1635 chapter iv
-
Upload
fandy-neutron -
Category
Engineering
-
view
449 -
download
3
Transcript of 1635 chapter iv
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
114
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
4.1 Analisa Data.
Dalam proses perencanaan, diperlukan analisis yang teliti, semakin rumit
permasalahan yang dihadapi maka kompleks pula analisis yang akan dilakukan. Untuk
dapat melakukan analisis yang baik, diperlukan data / informasi, teori konsep dasar dan
alat bantu memadai, sehingga kebutuhan data sangat mutlak diperlukan.
4.1.1. Data Primer
Merupakan data yang didapat dari survey lapangan melalui pengamatan dan
pengukuran secara langsung. Penulis melakukan pengamtan secara langsung untuk
melihat kondisi existing garis pantai namun tidak melakukan pengukuran data secara
langsung keterbatasan dana guna pencarian data.
4.1.2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait dalam hal
ini data sekunder didapatkan dari LAPPI ITB, PT.Pertamina (Persero) UP IV balongan
serta stasiun angin jatiwangi. :
Tabel 4.1 ( Rekapitulasi Data )
No DATA Keterangan
1 Angin Data angin jam-jaman diambil dari stasiun angin jatiwangi ( dari tahun 1993-2002)
2 Fetch Dihitung dengan menggunakan peta dasar menggunakan fasilitas autocad.
3 Pasang Surut air laut Diambil dari hasil survey TPI Glayam.
4 Arus Hasil survey LAPPI.ITB di 4 titik lokasi survey dengan pengukuran atus di tiga kedalaman yang berbeda.
5 Batimetri Perairan Hasil survey LAPPI.ITB di area sekitar proyek
6 Sedimen Diambil dari hasil survey perairan di daerah indramayu yang dilakukan oleh LAPPI.ITB
7 Kondisi Tanah Setempat Penyelidikan meliputi sondir dan boring yang dilakukan oleh LAPPI.ITB
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
115
4.1.2.1 Data Angin
Program Dina-Hindcast merupakan program tambahan guna membantu
didalam proses peramalan gelombang. Program Dina-Hindcast menggunakan data angin
dan Fetch sebagai faktor-faktor pembangkit gelombang.
Data angin diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), dinas
Maritim dan bisa juga diperoleh dari hasil survei lapangan. Pada Dina-Hindcast sudah
disediakan form entry data angin yaitu WindForm.exe. Data angin yang dibutuhkan
pada program ini terdiri dari jam, arah, dan kecepatan angin perbulan. Letak penulisan
data tersebut dapat dilihat pada gambar (4.1) dimana Kolom 1: berisi Jam kedatangan
angin, kolom 2: berisi arah angin, dan pada kolom 3 berisi kecepatan angin.
Jika dalam satu bulan ada data yang tidak tercatat sehingga kolom arah akan
terisi dengan angka 999 dan kolom kecepatan dengan 99.
Form data angin Okt93. tampak seperti Gambar 4.1.a dan jika tidak ada data
akan seperti Gambar 4.1.b
a b
Gambar 4.1 File JAN93.DAT output dari program WindForm.exe
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
116
Data angin yang digunakan hingga sebanyak 12 bulan (satu tahun) file,
kemudian file-file form dibuatkan direktori sesuai angka tahun yaitu 1987 di dalam
direktori Dina-Hindcast\Angin\1987. Dilakukan hal yang sama untuk tahun-tahun
berikutnya. Catatan: dalam satu tahun harus terdapat 12 file.
4.1.2.2 Data Fetch
Sebelum membuat diagram fetch, user harus menyiapan file peta dasar dalam
format dwg (dari AutoCAD) dari kawasan yang akan dihindcast. Karena panjang fetch
dinyatakan dalam satuan meter, maka peta dasar harus diskala 1:1, artinya satu unit
satuan di AutoCAD sama dengan 1 meter. Langka-langkah berikut ini menjelaskan cara
menyiapkan peta fetch. Daerah yang akan dihindcast adalah Pantai Tirtamaya (Pantai
utara, Indramayu).
1. Membuka file Fetch.dwg, yaitu peta dasar untuk Hindcasting kawasan Pantai
Tirtamaya (Pantai utara, Indramayu).
2. Memastikan skala peta adalah 1:1. Jadi jarak 150 km pada skala batang harus
sama dengan 150000 unit pada AutoCAD (Gunakan Command: SCALE).
Gambar 4.2 Mengubah skala peta menjadi 1:1.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
117
3. Menggambar lingkaran di lokasi yang menjadi pusat dari diagram fetch.
Kemudian dari pusat lingkaran tersebut membuat POLYLINE (multigaris)
dengan arah 0 derajat (ke arah Utara) hingga menyentuh pantai. Kemudian setiap
jarak 5 derajat, membuat polyline lagi sehingga jumlah garis fetch sebanyak 72
buah (360/5). Sehingga jika dibagi menjadi 8 arah mata angin, maka setiap arah
mataangin terdapat 9 buah garis fetch.
4. Hapus garis fetch yang berdekatan dengan garis pantai. Untuk lokasi Tg. Lima,
arah Timur, Tenggara, dan Selatan dihilangkan, sehingga diperoleh diagram fetch
seperti gambar berikut:
Gambar 4.3 Diagram Fetch
lokasi Pantai Tirtamaya (Pantai utara, Indramayu).
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
118
5. Menyimpan file Fetch.dwg, kemudian ekspor ke dalam format DXF versi
AutoCAD 12 dengan nama file FETCH.DXF
6. Menjalankan program Fetch.exe. Kemudian melihat isi dari file Fetch.ram yang
ada di direktori FETCH. Pada file Fetch.ram, data fetch efektif diurutkan mulai
dari arah Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, dan
Barat Laut. Panjang fetch efektif yang diperoleh pada lokasi Pantai Tirtamaya
disajikan pada Gambar 4.5
Gambar 4.4 ( Output file Fetch.ram )
Perhitungan Panjang Fetch Efektif. Perhitungan panjang ( Fetch ) efektif dilakukan dengan menggunakan bantuan
program AUTO.CAD agar diperoleh perhitungan yang teliti . sedangkan daerah
pembentukan gelombang dapat dilihat pada Gambar ( 4.6 ) Panjang Fetch dihitung untuk
8 arah mata angin dan ditentukan berdasarkan rumus berikut ini :
i
iii
CosLfLf
αα
cos.
ΣΣ
=
Dimana :
Lfi = Panjang Fetch ke-i
ά i = Sudut Pengukuran Fetch ke – I
Σ = Jumlah Pengukuran Fetch
Jumlah Pengukuran “ i ” Untuk setiap arah mata angin tersebut meliputi pengukuran –
pengukuran dalam wilayah pengukuran fetch ( 22,50 searah jarum jam dan 22,50
berlawanan arah jarum jam ). Perhitungan panjang fetch dan lokasi–lokasi pekerjaan
disajikan dalam Tabel ( 4.2 )
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
119
Gambar 4.5( Peta Perhitungan Fetch )
Tabel .4.2( Perhitungan Fetch Efektif )
Arah Utama Sudut Panjang Fetch ( F ) F.Cos ( sudut ) Fetch Efektif ( m ) ( m )
-20 1,797,929 0.02547905
-15 350,989 0.982580377
-10 339,449 0.857526656
-5 365,243 -0.917893201
0 714,042 -0.949041155
5 537,449 0.856267085
10 564,503 0.922335903
15 579,217 0.918100853
Utara
20 465,752 0.040306184
630233.5972
-20 418,920 -0.501812701
-15 440,657 0.955946843
Timur Laut
-10 442,427 0.975916762
531556.6592
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
120
-5 488,539 0.944491109
0 497,889 0.987192014
5 520,562 0.99930907
10 618,228 -0.310012769
15 636,817 0.923210217
20 725,095 0.572575226
-20 704,711 -0.982515447
-15 1,180,634 -0.971217485
-10 1,238,410 0.98625678
-5 1,193,275 -0.576289689
0 1,310,883 -0.543467499
5 239,750 0.983728629
10 229,344 0.914465962
15 224,756 -0.44228869
Timur
20 219,326 0.0662739
730599.0826
-20 174,017 -0.731710695
-15 135,019 0.942699737
-10 114,011 -0.318297564
-5 107,114 -0.970422263
0 98,291 0.981359807
5 88,125 0.261009993
10 75,664 0.434288049
15 75,995 0.821447921
Tenggara
20 69,565 0.084199594
103986.4028
-20 328,335 0.965290529
-15 341,848 -0.884743721
-10 363,645 0.705871571
-5 385,339 -0.752184937
0 423,062 0.474395525
5 432,122 -0.529919264
10 458,925 0.265892634
15 406,308 -0.674302388
Barat Laut
20 450,742 0.929840722
399195.7522
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
121
4.1.2.3 Pasang Surut Air Laut.
Data pasang surut hasil survey yang di lakukan pada dua kondisi. Pasang
tertinggi dan pada saat surut terendah. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.6 ( Grafik Pasang Surut )
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
Pasang tertinggi ............ : +116cm dari Titik Acuan ( Antara 31/12/02 – 2 /01/02 )
Pasang Terendah .......... : - 5.6 cm dari Titik Acuan ( Antara 02/01/02 -04/01/02 )
Titik acuan pengukuran dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
122
Gambar 4.7 ( Skala Acuan )
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
Penentuan posisi MSL dilakukan dengan menggunakan rumus Dasar MSL
Doodsaon Rooster untuk tiap 28 jam .
MSL (i)= ( Selisih antara Bacaan tertinggi dengan bacaan terendah ) + Bacaan Terendah 2 MSL(i) = ( 116. – 5.6 ) = 55.2 + 5.6 = 60.8 2 HWL(i) = MSL + Z0
= 60.8 + 60
= 120.8
LWL(i) = MSL – Zo
= 60.8 – 60
= 0.8m
Sedangkan untuk perhitungan HWL Rata-Rata dan Untuk Perhitungan LWL
Rata – Rata . Digunakan rumusan dibawah ini :
HWL rata-rata = )/9( seriseriHWL ∑∑
MSL rata-rata = )/9( seriseriMSL ∑∑
LWL rata-rata = )/9( seriseriLWL ∑∑
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
123
4.1.2.4 Arus.
Hasil kesimpulan Pengukuran arus laut pada 3 kedalaman i dapat dilihat pada
tabel berikut ini. Sedangkan laporan lengkap mengenai data hasil pengukuran dapat
dilihat pada lampiran dataArus .
Tabel 4.3 ( Arus Laut Maksimum )
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi dan perencanaan teknik pengaman jalur pipa
Gas / minyak di jalur pipa mundu – balongan )
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
124
4.1.2.5 Batimetri Perairan.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
125
4.1.2.6 Sedimen.
Sedimen pantai bisa berasal dari erosi garis pantai itu sendiri, dari daratan
yang di bawa oleh sungai, dan/atau dari laut dalam yang terbawa arus ke daerah pantai.
Sifat-sifat tersebut adalah ukuran partikel dan distribusi butir sedimen, rapat massa,
bentuk, kecepatan endap, tahanan terhadap erosi.
A. Ukuran partikel sedimen
Sedimen pantai diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir menjadi lempug,
lumpur, pasir, kerikil, koral (pebbele) dan batu (boulder). Distribusi ukuran butir
dianalisis dengan saringan dan dipresentasikan dalam bentuk kurva presentase berat
komulatif seperti diberikan pada ( gambar 5.1 )
Gambar 4.8Distribusi imbangan pantai
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
Ukuran butir median D50 adalah paling banyak digunakan untuk ukuran butir
pasir. D50 adalah ukuran butir dimana 50% dari berat sampel.
Dari data sedimen layangan yang diambil dari area sekitar pantai dapat, hasil
uji laboratoriumn ditampilkan dalam tabel berikut ini :
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
126
Tabel 4.4 (Data D50 )
No Sampel
Diameter D50
S01 0.015 S02 0.05 S03 0.05 S04 0.032 S05 0.007 S06 0.018 S07 0.017 S08 0.041 S09 0.02 S10 0.04 S11 0.01 S12 0.05 S13 0.05 S14 0.031 S15 0.018
Rata - Rata 0.030
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
Tabel 4.5 ( Hasil Uji Sampel Layangan )
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa
Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu – Balongan )
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
127
4.1.2.7 Kondisi Tanah Setempat.
Tabel 4.6 ( Hasil Pengujian Soil Properties Laboratorium )
ATTERBERG UNCONFINED TRIAXIAL-UU CONSOLI DIRECT SHEAR Bor Kedalaman GS γd γm wn
Wn Wp Ip qu St C φ DATION C φ No (m) t/m3 t/m3 % % % % kg/cm2 kg/cm2 0 Cc kg/cm2 0
BT.1 2.00 - 2.40 2.661 1.104 1.645 48.97 71.65 30.25 41.40 0.244 1.450 0.120 12.100 0.398 - - BT.2 2.00 - 2.40 2.668 1.178 1.648 39.86 72.50 31.15 41.35 0.448 1.140 0.220 10.980 0.341 - -
4.00 - 4.40 2.665 1.241 1.682 35.55 70.50 30.02 40.43 0.461 1.140 0.220 10.360 0.341 - - BT.3 2.00 - 2.40 2.666 1.196 1.714 43.33 67.30 29.65 38.15 0.469 1.330 0.220 11.650 0.350 - -
4.00 - 4.40 2.667 1.192 1.736 45.58 87.65 32.05 55.60 0.499 1.420 0.260 11.060 0.472 - - BT.4 2.00 - 2.40 2.679 1.421 1.379 32.26 - - NP - - - - - 0.11 28.61BT.5 2.00 - 2.40 2.681 1.397 1.699 21.59 - - NP - - - - - 0.09 29.62BT.6 2.00 - 2.40 2.686 1.014 1.640 61.80 - - NP - - - - - 0.08 29.13BT.7 2.00 - 2.40 2.688 1.318 1.359 41.04 - - NP - - - - - 0.07 30.03BT.8 2.00 - 2.40 2.688 1.318 1.748 32.61 - - NP - - - - - 0.07 30.92BT.9 2.00 - 2.40 2.688 1.233 1.765 43.19 - - NP - - - - - 0.08 29.67BT.10 2.00 - 2.40 2.688 1.139 1.674 47.00 - - NP - - - - - 0.07 30.62BT.11 2.00 - 2.40 2.685 1.355 1.333 35.29 - - NP - - - - - 0.08 30.12BT.12 2.00 - 2.40 2.678 1.449 1.933 33.40 - - NP - - - - - 0.06 31.15
Rata-rata 2.677 1.254 1.747 40.11 74.02 30.62 43.40 0.424 1.296 0.208 11.230 0.332 0.08 30.03 Maksimum 2.688 1.449 1.933 61.80 87.65 32.05 55.60 0.499 1.450 0.260 12.100 0.472 0.11 31.15 Minimum 2.661 1.014 1.640 21.59 67.30 29.65 38.15 0.244 1.140 0.120 10.360 0.341 0.06 28.61 STD 0.009 0.123 0.091 9.25 7.00 0.87 6.22 0.092 0.133 0.047 0.597 0.049 0.01 0.83
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu-
Balongan)
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
128
Tabel 4.7. ( Hasil Uji C,N Dan Gradasi Tanah Setempat )
GRADATION Bor Kedalaman Sr Gravel Sand Silt Clay
% Finer
No (m)
c n
% % % % % #200
UNITIED CLASS
BT.1 2.00 - 2.40 1.410 0.585 92.43 - 2.30 46.01 51.19 97.20 CH BT.2 2.00 - 2.40 1.264 0.558 84.12 - 2.10 47.90 50.00 97.90 CH
4.00 - 4.40 1.148 0.584 82.55 - 1.30 46.03 52.17 98.20 CH BT.3 2.00 - 2.40 1.229 0.551 93.96 - 1.30 44.71 53.49 98.20 CH
4.00 - 4.40 1.237 0.553 98.31 - 2.00 48.00 50.00 98.00 CH BT.4 2.00 - 2.40 0.886 0.470 97.58 0.20 69.20 24.43 6.17 30.60 SM BT.5 2.00 - 2.40 0.919 0.479 63.01 0.50 71.20 21.55 6.75 28.30 SM BT.6 2.00 - 2.40 1.650 0.623 100.00 0.40 70.20 22.91 6.43 28.40 SM BT.7 2.00 - 2.40 1.039 0.510 100.00 0.70 72.00 21.95 5.35 27.30 SM BT.8 2.00 - 2.40 1.033 0.508 84.59 0.50 69.00 21.55 5.95 30.50 SM BT.9 2.00 - 2.40 1.177 0.541 98.48 0.50 71.00 24.39 4.11 28.50 SM BT.10 2.00 - 2.40 1.360 0.576 92.86 0.30 70.90 25.01 3.79 28.80 SM BT.11 2.00 - 2.40 0.982 0.495 96.52 0.40 69.30 22.40 7.90 30.30 SM BT.12 2.00 - 2.40 0.848 0.459 100.00 0.40 67.30 23.35 8.45 31.80 SM
Rata-rata 1.156 0.532 91.74 0.43 45.79 27.69 14.23 53.86 Maksimum 1.650 0.623 100.00 0.70 72.00 48.00 52.17 98.20 Minimum 0.848 0.459 63.01 0.20 1.30 21.55 3.73 27.30 STD 0.247 0.046 9.91 0.20 32.58 9.18 17.40 32.85
Sumber : ( Buku 3 Data Penunjang, Studi Dan Perencanaan Teknik Pengaman Jalur Pipa Gas / Minyak Di Jalur Pipa Mundu-
Balongan)
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
129
Dari hasil pengolahan data survey maka penulis mengambil beberapa kesimpulan data
yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan. Antara lain :
D50 = 0.03 mm
Gs = 2.677 ( t/m3 )
C = 0.208 kg/cm2
γd = 1.254 t/m3
θ = 11.2300
4.2 Prediksi Gelombang Rencana.
Pada analisa gelombang rencana, penulis memanfaatkan program
HINDCASTING dalam menstransformasi data angin dan menghitung panjang fetch
efektif menjadi menjadi data gelombang, yang nantinya akan digunakan sebagai input
pada program GENESIS. Selain itu pada program ini dapat juga dapat dimanfaatkan pada
analisa defraksi dan refraksi gelombang.
Untuk keperluan hindcasting hanya diperlukan dua macam data utama sebagai
input, yakni data angin jam-jaman dan peta fetch.
4.2.1 Peramalan Gelombang Dengan Hindcasting
A Analisa Data Angin
Proses peramalan gelombang dengan menggunakan data angin sebagai
pembangkit utama gelombang dan daerah pembentukan gelombang ( fetch ). Biasanya
disebut dengan proses HINDCASTING. Data angin yang digunakan adalah data angin
tiap jam.
Dari program HINDCASTING diperoleh output dengan nama-nama file sebagai
berikut :
bulan.win
bulan.wav
windmax.out
windmax2.out
wavemax.out
wavemax2.out
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
130
File bulan.win (dapat dilihat pada gambar 4.9) berisi jumlah jam data angin
yang tercatat maupun tidak tercatat yang dikelompokkan berdasarkan besarnya kecepatan
angin (dalam knot) dan arah angin pada pengamatan sepuluh tahun (1993-2002) pada tiap
bulannya. Untuk mencari persentase kejadian angin, data tersebut disajikan dalam bentuk
tabel dengan interval kecepatan 5 knot dari berbagai arah yang merupakan sepuluh tahun
pencatatan (lampiran) kemudian diaplikasikan dalam gambar mawar angin (gambar
4.10).
Gambar 4.9 file bulan.win Keterangan:
• Pada tabel diatas pada baris pertama menunjukkan kecepatan angin dalam satuan knot dengan interval kecepatan angin lima (knot) pada tiap kolomnya..
• Baris ketiga menunjukkan bulan ke-1 yaitu Januari • Baris ke empat menunjukkan jumlah jam yang tercatat maupun yang tidak tercatat
pada bulan januari dari 10 tahun pencatatan • Baris ke lima menunjukkan jam angin yang tidak berhembus • Baris ke enam menunjukkan jumlah jam data angin yang tidak tercatat pada bulan
januari dari sepuluh tahun pencatatan • Baris ke tujuh menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Utara
dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya. • Baris ke delapan menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Timur
Laut dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya. • Baris ke sembilan menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Timur
dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya • Baris ke sepuluh menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Tenggara
dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya • Baris ke sebelas menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Selatan
dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
131
• Baris ke-12 menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Barat Daya dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
• Baris ke-13 menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Barat dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
• Baris ke-13 menunjukkan jumlah jam angin yang bertiup dari arah Barat Laut dengan interval kecepatan angin 5 knot pada tiap kolom nya
Tabel 4.8.a Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Januari 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15 15-20
> 20 Total < 5
5-10
10-15
15-20
> 20 Total
Utara 679 380 3 2 0 1064 7.61 4.26 0.03 0.02 0.00 11.92 Timur Laut 66 33 0 0 0 99 0.74 0.37 0.00 0.00 0.00 1.11 Timur 52 13 0 0 0 65 0.58 0.15 0.00 0.00 0.00 0.73 Tenggara 47 7 0 0 0 54 0.53 0.08 0.00 0.00 0.00 0.60 Selatan 112 37 0 0 1 150 1.25 0.41 0.00 0.00 0.01 1.68 Barat Daya 176 131 7 1 0 315 1.97 1.47 0.08 0.01 0.00 3.53 Barat 940 862 46 17 1 1866 10.53 9.66 0.52 0.19 0.01 20.90 Barat Laut 299 233 1 0 0 533 3.35 2.61 0.01 0.00 0.00 5.97 Berangin = 4146 = 46.44 Tidak Berangin = 4037 = 45.22 Tidak Tercatat = 745 = 8.34 Total = 8928 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.b Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Februari 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 524 332 8 0 0 864 6.44 4.08 0.10 0.00 0.00 10.62 Timur Laut 78 22 0 0 0 100 0.96 0.27 0.00 0.00 0.00 1.23 Timur 37 20 0 0 0 57 0.45 0.25 0.00 0.00 0.00 0.70 Tenggara 38 13 0 0 0 51 0.47 0.16 0.00 0.00 0.00 0.63 Selatan 118 48 1 0 0 167 1.45 0.59 0.01 0.00 0.00 2.05 Barat Daya 122 120 6 6 0 254 1.50 1.47 0.07 0.07 0.00 3.12 Barat 870 1125 85 40 6 2126 10.69 13.83 1.04 0.49 0.07 26.13 Barat Laut 269 226 3 1 0 499 3.31 2.78 0.04 0.01 0.00 6.13 Berangin = 4118 = 50.61 Tidak Berangin = 3994 = 49.09 Tidak Tercatat = 24 = 0.29 Total = 8136 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
132
Tabel 4.8.c Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Maret 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 647 356 0 0 1 1004 7.25 3.99 0.00 0.00 0.01 11.25 Timur Laut 146 90 4 0 0 240 1.64 1.01 0.04 0.00 0.00 2.69 Timur 191 56 0 0 0 247 2.14 0.63 0.00 0.00 0.00 2.77 Tenggara 71 14 0 0 0 85 0.80 0.16 0.00 0.00 0.00 0.95 Selatan 217 57 2 0 0 276 2.43 0.64 0.02 0.00 0.00 3.09 Barat Daya 154 125 4 0 0 283 1.72 1.40 0.04 0.00 0.00 3.17 Barat 774 932 87 31 0 1824 8.67 10.44 0.97 0.35 0.00 20.43 Barat Laut 166 58 0 1 0 225 1.86 0.65 0.00 0.01 0.00 2.52 Berangin = 4184 = 46.86 Tidak Berangin = 4744 = 53.14 Tidak Tercatat = 0 = 0.00 Total = 8928 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.d. Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan April 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 591 310 2 0 0 903 6.84 3.59 0.02 0.00 0.00 10.45 Timur Laut 171 98 0 0 0 269 1.98 1.13 0.00 0.00 0.00 3.11 Timur 283 122 0 0 0 405 3.28 1.41 0.00 0.00 0.00 4.69 Tenggara 89 16 1 0 0 106 1.03 0.19 0.01 0.00 0.00 1.23 Selatan 287 106 4 1 0 398 3.32 1.23 0.05 0.01 0.00 4.61 Barat Daya 100 40 2 1 0 143 1.16 0.46 0.02 0.01 0.00 1.66 Barat 573 664 78 17 0 1332 6.63 7.69 0.90 0.20 0.00 15.42 Barat Laut 98 32 0 0 0 130 1.13 0.37 0.00 0.00 0.00 1.50 Berangin = 3686 = 42.66 Tidak Berangin = 4954 = 57.34 Tidak Tercatat = 0 = 0.00 Total = 8640 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
133
Tabel 4.8.e Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Mei 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 752 332 4 1 0 1089 8.42 3.72 0.04 0.01 0.00 12.20 Timur Laut 265 117 2 0 0 384 2.97 1.31 0.02 0.00 0.00 4.30 Timur 585 191 0 0 0 776 6.55 2.14 0.00 0.00 0.00 8.69 Tenggara 177 21 1 0 0 199 1.98 0.24 0.01 0.00 0.00 2.23 Selatan 337 58 1 1 0 397 3.77 0.65 0.01 0.01 0.00 4.45 Barat Daya 68 34 1 0 0 103 0.76 0.38 0.01 0.00 0.00 1.15 Barat 284 150 6 0 0 440 3.18 1.68 0.07 0.00 0.00 4.93 Barat Laut 69 21 0 0 1 91 0.77 0.24 0.00 0.00 0.01 1.02 Berangin = 3479 = 38.97 Tidak Berangin = 5449 = 61.03 Tidak Tercatat = 0 = 0.00 Total = 8928 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.f Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Juni 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 657 341 2 0 0 1000 7.60 3.95 0.02 0.00 0.00 11.57 Timur Laut 208 132 3 0 0 343 2.41 1.53 0.03 0.00 0.00 3.97 Timur 579 244 2 0 0 825 6.70 2.82 0.02 0.00 0.00 9.55 Tenggara 131 34 0 0 0 165 1.52 0.39 0.00 0.00 0.00 1.91 Selatan 361 68 0 0 0 429 4.18 0.79 0.00 0.00 0.00 4.97 Barat Daya 54 11 0 0 0 65 0.63 0.13 0.00 0.00 0.00 0.75 Barat 245 144 4 0 0 393 2.84 1.67 0.05 0.00 0.00 4.55 Barat Laut 57 25 0 0 0 82 0.66 0.29 0.00 0.00 0.00 0.95 Berangin = 3302 = 38.22 Tidak Berangin = 5314 = 61.50 Tidak Tercatat = 24 = 0.28 Total = 8640 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
134
Tabel 4.8.g Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Juli 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 612 359 4 1 0 976 6.85 4.02 0.04 0.01 0.00 10.93 Timur Laut 173 107 5 0 0 285 1.94 1.20 0.06 0.00 0.00 3.19 Timur 543 204 3 0 0 750 6.08 2.28 0.03 0.00 0.00 8.40 Tenggara 116 18 0 0 0 134 1.30 0.20 0.00 0.00 0.00 1.50 Selatan 309 52 0 0 0 361 3.46 0.58 0.00 0.00 0.00 4.04 Barat Daya 45 18 0 0 0 63 0.50 0.20 0.00 0.00 0.00 0.71 Barat 174 136 5 4 0 319 1.95 1.52 0.06 0.04 0.00 3.57 Barat Laut 65 37 0 0 0 102 0.73 0.41 0.00 0.00 0.00 1.14 Berangin = 2990 = 33.49 Tidak Berangin = 4450 = 49.84 Tidak Tercatat = 1488 = 16.67 Total = 8928 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.h.Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Agustus 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 788 718 10 0 0 1516 8.83 8.04 0.11 0.00 0.00 16.98 Timur Laut 198 173 7 0 0 378 2.22 1.94 0.08 0.00 0.00 4.23 Timur 508 192 2 0 0 702 5.69 2.15 0.02 0.00 0.00 7.86 Tenggara 144 35 0 0 0 179 1.61 0.39 0.00 0.00 0.00 2.00 Selatan 312 45 1 0 0 358 3.49 0.50 0.01 0.00 0.00 4.01 Barat Daya 50 18 0 0 0 68 0.56 0.20 0.00 0.00 0.00 0.76 Barat 206 103 5 0 0 314 2.31 1.15 0.06 0.00 0.00 3.52 Barat Laut 51 50 0 0 0 101 0.57 0.56 0.00 0.00 0.00 1.13 Berangin = 3616 = 40.50 Tidak Berangin = 5287 = 59.22 Tidak Tercatat = 25 = 0.28 Total = 8928 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
135
Tabel 4.8.i Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan September 1991-2002 Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 689 808 18 0 1 1516 7.97 9.35 0.21 0.00 0.01 17.55 Timur Laut 155 144 3 0 0 302 1.79 1.67 0.03 0.00 0.00 3.50 Timur 450 242 2 0 0 694 5.21 2.80 0.02 0.00 0.00 8.03 Tenggara 135 30 0 0 0 165 1.56 0.35 0.00 0.00 0.00 1.91 Selatan 263 44 2 0 0 309 3.04 0.51 0.02 0.00 0.00 3.58 Barat Daya 63 17 0 0 0 80 0.73 0.20 0.00 0.00 0.00 0.93 Barat 186 119 8 0 0 313 2.15 1.38 0.09 0.00 0.00 3.62 Barat Laut 66 56 0 0 0 122 0.76 0.65 0.00 0.00 0.00 1.41 Berangin = 3501 = 40.52 Tidak Berangin = 5139 = 59.48 Tidak Tercatat = 0 = 0.00 Total = 8640 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.j Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Oktober 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 588 609 21 2 0 1220 6.59 6.82 0.24 0.02 0.00 13.66 Timur Laut 136 104 1 1 0 242 1.52 1.16 0.01 0.01 0.00 2.71 Timur 348 122 6 1 0 477 3.90 1.37 0.07 0.01 0.00 5.34 Tenggara 152 25 0 0 0 177 1.70 0.28 0.00 0.00 0.00 1.98 Selatan 344 112 0 0 0 456 3.85 1.25 0.00 0.00 0.00 5.11 Barat Daya 89 50 1 0 0 140 1.00 0.56 0.01 0.00 0.00 1.57 Barat 507 446 32 11 1 997 5.68 5.00 0.36 0.12 0.01 11.17 Barat Laut 103 60 4 0 0 167 1.15 0.67 0.04 0.00 0.00 1.87 Berangin = 3876 = 43.41 Tidak Berangin = 5049 = 56.55 Tidak Tercatat = 3 = 0.03 Total = 8928 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
136
Tabel 4.8.k Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan November 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 407 315 7 0 0 729 4.71 3.65 0.08 0.00 0.00 8.44 Timur Laut 121 108 3 0 0 232 1.40 1.25 0.03 0.00 0.00 2.69 Timur 229 61 1 0 0 291 2.65 0.71 0.01 0.00 0.00 3.37 Tenggara 109 55 1 0 0 165 1.26 0.64 0.01 0.00 0.00 1.91 Selatan 284 105 2 1 0 392 3.29 1.22 0.02 0.01 0.00 4.54 Barat Daya 126 84 3 0 0 213 1.46 0.97 0.03 0.00 0.00 2.47 Barat 900 1010 81 26 0 2017 10.42 11.69 0.94 0.30 0.00 23.34 Barat Laut 73 39 0 0 0 112 0.84 0.45 0.00 0.00 0.00 1.30 Berangin = 4151 = 48.04 Tidak Berangin = 4465 = 51.68 Tidak Tercatat = 24 = 0.28 Total = 8640 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
Tabel 4.8.l Kejadian Angin di Pantai Balongan pada Bulan Desember 1991-2002
Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 331 202 4 0 0 537 3.71 2.26 0.04 0.00 0.00 6.01 Timur Laut 79 32 1 0 0 112 0.88 0.36 0.01 0.00 0.00 1.25 Timur 117 23 0 0 0 140 1.31 0.26 0.00 0.00 0.00 1.57 Tenggara 47 17 0 0 0 64 0.53 0.19 0.00 0.00 0.00 0.72 Selatan 169 111 10 0 0 290 1.89 1.24 0.11 0.00 0.00 3.25 Barat Daya 253 279 31 16 0 579 2.83 3.13 0.35 0.18 0.00 6.49 Barat 1200 1701 147 54 7 3109 13.44 19.05 1.65 0.60 0.08 34.82 Barat Laut 136 99 5 0 0 240 1.52 1.11 0.06 0.00 0.00 2.69 Berangin = 5071 = 56.80 Tidak Berangin = 3857 = 43.20 Tidak Tercatat = 0 = 0.00 Total = 8928 = 100.00 2 Kecepatan angin dalam knot.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
137
Tabel 4.8.m Total Kejadian Angin di Pantai Balongan Tahun 1991-2002 Arah Jumlah Jam Persentase
2 < 5 5-10 10-15
15-20
> 20 Total < 5 5-10
10-15
15-20 > 20 Total
Utara 7265 5062 83 6 2 12418 6.91 4.81 0.08 0.01 0.00 11.81 Timur Laut 1796 1160 29 1 0 2986 1.71 1.10 0.03 0.00 0.00 2.84 Timur 3922 1490 16 1 0 5429 3.73 1.42 0.02 0.00 0.00 5.16 Tenggara 1256 285 3 0 0 1544 1.19 0.27 0.00 0.00 0.00 1.47 Selatan 3113 843 23 3 1 3983 2.96 0.80 0.02 0.00 0.00 3.79 Barat Daya 1300 927 55 24 0 2306 1.24 0.88 0.05 0.02 0.00 2.19 Barat 6859 7392 584 200 15 15050 6.52 7.03 0.56 0.19 0.01 14.31 Barat Laut 1452 936 13 2 1 2404 1.38 0.89 0.01 0.00 0.00 2.29 Berangin = 46120 = 43.84 Tidak Berangin = 56739 = 53.94 Tidak Tercatat = 2333 = 2.22 Total = 105192 = 100.00
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
138
TGSBD
Jenis tongkat menunjukkan kecepatan angin dalam knot.
Panjang tongkat menunjukkan persentase kejadian.
Tidak Berangin = 67.41% Tidak Tercatat = 4.35%
Distribusi Kecepatan dan Arah Angin Jam-jaman
BL
B
TLU
T
40%
20%
0%
10%
30%
1993-2002Lokasi: jatiwangi
Gambar 4.10 ( Wind Rose Dari Stasiun Pengamatan Angin Jatiwangi )
Data angin yang didapatkan belum dapat di gunakan secara langsung
didalam perencanaan. Karena didalam perencanaan masih diperlukan analisa data
yang biasanya didasarkan pada fenomena statistik yang dikenal dengan nama
periode ulang.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
139
Dalam perencanaan periode ulang data angin akan di gunakan analisa
harga ekstrim dari data angin terbesar tahunan dari hasil pengamatan stasiun
angin jatiwangi. Untuk memngetahui harga ekstrim data angin dapat dilihat
output dari program Hindcasting dengan nama file windmax2.out (gambar 4.9)
dan ditabelkan pada tabel 4.4. Selain itu dari program ini penulis mendapatkan
harga extrim tinggi gelombang dengan nama file wavemax.out yang digunakan
dalam memprediksi tinggi gelombang dengan periode tertentu. Untuk
memprediksi gelombang dengan periode ulang tertentu menggunakan distribusi
Gumbel (Fisher-Tippet) dan distibusi Weibull (CERC,1992). Kedua metode
tersebut dilakukan untuk kemudian dipilih yang memberikan hasil terbaik dengan
metode kuadrat terkecil ( MKT ) .
Gambar 4.11 windmax2.out.
Tabel 4.9 ( Perhitungan data angin terbesar di lokasi Perairan Pekerjaan ) Angin Terbesar Tahunan di Balongan (Stasiun Pengamat Cuaca Jatiwangi )
Kecepatan Tanggal Kejadian No. Tahun
Knot m/s Arah
Bulan Tanggal Jam 1 1993 18 09.26 200 Sep 23 03 2 1994 25 12.86 180 Jun 24 09 3 1995 28 14.40 180 Agu 25 14 4 1996 30 15.43 360 Okt 21 07 360 Okt 21 08 340 Okt 21 09 5 1997 30 15.43 360 Jan 30 06 350 Feb 02 08 360 Mar 27 11 6 1998 20 10.29 240 Okt 21 15 240 Des 17 01 7 1999 20 10.29 070 Agu 11 07 8 2000 40 20.58 030 Agu 12 07 9 2001 30 10.29 270 Des 30 04
10. 2002 20 10.28889 180 Agu 17 12
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
140
4.2.2 Analisa Gelombang Rencana
Pembentukan gelombang di laut dalam dianalisa dengan menggunakan
formula-formula empiris yang diturunkan dari model parametric berdasarkan spectrum
gelombang JONSWAP ( Shore Proteksion Manual, 1984 ). Prosedur Peramalan berlaku
baik untuk kondisi Fetch Terbatas ( Fetch Limited Condition ) maupun kondisi durasi
terbatas ( Duration Limited Condition ) sebagai berikut :
Gambar 4.12 Flow chart dan rumus peramalan gelombang (SPM,volume 1)
gU
UgtF A
A
22.3
min .8.68 ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡×
=
2/1
2..0016.0 ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=
A
Amo U
gfg
UH
3/1
2..2857.0 ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡=
A
Amo U
gfg
UT
gUH A
mo
2
.2433.0=
gUT A
mo .134.8=
Finish Finish
START
23.2
2 1.7..8.68g
UUgft a
Ac ≤
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡=
3.2
215.7.8.68
Ugf
Ugt
AA
≤⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡=
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
141
Dimana :
Hmo : Wave Height ( tinggi gelombang signifikan ) adalah tinggi rerata dari 33%
nilai tertinggi gelombang yang terjadi.
Tmo : Wave Period ( Periode puncak Gelombang)
F : Efektif fetch length (fetch efektif )
Ua : Wind Stres Factor ( Modified Wind Speed ) faktor tegangan angin
g : Grafitasi
t : Waktu
Bulan.wav juga merupakan salah satu output dari program HINDCASTING. Pada
bulan wave memuat jumlah jam kejadian gelombang yang tercatat maupun tidak tercatat
yang dikelompokkan berdasarkan besarnya tinggi gelombang (dalam meter) dan arah
angin pada pengamatan sepuluh tahun (1993-2002) pada tiap bulannya (dapat dilihat
pada gambar 4.11) Untuk persentase kejadian gelombang, data tersebut disajikan dalam
bentuk tabel dengan interval tinggi gelombang 0.5 m dari berbagai arah yang merupakan
data sepuluh tahun pencatatan (tabel 4.22) kemudian diaplikasikan dalam gambar wave
rose (gambar 4.13).
Gambar 4.13 Bulan.wav
Keterangan : pembacaan tabel bulan.wav sama seperti pembacaan gambar bulan.win
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
142
Tabel 4.10 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Januari (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah < 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 6.344 0.551 0.000 0.161 0.121 0.000 7.18 Timur Laut 0.981 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.98 Timur 2.500 0.108 0.000 0.000 0.000 0.000 2.61 Tenggara 0.390 0.040 0.000 0.000 0.000 0.000 0.43 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 4.664 0.188 0.000 0.000 0.000 0.000 4.85 Bergelombang = 16.05 Tidak Bergelombang (calm) = 83.63 Tidak Tercatat = 0.32 T o t a l = 100.00
Tabel 4.11 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Februari (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah < 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 6.206 0.724 0.222 0.000 0.000 0.000 7.15 Timur Laut 1.212 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.21 Timur 3.177 0.133 0.000 0.000 0.000 0.000 3.31 Tenggara 0.340 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.34 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 5.954 1.226 0.133 0.089 0.000 0.000 7.40 Bergelombang = 19.41 Tidak Bergelombang (calm) = 80.23 Tidak Tercatat = 0.35 T o t a l = 100.00
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
143
Tabel 4.12 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Maret (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total Utara 5.511 0.430 0.000 0.000 0.000 0.000 5.94 Timur Laut 2.688 0.027 0.081 0.000 0.000 0.000 2.80 Timur 4.234 0.228 0.228 0.000 0.000 0.000 4.69 Tenggara 0.497 0.054 0.000 0.000 0.000 0.000 0.55 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 3.387 0.349 0.121 0.000 0.000 0.000 3.86 Bergelombang = 17.84 Tidak Bergelombang (calm) = 82.16 Tidak Tercatat = 0.00 T o t a l = 100.00
Tabel 4.13. (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan April (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah < 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 4.472 0.250 0.000 0.000 0.000 0.000 4.72 Timur Laut 2.861 0.153 0.000 0.000 0.000 0.000 3.01 Timur 5.875 0.708 0.042 0.000 0.000 0.000 6.63 Tenggara 0.569 0.056 0.000 0.000 0.000 0.000 0.63 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 1.403 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.40 Bergelombang = 16.39 Tidak Bergelombang (calm) = 83.61 Tidak Tercatat = 0.00 T o t a l = 100.00
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
144
Tabel 4.14 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Mei (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total Utara 2.392 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 2.39 Timur Laut 4.113 0.215 0.040 0.000 0.000 0.000 4.37 Timur 9.274 0.578 0.081 0.094 0.000 0.000 10.03 Tenggara 0.833 0.175 0.094 0.148 0.000 0.000 1.25 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 0.551 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.55 Bergelombang = 18.59 Tidak Bergelombang (calm) = 81.41 Tidak Tercatat = 0.00 T o t a l = 100.00 Tabel 4.15 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Juni (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total Utara 2.389 0.111 0.222 0.000 0.000 0.000 2.72 Timur Laut 3.056 0.125 0.069 0.000 0.000 0.000 3.25 Timur 9.569 0.819 0.208 0.000 0.000 0.000 10.60 Tenggara 1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.00 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 0.528 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.53 Bergelombang = 18.10 Tidak Bergelombang (calm) = 81.90 Tidak Tercatat = 0.00 T o t a l = 100.00
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
145
Tabel 4.16 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Juli (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total Utara 1.962 0.040 0.000 0.000 0.000 0.000 2.00 Timur Laut 2.997 0.202 0.000 0.000 0.000 0.000 3.20 Timur 9.987 1.411 0.242 0.000 0.000 0.000 11.64 Tenggara 1.304 0.094 0.108 0.000 0.000 0.000 1.51 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 0.538 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.54 Bergelombang = 18.88 Tidak Bergelombang (calm) = 80.47 Tidak Tercatat = 0.65 T o t a l = 100.00
Tabel 4.17 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Agustus (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah < 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 0.981 0.027 0.000 0.000 0.000 0.000 1.01 Timur Laut 1.532 0.242 0.013 0.000 0.000 0.000 1.79 Timur 8.723 1.183 0.228 0.000 0.242 0.000 10.38 Tenggara 1.183 0.390 0.175 0.685 0.148 0.000 2.58 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 0.551 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.55 Bergelombang = 16.30 Tidak Bergelombang (calm) = 63.70 Tidak Tercatat = 20.00 T o t a l = 100.00
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
146
Tabel 4.18 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan September (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah < 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total
Utara 1.361 0.042 0.000 0.000 0.000 0.000 1.40 Timur Laut 2.417 0.264 0.000 0.000 0.000 0.000 2.68 Timur 10.653 2.264 0.111 0.347 0.153 0.000 13.53 Tenggara 1.889 0.528 0.236 0.153 0.778 0.000 3.58 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 0.361 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.36 Bergelombang = 21.56 Tidak Bergelombang (calm) = 68.44 Tidak Tercatat = 10.00 T o t a l = 100.00 Tabel 4.19 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Oktober (1993-2002) )
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total Utara 2.056 0.054 0.094 0.040 0.000 0.000 2.24 Timur Laut 1.989 0.188 0.067 0.000 0.000 0.000 2.24 Timur 7.110 1.062 0.094 0.000 0.000 0.000 8.27 Tenggara 1.331 0.108 0.081 0.121 0.000 0.000 1.64 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 0.780 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.78 Bergelombang = 15.17 Tidak Bergelombang (calm) = 74.50 Tidak Tercatat = 10.32 T o t a l = 100.00
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
147
Tabel 4.20 (Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan November (1993-2002)
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total Utara 3.250 0.139 0.000 0.000 0.000 0.000 3.39 Timur Laut 2.306 0.167 0.319 0.361 0.375 1.319 4.85 Timur 5.083 0.458 0.000 0.000 0.000 0.000 5.54 Tenggara 1.250 0.181 0.000 0.167 0.000 0.000 1.60 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 1.986 0.222 0.194 0.000 0.111 0.000 2.51 Bergelombang = 17.89 Tidak Bergelombang (calm) = 80.36 Tidak Tercatat = 1.75 T o t a l = 100.00
Tabel 4.21(Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Desember (1993-2002)
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total Utara 4.892 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 4.89 Timur Laut 1.573 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 1.57 Timur 4.005 0.040 0.000 0.000 0.000 0.000 4.05 Tenggara 0.403 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.40 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 3.737 0.605 0.108 0.000 0.000 0.000 4.45 Bergelombang = 15.36 Tidak Bergelombang (calm) = 77.73 Tidak Tercatat = 6.91 T o t a l = 100.00
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
148
Tabel 4.22
di Lepas Pantai balongan Diramal Berdasarkan Data Angin Jatiwangi
Tinggi Gelombang (m) Arah
< 0.5 0.5-1.0 1.0-1.5 1.5-2.0 2.0-2.5 > 2.5 Total Utara 3.471 0.194 0.043 0.017 0.010 0.000 3.74 Timur Laut 2.315 0.132 0.049 0.030 0.031 0.108 2.67 Timur 6.697 0.751 0.104 0.037 0.033 0.000 7.62 Tenggara 0.917 0.136 0.058 0.107 0.076 0.000 1.29 Selatan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Daya 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.00 Barat Laut 2.017 0.210 0.046 0.007 0.009 0.000 2.29 Bergelombang = 17.61 Tidak Bergelombang (calm) = 78.16 Tidak Tercatat = 4.24 T o t a l = 100.00
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
149
TGSBD
Jenis tongkat menunjukkan tinggi gelombang dalam meter.
Panjang tongkat menunjukkan persentase kejadian.
Calm = 78.16% Tidak Tercatat = 4.24%
Distribusi Tinggi dan Arah Gelombang di Lepas Pantai balonganDiramal Berdasarkan Data Angin Jam-jaman di jatiwangi
BL
B
TLU
T
40%
20%
0%
10%
30%
Total 1993-2002
Gambar 4.14 ( Waverose Total )
Dalam perencanaan periode ulang data gelombang yang digunakan merupakan
analisa harga ekstrim dari data tinggi gelombang terbesar tahunan dari output dari
program Hindcasting dengan nama file wavemax.out File ini berisi tinggi gelombang
maksimum pada tiap arah mata angin (dapat dilihat pada gambar 4.9) kemudian ditabelka
pada tabel 4.7 untuk mengetahui tinggi gelombang maksimum. Untuk memprediksi
tinggi gelombang dengan periode ulang tertentu menggunakan distribusi Gumbel (Fisher-
Tippet) dan distibusi Weibull (CERC,1992). Kedua metode tersebut dilakukan untuk
kemudian dipilih yang memberikan hasil terbaik.
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
150
gambar 4.15 wavemax.out
Tabel 4.23 ( arah dan Tinggi Gelombang Maksimum Tahunan )
Keterangan :
kolom Max adalah tinggi gelombang maksimum pada tiap tahun pengamatan
kolom Hsm merupakan tinggi gelombang yang diurutkan dari besar ke kecil
ARAH, TINGGI, DAN PERIODA GELOMBANG TAHUNAN MAKSIMUM TAHUN U TL T TG S BD B BL Max Hsm
1993 0.655 1.159 0.94 0.312 0 0 0 0.82 1.159 3.9380Per. -3.701 -4.863 -4.638 -2.597 0 0 0 -4.234 2.3040
1994 0.887 1.289 1.055 0.646 0 0 0 0.879 1.289 2.0030Per. -4.533 -5.074 -5.01 -3.849 0 0 0 -3.93 1.7560
1995 0.94 1.351 1.421 0.385 0 0 0 0.651 1.421 1.4210Per. -4.638 -4.669 -5.792 -2.269 0 0 0 -4.241 1.4000
1996 1.756 0.546 1.166 0.138 0 0 0 0.845 1.756 1.2890Per. -5.184 -3.442 -5.356 -1.73 0 0 0 -4.098 1.1590
1997 1.756 3.938 1.379 1.525 0 0 0 2.14 3.938 1.1470Per. -5.184 -9.45 -5.988 -6.159 0 0 0 -6.828 1.0030
1998 1.285 0.77 2.304 2.204 0 0 0 1.166 2.304 Per. -5.421 -3.728 -7.997 -6.964 0 0 0 -5.356
1999 2.003 0.312 0.693 0.559 0 0 0 0.825 2.003 Per. -6.808 -2.597 -3.787 -3.28 0 0 0 -4.663
2000 0.646 1.085 1.4 0.137 0 0 0 1.003 1.4 Per. -3.849 -3.433 -5.016 -1.499 0 0 0 -5.163
2001 0.74 0.673 1.147 0.137 0 0 0 1.003 1.147 Per. -4.261 -3.258 -5.642 -1.499 0 0 0 -5.163
2002 1.003 0.387 0.74 0.082 0 0 0 0.559 1.003 Per. -5.163 -3.137 -4.216 -1.223 0 0 0 -3.28
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
151
Prediksi tinggi gelombang dengan distribusi Weibull dapat dilihat pada tabel 4.8
sedangkan prediksi tinggi gelombang dengan menggunakan distribusi Gumbel (Fisher-
Tippet Type I) dapat dilihat pada tabel 4.9.
Kedua distribusi itu mempunyai bentuk :
1. Distribusi Fisher-Tippet Type I
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −
−=≤A
BSH
eSS eHHP
)
))( ......................................................................(4.2)
2. Distribusi Weibull K
S
ABH
SS eHHP ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −−−=≤
))
1)( ..............................................................(4.3) dimana:
)( SS HHP)
≤ : probabilitas bahwa Ĥs tidak dilampaui
H : Tinggi gelombang representatif
Ĥ : Tinggi gelombang dengan nilai tertentu
A : parameter skala
B : parameter lokasi
Data masukkan disusun dalam urutan dari besar ke kecil, selanjutnya probabilitas
ditetapkan untuk setiap tinggi gelombang sebagai berikut:
1. Distribusi Fisher-Tippet Type I
)( SmS HHP)
≤ =12.0
44,01+
−−
TNm ............................................................(4.4)
2. Distribusi Weibull
)( SmS HHP)
≤ =
kN
km
T23.02.0
27,02,01
++
−−− ...................................................(4.5)
dengan
)( SmS HHP)
≤ : Probabilitas dari tinggi gelombang representatif ke m yang tidak
dilampaui
Hsm : Tinggi Gelombang urutan ke m
m : Nomor urut tinggi gelombang signifikan = 1,2,.....,N
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
152
NT : jumlah kejadian gelombang selama pencatatan
Parameter A dan B di dalam persamaan 4.2 dan 4.3 dihitung dari kuadrat terkecil untuk
setiaptipe distribusi yang digunakan. Hitungan didasarkan pada analisis regresi linier
sbagai berikut:
Hsm = Â ym+ B
Dimana ym diberikan oleh bentuk berikut:
Untuk distribusi Fisher-Tippet Type I
{ })(lnln smSm HHPy ≤−−= ...................................................................(4.6)
untuk distribusi Weibull
[ { } ] ksmSm HHPy
1)(1ln ≤−−= ............................................................(4.7)
Dari kedua distibusi tersebut dibandingkan tingkat kesalahannya (tabel 4.10), semakin
kecil tingkat kesalahan antara tinggi gelombang maksimum yang diperoleh dari
Hindcasting dengan prediksi tinggi gelombang suatu distribusi, maka nilai distribusi
tersebut yang digunakan untuk meramalkan periode ulang tinggi gelombang.
tabel 4.24 WeibulL
Weibull m Hsm probabilitas ym Hsm*ym ym^2 Ĥsm (prediksi) Hsm-Ĥsm
1 3.938 0.9533 4.4523 17.533 19.8230 3.812 0.12592 2.304 0.8578 2.4370 5.615 5.9392 2.538 -0.23413 2.003 0.7622 1.6209 3.247 2.6272 2.022 -0.01914 1.756 0.6667 1.1337 1.991 1.2853 1.714 0.04195 1.421 0.5711 0.8009 1.138 0.6415 1.504 -0.08276 1.400 0.4756 0.5578 0.781 0.3112 1.350 0.05007 1.289 0.3800 0.3738 0.482 0.1398 1.234 0.05538 1.159 0.2845 0.2324 0.269 0.0540 1.144 0.01479 1.147 0.1889 0.1244 0.143 0.0155 1.076 0.0710
10 1.003 0.0934 0.0452 0.045 0.0020 1.026 -0.0229TOTAL 17.4200 11.7786 31.2439 30.8387 mean 1.7420 1.1779 σHs 0.8738 Â 0.6322 B 0.9973 α 2.9216
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
153
tabel 4.25 Gumbel (Fisher-Tippet)
Fisher-Tippet Type I m Hsm probabilitas ym Hsm*ym ym^2 Ĥsm (prediksi) Hsm-Ĥsm
1 3.938 0.9447 2.8660 11.286 8.2140 3.352 0.58572 2.304 0.8458 1.7873 4.118 3.1944 2.605 -0.30123 2.003 0.7470 1.2322 2.468 1.5184 2.221 -0.21774 1.756 0.6482 0.8358 1.468 0.6986 1.946 -0.19025 1.421 0.5494 0.5126 0.728 0.2628 1.722 -0.30136 1.4 0.4506 0.2267 0.317 0.0514 1.524 -0.12437 1.289 0.3518 -0.0438 -0.056 0.0019 1.337 -0.04808 1.159 0.2530 -0.3181 -0.369 0.1012 1.147 0.01209 1.147 0.1542 -0.6258 -0.718 0.3917 0.934 0.2132
10 1.003 0.0553 -1.0628 -1.066 1.1294 0.631 0.3718TOTAL 17.4200 5.4101 18.1770 15.5637 mean 1.7420 0.5410 σHs 0.8738 Â 0.6926 B 1.3673 α 1.0048
Keterangan :
∑ ∑∑ ∑ ∑
−
−= 22 )( mm
msmmsm
yynyHyHn
A)
...............................................................(4.8)
msm yAHB))
−= .........................................................................................(4.9)
tabel 4.26 ( Weibul – Fisher )
Fisher Weibull Fisher Weibull
m Hsm Ĥsm (prediksi) Hsm-Ĥsm
Ĥsm (prediksi) Hsm-Ĥsm error error
1 3.938 3.352 0.586 3.812 0.126 0.343 0.0158382 2.304 2.605 -0.301 2.538 -0.234 0.090718 0.0547893 2.003 2.221 -0.218 2.022 -0.019 0.047414 0.0003644 1.756 1.946 -0.190 1.714 0.042 0.036169 0.0017565 1.421 1.722 -0.301 1.504 -0.083 0.090808 0.006846 1.4 1.524 -0.124 1.350 0.050 0.015444 0.0024987 1.289 1.337 -0.048 1.234 0.055 0.0023 0.0030598 1.159 1.147 0.012 1.144 0.015 0.000145 0.0002169 1.147 0.934 0.213 1.076 0.071 0.04545 0.005046
10 1.003 0.631 0.372 1.026 -0.023 0.138237 0.000526 0.809689 0.090932
BAB IV Data dan Analisa Data
Laporan Tugas Akhir Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di daerah Mundu-Balongan
154
Dari tabel 4.25 dapat dilihat tingkat kesalahan distribusi Weibull lebih kecil dari
Fisher-Tippet Type-I maka untuk memprediksi periode ulang tinggi gelombang
menggunakan nilai dari distribusi Weibull. Dapat dilihat pada tabel 4.26
Tinggi gelombang signifikan untuk berbagai periode ulang dihitung dari fungsi
distribusi probabilitas dengan rumus sebagai berikut:
ByAH rsr
)+= ˆ ........................................................................................(4.10)
Dimana yr diberikan oleh bentuk berikut Untuk distribusi Fisher-Tippet Type I
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
−−−= )11ln(lnr
r LTy ........................................................................(4.11)
untuk distribusi Weibull
[ ] krr LTy
1(ln= ......................................................................................(4.12)
dengan:
Hnr : tinggi gelombang signifikan dengan periode ulang Tr
Tr : Periode ulang (tahun)
K : Panjang data (tahun)
L : Rerata jumlah kejadian per tahun =KNT
Tabel 4.27
Weibul Periode Ulang ( th ) Yr ( Tahun ) Hsr ( m )
5 1.8861 1.32 10 3.0406 2.4 25 4.7527 4 50 6.1641 5 100 7.6617 6.8