BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/40340/4/BAB III.pdf ·...
Transcript of BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/40340/4/BAB III.pdf ·...
46
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Kota Malang
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan
A. Sejarah dan Perkembangan Kota Malang
Sejarah dan perkembangan Kota Malang tidak terlepas dari
pemerintahan kolonial Belanda, sama seperti kota lainnya yang ada di
Indonesia bahwa Kota Malang dapat berkembang setelah penjajahan yang
dilakukan oleh Belanda. Peninggalan sejarah terkait fasilitas yang pernah
digunakan keluarga Belanda masih bisa lihat hingga saat ini. Kawasan Ijen
Boulevard dan sekitarnya merupakan bukti nyata dari sejarah Belanda di
Kota Malang, hingga saat ini kesan diskriminatif masih bisa dirasakan
karena megahnya bagunan-bangunan perumahan Keluarga Belanda yang
megah dan memiliki fasilitas yang lengkap masih dijaga hingga saat ini
oleh pemerintahan Kota Malang. Kawasan tersebut hingga kini masih
sering dikunjungi oleh keluarga Belanda untuk mengenang dan
bernostagia dengan kehidupan masalalu ketika masih di Indonesia.
Kota Malang mulai berkembang pesat kisaran tahun 1879, hal ini
didukung dengan beroprasinya kereta api yang membuat perekonomian
dan akses perjalanan di Kota Malang semakin mudah dijangkau dari
berbagai daerah lainnya. Seiring dengan dampak positif yang dirasakan
dampak negatif juga muncul dari adanya perkembangan tersebut, Kota
Malang yang semakin berkembang berakibat pada tata guna tanah yang
47
sulit diatur akibat banyaknya bangunan liar yang muncul dan tak
terkendali. Sama seperti kota-kota besar lainnya, secara perlahan-lahan
Kota Malang yang awalnya sebagai daerah agrikultur berubah menjadi
kota industrial dan penuhi bangunan perumahan yang padat hingga saat
ini.
Banyaknya bangunan liar yang bermunculan juga dikarenakan oleh
tingginya urbanisasi yang ada di Kota Malang. Pemerintah Kota Malang
belum mampu mengatasi padatnya penduduk dan bangunan liar yang
mucul di Kota Malang. Tingkat perekonomian yang masih rendah dari
para urbanis di Kota Malang mengakibatkan perumahan liar semakin tidak
terkendali. Perumahan liar ini muncul di sekitar aliran sungai, rel kereta
apa, disekitar pasar atau jalur perdagangan, dan disekitar jalur hijau serta
lahan-lahan kosong yang dianggap tidak ada pemiliknya. Hal ini menjadi
permasalahan bagi pemerintahan Kota Malang, jika tidak segera ditindak
lanjuti Kota Malang akan terlihat semakin kumuh dan padat sehingga
ditakutkan dapat menghilangkan kesan indah dan asri dari Kota Malang itu
sendiri (https://malangkota.go.id 21 Februari 2018).
48
Gambar 3.1 : Peta Kota Malang
Sumber : Dokumentasi Peneliti di Kelurahan Jodipan
B. Julukan Kota Malang
Kota Malang mendapatkan gelar sebagai kota terbesar kedua di
Jawa Timur setelah Surabaya, Kota Malang yang memiliki beragam
julukan dikarenakan potensi wilayah, keadaan alam yang indah dan
iklimnya yang sejuk. Terdapat tiga hal yang menjadi julukan utama Kota
Malang yaitu, kota pelajar/pendidikan, kota industri dan kota pariwisata.
Tiga julukan tersebut sudah tetapkan pada tahun 1962 saat sidang
Paripurna Gotong Royong Kota Praja Malang yang disebut dengan Tri
Bina Cita. Ketiga pokok inilah yang menjadi cita-cita masyarakat Kota
Malang yang harus di bina.
Kota Malang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, hal ini
dikarenakan Kota Malang memiliki banyak sekali sekolah maupun
universitas yang terkenal di seluruh Indonesia. Pendidikan di Kota Malang
49
memiliki daya saing regional, nasional, hingga internasional, tidak heran
jika banyak ditemukan mahasiswa asing yang memilih kuliah di Indonesia
khususnya beberapa kampus di Kota Malang. Hal ini menunjukan potensi
daerah yang memiliki perhatian khusus pada fasilitas pendidikan sehingga
banyak sekali mahasiswa dari luar daerah dan luar pulau memilih untuk
mengambil pendidikan di Kota Malang. Demi tercapainya fasilitas
pendidikan yang berdaya saing dan berkualitas, pemerinta bekerja sama
dengan lembaga perguruan tinggi terkait pembentukan visi dan misi,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Bentuk dukungan pemerintah terhadap Kota Malang sebagai Kota
pendidikan yang di penuhi berbagai macam sekolah, perguruan tinggi,
pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya, pemerinta juga
memberikan berbagai fasilitas yang mendukung keberlangsungan
pekegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut terkait dengan ruang-ruang
terbuka hijau yang digunakan untuk bermain sambil belajar, toko buku,
perpustakaan daerah, pelayanan kesehatan, pusat perbelanjaan dan yang
paling utama adalah transportasi umum yang tersedia kesegala penjuru
kota dengan memiliki 25 jalur yang telah ditentukan pembagiannya secara
jelas dan memiliki 3 terminal yaitu, arjosari, gadang dan landungsari.
Kota Malang juga terkenal sebagai salah satu Kota Pariwisata di
Indonesia. Kota Malang mendapatkan julukan sebagai Kota Pariwisata
karena potensi alam yang dimiliki terkait dengan kondisi lingkungan yang
indah dan asri dengan hawa yang sejuk yang dapat membuat wisatawan
betah jika melakukan kunjungan di Kota Malang. Penjajahan yang
50
dilakukan Belanda meninggalkan berbagai macam tempat bersejarah
seperti museum dan bangunan-bangunan kuno yang dijaga dengan baik
sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat maupun wisatawan hingga saat
ini. Kota Malang juga memiliki berbagi macam tempat perbelanjaan yang
bersifat tradisional maupun modernyang dapat menunjang perekonomian
dan mendukung Kota Malang yang memgang julukan sebagai Kota
Pariwisata
Sejak dulu Kota Malang telah dikenal sebagai kota industri karena
memiliki berbagi industri rokok kretek. Industri di Kota Malang mulai
bangkit dan berkembang setelah berlangsungnya krisis ekonomi yang
dialami seluruh Indonesia, dalam berjalannya waktu industri dikota
malang masih memerlukan bimbingan dalam peningkatan kualitas hasil
produksi, modal yang digunakan untuk pemulihan pembangunan ekonomi
Kota Malang yang bertujua untuk perkembangan ekonomi di masa depan.
Industri besar pun masih memerlukan bimbingan dan perhatian dari
pemerintah agar mampu di kenalkan secara luas keseluruh Indoneisa,
sehingga hasil produksi tidak hanya bergerak disekita Kota Malang saja,
namu diharapkan bisa tersebar keseluruh Indonesia dan mancanegara
Kota Malang juga memiliki gelar lain yang sudah dikenal oleh
masyarakat diantaranya adalah Paris Van Java, kota sejarah dan kota
bunga. Kota Malang disebut Paris Van Java karena Karena kondisi
alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya yang bersih,
bagaikan kota Paris nya Jawa Timur. Kemudian Kota Malang dikenal
sebagai kota sejarah karena berkembanganya kerajaan-kerajaan besar yang
51
eritanya melegenda di seluruh Indonesia, seperti Kerajaan Singosari, ,
Kerajaan Mojopahit, Demak, Kediri dan Kerajaan Mataram. Di Kota
Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan Kota Malang
tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik
Indonesia. Terakhir, Kota Malang sebagai kota bunga karena disetiap
sudut kota di penuhi dengan warna-warni bunga. Hal ini yang yang
membuat Kota Malang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan
(https://malangkota.go.id 21 Februari 2018).
C. Visi dan Misi kota Malang
Visi
Visi Kota Malang yang tercantum pada RPJDM Kota Malang yang
berlaku dan harus dicapai pada periode 2013-2018 adalah sebagai berikut :
“Menjadikan Kota Malang Sebagai Kota Bermartabat”
Misi
1. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan pemerataan pelayanan
pendidikan dan kesehatan.
Tujuan 1: Terwujudnya peningkatan kualitas, aksesibilitas dan pemerataan
pelayanan pendidikan
Tujuan 2: Terwujudnya peningkatan kualitas, aksesibilitas dan pemerataan
pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan produktivitas dan daya saing daerah
52
Tujuan 1: Terwujudnya peningkatan perekonomian daerah melalui
penguatan sektor koperasi dan usaha kecil menengah, perindustrian dan
perdagangan, serta pariwisata daerah.
Tujuan 2: Terwujudnya perluasan kesempatan kerja
Tujuan 3: Terwujudnya ketersediaan dan akses pangan
3. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap
masyarakat rentan, pengarusutamaan gender, serta kerukunan
sosial
Tujuan 1: Terwujudnya peningkatan perlindungan terhadap masyarakat
rentan dan pengentasan kemiskinan
Tujuan 2: Terwujudnya peningkatan kualitas kehidupan dan peran peran
perempuan, serta terjaminnya pengarusutamaan gender
Tujuan 3: Terwujudnya peningkatan kualitas kerukunan sosial masyarakat
4. Meningkatnya pembangunan infrastruktur dan daya dukung
Kota yang terpadu dan berkelanjutan, tertib penataan ruang serta
berwawasan lingkungan
Tujuan 1: Terwujudnya peningkatan kualitas infrastruktur dan daya
dukung kota
Tujuan 2: Terwujudnya peningkatan tertib pemanfaatan ruang kota sesuai
peruntukannya
53
5. Mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi dan kualitas
pelayanan publik yang profesional, akuntabel dan berorientasi
pada kepuasan masyarakat
Tujuan 1: Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Daerah
Tujuan 2: Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik yang
profesional, akuntabel, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat
(https://malangkota.go.id 21 Februari 2018).
Gambar 3.2 : Visi Misi Kota Malang
Sumber : Dokumentasi Peneliti di Kantor DP3AP2KB
54
D. Demografi Kota Malang
Demografi Kota Malang menurut data statistiknya bahwa Kota
Malang memiliki luas sekitar 110.06 Km². Pada tahun 2010 didapatkan
data bahwa penduduk Kota Malang secara keseluruhan sekitar 820.243
jiwa yang terdiri dari 415.490 jiwa penduduk perempuan dan 404.553 jiwa
penduduk laki-laki dan disetiap tahunnya jumlah penduduk di Kota
Malang akan bertambah. Kota Malang memiliki lima kecamatan yaitu,
Kedungkandang terdiri dari 174.447 jiwa, Klojen 105.907 jiwa, Sukun
sebanyak 181.513 jiwa, kemudian Blimbing 172.333 jiwa serta
Lowokwaru 186.013 jiwa. Berdasarkan data tersebut kecamatan yang
pendudukanya paling banyak adalah Kecamatan Lowowaru. Kota Malang
juga terdiri dari 57 Kelurahan, RW sebanyak 536 unit dan RT sebanyak
4.011 unit (https://malangkota.go.id 21 Februari 2018).
F. Letak Geografis Kota Malang
Letak geografis Kota Malang dapat dijelaskan secara astronomis
terletak pada 112,06° – 112,07° Bujur Timur dan 7,06° – 8,02° Lintang
Selatan, dengan ketinggian diantara 440-667 meter diatas permukaan air
laut. Hal inilah yang menjadi alasan Kota Malang sebagi tujuan wisata
karena iklimnya yang sejuk dan berbagai potensi alamnya menarik
perhatian. Batas wilayah Kota Malang dapat dijelaskan sebagai berikut :
55
1. Sebelah Timur : terdapat Kecamatan Tumpang dan Kecamatan
Pakis
2. Sebelah Barat : terdapat Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dan
Kecamatan Wagir
3. Sebelah Selatan : terdapat Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang
dan Kecamayan Tajinan
4. Sebelah Utara : terdapat Kecamatan Karangploso dan Kecamatan
Singosari
Kota Malang juga dikelilingi oleh gunung-gunung, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Disebelah Utaran terdapat Gunung Arjuno
2. Disebelah Timur terdapat Gunung Semeru
3. Disebelah Selatan terdapat Gunung Kelud
4. Disebelah Barat terdapat Gunung Kawi (https://malangkota.go.id 21
Februari 2018)
56
Gambar 3.3 : Peta Pembagian Administrasi Kota Malang
Sumber : https://petatematikindo.wordpress.com (21 Februari 2018)
Kota Malang memiliki suhu maksimum sekitar 32,7°C dan
memiliki suhu minimum 18,2°C. Pada tahun 2008 iklim Kota Malang
tercatat rata-rata berkisar diantara 22,7°C – 25,1°C. Kota Malang memiliki
57
rata-rata kelembapan udara berkisar 79% – 86%, kelembapan
maksimumnya sekitar 99%.dan kelembapan udara minimumnya mencapai
40%. Kota Malang sama halnya seperti daerah di Indonesia lainnya, yaitu
hanya memiliki dua musim saja, musim hujan dan musim kemarau. Data
yang didapatkan dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso
curah hujan yang tinggi berkisar pada bulan februari, November dan
Desember, kemudian Kecepatan anginnya maksimum terjadi pada bulan
Mei, September, dan Juli (https://malangkota.go.id 21 Februari 2018)
Gambar 3.4 : Peta Kota Malang
Sumber : http://georegionalindonesia.blogspot.co.id (21 Februari 2018)
58
Penjelasan keadaan tanah yang ada di wilayah Kota Malang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pada bagian timur adalah keadaan yang kurang subur dikarenakan
wilayah dataran tinggi
2. Pada bagian barat adalah daerah yang digunakan untuk proses
pendidikan karena daerah dataran tinggi yang sangat luas
3. Pada bagian selatan keadaan tanahnya cocok untuk industri
dantermasuk wilayah dataran tinggi
4. Pada bagian utara adalah daerah yang cocok untuk pertanian dan
perkebunan karena berada di daarah dataran tinggi yang subur.
3.1.2 Agama
Masyarakat yang di Kota Malang paling banyak memeluk agama
Islam, agama lainnya juga berkembang dengan baik di Kota Malang
seperti Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Hal ini dibuktikan dengan
kerukunan dan saling toleransi antar umat beragama sehingga seluruh
masyarakat dapat bekerjasama dengan baik untuk pembangunan dan
perkembangan Kota Malang tanpa adanya konflik yang berhungan dengan
keagamaan. Sejak masa penjajahan Belanda bangunan-bangunan tempat
ibadah sudah berdiri kokoh seperti Mesjid Agung atau Mesjid Jami,
Klenteng di Kota Lama, dan Gereja Ijen. Kota Malang sebagai kota
pendidikan tidak terlepas dari pusat pendidikan keagamaan sepeti pondok
pesantren dan seminari alkitab yang telah dikenal di seluruh Indonesia
(https://malangkota.go.id 21 Februari 2018).
59
3.1.3 Bahasa
Kota Malang memiliki bahasa jawa yang khas dengan bahasa
waikan yang sudah terkenal diseluruh nusantara. Bahasa lainnya juga
digunakan ddi Kota Malang seperti, bahasa madura dan dialek
jawatimuran. Bahasa walikan menjadi identitas tersendiri bagi Kota
Malang, bahasa yang awal mulanya digunakan sebagi komunikasi rahasia
atau bahasa kode pada jaman kolonial belanda masih eksis digunakan
generasi muda hingga saat ini, contoh : seperti makan menjadi nakam,
malang menjadi ngakal, apik menjadi kipa, kuliah menjadi hailuk dan lains
sebagainya. Bahasa Malang tidak terlalu kasar seperti halnya bahsa yang
digunakan di Surabaya, bahasa yang digunakan di Kota Malang masih
terkesan kaku, namun menunjukan bahwa masyarakatnya tegas dan tidak
mengenal basa-basi (https://malangkota.go.id 21 Februari 2018)
3.1.4 Seni Budaya
Kota Malang memiliki seni budaya yang terkenal terkenal yaitu
tari topeng, namun seiring perkebangan jaman tari topeng ini mulai
terkikis dan terlupakan. Hal ini dikarenakan generasi muda di Kota
Malang jarang sekali tertarik dengan seni budaya tersebut karena lebih
tertarik pada tarian modern yang sedang fenomenal saat ini. seni budaya
yang ada di Kota Malang tercipta dari pertemuan antara gaya kesenian dati
Jawa Timur-Selatan yaitu Ponorogo, Blitar, dan Tulungagung, Jawa
Tengah yaitu, Yogyakarta dan Solo, kemudian gaya kesenian Blambangan
dari Banyuwangi, Situbondo, Pasuruan dan Probolinggo
(https://malangkota.go.id 21 Februari 2018)
60
3.2 Profil Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing Kota Malang
Kelurahan Jodipan secara administratif merupakan salah satu kelurahan
yang berada di Kecamatan Blimbing, dengan luas wilayah 49,35 Ha.
Gambar 3.5 : Peta Teritorial Kelurahan Jodipan
Sumber : Dokumentasi Peneliti di Kelurahan Jodipan
Batas administratif Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing, Kota
Malang, adalah sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Polehan dan
Kelurahan Kesatrinan. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kelurahan
Kotalama. Sebelah barat berbatsan dengan kelurahan Sukoharjo. Serta, sebelah
timur berbatasan langsung dengan Kelurahan Kedungkandang. Berikut bagan
batas wilayah Kelurahan Jodipan :
61
Gambar 3.6 : Batas Wilayah Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing
Sumber : Data Kelurahan Jodipan Kota Malang Tahun 2017
Pembangian orbitrasi dan jarak tempuh dari pusat pemerintahan,
Kelurahan Jodipan dengan pusat-pusat pemerintahan kota, ibukota kabupaten,
dan pemerintahan provinsi, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 : Orbitrasi dan Jarak Tempuh Kelurahan Jodipan
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 7,2 km
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota
Malang
: 1,9 km
Jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten
Malang
: 21,7 km
Jarak dari Ibukota Provinsi : 90 km
Sumber : Data Monografi Kelurahan Jodipan Kota Malang 2017
Kelurahan
Jodipan
Kecamatan
Blimbing
Timur : Kelurahan
Kedungkandang
Selatan : Kelurahan
Kotalama
Barat : Kelurahan
Sukoharjo
Utara : Kel.
Polehan dan Kel.
Kesatrinan
62
Gambar 3.7 : Peta potensi Bencana Kelurahan Jodipan
Sumber : Dokumentasi peneliti di Kelurahan Jodipan
Kelurahan Jodipan memiliki 8 Rukun Warga (RW) dengan jumlah
Rukun Tetangga (RT) secara keseluruhan sebanyak 87 RT. Lokasi penelitian
yang dilakukan terkhusus pada Kampung Wisata Jodipan atau yang lebih
terkenal dengan julukan kampung warna-warni terletak di RW 02 dengan 3 RT
yaitu, RT 09, RT 07 dan RT 08. Kelurahan Jodipan yang berada tepat dialiran
sungai Brantas dan berada disamping jembatan jalur utama Kota Malang
menghadapi berbagai permasalahan perkotaan, seperti permasalah
kependudukan dan kemiskinan. Berdasarkan data dari Kelurahan Jodipan
jumlah penduduk keseluruhan sebanyak 13.135 jiwa dengan Kartu Keluarga
(KK) sebanyak 2.343 KK. Dari jumlah tersebut, 6.454 orang adalah laki-laki,
6.681 orang adalah perempuan, 3.044 orang adalah usia 0-15, 9.173 orang
adalah usia 15-65, dan 820 orang adalah usia 65 ke atas. Kelurahan Jodipan
juga mendata terdapat 542 KK masuk dalam daftar penduduk miskin.
63
Gambar 3.8 : Data Monografi Kelurahan Jodipan
Sumber : dokumentasi peneliti di Kelurahan Jodipan
Penduduk yang tinggal di Kelurahan Jodipan bermatapencaharian
utama sebagai pedagang sebanyak 1362 orang, jumlah tersebut berpotensi
meningkat tajam terkait dengan destinasi wisata baru yang berada di Kampung
Wisata Jodipan. Hasil pengamatan peneliti selama bekerja dilapangan, bahwa
dengan berubahnya kondisi lingkungan menjadi kampung wisata membuat
para penduduk memanfaat peluang menjadi pedangang makanan, minuman,
aksesoris, dll. Pada posisi kedua, 506 orang adalah swasta dan pada posisi
ketiga, 292 orang adalah pertukangan. Berikut tabel pekerjaan penduduk di
Kelurahan Jodipan :
64
Tabel 3.2 : Data Pekerjaan Penduduk di Kelurahan Jodipan
Karyawan
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 62 orang
2. ABRI : 3 orang
3. Swasta : 506 orang
Wiraswasta/Pedagang : 1.362 orang
Buruh Tani : -
Pertukangan : 292 orang
Pensiunan : 282 orang
Pemulung : -
Jasa : 25 orang
Sumber : Data Monografi Kelurahan Jodipan Kota Malang 2017
Kelurahan Jodipan memiliki tim penggerak Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan jumlah pengurus sebanyak 40 orang.
Jumlah kegiatan per bulannya ada 4 kegiatan. Menurut data yang didapatkan
bahwa dalam pelaksanaan PKK diberikan dana oleh pemerintah pusat
sebanyak Rp. 50.000.000,-. Selain upaya peningkatan kesejahteraan keluarga
Kelurahan Jodipan juga menggerakkan remaja dengan Karang Taruna yang
ada. Jumlah pengurus Karang Taruna rata-rata 5 orang masing-masing RW
dan memiliki 3 lembaga lainnya. Terkait dengan ketentraman dan ketertiban
Kelurahan Jodipan juga memiliki 54 orang anggota Linmas, 22 orang Pos
Kamling, dan 20 buah Oprasional demi keamanan dan kenyaman masyarakat.
Kelurahan Jodipan saat ini memiliki 2 tempat pariwisata (Kampung
Temantik) yaitu, Kampung Lampion (Wangi) yang terletak di RW 01 dan
Kampung Warna-warni di RW 02. Penelitian yang dilakukan di Kampung
Wisata Jodipan atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai kampung warna-
65
warni. Gambaran lokasi dapat dijelaskan bahwa kampung Jodipan khususnya
di RW 02, awal mulanya hanya kampung kumuh dan padat penduduk yang
dapat dilihat dari atas jembatan Embong Brantas. Ide kreatif yang digagas
oleh Nabila Firda mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM Yang masuk di dalam
komunitas Guyspro, merubah kampung Jodipan menjadi kampung wisata
tematik atau kampung warna-warni.
Gambar 3.9 : Peta Kampung Warna-warni Jodipan
Sumber : Dokumentasi Peneliti di Kampung Jodipan
Kampung yang berubah menjadi destinasi wisata baru di Kota Malang
ini memberikan banyak manfaat terutama bagi warga kampung itu sendiri.
Banyaknya peluang pekerjaan yang muncul sangat disambut baik oleh warga,
tidak hanya bagi laki-laki saja namun juga bagi perempuan. Dapat dilihat pada
RT 09 dan 07, disepanjang rute jalan yang dilalui oleh wisatawan di
manfaatkan oleh perempuan atau ibu-ibu untuk berdagang. Hal ini secara tidak
66
langsung meningkatkan jumlah pekerja perempuan yang ada di Kota Malang.
Adanya program PKK di RW 02 juga mendorong perempuan disana agar lebih
produktif dan memiliki pola pikir terbuka.
Perempuan yang bekerja di loket tiket pun berasal dari musyawarah
warga ketika perkumpulan PKK yang di bantu oleh penggerak kampung yaitu
ketua RW pak Sony Parin dan pak Marzuki, sehingga perempuan di Kampung
Wisata Jodipan lebih berdaya dan memiliki penghasilan sendiri. Keamanan dan
kebersihan kampung juga menjadi sorotan utama. Penambahan jumlah personil
keamanan menjadi 16 orang bertujuan untuk memberikan kenyaman para
pengunjung agar terhindar dari kriminalitas. Petugas kebersihan dibagi menjadi
dua yaitu, bertanggung jawab dengan kebersihan toilet umum dan sampah
(sampah rumah tangga dan sampah dari pengunjung). Kebersihan kampung
secara keseluruhan tetap menjadi tanggung jawab bersama dengan diadakannya
jadwal gotong royong disetiap hari jum’at.
Kampung Wisata Jodipan mampu menarik wisatawan di seluruh
Indonesia, terbukti dengan adanya pengunjung yang berasal dari Aceh, Bali,
Kalimantan hingga pengunjung dari Papua. Selain itu Kampung Wisata
Jodipan juga rutin mendapatkan kunjungan atau tamu dari instansi
pemerintahan luar daerah (Dunas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan Dinas
Sosial), sekolah atau universitas yang melakukan study tour, gabungan TNI
seluruh Indonesia, Kementrian hingga kunjungan dari Duta Besar Australia.
Tamu yang berkunjung ke Kampung Wisata Jodipan biasanya membuat suatu
kegiatan bersama warga terkait dengan pentas seni, bakti sosial, dan kegiatan
bersih-bersih kampung.
67
Gambar 3.10 : Rombongan Tamu dari Surabaya yang disambut oleh
Pak Marzuki
Sumber : Dokumentasi peneliti di lapangan
Banyaknya pengunjungan yang datang ke Kampung Wisata Jodipan
tidak terlepas dari pihak media yang melakukan publikasi tentang keunikan
kampung ini. Sebut saja seperti koran harian (Jawa Pos, Surya, Kompas
Seputar Indonesia, Malang Pos, dll), kemudian Majalah (Tempo, Nyata, Nova),
koran pendidikan, dan Majalah pendidikan sepeti (Majalah Bobo). Kampung
Wisata Jodipan sudah berjalan hampir 3 tahun, tim pengurus bersama karang
taruna dan warga giat melakukan kegiatan kreativitas untuk melakukan
pembaruan gambar dan warna dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan itu
bertujuan untuk membuat kampung wisata ini selalu terlihat unik dan tidak
menimbulkan kejenuhan bagi pengunjung karena banyaknya spot-spot foto
yang terbaru. Harapan masyarakat kedepannya agar Kampung Wisata Jodipan
selalu eksis dan tidak tenggelam seiring berjalannya waktu.