BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 -...

18
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design yang sulit dilaksanakan. Menurut Rudi Susilana dkk (2007) dalam Iwan (2011:36) eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh penulis. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Oleh karena itu untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol maka dikembangkan desain quasi exsperimental design. 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain Two group post- test only dengan desain Secara bagan digambarkan sebagai berikut: R X 1 OX I X 2 OX 2 Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1 = treatmen / perlakuan berupa penerapan media audio visual video compact disk (VCD Pembelajaran) berdasarkan teori bruner. VCD yang digunakan dalam penelitian ini merupakan VCD yang dikembangkan oleh PT MAPAN (Mitra Aksara Panaitan) yang diterbitkan di Jakarta.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi

experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari

true eksperimental design yang sulit dilaksanakan. Menurut Rudi Susilana dkk

(2007) dalam Iwan (2011:36) eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi

buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh penulis. Desain ini

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Quasi experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit

mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Oleh karena itu

untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol maka

dikembangkan desain quasi exsperimental design.

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain Two group post- test

only dengan desain Secara bagan digambarkan sebagai berikut:

R X1 OXI X2 OX2

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang

mulyatiningsih (2011:89)

Keterangan:

R = Random Assigment

X1 = treatmen / perlakuan berupa penerapan media audio visual video

compact disk (VCD Pembelajaran) berdasarkan teori bruner.

VCD yang digunakan dalam penelitian ini merupakan VCD

yang dikembangkan oleh PT MAPAN (Mitra Aksara Panaitan)

yang diterbitkan di Jakarta.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

33

X2 = treatmen / perlakuan berupa penerapan media gambar

OX1 = Pengukuran / nilai postest kelas eksperimen

OX2 = Pengukuran / nilai postest kelas kontrol

Alasan memilih desain two group-possttest only adalah karena dua kelas di

sekolah tersebut mempunyai kemampuan yang setara, sehingga dipilih dua kelas

untuk diberi perlakuan yang berbeda yaitu dengan menggunakan media audio

visual (VCD pembelajaran) berdasar teori Bruner dan dengan menggunakan

media gambar. Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol yaitu kelas eksperimen yang menggunakan

media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan kelas

kontrol yang menggunakan media gambar. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi

untuk melihat perubahan atau peningkatan hasil belajar setelah diterapkan media

audio visual dengan menggunakan media gambar.

Model penelitian eksperimen ini dilaksanakan melalui tiga langkah yaitu

melakukan uji kesetaraan untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau

perlakuan dilakukan, memberi perlakuan eksperimen dengan menggunakan media

audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan Teori Bruner pada kelas IVA

sebagai kelas eksperimen dan menggunakan media gambar pada kelas IVB pada

kelas kontrol pada mata pelajaran Matematika kelas IV SD N 1 Mojowetan

Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal tes akhir post test untuk

mengukur variabel terikat setelah perlakuan pembelajaran selesai. Dari hasil

posttest dapat diketahui perubahan hasil belajar metematika pada siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapat perlakuan/ treatment.

3.2 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan

variabel terikat dimana media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori

Bruner dan media gambar yang merupakan variabel bebas dari penelitian ini.

Sedangkan efektifitas pembelajaran matematika yang dipengaruhi akibat adanya

media yang dipakai dalam proses pembelajaran merupakan variabel terikat.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

34

Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah media

audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner (X1) dan media

gambar (X2). Hal ini dikarenakan media audio visual (VCD pembelajaran)

berdasarkan teori Bruner dan media gambar merupakan variabel yang

mempengaruhi efektifitas pembelajaran matematika.

Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah

efektifitas pembelajaran Matematika (Y).

3.2.2 Definisi Operasional

Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian yang meliputi variabel

bebas dan variabel terikat masing-masing memiliki definisi operasional sebagai

penjelasan mengenai pengertian dari variabel yang digunakan dalam penelitian

dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan penelitian.

Variabel bebas memiliki definisi operasional sebagai berikut: Media audio

visual (VCD pembelajaran) merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa

disebut media pandang dan dengar. Media audio visual yang dimaksud adalah

VCD pembelajaran yang mengaplikasikan teori Bruner didalamnya. Sedangkan

definisi media gambar adalah media yang hanya dapat dilihat dengan indra

penglihatan. Dari kedua media tersebut yang mempengaruhi efektifitas

pembelajaran matematika siswa.

Variabel terikat memiliki definisi operasional sebagai berikut: Efektifitas

pembelajaran Matematika merupakan ketercapaian tujuan pembelajaran yang

dilakukan dengan menggunakan media audio visual (VCD pembelajaran)

berdasarkan teori Bruner dan dengan media gambar yang diukur dari hasil atau

skor belajar kognitif siswa setelah diberikan treatment/ perlakuan.

3.3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan

Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012. Dalam

penelitian ini kelas IV-A SD N 1 Mojowetan sebagai kelas eksperimen yang

berjumlah 22 siswa dan kelas IV-B SD N 1 Mojowetan sebagai kelas kontrol yang

berjumlah 22 siswa.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

35

Pada penelitian ini kelas eksperimen adalah kelompok siswa yang

mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual

(VCD pembelajaran) yaitu semua siswa kelas IV A SD N 1 Mojowetan.

Sedangkan kelas kontrol adalah kelompok siswa yang mendapat perlakuan

pembelajaran dengan menggunakan media gambar yaitu semua siswa kelas IV B

SD N 1 Mojowetan.

Tabel 3.1. Subjek Penelitian SD N 1 Mojowetan Kecamatan Banjarejo

Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012

No Sekolah Kelas Siswa Laki- laki

Siswa Perempuan

Jumlah Siswa

1 SD Negeri 1 Mojowetan

Eksperimen 10 12 22 Kontrol 11 11 22

Tabel 3.1. menunjukkan subjek dalam penelitian ini adalah kelompok

eksperimen kelas IVA yang berjumlah 22 siswa, yaitu terdiri dari 10 siswa laki-

laki dan 12 siswa perempuan dan kelompok kontrol kelas IV B yang berjumlah 22

siswa, yaitu terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Jadi jumlah

seluruh subjek penelitian sebanyak 44 siswa.

Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

44 orang siswa dari satu sekolah yang memiliki kelas paralel yaitu SD Negeri i

Mojowetan. Siswa Kelas IV-A SD Negeri 1 Mojowetan merupakan kelompok

eksperimen dan siswa kelas IV-B SD Negeri 1 Mojowetan merupakan kelompok

kontrol.

Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis

parametik (uji beda). Analisisi deskriptif digunakan untuk mendapatkan mengenai

gambaran hasil data berupa nilai minimum, nilai maksimum , mean, dan standar

deviasi dari nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berikut ini merupakan analisis deskriptif pra-penelitian dari kelas

eksperimen dan kalas kontrol yang di sajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

36

Tabel 3.2. Analisis Deskriptif Pra penelitian

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sesuai dengan desain yang dipilih, maka akan dibahas mengenai uji t (uji

beda) antara kedua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji

kesetaraan ini berguna untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Dua kelas

penelitian ini sebelumnya diberikan tes hasil belajar. Analisis uji kesetaraan ini

dilakukan dengan menggunakan uji t. tetapi sebelum dilakukan uji t, maka akan

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat yaitu sebagai

berikut:

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran

data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data

berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas data menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah jika signifikansi hasil perhitungan > 0,05

berarti berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dari Tabel 3.3

sebagai berikut:

Tabel 3.3. Hasil Uji Normalitas Pra-Penelitian Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Dari Tabel 3.3 diperoleh hasil bahwa data homogenitas kelas eksperimen

dan kelas kontrol yang didapat berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan

hasil Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu kelas eksperimen sebesar 0,200 dan kelas kontrol

sebesar 0,188. Jadi dari tabel output dapat diambil kesimpulan bahwa data

tersebut dinyatakan berdistribusi normal.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

37

Dibawah ini disajikan Grafik 3.1 yang menunjukkan bahwa kelas

eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

Grafik 3.1. Uji Normalitas Pra- Penelitian dari Kelas Eksperimen

Grafik 3.2. Hasil Uji Normalitas Pra- Penelitian Dari Kelas Kontrol

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

38

Sebelum melakukan uji t test (Independent Sample T-Test) maka akan

dilakukan uji prasyarat yang kedua yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas

bertujuan untuk menentukan apakah kedua kelas/ kelompok homogen atau tidak.

Pada penelitian ini data yang diambil adalah dari nilai hasil uji kesetaraan di kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Dalam uji kesetaraan data ini menggunakan

bantuan software SPSS 16,0 for windows yaitu dengan tabel F test (Levenes Test).

Berdasarkan hasil homogenitas dan uji t, berikut ini disajikan hasil uji t

dan uji homogenitas pra-penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol Tabel 3.4

sebagai berikut.

Tabel 3.4. Hasil Uji t dan Uji Homogenitas Pra Penelitian

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel F test (Levenes Test) diatas dapat dilihat bahwa antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen berawal dari kemampuan yang sama. Hal ini

dapat dibuktikan dengan nilai signifikansinya > 0,05 yaitu bernilai 0,616. Dengan

hasil ini maka penelitian dapat dilakukan.

Dari uji F pada tabel diatas yang menyatakan bahwa kelas eksperimen dan

kelas kontrol berarti uji t menggunakan Equal Variance Assumed. Pengujian

menggunakan uji dua sisi (Sig. (2-tailed)) dengan tingkat signifikansi 0,05.

Apabila tingkat signifikansi (> 0,05) maka Ho diterima dan apabila signifikansi

(< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari tabel 3.4 tersebut probabilitas

signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,195 > 0,05), maka Ho diterima, dengan

hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata skor antara kelas eksperimen

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

39

dengan rata-rata skor kelas kontrol. Oleh karena tidak ada perbedaan antara rata-

rata skor hasil belajar pra-penelitian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua kelas adalah kelas yang homogen.

Dari hasil uji t test dan pengujian hipotesis tersebut maka dapat dilakukan

penelitian selanjutnya sesuai dengan desain penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini untuk pengumpulan data

menggunakan tehnik tes dan observasi. Kedua tehnik ini digunakan sebagai upaya

untuk memperoleh data nilai atau hasil belajar yang dibutuhkan dalam penelitian.

Teknik tes digunakan untuk mengetahui nilai atau hasil siswa sebelum

diberi perlakuan dengan media audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan

teori Bruner dan media gambar. Kemudian untuk mengukur hasil tes siswa setelah

diberi perlakuan atau posttest. Tes ini diberikan pada kedua kelas yang akan

digunakan untuk penelitian, dimana soal yang diberikan terlebih dahulu diuji

validitas dan reliabilitasnya. Soal tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda

yang berjumlah 20 soal. Instrumen yang digunakan adalah soal tes yang telah

diuji validitas di sekolah yang lain.

Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan penggunaan media

audio visual (VCD pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dan untuk

mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa. Observer bertugas untuk

melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas

siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap pertemuan. Observasi

dilakukan di kelas IV-A untuk perlakuan (treatment) penggunaan media audio

visual (VCD pembelajaran) berdasar teori Bruner dan di kelas IV-B untuk

perlakuan (treatment) penggunaan media gambar di SD Negeri 1 Mojowetan.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

40

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dibutuhkan dalam penelitian ini karena instrumen berguna

untuk mengetahui tingkat efektifitas pembelajaran matematika siswa. Instrumen

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.

3.4.2.1 Instrumen Tes

Instrumen tes yang diberikan adalah tes formatif berupa pilihan ganda. Tes

dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian

perlakuan. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa pilihan ganda yang akan

digunakan merupakan instrumen yang baik , maka tes disusun mengikuti langkah-

langkah penyusunan soal. Langkah- langkah membuat soal pilihan ganda yang

dimaksud adalah yang pertama menyusun kisi- kisi, kedua uji coba instrumen,

dan ketiga uji validitas dan reliabilitas.

Untuk menyusun kisi- kisi, maka di lakukan analisis SK dan KD. Kisi-kisi

disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan yaitu:

SK : 8. memahami sifat bangun ruang sederhana

KD : 8.1. Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana

8.2. Menentukan jaring- jaring balok dan kubus.

Adapun kisi-kisi instrumen pra-penelitian (uji kesetaraan) dan Instrumen

postest untuk mengukur hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1

Mojowetan Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut:

a. Kisi- kisi soal pra- penelitian (uji kesetaraan)

SK : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

KD : 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Tes Pra Penelitian

Materi Pecahan Sebelum Validitas

No Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1 - Mengenal arti pecahan

1, 8, 9, 12, 16, 19 6

2 - Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian

2, 3, 4, 11,20, 25 6

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

41

3 - Menuliskan letak pecahan pada garis bilangan 5, 10, 24 3

4 - Membandingkan dan mengurutkan pecahan 6, 13, 23 3

5 - Menyelesaikan pecahan dalam bentuk soal cerita

15, 17,18 3

6 - Menentukan tanda pada perbandingan dua pecahan 7, 14,21, 22, 4

b. Kisi- kisi Instrumen Soal Posttest

SK : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana

KD : 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana

8.2 Menentukan jaring- jaring balok dan kubus

Tabel 3.6. Kisi – kisi Instrumen Soal postest Sebelum Validitas

No Indikator Butir Soal

1 - Mengenal bangun ruang kubus 1, 2, 3 2 - Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus meliputi

sisi, rusuk, titik sudut. 4, 5, 6, 8

3 - Menggambar bangun ruang kubus 9, 10, 13 4 - Memberikan contoh benda yang menyerupai bangun

ruang kubus. 11, 12, 22, 23

5 - Mengenal bangun ruang balok 14, 21 6 - Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok meliputi

sisi, rusuk, titik sudut. , 18, 24

7 - Menggambar bangun ruang balok 7, 16, 19

8 - Memberikan contoh benda yang menyerupai bangun ruang balok. 20, 23

9 - Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring kubus 25 10 - Menemukan minimal 2 bentuk jaring-jaring kubus 28 11 - Menggambar minimal 2 bentuk jaring-jaring kubus 26, 27, 29 12 - Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring balok 30 13 - Menemukan minimal 2 bentuk jaring-jaring balok 17 14 - Menggambar minimal 2 bentuk jaring-jaring balok 15

Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar Matematika pra-penelitian pada Tabel

3.5. dan Tabel 3.6. merupakan instrumen tes yang belum divalidasi. Untuk

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

42

melakukan uji validasi instrumen yang dibuat berdasarkan kisi-kisi yang dibuat

terlebih dahulu. Kemudian instrumen tersebut diuji cobakan pada sekolah diluar

subjek penelitian. Uji coba instrumen tes pra-penelitian dan posttest untuk

mengukur hasil belajar Matematika materi pecahan dan Instrumen Posttest

dilakukan di kelas IV SD N 2 Karangtalun dan SD N 1 Kebonrejo Kecamatan

Banjarejo Kabupaten Blora dengan jumlah siswa seluruhnya adalah 41 anak.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid

dan reliabel. Untuk menguji validitas dan reliabilitas, Uji coba dilakukan di kelas

IV SD negeri 2 karangtalun dan SD Negeri 1 Kebonrejo yang memiliki jumlah

siswa masing-masing 25 siswa dan 16 siswa. Berdasarkan hasil uji coba tersebut

dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 16 for windows

dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi

antara skor total dengan skor item.

Penetapan butir soal yang valid digunakan ketentuan sebagaimana

dikemukakan oleh Sugiyono (2008:178) bahwa suatu item instrumen penelitian

dianggap valid jika r hitung lebih dari 0,3 r hitung > 0,03.

Berikut disajikan Tabel 3.7. hasil uji validitas instrumen tes pra-penelitian

(uji kesetaraan) hasil belajar Matematika siswa SD N 1 Kebonrejo dan SD N 2

Karangtalun.

Tabel 3.7. Kisi-Kisi Instrumen Tes Pra Penelitian

Materi Pecahan Sesudah Validitas

No Indikator Butir Soal Hasil uji Validitas

Valid Tdk Valid 1 - Mengenal arti pecahan

1, 8, 9, 12, 16, 19 6 0

2 - Menghitung pecahan sebagai operasi pembagian

2,3 4, 11,20, 25 4 2

3 - Menuliskan letak pecahan pada garis bilangan 5, 10, 24 3 0

4 - Membandingkan dan mengurutkan pecahan 6, 13, 23 2 1

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

43

5 - Menyelesaikan pecahan dalam bentuk soal cerita

15, 17,18 3 0

6 - Menentukan tanda pada perbandingan dua pecahan

7, 14,21, 22, 3 1

Untuk melihat keterangan secara lebih rinci dari hasil validitas instrumen

soal pra penelitian telah terlampir pada lampiran.

Kemudian dari hasil validitas maka didapatkan instrumen soal yang sudah

valid. Berikut ini disajikan Tabel 3.8. hasil uji validitas instrumen posttest di SD

N 1 Kebonrejo dan SD N 2 Karangtalun dan hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3.8. Kisi- kisi instrumen Posttest Sesudah Validitas

No Indikator Butir Soal

Hasil uji Validitas

Valid Tdk Valid

1 - Mengenal bangun ruang kubus 1, 2, 3 1 2 2 - Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang

kubus meliputi sisi, rusuk, titik sudut. 4, 5, 6, 8 3 1

3 - Menggambar bangun ruang kubus 9, 10, 13 2 1 4 - Memberikan contoh benda yang

menyerupai bangun ruang kubus. 11, 12, 22, 23

3 1

5 - Mengenal bangun ruang balok 14, 21 2 0 6 - Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang

balok meliputi sisi, rusuk, titik sudut. 18, 24 2 0

7 - Menggambar bangun ruang balok 7, 16, 19 1 2

8 - Memberikan contoh benda yang menyerupai bangun ruang balok. 20, 23 2 0

9 - Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring kubus 25 1 0

10 - Menemukan minimal 2 bentuk jaring-jaring kubus 28 1 0

11 - Menggambar minimal 2 bentuk jaring-jaring kubus

26, 27, 29

1 2

12 - Mengidentifikasi pengertian jaring-jaring balok 30 1 0

13 - Menemukan minimal 2 bentuk jaring-jaring balok 17 1 0

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

44

14 - Menggambar minimal 2 bentuk jaring-jaring balok 15 1 0

Untuk melihat keterangan secara lebih rinci dari hasil validitas instrumen

soal posttest telah terlampir pada lampiran.

Penelitian selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas untuk

menjamin konsisten mengenai alat ukur yang digunakan dalam penelitian dan

tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Tahapan uji validitas dan

reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.

Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Croncbach’s Alpha

yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat

reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan.

Dari hasil uji reliabilitas instrument yang diolah dengan SPSS 16,0 for

windows yang digunakan dalam pada saat sebelum penelitian dan sesudah

penelitian.

Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Instrument Pra-Penelitian

Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Instrument Posttest

Dari output Tabel 3.9. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada kolom

Cronbach's Alpha menunjukkan 0,878. Karena nilai pada kolom tersebut bernilai

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

45

0,878 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen pra-penelitian

yang dipakai adalah reliabel. Dan tingkat reliabilitasnya bagus. Sama halnya

dengan hasil pada output yang terdapat pada Tabel 3.10. dari hasil uji reliabel

pada tabel tersebut yang dapat dilihat pada kolom Cronbach's Alpha menunjukkan

nilai 0,865. Karena nilai pada kolom tersebut lebih dari 0,865 maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen posttest yang dipakai adalah reliabel.

Dan tingkat reliabilitasnya bagus.

3.4.2.2 Lembar Observasi

Setelah uji validitas dan uji reliabilitas selesai dilakukan maka instrumen

yang digunakan dalam penelitian sudah valid dan memiliki tingkat reliabilitas

yang bagus, maka selanjutnya adalah membuat instrumen non tes yang akan

digunakan dalam penelitian. Instrument non tes dalam penelitian ini berupa

lembar observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengobservasi

guru dalam mengimplementasikan media audio visual (VCD pembelajaran)

berdasarkan teori Bruner pada kelas eksperimen dan implementasi media gambar

pada kelas kontrol. Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran ini dibuat

berdasarkan sintak metode discovery learning. Kisi-kisi observasi langkah

pembelajaran terdapat dalam Tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3.11. Kisi-Kisi Observasi Proses Pembelajaran dengan Penggunaan Media Audio

Visual (VCD Pembelajaran) Berdasarkan Teori Bruner Melalui Metode Discovery learning

Tahap Pembelajaran Aspek Yang Di Amati Item

Pra Kegiatan Guru tampak siap dan tenang untuk memulai pelajaran 1

Guru menyampaikan salam dan mempersiapkan untuk do’a 2

Guru mempresensi siswa 3 (Syntax Discovery

Learning) Guru mengamati kesiapan siswa baik fisik dan psikis 4

Kegiatan Awal Tahap Pemberian

perangsang/simuli

Guru melakukan apersepsi sebelum pelajaran dimulai 5

Guru memotifasi siswa dalam pembelajaran matematika 6

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 7

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

46

Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 8

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 9 Kegiatan Inti

Tahap

Mengidentifikasi

masalah.

Guru membimbing siswa merumuskan masalah yang akan di pelajari 10

Guru membagi soal permasalahan pada siswa untuk diselesaikan dalam kelompok. 11

Guru menyajikan media pembelajaran(media audio visual(vcd pembelajaran) berdasar teori Bruner). 12

Tahap Pengumpulan data.

Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil diskusi untuk dikoreksi secara acak. 13

Tahap Pengolahan data

Guru mengarahkan siswa untuk menyajikan jawaban mereka di dalam kelas. 14

Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok. 15 Guru mengarahkan siswa lainnya untuk beraksi (mendebat baik setuju maupun tidak setuju) terhadap jawaban temannya.

16

Tahap Verifikasi Guru membantu membahas hasil diskusi 17 Kegiatan Akhir

Tahap Generalisasi Guru membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari 18

Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal- hal yang belum dipahami 19

Guru menutup kegiatan pembelajaran 20

Kisi- kisi lembar observasi pembelajaran yang dilakukan pada kelas

kontrol dapat dilihat pada Tabel 3.12 sebagai berikut:

Tabel 3.12. Kisi-Kisi Observasi Proses Pembelajaran

Dengan Penggunaan Media Gambar Melalui Metode Discovery learning Tahap

Pembelajaran Aspek Yang Di Amati Item

Pra Kegiatan Guru tampak siap dan tenang untuk memulai pelajaran 1

Guru menyampaikan salam dan mempersiapkan untuk do’a 2

Guru mempresensi siswa 3 (Syntax Discovery

Learning) Guru mengamati kesiapan siswa baik fisik dan psikis 4

Kegiatan Awal Tahap Pemberian

perangsang/simuli

Guru melakukan apersepsi sebelum pelajaran dimulai 5

Guru memotifasi siswa dalam pembelajaran 6

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

47

matematika Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 7 Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 8

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok 9 Kegiatan Inti

Tahap

Mengidentifikasi

masalah.

Guru membimbing siswa merumuskan masalah yang akan di pelajari 10

Guru membagi soal permasalahan pada siswa untuk diselesaikan dalam kelompok. 11

Guru menyajikan media pembelajaran (media gambar). 12

Tahap Pengumpulan data.

Guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil diskusi untuk dikoreksi secara acak. 13

Tahap Pengolahan data

Guru mengarahkan siswa untuk menyajikan jawaban mereka di dalam kelas. 14

Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok. 15 Guru mengarahkan siswa lainnya untuk beraksi (mendebat baik setuju maupun tidak setuju) terhadap jawaban temannya.

16

Tahap Verifikasi Guru membantu membahas hasil diskusi 17 Kegiatan Akhir

Tahap Generalisasi Guru membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari 18

Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal- hal yang belum dipahami 19

Guru menutup kegiatan pembelajaran 20

3.5. Analisis Data

Setelah dilakukan uji deskriptif dan uji parametik (uji t) pra-penelitian

yang dilakukan dengan bantuan Independent Sample T-Test dari SPSS 16,0 for

windows bahwa kedua kelas adalah kelas yang homogen. Berikut rincian

mengenai pelaksanaan uji t pra penelitian.

Sebelum dilakukan uji t maka dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji

prasyarat tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil analisis

uji normalitas yang dilakukan, didapatkan hasil Asymp. (Sig. (2-tailed) > 0,05)

yaitu kelas eksperimen 0,200 dan kelas kontrol 0,188 maka dapat disimpulkan

bahwa kedua data yang diperoleh berdistribusi normal.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

48

Untuk uji prasyarat yang kedua adalah uji homogenitas dan uji beda, yang

di analisis dengan Independent sample T-Test. Hasil analisis signifikansinya (>

0,05) yaitu bernilai 0,616. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas homogen.

Setelah Uji prasyarat selesai dilakukan maka dilakukan uji beda dengan uji t

melalui Independent Sample T-Test dengan hasil analisis signifikansi (> 0,05)

yaitu 0,195, maka Ho diterima, dengan hipotesis bahwa tidak ada perbedaan

antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dari hasil uji t test dan pengujian

hipotesis tersebut maka dapat dilakukan penelitian selanjutnya.

Oleh karena kedua kelas penelitian merupakan kelas yang homogen maka

pengujian perbedaan rata-rata skor hasil belajar matematika siswa menggunakan

posttest. Sesuai dengan desain yang dipilih yaitu Two group post-test only. Dalam

desain tersebut dinyatakan bahwa kedua kelas diberikan treatmen/ perlakuan yang

berbeda, kemudian setelah diberikan treatmen/ perlakuan maka kedua kelas

diberikan posttest untuk mengetahui efektifitas pembelajaran matematika.

Dalam melakukan uji beda pada posttest, Langkah-langkahnya sama

dengan uji analisis yang dilakukan pada saat uji pra-penelitian yaitu melakukan

uji tahap deskripsi data dan uji t (uji beda) dengan bantuan program SPSS 16,0 for

windows.

Setelah analisis posttest dilaksanakan yang meliputi uji deskriptif dan uji

beda maka dapat dilakukan uji analisis selanjutnya yaitu uji hipotesis. Tahap

pengujian hipotesis ini dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan uji t-test

(Independent Sample T-Test). Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat

signifikansi (> 0,05). Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi (>

0,05) maka Ho diterima dan jika signifikansi (< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

Berikut ini merupakan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu:

OX1 = OX2 maka Ho diterima dan Ha ditolak

OX1 ≠ OX2 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Dimana:

Ho : Tidak ada perbedaan efektifitas penggunaan media audio visual (VCD

pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media gambar dalam

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/829/4/T1_292008069_BAB III.pdf · Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dan memberi soal

49

pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan Semester II

Tahun ajaran 2011/ 2012.

Ha : Ada perbedaan efektifitas penggunaan media audio visual (VCD

pembelajaran) berdasarkan teori Bruner dengan penggunaan media gambar dalam

pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Mojowetan Semester II

Tahun ajaran 2011/ 2012.

Sedangkan melihat dari tingkat signifikansi hasil yang didapat dari uji t

maka kriteria tersebut disimpulkan sebagai berikut:

Sig = 0,000 s/d 0,010, maka hasil sangat signifikan

Sig = 0,011 s/d 0,050, maka hasil signifikan

Sig = di atas 0,050, maka hasil tidak signifikan

Berdasarkan kriteria signifikansi diatas yang dilihat dari nilai rerata antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka apabila nilai kelas eksperimen lebih

besar dari kelas kontrol, maka hasilnya signifikan. Sebaiknya bila nilai kelas

kontrol lebih besar daripada kelas eksperimen, maka hasilnya tidak signifikan.

Kedua uji analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut memiliki tujuan yang

sama yaitu untuk mengungkap efektifitas pembelajaran matematika siswa SD

Negeri 1 Mojowetan.

Pembelajaran matematika dikatakan efektif, manakala terjadi peningkatan

hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu,

pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila

hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar Matematika pada

kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Dengan demikian, apabila penggunaan media audio visual (VCD

pembelajaran) berdasarkan teori Bruner lebih efektif dari penggunaan media

gambar dalam pembelajaran Matematika siswa kelas IV.