P-14 CONTOH BAB III

23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2009:139): “Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri- ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Menurut Winarno Surakhmad (2009:139): “Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif, diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasikan penyelidikan 36

description

b

Transcript of P-14 CONTOH BAB III

Page 1: P-14 CONTOH BAB III

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:139): “Metode penelitian pada dasarnya adalah

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

rasional, empiris dan sistematis”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode deskriptif analisis. Menurut Winarno Surakhmad (2009:139):

“Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada

masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian,

metode penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang

mencakup berbagai teknik deskriptif, diantaranya ialah penyelidikan yang

menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasikan penyelidikan dengan

teknik survey, interview, angket, observasi, atau teknik test”.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk pemecahan masalah secara

sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat polupasi. Berdasarkan

pengertian tersebut, penelitian yang dilakukan penulis dengan cara melihat

langsung kegiatan yang dilakukan pada obyek penelitian, mencatat, menganalisis,

menyimpulkan, serta menggunakannya sebagai bahan penyusunan skripsi ini.

36

Page 2: P-14 CONTOH BAB III

37

Pendekatan analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis statistik yang dipakai dalam

penelitian adalah statistik parametrik. Menurut Sugiyono (2009:14):

“Statistik parametris terutama digunakan untuk menganalisis data interval

atau rasio dari populasi yang berdistribusi normal”.

Peneliti menggunakan statistik parametris karena data yang diolah

berbentuk interval dan berasal dari data sampel yang dipilih secara random

sehingga akan membuat generalisasi hasil penelitian.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2011:80), dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, ia menyatakan bahwa:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di PT.

Nuansa Aluminium, yang berjumlah 150 orang.

Sedangkan definisi atau pengertian sampel menurut Sugiyono (2011:81),

adalah sebagai berikut:

“Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Karena populasinya relatif besar (lebih dari 100), maka dilakukan

penarikan sampel dengan metode Probability Sampling yaitu metode penarikan

Page 3: P-14 CONTOH BAB III

38

sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi

untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Adapun teknik penarikan sampel yang

digunakan adalah teknik Simple Random Sampling (Sampel Acak Sederhana)

dengan menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut:

N

n =

1 + N (e)2

Dimana: n = Jumlah Sampel

N = Populasi (150)

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau

diinginkan (10%)

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

150

n =

1 + 150 (0,1)2

n = 60

Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel minimal yang

diambil dari populasi sebanyak 150 orang yaitu 60 orang responden.

Page 4: P-14 CONTOH BAB III

39

C. Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2011:59): “Variabel merupakan suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel merupakan gejala yang akan diamati oleh peneliti dalam penelitiannya.

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu

variabel independen/bebas dan variabel dependen/terikat.

Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua

variabel dengan rincian sebagai berikut:

1. Variabel independen

Variabel independen sering disebut variabel bebas, stimulus, prediktor,

antecedent. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi, atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian insentif (X).

2. Variabel dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat, output, kriteria

atau variabel konsekuen. Variabel dependen adalah variabel yang

dipengaruhi, atau menjadi akibat karena adanya variabel independen.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah motivasi kerja (Y).

Setelah ditentukan mana variabel X dan mana variabel Y, maka langkah

selanjutnya adalah membuat operasionalisasi variabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Page 5: P-14 CONTOH BAB III

40

Variabel Definisi

Operasional

Dimensi/Sub

Variabel

IndikatorSkala

No. Item

Kuesioner

Persepsi

(X)

1. Kualitas

2. Gaji

3. Kuantitas

1. Kualitas

Pendidikan

2. Kualitas….

3. Kualitas….Interval

1

2

Motivasi

(Y)

1. Kebutuhan

fisiologis

2. Kebutuhan rasa

aman

3. Kebutuhan rasa

memiliki

4. Kebutuhan harga

diri

5. Kebutuhan

aktualisasi diri

(Abraham Maslow

dalam

Mangkunegara,

2009:95)

Interval

1,2

3,4

5,6

7,8

9,10

Sumber: Kajian Penulis (2014)

Page 6: P-14 CONTOH BAB III

41

D. Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2011:92): “Skala pengukuran merupakan kesepakatan

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval

yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam

pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. Dalam penelitian ini skala

pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah skala likert.

Menurut Sugiyono (2011:93): “Skala likert merupakan skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian, fenomena sosial

ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian. Fenomena sosial atau variabel yang diamati dalam penelitian

ini ada dua yaitu pemberian insentif dan motivasi kerja karyawan.

Dengan Skala Likert, maka variabel-variabel tersebut dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijasikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Selanjutnya seluruh responden dimintai tanggapannya terhadap kedua variabel

tesebut dengan memilih alternatif jawaban yang telah tersedia. Dalam penelitian

ini responden diminta untuk membubuhkan tanda checklist () pada salah satu

dari lima kemungkinan jawaban yang tersedia.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban responden tersebut

diberi skor dengan kriteria sebagai berikut:

Page 7: P-14 CONTOH BAB III

42

Tabel 3.2

Skala Likert

Pernyataan Responden Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2011:87)

E. Teknik Pengumpulan Data

Didalam penyusunan skripsi ini bahan-bahan informasi sangatlah

diperlukan sebagai dasar pembahasan dan penganalisaan selanjutnya guna

mendiagnosa permasalahan. Teknik pengumpulan data penelitian ini diantaranya:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang

dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dengan membaca buku-

buku dan majalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, skripsi

maupun tesis sebagai acuan penelitian terdahulu, dan dengan cara

browsing di internet untuk mencari artikel-artikel serta jurnal-jurnal atau

data-data yang dapat membantu hasil dari penelitian.

Page 8: P-14 CONTOH BAB III

43

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu penelitian untuk memperoleh data primer yang

dilakukan dengan mencari data secara langsung dari objek yang diteliti.

Riset lapangan yang penyusun lakukan adalah sebagai berikut:

a. Observasi (Observation)

Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses

yang terjadi di lokasi penelitian tentang segala hal yang berkaitan

dengan tema penelitian. Teknik observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik observasi terlibat (Participant Observation).

Teknik observasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat memahami

fenomena yang terjadi di lokasi penelitian, khususnya perilaku dan

sikap karyawan pada saat melaksanakan pekerjaan.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan

secara lisan kepada pihak-pihak yang hubungan secara langsung dengan

objek yang diteliti. Pihak yang diwawancara dalam penelitian ini adalah

karyawan di PT. Nuansa Aluminium yang mengetahui tentang variabel-

variabel yang diteliti. Teknik wawancara yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik wawancara tidak terstruktur.

c. Angket (Questioner)

Page 9: P-14 CONTOH BAB III

44

Pengumpulan data yang selanjutnya adalah dengan membagikan

kuesioner kepada para responden. Responden diminta menanggapi

pertanyaan yang diberikan dengan menjawab daftar pertanyaan tentang

pemberian insentif dan motivasi kerja karyawan. Jenis kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner tertutup dimana responden diminta untuk

menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban yang telah disediakan

dengan Skala Likert yang berisi 5 tingkatan pilihan jawaban mengenai

kesetujuan responden terhadap pernyataan yang dikemukakan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen penelitian. Dengan demikian suatu instrumen

yang valid atau yang sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya,

instrumen dikatakan kurang valid berarti mempunyai validitas rendah. Uji

validitas atau keshahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat

suatu alat ukur mampu melakukan fungsi.

Uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan pada masing-masing variabel

adalah dengan menggunakan Korelasi Pearson yaitu pengujian validitas

terhadap korelasi skor item pernyataan dengan skor total. Cara

memperoleh angka korelasi dalam uji validitas dengan alat bantu software

Page 10: P-14 CONTOH BAB III

45

SPSS versi 20 dilakukan dengan menggunakan nilai r hasil Corrected Item

Total Correlation. Apabila nilai Corrected Item Total Correlation > r

kritis (0,30) maka instrumen tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Tujuan utama pengujian reliabilitas adalah untuk

mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen

apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek

atau responden, dalam pengertian bahwa hasil pengukuran yang

didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur.

Reliabilitas yang digunakan oleh peneliti adalah reliabilitas internal yaitu

reliabilitas yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali

hasil pengetesan (one shot) dengan menggunakan metode Cronbach’s

Alpha. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya

suatu instrumen adalah membamdingkan nilai Cronbach’s Alpha dengan r

kritis sebesar 0,60. Apabila nilai Cronbach’s Alpha > r kritis (0,60) dan

Cronbach’s Alpha bernilai positif, maka instrumen tersebut dapat reliabel.

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data dari

variabel tergantung maupun variabel bebas tersebut normal atau tidak. Uji

normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan uji One Sample

Kolmogorov Smirnov Test (KS-Z) dengan SPSS 20 for windows. Kaidah

Page 11: P-14 CONTOH BAB III

46

yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah dengan

melihat nilai probabilitas/signifikansi. Jika nilai probabilitas/signifikansi >

0,05 maka data diasumsikan berdistribusi normal.

4. Untuk menjawab identifikasi masalah pertama dan kedua yaitu bagaimana

pelaksanaan pemberian insentif dan bagaimana motivasi kerja karyawan

pada PT. Nuansa Aluminium dalam bentuk rata-rata persentase, maka

dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kemudian untuk mengetahui terletak pada daerah mana (kontinum)

jawaban responden tersebut, maka dilakukan penjumlahan sebagai berikut:

a. Jumlah skor ideal untuk seluruh item yaitu = 5 X 60 responden X 10

pertanyaan = 3000 (SS), skor ini merupakan skor tertinggi.

b. Jumlah skor terendah untuk seluruh item yaitu = 1 X 60 responden X

10 Pertanyaan = 600 (STS), skor ini merupakan skor terendah.

Secara Kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:

STS TS RR S SS

600 1200 1800 2400 3000

Kemudian untuk melihat kriteria pencapaian variabel X dan Y tersebut

maka penulis mengikuti pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Pencapaian Variabel

Interval Kriteria

0% – 20% Sangat Buruk

Page 12: P-14 CONTOH BAB III

47

21% – 40% Buruk

41% – 60% Cukup Baik

61% – 80% Baik

81% – 100% Sangat Baik

Sumber: Modifikasi Penulis (2014)

5. Untuk menjawab identifikasi masalah yang ketiga, yaitu seberapa besar

pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja karyawan pada PT.

Nuansa Aluminium, maka akan diuraikan melalui perhitungan analisis

koefisien korelasi Product Moment Pearson (r), analisis regresi linier

sederhana dan analisis koefisien determinasi.

a. Koefisien Korelasi Product Moment Pearson

Analisis koefisien korelasi Product Moment Pearson (r) adalah

analisis yang mempelajari derajat kekuatan hubungan antara variabel

yang satu dengan yang lainnya jika data yang diolah berbentuk

interval atau rasio. Adapun rumus analisis koefisien korelasi Product

Moment Pearson adalah sebagai berikut:

dimana:

r = Koefisien Korelasi

X = Variabel Bebas

n = Banyaknya Data

Page 13: P-14 CONTOH BAB III

48

Y = Variabel Terikat

Untuk memudahkan analisis data, maka pengujian korelasi dalam

penelitian ini menggunakan software SPSS 20 for windows. Kemudian

untuk menentukan kuat atau lemahnya koefisien korelasi, maka dapat

mengikuti batasan-batasan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2011:184)

b. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah studi mengenai

ketergantungan satu variabel dependen (terikat) terhadap satu variabel

independen (bebas), untuk mengestimasi dan atau meramalkan nilai

rata-rata populasi dependen berdasarkan nilai tetap variabel

independen. Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan

fungsional/kausal variabel independen dengan variabel dependen.

Persamaan regresi linier sederhana adalah Ŷ = a + bX.

Dimana:

Page 14: P-14 CONTOH BAB III

49

Ŷ = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik,

dan bila b (-) maka terjadi penurunan.

X = Nilai variabel independen

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:

Analisis regresi linier sederhana akan dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 20. Selanjutnya, untuk menguji kebenaran hipotesis

yang diajukan, maka dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:

H0: Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

pelaksanaan pemberian insentif terhadap motivasi kerja

karyawan pada PT. Nuansa Aluminium.

H1: Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pelaksanaan

pemberian insentif terhadap motivasi kerja karyawan pada PT.

Nuansa Aluminium.

Pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis didasarkan pada

besaran nilai probabilitas/signifikansi, dengan kriteria sebagai berikut:

Page 15: P-14 CONTOH BAB III

50

Jika signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

c. Koefisien Determinasi (KD)

Untuk mencari besarnya kontribusi/masukan dari variabel independen

(bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Analisis koefisien

determinasi dilakukan untuk mengetahui kontribusi variabel insentif

terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Nuansa Aluminium.

Analisis koefisien determinasi akan dicari dengan menggunakan

program SPSS 20, dengan rumus dasar sebagai berikut:

KD = (r)2 X 100%