BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

26
39 BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang eksplorasi dan pengolahan minyak serta gas bumi menjadi berbagai jenis bahan bakar dan petrokimia. Sejarah berdirinya PT Pertamina (Persero) dimulai pada tahun 1871, Ketika Jhon Reenik melakukan eksplorasi sumber minyak bumi pertama kali di Indonesia, tepatnya di kaki Gunung Cermai. Usaha eksplorasi yang dilakukan oleh Reenik ini mengalami kegagalan. Lalu pada tanggal 15 Juni 1885, Aleko Jan Zooen Zjikler berhasil melakukan proses pengeboran di Pangkalan Brandan dan menjadikan sumur minyak tersebut sebagai sumur minyak komersial pertama di Indonesia. Sejak keberhasilan Zjikler itulah usaha-usaha pengeboran minyak di berbagai daerah di Indonesia mulai dilakukan. Beberapa usaha pengeboran minyak yang dilakukan antara lain di Telaga Said (Sumatera Utara) pada tahun 1885, Krika (Jawa Timur) pada tahun 1887, Ledok (Cepu) pada tahun 1901, dan Talang Akar (Pendopo) tahun 1921. Hal ini mendorong tumbuhnya perusahan-perusahaan minyak asing pada abad ke-19 antara lain: a. AS (Andrian Stoop) pada tahun 1887. b. KNPC (Klininklijke Nederlandscape Petroleum Company), pada tahun 1894.

Transcript of BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

Page 1: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

39

BAB III

Deskripsi Wilayah Penelitian

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat PT Pertamina (Persero)

PT Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan BUMN yang bergerak

dibidang eksplorasi dan pengolahan minyak serta gas bumi menjadi berbagai jenis

bahan bakar dan petrokimia. Sejarah berdirinya PT Pertamina (Persero) dimulai pada

tahun 1871, Ketika Jhon Reenik melakukan eksplorasi sumber minyak bumi pertama

kali di Indonesia, tepatnya di kaki Gunung Cermai. Usaha eksplorasi yang dilakukan

oleh Reenik ini mengalami kegagalan. Lalu pada tanggal 15 Juni 1885, Aleko Jan

Zooen Zjikler berhasil melakukan proses pengeboran di Pangkalan Brandan dan

menjadikan sumur minyak tersebut sebagai sumur minyak komersial pertama di

Indonesia.

Sejak keberhasilan Zjikler itulah usaha-usaha pengeboran minyak di berbagai

daerah di Indonesia mulai dilakukan. Beberapa usaha pengeboran minyak yang

dilakukan antara lain di Telaga Said (Sumatera Utara) pada tahun 1885, Krika (Jawa

Timur) pada tahun 1887, Ledok (Cepu) pada tahun 1901, dan Talang Akar (Pendopo)

tahun 1921. Hal ini mendorong tumbuhnya perusahan-perusahaan minyak asing pada

abad ke-19 antara lain:

a. AS (Andrian Stoop) pada tahun 1887.

b. KNPC (Klininklijke Nederlandscape Petroleum Company), pada tahun 1894.

Page 2: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

40

c. STTC (Shell Transport and Trading Company), pada tahun 1894

d. TKSG (The Kloninklijke Shell Group), pada tahun 1894.

e. BPM (Bataafche Petroleum Company), pada tahun 1894.

f. DPC (Dortsche Petroleum Company), pada tahun 1894.

g. NKPM (Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij), pada tahun 1894.

h. NPPM (Nederlandsche Pasific Petroleum Maatschappij), pada tahun 1894.

i. STANVAC (Standard Vacuum Oil), pada tahun 1933.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, berbagai upaya

dilakukan untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan asing yang menguasai

minyak dan gas di Indonesia. Pada tahun 1951, perusahaan minyak nasional pertama

di Indonesia didirikan dengan nama Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik

Indonesia (PTMR). Lalu pada tanggal perubahan nama menjadi PN PEMINA, dan

tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya PT PERTAMINA (PERSERO). Pada

tahun 1961, pemerintah mengeluarkan UU No. 44 tahun 1961 yang menyatakan

pembentukan tiga perusahaan Negara di bidang minyak dan gas yaitu:

a. PN PERTAMIN didirikan berdasarkan PP No.3/1961

b. PN PERMINA didirikan berdasarkan PP No.199/1961

c. PN PERMIGAN didirikan berdasarkan PP No.199/1961

Pada tahun 1965, PN PERMIGAN dibubarkan dan semua kekayaan, yaitu

sumur minyak dan penyulingan di Cepu, diserahkan kepada Lemigas, sedangkan

fasilitas produksinya diserahkan kepada PN PERMINA dan fasilitas pemasarannya

diserahkan kepada PN PERTAMIN. Pada tahun 1968, berdasarkan PP No. 27/1968,

Page 3: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

41

PN PERTAMIN dan PERMINA digabung menjadi satu perusahaan yang menjadi

pengelola tunggal dibidang industri minyak dan gas bumi di Indonesia dan diberi

nama Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional

(PERTAMINA). Tugas utama PT. PERTAMINA diatur dalam UU No. 8 Tahun

1971, yaitu sebagai berikut :

1. Eksplorasi dan Produksi

Kegiatan ini mencakup upaya pencarian lokasi yang memiliki potensi

ketersediaan minyak dan gas bumi, kemungkinan penambangannya, serta

proses produksi menjadi bahan baku untuk proses Pengolahan.

2. Pengolahaan

Kegiatan ini tersusun dari proses-proses pemisahan dan pemurnian untuk

mengolah minyak dan gas mentah menjadi produk yang diinginkan seperti

premium, solar, kerosin, petrokimia, dan lain-lain.

3. Pembekalan dan Pendistribusian

Kegiatan ini meliputi penampungan, penyimpanan, serta pendistribusian bahan

baku ataupun produk akhir yang siap dikirim.

4. Penunjang

Kegiatan penunjang mencakup segala kegiatan yang dapat menunjang

terselenggaranya kegiatan-kegiatan eksploasi, produksi, pengolahan, pembekalan dan

Page 4: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

42

pendestribusian. Kegiatan penunjang ini diantaranya pengadaan penyukuhan

keselamatan kerja dan lain-lain.72

2. Profil PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II

Di seluruh Indonesia, PT. PERTAMINA (Persero) memiliki delapan wilayah

pemasaran atau sering disebut dengan Marketing Operation Region (MOR),

yaitu:

1. Region Pemasaran I

PERTAMINA MOR I–Medan Sumatra Utara

2. Region Pemasaran II

PERTAMINA MOR II–Palembang

3. Region Pemasaran III

PERTAMINA MOR III–Jakarta Pusat

4. Region Pemasaran IV

PERTAMINA MOR IV–Semarang

5. Region Pemasaran V

PERTAMINA MOR V–Surabaya

6. Region Pemasaran VI

PERTAMINA MOR VI–Balikpapan

7. Region Pemasaran VII

PERTAMINA MOR VII–Makasar

8. Region Pemasaran VIII

PERTAMINA MOR VIII–Ambon–Maluku

PT. PERTAMINA (Persero) Marketing Operation Region II merupakan salah

satu wilayah pemasaran PT. PERTAMINA (Persero) yang berada di Area Sumatra

72 Dokumen Sejarah PT. Pertamina (Persero).

Page 5: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

43

Bagian Selatan atau sering disebut Area SBS. Pada PT. PERTAMINA (Persero)

Marketing Operation Region II memiliki satu Kantor Region di Palembang.

3. Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II

Penelitian dilaksanakan di PT. PERTAMINA (Persero) MOR II di Public

Relations atau Comunication & Relations.

Alamat: Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 1247, 14 Ulu, Seberang Ulu I, Kota

Palembang, Sumatra Selatan 30252

Telp : (0711) 513311

Fax : (0711) 511756

Berikut adalah gambaran lokasi Perusahaan bila dilihat dari peta dan

satelit :

Sumber: Google Maps

Gambar 1.1Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II dilihat dari peta

Page 6: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

44

Gambar 1.2Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II Palembang Tampak Depan

Gambar 1.3Lokasi PT. PERTAMINA (Persero) MOR II Palembang Tampak dari Depan

Gerbang Masuk

Page 7: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

45

Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:

Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :

BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)

PREMIUM

M. TANAH

M.SOLAR

M. DIESEL

M. BAKAR

AVGAS

AVTUR

PERTAMAX

PELUMAS

ELPIJI

ASPAL

PTA

Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh

Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,

premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih

ditanggung pemerintah.

a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar

kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.

b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu

penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik

(rumahan), usaha kecil.

c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin

transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa

45

Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:

Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :

BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)

PREMIUM

M. TANAH

M.SOLAR

M. DIESEL

M. BAKAR

AVGAS

AVTUR

PERTAMAX

PELUMAS

ELPIJI

ASPAL

PTA

Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh

Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,

premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih

ditanggung pemerintah.

a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar

kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.

b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu

penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik

(rumahan), usaha kecil.

c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin

transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa

45

Berikut ini beberapa produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang:

Tabel 1.1Produk yang dipasarkan di wilayah Region II Palembang :

BBM (Bahan Bakar Minyak) BBK (Bahan Bakar Khusus) NBBM (Non Bahan Bakar Minyak)

PREMIUM

M. TANAH

M.SOLAR

M. DIESEL

M. BAKAR

AVGAS

AVTUR

PERTAMAX

PELUMAS

ELPIJI

ASPAL

PTA

Dari tabel tersebut dapat dilihat produk yang diproduksi oleh

Pertamina.Dalam hal ini beberapa produk yang mengalami kelangkaan adalah,

premium dan solar. Dua produk ini merupakan bahan bakar bersubsidi yang masih

ditanggung pemerintah.

a. Premium : Pada umumnya dapat digunakan untuk bahan bakar

kendaraan bermesin bensin seperti, mobil dan sepeda motor.

b. Minyak Tanah : Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu

penerangan, memasak dan umumnya merupakan pemakaian domestik

(rumahan), usaha kecil.

c. Minyak Solar : Jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin

transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa

Page 8: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

46

mekanik dan elektronik injection, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis

kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri.

d. Minyak Diesel : Digunakan dalam mesin diesel (mobil, kapal, sepeda

motor), sejenis mesin pembakaran dalam.

B. Visi dan Misi PT Pertamina (Persero) MOR II Palembang

a. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang

pendistribusian minyak dan gas merupakan tantangan tersendiri bagi PT Pertamina

untuk dapat memberikan kontribusi yang positif bagi negara Indonesia. Menurut

Jazinta (2007:79) visi adalah kondisi ideal yang ingin diwujudkan oleh perusahaan

maupun stakeholder pada masa yang akan datang. Berkaitan dengan hal tersebut visi

dari PT Pertamina adalah ”Menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia”.

Visi ini dibangun untuk dapat memotivasi setiap anggota perusahaan yang berada

diseluruh penjuru Indonesia untuk dapat memberikan performa terbaik dalam

menjalankan tugasnya sebagai karyawan yang mampu berkompetisi dalam lingkup

internasional.

b. Misi Perusahaan

Seperti yang telah dipahami bersama bahwa PT Pertamina merupakan

perusahaan yang produk utama yang dijual adalah minyak dan gas. Hal ini tentunya

Page 9: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

47

menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah

ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah

pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah

ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi

perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti

minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-

prinsip komersial yang kuat”.

C. Arti Logo PT Pertamina

Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA

Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak

dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan

47

menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah

ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah

pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah

ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi

perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti

minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-

prinsip komersial yang kuat”.

C. Arti Logo PT Pertamina

Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA

Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak

dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan

47

menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah

ditetapkan pemerintah secara efektif. Jazinta (2007:79) mengungkapkan, misi adalah

pertanyaan tentang cara bagaimana perusahaan dapat mewujudkan visi yang telah

ditetapkan. Demi mencapai keberhasilan dalam setiap kondisi yang dihadapi

perusahaan, PT. Pertamina memiliki misi 54 untuk “Menjalankan usaha inti

minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-

prinsip komersial yang kuat”.

C. Arti Logo PT Pertamina

Gambar 1.4Sejarah Logo PERTAMINA

Pertamina (Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional) adalah satu-satunya

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mengelola penambangan minyak

dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini terbentuk pada tahun 1968 hasil gabungan

Page 10: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

48

dari perusahaan PERTAMIN yang bergerak dibidang pemasaran dengan PERMINA

yang bergerak di bidang produksi.

Penyatuan dua perusahaan ini bertujuan untuk menyatukan tenaga modal dan

sumber daya yang ada saat itu, hal itu diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.

27 tahun 1868 yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968.

Gambar 1.5

Sejak disatukannya PN Pertamin dan PN Permina, maka secara otomatis

berbagai atribut yang melekat pada kedua perusahaan tersebut juga disatukan,

termasuk logo/lambang dari keduanya.

Logo PN Permina dibuat dengan menggabungkan unsur yang terdapat dalam

dua logo perusahaan sebelumnya. Logo Permina yang terdiri dari gambar dua kuda

laut, Bintang dan Pita tetap dipertahankan dengan menambahkan warna biru yang

terdapat dalam logo Pertamin sebagai latar belakang logo Peruahaan yang baru.

Page 11: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

49

Gambar 1.6

Dalam keputusan direksi Pertamin No.914/kpts/dr/du/1971 secara resmi

memberlakukan logo baru tersebut sebagai simbol PT.Pertamina. Dalam keputusan

tersebut ditetapkan beberapa hal tentang lambang PT. Pertamina yakni:

1. Bentuk lambang adalah simetris berisi-empat-lengkung;

2. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas;

3. Bintang diapit oleh dua ekor kuda laut berwarna merah yang saling

berhadapan;

4. Ekor kuda laut dihubungkan dengan pita berwarna kuning;

5. Pita kuning bertuliskan Pertamina dengan warna merah;

6. Dasar lambang berwarna biru;

7. Garis-garis hitam dalam bintang harus lebih tipis dari countur bintang;

8. Bintang bersudut lima: Tenaga (kekuatan) pendorong dalam melaksanakan

suatu tugas untuk mencapai cita-cita Nasional;

Page 12: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

50

9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya

hidup yang besar;

10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;

11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi

berbagai kesulitan;

12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan

dan penuh keyakinan;

13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar

(lambang) UUD 1945.

Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,

pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para

kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina

mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan

perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi

elegan.

Gambar 1.7

Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari

tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang

terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:

50

9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya

hidup yang besar;

10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;

11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi

berbagai kesulitan;

12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan

dan penuh keyakinan;

13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar

(lambang) UUD 1945.

Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,

pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para

kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina

mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan

perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi

elegan.

Gambar 1.7

Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari

tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang

terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:

50

9. Kuda Laut: Fosil-fosil yang mengandung minyak dan mempunyai daya

hidup yang besar;

10. Pita (banner): Ikatan penggalang persatuan dan kebulatan tekad;

11. Warna merah : Keuletan, Ketegasan dan Keberanian dalam menghadapi

berbagai kesulitan;

12. Warna kuning: Keagungan cita-cita yang hendak dicapai dalam ketekunan

dan penuh keyakinan;

13. Warna biru: Kesetiaan kepada tanah air, dasar negara Pancasila dan dasar

(lambang) UUD 1945.

Seiring dengan kemajuan zaman yang berkembang di berbagai bidang,

pewajahan logo PT. Pertamina-pun juga tidak mau ketinggalan dengan para

kompetiter asing yang siap menyerang Indonesia. Pada tahun 2005 PT Pertamina

mengganti logonya dengan bentuk yang lebih sederhana guna menyesuaikan

perkembangan trend desain promosi saat ini, yakni simpel, mudah diingat, tapi

elegan.

Gambar 1.7

Logo PT. Pertamina (Persero) yang baru membentuk huruf “P” yang terdiri dari

tiga bidang belah ketupat yang berwarna biru, hijau, dan merah. Adapun filosofi yang

terkandung dalam logo PT. Pertamina yang baru ini diantaranya adalah:

Page 13: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

51

1. Biru mencerminkan: Andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab;

2. Hijau mencerminkan: Sumber daya energi yang berwawasan lingkungan;

3. Merah mencerminkan: Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam

menghadapi berbagai macam kesulitan.

D. Tata Nilai PT Pertamina (Persero) MOR II Palembang

Tata nilai bertujuan untuk menggambarkan setiap potensi yang harus dimiliki

setiap anggota peruasahaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam

perusahaan. PT Pertamina dalam hal ini memiliki enam tata nilai yang harus dimiliki

oleh setiap anggota perusahaan, diantaranya yaitu:

a. Clean (Bersih)

Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak

menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.

b. Competitive (Kompetitif)

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,

mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya

dan menghargai kinerja.

c. Confident (Percaya Diri)

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam

reformasi BUMN dan membangun kebangsaan bangsa.

Page 14: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

52

d. Costumer Focus (Fokus pada Pelanggan)

Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk

memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

e. Commercial (Komersial)

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil

keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

f. Capable (Berkemampuan)

Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talenta

dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan

riset dan pengembangan.

E. Struktur Perusahaan dan Job Description Tim Manajemen Isu PT Pertamina

Persero Marketing Operation Region II Palembang.

Pada umumnya setiap perusahaan dalam mencapai tujuannya harus memiliki

pembagian tugas dan wewenang yang jelas antara pemimpin dan bawahan. Struktur

perusahaan merupakan fungsi-fungsi suatu perusahaan yang disusun sedemikian rupa

sehingga menunjukkan hubungan diantara bagian-bagian atau bidang-bidang kerja

maupun orang-orang yang diletakkan pada kedudukannya, wewenang serta tanggung

jawab masingmasing dalam bentuk yang teratur untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam suatu perusahaan.

PT Pertamina Pemasaran Region II Palembang dalam melaksanakan kegiatan

operasional dan penunjang dipimpin oleh GM (General Manager) dengan

Page 15: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

53

membawahi 14 Manager, 8 Operation Head (OH) dan 4 OH DPPU (Depot Pengisian

Pesawat Udara). Salah satu fungsi penunjang yang mengelola SDM adalah fungsi HR

Area Manager Sumbagsel yang dipimpin oleh seorang manajer dan membawahi 4

kepala bagian, keempat bagian itu adalah Section Head People Development

Sumbagsel, Analyst Industrial Relation, Analyst Organization Development, Section

ead HR Service Sumbagsel.

Page 16: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

Operation Head, Terminal BBM

L. Linggau

Operation Head, Terminal BBM

Panjang

Ast. Manager External

Finance MT Offsite Support Region II

Manager

DPPU Dipati Amir

Bangka

HSSE Area Manager Sumbagsel

Sales Region Manager II

DPPU Sultan Thaha

Jambi

Operation Head, Terminal BBM

Lahat

DPPU FatmawatiSoekarno

Bengkulu

Area Manager IT MdanT Palembang

Manager Gas dan Product

Operation Head, Terminal BBM PklBalamdan

Jobber

General Manager PT PertaminaPerseroMarketing

Operation Region II

DPPU

SMB II

Palembang

HR Area Manager Sumbagsel

Analyst Quality Management

Operation Head, Terminal BBM

PulauBaai

Operation Head, Terminal BBM

Jambi

Technical Area Manager Sumbagsel

Sales Area Manager Lampung - Bengkulu

Ast. Manager Asset Manajement

Operation Head, Terminal BBM

Baturaja

Sales Area Manager Sumsel-Babel-Jambi

Legal Area Manager Sumbagsel

Terminal BBM Area Manager

Sumbagsel

Operation Head, Terminal BBM

Kertapati

Ast.Customer Relation

Ast.Community Development

1. Struktur Perusahaan PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II Palembang

Gambar 1.8 Struktur Perusahaan PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II Palembang.

54

Page 17: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

55

2. Struktur Organisasi Communication& Relations PT Pertamina (Persero)

Marketing Operation Region (MOR) II

(Sumber: Dokumentasi PT Pertamina (Persero) MOR II Palembang)

2. Struktur Perusahaan dan Job Description Tim Manajemen Isu PT

Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II Palembang.

Pada umumnya setiap perusahaan dalam mencapai tujuannya harus memiliki

pembagian tugas dan wewenang yang jelas antara pemimpin dan bawahan. Struktur

perusahaan merupakan fungsi-fungsi suatu perusahaan yang disusun sedemikian rupa

sehingga menunjukkan hubungan di antara bagian-bagian atau bidang-bidang kerja

maupun orang-orang yang diletakkan pada kedudukannya, wewenang serta tanggung

jawab masing masing dalam bentuk yang teratur untuk mencapai tujuan yang telah

Jr Assistant CSR & SMEPP7498070- SILVANI

MAIYESTUHARIANI

Jr Officer I Communication &Relations

754080-BRAMANTYO RAHMADI

Jr Officer CSR & SMEPPSumbagsel

749862- HARIS YANUAZA

Jr Officer II Communication &Relations

751693- SITI HANUM H.ILMI

Officer CSR & SMEPP690025- BAISUNI EFENDI

Officer Communication & Relations748757- SITI RACHMI INDAHSARI

RM Comm& CSR Sumbagsel

Section Head CSR & SMEPPSection Head Comm & Relations715492- TAUFIKURACHMAN

Page 18: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

56

ditetapkan dalam suatu perusahaan. PT Pertamina Pemasaran Region II Palembang

dalam melaksanakan kegiatan operasional dan penunjang dipimpin oleh GM

(General Manager) dengan membawahi 14 Manager, 8 Operation Head (OH) dan 4

OH DPPU (Depot Pengisian Pesawat Udara). Salah satu fungsi penunjang yang

mengelola SDM adalah fungsi HR Area Manager Sumbagsel yang dipimpin oleh

seorang manajer dan membawahi 4 kepala bagian, keempat bagian itu adalah Section

Head People Development Sumbagsel, Analyst Industrial Relation, Analyst

Organization Development, Section ead HR Service Sumbagsel.

Dalam proses manajemen isu yang dilakukan PT Pertamina Persero

Marketing Operation Region II Palembang, anggota yang tergabung dalam tim

manajemen isu memiliki tugas pokok didalam perusahaan, untuk memahami lebih

jelas tugas-tugas yang dikerjakan tiap bagian dalam manajemen isu terkait

kelangkaan BBM, berikut penjelasannya.

1. General Manager PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II

Palembang.

Dalam perjalanan PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II

Palembang, General Manager memiliki beberapa tugas yang mampu memperlihatkan

kepemimpinan dalam perusahaan. Adapun beberapa kewajiban yang harus dilakukan

General Manager PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II Palembang

adalah sebagai berikut :

Page 19: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

57

Pertama, demi tercapainya pemasaran yang efektif General Manager bertugas

untuk merumuskan target dan strategi pemasaran di tingkat Region II sesuai

kebijakan Fuel Retail Marketing pusat serta melaksanakan kontrol dan evaluasi

tingkat keberhasilannya secara berkesinambungan terhadap jalannya operasi

perusahaan.

Kedua, mengelola serta mengendalikan seluruh sumber daya dan dana

perusahaan di Fuel Retail Marketing Region II secara optimal.

Ketiga, mengadakan pengelolaan atas kegiatan perusahaan yang meliputi

penjualan dan monitoring mutu produk serta mengkoordinasikan kegiatan yang

meliputi penyediaan, pengangkutan dan penyaluran produk. Keempat, mengendalikan

volume penyaluran BBM PSO dan meningkatkan volume penjualan produk BBK dan

NFR serta meningkatkan kepuasan konsumen. Kelima, mengusulkan rencana

pengembangan jaringan (RPJ) lembaga penyalur BBM, BBK ke pusat, menandatangi

surat perjanjian kerjasama serta melaksanakan pemutusan hubungan usaha. Keenam,

memberikan laporan kegiatan pemasaran BBM dan BBK secara berkala ke FRM

Pusat, dan yang terakhir yaitu mengarahkan dan membina fungsi serta kegiatan yang

ada di bawahnya.

2. Sales Area Manager PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II

Palembang.

Tugas utama yang dilakukan sebagai Sales Area Manager PT Pertamina

Persero Marketing Operation Region II Palembang adalah mengawasi dan memantau

Page 20: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

58

pelaksanaan keseluruhan kegiatan BBM (bahan bakar minyak) dan Non BBM (non

bahan bakar minyak) di wilayah Sumbagsel.

3. Asisten Manager External Relation

Mengkoordinir kegiatan customer relation dan community development agar

dapat meningkatkan kepercayaan customer terhadap perusahaan dalam meningkatkan

pelayanan, menampung dan menyelesaikan keluhan customer, serta merencanakan

dan melaksanakan peningkatan citra perusahaan melalui kegiatan promosi komersial

maupun non komersial demi terciptanya citra positif perusahaan dan meningkatkan

hubungan baik dan saling pengertian dengan masyarakat, pemuka masyarakat dan

instansi terkait untuk kelancaran kegiatan pemasaran BBM di Wilayah Marketing dan

Operation Region II.

4. Asisten Customer Relation

PT Pertamina (Persero) Marketing dan Operation Region II Palembang

haruslah sensitif dan responsif terhadap publiknya. Jika tidak demikian kita akan

dihadapkan kepada keadaan-keadaan yang mungkin mengejutkan tentang sikap

publik terhadap PT Pertamina (Persero) Marketing dan Operation Region II. Asisten

Customer Relation melaksanakan kegiatan customer relation dan mendukung

community development agar dapat meningkatkan kepercayaan customer terhadap

perusahaan dalam meningkatkan pelayanan, menampung dan menyelesaikan keluhan

customer serta merencanakan dan melaksanakan peningkatan citra perusahaan

Page 21: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

59

melalui kegiatan promosi komersial maupun non komersial demi terciptanya citra

positif perusahaan dan meningkatkan hubungan baik dan saling pengertian dengan

masyarakat, pemuka masyarakat dan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan

kegiatan pemasaran BBM di wilayah Marketing Operation Region II.

Tugas utama dari asisten customer relation di antaranya adalah Pertama,

mengkoordinir pembinaan hubungan dengan masyarakat dan customer untuk

digunakan dalam pembinaan sikap mental konsumen agar tumbuh loyalitas terhadap

produk yang dipasarkan oleh Marketing dan Operation Region II.

Kedua, mengkoordinir pelaksanaan pembinaan dan peningkatan hubungan

dengan masyarakat dan customer agar tercipta hubungan yang baik sehingga

memperlancar pelayanan.

Ketiga, mengkoordinir pemberian edukasi kepada masyarakat dan customer

tentang kegiatan Marketing dan Operation Region II agar dapat dipahami dan

mendapat respon yang baik.

Keempat, mengkoordinir rencana dan produksi printing material berupa

company profile, brosur produk, leaflet, spanduk.

Kelima, mengkoordinir keluhan yang masuk dari customer dan berusaha

menyelesaikan keluhan tersebut.

Keenam, mengkoordinir semua keluhan customer yang tidak dapat diselesaikan

kepada fungsi terkait yang berwenang untuk penyelesaiannya.

Ketujuh, mengkoordinir kegiatan customer care center dalam pemberian

informasi dan penanganan keluhan customer.

Page 22: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

60

Kedelapan, menyusun dan menganalisis informasi yang telah disampaikan

kepada customer melalui kliping berita media cetak/elektronik.

Kesembilan, mengkoordinir masukan dari customer mengenai keinginan

customer agar dapat diantisipasi, dalam rangka peningkatan pelayanan dalam

pemasaran BBM dan BBK sehingga sistem pelayanan penjualan dapat memuaskan

customer.

Kesepuluh, mengkoordinir penyusunan materi pernyataan korporat tingkat unit

operasi (corporate statement) dalam bentuk press release atau materi presentasi.

Kesebelas, mengkoordinir kegiatan jumpa pers, permintaan wawancara media

cetak atau elektronik maupun liputan media cetak atau elektronik pada event

perusahaan.

Keduabelas berkoordinasi dengan fungsi terkait dalam melaksanakan kegiatan

keprotokolan kunjungan tamu perusahaan serta mempersiapkan materi jurnal

perusahaan sebagai media informasi eksternal atau internal dan menyampaikan apa

yang menjadi kebijakan perusahaan serta menjadi penyampai informasi kepada

khalayak yang membutuhkan informasi mengenai perusahaan tersebut.

5. Sales Representative

Bertugas menyelenggarakan seluruh aktivitas pelayanan penjualan Non BBM

(Produk Pelumas) untuk daerah Sumatera Bagian Selatan, mulai dari pembuatan

sampai estimasi kebutuhan penjualan serta penyelesaian masalah sebagai akibat dari

adanya aktivitas penjualan BBM dan Non BBM.

Page 23: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

61

3. Struktur Perusahaan External Relation PT Pertamina (Persero) Marketing

Operational Region II Palembang.

Gambar 1.9Struktur Perusahaan External Relation PT Pertamina Persero Marketing

Operation Region II Palembang.

Bagian external relation berada di bawah bagian bussniness support area

manager sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang menghubungkan dengan

pimpinan perusahaan. Namun dalam pekerjaan yang dijalankan, bagian external

relation memiliki wewenang dalam menentukan tindakan yang berkaitan dengan

stakeholders. Dalam menjalani aktivitasnya, bagian external relation membawahi dua

bagian yang turut membantu bagian external relation dalam menjalankan tugasnya.

Menyikapi situasi dan kondisi saat ini, external relation sangat berperan dalam setiap

Page 24: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

62

proses bisnis maupun dalam rangka menjalin hubungan dengan pemerintah dan

masyarakat. Mengingat pemerintah dan masyarakat maupun stakeholders saat ini

menjadi lebih kritis dalam menanggapi dan berkomentar akan keberadaan Pertamina.

External relation sebagai juru bicara perusahaan dituntut untuk aktif dalam

memberikan informasi dan sosialisasi terhadap masyarakat melalui media massa,

namun juga harus bijak dan selektif dalam mengemas informasi dan memberikannya

kepada media untuk kepentingan perusahaan dan konsumsi masyarakat. Selain itu,

external relation juga melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan

kepada masyarakat atau Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat di

sekitar wilayah Perusahaan.

External relation telah berkembang dan beralih menjadi sebuah bagian yang aktif

tidak saja menjalin hubungan baik dengan pihak luar namun juga berjiwa

enterpreneur untuk menunjang proses bisnis dan mendapatkan keuntungan. Maka

saat ini external relation juga bertambah perannya menjadi Marketing public relation

(Marketing PR). Salah satunya dengan dibentuknya customer care Marketing

Operation Region II dibawah bagian external relation mulai tanggal 1 November

2005. Diwilayah PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II, external

relation bertanggung jawab terhadap lima provinsi yang berada di wilayahnya. Tidak

hanya pemerintah dan masyarakat, external relation juga berhubungan dengan

lembaga atau institusi lain seperti Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), dan terutama

media massa. Hal ini menyangkut sejauh mana media, dan LSM dapat bersinergi

dengan Pertamina.

Page 25: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

63

Sebagian kecil yang dapat dilihat sebagai tolak ukur keberhasilan external

relation adalah sejauh mana PT Pertamina Persero Marketing Operation Region II

dapat beroperasi tanpa mendapatkan gangguan atau keberatan dari pemerintah,

masyarakat, LSM, ataupun media massa. Mengantisipasi potensi masalah yang

mungkin terjadi, serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan tepat serta

meminimalisir konflik yang terjadi.

Dalam perjalanan external relation sebagai bagian dari PT Pertamina Persero

Marketing Operation Region II Palembang dibantu oleh tenaga bantu yang dibagi

menjadi beberapa bagian. Diantaranya yaitu, administrasi yang berfokus pada proses

administrasi yang ada di bagian external relation, selain itu posisi kedua adalah

bagian dokumentasi yang bertugas untuk meliput kegiatan yang diadakan perusahaan

serta membuat majalah bagi perusahaan, dan bagian yang terakhir yaitu customer

care yang bertugas untuk menangani keluhan pelanggan dan melakukan kliping

mengenai berita terkait perusahaan.

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II Palembang juga

mengemban tanggung jawab sosial dalam rangka turut meningkatkan taraf hidup dan

mengembangkan kualitas kehidupan masyarakat terutama yang ada di wilayah

kerjanya. Dalam hal ini yang bertugas menangani tanggung jawab sosial perusahaan

adalah community development. Divisi ini bertanggung jawab untuk merencanakan

dan mengatur pelaksanaan program CSR.

Untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan stakeholders, bagian

external relation memiliki kegiatan rutin dan kegiatan yang tidak rutin yang

Page 26: BAB III Deskripsi Wilayah Penelitian A. Profil Perusahaan

64

dilakukan perusahaan. Kegiatan rutin yang dilakukan external relation meliputi,

stakeholders management, management media, community development, corporate

identity, dan customer care service. Sedangkan kegiatan yang tidak rutin dilakukan

perusahaan adalah melaksanakan koordinasi mengenai kegiatan GM dengan

stakeholders, mengkoordinir kegiatan atau acara perusahaan sesuai dengan bisnis,

memberikan informasi kepada media (spoke person), melaksanakan kegiatan khusus

sesuai dengan permintaan General Manager.