BAB III Contoh

download BAB III Contoh

of 14

description

contoh bab III

Transcript of BAB III Contoh

  • 76

    III. METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Yang Digunakan

    Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian

    kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak

    diperoleh melalui prosedur statistik. Seperti yang dilakukan pada penelitian

    tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang, peranan organisasi, gerakan

    sosial atau hubungan timbal balik. Bodgan dan Taylor (1975:5) yang dikutip oleh

    Basrowi dan Suwand, mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur

    penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

    dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Bogdan , pendekatan

    ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh.

    (Basrowi dan Suwandi, 2008: 201)

    Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan materi pelajaran sejarah yang

    bermuatan nilai kecakapan sosial. Teori-teori yang digunakan sebagai petunjuk

    arah dalam menganalisis data yang ditemukan, kemudian dikategorisasi dan

    ditafsirkan dengan menggunakan sudut pandang sejarah.

  • 77

    Beberapa pengertian penelitian kualitatif menurut para ahli:

    Metode penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

    yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial

    dan masalah manusia. Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran

    kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden dan

    melakuakn studi pada situasi yang dialami.

    (Cresswelll, 1990: 15)

    Sejalan dengan pendapat Creswell, penelitian ini akan membuat gambaran atau

    deskripsi mengenai nilai kecakapan sosial dalam kisah sejarah pertempuran

    Surabaya secara utuh berdasarkan hasil penelitian. Data yang diteliti berupa

    dokumen atau kata-kata yang menggambarkan atau mendeskripsikan terjadinya

    pertempuran Surabaya tahun 1945 yang ditulis oleh sejarawan.

    3.2 Jenis Penelitian

    Berdasarkan tujuanya penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yang

    termasuk jenis analisis dokumenter atau sering disebut dengan analisis isi (content

    analisys). Karena berusaha mendeskripsikan kesimpulan dari hasil analisis

    dokumen yang menjadi obyek penelitian. Penelitian deskriptif merupakan metode

    penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai

    dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan

    utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan

    sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode

    penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan;

  • 78

    Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan

    penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat

    berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang

    pendidikan maupun tingkah laku manusia. (http://ardhana12. Wordpress .com

    /2008/02/27/penelitian-deskriptif).

    Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu

    menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang

    diteliti secara tepat Menurut Nurul Zuriah, M.Si. penelitian deskriptif adalah

    penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala dan fakta-fakta atau

    kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, dalam penelitian deskriptif

    cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji

    hipotesis. (Nurul Zuriah, 2005: 47)

    Menurut Sumadi penelitian deskriptif adalah :

    Secara harfiah penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud

    membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-

    kejadian. dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau

    menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan atau

    mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan

    untuk menemukan hal tersebut dapat mencakup juga metode metode deskriptif.(Sumadi Suryabrata, 1983: 76)

    Berdasarkan pendapat di atas, penelitian deskriptif yang akan dilakukan adalah

    membuat deskripsi berupa narasi hasil analisis data yang berasal dari kisah sejarah

    pertmpuran Surabaya, sehingga diperoleh deskripsi data dan fakta tentang nilai

    kecakapan sosial yang terkandung dalam kisah sejarah perang Surabaya tahun

    1945, yang dapat dipakai sebagai bahan rujukan mengajar sejarah yang

    berorientasi nilai kecakapan sosial kepada peserta didik di tingkat SMA.

  • 79

    Sedangkan analisis isi, menurut Hadari Nawawi analisis isi adalah tehnik

    penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan

    sahih dari data atas dasar konteksnya. Analisis isi dalam penelitian ini digunakan

    untuk menganalisis dokumen pertempuran Surabaya dan diambil kesimpulannya

    untuk dideskripsikan sebagai laporan hasil penelitian.

    Supaya hasil penelitian lebih valid maka akan dilakukan juga tehnik triangulasi

    dengan memberikan lembaran angket kepada guru-guru yang mengajar sejarah

    dari sekolah lain yang tergabung dalam MGMP Sejarah Lampung Tengah dan

    dari ahli sejarah yaitu Bapak Drs. Maskun M.H. dan Bapak M. Basri M.Pd.

    3.3 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh peneliti untuk

    memperoleh data yang diperlukan sehingga data yang diperlukan menjadi

    sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan.Teknik pengumpulan data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah:

    3.3.1 Teknik Studi Kepustakaan

    Pengumpulan data dengan menggunakan tehnik studi pustaka yaitu

    mengumpulkan dan membaca literatur, yang berupa buku-buku sejarah, majalah,

    surat kabar yang relevan dengan judul penelitian. Penelitian ini menggunakan

    riset kepustakaan atau studi pustaka, maka teknik yang digunakan dalam

    mengumpulkan data melalui kegiatan pencatatan.

  • 80

    Dalam melakukan pencatatan, peneliti mengumpulkan buku-buku dan literatur

    lainya yang sesuai dengan tema penelitian ini. Semua catatan dari buku-buku

    dan literatur tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu.

    ( Koentjaraningrat, 1983: 113)

    Ada empat keuntungan dari penggunaan studi pustaka ini yaitu: (1) memperdalam

    kerangka teoritis yang dipergunakan sebagai landasan pemikiran,

    (2) memperdalam pengetahuan akan masalah yang diteliti, (3)mempertajam

    konsep yang digunakan sehingga mempermudah dalam perumusan, dan

    (4) menghindari terjadinya pengulangan suatu penelitian.

    Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini, digunakan teknik kepustakaan

    atau studi pustaka yaitu melakukan pengumpulan data tertulis dengan membaca

    buku-buku literatur, dokumen-dokumen dan arsip-arsip di perpustakaan

    Universitas Lampung.

    Kegiatan yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dengan tekhnik

    kepustakaan adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang fokus

    penelitian untuk memahami sistem yang digunakan agar mudah ditemukan buku-

    buku yang dapat menunjang dan berkaitan erat dengan topik penelitian yang

    sedang dibahas, sehingga diperoleh data yang mempertajam orientasi dan dasar

    teoritis tentang masalah pada penelitian ini. (Nurul Zuriah, 2005: 33).

  • 81

    Manfaat dari penggunaan tekhnik kepustakaan adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui apakah topik penelitian telah diteliti oleh orang lain sebelumnya, sehingga penelitian bukan hasil duplikasi.

    2. Untuk mengetahui hasil penelitian orang lain yang ada kaitannya dengan penelitian, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi

    tambahan.

    3. Untuk memperoleh data yang mempertajam orientasi dan dasar teoritis tentang masalah dalam penelitian.

    4. Untuk memperoleh informasi tentang tekhnik-tekhnik penelitian yang telah ditetapkan. (Muhammad Nazir, 1989: 97).

    Berdasarkan pendapat di atas tehnik kepustakaan pada penelitian ini dimaksudkan

    untuk melakukan pencarian mendapatkan data sebagai referensi untuk penelitian

    ini juga untuk mendapatkan data yang dapat mempertajam dasar teoritis tentang

    masalah penelitian ini.

    3.3.2 Teknik Dokumentasi

    Menurut Nugroho Notosusanto, dokumentasi adalah proses pembuktian yang

    didasarkan atas jenis dari sumber apapun, baik berupa tulisan, lisan, gambar, atau

    arkeologi. (Nugroho Notosusanto, 1983:38).

    Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpul data yang digunakan dalam

    penelitian ini dan memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dengan metode

    yang lain, yaitu untuk mencari data mengenai hal-halatau variabel yang berupa

    catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger,

    agenda dan sebagainya. (Arikunto, 2006: 231)

  • 82

    Pendapat yang sama dikatakan juga oleh Soejono:

    Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia

    dalam catatan dokumen. Dalam penelitian sosial , fungsi data yang

    berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data

    pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui

    observasi dan wawancara mendalam.(Soejono, 2005: 49)

    Berdasarkan pendapat di atas penelitian ini memerlukan dokumen untuk menggali

    data tentang terjadinya sejarah perang Surabaya. Sebab dengan dukumen yang ada

    diharapkan terjadi suatu data pendukun dan pelengkap yang mengarah kebenaran.

    Penggunaan teknik dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melalui

    peninggalan tertulis berupa arsip-arsip, buku-buku, tentang pendapat, teori, dalil,

    atau pun hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam

    hal ini peneliti tidak terbatas pada literatur-literatur ilmiah, tetapi juga merujuk

    pada sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

    3.3.3 Teknik Wawancara

    Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu

    pewancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dengan yang diwawancarai

    sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan. Teknik wawancara ini digunakan

    sebagai cara untuk mengetahui sumber yang lebih mendalam tentang data yang di

    inginkan.

    Menurut Lincoln dan Guba yang dikutip oleh Basrowi teknik wawancara antara

    lain mengkonstruksi perihal orang, kejadian, kegiatan dan lain-lain.

    Merekonstruksi kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan datang,

  • 83

    memverifikasi, mengubah dan memperluas imformasi dari orang lain

    (triangulasi).

    Tahapan-tahapan pelaksanaan wawancara:

    1. Membuat dan mengajukan pertanyaan yang terbuka

    2. Karena maksud utama adalah merekonstruksi peristiwa masa lalu,

    pewawancara hendaknya jangan menginterupsi

    3. Ingat bahwa diam itu bermanfaat untuk member kesempatankepada yang

    diwawancarai untuk mengingat memorinya mengenai masa yang lalu

    4. Menggunakan dokumen atau bahan bacaan yang berkenaan dengan peristiwa

    besar dengan maksud untuk memicu dan memberi keterangan pada cerita

    5. Manfaatkan jaringan imformasi agar banyak yang dapat diambil dan digali dari

    imforman

    6. Asumsikan bahwa semua yang dikemukakan penting dan kemudian akan

    dirumuskan dan ditata kembali. (Basrowi, 2008: 129).

    3.4 Validasi Data

    Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data

    yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Dimana dalam

    pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

    memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara

    terhadap objek penelitian. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Lexi J.. bahwa

    tehnik analisis data triangulasi yang paling banyak digunakan adalah

    menggunakan sumber lain diluar data. (Moloeng, 2004: 330).

  • 84

    Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu

    wawancara dengan guru sejarah dan wawancara dengan ahli sejarah, dan

    dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga

    dilakukan untuk memperkaya data, menurut Nasution selain itu triangulasi juga

    dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data karena

    itu triangulasi bersifat reflektif. (Nasution, 2003: 115).

    Denzin dalam buku yang dikutif oleh Moleong membedakan empat macam

    triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode,

    penyidik dan teori. Pada penelitian ini dari keempat macam triangulasi tersebut

    peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.

    Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat

    kepercayaan suatu imformasi yang diproleh melalui waktu dan alat yang berbeda

    dalam penelitian kualitatif. (Patton, 1987: 331)

    Adapun untuk mencapai kepercayaan itu maka ditempuh langkah-langkah sebagai

    berikut:

    1. Membandingkan data hasil studi pustaka dengan data hasil wawancara

    2. Membandingkan apa yang dikatakan imforman tentang situasi dan kondisi

    penelitian dengan apa yang didapat dari sumber studi pustaka/dokumentasi

    3. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

    dengan materi.

    4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

    dan pandangan orang yang berkedudukan tinggi.

  • 85

    3.5 Teknik Analisis Data

    Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Teknik analisis

    isi adalah analisis data yang mengutamakan ketajaman dalam melakukan

    interpretasi data sejarah, atau suatu analisis yang memiliki ketajaman dan

    kekuatan dalam menginterpretasikan data sejarah. Interpretasi dilakukan karena

    fakta sejarah tidak bisa berbicara sendiri.

    Kategori dari fakta-fakta sejarah mempunyai sifat yang sangat kompleks,

    sehingga suatu fakta tidak dapat dimengerti atau dilukiskan oleh fakta itu

    sendiri. Fakta merupakan bahan utama yang digunakan sejarawan dalam

    menyusun historiografi, dan fakta itu sendiri merupakan hasil pemikiran dari

    para sejarawan, sehingga fakta terkumpul mengandung kadar subyektifitas. Oleh

    karena itu Sartono Kartodirdjo berpendapat bahwa untuk menganalisis suatu

    karya sejarah diperlukan adanya kritik eksternal dan internal.

    (Sartono Kartodirdjo, 1992: 19).

    Pada penelitian ini analisis data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan

    data. Dari data yang telah terkumpul kemudian dibandingkan antara sumber data

    yang satu dengan sumber data yang lain. Dari hasil perbandingan sumber data

    yang satu dengan sumber data yang lain akan menghasilkan fakta sejarah. Fakta-

    fakta sejarah tersebut kemudian diseleksi, diklasifikasikan dan kemudian

    ditafsirkan sehingga fakta tersebut dapat dijadikan bahan dalam penulisan

    penelitian sejarah ini.

  • 86

    Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis isi kualitatif kualitatif menurut

    Mohammad Ali sebagai berikut:

    1. Penyusunan data

    Penyusunan data dimaksudkan untuk mempermudah dalam menilai apakah data

    yang telah dikumpulkan sudah memadai atau tidak. Data yang telah diperoleh

    baik dari hasil kepustakaan, dokumentasi maupun melalui buku-buku dan laporan

    yang berkaitan dengan jalanya perang Surabaya masih belum tersusun rapi

    sehingga akan mempersulit pencarian data yang ada hubunganya dengan

    penelitian. Kemudian penulis melakukan seleksi terlebih dahulu sehingga dapat

    diketahui data-data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

    2. Klasifikasi data

    Klasifikasi data yang dimaksudkan adalah usaha dalam menggolongkan data-data

    yang telah ada kemudian didasarkan pada kategori tertentu yang telah dibuat oleh

    peneliti. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengumpulan data yang

    berhubungan dengan nilai kecakapan sosial yang terkandung dalam kisah sejarah

    perang Surabaya. Data dikelompokkan dalam kategori-kategori yang berbeda

    yang menunjukkan adanya nilai kecakapan sosial yang bervariasi.

    3. Pengolahan data

    Data yang diseleksi kemudian diolah dengan menggunakan analisis data kualitatif,

    dengan tujuan untuk menyederhanakan data, terutama data yang berkaitan dengan

    kisah sejarah pertempuran Surabaya.

  • 87

    Agar data tidak terlalu banyak sehingga akan memperpanjang waktu penelitian,

    maka data yang tidak mendukung meskipun berhubungan dengan kisah perang

    Surabaya akan diseleksi. Berdasarkan teknik pengecekan keabsahan data dan

    analisis data, maka analisis data penelitian dapat dikembangkan dengan langkah-

    langkah sebagai berikut: (1) mengumpulkan dokumen sebagai sumber data,

    (2) mengkategorikan antara subyek penelitian dan imforman penelitian,

    (3) menguji melakukan analisis (4) menentukan nilai yang terkandung didalam

    sejarah pertempuran Surabayai, dan (5) melakukan reduksi, Hal-hal yang

    direduksi meliputi data hasil pengamatan dan data hasil wawancara.

    4. Penyimpulan data

    Setelah data dan informasi terkumpul sesuai dengan kategori berbeda, maka

    peneliti pada tahap selanjutnya adalah memberikan deskripsi dari analisis yang

    telah dilakukan, berupa narasi-narasi yang dapat menerangkan adanya kandungan

    nilai kecakapan sosial pada kisah perang Surabaya. Hasil dari pendeskripsian

    peneliti merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Karena

    pada penelitian ini jenisnya deskriptif analisis, maka tidak perlu melakukan

    pengujian hipotesis, hanya memberikan keterangan saja mengenai nilai kecakapan

    sosial dalam kisah sejarah pertempuran Surabaya.

  • 88

    Tabel. 3 Kolom Hasil Analisis yang Harus Dideskripsikan oleh Peneliti

    NO KISAH PERANG

    SURABAYA

    NILAI KECAKAPAN

    SOSIAL DALAM

    KURIKULUM

    KESIMPULAN

  • 89

    3.6 Prosedur Penelitian

    Agar suatu penelitian mendapatkan hasil yang optimal, maka diperlukan adanya

    prosedur yang harus dilalui. Prosedur itu berisikan langkah-langkah sistematis

    yang menggambarkan kegiatan penelitian dari awal sampai dengan membuat

    laporan hasil penelitian. Adapun prosedur penelitian ini dapat digambarkan dalam

    bagan di berikut:

    BAGAN 1. Prosedur Penelitian

    4. Menentukan metode

    6.Analisis data

    3. menentukan fokus

    penelitian

    1.Memilih Masalah

    2. merumuskan masalah

    5.b. Menentukan sumber data 5.validasi data

    8. Menyusun laporan

    7. Menarik kesimpulan