BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A....
Transcript of BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. 1.eprints.umm.ac.id/49781/4/BAB III.pdf49 BAB III DESKRIPSI WILAYAH A....
49
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
A. Gambaran Umum Kota Mojokerto
1. Kondisi Geografis
Kota Mojokerto berada di Provinsi Jawa timur yang terletak pada posisi 7°
27’0,16” sampai dengan 7° 29’ 37,11” Lintang Selatan serta 112° 24’ 14,3”
sampai dengan 112° 27’ 24” Bujur Timur.68
Gambar 3.1
Peta Kota Mojokerto
Sumber : BPS Kota Mojokerto Tahun 2017
Berdasarkan dari registrasi akhir 2017, Kota Mojokerto mempunyai 3
Kecamatan dan 18 Kelurahan. Secara rinci luas wilayah masing masing
kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.2
68 Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto 2017
50
Tabel 3.1
Daftar Kecamatan di Kota Mojokerto
NO. KECAMATAN LUAS (Km²)
1. Prajurit Kulon 6,23
Surodinawan 1,46
Prajurit Kulon 1,20
Blooto 1,78
Mentikan 0,19
Kauman 0,19
Pulorejo 1,42
2. Magersari 6,62
Gunung Gedangan 1,71
Kedundung 2,29
Balongsari 0,83
Gedongan 0,15
Magersari 0,33
Wates 1,32
3. Kranggan 21,96
Kranggan 6,88
Meri 10,01
Jagalan 1,01
Miji 2,40
Sentanan 0,84
Purwotengah 0,82
MOJOKERTO 16,47 Sumber: BPS Kota Mojokerto Tahun 2017
Berdasarkan pada tabel diatas, kecamatan Magersari memiliki luas wilayah
terbesar dibandingkan dengan luas wilayah kecamatan lainnya. Kecamatan
Magersari terdiri atas 6 kelurahan yaitu Kelurahan Gunung Gedangan,
Kedundung, Balongsari, Gedongan, Magersari, Wates.
Kecamatan Prajurit Kulon memiliki 6 kelurahan yaitu Kelurahan
Surodinawan, Kelurahan Prajurit Kulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Mentikan,
Kelurahan Kauman dan Kelurahan Pulorejo. Sedangkan Kecamatan Kranggan
juga memiliki 6 Kelurahan yaitu, Kelurahan Kranggan, Kelurahan Meri,
Kelurahan Jagalan, Kelurahan Miji, Kelurahan Sentanan, dan Kelurahan
Purwotengah.
51
Batas-batas wilayah administrasi Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :69
Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko dan Kecamatan Puri Kabupaten
Mojokerto
Sebelah Timur : Kecamatan Mojoanyar dan Kecamatan Puri Kabupaten
Mojokerto
Sebelah Utara : Sungai Brantas
Sebelah Barat : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
2. Kondisi Topografis
Kemiringan tanah (kelerengan) merupakan sudut yang dibentuk oleh
permukaan tanah dengan bidang horisontal dan dinyatakan dalam persen (%).
Berdasarkan besarnya tingkat kelerengan maka kemiringan tanah di Kota
Mojokerto berada pada kelerengan antara 0-20%. Sebagian besar wilayah di Kota
Mojokerto terletak pada kelerengan 0-20%
Dalam posisi kemiringan 0-20% tersebut, beberapa wilayah Kota Mojokerto
bisa digambarkan seperti Lepek (tatakan gelas/cekung) sehingga berpotensi
menjadi wilayah genangan ketika hujan turun deras dalam jangka waktu yang
agak lama. Peluang untuk mengurangi genangan tersebut adalah dipompa karena
posisi ketinggian tanahnya memang cekung ke bawah sesuai dengan topografi
kota seperti di bawah ini. Dari peta topografinya, Kota Mojokerto berada pada
ketinggian antara 18,75 - 25 diatas permukaan laut. Sebagian besar wilayah di
Kota Mojokerto berada pada ketinggian 18,75 mdpl sedang sisanya di kisaran 25
mdpl.
69 Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto Tahun 2017
52
Secara klimatologi Kota Mojokerto mempunyai dua jenis perubahan iklim
setiap tahunnya, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Bulan Oktober
sampai April merupakan musim penghujan,sedangkan bulan Mei sampai
September merupakan musim kemarau. Kedua musim tersebut mempengaruhi
suhu udara disuatu tempat. Suhu udara diantaranya juga ditentukan ditentukan
oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari
pantai. Kota Mojokerto merupakan suatu dataran yang mempunyai ketinggian
rata-rata 22mdpl. Temperatur udara maksimum sebesar 34,8°C yang terjadi pada
bulan Januari dan November, dan minimum sebesar 14,8° C yang terjadi pada
bulan Februari. Sedangkan kelembaban udara maksimum terjadi pada bulan
Januari dan Mei yaitu sebesar 98%, dan minimum sebesar 42% yang terjadi pada
bulan September.
Terdapat dua jenis tanah di Kota Mojokerto yaitu Grumosol kelabu tua dan
Asosiasi aluvial kelabu coklat kekuningan. Jenis tanah asosiasi alluvial kelabu dan
alluvial coklat coklat kekuningan terdapat di Kelurahan Mentikan, Kauman,
Pulorejo, dan seluruh wilayah di Kecamatan Magersari seluas 617,75 Ha.
Sedangkan jenis tanah Grumosol cukup mendominasi jenis tanah di Kota
Mojokerto, luas wilayah yang memiliki jenis tanah tersebut seluas 1.028,55 Ha
terdapat di Kelurahan Meri, Gunun Gedangan, Kedundung, Balongsari, Jagalan,
Santanan dan seluruh wilayah di Kematan Prajurit Kulon.
Wilayah Kota Mojokerto secara keseluruhan masuk dalam Daerah Aliran
Sungai (DAS) Brantas yang merupakan wilayah sungai strategis nasional.
Sedangkan wilayah Sungai Brantas terdiri dari empat DAS yaitu DAS Brantas,
DAS Tengah, DAS Ringin Bandulan dan DAS Kondang Merak. Memiliki
53
sembilan sub DAS yaitu Sub DAS Brantas Hulu, Sub DAS Brantas Tengah, Sub
DAS Ngorowo/Ngasinan, Sub DAS Konto, Sub DAS Widas, Sub DAS Brantas
Hilir, Sub DAS Tangah, Sub DAS Bandulan dan Sub DAS Kondang Merak.70
3. Kondisi Demografis
Kota Mojokerto memiliki jumlah kepadatan penduduk mencapai 142.625 jiwa
yang tersebar di 3 kecamatan dan 18 kelurahan. Penduduk laki-laki sebanyak
62.587 jiwa dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 64.692.
Berikut merupakan data penduduk kota mojokerto berdasarkan usia :
Tabel 3.2
Jumlah dan Jenis Kelamin Penduduk Kota Mojokerto
Tahun 2017 Berdasarkan Usia
Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
0-4 5.193 5.040 10.233
5-9 5.227 4.795 10.022
10-14 4.724 4.551 9.275
15-19 5.008 4.976 9.984
20-24 5.051 4.952 10.003
25-29 5.127 5.170 10.297
30-34 5.054 5.009 10.063
35-39 4.831 4.976 9.807
40-44 4.654 4.910 9.564
45-49 4.423 4.921 9.344
50-54 4.225 4.633 8.858
55-59 3.504 3.738 7.242
60-64 2.244 2.454 4.698
65+ 3.322 4.567 7.889
Jumlah 62.587 64.692 127.279 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto 2017
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62.587 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk
berjenis kelamin perempuan mencapai 127.279 jiwa. Berdasarkan kelompok umur
70 Buku Putih Sanitasi Kota Mojokerto Tahun 2017
54
penduduknya, Kota Mojokerto terbagi ke dalam penduduk dengan usia 0-4 tahun,
dengan jumlah 10.233 jiwa. Usia 5-14 tahun, dengan jumlah 19.297 jiwa. Usia
15-64 tahun mencapai 89.860 jiwa dan diatas 65 tahun sebanyak 7.889 jiwa. Kota
Mojokerto memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif lebih banyak apabila
dibandingkan dengan usia lainnya. Yang mana pada usia produktif ini merupakan
usia yang paling banyak menghasilkan sampah.
Kondisi demografis pada suatu pada suatu daerah juga menerangkan
keadaan dari segi pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam
meningkatkan sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia sekarang
ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk
menempuh pendidikan yang seluas-luasnya, yaitu dengan mencanangkan program
wajib belajar. Dengan program ini diharapkan akan tercipta sumber daya manusia
tangguh yang siap bersaing pada era globalisasi. Segi pendidikan di Kota
Mojokerto dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
55
Tabel 3.3
Jumlah Data Pendidikan Kota Mojokerto Tahun 2017 Berdasarkan Jumlah
Murid
Kecamatan SD MI SMP MTS SMA SMK
Prajurit Kulon 2694 1646 1873 159 384 2161
Surodinawan 236 938 - 159 384 1134
Prajurit Kulon 675 - 1255 - - -
Blooto 651 - - - - -
Mentikan 360 - - - - -
Kauman 288 463 - - - -
Pulorejo 484 245 618 - - 1027
Magersari 4744 641 1957 64 1842 4677
Gunung gedangan 191 80 - 64 - -
Kedundung 686 112 74 - - -
Balongsari 1468 117 923 - - 198
Gedongan 925 - - - 819 -
Magersari 491 332 148 - 39 1460
Wates 983 - 812 - 984 3019
Kranggan 4401 1096 5217 - 2222 156
Kranggan 1576 1000 1393 - 881 100
Meri 464 - 1137 - - -
Jagalan 419 - 104 - - -
Miji 717 96 - - 34 56
Sentanan 119 - 483 - 131 -
Purwotengah 1106 - 2100 - 1176 -
JUMLAH 11839 3383 9047 223 4448 6994 Sumber: BPS Kota Mojokerto Tahun 2017
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa pendidikan
masyarakat Kota Mojokerto pada Sekolah Dasar (SD) dan MI yaitu 15.222 jiwa.
Kemudian pendidikan masyarakat tingkat SMP dan MTS yaitu 9.270. Selanjutnya
pendidikan masyarakat tingkat SMA dan SMK mencapai 11.442 jiwa.
Pendidikan yang ditempuh merupakan salah satu indikator dalam menilai
Indeks Pembangunan Manusia. IPM menentukan kualitas dari sumber daya
manusia itu sendiri, karena di tangan mereka da harapan untuk memajukan sektor
ekonomi, politik, teknologi dan sebagainya. Dalam hal ini tingkat pendidikan
56
masyarakat yang rendah berpengaruh dalam kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap lingkungan. Sehingga jumlah sampah yang dihasilkan semakin
meningkat.
Kondisi demografis juga melihat masyarakat dari sisi ketenagakerjaannya,
berikut merupakan kondisi ketenagakerjaan di Kota Mojokerto:
Tabel 3.4
Kondisi Pekerjaan berdasarkan Jenis Kelamin Penduduk di Kota Mojokerto
No. Lapangan Pekerjaan Utama
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan
dan Perikanan 656 0 656
2. Pertambangan dan Penggalian 112 0 112
3. Industri Pengolahan 10.929 5.488 16.417
4. Listrik, Gas dan Air 111 0 111
5. Bangunan 2.518 123 2.641
6. Perdagangan Besar, Eceran,
Rumah Makan dan Hotel 9.481 11.142 20.623
7. Angkutan, Pergudangan dan
Komunikasi 3.066 371 3.437
8.
Keuangan, Asuransi, Usaha
Persewaan Bangunan, Tanah dan
Jasa Perusahaan
1.506 803 2.309
9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial,
Perorangan 8.076 10423 18.499
Jumlah 36455 28350 64.805 Sumber: BPS Kota Mojokerto Tahun 2017
Berdasarkan lapangan pekerjaan pada Tahun 2017, dari 64.805 penduduk
yang bekerja, sebagian besar penduduk kota mojokerto paling banyak bekerja di
sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu 20.623 orang (31,82 persen), disusul
sektor jasa 18.499 orang (28,55 persen), dan sektor industri sebesar 16.417 orang
(25,33 persen). Dari persentase tersebut terlihat bahwa secara garis besar
penduduk Kota Mojokerto berkerja di sektor tersier.
57
4. Kondisi Sosial, Budaya, Politik dan Ekonomi
Di dalam masyarakat tradisional, pemerintah dan politik hanya merupakan
urusan satu golongan elit yang kecil. Petani, tukang dan pedagang yang
merupakan bagian penduduk yang paling besar dapat menyadari atau tidak
bagaimana tindakan-tindakan pemerintah mempengaruhi kehidupan mereka
sendiri. Berdasarkan kepribadian masyarakat, orang Mojokerto adalah orang yang
suka berjuang. Hal ini bisa dilihat dari latar belakang sejarah Kota Mojokerto
yang merupakan bekas Kerajaan terbesar di Indonesia yaitu Kerajaan Mojopahit.
Dibidang Budaya, banyak corak Budaya yang tercermin dari banyaknya seni
budaya yang ada di wilayah Kota Mojokerto, contohnya adalah Ludruk.
Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah
grup kesenian yang digelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita
tentang kehidupan rakyat ssehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang
diselingi dengan sebuah lawakan dan diiringi gamelan sebabagi musiknya. Dialog
atau monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya
tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu
dari wilayah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang
berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk membuat dia mudah diserap
oleh kalangan tukang becak, peronda, sopir, angkot, dll. Sebuah pementasan
ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo yang diselingi dengan pementasan tokoh
yang memerankan “Pak Sakera” seorang jagoan Madura.
Sebagai Kota yang berkembang ditengah globalisasi dan modernisasi, Kota
Mojokerto juga telah mengalami dinamika sosial dan politik. Sebagai Kota yang
wilayahnya pernah menjadi bagian perkembangan sejarah Negara Indonesia
58
tentunya mempunyai kebanggan tersendiri. Disinilah tempat berdirinya dan
berkembangnya sebuah kerajaan terbesar yang pernah ada di Indonesia, yaitu
Kerajaan Mojopahit. Sejarah kerajaan Mojopahit tidak lepas dari kehidupan sosial
dan politiknya. Kehidupan Kerajaan Mojopahit sebagaimana tercatat dlam buku
sejarah Indonesia selalu diwarnai dengan upaya perebutan kekuasaan, baik secara
turun temurun maupun perang saudara.
Dalam perkembangannya dan bahkan saat ini ternyata nuansa kehidupan
sosial dan politik di masa lalu tidak begitu saja hilang. Jika dahulu pergantian
kekuasaan dilakukan secara turun temurun dan diwarnai perang saudara, kini
lewat perkembangan zaman yang menawarkan pergseran pemikiran menuju
pembaharuan. Proses pergantian kekuasan di Kota Mojokerto dilakukan secara
terbuka melalui sebuah mekanisme yang didasarkan pada asas demokrasi.
Mekanisme pergantian kekuasaan ini adalah pemilihan umum. Melalui pemilihan
umum, seorang yang nantinya akan terpilih sebagai pemimpin, dipilih oleh
rakyatnya sendiri.
Dalam kondisi perekonomian Global yang serba tidak pasti dan serba hati-
hati, pemerintah melalui kebijakan anggaran negara memberikan perlindungan
dan pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat, terutama masyarakat
berpenghasilan rendah. Kebijakn tersebut dimaksud dengan mengarahkan alokasi
belanja rutin yang ditujukan pada upaya peningkatan kualitas pelayanan
pemerintah kepada masyarakat, sedangkan pengeluaran pembangunan diarahkan
pada program proyek prasarana sosial dan pemulihan kegiatan perekonomian
sosial.
59
Masih sama dengan tahun sebelumnya, dimana Pendapatan Asli Daerah masih
mengandalkan sumber penerimaan pajak yang besarnya 26,59% dari seluruh
peendapatan asli daerah. Pada Tahun 2017 anggaran belanja Kota Mojokerto
sebesar Rp. 738.524.200.000,- dengan pendapatan daerah sejumlah Rp.
782.331.260.000,- dan pembiayaan daerah sebesar Rp. 31.165.350.000,-.71
5. Visi dan Misi Kota Mojokerto
Visi Pemerintah Kota Mojokerto 2014-2019 adalah Terwujudnya Kota
Mojokerto sebagai service city yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.
Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok
visi yang diterjemahkan pengertiannya.
Untuk menghasilkan Kota Mojokerto yang memiliki produk jasa layanan yang
berkualitas dan berdaya saing tinggi, diantaranya: (a) Jasa layanannya
menghasilkan nilai tambah ekonomi yang mampu menarik kehadiran investor dan
pelaku pasar lainnya, (b) Penguasaan dan pemanfaatan teknologi canggih dalam
penyelenggaraan layanannya, (c) Kebutuhan air bersihnya terpenuhi dan
sanitasinya bagus, (d) Pemerintah dan swasta yang profesional dan berdaya saing
tinggi, (e) Meningkatnya pendidikan dan kualitas SDM, (f) Pemerintah dan jasa
layanannya diselenggarakan dengan amanah, bersih dan baik (clean and good
governance)72.
Untuk mencapai Visi Kota Mojokerto yaitu: “Terwujudnya Kota Mojokerto
sebagai Service City yang Sehat, Cerdas, Maju, Sejahtera dan Bermoral”
maka dirumuskan 4 Misi pembangunan sebagai berikut: (a) Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, (b) Menyediakan produk, jasa dan layanan yang
71 Badan Pusat Statistik Kota Mojokerto 2017 72 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mojokerto Tahun 2014-2019
60
maju dan berdaya saing tinggi, (c) Menyediakan infrastruktur dan sarana
prasarana yang baik dan memindai, (d) Menciptakan lingkungan yang aman,
nyaman dan tentram.
B. Gambaran Umum Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto
1. Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 tahun 2008 dalam
rangka menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi dinas-dinas Kota Mojokerto sebagai upaya peerlu perhatian khusus
dalam faktor-faktor keuangan dan cakupan tugas dinas.73
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian urusan dibidang kebersihan lingkungan hidup meliputi
perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian kebersihan
jalan dan fasilitas umum, persampahan, pertamanan dan penerangan jalan umum
sesuai dengan kebijakan Walikota.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto
mempunyai fungsi: (a) Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup
yang meliputi kebersihan jalan dan fasilitas umum persampahan, pertamanan dan
penerangan jalan, (b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
sesuai dengan lingkup bidang lingkungan hidup, (c) Pembinaan dan pelaksanaan
tugas sesuai dengan lingkup bidang lingkungan hidup, (d) Pengelolaan urusan
ketatausahaan dinas, (e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
73 Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto. Tahun 2014-2019
61
2. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto
Untuk mencapai pelayanan masyarakat yang optimal dan meninjau visi dan
misi Kota Mojokerto sesuai dengan RPJMD tahun 2014-2019, Dinas Lingkungan
Hidup Kota Mojokerto menyusun Visi dan Misi sebagai berikut:74
Dinas Lingkungn Hidup Kota Mojokerto yaitu, sebagai penyelenggara
pembangunan dan pelayanan umum di bidang lingkungan hidup, mempunyai visi
: “Terwujudnya Lingkungan Kota Mojokerto Hijau yang Bersih, Aman,
Nyaman Dan Tentram”
Adapun makna yang dihasilkan dari Visi Dinas Lingkungan Hidup
tersebut adalah : (a) Lingkungan Hijau yang Bersih, Yaitu Wilayah Mojokerto
dapat menonjolkan kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. (b) Lingkungan Hijau yang Aman, Adalah lingkungan
yang bersih, bebas pencemaran baik pada air, tanah maupun udara, serta nyaman
untuk melaksanakan kegiatan usaha, belajar maupun kehidupan sehari-hari (c)
Lingkungan Hijau yang Nyaman, Adalah lingkungan yang memperhatikan
keindahan, keasrian dan utamanya keseimbangan antara lahan terbangun dengan
ruang terbuka hijau, sebagai upaya awal untuk melaksanakan pelestarian
lingkungan. (d) Lingkungan Hijau yang Tentram, Adalah lingkungan yang
memberikan rasa tentram bagi warga masyarakat dimana lingkungan itu terbebas
dari segala macam bentuk polusi yang menimbulkan efek negatif bagi
masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan Visi “Terwujudnya Lingkungan Kota
Mojokerto Hijau yang Bersih, Aman, Nyaman dan Tentram” maka Misi Dinas
74 Ibid.
62
Lingkungan Hidup Kota Mojokerto dijabarkan menjadi: “Meningkatkan
pengelolaan lingkungan perkotaan yang bersih, aman, nyaman dan tentram
3. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 2017
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa Dinas Lingkungan Hidup
dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto. Dalam
melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dibantu oleh Kelompok
Jabatan Fungsional dan Sekertariat. Sekertariat dalam menjalankan tugasnya oleh
Sub Bagia Perencanaan dan Keuangan dan Sub Bagian umum dan kepegawaian.
Dalam sub bagian perencanaan dan keuangan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
Bidang Pentaatan dan penataan lingkungan hidup, dalam bidang ini terdiri dari
Sub. Bagian Umum dan
Kepegawaian
Sub. Bagian
Perencanaan dan
Keuangan
Kelompok Jab.
Fungsional
Sekretariat
KEPALA
Seksi Penerangan Jalan
Umum
Seksi Mitigasi &
Adaptasi Perubahan
Iklim
Seksi Konservasi
Lingkungan &
Pertamanan
Seksi Kebersihan dan
Kemitraan Lingkungan
Hidup
Seksi Sarana Prasarana
Kebersihan
Seksi Pengelolaan
TPA
Seksi Pemantauan
Kualitas &Penanganan
Pengaduan Lingkungan
Seksi Pengawasan
Lingkungan Hidup
Seksi Analisa &
Pengendalian Pencemaran
atau Kerusakan Lingkungan
Bid. Pemulihan dan
Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup
Bidang Kebersihan Bidang Pentaatan & Pentataan
Lingkungan Hidup
63
seksi analisa dan pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan, seksi
pengawan lingkungan hidup, seksi pemantauan kualitas dan penanganan
pengaduan lingkungan. Bidang kebersihan, dalam bidang ini terdiri dari seksi
pengelolaan TPA, seksi sarana prasarana kebersihan, seksi kebersihan dan
kemitraan lingkungan hidup. Bidang pemulihan dan peningkatan kualitas
lingkungan hidup, dalam bidang ini terdiri dari seksi konservasi lingkungan dan
pertamanan, seksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan seksi penerangan
jalan umum
C. GAMBARAN UMUM TPA RANDEGAN KOTA MOJOKERTO
1. Profile TPA Randegan
Letak Geografis Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Mojokerto yang terletak
di Lokasi Randegan di wilayah Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari Kota
Mojokerto. TPA didirikan pada Tahun 1990 yang dikelola oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kota Mojokerto.
Adapun batas-batas wilayah TPA Randegan sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Randegan
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pasinan
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gunung Gedangan
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sekarputih
2. Jumlah Personil TPA Randegan
Personil yang menangani TPA sekarang berjumlah 63 dari petugas
persampahan dan 132 tenaga kontrak PGC. Adapun tabel yang menunjukkan
jumlah personil TPA Randegan, sebagai berikut:
64
Tabel 3.5
Jumlah Personil TPA Randegan
No. Nama Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Petugas Sapu Jalan (PNS) 35 33 33 21 16 - - -
2. Petugas Persampahan 34 34 32 40 40 39 64 63
3. Petugas Saluran 4 4 4 4 4 4 4 -
4. Tenaga Kontrak PGC 0 0 19 43 72 78 132 132
5. Tenaga Kontrak Saluran 0 0 37 42 66 74 - - Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada Tahun 2010 sampai Tahun
2017 jumlah personil di TPA Randegan mengalami keningkatan pada bagian
petugas persampahan dan tenaga kontrak PGC. Namun, pada bagian petugas sapu
jalan, petugas saluran, dan tenaga kontrak saluran semakin tahun mengalami
penurunan hingga pada tahun 2017 ditiadakan.
3. Jumlah Angkutan dan Alat Berat TPA Randegan
Jumlah angkutan dan alat berat yang ada di TPA Randegan Kota
Mojokerto, beberapa ada yang mengalami peningkatan namun beberapa juga
ada yang mengalami kerusakan yang belum diganti dengan alat berat atau
angkutan yang baru.
Tabel 3.6
Jumlah Angkutan dan Alat Berat TPA Randegan
No. Nama
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Dump Truck 4 4 6 6 7 7 7
2. Truck Amroll 3 3 4 4 5 5 5
3. Carry Pick Up 1 1 1 1 1 2 2
4. Exavator 1 1 1 1 2 2 2
5. Buldozer 1 1 1 1 2 2 2
6. Sepeda Motor Roda 3 2 2 6 7 7 5 5
Jumlah 12 12 19 20 24 23 23 Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 2017
65
Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2010 jumlah angkutan dan alat berat
berjumlah 12 unit, kemudian pada tahun 2011 jumlah angkutan dan alat berat
tidak mengalami perubahan yaitu tetap pada jumlah 12 unit, selanjutnya pada
tahun 2012 mengalami peningkatan pada jumlah angkutan dan alat berat yaitu
mencapai 19 unit, di tahun 2013 hanya bertambah 1 unit menjadi 20 unit,
sedangkan pada tahun 2014 jumlah angkutan dan alat berat bertambah 4 unit
menjadi 24 unit, namun pada tahun 2015 dan 2016 jumlah angkutan dan alat berat
mengalami kerusakan dan jumlahnya menjadi berkurang 1 unit yaitu menjadi 23
unit.
4. Struktur Organisasi TPA Randegan
Dibawah ini adalah struktur organisasi TPA Randegan Kota Mojokerto
berdasarkan Jabatan.
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 2017
Gambar 3.3
Struktur Organisasi TPA Randegan
KEPALA SIE TPA RANDEGAN
AGUS ZAENAL S.H
PENANGGUNG JAWAB
ALAT BERAT
M. Syaifudin
PENANGGUNG JAWAB
KOMPOS
SUHADI
ANGGOTA
1. Sukiman
2. Novita
Uswatun C.
SEKRETARIS
Bunga Nur
1. Buyung Laksmana
Yoga
2. Suwarno
PENANGGUNG JAWAB
TAMAN BACA
SUHARMOKO
ANGGOTA TPA
1. Giyono
2. Mudianto
3. Mi’an
4. Solikin
5. Taseman
6. Ivan boby pratama
7. Pupung aditya
8. Nur farida
9. M Tri Andika
10. Andreas Kurniawan
11. Hendra Wirawan
12. Robin Suherman
13. Tatang purnomo
66
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa dalam melaksanakan
tugasnya Kepala Sie TPA Randegan dibantu oleh bidang penanggung jawab
kompos, sekretaris, penanggung jawab taman baca, penanggung jawab alat berat
dan anggota TPA yang lainnya. Pada bidang penanggung jawab kompos dan
penanggung jawab alat berat juga mempunyai anggota yang bertugas membantu
pada bagian masing-masing.