehingga tidak ada tambahan gerak selain gerakan tari

    Rantak)

    Kriteria Penilaian:

    86 - 95 = A (Amat Baik)

    76 - 85 = B (Baik)

    66 - 75 = C (Cukup)

    < 65 = D (Kurang)

    Tabel 3. 2 Data Pretest Pada Aspek Keterampilan Gerak

    No Nama

    siswa Aspek 1 (KG) Skor X X2 Ket

    Siswa

    mampu

    meniru

    gerak

    tari,

    berdasar

    kan

    teknik,

    yang

    benar.

    Siswa

    mampu

    merangkai

    beberapa

    gerak tari

    sesuai

    dengan

    teknik,

    konsep, dan

    prosedur

    sesuai

    iringan

    musik tari.

    Siswa

    mampu

    melakukan

    pengaturan

    posisi tubuh

    (arah, level,

    tenaga)

    dalam ruang

    gerak tari.

  • 9 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    1

    Tabel 3. 3 Data Pretest Pada Aspek Koordinasi Gerak Kaki Dan Gerak Tangan

    No Nama

    siswa

    Aspek 2 (KTK) Skor X X2 Ket

    Siswa

    mampu

    mengehenta

    -kan gerak

    kaki sesuai

    dengan

    ketukan

    musik.

    Siswa

    mampu

    melakukan

    gerakan

    menepuk

    tangan sesuai

    dengan

    iringan

    musik.

    Siswa

    mampu

    mengkoordi-

    nasikan gerak

    kaki dan

    tangan sesuai

    dengan

    teknik tari

    yang benar

    dan tepat.

    1

    Tabel 3. 4 Data Pretest Pada Keseimbangan Gerak Tubuh

    No Nama

    siswa

    Aspek 3 (KGT) Skor X X2 Ket

    Siswa mampu

    menjaga

    keseimbangan

    tubuh ketika

    menari

    Siswa mampu

    menari

    dengan

    keseimbangan

    tubuh yang

    benar dan

    tepat

    Siswa mampu

    menyeimbang

    kan gerak tari

    dengan benar

    tanpa ada

    tambahan

    gerak lainnya

    1

  • 10 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3. 5 Data Pretest Pada Aspek Keseluruhan

    No Nama

    siswa

    Nilai keseluruhan Skor X X2 Ket

    Aspek 1

    (KG)

    Aspek 2

    (KTK)

    Aspek 3

    (KGT)

    1

    Tabel 3. 6 Data Proses Pada Aspek Keterampilan Gerak

    No Nama

    siswa

    Aspek 1 (KG) Skor X X2 Ket

    Aspek

    1

    (KG)

    Aspek

    2

    (KTK)

    Aspek

    3

    (KGT)

    Siswa mampu

    meniru gerak

    tari,

    berdasarkan

    teknik, yang

    benar.

    Siswa

    mampu

    merangkai

    beberapa

    gerak tari

    sesuai

    dengan

    teknik,

    konsep,

    dan

    prosedur

    sesuai

    iringan

    musik

    tari.

    Siswa

    mampu

    melakukan

    pengaturan

    posisi tubuh

    (arah, level,

    tenaga)

    dalam ruang

    gerak tari.

    1

    Tabel 3. 7 Data Proses Pada Aspek Koordinasi Gerak Tangan Dan Gerak Kaki

    No Nama

    siswa

    Aspek 2 (KGT) Skor X X2 Ket

  • 11 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Aspek

    1

    (KG)

    Aspek

    2

    (KTK)

    Aspek

    3

    (KGT)

    1 Siswa

    mampu

    mengehent

    a-kan

    gerak kaki

    sesuai

    dengan

    ketukan

    musik.

    Siswa

    mampu

    melakukan

    gerakan

    menepuk

    tangan sesuai

    dengan

    iringan

    musik.

    Siswa mampu

    mengkoordi-

    nasikan gerak

    kaki dan

    tangan sesuai

    dengan teknik

    tari yang

    benar dan

    tepat.

    Tabel 3. 8 Data Proses Pada Aspek Keseimbangan Gerak Tubuh

    No Nama

    siswa

    Aspek 3 (KGT) Skor X X2 Ket

    Aspek 1

    (KG)

    Aspek

    2

    (KTK)

    Aspek

    3

    (KGT)

    Siswa

    mampu

    menjaga

    keseimban

    gan tubuh

    ketika

    menari

    Siswa

    mampu

    menari

    dengan

    keseimbang

    an tubuh

    yang benar

    dan tepat

    Siswa mampu

    menyeimbangk

    an gerak tari

    dengan benar

    tanpa ada

    tambahan gerak

    lainnya

    1

    Tabel 3. 9 Data Proses Keseluruhan Tiga Aspek (Keterampilan Gerak, Koordinasi

    Gerak Tangan dan Kaki dan Keseimbangan Gerak Tubuh)

    No Nama

    siswa

    Nilai keseluruhan Skor X X2 Ket

    Aspek

    1

    Aspek

    2

    Aspek

    3

  • 12 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    (KG) (KTK) (KGT)

    1

    Tabel 3. 10 Data Posttest Pada Aspek Keterampilan Gerak

    No Nama

    siswa

    Aspek 1 (KG) Skor X X2 Ket

    Aspek

    1

    (KG)

    Aspek

    2

    (KTK)

    Aspek

    3

    (KGT)

    1 Siswa mampu

    meniru gerak

    tari,

    berdasarkan

    teknik, yang

    benar.

    Siswa

    mampu

    merangkai

    beberapa

    gerak tari

    sesuai

    dengan

    teknik,

    konsep,

    dan

    prosedur

    sesuai

    iringan

    musik

    tari.

    Siswa

    mampu

    melakukan

    pengaturan

    posisi tubuh

    (arah, level,

    tenaga)

    dalam ruang

    gerak tari.

    Tabel 3. 11 Data Posttest Pada Aspek Koordinasi Gerak Tangan dan Gerak Kaki

    No Nama

    siswa

    Aspek 2 (KGT) Skor X X2 Ket

    Aspek

    1

    (KG)

    Aspek

    2

    (KTK)

    Aspek

    3

    (KGT)

    1 Siswa

    mampu

    mengehenta-

    kan gerak

    Siswa

    mampu

    melakukan

    gerakan

    Siswa mampu

    mengkoordi-

    nasikan gerak

    kaki dan tangan

  • 13 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    kaki sesuai

    dengan

    ketukan

    musik.

    menepuk

    tangan

    sesuai

    dengan

    iringan

    musik.

    sesuai dengan

    teknik tari yang

    benar dan tepat.

    Tabel 3. 12 Data Posttest Pada Aspek Keseimbangan Gerak Tubuh

    No Nama

    siswa

    Aspek 3 (KGT) Skor X X2 Ket

    Aspek 1

    (KG)

    Aspek

    2

    (KTK)

    Aspek

    3

    (KGT)

    1 Siswa

    mampu

    menjaga

    keseimban

    gan tubuh

    ketika

    menari

    Siswa

    mampu

    menari

    dengan

    keseimbang

    an tubuh

    yang benar

    dan tepat

    Siswa mampu

    menyeimbangk

    an gerak tari

    dengan benar

    tanpa ada

    tambahan gerak

    lainnya

    Tabel 3. 13 Data Posttest Keseluruhan Tiga Aspek (Keterampilan Gerak,

    Koordinasi Gerak Tangan dan Kaki dan Keseimbangan Gerak Tubuh)

    No Nama

    siswa

    Nilai keseluruhan Skor X X2 Ket

    Aspek

    1

    (KG)

    Aspek

    2

    (KTK)

    Aspek

    3

    (KGT)

    1

    Tabel 3. 14 Data Uji t pada Aspek Keterampilan Gerak

    No Nama siswa Aspek 1 (KG)

    D D2 Pre-Test Post-test

  • 14 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    1

    Tabel 3. 15 Data Uji t pada Aspek Koordinasi Gerak Tangan dan Gerak Kaki

    No Nama siswa Aspek 2 (KTK)

    D D2 Pre-Test Post-test

    1

    Tabel 3. 16 Data Uji t pada Aspek Keseimbangan Gerak Tubuh

    No Nama siswa Aspek 3 (KGT)

    D D2 Pre-Test Post-test

    1

    Keterangan:

    86 - 95 = A (Amat Baik)

    76 - 85 = B (Baik)

    66 - 75 = C (Cukup)

    < 65 = D (Kurang)

    Tabel 3. 17 Rentang Nilai pada Aspek Keterampilan Gerak

    No Nilai Angka Nilai Huruf Uraian Indikator

    1 86 - 95 A (Amat Baik)

    1. Jika siswa dapat meniru gerak tari, berdasarkan teknik, yang

    benar, Merangkai beberapa gerak

    tari sesuai dengan teknik, konsep,

    dan prosedur sesuai iringan

    musik tari,Melakukan pengaturan

    posisi tubuh (arah, level, tenaga)

    dalam ruang gerak tari.

    2 76 - 85 B (Baik)

    2. Jika siswa dapat meniru gerak tari, berdasarkan teknik, yang

    benar, Merangkai beberapa gerak

  • 15 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    tari sesuai dengan teknik, konsep,

    dan prosedur sesuai iringan

    musik tari.

    3 66 - 75 C (Cukup)

    3. Jika siswa dapat meniru gerak tari, berdasarkan teknik, yang

    benar.

    4 < 65 D (Kurang)

    4. Jika siswa belum dapat meniru gerak tari, berdasarkan teknik,

    yang benar, Merangkai beberapa

    gerak tari sesuai dengan teknik,

    konsep, dan prosedur sesuai

    iringan musik tari,Melakukan

    pengaturan posisi tubuh (arah,

    level, tenaga) dalam ruang gerak

    tari.

    Tabel 3. 18 Rentang Nilai pada Aspek Koordinasi Gerak Tangan dan Gerak Kaki

    No Nilai Angka Nilai Huruf Keterangan

    1 86 - 95 A (Amat Baik)

    1. Jika siswa dapat mengehentakan gerak kaki sesuai dengan ketukan

    musik, Melakukan gerakan

    menepuk tangan sesuai dengan

    iringan musik, Mengkoordi

    nasikan gerak kaki dan tangan

    sesuai dengan teknik tari yang

    benar dan tepat.

    2 76 - 85 B (Baik)

    2. Jika siswa dapat mengehentakan gerak kaki sesuai dengan ketukan

    musik, Melakukan gerakan

    menepuk tangan sesuai dengan

    iringan musik.

    3 66 - 75 C (Cukup)

    3. Jika siswa dapat mengehentakan gerak kaki sesuai dengan ketukan

    musik.

    4 < 65 D (Kurang)

    4. Jika siswa belum dapat mengehentakan gerak kaki sesuai

    dengan ketukan musik,

    Melakukan gerakan menepuk

    tangan sesuai dengan iringan

    musik, Mengkoordi nasikan gerak

    kaki dan tangan sesuai dengan

  • 16 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    teknik tari yang benar dan tepat.

    Tabel 3. 19 Rentang Nilai pada Aspek Keseimbangan Gerak Tubuh

    No Nilai Angka Nilai Huruf Keterangan

    1 86 - 95 A (Amat Baik)

    1. Jika siswa dapat menjaga keseimbangan tubuh ketika

    menari dengan benar dan

    tepat tanpa ada gerak

    tambahan lainnya.

    2 76 - 85 B (Baik)

    2. Jika siswa dapat menjaga keseimbangan tubuh ketika

    menari dengan benar.

    3 66 - 75 C (Cukup)

    3. Jika siswa dapat menjaga keseimbangan tubuh.

    4 < 65 D (Kurang)

    4. Jika siswa belum dapat menjaga keseimbangan tubuh

    ketika menari dengan benar

    dan tepat tanpa ada gerak

    tambahan lainnya.

    a. Pedoman wawancara

    Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui respon siswa

    terhadap pembelajaran seni tari, dan sejauh mana siswa memahami

    materi pembelajaran seni tari yang telah diajarkan oleh peneliti

    mengenai tari Rantak, apakah tingkat kecerdasan kinestetik siswa

    meningkat atau tidak.

    b. Dokumentasi

    Dokumentasi dibutuhkan peneliti untuk mengumpulkan data

    secara akurat dengan mendokumentasikan dari awal proses

    pembelajaran seni tari berlangsung hingga hasil akhir pembelajaran.

    Dokumentasi berupa foto dan video pada proses pembelajaran tari

    Rantak mengenai tingkat kecerdasan kinetetik siswa.

    c. Studi Pustaka

  • 17 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Studi pustaka dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

    data informasi yang diperlukan dari berbagai sumber bacaan baik

    yang bersifat dokumen dan sumber lainnya. Pada intinya studi pustaka

    dilakukan agar peneliti mempunyai gambaran, pedoman, pengetahuan

    pandangan dan pemahaman yang luas terhadap masalah yang akan

    diteliti yaitu untuk mendapatkan teori dan konsep-konsep yang

    diinginkan landasan pemikiran dalam penelitian ini. Jenis studi

    pustaka dalam penelitian ini berupa buku-buku, skripsi, internet,

    sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

    3.5 Prosedur Penelitian

    3.5.1 Langkah Penelitian

    1) Observasi

    Observasi dilakukan oleh peneliti untuk melihat dan mengamati

    bagaimana proses pembelajaran seni tari yang dilakukan di SMPN 12

    Bandung. Kemudian peneliti mendapat ide untuk melakukan penelitan.

    2) Pengajuan Judul Penelitian

    Setelah melakukan observasi pada pembelajaran seni tari yang dilakukan

    di SMPN 12 Bandung, selanjutnya peneliti mengajukan judul untuk

    penelitian kepada dewan skripsi dengan judul pembelajaran tari Rantak

    untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa di SMPN 12 Bandung.

    3) Membuat Proposal

    Setelah disetujui judul yang peneliti ajukan kepada dewan skripsi, peneliti

    membuat proposal penelitian untuk diajukan dan disahkan oleh dewan

    skripsi.

    4) Menentukan Intrumen

    Intrumen dalam penelitian ini merupakan alat untuk mengumpulkan data-

    data tentang hasil tingkat kecerdasan kinestetik siswa dalam pembelajaran

    seni tari di SMPN 12 Bandung.

    5) Pelaksanaan Penelitian

    Pengumpulan data

  • 18 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti memerlukan data-data yang

    menunjang untuk menyusun laporan penelitian. Untuk itu peneliti

    melakukan proses pengumpulan data-data yang diperlukan:

    (1) Pengolahan data

    Setelah dilakukannya pengumpulan data dari proses pembelajaran yang

    dilakukan selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data untuk

    mendapatkan hasil yang akurat.

    (2) Penyusunan Laporan

    a. Penyusunan Data

    Penyusunan data atau informasi penelitian dilakukan setelah

    melalui tahap pengolahan data. Langkah penyusunan data ini

    dilaksanakan agara laporan penelitian menjadi sistematis.

    b. Pengetikan Data

    Proses ini dilakukan oleh peneliti setelah data tersusun dengan

    sistematis melaui proses bimbingan terlebih dahulu.

    c. Penggandaan Laporan Penelitan

    Penggandaan laporan penelitan dilakukan setalah dilaksanakan

    siding skirpsi. Pengggadaan ini dilakukan setelah melalui tahap-

    tahap yang dilakukan dengan pengawasan yang telah disetuji oleh

    pembimbing 1 dan pembimbing 2.

    3.5.2 Variabel Penelitan

    Variabel Penelitian yang berjudul “Pembelajaran Tari Rantak Untuk

    Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Siswa di SMPN 12 Bandung” yaitu:

    Bagan 3. 1 Variabel X dan Y

    Variabel X

    “Pembelajaran Tari Rantak”

    Variabel Y

    “Meningkatkan Kecerdasan

    Kinestetik “

  • 19 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    a. Variabel bebas (Independet variabel) adalah pembelajaran tari Rantak.

    Tari Rantak disini berperan sebagai media dalam pembelajaran seni tari.

    Variabel bebas ini adalah perlakuan (treatment) yang mempengaruhi

    variabel lain.

    b. Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian ini adalah

    kecerdasan kinestetik siswa karena tujuan penelitian ini untuk

    meningkatkan kecerdasan kinestetik siswa melalui pembelajaran tari

    Rantak. Variabel terikat ini adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

    lain

    3.6 Teknik Analisis Data

    Setelah dilakukan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi, hasil dari

    penelitian tersebut digabungkan lalu dianalisis untuk mendapatkan hasil yang

    benar sesuai dengan kebutuhan. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam

    penelitian ini menggunakan uji statistika sederhana di bantu dengan software

    Statistical Product and Service Solution (SPSS) adapun uji statistika yang

    digunakan adalah

    1. Nilai N-gain

    Analisis yang pertama kali dilakukan adalah perhitungan Normalized

    gain (N-gain) pada data posttest terhadap nilai pretest. Pencarian nilai N-

    gain dilakukan pada data pretest dan posttest pada pembelajaran tari

    Rantak. Peningkatan nilai yang dicari, dimaksudkan untuk mengungkap

    sejauh mana siswa meningkatkan kecerdasan kinestetik pada

    pembelajaran seni tari. Menurut Hake (1999, hlm. 1), rumus dalam

    menentukan N-gain adalah sebagai berikut:

    Setelah nilai N-gain didapatkan, maka hal yang selanjutnya

    dilakukan adalah mengkategorisasinya. Kategorisasi dilakukan sama

    N-gain = % N−𝑔𝑎𝑖𝑛

    % N−𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑚𝑎𝑥 .=

    % Nilai 𝑝𝑜𝑠𝑡 −𝑡𝑒𝑠𝑡−% Nilai 𝑝𝑟𝑒 −𝑡𝑒𝑠𝑡

    100−% Nilai 𝑃𝑟𝑒−𝑡𝑒𝑠𝑡

  • 20 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    seperti saat mengkategorisasi nilai N-gain pada data pretest dan

    posttest. Kategori N-gain dapat dilihat pada lampiran.

    2. Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis merupakan langkah penting untuk menentukan

    diterimanya hipotesis atau tidak. Keseluruhan uji hipotesis yang

    dilakukan, menggunakan software Statistical Product and Service

    Solution (SPSS). Pengujian hipotesis yang dilakukan yaitu uji beda rata-

    rata pada data pretest dan posttest pada pembelajaran tari Rantak.

    Terdapat beberapa langkah untuk menguji hipotesis, diantaranya:

    1) Uji beda rata-rata

    Dalam menentukan uji statistik yang tepat untuk uji beda rata-rata,

    ditentukan terlebih dahulu, data yang akan diuji termasuk data statistik

    parametrik atau data statistik non parametrik. Untuk mengetahui jenis

    datanya, dilakukan uji prasyarat sebagai berikut:

    a) Uji Normalitas

    Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan

    analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum kita melakukan

    analisis yang sesungguhnya, data tersebut harus di uji kenormalan

    distribusinya.

    Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni :

    1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut

    distribusi normal.

    2) Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data

    tersebut tidak berdistribusi normal.

    Menurut Reksoatmodjo (2007, hlm. 45), “Uji normalitas

    merupakan konsekuensi logis dari metode sampling, karena hasil

    sampling adalah untuk mengestimasi atau menyimpulkan

    karakteristik populasi”. Uji normalitas dilakukan bersamaan antara

    data nilai pretest dan posttest.

    b) Uji Homogenitas

    Dalam statistik uji homogenitas digunkan untuk mengetahui varia

    dari beberapa populasi sama atau tidak. Uji ini biasanya dilakukan

  • 21 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    sebagai prasyarat dalam analisis independent Sampel T-Test dan

    Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis of varians

    (ANOVA) adalah bahawa varian dari beberapa populasi adalah

    sama.

    Dasar pengambilan keputusan uji homogenitas digunakan sebagai

    bahan acuan untuk menentukan keputusan uji statistik. Adapun

    dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah :

    1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari

    dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama.

    2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari

    dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.

    Uji homogenitas disebut juga sebagai uji kesamaan dua

    varians. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua data

    berasal dari varians yang homogen atau tidak. Seperti halnya uji

    normalitas, uji homogenitas dilakukan sebagai salah satu syarat

    pengujian untuk menentukan data statistik parametrik. Mengingat

    nilai posttest merupakan data non parametrik, uji homogenitas

    hanya dilakukan pada dua data antara nilai pretest dengan nilai

    posttest pembelajaran tari Rantak. Pada hasil uji homogenitas yang

    dilakukan diketahui bahwa salah satu indikator penilaian

    keseimbangan gerak tubuh (KKT) tidak memiliki varians yang

    homogen. Maka dari itu, uji beda rata-rata dilakukan dengan rumus

    untuk data non parametrik.

    Berdasarkan uji prasyarat yang dilakukan, dapat disimpulkan

    bahwa uji beda rata-rata dilakukan dengan rumus untuk data

    statistik non parametrik. Untuk membandingkan data nilai pretest

    dan posttest dilakukan dengan uji U Mann-Whitney, karena data

    yang dibandingkan tidak berpasangan. Sedangkan, untuk

    membandingkan data berpasangan seperti data nilai pretest dan

    posttest dilakukan dengan uji T-Test.

    c) Uji T

  • 22 Aqilah Zainab, 2018 PEMBELAJARAN TARI RANTAK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK SISWA DI SMPN 12 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Uji Independent Sample T-Test merupakan bagaian dari statistik

    inferensial parametik (uji beda). Perlu diketahui bersama bahwa

    dalam statistik parametik terdapat syarat-syarat yang harus

    terpenuhi sebelumnya dilakukannya pengujian (dalam hal ini Uji

    Independent Sampel T-Test). Oleh karena itu, kita perlu

    mengetahui syarat-syarat apa saja yang diperlukan sebelum

    melakukan uji Independet Sample T-Test :

    1) Data yang di uji adalah data kuantatif (data interval atau data

    rasio)

    2) Data harus di uji normalitas dan hasilnya harus berdistribusi

    normal.

    3) Data harus sejenis atau homogen (namun bukan syarat mutlak)

    4) Uji ini dilakukan dengan jumlah data yang sedikit.

    Dasar pengambilan keputusan :

    a) Jika nilai signifikan atau sig.(2-tailed) > 0,05 maka Ho

    diterima dan Ha ditolak.

    b) Jika nilai signifikan atau sig.(2-tailed) < 0,05 maka Ho

    ditolak dan Ha diterima.