BAB III Baru

11
BAB III PEMBAHASAN Analisis tanin dilakukan dengan dua cara yaitu cara kualitatif dan kuantitatif. Analisis tanin dari kulit buah rambutan ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya tanin pada kulit rambutan. Cara kualitatif ini dilakukan dengan cara mereaksikannya dengan FeCl3, gelatin tes, dan Kalium ferrisianida + ammonia. Cara kuantitatif dilakukan dengan cara permanganometri. Analisis diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu metode standarisasi dalam sediaan herbal terstandar dan fitofarmaka yang dilakukan dengan mengidentifikasi adanya tanin serta untuk menghitung kadar tanin total dari kulit buah rambutan menggunakan metode permanganometri. Analisis dilakukan dengan menentukan kadar tanin total dari kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) secara permanganometri. Prinsipnya yaitu berdasarkan proses oksidasi reduksi atau redoks dimana Kalium Permanganat sebagai zat pengoksidator dan sebagai larutan standard primer zat pereduksi adalah asam oksalat serta indigo sulfat sebagai indikator (TAT) pada penetapan kadar tanin yang ditunjukan dengan warna

description

baru edit hasil

Transcript of BAB III Baru

Page 1: BAB III Baru

BAB III

PEMBAHASAN

Analisis tanin dilakukan dengan dua cara yaitu cara kualitatif dan

kuantitatif. Analisis tanin dari kulit buah rambutan ini bertujuan untuk mengetahui

ada atau tidaknya tanin pada kulit rambutan. Cara kualitatif ini dilakukan dengan

cara mereaksikannya dengan FeCl3, gelatin tes, dan Kalium ferrisianida +

ammonia. Cara kuantitatif dilakukan dengan cara permanganometri.

Analisis diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu metode

standarisasi dalam sediaan herbal terstandar dan fitofarmaka yang dilakukan

dengan mengidentifikasi adanya tanin serta untuk menghitung kadar tanin total

dari kulit buah rambutan menggunakan metode permanganometri.

Analisis dilakukan dengan menentukan kadar tanin total dari kulit buah

rambutan (Nephelium lappaceum L.) secara permanganometri. Prinsipnya yaitu

berdasarkan proses oksidasi reduksi atau redoks dimana Kalium Permanganat

sebagai zat pengoksidator dan sebagai larutan standard primer zat pereduksi

adalah asam oksalat serta indigo sulfat sebagai indikator (TAT) pada penetapan

kadar tanin yang ditunjukan dengan warna larutan berubah menjadi warna kuning

emas (Underwood dan Day, 2001).

Sebelum dilakukannya uji identifikasi adanya tanin serta penetapan kadar

tanin total dari kulit buah rambutan menggunakan metode permanganometri,

terlebih dahulu dilakukan persiapan sampel berupa kulit buah rambutan yang telah

dikumpulkan, dijemur dibawah panas matahari selama kurang lebih seminggu.

Proses penjemuran diharapkan dapat mengurangi kadar air dan

kelembaban dari kulit buah rambutan sehingga dapat mencegah penurunan mutu

atau perusakan sampel. Setelah proses pengeringan, sampel diubah menjadi

bentuk serbuk. Sampel dengan bentuk serbuk sangat penting karena dapat

meningkatkan luas permukaan partikel yang kontak dengan pelarut sehingga

pelarut dapat masuk ke dalam serbuk dan akan mengeluarkan zat kimia yang akan

Page 2: BAB III Baru

bercampur dengan zat penyari sehingga proses penyarian dapat berlangsung

efektif.

Pembuatan ekstrak kulit buah rambutan dilakukan dengan metode

perebusan, dimana serbuk sampel diekstraksi menggunakan air panas disertai

pengadukan. Pengadukan dilakukan untuk menjamin keseimbangan konsentrasi

bahan yang diekstraksi lebih cepat dalam cairan penyari.

Untuk mengetahui adanya tanin didalam kulit buah rambutan maka

dilakukannya uji kualitatif. Hasil penelitian kulit buah rambutan yang

mengandung tanin ditunjukkan dengan adanya endapan berwarna biru hitam

ketika ekstrak ditambah FeCl3 karena reaksi FeCl3 melibatkan struktur tanin yang

merupakan senyawa polifenol, dimana dengan adanya gugus fenol akan berikatan

dengan FeCl3 membentuk kompleks berwarna biru kehitaman. Reaksi antara tanin

dan FeCl3 dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 reaksi tanin dan FeCl3

Pada gelatin test terbentuk endapan putih kekuningan. Adanya endapan

putih kekuningan menunjukan tanin yang menggumpalkan protein dari gelatin,

karena tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang

Page 3: BAB III Baru

tak larut dalam air (Harborne, 1987). Reaksi antara tanin dengan gelatin test dapat

dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 reaksi tanin dan gelatin test

Pada penambahan Kalium Ferisianida dan ammonia positif memberikan

warna coklat tua. Reaksi dari tanin dengan Kalium Ferisianida dan ammonia dapat

dilihat pada reaksi berikut:

C7H52O46 + K4Fe(CN)6 → KC76H51O46 + H4Fe(CN)6

Tanin kalium ferrisianida

Hasil dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Page 4: BAB III Baru

Tabel 3.1 Uji Identifikasi Adanya Tanin Pada Kulit Buah Rambutan

No Pereaksi Gambar

Sebelum

Gambar

Sesudah

Hasil Pustaka Kesim-

pulan

1 FeCl3 Berwarna biru hitam

Berwarna biru hitam atau hijau hitam

+

2 Gelatin test

Adanya endapan

Adanya endapan +

3 Kalium ferrisianida + ammonia

Berwarna coklat tua

Berwarna coklat tua +

Berdasarkan data pada tabel 3.1, maka dapat disimpulkan bahwa Kulit Buah

Rambutan mengandung tanin.

Analisis kadar tanin dilakukan dengan menggunakan titrasi secara

permanganometri. Pada penetapan kadar tanin, setelah serbuk disaring dengan

aquadem panas, kemudian dipipet volum tertentu, ditambahkan asam indigo

sulfonat sebagai indikator, lalu dititrasi dengan Kalium Permanganat (KMnO4)

yang telah dibakukan dengan asam oksalat (H2C2O4.2H2O). Titik akhir titrasi pada

penetapan kadar tanin ditunjukan dari warna larutan biru menjadi berwarna

kuning emas (DepKes RI, 1995).

Dari 4 kali pengamatan pada kulit buah rambutan, diperoleh presentase

rata-rata kadar tanin pada penimbangan 1 yaitu 23,31% ; pada penimbangan 2

yaitu 23,29% ; pada penimbangan 3 yaitu 23,25% ; dan pada penimbangan 4 yaitu

23,15%. Dari penetapan kadar tanin total rata-rata pada kulit buah rambutan

didapatkan hasil sebesar 23,25% . Hasil dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Page 5: BAB III Baru

Hasil perhitungan Standar Deviasi (SD) dan Koefisien Variansi (KV)

pada kulit buah rambutan yaitu sebesar 0,066833125 dan 0,29%. Ketelitian dalam

analisis ini dapat dikatakan baik, karena nilai Koefisien Variansi yang didapat

kecil. Nilai Koefisien Variansi yang kecil juga menunjukan homogenity yang

baik, karena hasil yang didapat tidak terlalu jauh. Nilai KV < 2% dapat dikatakan

memberikan hasil yang baik (Gandjar, 2007). Nilai tersebut menunjukan bahwa

metode ini layak digunakan dalam analisis penetapan kadar tanin.

Hasil penetapan Normalitas KMnO4 dapat dilihat pada Tabel 3.2

Dengan rumus :

KMnO4 = W (mg) / BMx2x25/100

V (ml)

Dimana :

W = berat Kristal asam oksalat

Bm = berat molekul

V = volume titrasi

25/100 = faktor pengenceran

2 = elektron valensi asam oksalat

Tabel 3.2 Hasil Penetapan Normalitas KMnO4

No

Berat

asam

oksalat

(mg)

N

asam oksalat

Volume titrasi

KMnO4 (ml)

Normalitas

KMnO4

Rata-rata N

KMnO4

1

2

3

0,6304

0,6304

0,6304

0,100007932

0,100007932

0,100007932

9,27

9,34

9,25

0,107883421

0,107074873

0,108116683

0,1077

1

2

3

0,6306

0,6306

0,6306

0,10003966

0,10003966

0,10003966

9,28

9,31

9,33

0,107801358

0,107453985

0,107223644

0,1075

Page 6: BAB III Baru

1

2

3

0,6304

0,6304

0,6304

0,100007932

0,100007932

0,100007932

9,25

9,31

9,28

0,108116683

0,107419905

0,107767168

0,1078

1

2

3

0,6305

0,6305

0,6305

0,100023796

0,100023796

0,100023796

9,24

9,30

9,26

0,108250861

0,107552468

0,108017058

0,1079

3.3 HASIL PENETAPAN KADAR TANIN TOTAL

Hasil penetapan kadar tanin total dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Dengan rumus :

% Tanin = 10 (A-B) x N x 0,0416 x100%Sampel (g)

Dimana : A = volume titrasi tanin (ml)

B = volume titrasi blanko (ml)

N = normalitas KMnO4 standar (N)

10 = faktor pengenceran

1ml KMnO4 0,1N setara 0,0415 gram tanin

Tabel 3.3 Hasil Penetapan Kadar Tanin Total pada Kulit Buah Rambutan

No Penimbangan

Sampel (gram)

Replikasi N KMnO4 Volume

titrasi

KMnO4

(ml)

Kadar

(%)

Rata-rata

Kadar

(%)

1 2,0005

1

2

3

0,1077

0,1077

0,1077

11,96

11,93

11,89

23,39

23,32

23,23

23,31

2 2,0008

1

2

3

0,1075

0,1075

0,1075

11,83

11,90

11,76

23,29

23,45

23,14

23,29

Page 7: BAB III Baru

3 2,0008

1

2

3

0,1078

0,1078

0,1078

11,88

11,67

11,73

23,52

23,04

23,18

23,25

4 2,0004

1

2

3

0,1079

0,1079

0,1079

11,83

11,75

11,77

23,25

23,07

23,12

23,15

3.4 HASIL PENETAPAN RATA-RATA KADAR TANIN TOTAL

Hasil penetapan rata-rata kadar tanin total dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Hasil Penetapan Rata-Rata Kadar Tanin Total

Sampel Kadar Tanin (%)

Kulit Buah

Rambutan

Penimbangan

1

Penimbangan

2

Penimbangan

3

Penimbangan

4

23,31 % 23,29 % 23,25 % 23,15%

X = 23,25%

SD = 0,066833125

KV = 0,29%