BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional...

17
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010) menyebutkan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional, penulis dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya tingkat hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Sifat penelitian ini melukiskan hubungan yang terdapat antara variabel bebas, yaitu kecerdasan emosional (X1) dan efikasi diri (X2) dengan variabel terikat, yaitu kreativitas verbal (Y) pada siswa kelas Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan atau dengan kata lain sekumpulan orang atau subjek yang diamati (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Teknik Produksi Pakaian Jadi (TPPJ) SMK Muhammadiyah Suruh dengan deskripsi sebagai berikut :

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian korelasional. Arikunto

(2010) menyebutkan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk

mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

Dengan teknik korelasional, penulis dapat mengetahui hubungan variasi dalam

sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya tingkat hubungan

tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Sifat penelitian ini

melukiskan hubungan yang terdapat antara variabel bebas, yaitu kecerdasan

emosional (X1) dan efikasi diri (X2) dengan variabel terikat, yaitu kreativitas

verbal (Y) pada siswa kelas Teknik Produksi Pakaian Jadi SMK Muhammadiyah

Suruh.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan atau dengan kata lain

sekumpulan orang atau subjek yang diamati (Sugiyono, 2011). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Teknik Produksi Pakaian Jadi (TPPJ)

SMK Muhammadiyah Suruh dengan deskripsi sebagai berikut :

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

34

Tabel 3.1

Deskripsi Kelas TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh

No Kelas Jumlah Siswa

1 X TPPJ A 27

2 X TPPJ B 27

3 XI TPPJ A 33

4 XI TPPJ B 32

5 XII TPPJ A 36

6 XII TPPJ B 34

Jumlah 189

Dengan melihat tabel 3.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah populasi

penelitian yaitu siswa kelas TPPJ SMK Muhammadiyah Suruh berjumlah 189

orang siswa.

3.2.2 Sampel

Sugiyono, (2011) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling, merupakan

teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono 2011).

Jenis sampelnya sendiri adalah simple random sampling yaitu pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi (Sugiyono 2011).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

35

Selanjutnya dalam penentuan jumlah sampel penelitian, penulis akan

menggunakan rumus penentuan sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan

Michael (dalam Sugiyono 2011) sebagai berikut :

S = λ².N.P.Q

d²(N-1)+λ².P.Q

Dalam penerapan rumus tersebut Sugiyono (2011) telah membuat tabel

penentuan sampel dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Penggunaan tabel

penentuan jumlah sampel disesuaikan dengan jumlah populasi yang dimiliki.

Melalui tabel tersebut penulis menggunakan sampel dengan taraf kesalahan 5%.

Penghitungan jumlah sampel diambil dari jumlah populasi siswa Teknik Produksi

Pakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang (dibulatkan

menjadi 190 orang). Dengan jumlah 190 populasi, sampel yang dapat diambil

dengan taraf kesalahan 5 % sesuai tabel penentuan sampel Sugiyono (2011)

adalah 148 orang dan penulis melakukan pembulatasn keatas dengan mengambil

150 orang sampel penelitian.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian sesuai pendapat Sugiyono (2011) pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :

3.3.1 Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

36

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efikasi diri (X1) dan kecerdasan

emosional (X2).

3.3.2 Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah kreativitas verbal (Y).

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang akan kemamuan untuk

menyelesaikan tugas-tugasnya, shingga dapat mempengaruhi dan

mengatur fungsi kemampuan individu melalui cara berpikir memotivasi

diri sendiri, merasakan, dan proses pengambilan keputusan. Beberapa

aspek yang diukur dalam tingkat efikasi diri adalah Outcome Expectancy,

Efficacy Expectancy, Outcome Value.

3.4.2 Kecerdasan Emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan

memahami perasaan dan emosi diri sendiri, mampu mengolah emosi diri

sendiri, mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain, serta mampu

mengenali emosi orang lain serta memiliki rasa empati terhadap orang

lain. Adapun aspek kecerdasan emosional meliputi kesadaran diri,

mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain

(empati) dan membina hubungan.

3.4.3 Kreativitas verbal merupakan kemampuan atau cara berpikir seseorang

untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, belum

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

37

ada sebelumnya berupa suatu gagasan, ide, hasil karya, serta respon dari

situasi yang tidak terduga.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala

pengkuran. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan

data kuantitatif (Sugiyono, 2011). Skala dalam penelitian ini menggunakan skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. (Sugiyono,2011).

Penelitian ini menggunakan tiga buah skala, skala kecerdasan emosional, skala

efikasi diri dan skala kreativitas verbal.

1. Skala Kreativitas Verbal

Kreativitas verbal diukur menggunakan skala kreativitas verbal yang

disusun oleh Munandar (1999) sesuai teori Guilford (1975). Skala ini

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kemudian menerjemahkan kedalam

bahasa inggris (Back Traslation) dalam penelitian ini. Skala kreativitas verbal

disusun berdasarkan aspek-aspek kerativitas dalam teori Guilford (1975) yang

meliputi fluency, orisinilitas, elaborasi, flexibility. Kreativitas verbal yang diukur

sendiri adalah berpikir kreatif.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

38

Alat ukur dibuat dalam bentuk skala likert dengan lima alternatif pilihan

jawaban yaitu “Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju (TS)”, Ragu-ragu (R)”

Setuju (S)” dan “Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernyataan favorable, pilihan

jawaban “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 1, “Tidak Setuju

(TS)”mendapat skor 2,”Ragu (R) mendapat skor 3, Setuju (S)” mendapat skor 4

dan “Sangat Setuju (SS) mendapat skor 5. Sebaliknya untuk pernyataan

unfavorable, “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 5, “Tidak Setuju

(TS)”mendapat skor 4” ,” Ragu (R) mendapat skor 3” Setuju (S)” mendapat skor

2 dan “Sangat Setuju (SS) mendapat skor 1. Adapun kisi-kisi untuk skala

kreativitas verbal yang dirancang oleh peneliti sebagaimana yang tertera dalam

tabel berikut ini.

Tabel 3.4

Skala Kreativitas Verbal

Aspek Indikator Item

favorabel

Item

unfavorabel

Total

.Fluency

(Kelancaran)

Memproduksi sejumlah ide

12, 18 7,9 4

Jawaban-jawaban, atau

pertanyaan yang berfariasi

4,8 3 3

Flexibility kemampuan yang

berhubungan dengan

kesiapan mengubah arah atau

memodifikaksi informasi

1,29,30 23,24 5

Kecepatan menghasilkan

berbagai pemikiran

11,27,6 19 4

.Orisinility Keaslian dari hasil karya, ide,

gagasan ataupun pendapat

31,32 28 3

Mengkombinasikan sebuah

hasil karya atau pendapat

25 13,20 3

Elaborasi Pengembangan suatu gagasan

atau produk/hasil karya atau

5,4,17,22,10 4

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

39

ide

Memperinci detail-detail

suatu objek atau gagasan

2,15,21,26 4

Jumlah

23

9

32

2. Skala Kecerdasan Emosional

skala kecerdasan emosional disusun berdasarkan aspek-aspek kecerdasan

emosional Salovey (Goleman, 2001; 2005), mengungkapkan lima aspek dalam

kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, mengelola emosi, memotivasi

diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan.

Skala Kecerdasan Emosional dibuat dalam bentuk skala likert dengan empat

alternatif pilihan jawaban yaitu “Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju

(TS)”, Setuju (S)” dan “Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernyataan favorable, pilihan

jawaban “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 1, “Tidak Setuju

(TS)”mendapat skor 2, Setuju (S)” mendapat skor 3 dan “Sangat Setuju (SS)

mendapat skor 4. Sebaliknya untuk pernyataan unfavorable, “Sangat Tidak Setuju

(STS)” mendapat skor 4, “Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 3” , “Setuju (S)”

mendapat skor 2 dan “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 1. Adapun kisi-kisi

untuk skala efikasi diri yang dirancang oleh peneliti sebagaimana yang tertera

dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Kecerdasan Emosional

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

40

Aspek Indikator Item

favorabel

Item

unfavorabel

Total

Kesadaran

Diri

a) Mengenali perasaan saat

perasaan terjadi

b) Menyadari seluruh pikirannya

c) Mengetahui kemampuan diri

11

12

20

21

4

Mengelola

Emosi

a) Mengungkapkan perasaan

dengan tepat

b) Mampu mengelola, mengatur

dan menyeimbangkan emosi

c) Kemampuan untuk bangkit dari

perasaan yang menekan

1

5

13

22

4

Memotivasi

diri sendiri

a) Mampu mengambil inisiatif,

keputusan atau gagasan

b) Mampu bertahan menghadapi

kegagalan dan frustasi

c) Memiliki rasa optimis yang

tinggi dalam mencapai tujuan

2

6

14

15

23

24

6

Mengenali

Emosi Orang

lain (Empati)

a) Mampu memahami perasaan

orang lain

b) Mampu menerima sudut

pandang orang lain

3

7

8

16

17

25

26

7

Membina

Hubungan

a) Mampu membaca situasi

b) Terampil dalam berkomunikasi

dengan orang lain

c) Mampu bekerjasama dengan

orang lain

4

9

10

18

19

27

28

7

TOTAL 10 18 28

3. Skala Efikasi Diri

Efikasi diri diukur menggunakan skala efikasi diri yang disusun

berdasarkan teori Bandura (1997). Skala sikap ini mengungkapkan efikasi diri

siswa dengan jumlah item sebanyak 30. Skala efikasi diri mengungkap dimensi

efikasi diri yaitu luas pengharapan, besar pengharapan, dan kemantapan

pengharapan, sehingga dapat diketahui tinggi atau rendahnya efikasi diri.

Skala efikasi diri yang digunakan yaitu skala efikasi diri yang disusun

berdasarkan teori Bandura (1997) yang dimodifikasi oleh Telahele (2005). Skala

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

41

efikasi diri dibuat dalam bentuk skala likert dengan empat alternatif pilihan

jawaban yaitu “Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju (TS)”, Setuju (S)” dan

“Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernyataan favorable, pilihan jawaban “Sangat

Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 1, “Tidak Setuju (TS)”mendapat skor 2,

Setuju (S)” mendapat skor 3 dan “Sangat Setuju (SS) mendapat skor 4.

Sebaliknya untuk pernyataan unfavorable, “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat

skor 4, “Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 3” , “Setuju (S)” mendapat skor 2 dan

“Sangat Setuju (SS) mendapat skor 1. Adapun kisi-kisi untuk skala efikasi diri

yang dirancang oleh peneliti sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.3

Tabel Kisi-Kisi Skala Efikasi Diri (Self Efficacy)

Aspek Indikator Item

favorabel

Item

unfavorabel

Total

Outcome

Expectancy

Suatu kemungkinan hasil dari

suatu perilku yaitu suatu

perkiraan tingkah laku yang

bersifat khusus. Mengandung

keyakinan sejauh mana

perilaku tertentu akan

menimbulkan konsekunsi

tertentu

2, 5, 11, 18,

25

9,15, 20, 24,

30

10

Efficacy

Expectancy

Menunjukkan bahwa harapan

seseorang berkaitan dengan

kesanggupan melakukan

suatu perilaku yang

dikehendaki.

1, 8, 17, 22,

28

6, 12, 16, 23,

29

10

Outcome

Value

Nilai yang mempunyai arti

dari konsekunsi-konsekunsi

yang terjadi bila suatu pilihan

dilakukan dan seseorang

harus mempunyai outcome

Value yang tertingi untuk

mendukung outcome

expectancy yang dimiliki

3, 7, 14, 21,

27

4, 10, 13, 19,

26

10

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

42

Jumlah 15 15 30

.

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.6.1 Validitas

Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu melakukan uji coba

instrument untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrument. Karena

dalam suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan

reliabelitas, alat ukur yang tidak reliable atau tidak valid akan memberikan

informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subyek atau model dikenai tes

(Azwar,2001).

Validitas adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item,

dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut Sugiyono

(2005). Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari

Ali (1995) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap

valid jika memilki coefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20 dengan

kategori sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : tidak valid

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

43

Tabel 3.5 Validitas skala Kreativitas verbal

No Corrected Item-

Total Correlation

Keteragan

1 .233 Valid

2 .327 Valid

3 .620 Valid

4 .643 Valid

5 .240 Valid

6 .591 Valid

7 .287 Valid

8 .515 Valid

9 .626 Valid

10 .435 Valid

11 .286 Valid

12 .423 Valid

13 .406 Valid

14 .575 Valid

15 .349 Valid

16 .545 Valid

17 .332 Valid

18 .288 Valid

19 .575 Valid

20 .502 Valid

21 .329 Valid

22 .618 Valid

23 .370 Valid

24 .575 Valid

25 .250 Valid

26 .472 Valid

27 .310 Valid

28 .311 Valid

29 .540 Valid

30 .591 Valid

31 .276 Valid

32 .719 Valid

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

44

Dari tabel 3.5 telihat dari 32 item pada skala kreatiivitas yang telah diuji

dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh corrected item to total

correlation (besar nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995) yang menyatakan

bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien

corrected item to total correlation ≥ 0,2.

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut:

Tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara

0,0 – 0,20. Ada 15 item yang memiliki koefisien corrected item to total

correlation antara 0,21 – 0,40. Ada 12 item yang memiliki koefisien corrected

item to total correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 5 item yang memiliki koefisien

corrected item to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang

memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan

demikian semua item dapat dikatakan valid.

Tabel 3.6 Validitas Skala Efikasi Diri

No Corrected Item-Total

Correlation Item

1 .527 Valid

2 .524 Valid

3 .500 Valid

4 .262 Valid

5 .541 Valid

6 .353 Valid

7 .272 Valid

8 .497 Valid

9 .382 Valid

10 .429 Valid

11 .524 Valid

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

45

Dari tabel 3.6 di atas terlihat dari 30 item pada skala efikasi diri siswa di

yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected item

to total correlation (besarnya nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995) yang

menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki

koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2.

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut:

Tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara

0,0 – 0,20. Ada 12 item yang memiliki koefisien corrected item to total

correlation antara 0,21 – 0,40. Ada 16 item yang memiliki koefisien corrected

item to total correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 2 item yang memiliki koefisien

corrected item to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang

12 .399 Valid

13 .262 Valid

14 .541 Valid

15 .353 Valid

16 .381 Valid

17 .432 Valid

18 .285 Valid

19 .382 Valid

20 .402 Valid

21 .399 Valid

22 .607 Valid

23 .426 Valid

24 .527 Valid

25 .504 Valid

26 .608 Valid

27 .472 Valid

28 .480 Valid

29 .512 Valid

30 .377 Valid

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

46

memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan

demikian semua item dapat dikatakan valid.

Tabel 3.7 Validitas Skala Kecerdasan Emosional

Dari tabel 3.7 di atas terlihat dari 28 item pada skala emotional intelegence

di yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh Corrected

No Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

1 .430 .901

2 .350 .902

3 .335 .902

4 .511 .900

5 .214 .904

6 .500 .899

7 .273 .903

8 .237 .904

9 .293 .903

10 .203 .904

11 .446 .901

12 .798 .894

13 .452 .900

14 .486 .900

15 .660 .897

16 .486 .900

17 .354 .902

18 .680 .896

19 .623 .897

20 .729 .895

21 .531 .899

22 .555 .898

23 .522 .899

24 .362 .902

25 .347 .902

26 .649 .896

27 .560 .898

28 .568 .898

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

47

item to total correlation (besarnya nilai r) ≥ 0,2. Dikemukakan oleh Ali (1995)

yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika

memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2.

Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut:

Tidak ada item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara

0,0 – 0,20. Ada 8 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation

antara 0,21 – 0,40. Ada 13 item yang memiliki koefisien corrected item to total

correlation antara 0,41 – 0,60. Ada 7 item yang memiliki koefisien corrected item

to total correlation antara 0,61 – 0,80. Dan tidak ada item yang memiliki

koefisien corrected item to total correlation antara 0,81 – 1,00. Dengan demikian

semua item dapat dikatakan valid.

3.6.2 Reliabilitas

Guna menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria

yang dikemukakan oleh George & Mallery (1995) sebagai berikut :

α > 0,9 sangat bagus ( excellent)

α > 0,8 dikatakan bagus ( good)

α > 0,7 dapat diterima (acceptable)

α > 0,6 dapat dipertanyakan ( questionable)

α > 0,5 jelek ( poor)

α < 0,5 tidak adapat diterima ( unacceptable)

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

48

Tabel 3.8.

Reliabilitas Skala Kreativitas verbal

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.897 32

Tabel 3.8 di atas diperoleh angka koefisien Alpha = 0,897. Menurut

George dan Mallery (1995) termasuk memiliki tingkat reliabilitas bagus (good).

Untuk itu, creativity scale yang disusun oleh Munandar (1999) dapat digunakan.

Sedangkan uji reliabilitas skala efikasi diri sebagai berikut :

Tabel 3.9.

Reliabilitas Skala Efikasi Diri

Cronbach's

Alpha N of Items

.888 30

Tabel 3.9. diperoleh angka koefisien Alpha Cronbach’s = 0,888. Menurut

George dan Mallery (1995) angka tersebut termasuk dalam tingkat reliabilitas

bagus (good). Untuk itu, skala sikap self efficacy yang disusun berdasarkan teori

Bandura (1997) yang dimodifikasi dari Telahele (2005) dapat digunakan. Sedangkan

uji reliabilitas skala kecerdasan emosional sebagai berikut :

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3 - Institutional Repositoryrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/4/T1_132007803_BAB III.pdfPakaian Jadi SMK Muhammadiyah Suruh sejumlah 189 orang

49

Tabel 3.10.

Reliabilitas Skala Kecerdasan Emosional

Tabel 3.10. diperoleh angka koefisien Alpha Cronbach’s = 0,888. Menurut

George dan Mallery (1995) angka tersebut termasuk dalam tingkat reliabilitas

sangat bagus (excelent). Untuk itu, skala kecerdasan emosional Salovey ( dalam

Goleman, 2001; 2005) dapat digunakan

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk

melihat keterkaitan antar variabel. Dalam analisa secara deskriptif, data yang

diperoleh dari responden ditabulasi, diolah, dan dideskripsikan. Metode

penghitungan yang digunakan adalah korelasi Spearman's rho. Sedangkan

bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 digunakan untuk mengolah semua data.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.903 28