BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode...

25
Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” (Sugiyono, 2014 hlm. 7). Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) yaitu suatu metode yang menyoroti adanya hubungan antarvariabel dengan menggunakan kerangka pemikiran yang kemudian dirumuskan menjadi suatu hipotesis. Metode survei eksplanasi merupakan penjelasan penelitian yang menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan yang akan ditujukan kepada responden. Dengan penggunaan metode survei ini, maka penulis akan melakukan penelitian untuk memperoleh gambaran antara tiga variabel yaitu variabel kecerdasan emosional, minat belajar dan hasil belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional dan minat belajar secara bersama-sama maupun secara parsial terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang. 3.2 Desain Penelitian 3.2.1 Operasionalisasi Variabel “Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan. Karakteristik yang dimiliki satuan pengamatan itu berbeda- beda (berubah-ubah) atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan pada satu satuan pengamatan lainnya, atau, untuk satu satuan pengamatan yang sama, karakteristiknya berubah menurut waktu atau tempat” (Abdurrahman dan Muhidin, 2011, hlm. 73). Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu variabel Kecerdasan Emosional (X 1 ) dan variabel Minat Belajar (X 2 ) sebagai variabel independen atau variabel

Transcript of BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode...

Page 1: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” (Sugiyono, 2014

hlm. 7).

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) yaitu suatu metode yang

menyoroti adanya hubungan antarvariabel dengan menggunakan kerangka

pemikiran yang kemudian dirumuskan menjadi suatu hipotesis.

Metode survei eksplanasi merupakan penjelasan penelitian yang

menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan yang akan ditujukan kepada

responden. Dengan penggunaan metode survei ini, maka penulis akan melakukan

penelitian untuk memperoleh gambaran antara tiga variabel yaitu variabel

kecerdasan emosional, minat belajar dan hasil belajar siswa. Apakah terdapat

pengaruh yang positif antara kecerdasan emosional dan minat belajar secara

bersama-sama maupun secara parsial terhadap hasil belajar siswa pada Mata

Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata

Lembang.

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Operasionalisasi Variabel

“Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

pengamatan. Karakteristik yang dimiliki satuan pengamatan itu berbeda-

beda (berubah-ubah) atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan

pengamatan pada satu satuan pengamatan lainnya, atau, untuk satu satuan

pengamatan yang sama, karakteristiknya berubah menurut waktu atau

tempat” (Abdurrahman dan Muhidin, 2011, hlm. 73).

Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu variabel Kecerdasan Emosional

(X1) dan variabel Minat Belajar (X2) sebagai variabel independen atau variabel

Page 2: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bebas, dan variabel Hasil Belajar Siswa (Y) sebagai variabel dependen atau

variabel terikat.

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Kecerdasan Emosional

dan Minat Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang”,

maka penulis menjelaskan operasional variabel sebagai berikut:

3.2.1.1 Operasional Variabel Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman (dalam Iskandar, 2009,

hlm. 60) merujuk pada kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan

menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebih

kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak

melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoa.

Kecerdasan emosional memiliki 5 indikator diantaranya mengenali emosi

diri, mengelola emosi, motivasi diri, mengenali emosi orang lain (empati), dan

membina hubungan sosial.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Kecerdasan Emosional

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.ITEM

Kecerdasan

Emosional

Mengenali

emosi diri

1. Mengenali

keadaan-keadaan

emosi diri sendiri

2. Penilaian diri

yang akurat

3. Percaya diri

Ordinal 1

2,3

4,5

Mengelola

emosi

1. Mampu

mengendalikan

emosi diri

2. Menghindari hal-

hal yang tidak

diterima orang

lain.

3. Bertanggung

jawab

Ordinal 6,7

8

9,10

Motivasi diri 1. Mengetahui tujuan

hidup

2. Sikap mencoba hal

yang baru

3. Suka dengan

Ordinal 11

12,13

Page 3: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tantangan 14

Mengenali

emosi orang

lain (empati)

1. Peka terhadap

perasaan orang

lain

2. Mampu menerima

pendapat orang

lain.

3. Mampu

memposisikan diri

dengan kondisi

orang lain

Ordinal 15

16

17

Membina

hubungan

sosial

1. Mudah bergaul

dan bersahabat

2. Disukai oleh

banyak orang

3. Memiliki

kemampuan untuk

mengkoordinir dan

memotivasi suatu

kelompok

Ordinal 18

19

20

Sumber: Goleman dalam Iskandar (2009, hlm. 60)

3.2.1.2 Operasional Variabel Minat Belajar

Minat menurut Slameto (2010, hlm. 180) adalah suatu rasa lebih suka dan

rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan

sesuatu di luar diri. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat

pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu partisipasi dalam suatu

aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk

memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Minat Belajar

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.ITEM

Minat Belajar Perasaan

Senang

1. Keinginan untuk

mempelajari mata

pelajaran

produktif

2. Berusaha

mempelajari

materi mata

pelajaran

Ordinal 1,2,3

4

Page 4: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produktif

3. Memiliki koleksi

buku mata

pelajaraan

produktif

5

Ketertarikan

untuk belajar

1. Rasa

keingintahuan

siswa terkait mata

pelajaran

produktif

2. Membaca sumber

ajar mata

pelajaran

produktif

3. Mengerjakan

tugas-tugas mata

pelajaran

produktif

Ordinal 6

7

8

Peningkatan

perhatian

1. Konsentrasi

dalam belajar

2. Mencatat materi

pelajaran

3. Berani bertanya

kepada siapa saja

Ordinal 9

10

11

Keterlibatan

siswa

1. Berusaha

mengulang

kembali pelajaran

di rumah

2. Berdiskusi

dengan teman

tentang mata

pelajaran

produktif

3. Ikut aktif dalam

mata pelajaran

produktif

Ordinal 12

13

14

Sumber: Slameto (2010, hlm. 180)

3.2.1.3 Operasional Variabel Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2010 hlm. 22) adalah kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.

Batasan operasional variabel penelitian ini mengenai jumlah skor hasil

belajar siswa yang diteliti pada aspek kognitif diambil dari skor Nilai Akhir

Page 5: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semester Ganjil tahun Ajaran 2015/2016. Operasional Variabel Hasil Belajar

Siswa (Variabel Y) secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3

Operasional Variabel Hasil Belajar

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

Hasil belajar Hasil yang

diperoleh dari

kegiatan belajar di

sekolah

Nilai Akhir Semester Ganjil

yang diperoleh siswa pada

Mata Pelajaran Produktif di

kelas X tahun ajaran

2015/2016

Interval

3.2.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau

unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai

objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).

Dengan demikian, populasi tidak terbatas pada sekelompok orang, tetapi apa saja

yang menjadi perhatian peneliti. Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi

yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.

(Muhidin, S.A, 2010 hlm. 1 dan 2)

Populasi yang digunakan penelitian adalah seluruh kelas X Administrasi

Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang. Yang mana kelas X Administrasi

Perkantoran terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X AP 1 dan kelas X AP 2. Adapun

jumlah dari siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata

Lembang adalah 90 orang. Demikian populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel

di bawah ini:

Tabel 3.4

Populasi Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran

SMK Bina Wisata Lembang

No. Siswa Kelas XI AP Jumlah Siswa

1 Siswa Kelas X AP 1 45

2 Siswa Kelas X AP 2 45

JUMLAH 90

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Bina Wisata Lembang

Arikunto, S. (2002, hlm. 107) mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar

ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

Page 6: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika

jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% -

25%”.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua penelitian menggunakan sampel

penelitian. Begitupun dalam penelitian ini, dengan jumlah populasi sebanyak 90

orang, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas X

Administrasi Perkantoran SMK Bina Wisata Lembang yang berjumlah 90 orang.

Adapun terkait sampel, dikarenakan jumlah populasi kurang dari 100 orang maka

dalam penelitian ini tidak memerlukan proses penarikan sampel, teknik penarikan

sampel maupun ukuran sampel.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket tertutup (kuesioner) dan

studi dokumentasi.

Kuesioner atau yang juga dikenal sebagai angket tertutup adalah salah satu

teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui

sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi

responden.

Adapun terkait alat pengumpulan data dengan teknik kuesioner adalah

daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada

responden yang jawabannya diisi oleh responden sendiri. Bentuk kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berstruktur yang mana

pertanyaan disusun dengan menyediakan pilihan jawaban sehingga responden

hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih.

Berikut langkah-langkah penyusunan kuesioner dalam penelitian ini:

1) Menyusun kisi-kisi dari kuesioner atau angket tersebut.

2) Merumuskan item-item pertanyaan atau alternatif jawaban. Alternatif

jawaban tersebut yaitu:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

Page 7: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STS = Sangat Tidak Setuju

3) Menetapkan skala pengukuran.

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 135)

Data primer yang diperoleh adalah data ordinal. Untuk memenuhi sebagian

syarat analisis parametrik data ordinal maka perlu ditransformasikan menjadi data

interval dengan menggunakan Methods of Succesive (MSI) dengan bantuan

Microsoft Excel 2010.

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval.

Langkah kerja yang dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

“Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) Input Label in first

now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

7. Masih pada Option, check list (√) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan

di sel yang anda inginkan.

9. Klik “Ok”.

4) Melakukan uji instrumen.

Page 8: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-

kekurangan pada item angket. Uji coba angket dilakukan ke 20 siswa kelas XI

AP di SMK Bina Wisata Lembang.

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji

kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias.

Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas.

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.

3.2.4.1 Uji Validitas

Alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam penelitian harus tepat (valid).

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengetahui seberapa besar

ketepatan dan ketelitian suatu alat ukur di dalam mengukur gejalanya.

Pengujian validitas instrumen menggunakan formula koefisien korelasi

Product Moment dari Karl Pearson dalam Muhidin, S.A. (2010, hlm. 26), yaitu:

∑ ∑ ∑

√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke

I yang akan diuji validitasnya.

Y : Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang

diperoleh tiap responden.

∑X : Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2 : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N : Banyaknya responden

Page 9: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka

mengukur validitas instrumen penelitian menurut Muhidin, S.A. (2010, hlm. 26-

30), adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji

coba intsrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya,

namun disarankan sekitr 20-30 responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau

pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

7. Menghitung nilai koefisien korelasi Product Moment untuk setiap

bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-3,

dimana n merupakan jumlah responden yang dilibarkan dalan uji

validitas, yaitu 20 orang. Sehingga diperoleh db = 20 – 3 = 17, dan =

5%.

9. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r

dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Jika rhitung>rtabel , maka instrumen dinyatakan valid.

(2) Jika rhitung<rtabel , maka instrumen dinyatakan tidak valid

Apabila instrumen itu valid, maka instrumen tersebut dapat digunakan

pada kuesioner penelitian.

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden, yaitu 20 siswa

kelas XI AP di SMK Bina Wisata Lembang. Data angket yang terkumpul, secara

statistik akan dihitung validitas dan reliabilitasnya. Uji valiitas pada penelitian ini

menggunakan data primer.

Data primer yang diperoleh adalah data ordinal yang berasal dari jawaban

responden, kemudian data ordinal yang telah terkumpul ini ditransformasikan

menjadi data interval dengan menggunakan Methods Succesive Interval (MSI)

pada Microsoft Office Excel 2010.

Page 10: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X1 (Kecerdasan Emosional)

Teknik uji validitas yang digunakan adalah korelasi Product Moment dan

perhitungannya menggunakan program Microsoft Excel 2010. Dari 5 indikator

kecerdasan emosional diuraikan menjadi 25 butir pernyataan angket yang disebar

kepada 20 orang responden. Berikut hasil uji validitas untuk variabel kecerdasan

emosional :

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional

No.Item

Lama

No.Item

Baru Nilai rhitung

Nilai rtabel

(n = 20, α = 0,05) Ket

1 0,35 0.456 Tidak Valid

2 1 0,63 0.456 Valid

3 2 0,56 0.456 Valid

4 3 0,70 0.456 Valid

5 0,24 0.456 Tidak Valid

6 4 0,56 0.456 Valid

7 5 0,48 0.456 Valid

8 6 0,60 0.456 Valid

9 7 0,68 0.456 Valid

10 8 0,63 0.456 Valid

11 9 0,55 0.456 Valid

12 10 0,55 0.456 Valid

13 11 0,54 0.456 Valid

14 12 0,63 0.456 Valid

15 13 0,57 0.456 Valid

16 14 0,76 0.456 Valid

17 0,33 0.456 Tidak Valid

18 15 0,67 0.456 Valid

19 16 0,80 0.456 Valid

20 17 0,54 0.456 Valid

21 18 0,54 0.456 Valid

22 19 0,50 0.456 Valid

23 0,01 0.456 Tidak Valid

24 20 0,47 0.456 Valid

25 0,17 0.456 Tidak Valid

Sumber: Hasil Uji Angket

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, terdapat beberapa item yang tidak valid

karena pernyataan kuesioner tersebut memiliki koefisien korelasi butir total

Page 11: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(rhitung) yang lebih rendah dari rtabel. Pada variabel X1 terdapat 5 item yang tidak

valid sehingga jumlah item variabel X1 menjadi 20 item.

3.2.4.1.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X2 (Minat Belajar)

Teknik uji validitas yang digunakan adalah korelasi Product Moment dan

perhitungannya menggunakan program Microsoft Excel 2010. Dari 4 indikator

minat belajar diuraikan menjadi 14 butir pernyataan angket yang disebar kepada

20 orang responden. Berikut hasil uji validitas untuk variabel minat belajar:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar

No.Item

Lama

No.Item

Baru Nilai rhitung

Nilai rtabel

(n = 20, α = 0,05) Ket

1 1 0,53 0.456 Valid

2 2 0,83 0.456 Valid

3 3 0,71 0.456 Valid

4 4 0,48 0.456 Valid

5 5 0,62 0.456 Valid

6 6 0,70 0.456 Valid

7 7 0,51 0.456 Valid

8 8 0,78 0.456 Valid

9 9 0,50 0.456 Valid

10 10 0,67 0.456 Valid

11 11 0,60 0.456 Valid

12 12 0,49 0.456 Valid

13 13 0,64 0.456 Valid

14 14 0,48 0.456 Valid

Sumber: Hasil Uji Angket

Berdasarkan tabel 3.7 di atas, pernyataan kuesioner pada Variabel X2

(Minat Belajar) yang berjumlah 14 item dinyatakan valid.

Dengan demikian, secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji

coba tercantum pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Rekapitulasi Jumlah Angket Hasil Uji Coba

No. Variabel

Jumlah Item

Sebelum Uji

Coba

Setelah Uji Coba

Valid Tidak

Valid

Jumlah

Item

1. Kecerdasan Emosional 25 20 5 20

2. Minat Belajar 14 14 - 14

Total 39 34 5 34

Page 12: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil pengolahan data

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya

konsisten (cermat) dan akurat. Jadi, uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan

tujuan mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil

pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang

sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur

dalam diri subjek memang belum berubah. Relatif sama berarti tetap adanya

toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali

pengukuran.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa ( ) dari Cronbach (1951), yaitu (Suharsimi

Arikunto, 2002):

[

] [

]

Dimana:

Rumus varians = ∑

(∑ )

= Reliabilitas instrumen atau koefisien korelasi atau korelasi alpha

= Banyaknya bulir soal

∑ = Jumlah varians bulir

= Varians total

= Jumlah responden

Berikut langkah kerja yang dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas

instrumen penelitian menurut Muhidin, S.A (2010, hlm. 31-35):

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa

kelengkapan dari pengisian item angket.

Page 13: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk memudahkan perhitungan atau pengolahan

data selanjutnya.

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah di isi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

7. Menghitung nilai koefisien alfa

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil

perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat

di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)

n-2.

9. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya :

Jika rxy hitung > rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel

Jika rxy hitung ≤ rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel

Dalam pengujian ini, penulis menggunakan bantuan Microsoft Office

Excel 2010. Berikut rekapitulasi hasil perhitungannya:

Tabel 3.9

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Hasil

Ket. rhitung rtabel

1. Variabel Kecerdasan Emosional (X1) 1,042 0,456 Reliabel

2. Variabel Minat Belajar (X2) 1,077 0,456 Reliabel

Sumber: Hasil uji coba angket

Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa kedua variabel X tersebut

dinyatakan reliabel.

Setelah melakukan kedua pengujian instrumen di atas, penulis

menyimpulkan bahwa beberapa item yang tidak valid dihapuskan tetapi tidak

akan mempengaruhi pengukuran setiap indikatornya.

3.2.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis dan

menjawab rumusan masalah yang diajukan. Dalam melakukan analisis data,

terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum pengujian

hipotesis dilakukan. Syarat yang harus terlebih dahulu dilakukan tersebut adalah

dengan melakukan beberapa pengujian, yaitu Uji Normalitas, uji linieritas, dan uji

homogenitas.

Page 14: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

suatu distribusi data. Dengan diketahuinya suatu kelompok data distribusi normal,

estimasi yang kuat sangat mungkin terjadi atau kesalahan mengestimasi dapat

diperkecil atau dihindari. Salah satu uji statistika yang biasa digunakan untuk

melakukan uji asumsi normalitas adalah Uji Liliefors (Liliefors test). Kelebihan

dari teknik ini adalah penggunaan atau perhitungannya yang sederhana, serta

cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Harun Al Rasyid dalam

Muhidin, S.A., 2010 hlm. 93).

Langkah-langkah dalam proses pengujian dengan metode Liliefors

menurut Abdurrahman, M. dan Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 93-95), yakni

sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada

beberapa data.

2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus

ditulis).

3. Data frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z.

6. Menghitung theoritical proportion.

7. Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion,

kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak jika D > ( )

Langkah kerja metode ini adalah sebagai berikut:

1) : X mengikuti distribusi normal

: X tidak mengikuti distribusi normal

2) α = 0,05

3) Data dan proses pengujian. Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu

untuk pengujian normalitas data:

Tabel 3.10

Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F Fk Sn(Xi) Z F0(Xi) Sn(Xi) – F0(Xi) [Sn(Xi) – F0(Xi)]

Page 15: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar

Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula: fki = fi + fki sebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula: Sn(xi) = fki : n

Kolom 5 : Nilai Z. Formula:

Dimana: ̅ ∑

dan √

∑ (∑ )

Kolom 6 : Theoretical Proportion (tabel z): Proporsi Kumulatif Luas Kurva

Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi

normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion

dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tanda

selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D

hitung.

4) Selanjutnya menghitung D tabel pada α = 0,05 dengan cara

5) Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.

D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal.

3.2.5.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah untuk kepentingan akurasi data dan

keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Uji asumsi homogenitas merupakan uji

perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians dan

kelompoknya. Salah satu uji statistika yang biasa digunakan untuk melakukan uji

asumsi homogenitas adalah uji Burlett.

Page 16: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett.

Kriteria yang digunakan oleh peneliti adalah nilai hitung nilai tabel ,

maka H0 menyatakan varian skornya homogen ditolak. Nilai hitung diperoleh

dengan rumus berikut:

( )[ (∑ )]

Sumber : (Muhidin, S.A., 2010 hlm. 96)

Dimana :

S12

= varians tiap kelompok data

db1

= n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = ( Log S2

gab ) (∑db1)

S2

gab = varians gabungan = ∑

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

dengan uji Barlett yaitu:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap

kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan

model sebagai berikut:

Tabel 3.11

Model Tabel Uji Barlett

Data db=n-1 S12 Log S1

2 db.Log S1

2 db. S1

2

1

2

3

Σ

Sumber: Muhidin, S.A (2010, hlm. 97)

3. Menghitung varians gabungan.

2

gabS = Varians gabungan =

4. Menghitung log dari varians gabungan.

Page 17: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Menghitung nilai Barlett.

B = (∑ ).log S2

6. Menghitung nilai χ2.

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k – 1

8. Membuat kesimpulan.

a. Nilai hitung χ2

< nilai tabel χ2, artinya Ho diterima atau variasi data

dinyatakan homogen.

b. Nilai hitung χ2

> nilai tabel χ2, artinya Ho ditolak atau variasi data

dinyatakan tidak homogen.

3.2.5.3 Uji Linieritas

Pengujian linieritas adalah untuk kepentingan ketepatan estimasi. Setiap

estimasi biasanya diharapkan pada satu kepastian atau kejelasan sehingga

kesimpulan yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Asumsi

linieritas adalah asumsi yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang

hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Artinya, peningkatan dan penurunan

kuantitas di satu variabel diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan

kuantitas pada variabel lainnya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi

menurut Muhidin, S.A. (2010, hlm. 99-101) sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] = (∑ )

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] = {∑ (∑ ) (∑ )

}

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

g[a]abg JKJKY Re]\[Re

2

Page 18: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RJKReg[b\a] = JKReg[b/a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE = ∑ {∑ (∑ )

}

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes –JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F (1- dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15. Membuat kesimpulan.

Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.2.6 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data,

dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik

atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk

menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik

berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik

Page 19: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang

diperoleh dari sampel (statistik).

Tujuan dilakukannya analisis data yaitu mendeskripsikan data dan

membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Untuk

mencapai tujuan analisis data tersebut, maka langkah-langkah atau prosedur yang

dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrument pengumpulan data.

2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrument pengumpulan data.

3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan

yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel

yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap

opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola

pembobotan untuk koding tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju (Tinggi) 5 1

2. Setuju (Hampir Tinggi) 4 2

3. Kurang Setuju (Sedang) 3 3

4. Tidak Setuju (Hampir Rendah) 2 4

5. Sangat Tidak Setuju (Rendah) 1 5

4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi

secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item

Total 1 2 3 4 5 6 --- N

1

2

N

Sumber: Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 39)

Page 20: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Tahap analisis data. Analisis data dalam penelitian ini meliputi dua jenis tahap

analisis, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data verifikatif.

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian

dalam rumusan masalah nomor 1, 2 dan 3 yaitu tentang gambaran kondisi

variabel-variabel penelitian secara deskriptif di lapangan.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan indikator dari variabel X1

dan X2, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori

angket yang diperoleh dari jawaban responden. Skor kategori ini disesuaikan

dengan skor jawaban responden yang telah diubah menggunakan MSI.

Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan lima kategori, adapun

kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Skala Penafsiran Skor Rata-rata

No. Penafsiran Rentang

Variabel X1 Variabel X2

1. Rendah 1,00 – 1,86 1,00 – 1,80

2. Hampir Rendah 1,87 – 2,72 1,81 – 2,61

3. Sedang 2,73 – 3,59 2,62 – 3,42

4. Hampir Tinggi 3,60 – 4,46 3,43 – 4,23

5. Tinggi 4,47 – 5,33 4,24 – 5,04

Sumber: Diadaptasi dari Skor Jawaban Responden

Untuk mengetahui gambaran tentang variabel hasil belajar siswa di SMK

Bina Wisata Lembang, terlebih dahulu dibuatkan suatu ukuran standar sebagai

pembanding yaitu dengan menetapkan skor kriterium dengan menggunakan

langkah-langkah menurut Muhidin & Abdurrahman (2007, hlm. 146) adalah

sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST – SR

Keterangan:

ST = Skor Tinggi

SR = Skor Rendah

b. Tentukan lebar interval dengan rumus:

Lebar Interval = SK : ST

c. Menetapkan batas rendah dan batas atas.

Page 21: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat

disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini:

Page 22: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.15

Penafsiran Skor Deskriptif Variabel Hasil Belajar

Ukuran Hasil Belajar Rentang Skor

Rendah 50,8 – 69,9

Sedang 70,0 – 85,7

Tinggi 85,8 – 100

Sumber: Diadaptasi dari Jawaban Responden

Analisis verifikatif digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian

dalam rumusan masalah nomor 4, 5 dan 6 yaitu untuk menguji adanya keterkaitan

antara kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas

X di SMK Bina Wisata Lembang. Teknik analisis yang digunakan pada analisis

verifikatif ini menggunakan Korelasi Product Moment dan Regresi ganda.

Untuk hubungan antar variabel secara parsial digunakan teknik Korelasi

Product Moment dengan formula sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑XY = hasil skor X dan Y untuk setiap responden

∑X = skor item tes

∑Y = skor responden

(∑X2) = kuadrat skor item

(∑Y2) = kuadrat responden

N = Jumlah responden

X = jumlah skor item

Y = Jumlah skor total (seluruh item)

Untuk hubungan antar variabel secara simultan digunakan teknik Regresi

Ganda dengan formula sebagai berikut:

Keterangan:

= Variabel dependen yaitu hasil belajar

a = Konstanta

b = Koefiesien regresi untuk kecerdasan emosional

Page 23: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b2 = Koefiesien regresi untuk minat belajar

X1 = Variabel independen yaitu kecerdasan emosional

X2 = Variabel independen yaitu minat belajar

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi ganda adalah

sebagai berikut:

1) Data mentah (sumber penelitian yang berisikan nilai X1, X2 dan Y dari

sejumlah responden) disusun terlebih dahulu ke dalam tabel penolong

(tabel yang berisikan ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ).

2) Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a,

b1 dan b2 dapat menggunakan persamaan berikut:

(∑

)(∑ ) (∑ ) (∑ )

(∑ )(∑

) (∑ )

(∑

)(∑ ) (∑ ) (∑ )

(∑ )(∑

)

Sumber: Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 250)

3) Melakukan perhitungan untuk memperoleh nilai ∑ ∑

∑ ∑ ∑ dengan rumus:

∑ ∑

(∑ )

∑ ∑

(∑ )

∑ ∑ (∑ )(∑ )

∑ ∑ (∑ )(∑ )

∑ ∑ (∑ )(∑ )

3.2.7 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y perlu

dilakukan uji hipotesis. Dimana uji hipotesis akan memberikan kesimpulan berupa

penerimaan atau penolakan hipotesis.

Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas

atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya

Page 24: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel

terikat) pada penelitian ini, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi

ganda. Menurut Muhidin, S.A. (2010, hlm. 62) pengujian keberartian pada

analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

1) Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1

a. H0 : ρ = 0,

H1 : ρ ≠ 0,

b. H0 : ρ = 0,

H1 : ρ ≠ 0,

c. H0 : ρ = 0,

H1 : ρ ≠ 0,

artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara

kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa.

artinya terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan

emosional terhadap hasil belajar siswa.

artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara minat

belajar terhadap hasil belajar siswa.

artinya terdapat pengaruh yang positif antara minat belajar

terhadap hasil belajar siswa.

artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara

kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap

hasil belajar siswa.

artinya terdapat pengaruh yang positif antara kecerdasan

emosional dan minat belajar terhadap hasil belajar

siswa.

2) Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu: F =

Untuk menentukan nilai uji F di atas, adalah:

a. Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus:

JK(Reg) = b1∑x1y + b2∑x2y + ... + bk∑xky

b. Menentukan Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus:

JK(Res) = (∑ (∑ )

) - JK(Reg)

c. Menghitung nilai F dengan rumus:

Fhitung =

( )

( )

Dimana: k = banyaknya variabel bebas

Page 25: BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepository.upi.edu/26938/6/S_PKR_1205541_Chapter 3.pdf · Yang mana kelas X Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kelas

Shelfita Meisarani, 2016 Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan

untuk

db1 = k dan db2 = n – k – 1.

4) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria

pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0.

5) Membuat kesimpulan.

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan Y dicari dengan menggunakan

rumus Koefisien Korelasi Pearson Product Moment yang dikembangkan oleh

Karl Pearson (Muhidin, S.A., 2010, hlm. 26), seperti berikut:

= ∑ (∑ ) (∑ )

√[ ∑ (∑ ) ] [ ∑ (∑ ) ]

(Muhidin, S.A., 2010, hlm. 47)

Berikut ini merupakan kriteria interpretasi koefisien korelasi:

Tabel 3.16

Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,000 sampai 0,199 Sangat Rendah

Antara 0,200 sampai 0,399 Rendah

Antara 0,400 sampai 0,599 Sedang/Cukup Kuat

Antara 0,600 sampai 0,799 Kuat

Antara 0,800 sampai 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2010, hlm. 257)

Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan

variabel yang diberikan variabel kecerdasan emosional dan variabel minat belajar

terhadap variabel hasil belajar siswa digunakan rumus koefisien determinasi (KD)

sebagai berikut:

Sumber: Somantri, A. dan Sambas Ali Muhidin (2006, hlm. 341)

dimana:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

KD = r2 x 100%