BAB III Industri

13
BAB III GAMBARAN KHUSUS Sistem Pengolahan Air pada PT. Biofarma (Persero) Bandung III.1 Air Sebagai Sarana Penunjang Dalam Industri Air untuk produksi (Air untuk Penggunaan Farmasi/APF atau Water for Pharmaceutical Use/WPU) memegang peranan penting dan kritis dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain ; Air merupakan bahan baku, dalam jumlah besar, terutama untuk produk Sirup, Obat suntik cair, cairan infus, dan lain-lain sehingga apabila tercemar, beresiko sangat fatal bagi pemakai dan untuk memastikan produksi obat yang bermutu dan aman bagi para pengguna (7). Sistem Pengolahan Air pada PT. Biofarma umumnya sama dengan sistem pengolahan air yang terdapat pada kebanyakan pabrik yang memproduksi sediaan steril parenteral. Baik untuk proses produksi maupun kegiatan sehari – hari. 61

description

water treatment system

Transcript of BAB III Industri

69

BAB IIIGAMBARAN KHUSUSSistem Pengolahan Air pada PT. Biofarma (Persero) BandungIII.1 Air Sebagai Sarana Penunjang Dalam IndustriAir untuk produksi (Air untuk Penggunaan Farmasi/APF atauWater for Pharmaceutical Use/WPU) memegang peranan penting dan kritis dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain ; Air merupakan bahan baku, dalam jumlah besar, terutama untuk produk Sirup, Obat suntik cair, cairan infus, dan lain-lain sehingga apabila tercemar, beresiko sangat fatal bagi pemakai dan untuk memastikan produksi obat yang bermutu dan aman bagi para pengguna (7).Sistem Pengolahan Air pada PT. Biofarma umumnya sama dengan sistem pengolahan air yang terdapat pada kebanyakan pabrik yang memproduksi sediaan steril parenteral. Baik untuk proses produksi maupun kegiatan sehari hari.Sumber air yang digunakan berasal dari beberapa sumber yaitu air tanah (air sumur dalam), air dari PDAM dan juga air hasil produksi. Air tanah diperoleh dengan menggali sumur dalam, air PDAM berasal dari PDAM Tirtawening Kota Bandung, dan air hasil produksi sebelumnya di dapat dari proses pengolahan limbah air (waste water treatment) yang menghasilkan air yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan kembali dan diolah selanjutnya untuk dapat digunakan dalam proses produksi. Untuk penggunaan air dalam proses non produksi digunakan potable water.III.2 Sistem Pengolahan Air1. Spesifikasi Mutu Air. Secara garis besar, Spesifikasi Mutu Air dapat dibagi menjadi beberapa grade sebagai berikut ; Air Pasokan (Feed Water) , Air Murni (Purified Water), Air dengan Tingkat Pemurnian yang Tinggi (Highly Purified Water/HPW), Air Untuk Injeksi (Water for Injection/WFI) dan Air dengan Mutu Tertentu untuk Proses dan Pembuatan Bentuk Sediaan (7).Berikut adalah sebagian persyaratan spesifikasi mutu macam-macam air yang digunakanTabel III.1 Persyaratan spesifikasi mutu macam macam airPurified waterHighly purified waterWater For Injection

(Eur. Pharm. + USP)(Europhean pharmacopheia)(eur. Pharm.)USP

Konduktivitas pada 250C1,3 S/cm1,3 S/cm1,3 S/cm

Logam berat-0,1 ppm0,1 ppm-

Nitrat-0,2 ppm0,1 ppm-

Total Organic Carbon (TOC)< 500 ppb< 500 ppb< 500 ppb

Batasan jumlah mikroba< 100 cfu/ml< 10 cfu/ml< 10 cfu/ml

Endotoksin-< 0,25 Eu/ml< 0,25 Eu/ml

Sedangkan penggunaan dari masing-masing air tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel III.2 Persyaratan air untuk sediaan non steril (7)

No.SediaanKualitas AirSistem DistribusiBatasanKeterangan

1Sirup, krim (w/o dan o/w), gel, cairan obat luarAir murni (PW)Loop sistemTerkualifikasi Jika tidak menggunakan loop sistem air tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam Saring dengan filter bakteri 0,45 m

2Sediaan padat, suppositoria, ovula dan salepAir murni (PW) Boleh tanpa loop Loop untuk non betalaktam Betalaktam dan non betalaktam dipisah

Terkualifikasi Sanitasi Berkala Syarat Mikroba Max. 100 Cfu/Ml Tidak Ada E.Coli Dan Salmonella sp/100ml

3Pembilasan akhir pada pencucian alatAir murni (PW)Syarat conductivity pada user points

Tabel III.3 Persyaratan air untuk sediaan steril (7)

No.SediaanKualitas AirSistem DistribusiBatasanKeterangan

1Large Volume Parenteral (LVP)Air Untuk Injeksi (WFI)Hot Loop SystemTerkualifikasiSyarat TOC dan conducticity pada user points

2Small Volume Parenteral (SVP)Air Untuk Injeksi (WFI) Hot Loop System Betalaktam dan non betalaktam dipisahBila tidak menggunakan loop system, harus ditampung segar dan penyimpanan tidak lebih dari 24 jam. TervalidasiFeed water : Ar Murni (PW)

3Tetes Mata dan Tetes TelingaAir Murni (PW), filter 0,22 m atau Air Sangat Murni (HPW)Loop systemBila tidak menggunakan loop system, harus ditampung segar dan penyimpanan tidak lebih dari 24 jam. TervalidasiSyarat conducticity pada user points

Untuk Air dengan Tingkat Pemurnian yang Tinggi (/HPW) menurut Europhian Pharmacopeia 5th Edition dapat digunakan untuk sediaan steril seperti sediaan tetes mata dan tetes telinga Air dimaksudkan untuk digunakan dalam pembuatan produk dimana air berkualitas biologis tinggi diperlukan,kecualiair untuk injeksi (WFI) diperlukan. Highly Purified Water telah memenuhi standar/criteria WFI termasuk jumlah endotoksin tetapi sistem pengolahannya dianggap kurang dapat diandalkan dibandingkan sistem destilasi sehingga jarang digunakan.2. Sistem Pemurnian Air Kecuali untuk pembuatan WFI, sistem pemurnian air TIDAK DITETAPKAN dalam kompendia. Jadi Industri Farmasi masing-masing bebas untuk menentukan sistem mana yang paling sesuai dengan tujuan penggunaannya. Desain, konfigurasi dan tata letak peralatan pemurnian air, sistem penyimpanan dan distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :a. Ketersediaan ruang untuk instalasib. Beban struktural dalam bangunanc. Ketersediaan akses yang memadai (terutama untuk pemeliharaan dan pengawasan)d. Kemampuan penanganan bahan kimia untuk regenerasi dan sanitasi secara aman.Berikut desain dan konfigurasi sistem pemurnian air :

a. Mekanisme kerjaPurified Water SystemPurified water systemmerupakan sistem pengolahan air yang dapat menghilangkan berbagai cemaran (ion, bahan organik, partikel, mikroba dan gas) yang terdapat di dalam air yang akan digunakan untuk produksi. Air (raw water) pengolahan air dapat diperoleh dari air PDAM (city water),Shallow well(sumur dangkal) dengan kedalaman 10-20 m, atau berasal dariDeep well(sumur dalam) dengan kedalaman 80-150 m. Variasi mutu dari pasokan air mentah (raw water) yang memenuhi syarat ditentukan dari target mutu air yang akan dihasilkan. Demikian pula mutu air menentukan peralatan yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut.Purified water systemterdiri dari:Multimedia filter,Carbon filter,Water softener,Heat Exchanger(HE),Micro filter,Ultra filtration(R.O = Reverse Osmosis), danElectro De-Ionization (EDI) (7).Multimedia filter.Multimedia filter berfungsi untuk menghilangkan lumpur, endapan dan partikel-partikel yang terdapat padaraw water.Multimedia filterterdiri dari beberapafilter dengan porositas 6-12 mm; 2,4 4,8 mm; 1,2-2,4 mm; dan 0,6-1,2 mm.Filter-filterini tersusun dalam satuvessel(tabung) dengan bagian bawah tabung diberikangravelatau pasir sebagai alasvessel(sehingga sering juga disebut dengansand filter) (7).Active Carbon filter.Carbon aktifadalah karbon yang telah diaktifkan dengan menggunakan uap bertekanan tinggi atau karbon dioksida (CO2) yang berasal dari bahan yang memiliki dayaadsorbsiyang sangat tinggi. Biasanya digunakan dalam bentukgranular(butiran).Active carbon berfungsi sebagaipre-treatmentsebelum proses de-ionisasi untuk menghilangkanchlorine, chloramine,benzene, pestisida, bahan-bahan organik, warna, bau dan rasa dalam air (7).Water Softener Filter.Water softenerfilterberisi resin anionik yang berfungsi untuk menghilangkan dan/atau menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion Ca++ dan Mg++ yang menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air (7).Reverse Osmosis.Reverse osmosismerupakan teknik pembuatan air murni (purified water) yang dapat menurunkn hingga 95%Total Dissolve Solids(TDS) di dalam air.Reverse osmosisterdiri dari lapisan filter yang sangat halus (hingga 0,0001mikron)(7).EDI (Elektonic De-Ionization).EDI merupakan perkembangan dariIon Exchangesystemdimana sebagai pengikat ion (+) dan (-) dipakai juga elektroda disamping resin. Elektroda ini dihubungkan dengan arus listrik searah sehingga proses pemurnian air dapat berlangsung terus menerus tanpa perlu regenerasi. Setelah melewati EDI, selanjutnyapurified wateryang dihasilkan ditampung dalam tanki penampungan (storage tank) yang dilengkapi dengan CIP (cleaning in place) danlooping systemdan siap didistribusikan ke ruang produksi (7).b. Mekanisme kerja Water for Injection (WFI) systemUntuk menghasilkan Water For Injection selanjutnya dari purified water dilakukan destilasi. Sebelum destilasi terlebih dahulu, air melalui lampu UV untuk membunuh bakteri. Sesuai persyaratan CPOB terkini proses destilasi menggunakan 6 kolom destilasi (9).Proses destilasi berlangsung dengan cara air dipanaskan terlebih dahulu kemudian embun dari air ini masuk ke kondensor. Dari kondensor air didinginkan kembali, kmudian embun embun ini melewati kolom destilasi kedua. Proses ini berlangsung hingga ke kolom ke enam destilasi. Destilasi seperti inilah yang memenuhi persyaratan water for injection (9).Air untuk injeksi yang dihasilkan disimpan dalam tangki penyimpanan pada suhu 70 - 800 sebelum didistribusi untuk produksi. Tangki penyimpanan dilengkapi dengan sistem sirkulasi atau loop sistem sehingga encegah pertumbuhan mikroorganisme. Jika tidak menggunakan loop sistem, sebaiknya air harus ditampung segar dan penyimpanan tidak lebih dari 24 jam serta tervalidasi. Alat perekam hendaklah digunakan untuk memantau suhu penyimpanan air (9).3. Sistem Penyimpanan dan Distribusi AirSistem penyimpanan dan distribusi merupakan salah satu bagian penting dari seluruh sistem, dan harus dirancang terintegrasi sepenuhnya dengan komponen sistem pemurnian air. Sistem penyimpanan dan distribusi harus dikonfigurasikan untuk mencegah kontaminasi berulang terhadap air setelah pengolahan. Konfigurasi ini harus menerapkan kombinasi pemantauan online dan offline untuk menjamin spesifikasi air yang tepat dipertahankan. Selanjutnya, setelah air dimurnikan dengan menggunakan metode yang sesuai, dapat digunakan secara langsung atau lebih sering, disalurkan ke dalam tangki penyimpanan untuk didistribusikan ke titik pengguna (7).III.3 Kualifikasi Sistem Pengolahan AirSistem Pengolahan Air merupakan sistem kritis yang berdampak langsung terhadap mutu, sehingga parameter mutu kritis sistem tersebut harus dikualifikasi. Kualifikasi yang akan dilakukan harus mengikuti kaidah validasi yang mencakup Kualifikasi Desain (KD), kualfikasi Instalasi (KI), Kualifikasi Operasional (KO) dan Kualifikasi Kinerja (KK) sesuai dengan Pedoman CPOB. KD, KI dan KO sangat tergantung dari masing-masing sistem yang diinstall oleh masing-masing industri farmasi (7).III.4 Inspeksi Sistem Pengolahan AirSistem pengolahan air merupakan salah satu sarana penunjang kritis, sehingga senantiasa menjadi subyek inspeksi oleh Badan POM. Berikut adalah acuan yang dapat digunakan mengenai apa saja yang perlu disiapkan dalam pelaksanaan inspeksi atau audit mutu (7) :a. Gambar sistem pengolahan air terakhir yang menunjukan semua peralatan dalam sistem denganpenandaan fungsi alat mulai dari awall inlet sampai titik pengguna lengkap dengan titik pengambilan sampel;b. Gambar pemipaan yang disetujui (misal, ortografis dan/ atau isometris);c. Pola pengambilan sampel dan pemantauan dilengkapi gambar semua titik sampel;d. Program pelatihan untuk pengambilan dan pengujian sampel;e. Penetapan batas waspada dan batas bertindak untuk pemantauan;f. Pemantauan hasil dan evaluasi tren;g. Pemeriksaan terhadap kajian sistem tahunan yang terakhir;h. Pengkajian perubahan terhadap sistem sejak inspeksi terakhir dan pemeriksaan apakah pengendalian perubahan telah diimplementasikan;i. Pengkajian terhadap penyimpangan yang tercatat dan investigasinya;j. lnspeksi umum terhadap status dan kondisi sistem;k. Pengkajian catatan perawatan, kegagalan dan perbaikan; danl. Pemeriksaan kalibrasi dan standardisasi instrumen kritis.61