BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di...

34
64 BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK SOLIDARITAS DI KOMUNITAS 3.1 Pengantar Bab ini akan menjawab pertanyaan rumusan masalah penelitian dengan mengaitkan temuan penelitian dengan konsep dari interaksi sosial dan solidaritas. Dalam bab ini terdiri dari 4 sub-bab, yang pertama dimulai dari membahas interaksi sebagai dasar terbentuknya Bekasi Berkebun, pola interaksi yang terjalin pada anggota di komunitas Bekasi Berkebun, faktor pendorong dan penghambat proses interaksi sosial dan juga melihat relasi interaksi sosial atas solidaritas di komunitas.. 3.2 Interaksi sebagai Dasar Terbentuknya Komunitas Interaksi sosial terjadi melalui suatu hubungan timbal balik antara kedua belah pihak. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. Oleh karena itu, apapun yang dilakukan oleh individu ditengah masyarakat untuk menciptakan suatu kegiatan yang bisa bersatu dengan individu lainnya dan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan bersama merupakan tindakan yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dimasyarakat secara umum.

Transcript of BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di...

Page 1: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

64

BAB III

INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK

SOLIDARITAS DI KOMUNITAS

3.1 Pengantar

Bab ini akan menjawab pertanyaan rumusan masalah penelitian dengan

mengaitkan temuan penelitian dengan konsep dari interaksi sosial dan solidaritas.

Dalam bab ini terdiri dari 4 sub-bab, yang pertama dimulai dari membahas interaksi

sebagai dasar terbentuknya Bekasi Berkebun, pola interaksi yang terjalin pada anggota

di komunitas Bekasi Berkebun, faktor pendorong dan penghambat proses interaksi

sosial dan juga melihat relasi interaksi sosial atas solidaritas di komunitas..

3.2 Interaksi sebagai Dasar Terbentuknya Komunitas

Interaksi sosial terjadi melalui suatu hubungan timbal balik antara kedua belah

pihak. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang

menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia,

maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. Oleh karena itu, apapun yang

dilakukan oleh individu ditengah masyarakat untuk menciptakan suatu kegiatan yang

bisa bersatu dengan individu lainnya dan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

bagi kehidupan bersama merupakan tindakan yang sesuai dengan norma dan nilai yang

berlaku dimasyarakat secara umum.

Page 2: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

65

Pada awal pembentukan Bekasi Berkebun sebagai sebuah sebagai sebuah

komunitas yang mempunyai visi semangat positif dengan program urban farming yang

diusungnya, interaksi menjadi dasar dalam pembentuknnya. Melalui interaksi di sosial

media twiiter saat itu, para penggagas awal Bekasi Berkebun dapat bertemu dan

kemudian membentuk komunitas berkebun regional Bekasi yaitu Bekasi Berkebun.

Pada saat itu Chaerul rasyid dan Cherly selaku penggagas awal Bekasi Berkebun yang

tergabung dalam media sosial twitter dari @IDBerkebun mengajak para pengikut dari

akun tersebut yang berdomisili di Kota Bekasi untuk membuat komunitas Berkebun

regional Bekasi.

“jadi saya waktu itu sama mba cherly punya inisiatif untuk ngebentuk

komunitas berkebun di Bekasi. Selain hobi kita sama yaitu berkebun kita juga

ngeliat kalo di Bekasi ini semrawut banyak lahan-lahan yang ga ke pakai.

Yaudah kita hubungin deh admin twitter dari komunitas Indonesia Berkebun

untuk ngebantu kita nyariin anggota karna banyak dari followersnya itu orang

bekasi yang punya minat dan hobi berkebun.”45

Adanya kontak dan komunikasi yang terjalin antar individu membentuk suatu

tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan suatu tindakan yang diwujudkan dalam

perilaku nyata, sehingga dapat dibayangkan dan diingat. Suatu tindakan sosial selalu

mencirikan perbuatan yang terlihat, terdengar, dirasakan, atau disikapi dengan cara

tertentu sehingga dapat diingat kemudian dapat dibayangkan mengenai suatu akibat

yang bakal terjadi. Interaksi sosial tanpa perbuatan nyata bukan merupakan interaksi

45 Hasil Wawancara dengan Chaerul Rasyid (inisiator Bekasi Berkebun), pada tanggal 25 Juni 2017

Page 3: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

66

sosial, karena interaksi sosial merupakan proses dinamis yang menunjukan kebiasaan

berhubungan antara individu dengan individu lainnya.

“di twitter Bekasi Berkebun waktu itu kita sering berinteraksi dengan followers,

seringnya kita beinteraksi dan mulai banyaknya followers dari Bekasi Berkebun,

itu nandain bahwa komunitas ini udah mulai di kenal. Setelah itu kita nentuin

untuk kopdar pertama dan ngebahas keberlanjutan komunitas Bekasi Berkebun

kedepannya.”46

Kontak dan komunikasi yang terjalin yang menghubungkan para penggagas

saat itu merupakan kontak sosial yang bersifat tidak langsung, karena kontak terjadi

melalui media perantara yaitu media sosial twitter. Komunikasi antar penggagas awal

saat itu membentuk suatu reaksi atas persepsi bersama dan keinginan bersama yang

berbentuk suatu tindakan sosial. Tindakan sosial yang terjadi atas interaksi yang

terjalin dalam media sosial twitter saat itu yaitu dilaksanakannya tanam perdana atau

kopdar perdana para inisiator Bekasi Berkebun saat itu. Tanam perdana atau kopdar

perdana tersebut juga menandakan berdirinya Bekasi Berkebun sebagai komunitas

berkebun regional Bekasi.

46 Hasil Wawancara dengan Chaerul Rasyid (Inisiator Bekasi Berkebun), pada tanggal 25 Juni 2017

Page 4: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

67

Gambar 3.1:

Twitter Bekasi Berkebun

Sumber: Twitter.com, 2017

3.3 Pola Interaksi Sosial Anggota Komunitas Bekasi Berkebun

Interaksi sosial merupakan suatu proses yang dapat memberikan pola

interaksinya. Pola interaksi merupakan bentuk jalinan interaksi yang bersifat dinamis

dan mempunyai pola tertentu. Pola interaksi mempunyai ciri antara lain tidak mengenal

waktu, Berarti interaksi sosial dapat terjadi dimanapun dan kapanpun dan dapat

berakibat positif atau negatif kepada pelakunya. Dalam komunitas Bekasi Berkebun

sebelum interaksi anggota di komunitas membentuk suatu pola, terdapat proses-proses

dalam pembentukannya. Interaksi anggota di dalam komunitas Bekasi Berkebun

digambarkan melalui skema berikut:

Page 5: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

68

Skema 3.1:

Interaksi Sosial Anggota Komunitas Bekasi Berkebun

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

Sesuai dengan skema interaksi anggota pada komunitas Bekasi Berkebun yang

sudah digambarkan diatas, maka dapat dideskripsikan interaksi yang terjalin pada

anggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi

yang terjalin antara anggota dengan anggota lain di dalam komunitas, kedua, interaksi

anggota dengan komunitas, ketiga, interaksi anggota dengan masyarakat diluar

komunitas, dan keempat interaksi dengan anggota dengan komunitas lain. Pada

interaksi anggota dengan anggota lain dalam komunitas dan interaksi anggota dengan

komunitas merupakan bentuk interaksi yang terjalin di dalam ruang lingkup komunitas,

Interaksi Sosial Anggota

Komunitas Bekasi Berkebun

Kontak Komunikasi

Antar Pribadi

Anggota

Interaksi yang

Terjadi diluar

Komunitas

Anggota dengan

Komunitas

Anggota dengan

masyarakat

diluar komunitas

Angggota

dengan

komunitas lain

Interaksi yang

Terjadi dalam

Komunitas

Page 6: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

69

sedangkan untuk interaksi anggota dengan masyarakat diluar komunitas dan interaksi

anggota dengan komunitas lain merupakan bentuk interaksi yang terjalin diluar lingkup

komunitas.

3.3.1 Interaksi yang Terjadi di dalam Komunitas

Interaksi merupakan sebuah cara dalam membentuk sebuah hubungan.

Dalam mekanismenya, interaksi ini dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan yang

mengakibatkan munculnya beberapa fenomena. Dasar pembentukan interaksi

yang terjalin di dalam ruang lingkup komunitas di gambarkan dalam skema

berikut:

Skema 3.2:

Dasar Terbentuknya Interaksi di dalam Komunitas

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

Pada interaksi di dalam komunitas, pertama didasari dari adanya minat

yang sama antara anggota dengan anggota lain. Minat yang sama tersebut

mendorong kuatnya rasa persahabatan anat anggota didalam komunitas. Hal

Interaksi di dalam

Komunitas

Minatyang Sama

Budaya komunitas

Page 7: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

70

tersebut terlihat pada saat individu meminta bantuan atau mengajak individu lain

untuk membantu menanam tanaman produktif dirumahnya, fenomena tersebut

diluar atas nama komunitas melainkan rasa persahabatan yang terjalin antara

anggota dan anggota lain di komunitas Bekasi Berkebun, hal tersebut tidak

masuk didalam program komunitas melainkan atas tindakan persahabatan antar

anggota. Lalu hubungan kekerabatan antar anggota juga terlihat pada saat

anggota dan anggota lainnya menghabiskan waktu bersama diluar, seperti

hangout atau hanya sekedar minum kopi bersama sambil berbincang mengenai

apapun. Secara tidak langsung hal tersebut bisa menjadi suatu yang mengikat

antara individu dengan individu lain didalam komunitas.

”kalo interaksi anggotanya sih kita biasanya nongkrong bareng minum kopi

hangout ya ngabisin waktu bersama. Dan kadang juga diantara kita ada yang

minta bantuan untuk menanam tanaman yang mau ditanam karna mungkin dia

kesulitan atau kurang mengerti, tapi itu sih terjadi atas nama personal bukan

komunitas.”47

Dan yang kedua, interaksi yang terjadi didalam komunitas didasari dari

adanya budaya di dalam komunitas. Budaya di dalam komunitas mencakup

misalnya jadwal rutin, aturan dengan tata cara yang ditentukan komunitasnya

yang berupa peraturan di dalamnya, dan segala akibat dari hubungan yang

merupakan tanggung jawab bersama. Dengan adanya budaya di dalam

komunitas, interaksi dapat terjalin terus menerus dan dapat menimbulkan

47 Hasil Wawancara dengan Chairul Ruskandi (Kepala Divisi Ekologi), pada Tanggal 15 Juni 2017

Page 8: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

71

kesadaran atas tanggung jawab yang dimiliki oleh anggota terhadap

komunitasnya.

3.3.2 Interaksi yang Terjadi di luar Komunitas

Interaksi yang terjadi diluar komunitas adalah interaksi yang melibatkan

anggota dengan masyarakat di luar komunitas dan komunitas lain yang memiliki

tujuan yang sama dalam mencapai visi misinya. Dasar terbentuknya Interaksi di

luar komunitas digambarkan dalam skema berikut:

Skema 3.3:

Dasar Terbentuknya Interaksi di luar Komunitas

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

Interaksi anggota komunitas tidak hanya terjadi pada ruang lingkup

komunitas melainkan interaksi juga terjadi diluar komunitas. Pada interaksi yang

terjadi di luar komunitas, pertama didasari dari visi misi komunitas Bekasi

Berkebun. Bekasi Berkebun memiliki visi misi menyebarkan semangat positif

terhadap kepedulian lingkungan dan lebih khusus mengajak masyarakat luas

Interaksi diluar

komunitas

Visi-misi komunitas

Program Kolaborasi

Page 9: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

72

dalam hal ini masyarakat kota Bekasi untuk memanfaatkan lahan tidur yang tidak

terpakai untuk ditanami tanaman yang produktif. Visi misi tersebut berupa

kampanye dan edukasi yang di berikan kepada sekolah, perusahaan, maupun

pihak-pihak yang bersedia lahannya untuk di jadikan lahan produktif.

Lalu yang kedua, interaksi yang terjadi di luar komunitas terbentuk didasari

oleh program-program kolaborasi antara komunitas Bekasi Berkebun dengan

komunitas lain yang mempunyai tujuan sama dalam kepedulian terhadap

lingkungan di Kota Bekasi. Disini anggota komunitas Bekasi Berkebun berbaur

dan bekerjasama dengan komunitas lain dalam menjalankan program-program

yang di usung bersama demi pencapaian visi-misi antar komunitas itu sendiri.

Hubungan interaksi sosial anggota komunitas merupakan hubungan yang

terbentuk berdasarkan atas interaksi yang terjadi, baik di dalam komunitas maupun di

luar komunitas. Interaksi sosial anggota komunitas Bekasi Berkebun yang sudah

dijelaskan tersebut terjalin terus menerus sebagai sebuah proses interaksi yang terjadi

pada anggota di komunitas Bekasi Berkebun, proses tersebut membentuk suatu pola

yang dimana itu merupakan pola interaksi yang terjadi pada anggota komunitas Bekasi

Berkebun. Pola interaksi anggota komunitas Bekasi Berkebun dapat di gambarkan

melalui skema berikut:

Page 10: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

73

Skema 3.4:

Pola Interaksi Sosial Anggota di Komunitas Bekasi berkebun

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

Pola interaksi anggota di komunitas Bekasi Berkebun di dasari dari beberapa

faktor yaitu pertama, adanya minat yang sama antara anggota dengan anggota lain,

kedua budaya di dalam komunitas, ketiga visi misi komunitas, dan keempat program

kolaborasi. Faktor-faktor tersebut merupakan dasar dalam interaksi yang terjadi di

dalam komunitas dan interaksi yang terjadi di luar komunitas.

Pada interaksi yang terjadi di dalam komunitas yang terbentuk dari adanya minat

yang sama anatar anggota dengan anggota lain dan budaya di komunitas menjadi dasar

dalam terciptanya sebuah interaksi antar anggota di dalam komunitas. Interaksi anggota

Budaya

Komunitas

Anggota Komunitas Bekasi

Berkebun

Minat yang

sama

Interaksi

yang

terjadi di

dalam

komunitas

Program

Kolaborasi

Visi Misi

Komunitas

Interaksi

yang

terjadi di

luar

Komunitas

Asimilasi dan Kerjasama

Page 11: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

74

di dalam komunitas tersebut terus terjalin dan kemudian membentuk suatu bentuk

proses interaksi asimilasi.

3.3.3 Proses Asimilasi

Proses asimilasi ini merupakan proses yang terjalin atas interaksi sosial

anggota di dalam komunitas Bekasi berkebun dalam usaha untuk mengurangi

perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan dan juga usaha untuk

mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental dengan memerhatikan

kepentingan dan tujuan bersama yaitu tujuan komunitas. Bentuk asimiliasi ini

bisa dilihat dari beberapa aktivitas yang di lakukan anggota di komunitas Bekasi

Berkebun yang diantaranya yaitu Rawat Kebun Tematik, Rawat Kebun Tematik

merupakan sebuah kegiatan rutin yang lekat dengan nilai Ekologi yang dilakukan

setiap minggunya dalam kegiatan rawat kebun seperti pada umumnya yaitu

merapihkan susunan kebun, mencabut tanaman apabila ada tanaman yang mati

dan memberi pupuk dan air sebagai nutrisi tanaman.

“Kita punya kegiatan rutin setiap minggu namanya Rawat Kebun Tematik,

disitu semua anggota ngerawat kebun yang komunitas kelola sebagai aset, ya

kaya merapihkan susunan kebun, mencabut tanaman apabila ada tanaman yang

mati dan memberi pupuk dan air sebagai nutrisi tanaman. Tapi sayangnya

untuk kegiatan rutin ini animo anggota kurang jadi yang hadir orangnya itu

lagi itu lagi”48

Pada aktivitas ini interaksi antar anggota terjalin satu sama lain berdasarkan

kegiatan rutin komunitas. Setiap anggota pada komunitas di ikut sertakan dalam

48 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 12: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

75

aktivitas ini dan tidak termasuk dalam program divisi. Hal tersebut membuat

anggota dapat berinteraksi dengan seluruh anggota lainnya secara informal di

dalam komunitas seperti saling menanyakan kabar, curhat, dan sebagainya

sembari melakukan kegiatan Rawat Kebun Tematik ini. Namun pada aktivitas

ini kurangnya animo dan kepedulian dari setiap anggota membuat aktivitas ini

cenderung membosankan.

Gambar 3.2:

Kegiatan Rawat Kebun Tematik

Sumber: Dokumentasi Komunitas, 2017

Lalu Ruang Rambat, Ruang Rambat adalah sebuah kegiatan diskusi bagi

para penggiat dari Bekasi Berkebun untuk berbagi ilmu serta pengembangan

minat pribadi dari masing-masing peserta. Kegiatan ini rutin diadakan 3 Bulan

sekali. Disini interaksi bersifat terbuka antar anggota yang merupakan suatu

proses internalisasi dari anggota kepada anggota lain di dalam komunitas untuk

membagikan pengatahuannya terhadap Berkebun dan memberi kesempatan

kepada setiap individunya untuk menceritakan minat pribadi anggota dalam

Berkebun.

Page 13: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

76

“Kalo diliat kegiatan ini sih lebih lancar dibandingin kegiatan-kegiatan lain

didalam komunitas, soalnya karna emang dasar alasan anggota gabung di

komunitas ini kan karna keingintahuannya mengenai berkebun”49

Dalam kegiatan ini interaksi berupa diskusi mengenai dinamika Berkebun.

Interaksi pada kegiatan ini cenderung lebih dinamis dari kegiatan-kegiatan lain

di dalam komunitas karna memang dasar dari alasan bergabung anggota ke dalam

komunitas atas dasar keingintahuannya terhadap dinamika berkebun yang hal

tersebut mendukuing dalam kelancaran kegiatan ini.

Gambar 3.3:

Kegiatan Ruang Rambat

Gambar 3.3: Kegiatan Ruang Rambat

Sumber: Dokumentasi Komunitas, 2017

Kemudian Tujuh belasan di Kebun, Kegiatan ini merupakan kegiatan yang

dilangsungkan dalam rangka memperingati Dirgahayu NKRI. Kegiatan ini rutin

dilaksanakan setiap tahunnya oleh para anggota Bekasi Berkebun dengan

49 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 14: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

77

kegiatan perlombaan yang melibatkan tanaman dan kebun untung menjalin

kekompakan antar anggota didalam komunitas.

“Acara tujuhbelasan di kebun ini sebenernya seru, kita ngebuat ini biar anggota

dengan anggota lain di dalam komunitas itu kompak, tapi sayang yang hadir

kebanyakan cuma pengurus organisasi dan beberapa anggota di luar

kepengurusan, tidak menyeluruh. Tapi itu gapapa karna kita ga bisa maksa kan

mereka mungkin punya kegiatan masing-masing”50

Interaksi anggota dalam aktivitas ini di maksudkan untuk membentuk suatu

kekompoakan antar anggota melalui ragam kegiatan perlombaan tujuh belasan.

Namun dalam kegiatan ini selalu diikuti oleh pengurus organisasi komunitas

yang membuat interaksi terjalin hanya antar anggot pengurus komunitas,

kurangnya antusiasme pada anggota diluar kepengurusan membuat interaksi

dalam kegiatan ini tidak bersifat menyeluruh.

Gambar 3.4:

Kegiatan Tujuh Belasan di Kebun

Sumber: Dokumentasi Komunitas, 2017

3.3.4 Proses Kerjasama

Pada interaksi yang terjadi di luar komunitas yang terbentuk dari adanya

visi misi komunitas Bekasi Berkebun yaitu menyebarkan semangat positif

50 Hasil Wawancara dengan Aditya Septyan (Kepala Divisi Humas), pada tanggal 18 Juni 2017

Page 15: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

78

terhadap kepedulian lingkungan dan lebih khusus mengajak masyarakat luas

dalam hal ini masyarakat kota Bekasi untuk memanfaatkan lahan tidur yang tidak

terpakai untuk ditanami tanaman yang produktif. Dan interaksi ini terbentuk juga

dari adanya program kolaborasi yang merupakan kegiatan aktivitas antar

komunitas lingkungan yang memiliki tujuan yang sama dalam mencapai visi

misinya. Kemudian interaksi yang terjadi di luar komunitas tersebut membentuk

suatu kerjasama antara anggota komunitas dengan masyarakat di luar komunitas

dan komunitas lain yang membuat adanya interaksi yang terjalin yang dikemas

dalam program-program kegiatan komunitas Bekasi Berkebun dengan

masyarakat di kuar komunitas dan komunitas lain. Program-program dan

kegiatan tersebut seperti PIKuNIKu Kebun, yaitu sebuah kegiatan yang

diselenggarakan untuk umum untuk lebih mengenalkan lagi komunitas Bekasi

Berkebun kepada masyarakat luas yang kegiatannya ini dilaksanakan sebulan

sekali. Dalam kegiatan ini interaksi anggota tidak hanya terjalin dengan anggota

lain melainkan juga terjalin langsung dengan masyarakat di luar komunitas.

Anggota pada aktifitas ini memberi pengetahuan kepada masyarakat umum

mengenai asiknya berkebun dan pentingnya mengkonsumsi buah dan sayuran

bagi tubuh.

“Di kegiatan PikiNIku Kebun itu seru animo masyarakat bisa di bilang besar,

banyak yang pengen tau asiknya berkebun dan pentingnya mengkonsumsi

tanaman-tanaman yang sehat. Cuma sayangnya anggota di Bekasi Berkebun

animonya kurang dalam ngejalanin kegiatan ini. Jadi interaksi kitasama

Page 16: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

79

masyarakat jadi lebih sulit karna masyarakat yang ikut lebih banyak dari pada

anggota kita yang hadir”51

Setiap anggota di dalam komunitas ini baik yang masuk dalam

kepengurusan maupun yang tidak diharapkan mampu berinteraksi dan berbaur

dengan masyarakat diluar komunitas agar masyarakat merasa terbuka dengan

komunitas Bekasi Berkebun. Akan tetapi, kurangnya kehadiran anggota secara

keseluruhan menjadikan interaksi yang berbentuk proses sosialisasi terhadap

asiknya berkebun menjadi tidak terkendali dengan baik karena animo masyarakat

lebih besar ketimbang animo anggota dalam menjalan program ini yang dimana

hal tersebut membuat anggota yang ikut dalam aktivitas ini menjadi lebih sulit

dalam mengendalikan kegiatan.

Gambar 3.5:

Kegiatan PIKuNIKu Kebun

Sumber: Dokumentasi Komunitas, 2017

Kemudian program kegiatan BBY! Belajar Berkebun Yuk!, Kegiatan

ini merupakan kegiatan edukasi yang terkait dengan kegiatan berkebun.

51 Hasil Wawancara dengan Aditya Septyan (Kepala Divisi Humas), pada tanggal 18 Juni 2017

Page 17: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

80

Kegiatan ini diperuntukan untuk anggota didalam dan diluar komunitas untuk

lebih tahu tentang berkebun.

“Di BBY! Ini di tujuannya untuk anggota komunitas yang pengen banyak tau

tentang berkebun dari pendapat ahli dan juga yang utama untuk masyarakat di

luar komunitas, jadi interaksi disini sih kita lebih nekenin bagaimana anggota

di komunitas baik yang bergabung dalam kepengururusan maupun non

kepengurusan bisa berbaur biar jadi acara yang udah di buat ini ga berlangsung

satu arah.”52

Metode pembelajaran dilakukan dengan adanya kelas, materi berupa

teori dan praktek dengan mengundang pembicara yang ahli dibidang berkebun.

Adanya internalisasi tentang dinamika berkebun kepada masyarakat luas yang

berminat untuk berkebun menjadikan interaksi bersifat positif baik antar

anggota maupun anggota dengan masyarakat.di luar komunitas.

Gambar 3.6:

Kegiatan BBY! Belajar Berkebun Yuk!

Sumber: Dokumentasi Komunitas, 2017

Lalu, program kegiatan kolaborasi dengan komunitas lain seperti TKISA

Berkebun, TKISA adalah komunitas yang aktif melakukan kegiatan sosial dan

52 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 18: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

81

berbagai bentuk. Dengan program kolaborasi tersebut diharapkan mampu

memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat terhadap

lingkungan dan membangkitkan minat berkebun mereka.

“Ini program kolaborasi antara komunitas Bekasi Berkebun sama komunitas

TKISA, karna tujuan dari komunitas kami sejalan makannya kita berkolaborasi

walaupun anggota di Bekasi Berkebun tidak secara keseluruhan yang ikut andil

tetapi kita tetep bisa berinteraksi dengan baik dengan komunitas TKISA dan

masyarakat walaupun sebenernya banyak kedala di proses pembagian kerjanya

karna kekurangan anggota di komunitas Bekasi Berkebun.”53

Di dalam kegiatan ini setiap anggota komunitas Bekasi Berkebun

berinteraksi dan berbaur menjadi satu dengan anggota di komunitas lain.

Interaksi berupa berbincang mengenai rencana dan target dari tujuan kegiatan,

dan juga evaluasi terkait kegiatan yang mana program kolaborasi ini akan terus

berjalan sebagai sebuah upaya dalam mencapai tujuan komunitas bersama.

Dalam kegiatan ini kendala utama tidak ada dorongan dari anggota komunitas

yang tidak masuk dalam kepengurusan organisasi komunitas, kegiatan selalu

dijalankan oleh pengurus dari organisasi komunitas Bekasi Berkebun.

Gambar 3.7:

Kegiatan Program Kolaborasi di Panti Asuhan An-Annuriyah

Sumber: Dokumentasi Komunitas, 2017

53 Hasil Wawancara dengan Aditya Septyan (Kepala Divisi Humas), pada tanggal 18 Juni 2017

Page 19: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

82

Kemudian kegiatan Festival Bumi Bekasi, Kegiatan ini adalah kegiatan

kolaborasi antar komunitas pemerhati lingkungan di Bekasi. Kegiatan ini rutin

diadakan setiap tahunnya yang dilaksanakan pada tanggal 22 April untuk

memperingati hari lingkungan hidup internasional. Dalam acara ini anggota

komunitas Bekasi Berkebun berinteraksi dan berbaur dengan anggota komunitas

lain dalam memeriahkan kegiatan yang berupa penanaman pohon, kampanye

tentang lingkungan., workshop pemutaran film mengenai lingkungan hasil karya

anak muda Bekasi. Interaksi disini bersifat terbuka, hanya saja seperti pada

kegiatan lain anggota yang ikut dalam kegiatan ini tidak menyeluruh, hanya

pengurus organisasi di komunitas Bekasi Berkebun dan sebagian anggota di luar

kepengurusan.

Gambar 3.8:

Kegiatan Festival Bumi Bekasi

Sumber: Doumentasi Komunitas, 2017

Page 20: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

83

Terakhir kegiatan IDB (Indonesia Berkebun) Conference adalah kegiatan

yang diselenggarakan oleh Indonesia Berkebun sebagai payung utama dari

jejaring komunitas berkebun di berbagai kota.

“Nah kalo kegiatan ini emang di peruntukan untuk anggota yang ikut dalam

kepengurusan organisasi, karna yang tahu dinamika di komunitas kan pasti

pengurus. Tapi kalo ada kesepakatan antar komunitas Berkebun yang musti di

jalanin di komunitas Bekasi Berkebun kita sampein ke semua anggota lewat

kegiatan rutin mingguan kita”54

Dalam kegiatan ini bertujuan untuk ajang silahturahmi antar jejaring

komunitas berkebun dan juga anggota komunitas berkebun berinteraksi dengan

anggota komunitas berkebun di kota lainnya secara formal, interaksi berupa

melihat kinerja dari masing masing komunitas berkebun yang dikemas melalui

presentasi yang dibawakan oleh masing-masing anggota kepengurusan

organisasi komunitas.

Gambar 3.9:

Kegiatan IDB Conference

Sumber: Dokumentasi Komunitas, 2017

54 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 21: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

84

3.4 Faktor Pendorong dan Penghambat terjadinya Interaksi Sosial

Komunitas Bekasi Berkebun mempunyai tujuan yang merupakan visi misi

komunitas dalam menjalankan aktivitasnya. Tujuan tersebut ditentukan oleh

bagaimana hubungan interaksi sosial antar anggota didalam komunitas maupun

interaksi sosial anggota dengan masyarakat diluar komunitas. Interaksi tersebut dapat

menjadi penentu dari komunitas dalam melakukan aktivitasnya.

Dalam Bekasi Berkebun terdapat faktor pendorong dan penghambat terjadinya

interaksi sosial. Faktor pendorong dan penghambat terjadinya interaksi sosial anggota

di komunitas Bekasi Berkebun yaitu:

3.4.1 Faktor Pendorong terjadinya Interaksi

Faktor pendorong yang pertama dalam interaksi sosial anggota di

komunitas Bekasi Berkebun yaitu adanya Kebun Komunitas yang merupakan

“markas” yang digunakan sebagai sekret atau tempat berkumpul anggota dan

non aggota yang ingin tahu kegiatan Bekasi Berkebun. Dengan adanya kebun

komunitas yang merupakan sekret atau tempat berkumpul anggota, itu membantu

anggota maupun non anggota untuk dapat saling berinteraksi membahas tanaman

atau cara berkebun.

“Kita punya kebun komunitas yang kadang kita sebut markas kita. Disitu

interaksi kita terjalin antar anggota baik itu berbincang mengenai berkebun

Page 22: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

85

maupun berbincang masalah pribadi dari anggota ke anggota lain, ya markas

ini bisa bikin kita jadi tahu dan mengenal satu sama lain”55

Dengan adanya kebun komunitas yang merupakan markas dari komunitas

Bekasi Berkebun mendorong anggota lebih bisa mengenal anggota lain di dalam

komunitas melalui interaksi keseharianya. Bukan hanya itu proses identifikasi

terjadi ketika individu mulai mengidentifikasi individu lain yang lebih

memahami tentang kegiatan berkebun.

“Waktu gw pertama gabung di komunitas ini gw banyak nyari tahu tentang

tatacara berkebun yang baik biar gw bisa nanem sendiri dirumah. Gw banyak

belajar sih dari mas chaerul rasyid gimana caranya berkebun yang baik, gw

ikutin deh tatacara yang dia tunjukin.”56

Adanya rasa ingin tahu dan keinginan untuk berkebun pada individu

didalam komunitas dan diluar komunitas mendrong terjadinya proses imitasi

terhadap kebiasaan anggota yang tentang kegiatan berkebun.

Faktor pendorong yang kedua yaitu adanya Basic Knowledge tentang

berkebun dan pemerhati lingkungan yang dimiliki oleh beberapa anggota

didalam komunitas. Basic knowledge tersebut dapat menjadi sebuah sugesti yang

diperuntukuan oleh anggota didalam komunitas yang belum banyak memahami

kegiatan berkebun dan juga untuk masyarakat yang berada diluar komunitas

untuk mendorong mereka bergabung didalam komunitas atau melakukan

55 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017 56 Hasil Wawancara dengan Kurnia Yusup Triana (Anggota pada Divisi Ekologi), pada tanggal 23 Juli

2017

Page 23: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

86

kegiatan berkebun dirumahnya masing-masing maupun dilahan yang

terbengkalai disekitaran tempat tinggalnya. Hal tersebut sesuai pada tujuan dari

Bekasi Berkebun.

“Alhamdulillah sih di kita ada anggota yang emang udah lama berkecimpung

di ranah berkebun. dan pemerhati lingkungan, si Kur dan Mas Chareul Rasyid.

Dengan adanya mereka kita proses kampanye untuk mengajak masyarakat

sekitar jadi lebih mudah”57

Adanya basic knowledge yang dimiliki beberapa anggota komunitas

Bekasi Berkebun menjadikan interaksi sebagai proses internalisasi dari anggota

terhadap anggota lain dan juga interaksi anggota terhadap masyarakat di luar

komunitas menjadi mengenai dinamika berkebun menjadi lebih mudah.

Faktor pendorong yang terakhir yaitu adanya program kolaborasi yang

berupa kampanye antar komunitas pemerhati lingkungan di Bekasi yang rutin

terlaksanakan setiap tahunnya dan juga program-program kolaborasi antar

komunitas. Program-program tersebut secara langsung dapat memotivasi

anggota didalam komunitas untuk lebih termotivasi dalam mengembangkan

komunitas dan mengoptimalkan kegiatan dan aktivitas dari komunitas.

“Secara ga langsung dengan kerja sama Bekasi Berkebun dengan komunitas

lain ketika buat program kolaborasi itu jadi ngebantu dan ngasih motivasi lebih

untuk anggota di Bekasi Bekebun mempunyai keinginan untuk ngembangin

program-program Bekasi Berkebun supaya pesan yang di samapein Bekasi

Berkebun bisa sampe ke masyarakat.”58

57 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017 58 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 24: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

87

Melalui program-program tersebut juga dapat menimbulkan rasa simpati

dan empati pada lingkungan yang mana hal tersebut dapat mendorong anggota

dalam membantu komunitas untuk mengoptimalkan program dan aktivitasnya

dan mengatasi permasalahan lingkungan yang dihadapinya.

3.4.2 Faktor Penghambat terjadinya Interaksi

Selain faktor-faktor pendorong yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada

juga faktor peghambat dalam terjadinya interaksi antara anggota dengan anggota

lain. Hambatan-hambatan yang dirasakan anggota di komunitas Bekasi Berkebun

datang dari dalam komunitasnya. Hambatan yang pertama yaitu adanya sikap

apatis pada beberapa anggota Bekasi Berkebun. Kurangnya kesadaran anggota

bahwa mereka juga bagian dari Bekasi Berkebun menyebabkan kurangnya rasa

komitmen beberapa anggota terhadap komunitasnya. Kurangnya komitmen ini

berdampak pada kurangnya minat dalam membangun komunitas lebih jauh.

Kebanyakan dari anggota hanya menjadi anggota Bekasi Berkebun kurangnya

keinginan dalam mengurus organisasi sehingga kepemimpinan dan

kepengurusan berjalan monoton.

“Kalo dari yang aku jalanin pribadi aku melihat teman-teman ini yang lain

ya akhirnya berada dalam komunitas yang hanya menjadi anggota

komunitas saja sepertinya, mungkin tidak ada upaya lebih lanjut untuk

menjadikan ini sebagai sebuah komunitas yang lebih baik”59

59 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 25: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

88

Lalu faktor penghambat yang selajutnya yaitu adanya konflik. Adanya

konflik antar anggota dan pemimpin pada kepengurusan organisasi menjadi

penghambat dalam proses interaksi sosial anatar anggota dengan anggota lainnya

di komunitas Bekasi Berkebun. Dalam sebuah kelompok, komunitas atau

organisasi memang konflik antar anggota merupakan hal yang lumrah akan tetapi

kurangnya sistem dalam menjaga keharmonisan antar anggota menjadikan

konflik terus berlanjut sehingga menyebabkan komunitas tidak berjalan dengan

baik.

Konflik dalam Bekasi Berkebun tersebut didasarkan pada kurangya

keterbukaan antar anggota yang mana hal tersebut menyebabkan koflik menjadi

berkembang. Hal tersebut dirasakan oleh ketua komunitas Bekasi Berkebun

Annisa Paramita.

“Konflik-konflik dalam kepengurusan organisasi lebih kepada kurangnya

keterbukaan antar anggota, kalo menurut aku harusnya kalo kurang suka atau

punya pendapat lain dalam suatu hal baik itu kempemimpinan ataupun

pengambilan keputusan harusnya ngomong. Karna pada saat aku sudah selesai

masa tugas yang mana sebenernya aku udah ga mau megang karna iklim udah

ga baik aku hanya menyisihkan waktu sedikit menyiapkan laporan tetapi ya

begitu ada tekanan-tekanan yang menyudutkan aku, tetapi aku tidak respon

sama sekali aku anggap sebagai angin lalu dan kebetulan yang menyudutkan

itu juga ga ngapa2in sih dibekasi berkebun, jadi aku yaudah no hurt feeling,

Cuma kaya oh cukup tau.”60

Beberapa faktor penghambat tersebut yang menyebabkan proses

interaksi sosial anggota Bekasi Berkebun tidak berjalan baik. Ketika

60 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 26: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

89

Bekasi Berkebun menjalankan program, faktor-faktor penghambat itu yang

membuat program tidak berjalan optimal.

3.5 Relasi Interaksi Sosial dengan Solidaritas

Keterlibatan dan peran anggota dalam kepengurusan organisasi pada suatu

komunitas menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi

karena tanpa keterlibatanya, komunitas tersebut tidak akan berjalan sebagaimana

mestinya. Keterlibatan dan peran juga cenderung menghasilkan suatu kinerja, pola

kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi di

komunitas akan menghasilkan suatu fungsi dalam komunitas itu sendiri.

Peran anggota didalam komunitas Bekasi Berkebun didasarkan pada divisi yang

diamanahkannya yang diantaranya ada divisi edukasi, ekologi, dan ekonomi, humas

serta bendahara.

“Setiap program berbasiskan pada setiap divisi tadi ya jadi kaya humas berarti

mereka berurusan dengan masyarakat diluar komunitas, edukasi tadi berarti

ngadain kelas belajar, ekonomi coba buka booth buka lapak, jadi kalo

ditawarin “mau pameran gak disini?” nah kita join. Terus untuk yang

ekologinya kegiatan rawat kebun.”61

Keterlibatan anggota dalam kepengurusan organisasi tersebut sesuai pada

kesediaan dan kesiapan anggota itu sendiri tanpa ada paksaan dari eksternal anggota,

dengan kata lain keterlibatan anggota dalam kepengurusan organisasi dalam komunitas

Bekasi Berkebun tergantung dari seberapa besar keinginan anggota dalam kesediannya

61 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 27: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

90

untuk ikut dalam kepengurusan organisasi di Bekasi Berkebun. Hal tersebut seperti

yang di jelaskan Chaerul Ruskandi:

“Ketika saya sudah bergabung dua tahun saya udah ngerasa nyaman di Bekasi

Berkebun ini, semakin kesini saya semakin kaya punya tanggung jawab untuk

ngembangin Bekasi Berkebun ini untuk nyampein tujuan awal dari komunitas

ini, jadi saat saya di tunjuk untuk megang divisi ekologi saya siap”62

Jika dilihat dari penjelasan diatas, solidaritas terhadap komunitas mulai

timbul ketika ia sudah bergabung lama di komunitas Bekasi Berkebun, artinya

ada proses interaksi yang terjadi yang mendorong solidaritas didalam dirinya.

Karena pada konsepnya solidaritas merupakan kesetiakawanan dan rasa

sepenanggungan dan rasa saling memiliki antar anggota suatu kelompok

masyarakat.

Anggota sebagai sebuah individu merupakan komponen vital dalam suatu

komunitas untuk dapat menjadikan komunitas lebih berkembang. Masing–masing dari

anggota yang memiliki solidaritas di komunitas ditandai dari peran yang dijalankan

oleh anggotanya itu sendiri. Peran anggota yang mempunyai solidaritas di komunitas

ditandai pada divisi yang ada dalam komunitas Bekasi Berkebun yang disesuaikan pada

keinginan anggotanya masing-masing. Dari setiap divisi tersebut mereka memiliki

sebuah tanggung jawab atas program-program yang sudah dibuat Bekasi Berkebun.

peran tersebut diantaranya yaitu:

62 Hasil wawancara dengan Chaerul Rasyid (Kepala Divisi Ekologi), pada tanggal 24 Juni 2017

Page 28: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

91

a. Humas

Anggota didalam divisi ini dipersiapkan untuk berurusan dengan

masyarakat diluar komunitas seperti komunitas lain ataupun dengan

masyarakat yang meminta bantuan untuk menjadikan lahanya menjadi lahan

produktif. Keinginan dan kesiapan anggota untuk memegang tanggung jawab

pada divisi ini tidak serta merta hadir begitu saja. Waktu lamanya bergabung

didalam komunitas menjadi kunci alasan untuk mempunyai keinginan dan

kesiapan dalam memegang tanggung jawab di divisi ini. Adanya proses

identifikasi dan imitasi dari anggota lama membuat anggota berikutnya siap

untuk memegang tanggung jawab di divisi ini. Peran anggota dalam divisi ini

harus mampu berinteraksi dengan baik, baik interaksi langsung maupun media

sosial. Karena peran dari humas ini yang menjadi awal dalam menjalankan

program eksternal Bekasi Berkebun.

“saya mau megang divisi ini setalah satu tahun setengah saya gabung sebagai

anggota non kepengurusan, selama saya gabung saya ngeliat anggota

kepengurusan organisasi yang dulu bagaimana terus saya ikutin deh ketika

saya siap untuk megang tanggung jawab di divisi ini..”63

Namun, kurangnya kesediaan anggota untuk masuk kedalam

kepengurusan organisasi di komunitas Bekasi Berkebun membuat divisi

ini hanya di pegang oleh satu orang. Hal tersebut membuat anggota

merasa kesulitan apabila berinteraksi dengan masyarakat diluar

63 Hasil Wawancara dengan Aditya Septyan (Kepala Divisi Humas), pada tanggal 18 Juni 2017

Page 29: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

92

komunitas sebagai bentuk program kegiatan dari komunitas Bekasi

Berkebun.

b. Divisi Edukasi

Peran anggota dalam divisi edukasi di komunitas Bekasi Berkebun yaitu

dengan membuka kelas belajar yang dimana anggota bertanggung jawab

menyiapkan materi yang digunakan dalam penyampaian edukasi tentang

lingkungan secara umum dan lanjut secara khusus membahas mengenai

tatacara berkebun yang baik dilingkungan sekitar. Anggota divisi edukasi ini

memiliki tanggung jawab dalam berjalanya program-program edukasi, dari

persiapan sampai akhir dari acara.

“aku sebagai anggota didivisi ini sih lebih untuk nyiapin materi dan media

edukasi untuk program edukasi komunitas Bekasi Berkebun, dan untuk yang

menyampaikan materi itu aku selaku yang memegang tanggung jawab di divisi

edukasi.”64

Bekasi Berkebun merupakan komunitas yang salah satu tujuan

utamanya memberi edukasi tentang dinamika berkebun, maka dari itu

peran dan tanggung jawab anggota pada divisi ini terbilang lebih besar

ketimbang divisi yang lain. Hanya dua anggota pada divisi ini membuat

anggota pada divisi ini kesulitan dalam menjalankan tanggung jawabnya

dan membuat kegiatan tidak berjalan optimal walaupun memamang pada

64 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 30: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

93

dasarnya setiap kegiatan yang ada di komunitas Bekasi Berkebun

merupakan kerjasama dari beberapa divisi yang ada.

“bukannya aku ninggi-ninggiin diri aku sendiri, tapi dari anggota

sekarang bisa dibilang aku paling dekat dengan anggota kepengurusan

organisasi sebelumnya jadi aku lebih dapet nilai-nilai komunitas dan

dinamika berkebun, walaupun aku yakin kinerja aku masih banyak

kurangnya.”65

Annisa Paramitha selaku ketua komunitas dan yang memegang

tanggung jawab di divisi ini beralasan karna ia sudah sering berinteraksi

dengan kepengurusan terdahulu, lebih sering ketimbang anggota-

anggota lainnya sehingga ia banyak terinternalisasi nilai-nilai yang ada

di Bekasi berkebun dan juga banyaknya pemahaman mengenai dinamika

Berkebun hal tersebut membuat ia siap memegang dua tanggung jawab

sekaligus.

c. Divisi Ekologi

Pada divisi ini setiap anggota diharuskan bertanggung jawab atas

operasional berkebun. Operasional yang dimaksud seperti melayani masyarakat

apabila ada yang meminta tolong untuk merubah lahannya menjadi lahan yang

produktif dan kemudian merawatnya. Begitupun di lingkugan komunitas, divisi

ini bertanggung jawab atas perawatan kebun setiap minggunya, tanggung jawab

65 Hasil Wawancara dengan Annisa Paramitha (Ketua Bekasi Berkebun), pada tanggal 15 Juni 2017

Page 31: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

94

berbentuk menyiapkan kompos, serta alat-alat yang dibutuhkan dalam

perawatan sebelum kemudian merawat kebun dilakukan bersama-sama.

“Di divisi ini peran anggotanya itu lebih ke operasional berkebun, kita nyiapin

alat-alat berkebun dan ngasih tau tatacara berkebum yang baik secara praktek

dan kita bertanggung jawab atas perawatan kebun setiap minggunya, karna

hobi dan minat saya berkebun jadi saya mau-mau aja pas di tawarin untuk

gabung di divisi ini.”66

Divisi ini terdiri dari dua anggota yang mana dua-duanya didasari dari

hobi dan minat yang sama terhadap kegiatan berkebun. Hobi dan minatnya

tersebut membangkitkan mereka untuk dapat menjadikan komunitas lebih

berkembang.

d. Divisi Ekonomi

Divisi ekonomi setiap anggota didalamnya berperan dalam membuka

Booth atau lapak dalam penjualan bibit tanaman yang kemudian uangnya

mereka simpan dan dananya kemudian dijadikan sebagai keberlanjutan

komunitas. Divisi ini terdiri dua anggota yang dimana mereka bertanggung

jawab pada kegiatan divisi ini.

“Kalo divisi ekonomi sih kita buka booth atau lapak untuk ngejual tanaman

dan bibit yang uangnya kita simpen dan sebagian untuk keberlanjutan

komunitas, anggota di divisi ini juga merupakan bendahara komunitas. kalo

aku sendiri ngerasa ada dorongan seiring aku ikut di dalam program kegiatan

Bekasi Berkebun, disitu aku ngerasain interaksi sama banyak orang dan jadi

kepengen ngebangun komunitas biar bisa lebih berguna lagi”67

66 Hasil Wawancara dengan Chairul Ruskandi (Kepala Divisi Ekologi), pada tanggal 15 Juni 2017 67 Hasil Wawancara dengan Dian Apriani (Kepala Divisi Ekonomi), pada tanggal 2 Juli 2017

Page 32: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

95

Alasan anggota bergabung di dalam divisi ini karna adanya dorongan

secara tidak langsung dari luar diri anggota, dorongan atau sugesti terjalin

melalui interaksi anggota dengan anggota lain di dalam komunitas maupun

interaksi yang terjadi diluar komunitas yang diraskan seluruh anggota di

komunitas Bekasi Berkebun, hal tersebut mendorong anggota untuk

berkontribusi dalam mengembangkan komunitas.

3.6 Penutup

Interaksi menjadi dasar dalam terbetuknya Bekasi Berkebun. Adanya kontak

dan komunikasi yang terjalin antar individu membentuk suatu tindakan sosial yang

berupa tanam perdana atau kopdar perdana para inisiator. Pola interaksi anggota di

komunitas Bekasi Berkebun di dasari dari beberapa faktor yaitu pertama, adanya minat

yang sama antara anggota dengan anggota lain, kedua budaya di dalam komunitas,

ketiga visi misi komunitas, dan keempat program kolaborasi. Faktor-faktor tersebut

merupakan dasar dalam interaksi yang terjadi di dalam komunitas dan interaksi yang

terjadi di luar komunitas.

Interaksi yang terjadi di dalam komunitas yang terbentuk dari adanya minat

yang sama anatar anggota dengan anggota lain dan budaya di komunitas menjadi dasar

dalam terciptanya sebuah interaksi antar anggota di dalam komunitas. Interaksi anggota

di dalam komunitas tersebut terus terjalin dan kemudian membentuk suatu bentuk

Page 33: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

96

proses interaksi asimilasi. Bentuk asimiliasi ini bisa dilihat dari beberapa aktivitas yang

di lakukan anggota di komunitas Bekasi Berkebun.

Interaksi yang terjadi di luar komunitas yang terbentuk dari adanya visi misi

komunitas Bekasi Berkebun yaitu menyebarkan semangat positif terhadap kepedulian

lingkungan dan lebih khusus mengajak masyarakat luas dalam hal ini masyarakat kota

Bekasi untuk memanfaatkan lahan tidur yang tidak terpakai untuk ditanami tanaman

yang produktif. Interaksi ini terbentuk juga dari adanya program kolaborasi yang

merupakan kegiatan aktivitas antar komunitas lingkungan yang memiliki tujuan yang

sama dalam mencapai visi misinya. Kemudian interaksi yang terjadi di luar komunitas

tersebut membentuk suatu kerjasama antara anggota komunitas dengan masyarakat di

luar komunitas dan komunitas lain yang membuat adanya interaksi yang terjalin yang

dikemas dalam program-program kegiatan komunitas Bekasi Berkebun dengan

masyarakat di kuar komunitas dan komunitas lain.

Interaksi sosial anggota di komunitas Bekasi Berkebun terdapat faktor pendorong

dan penghamba. Faktor pendorong yang pertama diantaranya yaitu adanya kebun

komunitas yang merupakan markas dari Bekasi Berkebun, adanya basic knowledge

yang dimiliki beberapa anggota, dan adanya program kolaborasi antar komunitas

pecinta lingkungan yang dapat memotivasi anggota didalam komunitas Bekasi

Berkebun. sedangkan faktor penghambatnya yaitu adanya sikap apatis anggota yang

tidak adanya kepedulia terhadap komunitas untuk menjadikan komunitas menjadi lebih

berkembang. Lalu, adanya konflik anggota dengan anggota juga merupakan faktor

Page 34: BAB III INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA DALAM MEMBENTUK ...repository.unj.ac.id/1635/3/BAB 3.pdfanggota di komunitas Bekasi Berkebun ada empat kategori, yang pertama interaksi yang terjalin

97

penghambat interaksi sosial. Adanya konflik membuat proses interaksi sosial yang

terjalin dikomunitas tidak berjalan dengan baik.

Masing–masing dari anggota yang memiliki solidaritas di komunitas ditandai

dari peran yang dijalankan oleh anggotanya itu sendiri. Peran anggota yang mempunyai

solidaritas di komunitas ditandai pada divisi yang ada dalam komunitas Bekasi

Berkebun yang disesuaikan pada keinginan anggotanya masing-masing. Dari setiap

divisi tersebut mereka memiliki sebuah tanggung jawab atas program-program yang

sudah dibuat Bekasi Berkebun. Anggota yang memiliki solidaritas masuk kedalam

divisi yang ada di komunitas Bekasi Berkebun diantaranya Humas, edukasi, ekologi

dan ekonomi yang dimana anggota yang bertanggung jawab di divisi-divisi tersebut

didasarkan pada proses interaksi yang terjalin dengan anggota kepengurusan

sebelumnya. Hal tersebut menandakan adanya relasi antara interaksi sosial dengan

solidaritas anggota di komunitas Bekasi Berkebun.