BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab...

35
44 BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah Perseroan Melalui PP No. 2 Tahun 1960 tepatnya pada tanggal 16 Januari 1960, Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dan membentuk perusahaan-perusahaan nasional yang berbentuk Perusahaan Negara (PN) guna melanjutkan kegiatan usaha ex perusahaan-perusahaan Belanda tersebut. PN Waskita Karya, dengan penyertaan modal yang terdiri dari modal dasar sebesar Rp 900.000.000,00 dan modal disetor sebesar Rp 600.000.000,00, didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1961 dari perusahaan asing bernama “Volker Aanemings Maatschappij NV” yang dinasionalisasikan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1970, status perusahaan berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Selanjutnya Perseroan ini dinamakan PT Waskita Karya berdasarkan Akta Perseroan Terbatas Nomor 80 tanggal 15 Maret 1973 yang dibuat dihadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH. Akta Perseroan Terbatas tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada Tanggal 20 Agustus 1973 dengan Surat Keputusan Nomor 4.a.5/310/3 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 82 tanggal 13 November 1973, Tambahan Berita Negara Nomor 91. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, yang terakhir diubah berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT Waskita Karya No. 122 tanggal 31 Maret 1998 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH, notaris di Jakarta,

Transcript of BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab...

Page 1: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

44

BAB III

DATA PT WASKITA KARYA

III.1 Sejarah Perseroan

Melalui PP No. 2 Tahun 1960 tepatnya pada tanggal 16 Januari 1960, Pemerintah

Republik Indonesia menasionalisasikan semua perusahaan Belanda yang ada di

Indonesia dan membentuk perusahaan-perusahaan nasional yang berbentuk Perusahaan

Negara (PN) guna melanjutkan kegiatan usaha ex perusahaan-perusahaan Belanda

tersebut. PN Waskita Karya, dengan penyertaan modal yang terdiri dari modal dasar

sebesar Rp 900.000.000,00 dan modal disetor sebesar Rp 600.000.000,00, didirikan pada

tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1961 dari

perusahaan asing bernama “Volker Aanemings Maatschappij NV” yang

dinasionalisasikan Pemerintah Republik Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1970, status perusahaan

berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Selanjutnya Perseroan ini dinamakan PT Waskita Karya berdasarkan Akta Perseroan

Terbatas Nomor 80 tanggal 15 Maret 1973 yang dibuat dihadapan Notaris Kartini

Mulyadi, SH. Akta Perseroan Terbatas tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

RI pada Tanggal 20 Agustus 1973 dengan Surat Keputusan Nomor 4.a.5/310/3 serta

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 82 tanggal 13 November

1973, Tambahan Berita Negara Nomor 91.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, yang terakhir diubah

berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT Waskita Karya No. 122

tanggal 31 Maret 1998 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH, notaris di Jakarta,

Page 2: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

45

yang diperbaiki dengan Akta Perbaikan No. 55 tanggal 29 Juli 1998 yang dibuat di

hadapan Zulkifli Harahap, SH, pengganti dari Imas Fatimah, SH, notaris di Jakarta.

Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman melalui Surta Keputusan

No. C2-13779 HT.01.04.Th.98 tanggal 15 September 1998 dan diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia Nomor 8, Tambahan Berita Negara Nomor 738

tanggal 26 Januari 1999. Perubahan tersebut berkaitan dengan jangka waktu berdirinya

Perseroan dari 75 tahun menjadi tidak terbatas, dan peningkatan modal dasar dari Rp

160.000.000.000,00 (seratus enam puluh milyar rupiah) menjadi Rp 240.000.000.000,00

(dua ratus empat puluh milyar rupiah) dimana modal dasar perseroan ini terbagi dalam

60.000 lembar saham yang diterbitkan dan disetor penuh dimana seluruhnya (100%)

dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Pada tahun 1980 an Waskita menerapkan kebijakan konsolidasi dan menetapkan

diri serta mengembangkan kemampuan di bidang kontruksi berteknologi tinggi.

Kebijakan pengembangan teknologi yang dilakukan dengan bentuk Kerja Sama Operasi

(Joint Operation ) dengan beberapa Kontraktor Asing dalam tender, dan pelaksanaan

proyek hingga selesai dengan baik antara lain:

Waskita – Decorient JO:

Reactor Nuklir serbaguna “SYWABESSY” di PUSPIPTEK Serpong, Tangerang

Banten.

Terowongan Angin Kecepatan Rendah di PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Banten.

Pelabuhan Trisakti, di Banjarmasin.

Page 3: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

46

SSC – Waskita JO:

SSC adalah gabungan perusahaan kontraktor Perancis: Saint Rapt et Brice, Sociaty and

Auxiliary Enterprice (SAE), and Collas SA.

Bandar Udara Internasional “SOEKARNO HATTA” Tahap I tahun 1980 – 1985, di

Jakarta.

Bandar Udara Internasional “SOEKARNO HATTA” Tahap II tahun 1986 – 1990, di

Jakarta.

HKML JO:

HKML adalah Hazama, Kajima, Mitsubishi, dan Lokal (PT Waskita Karya dan PT

Brantas Abipraya). Bandar Udara Internasional Balikpapan

Kajima – Waskita JO:

Proyek Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah.

Waskita – Tropical Kajima JO:

Pelabuhan Kuala Tanjung, Proyek Alumunium Asahan di Sumatera Utara.

Pada tahun 1990 – 1996 pasar konstruksi tumbuh pesat dan PT. WASKITA melakukan

kerja sama usaha dengan membentuk usaha patungan antara lain:

o PT. Ismawa Trimitra sebagai Investor pembangunan gedung perkantoran Graha

Iskandarsyah di Kebayoran Baru, Jakarta.

o PT. Waskita Mustika Indah sebagai Investor pembangunan gedung perkantoran

Menara Gelora Senayan di Jakarta.

o KSO Kasiba Driyorejo di Gersik.

Page 4: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

47

Selain itu untuk lebih mengefektifkan pemasaran dan pelayanan di daerah dan

secara geografis Organisasi Wilayah dibagi kedalam 3 (tiga) Wilayah yaitu:

Wilayah I : Meliputi seluruh propinsi di Sumatera dan Kepulauan Riau.

Kantor Wilayah berkedudukan di Pekanbaru dan Palembang

Wilayah II : Meliputi seluruh propinsi di Kalimantan dan jawa Barat serta Luar Negeri.

Kantor Wilayah berkedudukan di Jakarta.

Wialyah III: Meliputi propinsi DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur dan seluruh propinsi

dikawasan timur; Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara

dan Papua.

Kantor Wilayah berkedudukan di Denpasar dan Surabaya

Sedangkan Organisasi Divisi dibentuk dengan tujuan untuk menangani kegiatan

produksi yang berorientasi pada spesialisasi, terdiri dari:

Divisi I : Menangani lini produk Gedung dan Prasarana Industri.

Divisi II : Menangani lini produk Prasarana Transportasi.

Divisi III : Menangani lini produk sumber Daya Air dan Ketenangan

PT Waskita Karya, yang memiliki visi “Menjadi Badan Usaha Konstruksi

Terkemuka di Asia Tenggara” dan Misi “Menyediakan Produk Konstruksi dengan

Layanan yang Terbaik bagi Para Pelanggannya” ini berkedudukan di Jakarta dengan

alamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340.

Berdasarkan Lampiran 1 Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002,

tanggal 4 Juni 2002, PT Waskita Karya merupakan salah satu BUMN non infrastruktur

sektor kawasan industri jasa konstruksi dan konsultan konstruksi bidang konstruksi

bangunan.

Page 5: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

48

Disamping itu insan Waskita mempunyai Falsafah Kerja, nilai-nilai budaya

perusahaan dan Motto yang diharapkan dapat mendorong semangat berkarya bagi

seluruh pegawai, yaitu:

1. Falsafah Kerja:

Insan Waskita adalah manusia berintegritas dan professional yang mampu

memanfaatkan dan mengembangkan ketrampilan bisnis, manajemen dan teknologi

untuk kemajuan perusahaan dan kesejahteraan umat manusia.

2. Nilai Budaya:

Insan Waskita bersikap dan berprilaku; jujur, konsepsional, kreatif, tangguh,dan

bertanggung jawab dalam menjalankan tugas profesinya.

3. Motto:

Maju Dengan Karya Bermutu.

III.2 Bidang Usaha dan Jenis Produk

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran dasar perseroan, maksud dan tujuan Perseroan

adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kegiatan serta program Pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta pembangunan di

bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi,

agro industri, perdagangan, pengolahan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan

di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi dan pengembangan.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perseroan melakukan kegiatan yang

meliputi:

Page 6: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

49

1. Perencanaan bangunan, pemborongan dan pelaksanaan bangunan, pengawasan

pelaksanaan bangunan dan melakukan segala tindakan yang ada hubungannya

dengan usaha-usaha tersebut,

2. Menyediakan tanah matang dan mendirikan bangunan untuk dijual dan disewakan,

3. Memproduksi bahan bangunan terutama untuk keperluan Perseroan Tersendiri,

4. Menyediakan peralatan proyek,

5. Menjalankan perdagangan umum, khusus untuk bahan-bahan serta alat-alat

konstruksi termasuk impor, perdagangan interinsuler, maupun lokal.

Adapun proyek-proyek monumental yang telah diselesaikan dengan baik diera

tahun 1990 an antara lain sebagai berikut:

• Proyek Gedung dan Prasarana Industri:

Super Blok Plasa Senayan, Graham Niaga, Puri Bank Exim (sekarang Bank

Mandiri), Shangri-la hotel, BNI city, Casagrande Apartement, Mall dan Apartement

Ambasador, renovasi Hotel Borobudur, Pavilion Park Apartement, West Wood

Condominium, Taman Kemayoran Condominium, Gedung Bank Indonesia, Galaxy

Mall Surabaya, Sheraton Tunjungan Surabaya, Kantor Pos Bandung, Bogasari Flour

Mill Semarang, Biak Beach Hotel Irian Jaya, Sheraton Mustika Princess Hotel

Yogyakarta, PLTU Suralaya.

• Proyek Prasarana Transportasi:

Dermaga Paiton, Jembatan Loes Dili, Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Bandara

El Tari Kupang, Dermaga Dumai, Peningkatan Jalan Banda Aceh Meolabah Paket I,

Dermaga Pare-pare, Dermaga Maumere di NTT, dll

Page 7: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

50

• Proyek Sumber Daya Air dan Ketenagaan:

PLTU Suralaya, Proyek Batan Serpong, Terowongan Gunung Galunggung

Tasikmalaya, Bendungan Pondok Ngawi, Sabo Dam Kelud, Pengerukan Segara

Anakan, Bandung Batang Angkola II Sumatra Utara, Irigasi Kebon Agung, Irigasi

Madi Kalimantan Barat, Irigasi Netemanu NTT, Irigasi Lofin Maluku, Bendungan

Grogak Bali, Bendungan Sumi NTB.

III.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab serta

menggambarkan kerangka kerja dalam perencanaan, pengorganisasian, dan

pengendalian kegiatan operasi perusahaan. Aspek penting terkait dengan struktur

organisasi ini meliputi sentralisasi dan desentralisasi wewenang, pendelegasian

wewenang atas suatu tugas tertentu, dan pengorganisasian fungsi akuntansi dan sistem

informasi.

Struktur organisasi PT Waskita Karya yang terbaru diatur dalam Surat Keputusan

Direksi PT Waskita Karya Nomor 78/SK/WK/2005 yang mulai berlaku tanggal 28

September 2005. Komisaris Perseroan diangkat melalui Surat Keputusan Menteri Badan

Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. Kep. 44/MBU/2002 tanggal 29 Januari

2002 dan direksi diangkat melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No. 266/KMK.05/2001 tanggal 3 Mei 2001. Perseroan memiliki karyawan

tetap sebanyak 1.050 orang per 31 Oktober 2005, 1.050 orang per 31 Desember 2004,

dan 1.064 orang per 31 Desember 2003. Secara operasional, kegiatan perusahaan

dilaksanakan oleh unit usaha yang terdiri dari 3 (tiga) Wilayah yang mempunyai fungsi

Page 8: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

51

pemasaran dengan total kantor cabang per 31 Oktober 2005, yaitu sebanyak 25 kantor

cabang di seluruh nusantara, dan 3 (tiga) Divisi yang mempunyai fungsi produksi.

Unit-unit usaha PT Waskita Karya adalah sebagai berikut:

1. Wilayah I yang berkedudukan di Pekanbaru

2. Wilayah II yang berkedudukan di Jakarta, dan

3. Wilayah III yang berkedudukan di Denpasar.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pembantu Pimpinan di Kantor Pusat PT.

Waskita Karya ditetapkan dengan pola fungsional, tetapi struktur organisasi Unit Usaha

ditetapkan:

Bidang Pemasaran dan Pengembangan

Ditangani dengan pola teritorial dalam bentuk Wilayah-Wilayah berikut Cabang-

Cabang Pemasaran pada daerah-daearh potensial.

Bidang Penganggaran dan Produksi

Ditangani dengan pola produksi dalam bentuk Divisi-Divisi berikut Cabang Sarana

Papan (khusus untuk Divisi I).

Penetapan Struktur Organisasi Proyek dibedakan dalam 3 (tiga) tingkat

pengelolaan berdasarkan tingkat pengolahan, yaitu:

1. Besarnya Nilai Kontrak

2. Pendapatan di proyek per bulan

3. Tingkat teknologi konstruksi

4. Kebijakan operasional (KSO, Sub Kontrakting, Mandor Borong)

5. Jangkauan pengendalian pekerjaan lapangan.

Dalam melaksanakan kegiatan produksi, perseroan membentuk 3 Divisi dengan

lini produk masing-masing sebagai berikut:

Page 9: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

52

1. Divisi I

• Menangani kegiatan produksi untuk lini produk gedung dan prasarana industri,

serta bidang usaha perencanaan, pemasaran, dan produksi sarana Papan.

• Divisi I memiliki cabang Sarana Papan yang mempunyai bidang usaha

perencanaan, pemasaran, dan produksi Saran Papan.

2. Divisi II

Menangani kegiatan produksi untuk lini produk prasarana transportasi

3. Divisi III

Menangani kegiatan produksi untuk lini produk sumber daya air dan ketenagaan.

Berikut ini akan disajikan struktur organisasi PT Waskita Karya per tanggal 28

September 2005.

Page 10: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

53

Sumber : Surat Keputusan Direksi PT Waskita Karya Nomor 78/SK/WK/2005, tanggal

28 September 2005

Gambar III.1 Struktur organisasi PT Waskita Karya

Komite Risiko dan Asuransi

Komit Audit

Direktur Utama

Direktur I

Unit Program

Kemitraan dan Bina

Lingkungan

Biro Keuangan

dan Sumber Daya

Manusia

Biro

Pengawas-an Intern

Biro

Sekretariat Perusahaan

Biro Perintisan Pengembangan

dan Hukum

Biro Penganggaran, Pengendalian

Produksi. Penelitian

Pengembangan dan Teknologi

Informasi

Direktur II Direktur III

Bagian Penerimaan,Pengeluaran

dan Perbankan

Bagian Pengawasan

I

Bagian Umum

Bagian Perintisan

I

Bagian Akuntansi dan Pajak

Bagian Pengawasan

II

Bagian Tata Usaha

Bagian Perintisan

II

Bagian Penganggaran

Bagian Tata Usaha

Pegawai

Bagian Pengawasan

Sistem

Bagian Perleng-kapan

Bagian Hukum

Bagian Pengendalian

Bagian Pembinaan

Pegawai

Bagian Manajemen Risiko dan Asuransi

Bagian Penelitian dan

Pengembangan

Bagian Teknologi Informasi

Komisaris

Page 11: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

54

Susunan Organisasi PT. Waskita Karya terdiri dari:

Direksi, yang terdiri dari:

a. Direktur Utama

• Biro Sekertariat Perusahaan:

Kepala Biro

Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Umum

Kepala Bagian Perlengkapan

Staf

• Biro Pengawasan Interen:

Bagian pengawasan I

Bagian Pengawasan II

Bagian Pengawasan Sistem

Staf

b. Direktur I

• Biro Keuangan & Sumber Daya Manusia

Bagian Penerimaan, Pengeluaran dan Perbankan

Bagian Akuntansi dan Pajak

Bagian Tata Usaha Pegawai

Bagian Pembinaan Pegawai

Staf

c. Direktur II

• Biro Perintisan, Pengembangan dan Hukum

Page 12: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

55

Bagian Perintisan I

Bagian Perintisan II

Bagian Perintisan III

Bagian Hukum

Staf

d. Direktur III

• Biro Penganggaran, Pengendalian Produksi, Penelitian Pengembangan dan

Teknologi Informasi

Bagian Penganggaran

Bagian Pengendalian

Bagian Penelitian dan Pengembangan

Bagian Teknologi dan Informasi

Staf

Dengan demikian PT. Waskita Karya menganut Struktur Organisasi Campuran,

yaitu antara pola fungsional di Kantor Pusat, pola teritorial di Wilayah dan Cabang

Pemasaran, serta pola produksi pada Divisi-Divisi dan Cabang Sarana Papan, dilengkapi

dengan struktur organisasi dan tata kerja Proyek / Unit Produksi. Berikut ini

Dewan Komisaris dan Direksi diangkat melalui Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia. Susunan dewan komisaris dan direksi per 30 Mei 2006

sebagai berikut:

a) Dewan Direksi

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.266/KMK.05/2001 tanggal 3

Mei 2001, ditetapkan susunan dewan direksi Perseorangan sebagai berikut

1. Direktur Utama : Ir. Umar Theofur Abdul Azis, MT., MM

Page 13: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

56

2. Direktur I : Ir. Triatman, MM

3. Direktur II : Ir.. Bambang E. Marsono, MM

4. Direktur III : Ir. Kiming Marsono, MM

b) Dewan Komisaris

Berdasarkan SK Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-

44/MBU/2002 tanggal 29 Januari 2002, susunan dewan komisaris Perseorangan

sebagai berikut:

1. Komisaris Utama : Ir. Sunaryo Sumadji

2. Komisaris : Ir. M. Machmudin Yusuf, Msc

3. Komisaris : Wid Hidayat Sulaiman, SH

III.4 Rekapitulasi Transaksi PT Waskita Karya Desember 2005

Selama bulan Desember 2005, PT Waskita Karya telah melakukan transaksi

penjualan dan pembelian yang berkaitan dengan usahanya di bidang Jasa Konstruksi.

Transaksi penjualan dan pembelian tersebut dilengkapi dengan data Pajak Keluaran dan

Pajak Masukannya. Dalam 1 Masa Pajak tersebut, PT Waskita Karya telah melakukan

transaksi penjualan sebanyak 40 (empat puluh) transaksi dengan jumlah total Rp

81.777.476.339,-. Dengan demikian, total penyerahan kepada pihak lain yang bukan

pemungut PPN adalah sebesar Rp 81.777.476.339,- (dimasukkan dalam Formulir 1195

Induk kolom B.1.3.2). Sedangkan untuk transaksi pembeliannya, PT Waskita Karya

melakukan 2697 transaksi yang terbagi menjadi beberapa bagian :

• 39 transaksi dilakukan oleh Kantor Pusat dengan jumlah pembelian Rp

928.639.650,-

Page 14: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

57

• 135 transaksi dilakukan oleh Surabaya Airport Construction Project sebesar Rp

11.820.352.996,-

• 1742 transaksi dilakukan oleh Divisi 1 sebesar Rp 109.224.707.500,-

• 452 transaksi dilakukan oleh Divisi 2 sebesar Rp 30.145.143.238,-

• 317 transaksi dilakukan oleh Divisi 3 sebesar Rp 20.616.707.099,-

• 12 transaksi dilakukan oleh Wilayah 2 sebesar Rp 51.670.473,-

Jadi total pembelian yang dilakukan oleh PT Waskita Karya selama bulan

Desember 2005 adalah Rp 172,787,220,956,-. Hal ini menunjukkan besarnya Pajak

Masukan PT Waskita Karya selama bulan Desember 2005 adalah sebesar Rp

17.278.722.096,-.

Selain transaksi penjualan dan pembelian, PT Waskita Karya pada bulan Desember

2005 juga melakukan transaksi penjualan (Pajak Keluaran) kepada pemungut.

Jumlahnya adalah 260 transaksi dengan nilai PPN-nya sebesar Rp 25.513.080.408,-

Berikut ini akan disajikan sample rekapitulasi transaksi PT Waskita Karya, baik

transaksi pembelian beserta Pajak Masukannya dan transaksi penjualan beserta Pajak

keluarannya untuk Masa Pajak Desember 2005 serta transaksi penjualan (Pajak

Keluaran) kepada Pemungut PPN.

Page 15: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 16: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 17: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 18: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 19: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 20: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 21: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 22: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 23: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 24: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 25: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 26: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 27: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran
Page 28: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

71

Formulir yang digunakan PT Waskita Karya untuk melaporkan PPN dan PPnBM

terutang Masa Pajak Desember 2005 adalah Formulirr 1195 serta dilampirkan pula

Formulir 1195 A1, 1195 A3, dan 1195 B1. PT Waskita Karya tidak terutang atau tidak

melakukan transaksi jual-beli atas barang mewah selama bulan Desember 2005 sehingga

Formulir 1101 BM tidak dilampirkan. Khusus untuk Formulir 1195 B1, tidak dicetak

oleh PT Waskita Karya. Data Pajak Masukan yang dapat dikreditkan tersebut

dilaporkan ke KPP dengan menggunakan disket atau Flashdisc dalam format excel CSP.

Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah transaksi pembelian yang terjadi selama bulan

Desember 2005 sekaligus sebagai langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Hal ini

dilakukan oleh perusahaan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-

327/PJ./2002 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-

756/PJ/2001 tentang Penyampaian Lampiran Surat Pemberitahuan Masa PPN dalam

Bentuk Media Elektronik (disajikan dalam lampiran 7). Berikut ini akan dijelaskan SPT

Masa Pajak Pertambahan Nilai PT Waskita Karya bulan Desember 2005 :

• Formulir 1195 Induk

Di bagian kop surat, di centang Pembetulan Masa Pajak Desember 2005 Ke-1.

A. Identitas Pengusaha Kena Pajak

Disini diisi NPWP dan NPPKP, Nama PKP, tanggal, Nama PKP, Alamat,

Nomor Telepon, Ijin Swentralisasi dan Tanggalnya, serta KLU.

B. Penyerahan yang Terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Penyerahan yang

Tidak Terutang Pajak Pertambahan Nilai, dan Jumlah Penyerahan.

1. Penyerahan yang terutang PPN :

Page 29: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

72

1.3 Penyerahan yang terutang PPN selain Ekspor dan yang PPN-nya

Tidak dipungut/Ditunda/Ditanguhkan/Dibebaskan/Ditanggung

Pemerintah (DTP) :

1.3.1 Penyerahan kepada Pemungut PPN

Rp 255.130.804.493,- (p)

1.3.2 Penyerahan kepada pihak lain yang bukan Pemungut PPN Rp

81.777.476.338,-

1.3.3 Jumlah (1.3.1 + 1.3.2 + 1.3.3)

Rp 336.908.280.831,- (p)

1.4 Jumlah penyerahan yang terutang PPN

(1.1.1 + 1.1.2 + 1.2.1 + 1.2.2 + 1.3.4 + 1.3.5 – 1.3.6)

Rp 336.908.280.831,- (p)

3. Jumlah Penyerahan

Rp 336.908.280.831,- (p)

C. Pajak Keluaran

1. Pajak Keluaran :

1.1 Dengan tarif 10% yaitu 10% x (kode B 1.3.4)

Rp 33.690.828.083,-

1.3 Jumlah (1.1 + 1.2)

Rp 33.690.828.083,-

3. Jumlah (1.3 – 2)

Rp 33.690.828.083,-

4. Dikurangi :

4.1 Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pemungut PPN

Page 30: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

73

4.1.1 SSP telah diterima (terlampir)

Rp 21.671.551.621,- (p)

4.1.2 SSP belum diterima

Rp 3.841.528.787,- (p)

5. Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri

(2– 4.1.1 – 4.1.2 – 4.2),

Rp 8.177.747.675,-

D. Pajak yang dapat diperhitungkan

1. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan

1.2 Pajak Masukan Dalam Negeri

Rp 11.210.623.704,- (p)

1.3 Pajak Masukan dari Masa Pajak yang tidak sama :

1.3.1 PPN Impor

Rp 254.425.654,-

1.3.2 PPN Dalam Negeri

Rp 5.789.679.453,-

1.4 Dikurangi PPN atas Retur Pembelian

( Rp 6.658.032,-)

1.5 Jumlah (1.1 + 1.2 + 1.3.1 + 1.3.2 – 1.4 + 1.5)

Rp 17.248.070.779,- (p)

3. Kompensasi kelebihan PPN bulan lalu

Rp 42.016.081.961,-

5. Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan ( 1.6 + 3 – 4.1 – 4.2) atau (2 + 3)

(p)

Page 31: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

74

Rp 59.264.152.740,-

G. Pembetulan (hanya diisi jika terdapat pembetulan)

Hasil pembetulan

2. Lebih dibayar (D.5 – C.5)

Rp 51.086.405.065,-

H. Pembetulan (hanya diisi jika terdapat pembetulan)

Kelebihan PPN tersebut pada :

2. Kode G.2. (untuk pembetulan)

Diminta untuk :

3. Dikompensasikan dengan PPN yang terutang dalam Masa Pajak berikutnya

Rp 51.086.405.065,-

J. Lampiran

1.Formulir 1195 A1

2.Formulir 1195 A3

3.Formulir 1195 B1

K. Pernyataan

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sansi-sanksi

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan

bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya

adalah benar, lengkap, jelas dan tak bersarat.

Page 32: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

75

Jakarta Tgl 08 Februari 2006-05-09

Tanda tangan

Nama Jelas Danny Kustanto, SE, MM

PKP

• Formulir 1195 A1 Daftar Pajak Keluaran dan PPn BM

1. Faktur Pajak Sederhana

Rp 8.110.000,-

2. Pemungut PPN (pindahan dari jumlah pada Formulir 1195 A3)

Rp 25.513.080.408,-

3. Faktur Pajak Standar kepada pihak lain yang bukan Pemungut PPN (Tidak

termasuk Pajak Keluaran pada Formulir 1195 A2)

Rp 33.690.828.039,-

Rekapitulasi PPN PPn BM

1. Faktur Pajak Sederhana : Rp 8.110.000,- Rp 0,-

2. Faktur Pajak Kepada

Pemungut PPN : Rp 25.513.080.408,- Rp 0,-

3. Faktur Pajak Standar kepada

pihak lain yang bukan

Pemungut PPN : Rp 8.169.637.631,- Rp 0,- +

4. Jumlah PPN (Pindahkan

Page 33: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

76

ke Formulir 1195 kode

C1.3) dan PPn BM (Pin

dahkan ke Formulir 1195

BM kode C.6) : Rp 33.690.828.039,- Rp 0,-

5. Dikurangi PPN/PPn BM atas

Retur Penjualan dari Penye-

yang Terutang PPN (PPN

pindahkan ke Formulir 1195

kode C.2 dan PPn BM pindah-

kan ke Formulir 1195 BM

kode C.7) : Rp 0,- Rp 0,- +

6. Jumlah (PPN pindahkan ke

Formulir 1195 Kode C3) : Rp 33.690.828.039,- Rp 0,-

Dalam Formulir 1195 A1 PT Waskita Karya dicantumkan pula nama PKP,

NPWP dan NPPKP serta tanggal pengukuhan PKP. Total Faktur Pajak yang tercantum

dalam Formulir 1195 A1 36 buah dengan jumlah PPN terutangnya Rp 33.690.828.039,-

dikurangi dengan PPN ke Pemungut (jumlah pada Formulir 1195 A3) Rp

25.513.080.408,- adalah sebesar Rp 8.177.747.634,-. Jumlah ini sama dengan jumlah

yang tertera pada rekapitulasi transaksi PT Waskita Karya seperti yang disajikan pada

sub bab sebelumnya.

Page 34: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

77

• Formulir 1195 A3 Daftar Pajak Keluaran dan PPn BM kepada Pemungut PPN

Dalam Formulir 1195 A3 diisikan pula nama PKP, NPWP dan NPPKP serta

tanggal pengukuhan PKP (sama seperti Formulir 1195 A1). Jumlah transaksi sebanyak

160 buah dengan jumlah PPN sebanyak Rp 25.513.080.408,-. Berikut rekapitulasinya :

Rekapitulasi PPN PPn BM

1. Jumlah Pajak Keluaran yang

SSP-nya diterima (jumlah PPN

pindahkan ke Formulir 1195

kode C.4.1.1 dan jumlah PPn

BM pindahkan ke Formulir

1195 BM kode C.8.1) : Rp 21.671.551.621,- Rp 0,-

2. Jumlah Pajak Keluaran yang

SSP-nya belum diterima (jum-

lah PPN pindahkan ke For-

mulir 1195 kode C.4.1.2 dan

jumlah PPn BM pindahkan ke

Formulir 1195 BM kode

C.8.2) : Rp 3.841.528.787,- Rp 0,- +

3. Jumlah : Rp 25.513.080.408,- Rp 0,-

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi PT Waskita Karya sehubungan dengan

penghitungan Pajak Pertambahan Nilai dan pelaporan SPT Masa PPN yang ditemukan

penulis:

Page 35: BAB III DATA PT WASKITA KARYA III.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2007-1-00013-AK-Bab 3.pdfalamat di Jalan Biru Laut X Kavling 10 Cawang, Jakarta 13340. Berdasarkan Lampiran

78

1. Pasal 4 ayat 2 Undang-undang KUP berbunyi demikian, Wajib Pajak wajib

mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, jelas, dan

menandatanganinya. SPT Masa PPN Desember 2005 PT Waskita Karya belum

memenuhi keempat syarat pelaporan SPT tersebut, terutama dalam hal kelengkapan

SPT.

2. Faktur Pajak Standar yang dibuat atas transasksi penjualan dan pembelian banyak

yang cacat, sehingga ada beberapa Pajak Masukan yang seharusnya Tidak Dapat

Dikreditkan, pada pelaksanaannya Dikreditkan oleh PT Waskita Karya. Akibatnya

jumlah kelebihan pajaknya menjadi lebih besar dari yang seharusnya.

3. Pasal 16B ayat 3 Undang-undang PPN 1984 berbunyi, Pajak Masukan yang dibayar

untuk perolehan Barang Kena Pajak dan/atau perolehan Jasa Kena Pajak yang atas

penyerahannya dibebaskan Pajak Pertambahan Nilai, tidak dapat dikreditkan. Hal

ini menjadi permasalahan sendiri bagi PT Waskita Karya, karena PT Waskita Karya

ikut serta dalam program pembangunan Aceh setelah bencana Tsunami yang

dananya berasal dari investor asing serta Badan-badan Internasional lainnya

sehingga fasilitas perpajakan tersebut diperoleh oleh PT Waskita Karya. PPN yang

terutang atas proyek Tsunami Aceh tersebut dibebaskan dan Pajak Masukannya juga

tidak dapat dikreditkan.

4. Dalam praktek di lapangan, ternyata ada pihak yang menyewa atau owner’s dari

pekerjaan yang tidak mau dipungut PPN. Kasus ini sering terjadi jika Waskita

Karya berada dalam lapisan ke-2 yang terutang PPN dan PPh, sementara owner’s-

nya adalah kontraktor utama lapisan pertama yang tidak terhutang PPN dan PPh.