Bab III-IV Terbaru Hari Ini

download Bab III-IV Terbaru Hari Ini

of 32

Transcript of Bab III-IV Terbaru Hari Ini

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    1/32

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Gambaran Umum Penyakit1. CKD (Chronic Kiney Dia!ea!"a. De#ini!i CKD (Chronic Kiney Dia!ea!"

    Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh. Ginjal

    berfungsi sebagai pengantar keseimbangan cairan dalam tubuh,

    pengatur konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa

    dalam darah dan eksresi bahan buangan seperti urea dan sampah

    nitrogen lain dalam darah. Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan

    gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible dimana terjadi

    penurunan kemampuan ginjal untuk mempertahankan metabolisme dankeseimbangan cairan elektrolit yang akhirnya menyebabkan uremia yang

    meliputi retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (Smeltzer

    !are, "##").$hronic Kidney %isease ($K%) atau &enyakit ginjal kronik

    didefinisikan sebagai penurunan fungsi ginjal secara progresif,

    ireversibel dan samar dimana kemampuan tubuh gagal dalam

    mempertahankan metabolisme, cairan dan keseimbangan elektrolit

    sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, "##'). Gangguan

    fungsi ginjal adalah penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat

    digolongkan ringan, sedang, dan berat (ansjoer, "##). &enyakit ginjal

    kronik merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan

    irevesibel yang berasal dari berbagai penyebab (&rice, "##*).Gagal ginjal kronik juga merupakan sindrom klinis yang disebabkan

    penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif,

    dan cukup lanjut. +al ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (-G)

    kurang dari *# mlmenit. Gagal ginjal kronik sesuai dengan tahapannya

    dapat ringan, sedang, atau berat. Gagal ginjal tahap akhir (end stage)

    adalah tingkat gagal ginjal yang dapat mengakibatkan kematian kecuali

    dilakukan terapi pengganti (!alai &enerbit -K/0, "##).Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan

    gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana

    kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    2/32

    keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea

    dan sampah nitrogen lain dalam darah) (!runner Suddarth, "##).b. $tio%o&i

    1tiologi dari gagal ginjal kronik adalah penumpukan zat toksin,

    glomerulonefritis, nefropati analgesic, nefropati refluks, ginjal polikistik,

    nefropati diabetic, serta penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi dan

    penyebab yang tidak diketahui seperti infeksi misalnya pielonefritis kronik

    (ansjoer,dkk "###). Selain itu menurut &rice penyebab GGK adalah2

    ) &enyakit peradangan seperti glomerulonefritis") &enyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis dan stenosis

    arteri renalis3) Gangguan kongenital dan herediter seperti penyakit polikistik

    ginjal, dan asidosis tubulus4) &enyakit metbolik seperti diabetes melitus, gout,

    hiperparatiroidisme dan amiloidosis*) &enyakit ginjal obstruktif seperti pembesaran prostat, batu saluran

    kemih dan refluks ureter.

    Selain itu penyebab GGK yang lain yaitu tekanan darah tinggi.

    %iabetes terjadi apabila kadar gula darah melebihi paras normal,

    menyebabkan kerusakan organ5organ vital tubuh seperti jantung, dan

    ginjal. &embuluh darah, syaraf dan mata. 6ekanan darah tinggi atau

    hipertensi terjadi apabila tekanan darah pada pembuluh darah meningkat

    dan jika tidak dika7al, hipertensi bisa menjadi puncak utama kepada

    serangan jantung, stroke dan gagal ginjal kronik (8K-, "##).

    c. K%a!i#ika!i9utcome merugikan pada gagal ginjal kronik sering dapat dicegah

    atau ditunda kemunculannya melalui deteksi dan terapi secara dini.

    Stadium a7al pada gagal ginjal kronik dapat dideteksi melalui test

    laboratorium rutin. :danya gagal ginjal kronik harus ditetapkan

    berdasarkan pada tingkat kerusakan ginjal dan penurunan fungsi ginjal

    (Glomerular -iltration ;ate G-;). Stadium penyakit didasarkan pada

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    3/32

    tingkat fungsi ginjal, dan sebagai diagnosis, berdasarkan klasifikasi dari

    Kidney %isease 9utcome

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    4/32

    atau meningkatkan kecepatan sklerosis glomeruler dan atrofi tubuler,

    serta memperburuk ginjal secara gradual. Satu pengecualian penting

    adalah penyakit polisistik dimana terjadi pembesaran, 7alaupun jaringan

    yang masih berfungsi berkurang dengan cara yang sama (Greene dan+arris, "###).

    -ungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang

    normalnya diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. 6erjadi

    uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak

    timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat. !anyak

    gejala uremia membaik setelah dialisis. (!runner Suddarth, "##).e. Tana an Ge'a%a 6anda dan gejala penyakit ginjal kronik antara lainC (:nonim, "#)

    ) emas

    ") 8afsu makan kurang3) ualmuntah4) !engkak*) Kencing berkurang?) Gatal5gatal=) Sesak napas@) &ucatanemia

    aktor )i!iko Ga&a% Gin'a% Kronik

    -aktor risiko terjadinya gagal ginjal kronik dibagi menjadi 3 kelompok,

    yaitu 2

    ) -aktor yang tidak langsung menyebabkan gagal ginjal kronik,

    seperti umur, pendapatan dan pendidikan yang rendah, ras,

    penurunan massa ginjal, berat badan lahir rendah, ri7ayat

    keluarga gagal ginjal kronik, inflamasi sistemik, dan dislipidemia.") -aktor inisiasi gagal ginjal kronik, meliputi diabetes, hipertensi,

    dan glomerulonefritis.3) -aktor progresivitas, meliputi glikemia, hipertensi, proteinuria,

    merokok, dan obesitas (Doy dkk., "##'). Ge'a%a Ga&a% Gin'a%

    5 Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    5/32

    Konsentrasi urin sering berkurang pada stadium a7al penyakit,

    menyebabkan poliuria dengan urin yang encer dan risiko dehidrasi serta

    pengurangan elektrolit, ini terjadi pada fase poliuri gagal ginjal akut. +al

    ini dapat terjadi sebagai hasil dari induksi diuretik osmotik denganpeningkatan kadar urea pada filtrasi tubulus. &ada stadium selanjutnya,

    volume urin berkurang dan terjadi retensi natrium dan air yang dapat

    menyebabkan hipertensi pada pasien gagal ginjal kronik. Komplikasi lain

    yang dapat terjadi karena hipervolemia adalah odema, termasuk odema

    paru dan gagal jantung. &ada onset gagal ginjal akhir pasien dapat

    mengalami anuria (Greene dan +arris, "###).5 /remia

    &roblem mayor hasil akumulasi biokimia tidak hanya urea saja,

    tetapi bermacam5macam elektrolit dan zat lainnya, terutama nitrogen.

    /rea dapat menyebabkan masalah pada saluran pencernaan dan

    bertanggung ja7ab pada kerapuhan pembuluh kapiler, serta

    menyebabkan purpura (lebam) pada pasien gagal ginjal. Ealaupun

    terjadi peningkatan kadar asam urat, tetapi gejala klinik gout jarang

    terjadi. Selain itu, terjadi akumulasi molekul dengan bobot molekul *##5

    *### %a dan nitrogen juga berkontribusi pada simptomsimptom non

    spesifik. Peritoneal dialysis merupakan metode yang efisien untuk

    membersihkan substansi ini, yang akan memicu peningkatan kualitas

    hidup pasien gagal ginjal. Gejala uremia seperti cepat lelah, lemah,

    sesak nafas, bingung, mual, muntah, perdarahan, dan hilang nafsu

    makan (Greene dan +arris, "###).5 :sam dan Kalium

    &erbaikan kadar kalium dan kondisi asam ini tidak menghambat

    progresifitas penyakit hingga gagal ginjal tahap akhir. Sebelum itu,

    pasien gagal ginjal akan toleran pada hiperkalemia dan kondisi asidosis

    ringan, atau bisa beradaptasi pada kedua kondisi tersebut.

    !agaimanapun juga retensi air dalam 7aktu yang lama merupakan

    masalah serius pada gagal ginjal akhir (Greene dan +arris, "###).5 Gejala metabolik

    6erdapat perubahan besar pada kadar lipid dan metabolisme

    karbohidrat. Ginjal secara normal akan mengkatabolisme beberapa

    hormon seperti insulin, tetapi pada pasien dengan gagal ginjal

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    6/32

    mekanisme ini mengalami penurunan. Sebaliknya terjadi peningkatan

    toleransi glukosa yang berakibat diabetes. %islipidemia terjadi karena

    peningkatan fraksi lipid aterogenik (Greene dan +arris, "###).5 &enyakit kardiovaskuler

    +ipertensi adalah yang paling umum terjadi dan juga peningkatan

    insidensi terjadinya penyakit jantung iskemik dan gagal jantung.

    +ipertensi terjadi karena adanya retensi cairan dan gangguan sistem

    renin5angiotensin. %islipidemia dan hipertensi mempercepat terjadinya

    aterosklerosis, yang merupakan manifestasi gagal ginjal kronik yang

    sering terjadi. Sedangkan gagal jantung dapat terjadi karena hipervolemi,

    hipertensi, iskemia, dan anemiaC serta kardiomiopati yang dapat

    disebabkan karena ketidakseimbangan kadar kalsium dan fosfat (Greene

    dan +arris, "###).5 :nemia

    &enyebab utama anemia pada pasien gagal ginjal adalah hipoplasia

    sumsum tulang karena pengurangan atau ketiadaan eritropoietin.

    &asien5pasien dengan penyakit ginjal kronis memiliki risiko kehilangan

    darah oleh karena terjadinya disfungsi platelet. &enyebab utama

    kehilangan darah pada pasien5pasien ini adalah dari dialisis, terutama

    hemodialisis dan nantinya menyebabkan defisiensi besi juga. &asien5

    pasien hemodialisis dapat kehilangan 3 5* gr besi per tahun, sehingga

    kehilangan besi pada pasien5pasien dialisis #5"# kali lebih banyak.

    kemudian kadar hemoglobinnya jarang yang lebih dari @# g (normal B

    "#5@# g).%efisiensi besi dan folat pada anemia dapat terjadi karena

    pembatasan diet, kecenderungan perdarahan, dan kehilangan darah

    saat hemodialisis dan uji laboratorium. :nemia pada penyakit ginjal

    secara signifikan mengurangi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik,

    membatasi aktivitas pasien, dan risiko terjadi gagal jantung (Greene dan

    +arris, "###).5 Gejala lain5lain

    Sebagian besar penderita tidak merasakan gejala5gejala yang berat

    sampai gagal ginjal mereka menjadi parah. 6etapi beberapa gejala yang

    mungkin akan muncul selain gejala di atas antara lain sulit tidur, kram

    otot di malam hari, bengkak (pada kaki, pergelangan kaki, dan di sekitar

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    7/32

    mata terutama di pagi hari), gatal, sering buang air kecil pada malam

    hari, adanya busa pada urin (proteinuria), dan neuropati perifer (8K-5

    K%9

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    8/32

    b) Gejala yang lebih lanjut 2 anoreksia, mual disertai muntah,

    nafas dangkal atau sesak nafas baik 7aktui ada kegiatan atau

    tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada

    tapi mungkin juga sangat parah.". anifestasi klinik menurut (Smeltzer, "## 2 44') antara lain 2+ipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas

    sisyem renin 5 angiotensin H aldosteron), gagal jantung kongestif

    dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis

    (akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis,

    anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang,

    perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).3. anifestasi klinik menurut Suyono ("##) adalah sebagai berikut2

    a) Gangguan kardiovaskuler +ipertensi, nyeri dada, dan sesak

    nafas akibat perikarditis, effuse perikardiac dan gagal jantung

    akibat penimbunan cairan, gangguan irama jantung dan

    edema.b) Gangguan &ulmoner 8afas dangkal, kussmaul, batuk dengan

    sputum kental dan riak, suara krekels.c) Gangguan gastrointestinal :noreksia, nausea, dan fomitus

    yang berhubungan dengan metabolisme protein dalam usus,

    perdarahan pada saluran gastrointestinal, ulserasi dan

    perdarahan mulut, nafas bau ammonia.d) Gangguan musculoskeletal ;esiles leg sindrom (pegal pada

    kakinya sehingga selalu digerakan), burning feet syndrom

    (rasa kesemutan dan terbakar), terutama &ada siklus tanpa

    ovulasi (anovulation).&. Pence&ahan

    9bstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat

    lumrah dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang memba7a

    kerusakan dan kegagalan ginjal. &enurunan kejadian yang sangat

    mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap peningkatan

    kesehatan. &emeriksaan tahunan termasuk tekanan darah dan

    pemeriksaan urinalisis (Subianto, "##'). &emeriksaan kesehatan umum

    dapat menurunkan jumlah individu yang menjadi insufisiensi sampai

    menjadi kegagalan ginjal. &era7atan ditujukan kepada pengobatan

    masalah medis dengan sempurna dan menga7asi status kesehatan

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    9/32

    orang pada 7aktu mengalami stress (infeksi, kehamilan) (Subianto,

    "##').

    h. Pen&obatan

    ) %ialisis (cuci darah)") 9bat5obatan2 antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat,

    suplemen kalsium, furosemid (membantu berkemih)3) %iit rendah protein dan tinggi karbohidrat4) 6ransfusi darah*) 6ransplantasi ginjal (Subianto, "##').

    B. Penata%ak!anaan Diet Paa Penyakit Gin'a% Kronik) 6ujuan %iet

    - encapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan

    memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memperberat kerja

    ginjal.

    - embantu menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah.- engurangi atau mencegah gejala sindrome uremik.- engatur keseimbangan cairan dan elektrolit (Sulistyorini, dkk,

    "##=).") Syarat %iet

    - 1nergi 3* gr kkalkg!!0- &rotein rendah2 #.?5#.=* grkg !!: dipilih protein dengan nilai

    biologi tinggi.- emak cukup2 "#53#F dari kebutuhan energi total diutamakan

    lemak tidak jenuh ganda.-

    Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.- 8atrium dibatasi, yaitu I sdt garam dapur (" gr)- Kalium dibatasi karena ada hiperkalemia.- !ila kemampuan makan rendah, makanan diberikan bentuk

    formula enteral dan parenteral (Sulistyorini, dkk, "##=).

    C. Bahan *akanan yan& Dian'urkan

    a) Sumber Karbohidrat2 nasi, bihun, mie, makaroni, jagng, roti, k7ethiau,

    kentang, tepung5tepungan, madu, sirup, permen, dan gula.

    b) Sumber &rotein +e7ani2 telur, susu, daging, ikan, ayam. !ahan akanan

    &engganti &rotein +e7ani .c) Sumber emak2 minyak kelapa, minyak jagung, minyak kedele, margarine

    rendah garam, mentega.

    d) Sumber Jitamin dan ineral

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    10/32

    e) Semua sayur dan buah, kecuali jika pasien mengalami hipekalemi perlu

    menghindari buah dan sayur tinggi kalium dan perlu pengelolaan khusus

    yaitu dengan cara merendam sayur dan buah dalam air hangat selama "

    jam, setelah itu air rendaman dibuang, sayurbuah dicuci kembali denganair yang mengalir dan untuk buah dapat dimasak menjadi stup

    buahcoktail buah.

    D. Bahan *akanan yan& Dihinari

    a) +indari sayur dan buah tinggi kalium karena pasien mengalami

    hiperkalemi. !ahan makanan tinggi kalium diantaranya adalah bayam,

    gambas, daun singkong, leci, daun pepaya, kelapa muda, pisang, durian,

    dan nangka.

    b) +indarimembatasi makanan tinggi natrium karena pasien mengalamiudema dan hipertensi. !ahan makanan tinggi natrium diantaranya adalah

    garam, vetsin, penyedap rasakaldu kering, makanan yang dia7etkan,

    dikalengkan dan diasinkan.

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    11/32

    BAB III

    *$T+D+,+GI

    A. -aktuEaktu pelaksanaan studi kasus mendalam dilaksanakan pada tanggal "'

    ei "#? 5 # Duni "#?, dimulai dari perencanaan hingga monitoring

    evaluasi pasien.. 6anggal "' ei "#?, melakukan pelaksanaan skrinning gizi ke pasien,

    me5;ecall "4 jam asupan makan pasien, menghitung status gizi pasien,

    menghitung kebutuhan gizi pasien, perencanaan diet, pengamatan

    asupan makanan, recall "4 jam asupan makan yang telah diberikan

    kepada pasien, dan monitoring dan evaluasi diet.". 6anggal 3# ei 5 # Duni "#?, pemorsian, pengamatan asupan

    makanan, recall ke pasien, monitoring dan evaluasi dietB. Temat

    Studi kasus dilaksanakan di ;uang Eijaya Kusuma $53 ;S/% dr.

    Soedono adiun.C. Cara Pen&umu%an Data

    . %ata identitas pasien diperoleh dengan cara 7a7ancara terhadap pasien

    dan keluarga pasien dan menggunakan buku status pasien (buku rekam

    medik) sebagai acuan untuk memperoleh data5data yang diamati.". %ata fisik, klinis, dan laboratorium diperoleh dari pencatatan dan

    pengamatan data buku status pasien (rekam medik).3. %ata antropometri diperoleh dengan pengukuran tinggi badan dari hasil

    konversi dari pengukuran tinggi lutut secara langsung dan data :

    (ingkar lengan atas) diperoleh dengan pengukuran secara langsung.4. %ata recall dan anamnesa diperoleh dengan 7a7ancara terhadap pasien

    dan keluarga pasien.*. %ata asupan makan di ;umah Sakit dan dari luar ;umah Sakit diperoleh

    dengan 7a7ancara terhadap pasien dan keluarga pasien dan observasi

    secara langsung.

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    12/32

    D. Bahan an A%at Stui Ka!u!%alam melakukan studi kasus ini bahan dan alat yang digunakan yaitu2. etline untuk mengukur tinggi lutut,

    ". &ita 0: untuk mengetahui 0: pasien,3. -orm skrinning gizi untuk mengetahui resiko masalah gizi pasien,4. -orm :suhan Gizi 6erstandar untuk menyusun ;encana :suhan Gizi,*. !uku rekam medik untuk mengetahui keadaan fisik, data klinis, dan data

    aboratorium pasien,?. %aftar susunan menu makan pasien ;S/% dr. Soedono adiun periode

    Danuari sd Duni "#?=. Standar diet 6K;&;G, tanpa !uah@. 6imbangan makanan.

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    13/32

    BAB I/

    0a!i%

    A. )e!ume Pro!e! A!uhan Gii Ter!tanar

    8ama &asien 2 6n. %imin 8o. ;egister 2??=#@*=

    /mur 2 ?4 th ;uang 2 EK$

    Denis Kelamin 2 aki5laki 6anggal ;S 2 "@ ei "#

    :lamat 2 Datisari ;6 "3 ;E " &ogalan 6anggal 9bservasi2 "' Duni "

    No

    SK+) A B C)I-A2AT *$DIS

    . &erubahan !erat !adan5 !erat !adan !ulan alu 2 :. 8aik !. 6etap C. Turun 3". &erubahan :supan akanan

    :. 6etap !. 6urun Saat asuk ;umah Sakit C. Turun Sebe%um *a!uk )umah Sakit3

    3. Gejala Gastrointestinal5 :noreksia (..) a, (...) 6idak5 ual (3)a, (...)6idak5 untah (3 ) a, (...)6idak5 %iare (L) a, (3) 6idak5 Konstipasi (L) a, (3) 6idak

    Kesimpulan:. !ila :da Gejala 6idak :da Gejala B. Bi%a Aa 456 Ge'a%a $. !ila :da 3 Gejala

    3

    4. &erubahan :ktifitas:. 8ormal !. ;ingan C. Bere!t

    3

    *. %iberikan %iet Khusus7:. 6idak B. 2a $.a %engan odifikasi 3?. &emeriksaan -isik Klinis

    5 0kterus2 :. :da B. Tiak Aa5 1dema :scites2 A. Aa !. 6idak :da5 Suhu2 :. 6inggi B. Norma%5 6ensi2 A. Tin&&i !. 8ormal

    :. !ila :da Gejala 6idak :da Gejala

    B. Bi%a Aa 456 Ge'a%a$. !ila :da 3 Gejala

    3

    =. Status Gizi 7:. !aik B.Kuran&8ebih $.!uruk9besitas 3Kesimpulan2 !eresiko asalah Gizi 2 Sedang 5 9 6;ingan2 !ila &ilihan :>4Sedang2 !ila &ilihan !>4 :tau !M$>4!erat2 !ila &ilihan $>4

    Sean&

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    14/32

    )$SU*$ P)+S$S ASU0AN GI:I T$)STANDA) (PAGT"

    8ama &asien 2 6n. %imin 8o. ;egister 2 ??=#@*=

    /mur 2 ?4 th ;uang 2 EK$

    Denis Kelamin 2 aki5laki 6anggal ;S 2 "@ ei "

    :lamat 2 Datisari ;6 "3 ;E " &ogalan 6anggal 9bservasi2 "' Duni "

    A!!e!ment

    Dia&no!a Gii (P$S" Inter;en!i Gii)encana

    *onitorin&$;a%ua!i

    Data Da!arIenti#ika!i

    *a!a%ah

    Dia&no!a *eik7$K% M +ipertensi

    Data Antroometri7/ 2 ?4 tahun0: 2 "4,= cm6 2 4* cm

    0: 2LILA Aktual

    LILA Standar N##F

    B24,7

    30,3x100

    B @,*F

    6! estimasi&ria 2B (",#"N6)H(#,#4N/)M?4,'

    B (",#" N 4*) H (#,#4 N ?4) M ?4,'B ('#,')5(",*?)M?4,'

    B *",*3 cm

    !!0 B (6!5##)

    B *",*3 5 ## B *",*3 kg

    Status Gizikurang

    NI.

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    15/32

    A!!e!ment

    Dia&no!a Gii (P$S" Inter;en!i Gii)encana

    *onitorin&$;a%ua!i

    Data Da!arIenti#ika!i

    *a!a%ah

    Data Biokimia 78atrium %arah B "4 mmol

    (82 3?54* mmol)+! B =,4 gd ( 82 45@ gd)Kalium %arah B ',## mmol

    (82 3,*5*, mmol)

    /reum B *4,= mgd(82 #54# mgd)$reatinin B #,@" mgd (82 #,?5,mgd)!/8 B ==,3 mgsl ('5"# mgdl)

    Data i!ik K%ini!7

    Sesak nafas (M), mual (M), muntah(M),

    lemas (M), odema (M)6% 2 ?### mm+gSuhu 2 3*,4 9c

    8adi 2 =" Nenit

    ;r 2 @ Nenit

    +b rendah (P)

    Kalium darahtinggi (Q)/reum tinggi

    (Q)$reatinin tinggi(Q)!/8 tinggi (Q)

    :danya

    odema

    6% tinggi (Q)

    NI.6>?9< kka%

    $$6B (4#5/) N !!0

    KS N ="

    B (4#5?4) N*",*3

    - $reatinin

    - !/8

    K%ini!7- odema- tekanan da

    Dietery 0i!tto- :supan0ntake

    akan.

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    16/32

    A!!e!ment

    Dia&no!a Gii (P$S" Inter;en!i Gii)encana

    *onitorin&$;a%ua!i

    Data Da!arIenti#ika!i

    *a!a%ah

    Dietery 0i!tory70a!i% )eca%%1 B '"@,@* Kkal (*#,*"F)& B "*,"? gr (?@,@F) B =,?' gr (43,3*F)K+ B ?* gr (4',@F)

    Kebia!aan *akan akan 3N Sehari

    8asi piring R ##grhari, 3N perhari

    &asien suka minum kopi lebih dari "N

    sehari dan minum teh pekat lebihdari 4N seminggu

    &asien suka mengkonsumsi ikan laut

    lebih dari @N seminggu danmengkonsumsi makanan yangbersantan kental 4N seminggu

    inum air putih 3 gelas hari

    )i@ayat Penyakit7Dahulu :" tahun yang lalu sudah pernah sakitginjalSekarang :$K% dengan +ipertensi

    +asil recall

    rendah

    Kebiasaanmakan danminum yangsalah

    NI.1.4.:supan oral tidakadekuat berkaitan dengan

    mual dan muntah ditandai

    dengan hasil recall

    :supan 1nergi (*#,*"F)C

    emak (?@,@F)C &rotein

    (43,3*F)C dan Karbohidrat

    (4',@F)

    8!... kebiasaan minumyang salah berkaitandengan gangguan fungsiginjal ditandai dengansuka minum teh pekatlebih dari 4N seminggu

    #,@" N="

    B =? N *",*3

    ==',#4

    B #,#'@ N *",*3

    B

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    17/32

    A!!e!ment

    Dia&no!a Gii (P$S" Inter;en!i Gii)encana

    *onitorin&$;a%ua!i

    Data Da!arIenti#ika!i

    *a!a%ah

    A&ama2 0slam

    Kebia!aan bero%ah ra&a2R "N seminggu

    diperbolehkan.- emotivasi intake makanan

    pasien4. *etoe7

    Konseling Gizi6. Sa!aran 7

    &asien %an Keluarga &asien9. -aktu 7

    "* enit. *ateri 2an& Di!amaikan2

    enjelaskan tujuan, prinsip dan

    syarat diet rendah protein, diet

    rendah garam dan diet gagal ginjal

    kronik

    enjelaskan makanan yang

    dianjurkan, dibatasi dan yang tidak

    diperbolehkan

    enjelaskan susunan makanan giziseimbang

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    18/32

    B. *onitorin& an $;a%ua!i

    6anggal :ntropometri

    !iokimia

    Klinik-isik %iet 1dukasi

    0dentifikasi

    asalah

    !aru

    ;encana 6inda

    anjut+asil 8ilai

    8ormal

    3# ei

    "#?

    0: 2 "4,=

    6 2 4*

    +b 2 ?,=

    gd

    !/8 2 ==,3

    mgd

    $reatinin 2

    @,''mgd

    8atrium2

    "*

    mmol

    Kalium 2

    ',"#

    mgd

    45@ gd

    '5"# mgd

    #,35

    ,3mgd

    3*54*

    mmol

    3,*5* mmol

    - ual (M)

    - muntah (M)- pusing (5)

    - 6% 2 ?###

    mm+g- Suhu B

    3?,*o$

    6K;&;G

    !uah

    6ingkat

    konsumsi

    energi 2**,*F

    protein 2

    *",?F

    lemak 2=3,*F

    K+ 2 4',*F

    emberi motivasi

    untuk

    meningkatkan

    nafsu makan

    - 8afsu makan

    menurun

    karena mual

    dan muntah- 6% tinggi

    1dukasi ten

    pentingnya asu

    gizi u

    penyembuhan pa

    emberikan mot

    pasien u

    meningkatkan n

    makan

    3 ei

    "#?

    0: 2 "4,=

    6 2 4*

    +b 2 ?,=

    gd

    $reatinin 2

    4,=*

    mgd

    !/8 2 *?,4

    mgd8atrium2

    "? mgd

    Kalium2

    =,?#

    mgd

    45@ gd

    #,?5,

    mgd

    '5"# mgd

    3*54*

    mmol

    3,*5* mmol

    - ual (M)

    - untah (5)- 6%2 ?###

    mm+g- SuhuB

    3?,*o$

    !6K;&;G

    !uah

    6ingkat

    konsumsi

    energi2=',@F

    protein2=',#"F

    lemak2*?, F

    K+ 2'#,3F

    - %apat

    menjalankan diet

    yang dianjurkan

    dengan baik dan

    benar.

    - !:K terasa

    sakit- $reatinin dan

    !/8 tinggi- 8afsu makan

    meningkat

    emberikan

    disesuaikan den

    kondisi pasien

    memantau

    laboratorium pasi

    # juni

    "#?

    0: 2 "4,=

    6 2 4*

    +b 2 =,'

    gd

    $reatinin 2

    @,*#

    mgd

    /reum 2

    45@ gd

    #,?5,

    mgd

    #54# mgd

    - ual (5)- untah (5)

    - &using (5)- 6%2 *###

    mm+g- Suhu2 3?,*o$

    !6K;&;G

    !uah

    6ingkat

    konsumsi

    energi2==,#F

    enjelaskan

    tentang

    pembatasan

    protein dalam

    makanan dan

    fungsinya untuk

    /reum 6inggi

    $reatinin

    6inggi

    emotivasi &asie

    untuk terus

    menjalankan diet

    yang sudah diberemperhatikan

    makanan yang ak

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    19/32

    '=,#

    mgd

    8atrium2

    3# mgd

    Kalium2

    *,=#

    mgd

    3*54*

    mgd

    3,*5*mmol

    protein2*3,3

    F

    lemak2 **,@F

    K+ 2@4,*F

    ginjal%apat

    menjalankan diet

    yang dianjurkan

    dengan baik

    dikonsumsi sesua

    anjuran dietemotivasi pasie

    untuk terus

    menjalankan diet

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    20/32

    BAB /

    P$*BA0ASAN

    A. )encana Inter;en!i Gii

    Tabe%.4 )encana Inter;en!i Gii

    Tan&&a% Diet Bentuk *akanan $uka!i3# ei "#? 6K;&;G !uah akanan unak otivasi :supan

    3 ei "#? 6K;&;G !uah akanan !iasa otivasi :supan

    juni "#? 6K;&;G !uah akanan !iasa %iet ;endah

    &rotein, %iet

    ;endah Garam

    ;encana 0ntervensi gizi yang diberikan pada pasien yaitu diet 6K;&;G

    (6inggi Kalori ;endah protein ;endah garam). &asien diberikan diet rendah

    protein dan rendah garam terkait dengan penyakit pasien dan tekanan darah

    pasien yang masih tinggi sehingga diberikan diet rendah garam. &rotein

    rendah karena ini berhubungan dengan fungsi ginjal pasien yang tidak lagi

    berfungsi dengan baik. %iet protein rendah diberikan agar tidak memberatkan

    kerja ginjal dan mengurangi terjadinya pengeluaran produk sisa metabolisme

    (ureum dan kreatinin). %iet rendah protein yang diberikan ini diutamakan

    protein dengan nilai biologik tinggi yaitu protein he7ani dan membatasi protein

    nabati. &ada a7alnya pasien diberikan makanan dalam bentuk lunak karena

    adanya mual dan muntah tetapi karena kondisi pasien yang sudah sedikit

    membaik dan keinginan pasien untuk mengonsumsi makanan dalam bentuk

    biasa terutama untuk makanan pokoknya pasien lebih memilih mengonsumsi

    nasi dibandingkan bubur. &asien juga diberikan motivasi agar meningkatkan

    asupan makanan karena hal tersebut sangat mendukung kesembuhan pasien.

    8afsu makan pasien menurun sehingga menyebabkan makanan yang

    disajikan hanya mampu dikonsumsi *#F dari yang disajikan. asalah mual

    dan muntah membuat pasien sulit untuk menghabiskan seluruh makanan yangdisajikan. /ntuk memotivasi pasien, maka diberikan konseling dan edukasi

    kepada pasien dan keluarga pasien tentang diet ;endah &rotein, dan diet

    ;endah Garam. &emberikan edukasi tersebut berkaitan dengan penyakit

    pasien yang membutuhkan diet ;& dan ;G. Konseling dan edukasi tidak

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    21/32

    hanya diberikan kepada pasien, namun juga diberikan kepada keluarga

    pasien.

    1. 0a!i% *onitorin& Skrinin& Gii

    a" Perkemban&an Pen&ukuran AntroometriSetelah dilakukan pengukuran data antropometri selama 3 hari diperoleh

    hasil sebagai berikut 2

    6abel 3. +asil &engukuran :ntropometri

    Tan&&a% 0a!i% Pen&ukuran

    "' ei "#? : 2 "4,= (Status Gizi Kurang)6 2 4* cm

    3# ei "#? : 2 "4,= (Status Gizi Kurang)6 2 4* cm

    3 ei "#? : 2 "4,= (Status Gizi Kurang)

    6 2 4* cm# Duni "#? : 2 "4,= (Status Gizi Kurang)

    6 2 4* cm

    &engukuran antropometri pada pasien dilakukan dengan cara

    mengukur 0: dan 6inggi lutut pasien. &engukuran tersebut dilakukan

    karena pasien tidak mampu berdiri untuk perhitungan 6 didapat hasil bah7a

    perkiraan tinggi badan pasien *",*3 cm. +asil monitoring selama 3 hari

    kedepan bah7a tidak ada terjadi penambahan pada pengukuran

    antropometri 0:. Salah satu cara menilai status gizi adalah dengan

    mengukur ingkar engan :tas (0:).

    b" Perkemban&an Pemerik!aan Biokimia8,aboratorium

    6abel !erdasarkan +asil /ji aboratorium yang dilaksanakan Selama 3 +ari

    pengamatan diperoleh hasil sebagai !erikut 2

    6abel 4. +asil &engukuran aboratorium

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    22/32

    Data

    %aboratoriu

    m

    A!!e!men

    t

    4 *ei

    41=

    Tan&&a% Pen&ukuran Ni%ai

    Norma%6 *ei

    41=

    61 *ei

    41=

    1 Juni

    41=

    +b =,4 gdl ?,= gdl ?,= gdl =,' gdl 4 H @

    gdl

    $reatinin #,@" mgdl @,''

    mgd

    4,=*

    mgdl

    @,*#

    mgdl

    #,35,3

    mgdl

    !/8 ==,3 mgdl *?,4

    mgdl

    *?,4

    mgdl

    5 '5"# mgdl

    /reum *4,= mgdl 5 5 '=,#

    mgdl

    #54#

    mgdl

    Kalium darah ',## mgdl ',"#

    mgdl

    =,?#

    mgdl

    *,=#

    mgdl

    3,*5*

    mgdl+asil pemeriksaan biokimia pada pasien sebelum dilakukan

    0ntervensi selama tiga hari diantaranya adalah Kadar +b didapat =,4 gd,

    hasil ini menunjukkan bah7a pasien memiliki kadar hemoglobin yang rendah.

    &ada hari ketiga setelah intervensi dilakukan pemeriksaan didapat hasil

    bah7a kadar +b mengalami kenaikan yaitu =,' gdl, kenaikan kadar +b

    tersebut dikarenakan pasien mendapat transfusi darah sebanyak " kolf.

    pemeriksaan lain pada $reatinin menunjukkan hasil #,@" mgd, pada hari

    ketiga kadar $retinin mengalami penurunan sebesar @,*# mgd, dan padakadar /reum sebelum dilakukan 0ntervensi didapat *4,= mgdl, setelah

    dilakukan intervensi selama tiga hari kadar ureum mengalami penurunan

    yaitu '=,# mgdl. Selain itu sebelum dilakukan intervensi pada kalium darah

    didapat hasil ',## mgdl, dan setelah dilakukan intervensi selama tiga hari

    hasil laboratorium pada kalium darah mengalami penurunan yaitu *,=# mgdl.

    :danya terapi diit rendah protein pada pasien menyebabkan turunnya

    kadar ureum, creatinin, dan kalium darah serta adanya terapi hemodialisa

    pada hari kedua intervensi menyebabkan turunnya kadar ureum, kreatinindan kalium darah.

    &enyebab utama anemia pada pasien Gagal ginjal kronik adalah

    kehilangan darah pada saat dialisis, terutama hemodialisis dan yang akan

    menyebabkan defisiensi besi. &asien5pasien hemodialisis dapat kehilangan 3

    5* gr besi per tahun, sehingga pada pasien5pasien dialisis kehilangan besi

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    23/32

    #5"# kali lebih banyak. anemia terjadi karena akibat eritropoetin yang tidak

    adekuat, memendeknya usia sel darah merah, defisiensi nutrisi dan

    kecenderungan untuk mengalami perdarahan akibat status uremik pasien,

    terutama dari saluran gastrointestinal. 1ritropoetin, suatu subtansi normalyang diproduksi oleh ginjal menstimulasi sum5sum tulang untuk

    menghasilkan sel darah merah. &ada gagal ginjal, produksi eritropoetin

    menurun dan anemia berat terjadi ,disertai keletihan, agina dan nafas sesak.c" Perkemban&an Pemerik!aan i!ik8K%ini!

    ) &emeriksaan Klinis

    !erdasarkan hasil pengamatan terhadap klinis pasien selama

    pengamatan berlangsung diperoleh hasil sebagai berikut 2

    6abel *. &emeriksaan Klinis &asienJeni!

    Pemerik!aan

    0a!i% Pemerik!aan

    4 *ei

    41=

    6 *ei 41= 61 *ei 41= 1 Juni

    41=Suhu 3*,4o$

    3?,4 o$ 3?,*o$ 3?,*o$

    6% ?###

    mm+g

    ?###

    mm+g

    ?###

    mm+g

    *###

    mm+g

    !erdasarkan hasil pengamatan salama 3 hari didapatkan hasil bah7a

    perkembangan untuk suhu pasien baik. Sedangkan pada hari sebelumintervensi tekanan darah pasien yaitu ?### mm+g. 6ingginya tekanan

    darah tersebut dikarenakan pasien susah beristirahat pada malam hari.

    &ada hari pertama dan hari kedua tekanan darah pada pasien yaitu

    ?### mm+g tekanan darah tersebut juga disebabkan kurangnya

    beristirahat pada malam hari. 8amun pada hari ketiga intervensi, tekanan

    darah pada pasien mengalami penurunan yaitu *### mm+g, tekanan

    darah pada pasien tersebut turun disebabkan pasien sudah dapat

    beristirahat pada malam hari.&ada pasien dengan $K%, tekanan darah meningkat disebabkan

    karena kelebihan cairan dan produksi hormon vasoaktif oleh ginjal melalui

    renin angiotensin system, dan menghambat proses penyaringan dalam

    ginjal bekerja dengan baik. Kondisi ini merusak ginjal dengan menekan

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    24/32

    pembuluh darah kecil dalam organ tersebut. +al ini akan menyebabkan

    tingginya tekanan darah pada pasien. /ntuk itu terapi diit rendah garam

    tetap diberikan. Sebaliknya, hormon5hormon yang lain menjadi berkurang

    produksinya. +al ini menyebabkan tubuh kekurangan darah, lelah dan jugarapuh tulang.

    ") &emeriksaan -isik

    6abel ?. &erkembangan -isik &asien Selama 3 +ari

    Denis

    &emeriksaan

    +asil &emeriksaan

    "' ei "#? 3# ei "#?3 ei

    "#?

    # Duni

    "#?

    Keadaan /mum &using, ual,

    dan muntah

    ual dan

    muntah

    ual !aik

    +asil pengamatan perkembangan fisik pada pasien dapat diketahui

    bah7a keadaan fisik pasien mengalami perubahan mulai dari a7al

    pengamatan sampai akhir pengamatan. Kondisi fisik pasien semakin

    membaik. &ada tanggal "' ei "#? keadaan umum pasien pusing, mual

    dan muntah dikarenakan tekanan darah pada pasien yang tinggi. &ada

    tanggal 3# ei "#? keadaan umum pasien masih mual dan muntah yang

    disebabkan terjadi penurunan pada kadar +b dan tekanan darah yang belum

    ada perubahan. dan pada tanggal 3 ei dan # Duni "#? keadaan umumpasien membaik dikarenakan pasien mendapat transfusi darah dan pasien

    melakukan hemodialisa pada tanggal 3 ei "#?.

    B. 0a!i% *onitorin& an $;a%ua!i

    . &engetahuan atau pemahaman diet pasien hasil konseling1dukasi GiziKonseling dan edukasi dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien,

    hal ini dilakukan supaya keluarga yang mera7at pasien juga meningkatkan

    pengetahuannya mengenai diet yang dijalani pasien.

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    25/32

    %alam proses konseling terhadap pasien dan keluarga, keluarga

    pasien mengerti serta paham terhadap materi yang diberikan edukator,

    selain itu keluarga pasien juga mau menerima masukan dari edukator.

    onitoring pasien studi kasus berlangsung mulai tanggal "' ei "#?(sebagai pra pengamatan), 3# ei 5 # Duni "#" (sebagai pengamatan

    +ari 0, +ari 00 dan +ari ke5000), yang meliputi monitoring terhadap asupan

    makan pasien (konsumsi energi dan zat5zat gizi pasien), perkembangan

    antropometri, perkembangan pemeriksaan laboratorium dan

    perkembangan fisik klinis pasien.

    4. Kon!um!i $ner&i an :at Gii

    6ingkat konsumsi energi dan zat gizi adalah asupan zat gizi pasien

    selama dira7at dirumah sakit dibandingkan dengan kebutuhan dan disusunberdasarkan siklus men yang berlaku. &elaksanaan studi kasus dengan

    memberikan makanan sesuai kondisi pasien berlangsung mulai tanggal 3#

    ei5# Duni "#?. /ntuk menghitung tingkat konsumsi menggunakan

    rumus2

    6ingkat konsumsi

    asupanintake energi dan zat gizi per h ari

    kebutuh anenergidan zat gizi per h ari x100

    6abel ". Kriteria tingkat konsumsi berdasarkan Eidya Karya &angan Gizi,

    "##4

    %iatas Kebutuhan "#F

    8ormal '#5''F%efisit ;ingan @#5@'F

    %efisit Sedang =#5='F%efisit !erat A=#F

    Konsumsi makanan ditujukan untuk mengetahui tingkat asupan

    energi dan zat gizi pasien selama pengamatan. &engamatan ini bertujuan

    untuk mengetahui tingkat asupan energi dan zat gizi pasien. :supan

    makanan pasien didapatkan dari recall "4 jam.

    6abel 3. onitoring :supan 1nergi dan Tat Gizi &asien Selama 3 +ari

    Kebutuhan $ner&i(kka%"

    Protein(&r"

    ,emak(&r"

    K0(&r"

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    26/32

    .@3@,4* 3?,= 4#,@ 33,3

    :supan hari #"," ',3" 3# ?4

    &ersentase **,*F *",?F =3,*F 4',*F

    :supan hari " 4?@,= "',#= "",' "@3

    &ersentase =',@F =',#"F *?,F '#,3F:supan hari 3 4*,= ',*= "",@ "@#

    &ersentase ==,#F *3,3F **,@F @4,*F:supan energi dan zat gizi yang diketahui dengan cara melihat

    langsung jumlah asupan setelah pasien makan (7aste) dan melakukan

    recall kemudian hasil tersebut dihitung dan dianalisa. +asil analisa

    dibandingkan dengan kebutuhan pasien untuk mengetahui asupan makan

    pasien.

    a. Tin&kat Kon!um!i $ner&i

    Hari 1 Hari 2 Hari 30

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    1400

    1600

    1800

    2000

    Asupan Energi

    %iagram .6ingkat Konsumsi 1nergi Selama 3 +ari 0ntervensi

    &ada diagram , dapat ditunjukkan bah7a tingkat konsumsi energi

    pasien selama tiga hari berada diba7ah @3@,4 kalori. 6ingkat Konsumsi

    pasien selama tiga hari intervensi termasuk dalam kategori defisit karena

    diba7ah =#F (%epkes, ''#). &ada hari pertama konsumsi energi pasien

    sebesar .#"," Kalori (**,* F), konsumsi energi pasien pada hari kedua

    mengalami peningkatan sebesar .4?@,= Kalori (=',@F), dan pada hari ketiga

    .4*,= Kalori (==F). ;ata5rata konsumsi pasien selama 3 hari intervensi

    adalah ."'@,@ kalori (=#,?F). Selama masa pengamatan 3 hari intervensi,

    tingkat konsumsi yang defisit berkaitan dengan kondisi pasien dengan nafsu

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    27/32

    makan menurun karena pasien mual dan muntah. enurut :lmatsier "##4,

    energi bagi tubuh sangat bermanfaat untuk menggerakkan tubuh juga untuk

    proses metabolisme didalam tubuh, jika energi didalam tubuh kita tidak ada

    atau telah habis, maka tubuh akan lemas dan tidak dapat melakukan aktifitas(:lmatsier, "##4).

    b" Tin&kat Kon!um!i Protein

    Hari 1 Hari 2 Hari 30

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    Asupan Protein

    %iagram ". 6ingkat Konsumsi &rotein Selama 3 +ari 0ntervensi

    &ada diagram ", dapat ditunjukkan bah7a tingkat konsumsi protein

    pasien selama tiga hari berada diba7ah =#F dan berada dalam kategori

    defisit. &ada hari pertama konsumsi protein pasien sebesar ',3" gr (*",?F),

    konsumsi protein pada hari kedua mengalami peningkatan yaitu sebesar

    "',#= gr (=',#"F), dan konsumsi protein pada hari ketiga mengalami

    penurunan yaitu sebesar ',*= gr (*3,3F). ;ata5rata konsumsi protein

    selama 3 hari adalah "",? gr (?F). Selama proses pengamatan konsumsi

    protein pada pasien masih kurang, karena hanya mampu menghabiskan

    setengah dari makanan yang disajikan. &rotein mempunyai fungsi yang

    penting bagi tubuh antara lain pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan

    ikatan5ikatan essensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara

    netralitas tubuh, pembentukan antibodi, dan mengangkut zat5zat gizi sumber

    energi (:lmatsier, "##3).

    Dika pasien tidak mengkonsumsi makanan sumber protein secara

    cukup, maka fungsi protein dalam tubuh pasien akan menurun. Dumlah dan

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    28/32

    jenis protein yang diberikan pada pasien $K% pre dialisis dalam bentuk diet

    ;endah &rotein sangat penting untuk diperhatikan karena protein berguna

    untuk mengganti jaringan yang rusak, membuat zat antibodi, enzim dan

    hormon, menjaga keseimbangan asam basa, air, elektrolit, sertamenyumbang sejumlah energi tubuh.

    c" Tin&kat Kon!um!i ,emak

    Hari 1 Hari 2 Hari 30

    10

    20

    30

    40

    50

    Asupan Lemak

    %iagram 3. 6ingkat Konsumsi emak Selama 3 +ari 0ntervensi

    &ada diagram tiga, Konsumsi lemak masih berada diba7ah =#F

    termasuk dalam kategori defisit. &ada hari pertama konsumsi lemak sebesar

    3# gr (=3,*F). &ada hari kedua konsumsi lemak mengalami penurunan

    sebesar "",' gr (*?,F), serta pada hari ketiga intervensi konsumsi lemak

    juga menurun yaitu sebesar "",@ gr (**,@F). ;ata5rata konsumsi lemak

    selama 3 hari intervensi adalah "",3 (?F).

    Konsumsi lemak pada pasien masih defisit artinya, kebutuhan tubuh

    pada lemak masih kurang, sehingga sangat diperlukan untuk memotivasi

    pasien untuk dapat menghabiskan makanan yang sudah di sajikan. &ada

    pengamatan pasien selama 3 hari, konsumsi zat gizi lemak masih diba7ah

    dari kebutuhan yang dianjurkan. +al itu disebabkan karena pasien

    mengalami penurunan nafsu makan.

    " Tin&kat Kon!um!i Karbohirat

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    29/32

    Hari 1 Hari 2 Hari 30

    50

    100

    150

    200

    250300

    350

    Asupan Karbohidrat

    %iagram 4. 6ingkat Konsumsi Karbohidrat Selama 3 +ari 0ntervensi

    &ada diagramam 4, dapat diketahui konsumsi karbohidrat selama tiga

    hari intervensi masih berada diba7ah 33,3 gr (##F), yaitu berada diba7ah

    =#F. &ada hari pertama konsumsi karbohidrat ?4 gr (4',*F), pada hari

    kedua konsumsi karbohidrat mengalami kenaikan sebesar "@3 gr ('#,3F),

    pada hari ketiga konsumsi karbohidrat yaitu sebesar "@# gr (@4,*F).Karbohidrat merupakan sumber utama bagi manusia. &ada

    pengamatan selama 3 hari, konsumsi karbohidrat pada pasien masih berada

    dalam kategori defisit sedang. ;ata5rata tingkat konsumsi karbohidrat pasien

    yaitu "4",3 gr (=3,F). %ari tingkat konsumsi pasien tersebut masih

    tergolong rendah. +al tersebut disebabkan karena nafsu makan pasien yang

    masih kurang dan tidak menghabiskan makanan yang sudah disediakan.

    padahal asupan karbohidrat sangat diperlukan sebagai salah satu

    penyumbang energi dalam tubuh, selain itu untuk mencapai berat badan

    normal kebutuhan karbohidrat sangatlah diperlukan asupan yang sesuai

    kebutuhan tubuh.

    e" Tin&kat Kon!um!i Natrium

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    30/32

    Hari 1 Hari 2 Hari 30

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    Asupan Natrium

    %iagram *.6ingkat Konsumsi 8atrium Selama 3 +ari 0ntervensi

    &ada diagram *, dapat diketahui tingkat konsumsi natrium selama 3

    hari intervensi, konsumsi natrium pada hari adalah *@,?= mg (',=F), pada

    hari kedua intervensi tingkat konsumsi natrium adalah '=,*? mg (?,"F), dan

    pada hari ketiga intervensi tingkat konsumsi natrium sebesar *4,@' mg

    (',F). 6ingkat konsumsi natrium selama 3 hari intervensi masih berada

    dalam rentang batas natrium yang diperbolehkan dalam syarat diit rendah

    garam 0 yaitu ?##5@## mghari. Sumber dari natrium rendah garam 00 adalah

    dari bahan makanan, pada proses pengolahan diperbolehkan mengkonsumsi

    garam yaitu hanya I sdt garam (" gr).

    8atrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular tubuh yang

    mempunyai fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam basa tubuh,

    serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. :supan makanan

    sehari5hari umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada yang

    dibutuhkan tubuh. %alam keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan

    tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga terdapat

    keseimbangan. 6ujuan diet rendah garam adalah membantu menghilangkan

    retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah

    pasien hipertensi. (:lmatsier, "##')

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    31/32

    e" Tin&kat Kon!um!i Ka%ium

    Hari 1 Hari 2 Hari 30

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    Asupan Kalium

    %iagram ?. 6ingkat Konsumsi Kalium selama 3 +ari intervensi

    &ada diagram ? ditampilkan bah7a tingkat konsumsi kalium selama 3

    hari intervensi, &ada hari pertama intervensi konsumsi kalium sebesar 44@,@

    mg, pada hari kedua sebesar ?*,= mg, serta pada hari ketiga konsumsi

    kalium sebesar "'",4 mg.

    C. Ana%i!a Pe%ak!anaan an 0a!i% Kon!e%in& Gii

    1 Pe%ak!anaan

    &ada proses pelaksanan konsultasi pasien diberikan penjelasan

    tentang diet 6inggi 1nergi ;endah dan &rotein ;endah Garam Selain itu

    diberikan penjelasan mengenai tujuan, prinsip, dan syarat diet 6K;&;G

    serta memberikan informasi tentang bahan makanan yang boleh dan tidak

    boleh dikonsumsi.

    4 0a!i%

    +asil yang diperoleh setelah dilakukan konsultasi gizi yaitu pasein

    sudah memahami penjelasan tentang diet yang diberikan. Keluarga

    pasien juga telah mengerti bahan makanan yang boleh dan tidak boleh

    dikonsumsi terkait dengan kondisi penyakit pasien. Keluarga pasien siap

    merubah pemberian makanan dengan memperhatikan makanan yang

    diperbolehkan untuk pasien.

  • 7/26/2019 Bab III-IV Terbaru Hari Ini

    32/32

    BAB /IP$NUTUP

    A. K$SI*PU,AN

    . &asien didiagnosa $K% dengan +ipertensi dan diberikan 6K;&;G (6inggi

    Kalori ;endah &rotein dan ;endah Garam)

    ". :supan makanan (meliputi energi, protein, lemak, dan karbohidrat) pasien

    masih belum mencapai kebutuhan karena nafsu makan pasien yang masih

    kurang.

    3. &engukuran antropometri selama tiga hari sama tidak mengalami perubahan.

    4. &emeriksaan biokimi /reum dan kreatinin masih melebihi batas normal.

    *. &emeriksaan fisik pasien untuk tensi yang tidak stabil, masih melebihi batas

    normal.

    !. S:;:8

    . &erlunya memperhatikan kondisi pasien dan daya terima pasien terhadap

    makanan (meliputi nafsu makan, mual, muntah) agar diet yang diberikan

    dapat dikonsumsi pasien.

    ". Sebaiknya untuk pasien tetap termotivasi untuk mematuhi diet dan

    mengonsumsi makanan gizi seimbang.