BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 -...

17
Ecography ECOG-02256 Heegaard, E., Boddy, L., Diez, J. M., Halvorsen, R., Kauserud, H., Kuyper, T. W., Bässler, C., Büntgen, U., Gange, A. C., Krisai-Greilhuber, I., Andrew, C. J., Ayer, F., Høiland, K., Kirk, P. and Egli, S. 2016. Fine-scale spatiotemporal dynamics of fungal fruiting: prevalence, amplitude, range and continuity. – Ecography doi: 10.1111/ecog.02256 Supplementary material Appendix 1

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 -...

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu (quasi eksperimental research). Sugiyono (2009:114)

mengemukakan bahwa eksperimen semu merupakan pengembangan dari

eksperimen sungguhan (true eksperimental research). Desain ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabe luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini

dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan

kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen, namun pemilihan kedua

kelompok tersebut tidak dengan teknik random.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain eksperimen semu ini menggunakan rancanga “Pre Test Post Test

Yang Tak Ekuivalen”. John W Best dalam buku “Research In Education” yang

disunting oleh Sanapiah Fasial dalam buku yang berjudul “Metodologi Penelitian

Dalam Pendidikan” mengemukakan bahwa desain penelitian Pre Test Post Test

Yang Tak Ekuivalen merupakan rancangan penelitian yang menggunakan kelas-

kelas yang sudah ada, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol. Pada desain penelitian Pre test Post test Yang Tak Ekuivalen peneliti

dapat menentukan pengambilan sampel melalui kelas-kelas yang sudah ada, tidak

perlu melakkan random sampling.

Table 3.1

Rancangan Pre test Post test Yang Tak Ekuivalen

Grup Pre test Variabel Bebas Post test

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

27

Terdapat empat kelompok kontrol data dalam desain penelitian ini yaitu

data pre test kelompok ekperimen ( ) dan kelompok kontrol ( ), data post test

kelompok eksperimen ( dan kelompok kontrol ( ). Secara rinci keterangan

dari design penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

: perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture And

Picture)

: perlakuan 2 (pembelajaran mnggunakan model pembelajaran ( Examples Non

Examples)

: hasil pre test kelompok kontrol

: hasil post test kelompok kontrol

: hasil pre test kelompok eksperimen

: hasil post test kelompok eksperimen

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Mangunsari 04 dan SDN Kalicacing 02

yang terletak di wilayah Salatiga. Tidak semua SD di Gugus dijadikan objek

penelitian, namun hanya mengambil beberapa SD yang sudah mewakili Gugus.

3.1.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013:3) adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa variabel adalah suatu kegiatan yang mempunyai variasi

yang akan dipelajari dan ditarik kesimpilannya oleh peneliti. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan

dua variabel bebas yaitu model pembelajaran Picture and Picture dan model

pembelajaran Examples Non Examples. Sedangkan variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA

kelas III.

28

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Sugiyono (2011 : 54) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas atau karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto dan Sugiyono dapat ditarik

kesimpulan bahwa obyek atau subyek baik kuantitas atau kualitas yang terdapat

pada suatu wilayah yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

siswa kelas III SDN Mangunsari 04 dan SDN Kalicacing 02 dengan jumlah siswa

yang yaitu berjumlah 25 siswa dan 13 siswa

Berbeda dengan populasi, sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011 : 56). Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Kalicacing 02 (kelompok kontrol) dan

siswa kelas III SDN Mangunsari 04 (kelompok eksperimen).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian, menggunakan jenis. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih perwakilan dari beberapa SD

dalam 1 gugus yang memiliki tingkatan yang sama. Alasan yang memperkuat

pengambilan sampel menggunakan teknik sampling ini adalah keterbatasan

peneliti dalam masalah biaya, masalah waktu, masalah ketelitian dan menghindari

percobaan yang sifatnya merusak, serta masalah teknis lainnya. Dari beberapa SD

yang ada di Gugus Kartini, peneliti menentukan 2 sampel yaitu siswa kelas III SD

Negeri Mangunsari 04 dan siswa kelas III Sd Negeri Kalicacing 02

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar IPA SD

kelas III. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan teknik tes dan

observasi sebagai metode pengumpulan data.

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap tingkah laku pada situasi tertentu.

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajaran

yang berlangsung di kelas. Observasi dilakukan secara langsung dan

29

menggunakan pedoman observasi terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Picture And Picture

A. Tes

Teknik pengumpulan data untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

Picture And Picture yaitu menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk soal.

Tes adalah salah satu cara atau alat untuk mengukur kemampuan siswa terhadap

pembelajaran yang sudah dilakukan dengan pemberian pertanyaan yang sudah

direncanakan. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari

Pre Test dan Post Test

B. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu bukti atau keterangan telah melakukan sesuatu

atau proses pembelajaran dalam bentuk rekaman atau cetakan.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah lembar soal Pre Test dan Post Test berupa tes piihan ganda, serta lembar

observasi. Untuk menjamin bahwa instrumen tes berupa pilihan ganda ini layak

digunakan dalam penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap

instrument yang digunakan melalui tahapan yaitu sebagai berikut :

a. Penyusunan kisi-kisi soal

b. Uji coba instrumen soal

c. Uji validitas

d. Uji reliabilitas

a. Penyusunan Kisi-kisi soal

Penyusunan kisi-kisi soal uji coba yang nantinya akan digunakan sebagai

Pre Test dan Post Test. Standar Kompetensi yang dipilih yaitu Memahami

kenampakan permukaan bumi, cuacadan pengaruhnya bagi manusia, serta

hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Dalam

buku Evaluasi Pembelajaran yang diterbitkan Universitas Terbuka

mengemukakan bahwa Pre Tes tes yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan

atau sebelum diberikan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal siswa,

30

sedangkan Post Test merupakan tes yang diberikan setelah siswa diberikan

perlakuan atau pembelajaran.

Pengujian instrumen juga dilakukan di SD yang berbeda tetapi berbeda

kelas, yaitu di SD Negeri Salatiga 12. Pengujian instrument ini dilakukan supaya

dapat mengetahui apakah soal yang telah dibuat valid atau tidak valid. Setelah

melakukan uji coba instrumen tersebut, kemudian hasilnya di analisis uji validitas

dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 23.0 for Windows.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukann untuk menguji instrument yang akan digunakan

dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Validitas

berasal dari bahasa Inggris validity yang artinya keabsahan. Suatu alat ukur

dikatakan valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut

benar-benar dapat mengukur apa yang akan diukur. Validitas suatu tes atau

instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tabel 3.4 di

bawah ini menunjukkan taraf signifikansi validitas menurut Sugiyono (2010:7),

yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2

Taraf Signifikan Validitas

N Taraf Signifikan

5% 1%

40 0,312 0,403

42 0,304 0,393

43 0,301 0,389

44 0,297 0,384

45 0,294 0,380

Dari tabel 3.2, item soal dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien >

0,301 yang dilihat dari taraf signifikan 5%. Validitas suatu tes dapat dihitung

menggunakan bantuan software SPSS 23.0 for Windows yaitu dengan cara

Analyze – Scale – Reliability Analysis. Kemudian untuk dapat melihat hasilnya

apakah soal itu valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan.

Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari 0,312 maka item soal

31

tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Instrumen pre test dan post test

yang akan diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan

uji coba terlebih dahulu. Di bawah ini tabel 3.3 dan 3.4 menunjukkan hasil uji

validitas instrument pre test dan post test

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Instrumen Pre Test SD Negeri Salatiga 12 Semester II

Tahun Ajaran 2015/2016

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Butir

Soal

Hasil Uji

Validitas

Valid Tidak

Valid

6. Memahami

kenampakan

permukaan

bumi, cuacadan

pengaruhnya

bagi manusia,

serta

hubungannya

dengan cara

manusia

memelihara

dan

melestarikan

alam

6.3Mendeskri

psikan

pengaruh

cuaca bagi

kegiatan

manusia

6.3.1

Mengidentifikasi

kondisi cuaca,

misalnya: berawan,

cerah

1,2,3,1

0,

20,11,1

3

1, 20,

13

2, 3,

10,

11

6.3.2 2

Meramalkan

keadaan cuaca yang

akan terjadi

berdasarkan

keadaan awan

15,17,2

2,23,

8,16

15,17,

22, 23,

16,

8

6.3.3

Menggambar secara

sederhana symbol

yang biasa

digunakan untuk

menunjuk kondisi

cuaca.

4,5,14,

18,

26,21

5, 14,

18, 21

4, 26

6.3.4

Mengidentifikasi

kegiatan manusia

yang sesuai dengan

keadaan cuaca.

6,7,19,

29,12,2

4

6, 12,

19, 29,

12, 24

7,

6.3.5

Mendiskripsikan

hubungan antara

pakaian yang

dikenakan dengan

keadaan cuaca.

9,27,30

, 28,25

27, 30,

28, 25

9,

32

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Post Test SD Negeri Salatiga 12 Semester II

Tahun Ajaran 2015/2016

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Butir

Soal

Hasil Uji

Validitas

Valid Tidak

Valid

6. Memahami

kenampakan

permukaan

bumi, cuacadan

pengaruhnya

bagi manusia,

serta

hubungannya

dengan cara

manusia

memelihara

dan

melestarikan

alam

6.4

Mengidentifikasi

cara manusia

dalam

memelihara dan

melestarikan

alam di

lingkungan

sekitar

6.4.1

Menyebutkan

macam-macam

sumber daya alam

1,2,3,10

, 20

1, 2, 3,

10, 20,

-

6.4.2

Mengelompokkan

sumber daya alam

berdasarkan

jenisnya

15,17,

22, 23, 8

17, 22,

23, 8,

15

6.4.3

Mencontohkan

manfaat sumber

daya alam dalam

kehidupan sehari-

hari

4, 5,

14, 18,

26

4, 5,

14, 18,

26

-

6.4.4

Menyebutkan

cara yang

digunakan

manusia dalam

melestarikan alam

6,7,19,

29

7, 19,

29

6

6.4.5

Membedakan

contoh sikap

peduli terhadap

lingkungan

9, 27,

30, 28

9, 30,

28

27,

6.4.6

Membedakan

contoh sikap yang

merusak

lingkungan

11,13,

16, 21

21 11,

13, 16

6.4.7

Menyebutkan

contoh dampak

perilaku manusia

terhadap

lingkungan

12, 24,

25

24 12,25

33

Dari tabel 3.3 dapat dijelaskan bahwa 30 soal pre test yang sudah

dilakukan uji validitas menggunakan SPSS 23 menghasilkan 21 soal yang valid.

Soal yang dapat digunakan dengan nilai Corrected Item-Total Correlation lebih

dari 0,312 yaitu nomer 1, 5, 6, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

. Soal dengan nilai kurang dari 0,312 pada kolom Corrected Item-Total

Correlation merupakan soal yang tidak dapat digunakan yaitu soal nomer 2, 3, 4,

7, 8, 9, 11, dan 27. Pada tabel 3.4 uji vaiditas instrument jumlah soal post test

yang diujikan berjumlah 30 soal piihan ganda. Setelah dilakukan uji validitas

menggunakan SPSS versi 23 maka terdapat 22 soal yang memiliki tingkat

validitas soal dengan nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,312. Soal

yang dapat digunakan yaitu soal nomer 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 14, 17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 26, 28, 29, dan 30. Soal yang tidak dapat digunakan soal nomer 6.

11, 12, 13, 15, 16, 25, 27

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah selesai dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas

suatu tes yaitu taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil

pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut kriteria Sugiyono (

2010:372). Tabel kriteria nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Nilai Reliabilitas

Koefisien reliabilitas (α) Kategori

≤ 0,6 Reliabilitas kurang

0,7 Dapat diterima

≥ 0,8 Baik

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6. Reliabilitas

suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software 23 yaitu dengan

cara Analyze – Scale – Reliability Analyze.

34

Reliabilitas instrument soal pretes dapat dilihat pada tabel 3.6 dan

reliabilitas instrument soal posttes dapat dilihat pada tabel 3.7, sebagai berikut:

Tabel 3.6

Reliabilitas Instrumen Soal Pre Test

Cronbach's Alpha N of Items

.830 30

Reliabilitas soal post test dapat dilihat pada tabel 3.7, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Reliabilitas Instrumen Soal Post Test

Cronbach's Alpha N of Items

.864 30

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel 3.6 di atas ditunjukkan pada Cronbach’s

Alpha menunjukkan 0,830 dan tabel 3.7 menunjukkan 0,864. Hal ini

membuktikan bahwa soal sudah reliabel. Berdasarkan teknik alpha yang

digunakan, maka instrumen pre test dan post test sudah dapat digunakan dalam

penelitian.

c. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Selain uji validitas dan reliabilitas, untuk memperoleh soal yang baik juga

perlu adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut. Keseimbangan

yang dimaksud yaitu jumlah antara soal mudah, sedang, dan sukar proporsional.

Maka diperlukan analisis tingkat kesukaran soal. Untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal digunakan:

P = indeks /taraf kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

Js = banyaknya siswa yang memberikan jawaban soal

35

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh

makin sulit soal tersebut , dan sebaliknya. Kriteria indeks kesukaran soal yang

dipakai yakni sebagai berikut

0 sampai 0,30 = soal kategori sukar

0,31sampai 0,70 = soal kategori sedang

0,71sampai 1,00 = soal kategori mudah

( Arikunto, 2012:223)

Dari hasi perhitungan yang dilakukan, diperoleh taraf kesukaran pada

masing masing soal. Berikut hasil perhitungan taraf kesukaran untuk 30 soal pada

soal pre test dapat dilihat pada tabel 3.8 dan pada soal post test pada tabel 3.9,

berikut:

Tabel 3.8

Tabel Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pre test

Keterangan Kriteria

Mudah Sedang Sukar

Nomor

Soal

11, 15, 16, 21,22, 23,

26, 28, 29, 30

1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10,

12, 13, 14, 18, 19, 24,

25,

6, 17,20, 27

Jumlah 10 16 4

Tabel 3.9

Tabel Analisis Tingkat Kesukaran Soal Post testt

Keterangan Kriteria

Mudah Sedang Sukar

Nomor Soal 2, 3, 6, 9, 20, 25, 26,

28,29,30, 19, 21,

1, 5, 7, 8, 10, 13, 14, 15,

17, 18, 22, 23, 24, 27

11, 12, 16, 4

Jumlah 12 14 4

Pada tabel 3.8 tingkat kesukaran soal untuk 30 soal yang diujikan dibagi

menjadi 3 kategori yaitu mudah, sedang, dan sukar. Pada soal pre test 10 butir

soal merupakan soal yang yang mudah yaitu soal nomer 11, 15, 16, 21,22, 23, 26,

28, 29, dan 30, soal dengan kategori sedang terdapat pada nomer1, 2, 3, 4, 5, 7, 8,

9, 10, 12, 13, 14, 18, 19, 24, dan 25 sedangkan soal dengan kategori sukar yaitu

soal pada nomer 6, 17,20 dan 27

36

Pada tabel 3.9 tingkat kesukaran post test soal dengan kategori mudah

terdapat pada nomer 2, 3, 6, 9, 20, 25, 26, 28,29,30, 19, dan 21sedangkan soal

dengan kategori sedang terdapat pada soal nomer 1, 5, 7, 8, 10, 13, 14, 15, 17, 18,

22, 23, 24 dan 27soal dengan kategori sukar terdapat pada nomer 11, 12, 16, dan 4

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data terdiri atas Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji

Prasyarat terdiri atas uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat

kesetaraan subjek yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji asumsi/uji prasyarat

kemudian dapat dilaksanakan uji t (beda rata-rata) sebagai acuan untuk menguji

hipotesis.

3.5.1 Deskriptif Data

Sebelum diberikan perlakuan kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol diberi pre test terlebih dahulu. Pre Test bertujuan untuk mengetahui

kemampuan awal dan untuk mengetahui keadaan kelompok, baik kelompok

eksperimen yang akan diberi perlakuan model pembelajaran Picture and Picture

atau kelompok kontrol yang akan diberikan perlakuan model pembelajaran

Examples Non Examples. Pre test pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada

26 Maret 2016 dan pada kelompok kontrol pada 28 Maret 2016. Deskriptif data

Pre Test yang akan ditampilkan meliputi: skor minimum, skor maksimum, mean

dan standar deviasi. Perhitungan deskriptif data pre test dihitung menggunakan

SPSS versi 23.

Deskriptif data hasil pre test kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel

3.10 sedangkan deskriptif data pre test kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel

3.11, berikut:

Tabel 3.10

Hasil Analisis Deskriptif Pre test Kelompok Eksperimen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Pre testEksperimen 25 50 80 66.40 7.842

Valid N (listwise) 25

37

Deskriptif Pre Test kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 3.11

sebagai berikut:

Tabel 3.11

Hasil Analisis Deskriptif Pre test Kelompok Kontrol

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Pre testKontrol 13 60 80 67.69 6.957

Valid N (listwise) 13

Hasil pre test kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 25 nilai

minimum yang diperoleh 50, nilai maksimum 80, rata-rata nilai 66,40 dengan

standar deviasi 7.842. Pada kelompok eksperimen dengan jumlah 13 siswa nilai

minimum yang diperoleh 60, nilai maksimum 80, rata-rata 67,69, dengan standar

deviasi 6.957.

3.5.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas

mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Apabila data yang

berdistribusi normal, maka digunakan statistika parametrik. Sedangkan apabila

data tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistika nonparametrik. Acuan

data dikatakan berdistribusi normal jika data nilai signifikansi/probabitas > 0,05.

Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 23yaitu

analyze – nonparametric - one sampel KS - masukan variabel pada jendela

variabel - klik normal pada test distribution - ok.

3.5.2.1 Hasil Uji Normalitas Pre test

Untuk mengetahui kenormalan distribusi masing-masing variabel

dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah responden yang diteliti kurang dari 30

siswa. Data dikatakan dalam distribusi normal apabila nilai signifikan > 0.05

maka data tersebut normal, sedangkan nilai signifikan < 0.05 maka data tidak

38

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pretes pada kelompok eksperimen dapat

dilihat pada tabel 3.12 dan gambar 3.1, sebagai berikut:

Tabel 3.12

Hasil Uji Normalitas Data Pre Test Kelompok Eksperimen

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre testEksperimen

.153 25 .136 .942 25 .164

a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 3.12 dapat juga dilihat pada gambar 3.1, berikut:

Gambar 3.1 Normalitas Data Pre test Kelompok Eksperimen

Hasil perhitungan normalitas data pretes kelompok kontrol dapat dilihat

pada tabel 3.13 dan gambar 3.2, sebagai berikut:

39

Tabel 3.13

Hasil Uji Normalitas Data Pre test Kelompok Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre

testKontrol .189 13 .200

* .887 13 .090

*. This is a lower bound of the true significance.

Tabel 3.12 dapat pula dilihat pada gambar 3.2, berikut:

Gambar 3.2 Normalitas Data Pre test Kelompok Kontrol

3.5.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogenitas

adalah jika nilai probabilitas/signifikansi > 0,05. Analisis uji homogenitas varian

ini bisa dilakukan menggunakan software SPSS 23 yaitu analyze – comperemean

– aneway anova atau analyze – descriptive statistic – explore.

40

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesamaan diantara

kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol sebelum diberikan

perlakuan. Uji homogenitas dilakukan sebagai syarat untuk melakukan penelitan

selanjutnya. Untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelompok eksperimen

dan kelompok kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 3.14

Tabel 3.14

Hasil Uji Homogenitas Pre test Kelompok Eksperimen Dan Kelompok

Kontrol

Test of Homogeneity of Variances Pre testEksperimen

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.826 3 8 .516

Dari tabel 3.14 dapat dilihat bahwa signifikansi 0,516 > 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol

mempunyai varian yang sama atau kedua kelas tersebut homogen. Setelah

diketahui hasil dari uji homogenitas dapat dilakukan penelitian.

3.5.4 Uji Beda Rata-rata

Untuk melihat beda nilai tengah dua buah distribusi nilai biasanya

menggunakan uji t atau t-test. Uji t adalah suatu pengujian untuk melihat apakah

nilai tengah (misalnya nilai rata-rata) suatu distribusi nilai (kelompok) berbeda

secara nyata (significant) dari nilai tengah distribusi nilai (kelompok) lainnya. Uji

t juga dapat dipakai untuk melihat beda dua nilai koefisien korelasi. Sebagai

contoh, bila peneliti ingin melihat perbedaan prestasi belajar siswa kelas III SD di

sekolah X dengan siswa di sekolah Y. maka bila nilai rata-rata ulangan akhir

kedua submapel telah diketahui, peneliti dapat menguji perbedaan nilai rata-rata

prestasi belajar kedua kelompok siswa tersebut dengan uji t.

Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan jika uji asumsi/prasyarat berupa

normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogen, jika

diperoleh hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances

41

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal

Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).

3.5.5 Uji Hipotesis

Setelah diperoleh hasil uji t kemudian dilakukanlah analisis uji hipotesis

untuk mengetahui apakah diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

a. Menentukan Hipotesis

: Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran

IPA kelas III dalam penerapan model pembelajaran Picture and Picture dan

Examples Non Examples

: Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran IPA

kelas III dalam penerapan model pembelajaran Picture and Picture dan

Examples Non Examples

b. Melakukan uji t menggunakan Equal Variances Assumed dengan kriteria

pengujian berikut :

diterima jika t hitung < t tabel

ditolak jika t hitung > t tabel

Berdasarkan signifikansi :

diterima jika signifikansi > 0,05

ditolak jika signifikansi < 0,05

c. Kesimpulan

Setelah dianalisi hasil uji hipotesis kemudian dirumuskan kesimpulan sebagai

berikut :

I. : = artinya, ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada

mata pelajaran IPA kelas III dalam penerapan model pembelajaran Picture

and Picture dan Examples Non Examples.

II. : artinya, tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan

pada mata pelajaran IPA kelas III dalam penerapan model pembelajaran

Picture and Picture dan Examples Non Examples.

42