BAB III METODE PENELITIANeprints.kwikkiangie.ac.id/864/4/31160180 - JESSICA GRACIA...58 BAB III...

20
58 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai objek penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data. Objek penelitian adalah sesuatu yang diteliti dengan penjelasan mengenai apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Kemudian, desain penelitian menjelaskan tentang cara dan pendekatan penelitian yang akan digunakan oleh peneliti. Variabel penelitian yang merupakan penjabaran atas masing-masing variabel yang diteliti. Lalu akan dibahas mengenai teknik pengumpulan data yang merupakan penjelasan mengenai bagaimana cara peneliti dalam mengumpulkan data dan teknik dalam mengumpulkan data. Selanjutnya ada teknik pengambilan sampel yang merupakan penjelasan mengenai teknik dalam memilih populasi hingga menjadi sampel. Dan pada bagian terakhir bab ini, penulis akan membahas mengenai teknik analisis data yang merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengukur hasil penelitian. A. Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan pengklasifikasian dari www.idx.co.id pada periode 2016-2018. Perusahaan manufaktur merupakan industri dengan jumlah perusahaan terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga perusahaan manufaktur digunakan dalam penelitian ini. Keputusan untuk menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel akan menghindarkan penelitian ini dari kekurangan sampel setelah dilakukannya penyesuaian berbagai kriteria sampel penelitian.

Transcript of BAB III METODE PENELITIANeprints.kwikkiangie.ac.id/864/4/31160180 - JESSICA GRACIA...58 BAB III...

  • 58

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai objek penelitian, desain penelitian,

    variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik

    analisis data. Objek penelitian adalah sesuatu yang diteliti dengan penjelasan mengenai apa

    dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Kemudian, desain penelitian menjelaskan

    tentang cara dan pendekatan penelitian yang akan digunakan oleh peneliti. Variabel

    penelitian yang merupakan penjabaran atas masing-masing variabel yang diteliti.

    Lalu akan dibahas mengenai teknik pengumpulan data yang merupakan penjelasan

    mengenai bagaimana cara peneliti dalam mengumpulkan data dan teknik dalam

    mengumpulkan data. Selanjutnya ada teknik pengambilan sampel yang merupakan

    penjelasan mengenai teknik dalam memilih populasi hingga menjadi sampel. Dan pada

    bagian terakhir bab ini, penulis akan membahas mengenai teknik analisis data yang

    merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengukur hasil penelitian.

    A. Objek Penelitian

    Penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan pengklasifikasian dari www.idx.co.id pada

    periode 2016-2018. Perusahaan manufaktur merupakan industri dengan jumlah

    perusahaan terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga perusahaan

    manufaktur digunakan dalam penelitian ini. Keputusan untuk menggunakan perusahaan

    manufaktur sebagai sampel akan menghindarkan penelitian ini dari kekurangan sampel

    setelah dilakukannya penyesuaian berbagai kriteria sampel penelitian.

    http://www.idx.co.id/

  • 59

    B. Desain Penelitian

    Dengan mengacu pada tinjauan metodologi penelitian bidang bisnis secara

    umum, maka menurut Cooper & Schindler (2017:148), perspektif dalam penelitian ini

    menggunakan beberapa pendekatan-pendakatan yang bermanfaat pada bagian desain

    penelitian, sebagai berikut:

    1. Tingkat di mana Pertanyaan Peneliti telah Diselesaikan

    Tingkat dimana pertanyaan peneliti telah diselesaikan dalam penelitian ini

    termasuk dalam kategori studi formal (formal studies) yang dimulai dengan suatu

    hipotesis atau pertanyaan penelitian dan melibatkan prosedur yang tepat serta

    spesifikasi sumber data. Tujuan dari desain studi formal adalah untuk menguji

    hipotesis dan menjawab semua pertanyaan penelitian yang dikemukakan.

    2. Metode Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi

    pengamatan (observation) karena data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

    melalui pengamatan terhadap laporan keuangan tahunan perusahaan dan informasi

    yang mendukung penelitian ini.

    3. Kontrol Peneliti terhadap Variabel

    Berdasarkan kemampuan peneliti dalam mempengaruhi variabel, penelitian

    ini menggunakan desain ex-post facto (ex-post facto design), dimana peneliti tidak

    memilki kontrol atau tidak dapat memanipulasi variabel-variabel yang diteliti.

    Peneliti hanya dapat melaporkan apa yang telah terjadi atau apa yang sedang terjadi.

    Peneliti tidak mempengaruhi variabel yang diteliti, sehingga tidak ada yang bias.

  • 60

    4. Tujuan Penelitian

    Dilihat dari tujuan penelitian, penelitian ini termasuk kedalam kategori

    kausal-eksplanatori (causal-explanatory), di mana peneliti berusaha untuk

    menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dalam

    penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menjelaskan tentang faktor-faktor

    baik keuangan maupun non-keuangan yang mempengaruhi agresivitas transfer

    pricing di sebuah perusahaan.

    5. Dimensi Waktu

    Dimensi waktu dalam penelitian ini adalah gabungan dari studi time series

    dan studi cross-sectional (cross-sectional studies), di mana peneliti hanya

    melakukan studi satu kali dan menyajikan potret satu kejadian dalam satu waktu.

    6. Cakupan Topik Penelitian

    Penelitian yang dilakukan berdasarkan cakupan topik penelitian yaitu studi

    statistik (statistical study) karena studi ini berusaha menangkap karakteristik

    populasi dengan membuat kesimpulan dari karakteristik sampel dan kesimpulan

    hipotesis diuji secara kuantitatif.

    7. Lingkupan Penelitian

    Penelitian ini termasuk dalam kondisi lingkungan aktual (kondisi lapangan

    atau field conditions), karena peneliti memperoleh seluruh data dan objek penelitian

    dari lingkungan yang nyata atau benar-benar terjadi di perusahaan.

  • 61

    8. Persepsi Partisipan terhadap Aktivitas Penelitian

    Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Bursa Efek

    Indonesia, maka penelitian ini tidak akan menyebabkan partisipan tidak merasakan

    adanya penyimpangan dalam melakukan kegiatan rutin sehari-hari.

    C. Variabel Penelitian

    Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan

    yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

    kesimpulannya (Sugiyono, 2017:38). Penelitian ini melibatkan variabel dependen

    (variabel terikat) yaitu Y dan variabel independen (variabel bebas) yaitu X, di mana

    variabel dependennya (variabel terikat) adalah Agresivitas Transfer Pricing (Y).

    Sedangkan yang menjadi variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini

    adalah Pajak Penghasilan (PPh) Badan (X1), Ukuran Perusahaan (X2), Tax Haven

    Country (X3), dan Kualitas Audit (X4). Secara lebih jelas, variabel yang akan digunakan

    dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

    1. Variabel Dependen

    Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

    karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2017:39). Pada penelitian ini, variabel

    dependen yang digunakan oleh peneliti adalah Agresivitas Transfer Pricing (Y).

    Menurut Darussalam dan Danny (2012), transfer pricing merupakan bagian dari suatu

    kegiatan usaha dan perpajakan yang bertujuan untuk memastikan apakah harga yang

    diterapkan dalam transaksi antar perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa

    telah didasarkan atas prinsip harga pasar wajar (arm’s length price principal).

    Indikator dari Transfer Pricing adalah dengan menggunakan pendekatan

    “jumlah nilai” yang telah berhasil digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya,

  • 62

    seperti Transfer Pricing Index (Richardson et al., 2013), The Development of

    Corporate Governance Indices (Brown and Caylor, 2006), dan Accounting

    Disclosure Indices (Lanis & Richardson, 2012). Pendekatan ini melihat besarnya

    presentase nilai imdeks dari kriteria yang dapat ditemukan di transaksi dengan pihak

    berelasi dalam catatan atas laporan keuangan. Semakin besar presentase dari hasil

    keseluruhan kriteria, maka semakin besar tingkat agresivitas transfer pricing.

    Tabel 3.1

    Variabel Independen dan Kriteria Pengukuran

    No. Variabel Kriteria Pengukuran Indeks

    Nilai

    Dasar Teori Kriteria

    Pengukuran

    1 TP

    Adanya transaksi

    penjualan dengan

    perusahaan yang

    memiliki hubungan

    istimewa di luar negeri.

    1

    i. Anang Mury

    Kurniawan, "Buku

    Pintar Transfer Pricing

    untuk Kepentingan

    Pajak" (2015).

    ii. Gunadi, “Pajak

    Internasional”, (2007).

    2 TP

    Adanya transaksi

    pembelian dengan

    perusahaan yang

    memiliki hubungan

    istimewa di luar negeri

    1

    i. Anang Mury

    Kurniawan, "Buku

    Pintar Transfer Pricing

    untuk Kepentingan

    Pajak" (2015).

    ii. Gunadi, “Pajak

    Internasional”, (2007).

    3 TP

    Adanya alokasi biaya

    administrasi dan umum

    (overhead cost) dengan

    perusahaan yang

    memiliki hubungan

    istimewa di luar negeri

    1

    i. Anang Mury

    Kurniawan, "Buku

    Pintar Transfer Pricing

    untuk Kepentingan

    Pajak" (2015).

    ii. Gunadi, “Pajak

    Internasional”, (2007).

  • 63

    4 TP

    Adanya pembayaran

    lisensi, sewa, royalti,

    dan imbalan atas jasa

    manajemen, imbalan

    atas jasa teknik dan

    imbalan atas jasa lainnya

    dengan perusahaan yang

    memliki hubungan

    istimewa di luar negeri

    1

    i. Anang Mury

    Kurniawan, "Buku

    Pintar Transfer Pricing

    untuk Kepentingan

    Pajak" (2015).

    ii. Gunadi, “Pajak

    Internasional”, (2007).

    5 TP

    Adanya pembebanan

    bunga atas pemberian

    pinjaman oleh pemegang

    saham (shareholder

    loan)

    1

    i. Anang Mury

    Kurniawan, "Buku

    Pintar Transfer Pricing

    untuk Kepentingan

    Pajak" (2015).

    ii. Gunadi, “Pajak

    Internasional”, (2007).

    Total Skor Indeks Nilai 5

    Total Presentase Variabel TP Total Skor Terpenuhi

    5

    2. Variabel Independen

    Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

    perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013:39). Variabel

    independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah Pajak Penghasilan Badan

    (X1), Ukuran Perusahaan (X2), Tax Haven Country (X3), dan Kualitas Audit (X4)

    yang akan diuraikan sebagai berikut:

    a. Pajak penghasilan badan

    Variabel pajak penghasilan badan ini dihitung dengan menggunakan

    proksi pajak yaitu berupa Effective Tax Rate. Effective Tax Rate merupakan

    sebuah presentase besaran tarif pajak yang ditanggung oleh perusahaan. Penelitian

    ini menggunakan rumus Current ETR seperti penelitian yang dilakukan oleh

    x 100%

  • 64

    Noviastika et al. (2016) dan Nugroho et al. (2018). Current ETR sering

    dipergunakan sebagai landasan stakeholder dalam pengambilan keputusan serta

    untuk mengetahui tata kelola perpajakan yang diterapkan suatu entitas.

    Current ETR = 𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌 𝑲𝒊𝒏𝒊

    𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑺𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌

    b. Tax Haven Country

    Variabel tax haven country menggambarkan bagaimana perusahaan

    memanfaatkan pihak yang memiliki hubungan istimewa di negara tax haven

    dengan melakukan transaksi-transaksi yang dapat melakukan transaksi yang dapat

    mengurangi pajak yang seharusnya dibayar. Variabel tax haven country dalam

    penelitian ini diukur dengan variabel dummy yang bernilai 1 apabila perusahaan

    manufaktur memiliki hubungan istimewa dengan pihak lain di luar negeri yang di

    mana negara tersebut terdapat dalam daftar Tax Haven Country menurut Gravelle

    (2015) dan bernilai 0 untuk sebaliknya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

    pernah dilakukan oleh Ramadhan (2017) yang mendefinisikan pemanfaatan

    variabel tax haven mempertimbangkan transaksi dengan perusahaan berelasi atau

    memiliki hubungan istimewa di negara tax haven.

    c. Ukuran Perusahaan

    Ukuran perusahaan menggambarkan besar atau kecilnya perusahaan jika

    dilihat dari nilai asset yang dimiliki oleh perusahaan. Maka dari itu, ukuran

    perusahaan dapat diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total asset

    yang dimiliki perusahaan dalam laporan keuangan seperti penelitian yang

    dilakukan oleh Richardson et al. (2013) dan Refgia (2017). Dalam penelitian

  • 65

    Richardson et al. (2013) menyatakan bahwa perusahaan besar lebih cenderung

    untuk melakukan transfer pricing.

    Ukuran Perusahaan (SIZE) = Ln (Total Asset)

    d. Kualitas Audit

    Pengukuran kualitas audit dalam penelitian ini menggunakan reputasi

    auditor yang dikaitkan dengan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP). Kantor

    Akuntan Publik yang dinilai terpercaya dan terintegrasi adalah KAP Big Four

    yang terdiri dari Price Waterhouse Cooper (PWC), Ernst & Young (EY), Deloitte,

    dan KPMG. Maka dari itu, Kualitas Audit diukur dengan variabel dummy yang

    bernilai 1 apabila laporan keuangan perusahaan manufaktur pada penelitian ini

    diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four, dan bernilai 0 apabila

    laporan keuangan perusahaan manufaktur pada penelitian ini diaudit oleh KAP

    Non Big Four (Teoh & Wong, 1993).

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik

    dokumentasi yaitu dengan observasi data sekunder. Data sekunder tersebut diperoleh

    dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur antara lain:

    1. Data laporan keuangan dan profil perusahaan yang termasuk dalam perusahaan

    manufaktur periode 2016-2018 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

    yang telah dipublikasikan di situs www.idx.co.id atau situs resmi perusahaan.

    http://www.idx.co.id/

  • 66

    2. Data mengenai pajak kini, laba sebelum pajak, total asset, pemanfaatan tax haven,

    entitas anak dan induk perusahaan di luar negeri, auditor independen perusahaan,

    dan catatan atas laporan keuangan atas transaksi antara pihak berelasi yang terdapat

    dalam laporan keuangan teraudit perusahaan.

    E. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-

    probability sampling dengan metode purposive sampling, dimana metode ini merupakan

    teknik pengambilan sampel secara khusus berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (Cooper

    & Schindler, 2017).

    Kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Perusahaan manufaktur dalam sektor industri dasar kimia, aneka industri, dan

    industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

    2016-2018.

    2. Perusahaan Manufaktur yang tidak listing dan delisting selama periode 2016-2018.

    3. Laporan keuangan perusahaan manufaktur dalam mata uang Rupiah.

    4. Perusahaan manufaktur tidak memiliki laba sebelum pajak negatif (rugi).

    5. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap selama

    periode 2016-2018.

    6. Perusahaan manufaktur yang memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan luar

    negeri.

  • 67

    Tabel 3.2

    Tabel Kriteria Pengambilan Sampel

    F. Teknik Analisis Data

    Dalam melakukan pengolahan data dan menganalisis data yang diperoleh untuk

    mendapatkan informasi yang digunakan, peneliti menggunakan alat bantu pengolahan

    data berupa software IBM SPSS Statistics 22.

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Keterangan Jumlah

    Perusahaan

    Perusahaan Manufaktur dalam sektor industri dasar kimia, aneka

    industri, dan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia periode 2016-2018

    164

    Perusahaan Manufaktur yang listing dan delisting selama periode

    2016-2018 (28)

    Perusahaan Manufaktur yang tidak menyajikan laporan keuangan

    dalam mata uang Rupiah (29)

    Perusahaan Manufaktur yang memiliki laba sebelum pajak negatif

    (rugi) (30)

    Perusahaan Manufaktur yang tidak menyajikan laporan keuangan

    secara lengkap selama periode 2016-2018 (12)

    Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki hubungan istimewa

    dengan perusahaan luar negeri (29)

    Total sampel penelitian 36

    Periode penelitian 3 tahun

    Jumlah sampel penelitian selama 2016-2018 108

  • 68

    1. Statistik Deskriptif

    Menurut Ghozali (2016:19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau

    deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

    maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).

    Hasil dari pengujian statistik deskriptif dapat memberikan gambaran mengenai

    adanya perbedaan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

    2. Uji Kesamaan Koefisien

    Sebelum menganalisis variabel dependen dan variabel independen, penulis

    harus melakukan analisis data penelitian, apakah data-data tersebut dapat di pooling

    (penggabungan data cross-sectional dan time series) atau data-data tersebut tidak

    dapat di pooling (time series). Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah data dapat

    di pooling atau tidak, peneliti menggunakan pengujian comparing two regression:

    the dummy variable approach.

    Dalam penelitian ini, pengujian pengujian comparing two regression dengan

    menggunakan variabel dummy, sehingga mendapat persamaan yaitu:

    TP = β0 + β1 PAJAK + β2 SIZE + β3 THAV + β4 KAUDIT + β5 DT1 + β6 DT2 +

    β6 PAJAK_DT1 + β7 SIZE_DT1 + β8 THAV_DT1 + β9 KAUDIT_DT1 + β10

    PAJAK_DT2 + β11 SIZE_DT2 + β12 THAV_DT2 + β13 KAUDIT_DT2 + Ɛ

    Keterangan :

    TP : Agresivitas Transfer Pricing

    β0 : Konstanta

    β1 – β13 : Koefisien Parameter Regresi

  • 69

    PAJAK : Pajak penghasilan (PPh) badan

    SIZE : Ukuran Perusahaan

    THAV : Tax Haven Country

    KAUDIT : Kualitas Audit

    DT1 : Variabel dummy tahun (1 = data perusahaan tahun 2018, 0 =

    data perusahaan pada tahun 2017, 2016)

    DT2 : Variabel dummy tahun (1 = data perusahaan tahun 2017, 0 =

    data perusahaan pada tahun 2018, 2016)

    PAJAK_DT1 : Variabel hasil perkalian antara variabel pajak dengan

    variabel dummy tahun 1

    SIZE_DT1 : Variabel hasil perkalian antara variabel ukuran perusahaan

    dengan variabel dummy tahun 1

    THAV_DT1 : Variabel hasil perkalian antara variabel tax haven country

    dengan variabel dummy tahun 1

    KAUDIT_DT1 : Variabel hasil perkalian antara variabel kualitas audit dengan

    variabel dummy tahun 1

    PAJAK_DT2 : Variabel hasil perkalian antara variabel pajak dengan

    variabel dummy tahun 2

    SIZE_DT2 : Variabel hasil perkalian antara variabel ukuran perusahaan

    dengan variabel dummy tahun 2

    THAV_DT2 : Variabel hasil perkalian antara variabel tax haven country

    dengan variabel dummy tahun 2

  • 70

    KAUDIT_DT2 : Variabel hasil perkalian antara variabel kualitas audit dengan

    variabel dummy tahun 2

    Ɛ : Error

    Langkah-langkah pengujian kesamaan koefisien adalah sebagai berikut:

    a. Bandingkan nilai Signifikan DT1, …, DT2 dengan nilai α (dalam penelitian ini

    nilai α adalah sebesar 5% atau 0.05)

    b. Kriteria pengambilan keputusan:

    (1) Jika salah satu Sig DT1, …, DT2 < nilai α (0.05) artinya terdapat perbedaan

    koefisien yang menyebabkan data penelitian tidak dapat di di gabung atau

    dapat di pooling.

    (2) Jika salah satu Sig DT1, …, DT2 > α (0.05) artinya tidak terdapat perbedaan

    koefisien yang menyebabkan data penelitian dapat di di gabung atau dapat

    di pooling.

    3. Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat

    dipakai, dalam arti tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan agar model penelitian

    ini layak digunakan. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikorelasi,

    uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.

    a. Uji Normalitas

    Menurut Ghozali (2016:154), uji normalitas bertujuan untuk menguji

    apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

    distribusi normal. Dalam uji F dan uji t diasumsikan bahwa nilai residual

  • 71

    mengikuti distribusi normal, oleh sebab itu, jika asumsi ini dilanggar maka uji

    statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk menguji residual

    berdistribusi normal atau tidak, peneliti menggunakan alat bantu IBM SPSS

    Statistics 22 untuk melakukan uji statistik Non-Parametic One-Sample

    Kolmogorov-Smirnov test (K-S) atau dengan melihat Normal Probability Plot.

    Uji normalitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    (1) Hipotesis

    Ho : Data residual berdistribusi normal

    Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

    (2) Menentukan tingkat kesalahan α =0.05

    (3) Dalam menentukan hasil pengujian ini, dapat dilihat dari:

    (a) Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > α (0.05), maka menunjukkan data residual

    berdistribusi normal.

    (b) Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < α (0.05), maka menunjukkan data residual

    tidak berdistribusi normal.

    b. Uji Multikolonieritas

    Menurut Ghozali (2016:103), uji multikolonieritas bertujuan untuk

    menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

    (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

    antara variabel-variabel bebas. Jika saling berkorelasi, maka variabel

    independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen tidak

    ortogonal (tidak sama dengan nol). Peneliti menggunakan alat bantu IBM SPSS

  • 72

    Statistics 22 untuk mendeteksi nilai Tolerance (TOL) and Value Inflation

    Factor (VIF).

    Kriteria keputusan untuk menunjukkan ada atau tidaknya

    multikolonieritas adalah:

    (1) Jika nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa

    tidak terjadi multikolonieritas pada penelitian tersebut.

    (2) Jika nilai tolerance ≤ 0.10 dan nilai VIF ≥ 10, maka dapat diartikan bahwa

    terjadi multikolonieritas pada penelitian tersebut.

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Jika variance dari residual satu

    pengamatan lain tetap disebut dengan homoskedastisitas dan jika berbeda

    disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

    homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

    Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas penulis melakukan

    pengujian dengan menggunakan uji Spearman’s Rho (Gunawan, 2019:146).

    Pengujian ini dilakukan dengan meregresi nilai RES (Unstandardized Residual)

    terhadap variabel independen. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai

    berikut:

    (1) Jika nilai signifikansi (Sig.) > α (0.05), maka dapat dikatakan bahwa tidak

    terjadi heteroskedastisitas.

  • 73

    (2) Jika nilai signifikansi (Sig.) < α (0.05), maka dapat dikatakan bahwa

    terjadi heteroskedastisitas.

    d. Uji Autokorelasi

    Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

    linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)

    menurut (Ghozali, 2016:107). Model regresi yang baik adalah regresi yang

    bebas dari autokorelasi.

    Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, peneliti melakukan

    uji Run Test. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi

    secara random atau tidak (sistematis). Run Test dilakukan dengan langkah-

    langkah sebagai berikut:

    (1) Menentukan hipotesis yang akan diuji

    Ho : Residual (RES_1) random (acak)

    Ha : Residual (RES_1) tidak random

    (2) Menentukan tingkat kesalahan α =0.05

    (3) Memperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) pada tabel Run Test.

    (4) Kriteria pengambilan keputusan:

    (a) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < α (0.05), maka keputusan yang diambil

    adalah tolak Ho artinya terbukti bahwa terjadi autokorelasi antar nilai

    residual.

  • 74

    (b) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > α (0.05), maka keputusan yang diambil

    adalah tidak tolak Ho artinya tidak terbukti bahwa terjadi autokorelasi

    antar nilai residual.

    4. Uji Hipotesis

    a. Analisis Regresi Ganda

    Analisis regresi berganda bertujuan untuk memodelkan hubungan antara

    variabel dependen dan variabel independen dengan jumlah variabel independen

    lebih dari satu (Ghozali, 2016). Penelitian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi

    IBM SPSS Statistics 22. Model regresi yang digunakan dalam regresi berganda

    adalah sebagai berikut:

    TP = β0 + β1 PAJAK + β2 SIZE + β3 THAV + β4 KAUDIT + Ɛ

    Keterangan:

    TP : Agresivitas Transfer Pricing

    β0 : Konstanta

    β1-4 : Koefisien regresi

    PAJAK : Beban Pajak

    SIZE : Ukuran Perusahaan

    THAV : Tax Haven Country

    KAUDIT : Kualitas Audit

    Ɛ : Error

  • 75

    b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

    Menurut Ghozali (2016:96), uji signifikansi simultan atau uji F ini

    digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah semua variabel

    independen (variabel bebas) yang digunakan dalam penelitian secara bersama-

    sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (variabel terikat). Uji

    statistik F ini dilakukan dengan menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 22

    dengan kriteria pengambilan keputusan dengan mengambil nilai Sig. F dengan

    α = 0.05. Hasilnya dianalisis dengan cara:

    (1) Jika nilai Sig. F ≥ α (0.05), maka terima Ho atau tolak Ha yang menunjukkan

    arti bahwa secara bersama-sama semua variabel independen (variabel bebas)

    tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (variabel terikat).

    (2) Jika nilai Sig. F < α (0.05), maka tolak Ho atau terima Ha yang artinya secara

    bersama-sama semua variabel independen (variabel bebas) berpengaruh

    signifikan terhadap variabel dependen (variabel terikat).

    c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

    Tujuan dilakukan uji parsial (t test) menurut Ghozali (2016:97) adalah

    untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau variabel

    independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

    Cara untuk melakukan uji t adalah dengan membandingkan probabilitas

    signifikansi dengan tingkat kepercayaan sebesar 5% (α: 0.05). Hasil pengujian

    didapatkan dengan melihat nilai Sig. pada tabel Coefficients. Langkah-langkah

    dalam menguji stastistik t adalah sebagai berikut:

  • 76

    (1) Merumuskan hipotesis:

    (a) Ho1 : β1 = 0

    Ha1 : β1 > 0

    (b) Ho2 : β2 = 0

    Ha2 : β2 > 0

    (c) Ho3 : β3 = 0

    Ha3 : β3 > 0

    (d) Ho4 : β4 = 0

    Ha4 : β4 > 0

    (2) Menentukan tingkat kesalahan α =0.05

    (3) Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

    (a) Jika nilai Sig. t (one-tailed) ≥ α (0.05), maka terima Ho atau tolak Ha

    yang artinya adalah bahwa terdapat cukup bukti yang menunjukkan

    variabel independen (variabel bebas) tidak berpengaruh terhadap

    variabel dependen (variabel terikat).

    (b) Jika nilai Sig. t (one-tailed) < α (0.05), maka tolak Ho yang artinya

    adalah bahwa terdapat cukup bukti yang menunjukkan variabel

    independen (variabel bebas) berpengaruh terhadap variabel dependen

    (variabel terikat).

  • 77

    d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien determinasi atau R2 digunakan dalam penelitian untuk

    menunjukkan seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

    variabel dependen (Ghozali, 2016:95). Selain itu, uji Koefisien determinasi ini

    berguna untuk mengukur besar proporsi dan jumlah ragam Y yang diterangkan

    oleh model regresi atau untuk mengukur besar sumbangan variabel independen

    X terhadap ragam variabel dependen Y.

    Uji ini dilakukan dengan bantuan IBM SPSS Statistics versi 22. Nilai

    koefisien determinasi adalah selalu 0 ≤ R2 ≤ 1, di mana:

    (1) Jika R2 = 0, menandakan bahwa model regresi yang terbentuk tidak

    sempurna, di mana variabel-variabel independen tidak dapat menjelaskan

    variasi dalam variabel dependen.

    (2) Jika R2 = 1, menandakan bahwa regresi yang terbentuk sempurna, di mana

    variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam variabel

    dependen dengan tepat. Ini berarti jika R2 semakin mendekati 1, maka

    semakin tepat model regresi yang terbentuk untuk memberikan hampir

    semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.