BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A....

18
49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi Jawa timur yang terletak pada posisi 7° 27’0,16” sampai dengan 7° 29’ 37,11” Lintang Selatan serta 112° 24’ 14,3” sampai dengan 112° 27’ 24” Bujur Timur. 68 Gambar 3.1 Peta Kota Mojokerto Sumber : BPS Kota Mojokerto Tahun 2017 Berdasarkan dari registrasi akhir 2017, Kota Mojokerto mempunyai 3 Kecamatan dan 18 Kelurahan. Secara rinci luas wilayah masing masing kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.2 68 Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto 2017

Transcript of BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A....

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

49

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Umum Kota Mojokerto

1. Kondisi Geografis

Kota Mojokerto berada di Provinsi Jawa timur yang terletak pada posisi 7°

27’0,16” sampai dengan 7° 29’ 37,11” Lintang Selatan serta 112° 24’ 14,3”

sampai dengan 112° 27’ 24” Bujur Timur.68

Gambar 3.1

Peta Kota Mojokerto

Sumber : BPS Kota Mojokerto Tahun 2017

Berdasarkan dari registrasi akhir 2017, Kota Mojokerto mempunyai 3

Kecamatan dan 18 Kelurahan. Secara rinci luas wilayah masing masing

kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.2

68 Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto 2017

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

50

Tabel 3.1

Daftar Kecamatan di Kota Mojokerto

NO. KECAMATAN LUAS (Km²)

1. Prajurit Kulon 6,23

Surodinawan 1,46

Prajurit Kulon 1,20

Blooto 1,78

Mentikan 0,19

Kauman 0,19

Pulorejo 1,42

2. Magersari 6,62

Gunung Gedangan 1,71

Kedundung 2,29

Balongsari 0,83

Gedongan 0,15

Magersari 0,33

Wates 1,32

3. Kranggan 21,96

Kranggan 6,88

Meri 10,01

Jagalan 1,01

Miji 2,40

Sentanan 0,84

Purwotengah 0,82

MOJOKERTO 16,47 Sumber: BPS Kota Mojokerto Tahun 2017

Berdasarkan pada tabel diatas, kecamatan Magersari memiliki luas wilayah

terbesar dibandingkan dengan luas wilayah kecamatan lainnya. Kecamatan

Magersari terdiri atas 6 kelurahan yaitu Kelurahan Gunung Gedangan,

Kedundung, Balongsari, Gedongan, Magersari, Wates.

Kecamatan Prajurit Kulon memiliki 6 kelurahan yaitu Kelurahan

Surodinawan, Kelurahan Prajurit Kulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Mentikan,

Kelurahan Kauman dan Kelurahan Pulorejo. Sedangkan Kecamatan Kranggan

juga memiliki 6 Kelurahan yaitu, Kelurahan Kranggan, Kelurahan Meri,

Kelurahan Jagalan, Kelurahan Miji, Kelurahan Sentanan, dan Kelurahan

Purwotengah.

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

51

Batas-batas wilayah administrasi Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :69

Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko dan Kecamatan Puri Kabupaten

Mojokerto

Sebelah Timur : Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Puri Kabupaten

Mojokerto

Sebelah Utara : Sungai Brantas

Sebelah Barat : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

2. Kondisi Topografis

Kemiringan tanah (kelerengan) merupakan sudut yang dibentuk oleh

permukaan tanah dengan bidang horisontal dan dinyatakan dalam persen (%).

Berdasarkan besarnya tingkat kelerengan maka kemiringan tanah di Kota

Mojokerto berada pada kelerengan antara 0-20%. Sebagian besar wilayah di Kota

Mojokerto terletak pada kelerengan 0-20%

Dalam posisi kemiringan 0-20% tersebut, beberapa wilayah Kota Mojokerto

bisa digambarkan seperti Lepek (tatakan gelas/cekung) sehingga berpotensi

menjadi wilayah genangan ketika hujan turun deras dalam jangka waktu yang

agak lama. Peluang untuk mengurangi genangan tersebut adalah dipompa karena

posisi ketinggian tanahnya memang cekung ke bawah sesuai dengan topografi

kota seperti di bawah ini. Dari peta topografinya, Kota Mojokerto berada pada

ketinggian antara 18,75 - 25 diatas permukaan laut. Sebagian besar wilayah di

Kota Mojokerto berada pada ketinggian 18,75 mdpl sedang sisanya di kisaran 25

mdpl.

69 Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto Tahun 2017

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

52

Secara klimatologi Kota Mojokerto mempunyai dua jenis perubahan iklim

setiap tahunnya, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Bulan Oktober

sampai April merupakan musim penghujan,sedangkan bulan Mei sampai

September merupakan musim kemarau. Kedua musim tersebut mempengaruhi

suhu udara disuatu tempat. Suhu udara diantaranya juga ditentukan ditentukan

oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari

pantai. Kota Mojokerto merupakan suatu dataran yang mempunyai ketinggian

rata-rata 22mdpl. Temperatur udara maksimum sebesar 34,8°C yang terjadi pada

bulan Januari dan November, dan minimum sebesar 14,8° C yang terjadi pada

bulan Februari. Sedangkan kelembaban udara maksimum terjadi pada bulan

Januari dan Mei yaitu sebesar 98%, dan minimum sebesar 42% yang terjadi pada

bulan September.

Terdapat dua jenis tanah di Kota Mojokerto yaitu Grumosol kelabu tua dan

Asosiasi aluvial kelabu coklat kekuningan. Jenis tanah asosiasi alluvial kelabu dan

alluvial coklat coklat kekuningan terdapat di Kelurahan Mentikan, Kauman,

Pulorejo, dan seluruh wilayah di Kecamatan Magersari seluas 617,75 Ha.

Sedangkan jenis tanah Grumosol cukup mendominasi jenis tanah di Kota

Mojokerto, luas wilayah yang memiliki jenis tanah tersebut seluas 1.028,55 Ha

terdapat di Kelurahan Meri, Gunun Gedangan, Kedundung, Balongsari, Jagalan,

Santanan dan seluruh wilayah di Kematan Prajurit Kulon.

Wilayah Kota Mojokerto secara keseluruhan masuk dalam Daerah Aliran

Sungai (DAS) Brantas yang merupakan wilayah sungai strategis nasional.

Sedangkan wilayah Sungai Brantas terdiri dari empat DAS yaitu DAS Brantas,

DAS Tengah, DAS Ringin Bandulan dan DAS Kondang Merak. Memiliki

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

53

sembilan sub DAS yaitu Sub DAS Brantas Hulu, Sub DAS Brantas Tengah, Sub

DAS Ngorowo/Ngasinan, Sub DAS Konto, Sub DAS Widas, Sub DAS Brantas

Hilir, Sub DAS Tangah, Sub DAS Bandulan dan Sub DAS Kondang Merak.70

3. Kondisi Demografis

Kota Mojokerto memiliki jumlah kepadatan penduduk mencapai 142.625 jiwa

yang tersebar di 3 kecamatan dan 18 kelurahan. Penduduk laki-laki sebanyak

62.587 jiwa dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 64.692.

Berikut merupakan data penduduk kota mojokerto berdasarkan usia :

Tabel 3.2

Jumlah dan Jenis Kelamin Penduduk Kota Mojokerto

Tahun 2017 Berdasarkan Usia

Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

0-4 5.193 5.040 10.233

5-9 5.227 4.795 10.022

10-14 4.724 4.551 9.275

15-19 5.008 4.976 9.984

20-24 5.051 4.952 10.003

25-29 5.127 5.170 10.297

30-34 5.054 5.009 10.063

35-39 4.831 4.976 9.807

40-44 4.654 4.910 9.564

45-49 4.423 4.921 9.344

50-54 4.225 4.633 8.858

55-59 3.504 3.738 7.242

60-64 2.244 2.454 4.698

65+ 3.322 4.567 7.889

Jumlah 62.587 64.692 127.279 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto 2017

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62.587 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk

berjenis kelamin perempuan mencapai 127.279 jiwa. Berdasarkan kelompok umur

70 Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto Tahun 2017

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

54

penduduknya, Kota Mojokerto terbagi ke dalam penduduk dengan usia 0-4 tahun,

dengan jumlah 10.233 jiwa. Usia 5-14 tahun, dengan jumlah 19.297 jiwa. Usia

15-64 tahun mencapai 89.860 jiwa dan diatas 65 tahun sebanyak 7.889 jiwa. Kota

Mojokerto memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif lebih banyak apabila

dibandingkan dengan usia lainnya. Yang mana pada usia produktif ini merupakan

usia yang paling banyak menghasilkan sampah.

Kondisi demografis pada suatu pada suatu daerah juga menerangkan

keadaan dari segi pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam

meningkatkan sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia sekarang

ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk

menempuh pendidikan yang seluas-luasnya, yaitu dengan mencanangkan program

wajib belajar. Dengan program ini diharapkan akan tercipta sumber daya manusia

tangguh yang siap bersaing pada era globalisasi. Segi pendidikan di Kota

Mojokerto dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

55

Tabel 3.3

Jumlah Data Pendidikan Kota Mojokerto Tahun 2017 Berdasarkan Jumlah

Murid

Kecamatan SD MI SMP MTS SMA SMK

Prajurit Kulon 2694 1646 1873 159 384 2161

Surodinawan 236 938 - 159 384 1134

Prajurit Kulon 675 - 1255 - - -

Blooto 651 - - - - -

Mentikan 360 - - - - -

Kauman 288 463 - - - -

Pulorejo 484 245 618 - - 1027

Magersari 4744 641 1957 64 1842 4677

Gunung gedangan 191 80 - 64 - -

Kedundung 686 112 74 - - -

Balongsari 1468 117 923 - - 198

Gedongan 925 - - - 819 -

Magersari 491 332 148 - 39 1460

Wates 983 - 812 - 984 3019

Kranggan 4401 1096 5217 - 2222 156

Kranggan 1576 1000 1393 - 881 100

Meri 464 - 1137 - - -

Jagalan 419 - 104 - - -

Miji 717 96 - - 34 56

Sentanan 119 - 483 - 131 -

Purwotengah 1106 - 2100 - 1176 -

JUMLAH 11839 3383 9047 223 4448 6994 Sumber: BPS Kota Mojokerto Tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa pendidikan

masyarakat Kota Mojokerto pada Sekolah Dasar (SD) dan MI yaitu 15.222 jiwa.

Kemudian pendidikan masyarakat tingkat SMP dan MTS yaitu 9.270. Selanjutnya

pendidikan masyarakat tingkat SMA dan SMK mencapai 11.442 jiwa.

Pendidikan yang ditempuh merupakan salah satu indikator dalam menilai

Indeks Pembangunan Manusia. IPM menentukan kualitas dari sumber daya

manusia itu sendiri, karena di tangan mereka da harapan untuk memajukan sektor

ekonomi, politik, teknologi dan sebagainya. Dalam hal ini tingkat pendidikan

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

56

masyarakat yang rendah berpengaruh dalam kurangnya kesadaran masyarakat

terhadap lingkungan. Sehingga jumlah sampah yang dihasilkan semakin

meningkat.

Kondisi demografis juga melihat masyarakat dari sisi ketenagakerjaannya,

berikut merupakan kondisi ketenagakerjaan di Kota Mojokerto:

Tabel 3.4

Kondisi Pekerjaan berdasarkan Jenis Kelamin Penduduk di Kota Mojokerto

No. Lapangan Pekerjaan Utama

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan

dan Perikanan 656 0 656

2. Pertambangan dan Penggalian 112 0 112

3. Industri Pengolahan 10.929 5.488 16.417

4. Listrik, Gas dan Air 111 0 111

5. Bangunan 2.518 123 2.641

6. Perdagangan Besar, Eceran,

Rumah Makan dan Hotel 9.481 11.142 20.623

7. Angkutan, Pergudangan dan

Komunikasi 3.066 371 3.437

8.

Keuangan, Asuransi, Usaha

Persewaan Bangunan, Tanah dan

Jasa Perusahaan

1.506 803 2.309

9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial,

Perorangan 8.076 10423 18.499

Jumlah 36455 28350 64.805 Sumber: BPS Kota Mojokerto Tahun 2017

Berdasarkan lapangan pekerjaan pada Tahun 2017, dari 64.805 penduduk

yang bekerja, sebagian besar penduduk kota mojokerto paling banyak bekerja di

sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu 20.623 orang (31,82 persen), disusul

sektor jasa 18.499 orang (28,55 persen), dan sektor industri sebesar 16.417 orang

(25,33 persen). Dari persentase tersebut terlihat bahwa secara garis besar

penduduk Kota Mojokerto berkerja di sektor tersier.

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

57

4. Kondisi Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi

Di dalam masyarakat tradisional, pemerintah dan politik hanya merupakan

urusan satu golongan elit yang kecil. Petani, tukang dan pedagang yang

merupakan bagian penduduk yang paling besar dapat menyadari atau tidak

bagaimana tindakan-tindakan pemerintah mempengaruhi kehidupan mereka

sendiri. Berdasarkan kepribadian masyarakat, orang Mojokerto adalah orang yang

suka berjuang. Hal ini bisa dilihat dari latar belakang sejarah Kota Mojokerto

yang merupakan bekas Kerajaan terbesar di Indonesia yaitu Kerajaan Mojopahit.

Dibidang Budaya, banyak corak Budaya yang tercermin dari banyaknya seni

budaya yang ada di wilayah Kota Mojokerto, contohnya adalah Ludruk.

Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah

grup kesenian yang digelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita

tentang kehidupan rakyat ssehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang

diselingi dengan sebuah lawakan dan diiringi gamelan sebabagi musiknya. Dialog

atau monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya

tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu

dari wilayah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang

berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk membuat dia mudah diserap

oleh kalangan tukang becak, peronda, sopir, angkot, dll. Sebuah pementasan

ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo yang diselingi dengan pementasan tokoh

yang memerankan “Pak Sakera” seorang jagoan Madura.

Sebagai Kota yang berkembang ditengah globalisasi dan modernisasi, Kota

Mojokerto juga telah mengalami dinamika sosial dan politik. Sebagai Kota yang

wilayahnya pernah menjadi bagian perkembangan sejarah Negara Indonesia

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

58

tentunya mempunyai kebanggan tersendiri. Disinilah tempat berdirinya dan

berkembangnya sebuah kerajaan terbesar yang pernah ada di Indonesia, yaitu

Kerajaan Mojopahit. Sejarah kerajaan Mojopahit tidak lepas dari kehidupan sosial

dan politiknya. Kehidupan Kerajaan Mojopahit sebagaimana tercatat dlam buku

sejarah Indonesia selalu diwarnai dengan upaya perebutan kekuasaan, baik secara

turun temurun maupun perang saudara.

Dalam perkembangannya dan bahkan saat ini ternyata nuansa kehidupan

sosial dan politik di masa lalu tidak begitu saja hilang. Jika dahulu pergantian

kekuasaan dilakukan secara turun temurun dan diwarnai perang saudara, kini

lewat perkembangan zaman yang menawarkan pergseran pemikiran menuju

pembaharuan. Proses pergantian kekuasan di Kota Mojokerto dilakukan secara

terbuka melalui sebuah mekanisme yang didasarkan pada asas demokrasi.

Mekanisme pergantian kekuasaan ini adalah pemilihan umum. Melalui pemilihan

umum, seorang yang nantinya akan terpilih sebagai pemimpin, dipilih oleh

rakyatnya sendiri.

Dalam kondisi perekonomian Global yang serba tidak pasti dan serba hati-

hati, pemerintah melalui kebijakan anggaran negara memberikan perlindungan

dan pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat, terutama masyarakat

berpenghasilan rendah. Kebijakn tersebut dimaksud dengan mengarahkan alokasi

belanja rutin yang ditujukan pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

pemerintah kepada masyarakat, sedangkan pengeluaran pembangunan diarahkan

pada program proyek prasarana sosial dan pemulihan kegiatan perekonomian

sosial.

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

59

Masih sama dengan tahun sebelumnya, dimana Pendapatan Asli Daerah masih

mengandalkan sumber penerimaan pajak yang besarnya 26,59% dari seluruh

peendapatan asli daerah. Pada Tahun 2017 anggaran belanja Kota Mojokerto

sebesar Rp. 738.524.200.000,- dengan pendapatan daerah sejumlah Rp.

782.331.260.000,- dan pembiayaan daerah sebesar Rp. 31.165.350.000,-.71

5. Visi dan Misi Kota Mojokerto

Visi Pemerintah Kota Mojokerto 2014-2019 adalah Terwujudnya Kota

Mojokerto sebagai service city yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok

visi yang diterjemahkan pengertiannya.

Untuk menghasilkan Kota Mojokerto yang memiliki produk jasa layanan yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi, diantaranya: (a) Jasa layanannya

menghasilkan nilai tambah ekonomi yang mampu menarik kehadiran investor dan

pelaku pasar lainnya, (b) Penguasaan dan pemanfaatan teknologi canggih dalam

penyelenggaraan layanannya, (c) Kebutuhan air bersihnya terpenuhi dan

sanitasinya bagus, (d) Pemerintah dan swasta yang profesional dan berdaya saing

tinggi, (e) Meningkatnya pendidikan dan kualitas SDM, (f) Pemerintah dan jasa

layanannya diselenggarakan dengan amanah, bersih dan baik (clean and good

governance)72.

Untuk mencapai Visi Kota Mojokerto yaitu: “Terwujudnya Kota Mojokerto

sebagai Service City yang Sehat, Cerdas, Maju, Sejahtera dan Bermoral”

maka dirumuskan 4 Misi pembangunan sebagai berikut: (a) Meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, (b) Menyediakan produk, jasa dan layanan yang

71 Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto 2017 72 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mojokerto Tahun 2014-2019

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

60

maju dan berdaya saing tinggi, (c) Menyediakan infrastruktur dan sarana

prasarana yang baik dan memindai, (d) Menciptakan lingkungan yang aman,

nyaman dan tentram.

B. Gambaran Umum Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto

1. Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 tahun 2008 dalam

rangka menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi dinas-dinas Kota Mojokerto sebagai upaya peerlu perhatian khusus

dalam faktor-faktor keuangan dan cakupan tugas dinas.73

Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan dibidang kebersihan lingkungan hidup meliputi

perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian kebersihan

jalan dan fasilitas umum, persampahan, pertamanan dan penerangan jalan umum

sesuai dengan kebijakan Walikota.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto

mempunyai fungsi: (a) Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup

yang meliputi kebersihan jalan dan fasilitas umum persampahan, pertamanan dan

penerangan jalan, (b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

sesuai dengan lingkup bidang lingkungan hidup, (c) Pembinaan dan pelaksanaan

tugas sesuai dengan lingkup bidang lingkungan hidup, (d) Pengelolaan urusan

ketatausahaan dinas, (e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

73 Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto. Tahun 2014-2019

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

61

2. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto

Untuk mencapai pelayanan masyarakat yang optimal dan meninjau visi dan

misi Kota Mojokerto sesuai dengan RPJMD tahun 2014-2019, Dinas Lingkungan

Hidup Kota Mojokerto menyusun Visi dan Misi sebagai berikut:74

Dinas Lingkungn Hidup Kota Mojokerto yaitu, sebagai penyelenggara

pembangunan dan pelayanan umum di bidang lingkungan hidup, mempunyai visi

: “Terwujudnya Lingkungan Kota Mojokerto Hijau yang Bersih, Aman,

Nyaman Dan Tentram”

Adapun makna yang dihasilkan dari Visi Dinas Lingkungan Hidup

tersebut adalah : (a) Lingkungan Hijau yang Bersih, Yaitu Wilayah Mojokerto

dapat menonjolkan kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk meningkatkan

kualitas hidup masyarakat. (b) Lingkungan Hijau yang Aman, Adalah lingkungan

yang bersih, bebas pencemaran baik pada air, tanah maupun udara, serta nyaman

untuk melaksanakan kegiatan usaha, belajar maupun kehidupan sehari-hari (c)

Lingkungan Hijau yang Nyaman, Adalah lingkungan yang memperhatikan

keindahan, keasrian dan utamanya keseimbangan antara lahan terbangun dengan

ruang terbuka hijau, sebagai upaya awal untuk melaksanakan pelestarian

lingkungan. (d) Lingkungan Hijau yang Tentram, Adalah lingkungan yang

memberikan rasa tentram bagi warga masyarakat dimana lingkungan itu terbebas

dari segala macam bentuk polusi yang menimbulkan efek negatif bagi

masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan Visi “Terwujudnya Lingkungan Kota

Mojokerto Hijau yang Bersih, Aman, Nyaman dan Tentram” maka Misi Dinas

74 Ibid.

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

62

Lingkungan Hidup Kota Mojokerto dijabarkan menjadi: “Meningkatkan

pengelolaan lingkungan perkotaan yang bersih, aman, nyaman dan tentram

3. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 2017

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa Dinas Lingkungan Hidup

dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto. Dalam

melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dibantu oleh Kelompok

Jabatan Fungsional dan Sekertariat. Sekertariat dalam menjalankan tugasnya oleh

Sub Bagia Perencanaan dan Keuangan dan Sub Bagian umum dan kepegawaian.

Dalam sub bagian perencanaan dan keuangan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu

Bidang Pentaatan dan penataan lingkungan hidup, dalam bidang ini terdiri dari

Sub. Bagian Umum dan

Kepegawaian

Sub. Bagian

Perencanaan dan

Keuangan

Kelompok Jab.

Fungsional

Sekretariat

KEPALA

Seksi Penerangan Jalan

Umum

Seksi Mitigasi &

Adaptasi Perubahan

Iklim

Seksi Konservasi

Lingkungan &

Pertamanan

Seksi Kebersihan dan

Kemitraan Lingkungan

Hidup

Seksi Sarana Prasarana

Kebersihan

Seksi Pengelolaan

TPA

Seksi Pemantauan

Kualitas &Penanganan

Pengaduan Lingkungan

Seksi Pengawasan

Lingkungan Hidup

Seksi Analisa &

Pengendalian Pencemaran

atau Kerusakan Lingkungan

Bid. Pemulihan dan

Peningkatan Kualitas

Lingkungan Hidup

Bidang Kebersihan Bidang Pentaatan & Pentataan

Lingkungan Hidup

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

63

seksi analisa dan pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan, seksi

pengawan lingkungan hidup, seksi pemantauan kualitas dan penanganan

pengaduan lingkungan. Bidang kebersihan, dalam bidang ini terdiri dari seksi

pengelolaan TPA, seksi sarana prasarana kebersihan, seksi kebersihan dan

kemitraan lingkungan hidup. Bidang pemulihan dan peningkatan kualitas

lingkungan hidup, dalam bidang ini terdiri dari seksi konservasi lingkungan dan

pertamanan, seksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan seksi penerangan

jalan umum

C. GAMBARAN UMUM TPA RANDEGAN KOTA MOJOKERTO

1. Profile TPA Randegan

Letak Geografis Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Mojokerto yang terletak

di Lokasi Randegan di wilayah Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari Kota

Mojokerto. TPA didirikan pada Tahun 1990 yang dikelola oleh Dinas Lingkungan

Hidup Kota Mojokerto.

Adapun batas-batas wilayah TPA Randegan sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Randegan

2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pasinan

3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gunung Gedangan

4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sekarputih

2. Jumlah Personil TPA Randegan

Personil yang menangani TPA sekarang berjumlah 63 dari petugas

persampahan dan 132 tenaga kontrak PGC. Adapun tabel yang menunjukkan

jumlah personil TPA Randegan, sebagai berikut:

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

64

Tabel 3.5

Jumlah Personil TPA Randegan

No. Nama Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1. Petugas Sapu Jalan (PNS) 35 33 33 21 16 - - -

2. Petugas Persampahan 34 34 32 40 40 39 64 63

3. Petugas Saluran 4 4 4 4 4 4 4 -

4. Tenaga Kontrak PGC 0 0 19 43 72 78 132 132

5. Tenaga Kontrak Saluran 0 0 37 42 66 74 - - Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada Tahun 2010 sampai Tahun

2017 jumlah personil di TPA Randegan mengalami keningkatan pada bagian

petugas persampahan dan tenaga kontrak PGC. Namun, pada bagian petugas sapu

jalan, petugas saluran, dan tenaga kontrak saluran semakin tahun mengalami

penurunan hingga pada tahun 2017 ditiadakan.

3. Jumlah Angkutan dan Alat Berat TPA Randegan

Jumlah angkutan dan alat berat yang ada di TPA Randegan Kota

Mojokerto, beberapa ada yang mengalami peningkatan namun beberapa juga

ada yang mengalami kerusakan yang belum diganti dengan alat berat atau

angkutan yang baru.

Tabel 3.6

Jumlah Angkutan dan Alat Berat TPA Randegan

No. Nama

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1. Dump Truck 4 4 6 6 7 7 7

2. Truck Amroll 3 3 4 4 5 5 5

3. Carry Pick Up 1 1 1 1 1 2 2

4. Exavator 1 1 1 1 2 2 2

5. Buldozer 1 1 1 1 2 2 2

6. Sepeda Motor Roda 3 2 2 6 7 7 5 5

Jumlah 12 12 19 20 24 23 23 Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 2017

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

65

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2010 jumlah angkutan dan alat berat

berjumlah 12 unit, kemudian pada tahun 2011 jumlah angkutan dan alat berat

tidak mengalami perubahan yaitu tetap pada jumlah 12 unit, selanjutnya pada

tahun 2012 mengalami peningkatan pada jumlah angkutan dan alat berat yaitu

mencapai 19 unit, di tahun 2013 hanya bertambah 1 unit menjadi 20 unit,

sedangkan pada tahun 2014 jumlah angkutan dan alat berat bertambah 4 unit

menjadi 24 unit, namun pada tahun 2015 dan 2016 jumlah angkutan dan alat berat

mengalami kerusakan dan jumlahnya menjadi berkurang 1 unit yaitu menjadi 23

unit.

4. Struktur Organisasi TPA Randegan

Dibawah ini adalah struktur organisasi TPA Randegan Kota Mojokerto

berdasarkan Jabatan.

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 2017

Gambar 3.3

Struktur Organisasi TPA Randegan

KEPALA SIE TPA RANDEGAN

AGUS ZAENAL S.H

PENANGGUNG JAWAB

ALAT BERAT

M. Syaifudin

PENANGGUNG JAWAB

KOMPOS

SUHADI

ANGGOTA

1. Sukiman

2. Novita

Uswatun C.

SEKRETARIS

Bunga Nur

1. Buyung Laksmana

Yoga

2. Suwarno

PENANGGUNG JAWAB

TAMAN BACA

SUHARMOKO

ANGGOTA TPA

1. Giyono

2. Mudianto

3. Mi’an

4. Solikin

5. Taseman

6. Ivan boby pratama

7. Pupung aditya

8. Nur farida

9. M Tri Andika

10. Andreas Kurniawan

11. Hendra Wirawan

12. Robin Suherman

13. Tatang purnomo

Page 18: BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Mojokerto 1. Kondisi Geografis Kota Mojokerto berada di Provinsi

66

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa dalam melaksanakan

tugasnya Kepala Sie TPA Randegan dibantu oleh bidang penanggung jawab

kompos, sekretaris, penanggung jawab taman baca, penanggung jawab alat berat

dan anggota TPA yang lainnya. Pada bidang penanggung jawab kompos dan

penanggung jawab alat berat juga mempunyai anggota yang bertugas membantu

pada bagian masing-masing.