BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

149
Pemerintah Kabupaten Demak KjIP Kabupaten Demak 2015 25 Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak- pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas. Pengukuran kinerja sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Kabupaten Demak. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran dan hasil. Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran. Pada pembahasan akuntabilitas kinerja Tahun 2015 ada 3 (tiga) aspek, yaitu : 1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) 2. Akuntabilitas Keuangan 3. Evaluasi dan Analisis Kinerja Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran dipergunakan interval nilai sebagai berikut : - 90 - 100 = Sangat Baik - 80 - 89 = Baik - 50 - 79 = Cukup Baik - < 49 = Kurang Penjelasan lebih lanjut aspek tersebut, adalah sebagai berikut : BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Transcript of BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Page 1: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

25

Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau

kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak-

pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.

Pengukuran kinerja sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan

dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Kabupaten Demak. Pengukuran

yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan

didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran

dan hasil.

Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan

untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian

tujuan dan sasaran.

Pada pembahasan akuntabilitas kinerja Tahun 2015 ada 3 (tiga) aspek,

yaitu :

1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)

2. Akuntabilitas Keuangan

3. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian kinerja sasaran

dipergunakan interval nilai sebagai berikut :

- 90 - 100 = Sangat Baik

- 80 - 89 = Baik

- 50 - 79 = Cukup Baik

- < 49 = Kurang

Penjelasan lebih lanjut aspek tersebut, adalah sebagai berikut :

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Page 2: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

26

A. Pengukuran Pencapaian Sasaran

Hingga akhir tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Demak telah melaksanakan

seluruh kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun seluruh capaian tujuan yang

diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat sebagai berikut :

Tujuan 1 : Meningkatkan kinerja kelembagaan pemerintah daerah.

Peningkatan kinerja kelembagaan pemerintah daerah dapat tercermin dari

seberapa jauh kompetensi pendidikan dan pembekalan kemampuan SDM melalui

jenjang Diklat. Indikator Kinerja yang dimunculkan ini dapat menggambarkan

besarnya perhatian Pemerintah Kabupaten Demak dalam peningkatan kapasitas

SDM dalam mendukung kinerja kelembagaan pemerintah daerah. Berdasarkan

hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan realisasinya

tercermin pada tabel sebagai berikut:

No Indikator Kinerja 2013 2014 2015

Capaian Capaian Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1

2

3

Rasio PNS Lulusan S1 Rasio PNS Lulusan S2/S3 Jumlah PNS yang mengikui Diklat : 1. Diklat

Fungsional. 2. Diklat Teknis.

102,44

%

102,90%

45%

120%

95,38%

98,87%

125%

73,33%

639,887‰

88,225‰

20 PNS

105 PNS

594,356‰

80,306‰

21 PNS

108 PNS

92,89%

91,02%

105,00%

102,86%

Rata-rata Capaian

Sasaran

92,585 98,145 91,95%

Sumber : LKjIP BKD2015

Jumlah PNS pada akhir tahun 2015 sebanyak 8.505 PNS, PNS untuk yang

berpendidikan S1 (Sarjana) sebanyak 5.055 PNS.atau dengan realisasi 594,356‰

Page 3: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

27

dan untuk PNS yang berpendidikan S2/S3 sebanyak 683 PNSatau dengan realisasi

80,306‰ dari total PNS Kabupaten Demak.

Pencapaian rasio PNS lulusan S1 dari total PNS Kabupaten Demak

dibandingkan dengan target RPJM dan RKT 2015 sebesar 92,89% atau

594,356‰dari target RPJM dan RKT 2015 639,887‰.Sedangkan untuk rasio PNS

yang berpendidikan S2/S3 dibandingkan dari total PNS Kabupaten Demak dengan

target RPJM dan RKT 2015 dicapai 91,02% atau 80,306‰dari target 88,225‰.

Walaupun pencapaian tahun 2015 turun dari tahun 2014, hal tersebut

dikarenakan jumlah total PNS tahun 2015 mendapatkan penambahan formasi

sebesar 593 PNS yang sebagian besar formasinya dari pengangkatan honorer K-2

dengan formasi pendidikan dibawah S1. Hal ini mengakibatkan penambahan

jumlah PNS yang menempuh pendidikan S1 atau S2/S3 belum dapat mencapai titik

capaian target yang telah ditentukan.

Adapun yang menjadi penghambat adalah untuk kedua Indikator adalah:

1. Kurangnya minat PNS mengikuti jenjang pendidikan S1,S2 dan S3.

2. Minat PNS mengikuti jenjang pendidikan yang lebih lanjut kurang didukung

dengan Anggaran dari Pemerintah.

3. Jadwal perkuliahan yang diminati PNS sering bersamaan dengan tugas PNS.

Faktor- faktor yang mendukung adalah :

1. Adanya peraturan perundang-undangan tentang batas Pangkat dan golongan

untuk PNS yang memiliki pendidikan tertentu.

2. Adanya Dana APBD yang mendukung PNS untuk menempuh pendidikan S1 dan

S2.

Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan

meningkatkan pencapaian kedua indikator adalah :

1. Melaksanakan Sosialisasi undang-undang yang berkaitan dengan batas –

batas Pangkat / Golongan untuk PNS dengan pendidikan tertentu.

2. Melakukan koordinasi dengan Perguruan Tinggi dalam hal pelaksanaan

perkuliahan.

3. Mengusulkan tambahan Anggaran untuk penyelenggaraan Pendidikan S1 dan

S2 bagi PNS yang berminat.

Dalam hal pengiriman diklat pada tahun 2015 dilakukan pengiriman diklat

fungsional sebanyak 21 PNS dan diklat teknis sebanyak 108 PNS. Pada capaian

diklat fungsional dicapai 105% dari target RPJM dan RKT 2015 sebesar 20 PNS.

Page 4: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

28

Sedangkan pada diklat teknis dicapai 102,95% dari yang ditargetkan pada RPJM

dan RKT 2015 sebesar 105 PNS. Jika dibandingkan dengan hasil capaian 2 tahun

terakhir pada diklat fungsional 45% (2013) dan 125% (2014), hasil pada tahun 2015

cukup baik dan menunjukkan trend positif dan menunjukkan perencanaan dan

pelaksanaan kegiatannya yang baik. Hal yang serupa juga diperoleh pada

pengiriman diklat teknis dimana hasil 120% (2013) dan 73,33% (2014) yang

menunjukkan kesenjangan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup besar.

Walaupun demikian terdapat beberapa hambatan dalam peningkatan kinerja

kelembagaan pemerintah daerah, antar lain:

1. Diklat yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Kabupaten

Demak.

2. Jadwal pelaksanaan diklat yang sering berbenturan dengan pelaksanaan

program kegiatan di Unit Kerja.

Tujuan 2 : Meningkatkan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi

pelaksanaan pembangunan daerah

Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan perencanaan,

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah, dengan sasaran :

1. Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran SKPD;

2. Tersedianya data, informasi, statistik yang akurat dan up date;

3. Meningkatnya kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah.

Page 5: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

29

Sasaran 2.1 : Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan,

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan

dan anggaran SKPD

Target dan capaian kinerja sasaran 2.1 dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

100,00 100,00 Ada Ada 100,00

2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA

100,00 100,00 Ada Ada 100,00

3 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA/PERBUP

100,00 100,00 Ada Ada 100,00

4 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

100,00 100,00 Ada Ada 100,00

Rata-rata Capaian Sasaran

100,00 100,00 100,00

Sumber: Capaian indikator Bappeda Kab. Demak Tahun 2015

Beberapa dokumen perencanaan yang menjadi indikator kinerja sasaran 2.1

telah tersedia, sehingga capaian kinerjanya 100%, meliputi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Demak Tahun

2006-2025;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun

2011-2016;

3. Peraturan Bupati Kabupaten Demak Nomor 13 Tahun 2014 Tanggal 23 Mei

2014 tentang Rencana Kerja Pembanguan Daerah (RKPD) tahun 2015;

Page 6: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

30

4. Peraturan Bupati Kabupaten Demak Nomor 35 Tahun 2015 tanggal 06

Agustus 2015, tentang Rencana Kerja Pembanguan Daerah (RKPD)

Perubahan atas Peraturan Bupati Kabupaten Demak Nomor 13 Tahun 2014.

Hubungan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dengan dokumen yang lain dapat

dijelaskan sebagai berikut:

- Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2006 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Demak Tahun

2006-2025 mengatur tentang arah kebijakan pembangunan daerah untuk masa

20 tahun yang pelaksanaannya dimulai tahun 2006;

- Berdasarkan RPJPD Kabupaten Demak Tahun 2006-2025 selanjutnya disusun

RPJMD yang merupakan kebijakan pembangunan untuk masa 5 tahunan, dan

telah ditetapkan RPJMD Tahun 2011-2016;

- RPJMD Tahun 2011-2016 menjadi dasar bagi penetapan program - program

prioritas SKPD untuk waktu 5 tahunan yang dituangkan dalam Renstra SKPD;

- Berdasarkan RPJMD Tahun 2011-2016 disusun RKPD Kabupaten Demak

Tahun 2015 yang merupakan penjabaran arah pembangunan daerah untuk

setiap tahunnya, dimana RKPD Tahun 2015merupakan tahun ke lima dari

RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 tersebut;

- Selanjutnya RKPD Tahun 2015 menjadi dasar penetapan program dan

kegiatan prioritas SKPD Tahun 2015;

- Sebelum pembahasan RAPBD Tahun 2015, disusun Kebijakan Umum APBD

dan PPAS Tahun 2015 yang penyusunannya mendasarkan pada RKPD

Kabupaten Demak Tahun 2015;

- Berdasarkan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS yang ditandatangani antara

Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Demak, maka langkah selanjutnya

disusun RAPBD Kabupaten Demak dengan mengacu pada RKA-SKPD;

- Setelah Penetapan APBD oleh DPRD, berikutnya SKPD menyusun DPA-

SKPD;

- Berdasarkan Perda APBD dan DPA SKPD tersebut maka ditetapkan

Penjabaran APBD oleh Bupati Demak;

- Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan program dan kegiatan APBD

Kabupaten Demak Tahun 2015.

Page 7: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

31

Sasaran 2.2 : Tersedianya Data, Informasi, Statistik Yang Akurat dan Up-

date

Target dan capaian kinerja sasaran 2.2 dapat dilihat pada tabel berikut:

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Buku “Demak dalam angka` Tahun 2015”

100,00 100,00 Ada Ada 100,00

2 Buku PDRB Kabupaten Demak.

100,00 100,00 Ada Ada 100,00

Rata-rata Capaian Sasaran

100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Kab. Demak dan Bappeda Kab. Demak Tahun 2015

Sejak Tahun 2014 Buku Demak Dalam Angka Demak (Demak in Figures)

berganti nama menjadi Buku”Profil Kabupaten Demak Tahun 2014” (Profile of

Demak Regency) diterbitkan pada bulan Juli 2015.

Dalam buku “Profil Kabupaten Demak Tahun 2014” memuat data tentang

keadaan geografi, pemerintahan, kependudukan dan ketenagakerjaan, sosial,

pertanian, industri, listrik dan air minum, perdagangan, perhubungan, pariwisata,

pos dan telekomunikasi, keuangan dan harga-harga, serta PDRB.

Buku “PDRB Kabupaten Demak Tahun 2012 - 2014”. diterbitkan pada bulan

Desember 2015, memuat lebih terinci tentang data-data berkaitan dengan 9 sektor

ekonomi yang memiliki kontribusi terhadap PDRB Perkembangan Perekonomian

dan gambaran kinerja ekonomi makro dari waktu ke waktu di Kabupaten Demak.

Page 8: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

32

Sasaran 2.3 : Meningkatnya kualitas Pengawasan Pelaksanaan

Pembangunan Daerah.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian

(%)

Capaian

(%)

Target

(%)

Realisasi

(%)

Capaian

(%)

(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8)

1.

2.

3.

Prosentase hasil pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan APIP. Prosentase Hasil Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Satuan Kerja. Prosentase Pelaksanaan Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan APIP dari Aparat Pengawas eksternal.

100,10

90,11

92,20

120,84

87,14

95,96

81,30

90,00

82,00

80,72

121,74

75,34

99,29

135,27

91,88

Rata – Rata Capaian Sasaran

94,00 101,31 108,81

Sumber : LKjIP Inspektorat2015.

Dari tabel di atas tampak bahwa pada pengukuran kinerja sasaran

meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun

2015 hanya ada satu indikator yang melampui target yaitu pada indikator ke-2.

Namun apabila dilihat capaian rata-rata pada tahun 2015 mengalami kenaikan

dibandingkan dengan capaian rata – rata tahun 2014sebesar 7,5%. Keberhasilan

dalam pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan kewenangan oleh Aparatur

daerah dan pemberantasan korupsi sangat ditentukan oleh komitmen,keterlibatan

Page 9: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

33

dan dukungan aktif oleh segenap komponen masyarakat,dunia usaha dan

pemerintah sebagai bagian integral dari pembaharuan sistem pengawasan. Untuk

indikator yang belum mencapai target dikarenakan beberapa

kendala/permasalahan dalam pelaksanaan tugas pengawasan yaitu dan

pemerintah:

a. Keterbatasan hari Pemeriksaan dalam melaksanakan tugas pengawasan.

b. Keterbatasan SDM bidang pengawasan.

c. Sarana prasarana penunjang pengawasan.

Untuk mecapai sasaran ini mendapatkan anggaran sebesar Rp.2,161,311,150,-

dengan realisasi Rp. 2.062.132.228,- terbagi dalam program :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3. Peningkatan sistem pengaawasan internal dan pengendalian pelaksanaan

Kebijakan KDH.

4. Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

5. Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur

pengawasan.

Tujuan 3 : Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan

otonomi daerah

Dalam rangka mewujudkan tujuan peningkatan penyelenggaraan daerah dan

otonomi daerah, sasaran utamanya adalah meningkatnya kinerja pemerintahan

daerah.

Sasaran 3.1 : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 3.1, indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pertumbuhan PDRB / Pertumbuhan ekonomi

96,44 81,40 5,44 5,1 93,75

2 Laju inflasi 66,91 57,54 4,5 4,28 95,11

Page 10: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

34

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian %

kabupaten

3 PDRB per kapita

108,23 104,93 8,235 2,8 34,00

4 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

98,10 97,47 87,53

84,28 97,47

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

100,25 100,5 73,84 68,95 93,38

6

Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah

100,00 100,00 Ada Ada 100,00

7 Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik

100,00 100,00 75,00 75 100,00

8 Sistim Informasi Manajemen Pemda

250,00 100,00 2 2 100,00

9 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

100,00 100,00 Ada Ada 100,00

10 Persentase penduduk yang memiliki lahan

100,00 100,00 13,18

13.8 100

11 Persentase luas lahan bersertifikat

0 0 10 10 100

12 Penyelesaian kasus tanah Negara

100,00 100,00 100 100 100,00

13 Penyelesaian izin lokasi

100,00 100,00 98,25

98,25 100

Rata-rata Capaian Sasaran

108,49 80,14 86.57

Sumber: BAPPEDA Tahun 2015

Page 11: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

35

Rata-rata capaian sasaran 3.1. pada tahun 2015 adalah. Beberapa faktor

yang turut mendorong capaian tersebut di antaranya :

1. Stabilitas dan Pertumbuhan ekonomi daerah terjaga.

Kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang baik akan mendorong terjadinya

perubahan sosial (social change) yang mengarah pada terciptanya

kesejahteraan masyarakat. Pembangunan daerah di Kabupaten Demak

sebagian dari penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan dengan

memperhatikan tiga konsep dasar, yaitu: pertumbuhan (growth), pemerataan

(equity) dan keberlanjutan (sustainability). Pembangunan ekonomi (economic

development) merupakan bagian terpenting dari pembangunan daerah secara

keseluruhan. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada aspek

perubahan struktur ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat. Upaya

pertumbuhan dicerminkan oleh adanya perubahan pendapatan masyarakat,

sedang upaya pemerataan ditandai dengan adanya perubahan struktur

ekonomi daerah.

Pertumbuhan ekonomi sering dijadikan sebagai indikator utama untuk

melihat kondisi ekonomi makro daerah, karena memberi implikasi terhadap

kinerja ekonomi makro daerah yang lain. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi

daerah semakin berkembang aktivitas perekonomian, baik aspek aktivitas

produksi, konsumsi, investasi maupun perdagangan di daerah, sehingga

berdampak pada penyerapan tenaga kerja.

5,39

4,46

5,27

4,27 4,27

0

1

2

3

4

5

6

2011 2012 2013 2014 2015

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab. Demak

Page 12: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

36

Kinerja perekonomian daerah terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi daerah. Laju

pertumbuhan ekonomi dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan/base year

(ADHK). Berdasarkan perhitungan pada tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi

5.39%, kondisi ini turun pada 2012 menjadi 4,46%. Sedangkan untuk tahun 2013

mengalami kenaikan yaitu 4,27%.untuk tahun 2015 masih menggunakan data

tahun 2014 yaitu 4.27%.

Adanya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Demak setiap tahunnya

mengindikasikan adanya perbaikan ekonomi masyarakat dan iklim usaha, seiring

dengan semakin membaiknya stabilitas nasional, regional, dan daerah.Namun jika

dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah masih di

bawahyang mencapai 5,42 persen dan nasional sebesar 5,02 persen.

2. Pendapatan perkapita meningkat

Salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah

adalah besarnya nilai pendapatan perkapita (PDRB perkapita). Berdasarkan

perhitungan dari BPS yang menggunakan data dasar tahun 2010.Secara

nominal PDRB Perkapita Kabupaten Demak dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan. Pada tahun 2011 PDRB Perkapita Kabupaten Demak mencapai Rp

12.053.469 ,tahun 2012 Rp.13.121.413,tahun 2013 sebesar Rp.14.185.259

dan tahun 2014 sebesar Rp.15.471.848 .untuk tahun 2015 masih

menggunakan data tahun 2014.

0

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

20112012

20132014

2015

2011 2012 2013 2014 2015

PDRB Perkapita Kab. Demak(Rp.)

12.053.469 13.121.413 14.185.259 15.471.848 15.471.848

PDRB Perkapita Kab. Demak (Rp.)

Page 13: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

37

3. Laju inflasi terkendali

Laju inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi makro daerah, sebagai

gambaran tingkat harga rata-rata barang/jasa kebutuhan masyarakat. Inflasi yang

tinggi menunjukkan harga rata-rata barang/jasa kebutuhan yang tinggi, yang

berdampak terhadap penurunan kemampuan daya beli masyarakat; begitu pula

sebaliknya. Laju inflasi dapat menggambarkan pula stabilisasi perekonomian

daerah.

Laju inflasi di Indonesia banyak dipengaruhi oleh perubahan harga yang

ditetapkan oleh Pemerintah .Tingkat inflasi yang tinggi akan sangat merugikan

ekonomi masyarakat, di sisi yang lain tingkat harga yang tinggi akan menyebabkan

melemahnya daya saing pasar.

Inflasi di Kabupaten Demak tahun 2014 (8,69%) cukup tinggi dibandingkan

tahun tahun sebelumnya hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan biaya produksi

(cost pust inflation) dari pada karena kenaikan permintaan masyarakat (demand

pull inflation). Pada tahun 2009 hingga 2012, inflasi dapat ditekan di bawah 10%

sehingga masuk kategaroi inflasi lunak (mild inflation). Inflasi Kabupaten Demak

pada tahun 2013 sebesar 8,22% naik dibanding inflasi tahun 2012, yaitu

4,10%.untuk tahun 2015 masih menggunakan data tahun 2014.

4. Angka kemiskinan dapat ditekan

Upaya untuk mengurangi dan menurunkan jumlah penduduk miskin didorong

dengan berbagai program yang diarahkan untuk meningkatkan kegiatan

3,49

4,41

8,22 8,69 8,69

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2011 2012 2013 2014 2015

INFLASI KABUPATEN DEMAK (%)

Page 14: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

38

ekonomi yang pro-rakyat miskin (pro-poor), memperluas cakupan program

pembangunan berbasis masyarakat, serta meningkatkan akses masyarakat

miskin terhadap pelayanan dasar.

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Demak pada tahun 2014

adalah 15,72 %. Penduduk yang berada di atas garis kemiskinan di targetkan

86,74 % terealisasi 84,28% atau capaian 97,47 %, sehingga penduduk miskin

di Kabupaten Demak dari tahun ketahun terus menurun, jauh berbeda bila

dibandingkan kondisi kemiskinan pada tahun 2011 yang mencapai 17,5 %.

5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat

IPM dihitung berdasarkan variabel pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

IPM di Kabupaten Demak terus meningkat setiap tahunnya. Hitungan IPM

menggunakan metode baru dengan tahun dasar baru 2010.

Pada tahun 2012 (data terakhir) IPM Kabupaten Demak mencapai 67,55%,

mengalami kenaikan dari IPM tahun 2011 yaitu 66,84%. IPM pada Tahun 2013

sebesar 68,38 %, untuk Tahun 2014 sebesar 68,95 %. Untuk tahun 2015 masih

menggunakan IPM tahun 2014 diperoleh hasil sebesar 68,95 %.

14,5 15 15,5 16 16,5 17 17,5 18

2011

2012

2013

2014

*2015

2011 2012 2013 2014 *2015

*Data Sangat Sementara 17,61 16,73 15,72 15,72 15,72

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN DEMAK (%)

Page 15: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

39

Selanjutnya hambatan yang masih dihadapi berkaitan dengan capaian

sasaran 3.1 yaitu tingkat inflasi tahun 2014 yang meningkat menjadi 8,69 %,

sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yaitu 8,22%. Laju inflasi

merupakan salah satu indikator ekonomi makro daerah, sebagai gambaran

tingkat harga rata-rata barang dan jasa kebutuhan masyarakat. Inflasi yang

tinggi menunjukkan harga rata-rata barang dan jasa kebutuhan yang tinggi,

yang berdampak terhadap penurunan kemampuan daya beli masyarakat;

begitu pula sebaliknya. Laju inflasi dapat menggambarkan pula stabilisasi

perekonomian daerah.

Untuk mengatasi inflasi yang cenderung meningkat di Kabupaten

Demak, maka dilakukan beberapa strategi:

1) Peningkatan ketersediaan bahan pokok kebutuhan masyarakat;

2) Pengendalian dan evaluasi ketersediaan barang (terutama bahan pokok)

dan perkembangan harga secara cepat dan seksama;

3) Pemantapan sistem distribusi yang tersebar di berbagai daerah serta

intervensi (operasi pasar) yang tepat waktu dan terukur, terutama agar

dapat menjangkau daerah- daerah terpencil;

4) Pengelolaan harga barang dan jasa yang diatur pemerintah daerah

(administered prices) secara hati-hati, tepat sasaran (well targetted) dan

tepat waktu (time consistent) agar tidak menimbulkan gejolak inflasi yang

berarti;

66,02

67,55

68,38

68,95 68,95

65,5

66

66,5

67

67,5

68

68,5

69

69,5

2011 2012 2013 2014 2015

IPM KABUPATEN DEMAK

Page 16: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

40

5) Peningkatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengendalikan

inflasi daerah;

6) Pembenahan struktur pasar bahan pokok di daerah yang bersifat oligopoli

agar tercipta keseimbangan harga yang wajar dan tidak mengganggu daya

beli masyarakat, terutama kelompokmiskin.

Tujuan 4 : Meningkatkan Kapasitas keuangan Daerah.

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan

diatas adalah sebagai berikut :

Sasaran 4.1 : Meningkatnya Pendapatan dan kualitas Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (4) (6) (7)

1.

Meningkatnya Jumlah PAD.

144,22

209,00

115,963

254,279

219,00

Rata – Rata Capaian Sasaran

144,22

209,00

219,00

Sumber: LKjIPDPKKD2015

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Demak Tahun 2015 ditarget sebesar

Rp.228.921.313.000,00 dapat terealisasi sebesar

Rp.254.324.487.512,00 atau tercapai sebesar 111,10 %. Sedangkan dibanding

dengan Realisasi PAD tahun 2014 sebesar Rp.220.329.949.471,00 terdapat

kenaikan sebesar Rp.33.994.538.041,00 atau 15,43% dari tahun 2014. Dari

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Demak sebesar

Rp.1.786.987.656.752,00, Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Demak hanya

Page 17: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

41

sebesar Rp.254.324.487.512,00 atau hanya sebesar 14,23 % dari Pendapatan

Daerah.

Jika dibandingkan dengan Target RPJM Tahun 2011-2016 pada tahun 2015

sebesar target Rp.115.963.000.000,00 maka capaian kinerja sebesar 219,31%

lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 209,00 % dan tahun 2013

sebesar 144,22 %. Melihat kondisi tersebut dapat dikatakan sudah melebihi target

karena didukung dengan terlaksananya pendaerahan PBB-P2 sesuai amanat UU

No. 28 Tahun 2009, dimana semula PBB-P2 merupakan Pajak Pusat dan pada

tahun 2013 di Kabupaten Demak menjadi Pajak Daerah.

Adapun gambaran target dan realisasi PAD Kabupaten Demak selama 5 tahun

terakhir adalah sebagai berikut :

68.555.957.000,00

84.110.986.000,00

118.719.459.000,00

189.921.165.000,00

228.921.313.000,00

74.559.136.137,00

105.363.369.636,87

138.214.446.133,15

220.329.949.471,00

254.324.487.512,00

2011 2012 2013 2014 2015

PENDAPATAN ASLI DAERAH

TARGET REALISASI

Page 18: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

42

Capaian PAD secara keseluruhan selama tahun 2011-2015 mengalami

peningkatan, namun uantuk target retribusi daerah tahun 2015 tidak mencapai

target yang ditetapkan sebesar Rp.18.816.032.000,00 dan terealisasi sebesar

Rp.18.178.537.145,00 atau 96,61 %. Hambatan /kendala dalam capaian target

retribusi adalah :

1. Pada retribusi parkir tempat khusus, perhitungan retribusis tergantung pada

banyaknya kendaraan yang masuk.

2. Kunjungan menggunakan bus menurun

Perlunya kajian ulang target yang harus ditetapkan berdasarkan kunjungan tahun

sebelumnya.

Tujuan 5 : Meningkatkan pengelolaan kearsipan daerah

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaransebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan

diatas adalah sebagai berikut :

Sasaran 5.1 : Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

2011 2012 2013 2014 2015

Hasil Pajak Daerah 24.450.790.282,00 31.742.812.733,00 57.616.249.344,00 65.859.377.222,00 79.445.205.391,00

Hasil Retribusi Daerah 11.080.150.893,00 14.469.470.640,00 17.345.222.688,00 32.019.918.864,00 18.178.537.145,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yangDipisahkan

4.795.898.432,00 10.755.236.876,00 5.704.846.442,00 8.885.477.077,00 10.055.105.488,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 34.232.296.530,00 48.395.849.387,87 57.548.127.659,15 113.565.176.308,00 146.645.639.488,00

-

20.000.000.000,00

40.000.000.000,00

60.000.000.000,00

80.000.000.000,00

100.000.000.000,00

120.000.000.000,00

140.000.000.000,00

160.000.000.000,00

Page 19: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

43

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

Pengelolaan arsip secara baku (SKPD/Desa/Kel) Peningkatan SDM pengelola kearsipan

87,5

87,5

85

93,75

80

95

25

70

31.25

73.68

Rata – Rata Capaian

Sasaran 87,5 89,38

52.47

Sumber : LKjIP KPA2015,

Secara umum capaian sebagian besar indikator pada sasaran meningkatnya

minat dan perhatian di bidang kearsipan dapat dicapai sesuai dengan target. Untuk

capaian kinerja dapat dilihat dari 2 (dua) indikator yaitu indikator Jumlah SKPD

yang mengelola arsip secara baku tercapai 31.25 %. Sedangkan indikator jumlah

SDM Pengelola Arsip secara baku tercapai 73.68% atau 70 orang sedikit dibawah

target yang ditetapkan 90 orang.

Rata-rata capaian kinerja Tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 36.91

% apabila dibandingkan dengan Tahun 2014. pada tahun 2015 tercapai 52.47%,

sedangkan tahun 2014 tercapai 89, 38%.

Faktor yang menyebabkan penurunan capaian adalah:

1. Kurang adanya sosialisasi dan bimtek kearsipan bagi pengelola arsip.

2. Kurangnya tenaga arsip aris.

3. Kurangnya prasarana layanan kearsipan pada kantor perpustakaan dan arsip.

Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaian

kinerja dimaksud adalah melalui :

1. Menyelenggarakan berbagai Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Kearsipan bagi

Pengelola Arsip

2. Menyelenggarakan Monitoring dan evaluasi kearsipan secara berkala

3. Meningkatkan sarana dan prasarana layanan kearsipan pada Kantor

Perpustakaan dan Arsip.

Page 20: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

44

Tujuan 6 : Meningkatkan Pelayanan Publik

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan

diatas adalah sebagai berikut :

Sasaran 6.1 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan

Catatan Sipil serta Pengendalian Kependudukan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Rasio Penduduk ber KTP 70,21 % 78,94% 0,994 0.89 89,54 %

2 Rasio Bayi ber Akte Kelahiran

73,91 % 72,41 % 1,405 0,89 63,35 %

3 Rasio pasangan ber Akte Nikah

166.94 % 165 % 0,617 1 162 %

4 Kepemilikan KTP 70,32 % 78,58 % 99,98 89,17 % 89,19 %

5 Kepemilikan Akte Kelahiran

80,97 % 128,65 % 62,55 87,31 139,58 %

6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

100 % 100 % Ada Ada 100 %

7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

100 % 100 % Ada Ada 100%

Rata-rata Capaian Sasaran 86,24 % 103,43 % 106,23

Sumber : LKjIP CAPIL 2015

Capaian kinerja pada Sasaran Strategis di atas, rata-rata capaian kinerja

Tahun 2015 apabila dibandingkan dengan Tahun 2014, ada yang mengalami

kenaikan danada yang mengalami penurunan.

Tahun 2015 Rasio Penduduk ber KTP yang merupakan perbandingan

antara jumlah penduduk yang berKTP sebanyak 725.050 orang dengan jumlah

penduduk wajib KTP sebanyak 813.125 orang sehingga tercapai realisasi 0,89.Dari

target tahun 2015 sebesar 0,994 diperoleh capaian kinerja yang didapat adalah

Page 21: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

45

89,54%, sedangkan tahun 2014 capaian kinerja sebesar 79,39% yang berarti untuk

rasio ini mengalami kenaikan.

Rasio bayi berakte kelahiran yang merupakan perbandingan antara jumlah

bayi berakte tahun 2015 (15.967 bayi) dengan jumlah keseluruhan bayi yang

tercatat di database kependudukan tahun 2015 (17.914 bayi) tercapai realisasi 0,89

dari target 1,405 sehingga capaian kinerja yang didapat sebesar 63,35%

sedangkan capaian kinerja tahun 2014 sebesar 72,41 % yang berarti mengalami

penurunan capaian.

Untuk penghitungan rasio pasangan berakte nikah tahun 2015, didapat

jumlah pasangan nikah berakte nikah sebanyak 10.070 pasangan. Dibandingkan

dengan jumlah keseluruhan pasangan nikah yang juga sebanyak 10.070 pasangan

sehingga tercapai realisasi sebesar 1. Apabila dibandingkan dengan target tahun

2015 sebesar 0,617 maka diperoleh capaian sebesar 162. Capaian tahun 2014

sebesar 165, sehingga mengalami penurunan.

Kepemilikan KTP Tahun 2015 merupakan perbandingan antara jumlah

penduduk yang ber KTP sebanyak 725.050 orang dengan jumlah penduduk wajib

KTP sebanyak 813.125 orang dikalikan 100% sehingga tercapai realisasi 89,17%.

Dari target tahun 2015 sebesar 99,98 diperoleh capaian kinerja yang didapat

adalah 89,19%, sedangkan tahun 2014 capaian kinerja sebesar 78,58% yang

berarti untuk rasio ini mengalami kenaikan.

Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk merupakan perbandingan

antara jumlah penduduk yang memiliki akte kelahiran tahun 2015 sebanyak

960.506 orang dengan jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 1.100.064 orang

dikalikan 100% sehingga tercapai realisasi 87,31%. Dari target tahun 2015 sebesar

62,55 diperoleh capaian kinerja yang didapat adalah 139,58%, sedangkan tahun

2014 capaian kinerja sebesar 128,65% yang berarti untuk rasio ini mengalami

kenaikan.

Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran, adalah

sebesar Rp 1.304.003.000,- atau 46,17% dari total pagu Belanja Langsung APBD

perubahan tahun 2015 sebesar Rp.2.824.103.000,00. Selain itu mendapat

anggaran dari Tugas Pembantuan APBN sebesar Rp.1.956.208.000,00.

Keberhasilan pencapaian sasaran sesungguhnya tidak terlepas dari

dilaksanakan program Penataan Administrasi Kependudukan dengan kegiatan

antara lain adalah :

Page 22: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

46

1. Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara terpadu;

2. Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kependudukan;

3. Pengolahan dalam Penyusunan Laporan Informasi Kependudukan;

4. Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan;

5. Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

6. Sosialisasi Kebijakan Kependudukan;

7. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

8. Penyediaan Informasi yang Dapat Diakses Masyarakat.

Sasaran 6.2 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada Tabel sebagai berikut :

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Jumlah jaringan komunikasi

55,10 % 73,65 % 0,11 0,035

31,20%

2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

158,51 % 161,50 % 0,067 0,0013

20,45%

3 Jumlah surat kabar nasional/lokal

100 % 100 % 55 55 100 %

4 Jumlah penyiaran radio/TV lokal

106 % 100 % 15 19 110 %

5 Web site milik pemerintah daerah

100 % 100 % Ada Ada 100 %

6 Pameran/expo 100 % 100 % 4 1 25 %

Rata-rata Capaian Sasaran

103,58 % 105,85 % 84%

1) Prosentase penduduk yang menggunakan HP/Telepon

Peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi yang terjadi pada suatu daerah. Salah satu indikator

Page 23: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

47

dalam melihat perkembangan teknologi komunikasi adalah dengan melihat

seberapa banyak penduduk suatu daerah telah memiliki perangkat komunikasi

berupa hand-phone (HP) dan telepon rumah biasa.

Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon adalah proporsi jumlah

penduduk menggunakan telepon/HP terhadap jumlah penduduk, dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase penduduk atau rumah tangga yang memiliki HP dan fasilitas

telepon (PSTN) dapat diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) yang dilakukan BPS mengenai survei tentang teknologi komunikasi

dan informasi.

Untuk menghitung menghitung persentase penduduk yang menggunakan

HP/Telepon di kabupaten demak digunakan pendekatan dengan asumsi

jumlah menara terpasang di Kabupaten mampu melayani 1000 pengguna HP.

Jumlah menara yang ada pada tahun 2015 sebanyak 171 menara. Realisasi

prosentase penduduk yang menggunakan Hp pada tahun 2015 adalah

sebesar 663.797sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Demak tahun 2015

sebanyak 1.100.064 jiwa. maka nilai capaian prosentase penduduk yang

menggunakan Hp pada tahun 2015 adalah sebesar 60,34 persen.

Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan HP/Telepon Di Kabupaten

No Uraian 2014 2015

1. Penduduk yang memiliki HP 348.269 663.797

2. Penduduk yang memiliki telepon PSTN - -

3. Total Jumlah penduduk yang memiliki

HP/Telepon

348.269 663.797

4. Jumlah penduduk 1.160.896 1.100.064

5. Persentase penduduk yang menggunakan

HP/Telepon (3)/(4)

30 % 60,34 %

Sumber : Dinhubkominfo Kab. Demak

Page 24: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

48

2) Jumlah jaringan komunikasi

Jumlah jaringan komunikasi adalah banyaknya jaringan komunikasi baik

telepon genggam maupun stasioner. Jaringan komunikasi dihitung dari

banyaknya jaringan komunikasi yang berada dalam wilayah suatu pemerintah

daerah.

Jaringan Komunikasi di Kabupaten Demak

NO Uraian 2014 2015

1 Jumlah jaringan telepon genggam 159 159

2 Jumlah jaringan telepon stasioner 1 1

3 Total jaringan Komunikasi (1+2) 160 160

Sumber : Dinhubkominfo Kab. Demak Untuk mengitung rasio jumlah jaringan komunikasi digunakan pendekatan rumus

Pada tahun 2015 jumlah operator telekomunikasi di kabupaten sebanyak 6

operator telekomunikasi yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Axis, 3 Three,

Smart, Jumlah jaringan sebanyak 171. Maka rasio realisasi jumlah jaringan

komunikasi pada tahun 2015 adalah sebesar 0,035 yang berarti nilai

capaiannya sebesar 35.55 prosen.

3) Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

Rasio wartel/warnet atau rasio ketersediaan wartel/warnet adalah jumlah

wartel/warnet per 1.000 penduduk.

Menghitung ketersediaan wartel/warnet per 1.000 penduduk digunakan rumus

sebagai berikut :

Rasio Wartel/Warnet per 1000 Penduduk

Di Kabupaten Demak

NO Kecamatan

Tahun 2014 Tahun 2015

Jmlh Pddk Jumlah

wartel

Jumlah

warnet

Rasio

wartel

Rasio

warnet Jmlh Pddk

Jumlah

wartel

Jumlah

warnet

Rasio

wartel

Rasio

Warnet

Page 25: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

49

(1) (2) (3) (4) (5) (6=4/3) (7=5/3) (8) (9) (10) (11=9/8) (12=10/8)

1 Gajah 48.618 4 0,0082 43.510 4 0,0082

2 Mijen 61.744 5 0,0080 57.640 5 0,0080

3 Kebonagung 43.217 3 0,0069 39.112 3 0,0069

4 Karanganyar 73.427 4 0,0054 67.320 4 0,0054

5 Karangtengah 63.490 5 0,0078 59.385 5 0,0078

6 Wedung 74.700 5 0,0066 74.700 5 0,0066

7 Karangawen 90.301 8 0,0088 90.301 9 0,0088

8 Sayung 103.123 14 0,0135 97.120 14 0,0135

9 Wonosalam 80.066 9 0,0112 80.061 9 0,0112

10 Dempet 56.459 7 0,0123 56.450 7 0,0123

11 Mranggen 167.293 44 0,0263 160.290 48 0,0263

12 Demak 119.982 39 0,0325 109.972 39 0,0325

13 Bonang 101.110 5 0,0009 97.110 5 0,0009

14 Guntur 77.366 2 0,0025 73.352 2 0,0025

Jumlah 1.160.896 154 0,0132 1.106.328 159 0,0143

Sumber : Dinhubkominfo Kab. Demak

1. Jumlah media cetak / surat kabar berskala nasional / lokal yang melakukan

peliputan di kabupaten Demak tahun 2015 sebanyak lima puluh lima yaitu :

1. Antara 29 Legalitas

2. Barita kita 30 Life style

3. Bangun praja 31 Media Indonesia

4. Bima crew 32 Media jawa tengah

5. Borgol 33 Media reportase

6. Cakrawala 34 Media forkom

7. Cempaka 35 Media reformasi

8. Dialog 36 Media on line

9. Eksekutif jawa tengah 37 Mitra pos

10. Fakta 38 Monitor

11. Gema kota wali 39 Parlemen

12. Gema Indonesia raya 40 Penelusuran kasus

13. Gema diponegoro 41 Progresif

14. Gema rakyat 42 Penyebar semangat

15. Global post 43 Police news

16. Harian semarang 44 Sinar pagi

17. Info plus 45 Suara merdeka

18. Investigasi 46 Suara gerbang rakyat

19. Inspirasi 47 Suara Indonesia

20. Inti jaya 48 Surya buana

21. Java news 49 Suara rakyat

Page 26: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

50

22. Jateng time 50 Swara nasional pos

23. Jateng pos 51 Tempo

24. Jawa pos radar semarang 52 Tunas bangsa

25. Kompas 53 Wawasan

26. KPK 54 Warta pos

27. Lacak 55 Wira usaha dan keuangan

28. Lalu lintas criminal

2. Media elektronik/penyiaran radio/ TV berskala nasional/ lokal yang melakukan

peliputan di kabupaten Demak ada 15 media :

1. RRI semarang

2. Radio elsinta

3. Radio suara kota wali

4. ANTV

5. Cakra semarang TV

6. Indosiar

7. Metro TV

8. MNC grup (Global TV, MNC TV, Pro TV, RCTI)

9. SCTV

10. TA TV

11. Trans corp ( Trans TV & TV 7)

12. TV Borobudur (Kompas TV)

13. TV ku

14. TV one

15. TVRI

4). Web site milik pemerintah daerah

Sejarah perkembangan nama situs web Pemerintah Daerah dimulai pada tahun

2001 diawali dengan nama www.demak.com, selanjutnya pada tahun 2005

berganti nama menjadi www.demak.go.id , sesuai dengan Peraturan Menteri

Komunikasi dan Informatika Nomor : 28/PER/M.KOMINFO/9/2006 tentang

Penggunaan Nama Domain go.id untuk situs web resmi pemerintahan pusat

dan daerah, pada tahun 2007 nama situs web berganti menjadi

www.demakkab.go.id

Page 27: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

51

Dan pada 2015 Situs web ini masih operasional dengan konten

menggambarkan Pemerintahan Kabupaten Demak, yang berisi informasi

tentang Wilayah administrasi dan sejarah Kabupaten Demak, Kependudukan,

Sarana dan Prasarana, Perekonomian, Pariwisata dan Budaya. Selain itu situs

web ini menampilkan Data Demak Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka,

Data Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Demak.

Tujuan 7 : Meningkatkan Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan

Kewenangan untuk penyelenggaraan ketentraman, ketertiban, keamanan

dan kenyamanan lingkungan di Pemkab Demak diselenggarakan oleh Kantor

Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas),

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan seluruh Kecamatan se Kabupaten

Demak.

Sasaran dari tujuan di atas adalah sebagai berikut :

Sasaran 7.1 : Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan

Kenyamanan Lingkungan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, indikator kinerja, target, dan

realisasinya, capaian kinerja sasaran 7.1 adalah 92,35 %. Secara lebih detail

tercermin pada tabel sebagai berikut :

NO INDIKATOR CAPAIAN %

2013

CAPAIAN %

2014

2015

TARGET REALISASI CAPAIAN

%

1 2 3 4 5 6 7

1 Prosentase gangguan keamanan wilayah yang dapat diselesaikan (%)

100 100 100% 100% 100%

2 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

37,70 34,71 1,87 0,45 24,06

3 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk

99,56 92,98 68,48 67,19 98,12

4 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan

63,79 92,40 6,71 6,20 92,40

5 Jumlah Linmas aktif (desa/kelurahan)

100 100 249 249 100

6 Penegakan PERDA 53,76 61 100% 100% 100

7 Cakupan patroli petugas Satpol PP

100 140 72 kali 153 kali 212.5

Page 28: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

52

8 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

95

100 100 kss 145 kss 145

9 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas)

99,56 92,75 0,68 0,67 98,53

10 Angka kriminalitas (jumlah tindak kriminal yang terjadi selama setahun dibagi jumlah penduduk dikali 10.000)

-71,95

77,60

3,46 1,92 55,49

11 Jumlah demo -11 120 9 18 -8

Rata-rata capaian sasaran

51,95 %

91,95 %

92,35 %

Sumber data : Kantor Kesbangpolinmas dan Satpol PP Kabupaten Demak

Tabel tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut :

Tingkat pencapaian kinerja sasaran 7.1 yaitu meningkatkanya ketentraman,

ketertiban, keamanan dan kenyaman lingkungan yang terdiri dari 11 indikator.

Apabila dibandingkan dengan persentase capaian kinerja sasaran ini dengan

100,00%

24,06%

98,12% 92,40% 100,00%

100,00%

212,50%

145,00%

98,53%

55,49%

-8,00%

-50,00%

0,00%

50,00%

100,00%

150,00%

200,00%

250,00%

Sasaran Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Tahun 2015

Page 29: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

53

pencapaian tahun 2014, maka pada tahun 2015 ini mengalami kenaikan sebesar

0,4 %.

Penurunan tingkat capaian sasaran meningkatnya ketentraman, ketertiban,

keamanan dan kenyamanan lingkungan tahun 2015 terutama dipengaruhi

penurunan capaian kinerja atas indikator :

- Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk, terjadi penurunan

sebesar 10,65 % dibanding tahun 2014;

- Jumlah demo yang pada tahun 2014 menunjukkan kinerja positif (realisasi aksi

unjuk rasa yang terjadi di bawah target yang telah ditetapkan), sedangkan pada

tahun 2015 yang terjadi adalah sebaliknya.

Beberapa hal yang menjadikan permasalahan sehingga berdampak pada

penurunan capaian kinerja sasaran antara lain :

- Rumusan target rasio yang meliputi rasio jumlah polisi pamong praja dan rasio

linmas terkait erat dengan jumlah penduduk. Di satu sisi dengan meningkatnya

jumlah penduduk Kabupaten Demak sedangkan di sisi lain tidak ada

penambahan jumlah anggota Satpol PP maupun Linmas pada akhirnya

berpengaruh pada persentase capaian;

Adapun solusi yang dilakukan agar supaya pencapaian target bisa seperti

tahun 2014 atau bahkan melampaui antara lain :

- Meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam pelaksanaan

program kegatan;

- Mengupayakan penyusunan rencana program kegiatan secara lebih matang

dengan memperhatikan isu strategis yang berkembang;

- Melakukan upaya deteksi dini dan cegah dini terkait dengan dampak / ekses

yang ditimbulkan oleh satu kebijakan baik itu kebijakan dari pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah sehingga aksi unjuk rasa yang terjadi tetap bisa

dikendalikan tanpa ada anarkisme.

Realisasi anggaran untuk pencapaian sasaran meningkatnya ketentraman,

ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan yang berada di Kantor

Kesbangpolinmas dan Satpol PP sebesar Rp. 2.107.814.525,- atau 89,91 % dari

pagu sebesar Rp. 2.344.354.950,-. Capaian kinerja sasaran strategis ini di dukung

oleh pelaksanaan Program Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan

Lingkungan, Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak

Page 30: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

54

Kriminal yang dilaksanakan oleh SKPD Kesbangpolinmas, Satpol PP dan

Kecamatan se Kabupaten Demak.

Tujuan 8 : Meningkatkan Pencegahan dan Penanggulangan Korban

Bencana

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan

diatas adalah sebagai berikut :

Sasaran 8.1 : Menurunnya jumlah korban bencana

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

Prosentase Bencana

yang tertangani dengan

baik

Jumlah titik rawan

bencana yang telah

dipantau dalam rangka

mengantisipasi bencana

(%)

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Rata-rata Capaian Sasaran 100 100 100 100 100

Sumber data : BPBD Kabupaten Demak tahun 2015

Dilihat dari tabel diatas realisasi indikator pertama yaitu prosentase Bencana

yang tertangani dengan baik pada tahun 2015 mencapai target 100% yaitu

terdapat 81 (delapan puluh satu) kejadian, yaitu yang terinci sebagaiberikut :

1. Kebakaran = 48 kejadian

Page 31: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

55

2. Rumah roboh ( Puting Beliung ) = 4 kejadian

3. Tanggul Longsor = 1 kejadian

4. Tanggul Jebol (amblas) = 5 kejadian

5. Banjir = 4 kejadian

6. Air Sungai Limpas = 13 kejadian

7. Kecelakaan Laut ( tenggelam ) = 5 kejadian

8. Jembatan Roboh = 1 kejadian

Dari jumlah kejadian bencana tersebut semuanya ditangani dengan cepat

berkat sinergi antara BPBD dengan Instansi terkait termasuk dengan

Desa/Kelurahan dan Kecamatan. Dalam mendukung keberhasilan program ini

BPBD meningkatkan Jumlah anggota masyarakat yang terlatih penanganan

bencana alam. Pada tahun 2015 ini melalui kegiatan Latihan Ketrampilan 50 (lima

puluh ) orang, kegiatan penyuluhan penilaian kerusakan dan kerugian akibat

bencana 50 (lima puluh) orang, sosialisasi dan pembentukan Desa Siaga bencana

di Desa Tedunan, Kedungkarang, Kedung Mutih kecamatan Wedung yang diikuti

oleh 70 (tujuh puluh) orang yang berasal dari unsure dinas, instansi terkait, TNI,

Polri, Tagana, Karang Taruna, Sekolah, dan unsure masyarakat yang peduli serta

meningkatkankesadaran dan pencegahan serta partisipasi aktif dalam

penanggulangan bencana di Kabupaten Demak.

Dari semua bencana yang terjadi, penanganan kejadian bencana tersebut

meliputi pengiriman Petugas SAR, pengiriman perahu karet, pengiriman logistic ke

tempat-tempat terjadinya bencana. Bencana yang terjadi pada tahun 2015 di

wilayah Kabupaten Demak dengan rincian sebagai berikut :

1. Bencana banjir pada tanggal 12 Januari 2015 dan Tanggal 16 Januari 2015 di

Desa Sidorejo dan Desa Brambang Kecamatan Karangawen, Desa tlogoweru,

dan dukuh Tegalsari Desa Tunjungharjo Kecamatan Guntur. Adapun Jumlah

kerusakan dan kerugian akibat banjir tersebut sebanyak 2.342.600.000,- rupiah

dengan rincian sebagai berikut :

a. Total Kerusakan dan kerugian di wilayah Kecamatan Karangawen sebesar

Rp. 461.000.000,- rupiah.

b. Total kerusakan dan kerugian di wilayah Kecamatan Guntur sebesar

1.881.600.000,- rupiah.

2. Bencana kekeringan

Page 32: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

56

Musim kemarau di wilayah Kabupaten Demak terjadi pada bulan Mei sampai

dengan Nopember 2015, akibatnya masyarakat mengalami kesulitan air bersih

sehingga permohonan bantuan air bersih yang masuk BPBD sebanyak 62 desa

dari 14 Kecamatan untuk 63.395 KK/ 237.745 jiwa. Jumlah Kerusakan dan

kerugaian akibat kekeringan di Kabupaten Demak tahun 2015 adalah sebesar

28.996.651.625 rupiah,- yang terdiri dari:

a. Sub sektor air dan sanitasi : Rp. 152.651.625,-

b. Sub sektor pertanian : Rp. 28.844.000.000,-

Kinerja BPBD Kabupaten Demak selama tahun 2015 tidak bisa terlepas dari

koordinasi dan kerjasama dengan instansi lain termasuk lembaga non Pemerintah

dan masyarakat. Sebagai SKPD yang baru terbentuk,dan untuk tahun 2015 adalah

tahun ke 5 ( lima) BPBD senantiasa berkoordinasi dengan Kodim 0716 Demak,

Polres Demak, DPUPPE, Dinsosnakertrans, Dinas Perhubungan,Dinas Kesehatan,

Kantor Kesbangpolinmas, Bagian Kesra, Kantor Kesbangpolinmas, Kecamatan,

PMI , Bazda dan instansi lain yang terkait. Pelaksanaan piket posko gabungan

sebagai bagian dari kinerja BPBD selama ini berjalan dengan baik dan efektif,

ditunjang dengan adanya piket posko di tingkat kecamatan dalam rangka

penanganan bencana.

Indikator ke dua yaitu Prosentase Jumlah titik rawan bencana yang telah

dipantau. Pada kegiatan Pemantauan titik rawan bencana diarahkan pada kegiatan

pencarian data lokasi-lokasi yang diduga rawan bencana diwilayah Kabupaten

Demak,khususnya yang menyangkut masalah banjir Pada Tahun 2015 jumlah

kegiatan Pemantauan Titik Rawan dan Penanggulangan Bencana yang berhasil

dilaksanakan berjumlah 22 (dua puluh dua) kegiatan pemantauan dari 22 (dua

puluh dua) titik rawan yang ada capaian kinerja indikator kedua adalah 100 %.Titik

rawan tersebut berada di 8 (delapan) kecamatan dan 19 (Sembilan belas) desa.

Pada sasaran 8.1 rata rata prosentase capaian mencapai 100 persendan di tahun

sebelumnya rata rata capaian sasaran juga mencapai 100 persen.

Tujuan 9 : Meningkatkankualitaspendidikanmasyarakat

Page 33: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

57

Untuk mengukursejauhmanapencapaiantujuantersebut,

telahditetapkansasaransebagai tolokukurkeberhasilanataukegagalannya. Sasaran

dari tujuan diatas adalah sebagaiberikut :

Sasaran 9.1 : Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan bagi

masyarakat

BerdasarkanhasilpengukurankinerjaSasaran,Indikatorkinerja, target,

danrealisasinyatercerminpada table sebagaiberikut :

No IndikatorKinerja

2013 2014 2015

Capaian Capaian Target Realisasi

Capaian

(%) (%) %

1) 2) 4) 5) 6) 7) 8)

1 Angkamelekhuruf 99.00 99.10 100 99,20 99,20%

2 Angka rata-rata lama sekolah 99,87 95,87 7,90 7,59 96,08%

AngkaPartisipasiKasar :

3 - APK SD/MI 104,68 105,86 100,16 106,37 106,20%

4 - APK SMP/MTs 100.10 115,76 79,88 98,76 123,64%

5 - APK SMA/MA/SMK 141.91 119.86 55,75 71,14 127.61%

AngkaPartisipasiMurni :

6 - APM SD/MI/Paket A 101,53 101.01 84.19 85,42 101,46%

7 - APM SMP/MTs/Paket B 114,84 103,71 67,24 77,84 115,76%

8 - APM SMA/SMK/MA/Paket C 147.01 127.74 35,57 56,91 155,62%

PendidikanDasar :

9 - AngkaPartisipasisekolah 100.27 100. 90,46 90,42 99,96%

10 - Rasioketersediaansekolah/pendudukusiasekolah 0,09 0,09 0,09 0,05 55.56%

11 - Rasio guru/murid 85.71 85.60 0,07 0,06 85,71%

12 - Rasio guru/murid per kelas rata-rata 0,07 0,07 0,07 0,06 85,71%

PendidikanMenengah :

13 - Angkapartisipasisekolah 99.97 99.86 35,21 35,16 99.86%

14 - Rasioketersediaansekolahterhadappendudukusiasekolah

100 100.00 0,02 0,02 100,00%

15 - Rasio guru terhadapmurid 75.00 75.00 0,02 0,03 77,78%

16 - Rasio guru terhadapmuridperkelas rata-rata 87,50 88,89 0,02 0,10 88,89%

Page 34: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

58

No IndikatorKinerja

2013 2014 2015

Capaian Capaian Target Realisasi

Capaian

(%) (%) %

1) 2) 4) 5) 6) 7) 8)

FasilitasPendidikan :

17 - Ruangkelaskondisibaik 98,76 99.59 60,25 60,25 100.45%

PendidikanAnakUsiaDini (PAUD) :

18 - PendidikanAnakUsiaDini 100 80,70 40,01 86,00 214,46%

Angkaputussekolah :

19 - AngkaPutusSekolah (APS) SD/MI 88.89 90,00 0,07 0,06 85,71%

20 - AngkatPutusSekolah (APS) SMP/MTs 98.36 91,67 0,60 0,50 83.33%

21.

- AngkaPutusSekolah (APS) SMA/SMK/MA 100,00 100.00 0.58 0,49 84,49%

AngkaKelulusan :

22 - AngkaKelulusan (AL) SD/MI 100.48 100. 99,55 100 100,45%

23 - AngkaKelulusan (AL) SMP/MTs 100.08 100,6 99,86 99,98 100,12%

24 - AngkaKelulusan (AL) SMA/SMK/MA 101.38 101.38 98,63 99,98 101,37%

25 - Angkamelanjutkan (AM) dari SD/MI ke 100 100 99 99,99 101,00%

26 - AngkaMelanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

96,14 99,25 74,86 85,51 114,23%

27 - Guru yang memenuhikualifikasi S1/D-IV 108.24 101.18 85 92,75 108,24%

28 - Jumlahperpustakaan 100 100.00 90 80 88,88%

29 - JumlahPengunjung 94,49 95,71 65.000 58.360 89,78%

30 - Koleksibuku yang tersedia di perpustakaan 99.44 99.47 33.000 29.856 90,47%

Rata-rata CapaianSasaran 99,67 98,67

102.19%

Sumber data LKjIP Dindikpora 2015

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran meningkatnya akses

dan mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat, tergambar bahwa rata- rata

capaian kinerja dari 30 indikator kinerja adalah naik dibandingkan capaian kinerja

tahun 2015 sebesar 3,52%.

Dari tabel diatas dapat dilihat pada indikator pertama yaitu angka melek

huruf, pada tahun 2015 belum memenuhi target mendapat capaian angka 99.10 %

yaitu dengan target sebesar 100%, tetapi capaian ini meningkat 0,10%

dibandingkan tahun 2014 sebesar 99,00 %. Peningkatan angka melek huruf ini

Page 35: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

59

merupakan keberhasilan Dinas Pendidikan dalam memberantas buta huruf,

terutama di daerah pedesaan.

Indikator kedua yaitu rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 mendapat

capaian 96.08% mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaian

sebesar106.20%. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran orangtua untuk

menyekolahkan anak masih sama tahun yang lalu.

Indikator Angka Partisipasi Kasar pada SD/MI pada tahun 2015 mendapat

capaian 106,20%. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 dengan

capaian sebesar 105,86%. Pada SMP/MTs pada tahun 2015 mendapat capaian

123.64% meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 115.76%. Pada

SMA/ SMK pada tahun 2015 mendapat capaian 127.61 % meningkat dibandingkan

capaian tahun 2014 sebesar 119.86 %.

Gambar 1 : Grafik Angka Partisipasi Kasar

Indikator Angka Partisipasi Murni pada SD/MI pada tahun 2015 mendapat

capaian 101,46 %. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 dengan

capaian sebesar 105,01%. Pada SMP/MTs pada tahun 2015 mendapat capaian

103.71 % meningkat dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 114.84%. Pada

SMA/ SMK pada tahun 2014 mendapat capaian 155.62% meningkat dibandingkan

capaian tahun 2014 sebesar 127.74%.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

140,00%

2014 2015

ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)

-   APK SD /MI

-   APK SMP /MTs

-   APK SMA /MA /SMK

Page 36: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

60

Gambar 2 : Grafik Angka Partisipasi Murni (APM)

APK Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2014/2015 cukup realistis.

Realisasi APM SD/MI sama dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang di

tetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yaitu APM SD/MI sebesar

85,42%. Namun belum melampaui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang

“Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara” yang menetapkan APM SD/MI

sekurang-kurangnya 95% pada akhir tahun 2008.Rendahnya APM disebabkan

antara lain 15,15 % masukan siswa baru kelas 1 SD/Mi kurang dari 7 tahun serta

anak usia 12 tahun sudah memasuki SMP/MTs.

Selanjutnya indikator Angka Partisipasi Sekolah yang merupakan ukuran

dayaserap lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan

indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada fasilitas

pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Semakin tinggi Angka

PartisipasiSekolah semakin besar jumlah penduduk yang berkesempatan

mengenyam pendidikan. Pada tingkat SD/MI pada tahun 2015 realisasi sebesar

90.42 % dari target sebesar 90.46% atau capaiannya sesuai target 99.96 %, bila

dibandingkan ada peningkatan 0,06 capaian tahun 2014 sebesar 99.86 %.

Pada pendidikan menengah tahun 2015 realisasi sebesar 35,16 % dari target

35,21% atau mencapai 99.86%. Capaian tersebut sama dengan tahun 2014.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

140,00%

160,00%

APM SD /MI /PaketA

APM SMP /MTs/Paket B

APM SMA /SMK/MA /Paket C

Angka Partisipasi Murni (APM)

2014

2015

Page 37: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

61

Gambar 3 : Grafik Angka Partisipasi Sekolah Jenjang SD /MI

Indikator Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pada jenjang

pendidikan dasar dan pendidikan menengah mencapai 100% sama dengan

capaian tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan di Kabupaten Demak untuk

sekolah yang ada telah mencukupi jumlah anak usia sekolah.

Indikator rasio guru terhadap murid pada jenjang pendidikan dasar realisasi

sebesar 0.06 % dari target 0.07 %. Capaian tersebut mengalami kenaikan capaian

(85.71 %) dibandingkan tahun 2014 dengan capaian sebesar85.60%. Pada jenjang

pendidikan menengah realisasi sebesar 0.03 atau 77,78% dari target 0.02.

Capaian tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaian

sebesar 75,00 %. Untuk menghasilkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam jumlah yang cukup, baik dari segi

kuantitas maupun kualitas. Dari data tahun 2014/2015, dapat diketahui jumlah

tenaga pendidik di Kabupaten Demak 17.265 orang. Dilihat dari Status

Kepegawaian, Tenaga Pendidik di Kabupaten Demak terdiri dari guru 6.952 PNS

dan 10.312 guru Non PNS.

Indikator selanjutnya yaitu Rasio Guru Terhadap Murid per kelas rata- rata

pada jenjang pendidikan dasar realisasi sebesar 0.05 atau 55.56% dari target yang

ditetapkan. Capaian tersebut dengan capaian tahun 2015. Pada jenjang pendidikan

menengah realisasi sebesar 0.02 atau 100 % dari target 0.02. Capaian tersebut

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 dengan capaiansebesar 100 %.

Indikator ruang kelas kondisi baik tahun 2015 mencapai 65.52 (100.45 %)

dari target 60,25. Ruang kelas yang nyaman merupakan salah satu aspek yang

dapat mendukung suasana belajar mengajar yang kondusif. Siswa akan lebih focus

99,8

99,82

99,84

99,86

99,88

99,9

99,92

99,94

99,96

2014 2015

2014 2015

Page 38: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

62

dan berkonsentrasi pada pada kegiatan belajar, yang pada akhirnya bias memacu

prestasi siswa. Pemerintah Kabupaten Demak telah memberikan perhatian yang

cukup tinggi terhadap upaya perbaikan ruang kelas.

Pada indikator Pendidikan untuk Anak Usia Dini yaitu jumlah siswa TK/ RA/

Penitipan Anak dibagi jumlah anak usia 4 -6 tahun pada tahun 2015 sebesar

86,00% dari target sebesar 40,01% dengan capaian 214,46%. Capaian tersebut

sesuai target dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 107,29%. Hal

tersebut menunjukkan bahwa para orang tua telah memiliki kesadaran untuk

memasukkan putra putrinya untuk memper oleh pendidikan sejak usia dini.

Pada indikator angka putus sekolah tahun 2015 untuk jenjang SD/MI sebesar

0,06 pada SMP/ MTs 0,50 dan pada SMA/ SMK sebesar 0,49.Capaian indikator

angka putus sekolah sudah menurun bila dibandingkan dengan tahun 2014. Masih

adanya anak putus sekolah ini harus ditangani Jika tidak akan semakin

meningkatnya jumlah penduduk yang berada di bawah

Garis kemiskinan,pengangguran, yang selanjutnya akan menimbulkan

permasalahan sosial.

Indikator Angka Kelulusan untuk tingkat SD/MI mencapai 100 %, sedangkan

untuk SMP/ MTs realisasinya sebesar 99,98 %. Untuk tingkat SMA/MA capaiannya

99.98% mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014.

Sementara untuk indikator angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs dan dari

SMP/MTs ke SMA/MA/SMK capaiannya sebesar 99,00 % mengalami kenaikan

dibandingkan dengan capaian tahun 2014.

Untuk indikator guru yang memenuhi kualifikasi tahun 2015 capaiannya

sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 108,24 %. Di Kabupaten Demak

92.15% guru telah memenuhi kualifikasi pendidikan S1, yang merupakan

persyaratan mengikuti program sertifikasi guru.

Untuk indikator jumlah perpustakaan capaiannya 88,88% dari target yang

ditetapkan yaitu sebanyak 90. Namun untuk buku koleksi dan jumlah pengunjung

tidak memenuhi target yang ditetapkan. Meski demikian dari jumlah buku dan

pengunjung mengalami kenaikan bila dibanding tahun 2014. Tahun 2015 jumlah

buku sebanyak 22.685 dan tahun 2014 sebanyak 24.861. Sedangkan untuk

pengunjung perpustakaan capaian tahun 2014 sebesar 95,71% dan tahun 2015

sebesar 90,47%, Tidak tercapainya target indikator- indikator kinerja sebagaimana

yang diharapkan tersebut disebabkan oleh adanya :

Page 39: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

63

1. Siswa baru Kelas 1 SD/MI kurang dari 7 tahun serta anak usia 12 tahun sudah

memasuki SMP/MTS.

2. Adanya usia sekolah jenjang SMA/SMK/MA yang melanjutkan keluar daerah Hal

ini dapat ditinjau geografis Kabupaten Demak berada di daerah cross-boundary

yang diapit Kabupaten Kudus dan Kota Semarang, yang dianggap

pendidikannya lebih maju dari pada Kabupaten Demak.

3. Adanya siswa membantu pekerjaan orang tua, mengikuti orang tua pindah

keluar daerah serta biaya pendidikan jenjang SMA/SMK/MA yang tinggi bagi

sebagian orang tua kurang mampu

4. Rasio guru terhadap murid tidak memenuhi target dikarenakan adanya guru

yang purna tugas sementara moratorium PNS masih diberlakukan.

5. Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) tidak

memenuhi karena menurut kriteria yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik,

seseorang dikategorikan tidak buta aksara apabila sudah tuntas dalam

membaca dan menulis.

Sementara itu faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan indikator kinerja : 1. Adanya Wajar Dikdas 12 tahun yang mewajibkan semua penduduk ia sekolah

untuk menempuh pendidikan yang didukung adanya dana BOS, Bantuan

Beasiswa bagi Siswa Miskin, dan beasiswa transisi untuk melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi.

2. Adanya penambahan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) mendorong

masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada jenjang menengah kejuruan

yang menawarkan lulusan siap kerja.

3. Adanya perhatian terhadap keberadaan lembaga Peningkatan Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) dari Direktorat Jendral PAUDNI

4. Kesadaran orangtua untuk mengikutsertakan anak mengikuti tambahan

pelajaran diluar jam sekolah baik pada guru maupun lembaga bimbingan.

5. Adanya program sertifikasi guru yang mensyaratkan pendidikan minimal S1/DIV

bagi guru untuk dapat mengikuti program tersebut.

6. Adanya fasilitas perpustakaan, koleksi buku yang memadai dan pelayanan

yang memuaskan mendorong peningkatan kunjungan ke perpustakaan.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik

Page 40: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

64

2. Pengembangan pendidikan anak usia dini baik kurikulum, bahan ajar dan model

pembelajaran

3. Penambahan ruang kelas sekolah dan rehab bagi ruang kelas sekolah yang

rusak sedang/berat,

4. Pengadaan buku, alat tulis siswa, alat praktek

5. Pembentukan forum masyarakat peduli pendidikan

6. Pembinaan bakat, minat dan kreatifitas siswa

7. Mengoptimalkan program wajib belajar 12 tahun.

8. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan gedung yang representative

9. Sosialisasi dan publikasi minat dan budaya baca pada masyarakat

10. Penyediaan bahan pustaka.

Tujuan 10 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan

diatas adalah sebagai berikut :

Sasaran 10.1 : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi

masyarakat

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel 2.1 sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian Capaian Target Realisasi Capaian

% % % % %

-1 -2 -7 -7

1 Angka kelangsungan hidup bayi 100.59 100.24 0.99 0.99 100

2 Angka usia harapan hidup 102.09% 101.61 72.3 75.18

103.98

3 Rasio posyandu per satuan balita 86.11 118.89 13.27 9.77

73.62

4 Rasio puskesmas, dan pustu per satuan penduduk

31.00% 34.75 0.000228 0.00007067

30.99

5 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk

98.03% 74.5 0.0000036 0.000002684

74.54

6 Rasio dokter per satuan penduduk 26.74% 33.87 0.0003362 0.00015923 47.36

7 Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk

87.73% 94.97 0.0007068 0.00070579

99.86

Page 41: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

65

8 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

101.80% 107.54 94.98 100

105.29

9 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

105.04% 104.93

95.3 100 104.93

10 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

100% 100 100 100

100.00

11 Cakupan Balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan

100% 100 100 100

100.00

12 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

64.20% 61 100 100

100.00

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

100% 131.58 78 78

100.00

14 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin

140.88% 574.91 100 912

912.00

15 Cakupan Kunjungan Bayi 99.62% 98.33 100 101.03

101.03

16 Cakupan Puskesmas 100*% 100.5 99.6 100

100.40

17 Cakupan Pembantu Puskesmas 98.11% 98.11 100 52

52.00

Rata-rata capaian sasaran 94.76% 119.75

135.65

Sumber Data : Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dan RSUD Suka Tahun 2015 diolah

Dari tabel 2.1 di atas, maka dapat dilihat pada Indikator pertama yaitu Angka

kelangsungan hidup bayi, Angka kelangsungan hidup bayi = (1-angka kematian

bayi). Angka kematian bayi dihitung dengan jumlah kematian bayi usia dibawah 1

tahun dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang

sama. Dari tahun 2013 , 2014 selalu mengalami kenaikan capaian kinerja, sedikit

menurun pada 2015 dengan kinerja sebesar 100%, Capaian kinerja tersebut

merupakan perbandingan target 99 % dan realisasi 99% yaitu jumlah kematian bayi

sebanyak 149 dan jumlah lahir hidup 20.665.

Indikator kedua yaitu angka usia harapan hidup. Pada tahun 2012 sebesar

100,5%, tahun 2013 meningkat lagi menjadi 102,09%, tahun 2014 menurun

menjadi 101.61%, tahun 2015 meningkat lagi menjadi 103.98%dimana target usia

harapan hidup 72.3 tahun, realisasinya di tahun 2015 usia harapan hidup 75.18

tahun. Peningkatan usia harapan hidup di Kabupaten

Demak, tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab Demak,

melalui Dinas Kesehatan dan lembaga-lembaga swadaya yang lain. Peningkatan

usia harapan hidup ini disebabkan karena :

1). Kegiatan Posyandu lansia yang terus digalakkan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Demak, dimana setiap desa minimal memiliki satu posyandu lansia,

Page 42: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

66

yang didalamnya terdapat berbagai pemeriksaan kesehatan terhadap lansia

dan pemberian makanan tambahan bergizi tinggi.

2) Akses untuk mendapatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Demak

semakin mudah. Sudah tersedia 27 Puskesmas dan 52 Puskesmas Pembantu

yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Demak. Bahkan seluruh

masyarakat miskin dapat dilayani problem kesehatannya secara gratis lewat

program Jamkesmas/BPJS dan Jamkesda.

2). Kegiatan Promosi Kesehatan yang telah menyentuh masyarakat luas, sehingga

perilaku hidup sehat dan perilaku lingkungan sehat, telah menyentuh lapisan

masyarakat bawah.

3) Banyak LSM yang mengadakan kegiatan yang membantu pengendalian

kesehatan masyarakat, seperti Senam Jantung Sehat, Senam Pencegahan

Oestoporosis dan pembentukan Komcat lansia sampai di tingkat kecamatan.

Indikator yang ketiga adalah Rasio posyandu per satuan balita. Pada tahun

2013 capaian kinerjanya adalah sebesar 86.11%, tahun 2014 capaian kinerjanya

adalah sebesar 118.89%, sedangkan tahun 2015 capaian kinerjanya adalah

sebesar 73.62 %, target kinerjanya 13.27%, realisasinya 9.77 %, sehingga capaian

kinerja di tahun 2015 turun menjadi 73.62%. Penurunan ini disebabkan karena dari

1.236 posyandu yang ada di Demak, yang aktif hanya 859 pos, dimana harus

melayani balita sebanyak 95.204anak. Posyandu merupakan kegiatan yang sangat

diperhatikan oleh Pemkab Demak, karena kesehatan balita masih rentan, sehingga

perlu terus diperhatikan. Kegiatan ini dilakukan di setiap lingkungan desa dan

kelurahan, yang diampu oleh bidan desa dan kader-kader posyandu yang tersebar

di seluruh desa, yang dilakukan minimal satu kali setiap bulan pada pos-pos yandu

yang telah dibentuk. Pada kegiatan posyandu dilakukan penimbangan, pemberian

makanan tambahan (PMT) pendamping ASI, pemberian vaksin (imunisasi) dan

kegiatan edukatif dalam pola hidup sehat.

Kesehatan masyarakat di Demak akan lebih baik apabila di tunjang oleh

dukungan sarpras yang memadai. Sarpras ini berupa Puskesmas, Puskesmas

Pembantu, Poliklinik, maupun Rumah Sakit. Dengan banyaknya sarpras tersebut,

akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan

yang diperlukan. Dalam hal ini, di Kabupaten Demak terdapat 27 Puskesmas, yang

Page 43: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

67

terdiri dari 13 rawat inap dan 14 non rawat inap serta 52 Puskesmas Pembantu.

Sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten

Demak pada tahun 2015 sebanyak 1.162.997 jiwa. Sehingga rasio puskesmas dan

puskesmas pembantu per satuan penduduk pada tahun 2015 sebesar 0,0000707,

sedangkan target kinerjanya sebesar 0,000228sehingga capainnya 30.99%. Jika

dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2012 capaian kinerjanya semakin menurun,

hal ini ini sebabkan karena jumlah penduduk yang semakin bertambah dari tahun

ke tahun, sedangkan jumlah puskesmasnya masih tetap tidak mengalami

penambanhan.

Sedangkan untuk rasio rumah sakit per satuan penduduk di tahun 2015

sebesar 0,0000027 dari target sebesar 0,0000036, sehingga capaian kinerja di

tahun 2015 sebesar 74.54%. Angka ini dari tahun ke tahun dimungkinkan akan

terus menurun, karena jumlah rumah sakit di Demak yang hanya 3 buah,

sedangkan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Di tahun 2015 tercatat jumlah tenaga dokter umum sebanyak 77 orang,

dokter spesialis sebanyak 31 orang, dokter gigi sebanyak 18 orang dan dokter

spesialis gigi sebanyak 1 orang, dengan rasio per 100.000 penduduk yakni 6,21

untuk dokter umum, 2,66 untuk dokter spesialis dan 1,54 untuk dokter gigi. Apabila

dibandingkan dengan target pencapaian indeks standar sumber daya kesehatan

tampak bahwa rasio untuk tenaga dokter umum dan dokter gigi belum mencapai

target (dokter umum 45 per 100.000 penduduk, dokter gigi 12 per 100.000

penduduk dan dokter spesialis 7 untuk 100.000 penduduk). Sedang untuk capaian

kinerja rasio dokter per satuan penduduk di tahun 2011 sebesar 21,11%, di tahun

2012 sebesar 54,26% dan di tahun 2013 turun menjadi 26,74% (dimana hanya

tersedia 11 dokter untuk 100.000 penduduk). Penurunan angka rasio dokter per

satuan penduduk disebabkan karena jumlah penduduk semakin bertambah, namun

ada beberapa dokter yang berpindah tugas ke kabupaten/kota lain dan beberapa

orang memasuki batas usia pension, sementara beberapa tahun di Kabupaten

Demak tidak mengadakan rekrutmen tenaga dokter baik PTT maupun PNS.

Untuk rasio tenaga paramedis per satuan penduduk mengalami peningkatan

capaian kinerja dari tahun ke tahun yaitu 53,66% di tahun 2013, 84,90% di tahun

2014 dan menjadi 87,74% di tahun 2015 yakni realisasi sebesar 0,00065 dari target

sebesar 0,00073 (terdapat 850 tenaga paramedis). Kebutuhan ini memang masih

Page 44: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

68

dirasakan kurang, namun untuk menjawab kekurangan ini, Pemkab Demak

berupaya meningkatkan kemampuan SDM dan profesionalisme kinerja para dokter

dan tenaga paramedis yang ada.

Program peningkatan Sumber Daya Kesehatan ini pada tahun 2015

dilaksanakan dengan beberapa kegiatan, yaitu :

1. Peningkatan Kinerja Tenaga Fungsional.

2. Pembinaan Kinerja Pengelolaan Kepegawaian/Subbag Tata Usaha.

3. Pembekalan bagi Petugas Keuangan/Bendahara dan Pembantu Bendahara.

4. Peningkatan Kinerja Petugas Pengelolaan Barang di Puskesmas.

5. Rakerkesda dan Outbond.

6. Kursus Ketrampilan dan Job Training.

7. Operasional Bidang Desa PTT.

8. Pelatihan PPGD Bagi Perawat.

9. Pelatihan Life Saving Skill

10. Pelatihan Contraseptif Teknologi Update.

11. Pelatihan Management Terpadu Balita Sakit/MTBS.

12. Pelatihan Stimulasi Dini Interfensi Deteksi Tumbuh Kembang.

13. Pelatihan pelayanan Kesehatan Peduli Remaja.

14. Pelatihan Pelayanan Obsetri Neonatal Dasar.

15. Pelatihan Entry Data SIMPEG.

16. Pelatihan Asuhan Pasca Keguguran.

17. Pengembangan Sumberdaya Manusia Kesehatan (RSUD Sunan Kalijaga

Demak).

Indikator ke delapan pada sasaran meningkatnya akses dan kualitas

pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani. Capaian pada indikator ini sebesar 105.29 % yaitu dengan

membandingkan target sebesar 94.98%, dan realisasinya sebesar 100%. Realisasi

tersebut didapat dengan membandingkan jumlah persalinan dengan komplikasi

yang ditangani sebesar 5.343, dengan perkiraan kejadian komplikasi persalinan

yang berjumlah 4.390 kasus. Capaian kinerja ini menurun bila dibandingkan

dengan tahun 2014yaitu sebesar107.54 %.

Page 45: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

69

Dari keseluruhan kelahiran di Kabupaten Demak tahun 2015 yang berjumlah

20.665 persalinan hanya terjadi kematian ibu sebanyak 22 kasus. Sehingga Angka

Kematian Ibu (AKI) di Demak sebesar 106 per 100.000.Kelahiran Hidup (KLH).

Upaya yang dilakukan oleh Pemkab Demak dalam menekan AKI adalah sebagai

berikut:

1) Penanganan persalinan sistem empat tangan (dua bidan), sehingga di

dapatkan keputusan yang tepat, saat ditemukan kejadian komplikasi maupun

kelahiran dengan resiko tinggi,

2) Kewajiban bidan desa untuk melaksanakan kunjungan rumah kepada ibu pra

melahirkan maupun pasca melahirkan,

3) Pembinaan pola hidup sehat bagi ibu hamil dalam kegiatan Posyandu,

4) Penggalakan kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) oleh Dinas

Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Kecamatan, melalui

kegiatan KSIB.

Upaya pada indikator di atas juga berimplikasi pada capaian pada indikator

berikutnya, yaitu Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan. Pada tahun 2011 capaian indikator ini sebesar

103,85%, sedangkan pada tahun 2012 capaiannya sebesar 113, 64% dan di tahun

2013 sebesar 105,4%. persalinan Ibu Hamil di Kabupaten Demak tahun 2014 yang

ditangani oleh tenaga kesehatan 100 %, sedangkan tahun persalinan Ibu Hamil di

Kabupaten Demak tahun 2015yang ditangani oleh tenaga kesehatan sebanyak

20.640 dari total jumlah persalinan 20.640 atau 100 % persalinan di tolong oleh

2012 2013 2014 2015

Capaian KinerjaCakupan komplikasi

kebidanan yangditangani

80,91 101,8 107,54 105,29

0

20

40

60

80

100

120

Grafik Capaian Kinerja Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Page 46: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

70

tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan)

hal ini menunjukan meningkatnya pelayanan kesehatan dasar kususnya ibu

bersalin sebagai salah satu bentuk upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan

bayi.

persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis

kebidanan, dokter umum, dan bidan) hal ini menunjukan meningkatnya pelayanan

kesehatan dasar kususnya ibu bersalin sebagai salah satu bentuk upaya untuk

penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Capaian tersebut didapat dengan membandingkan target sebesar 95,2%

sedangkan realisasinya sebesar 100%, yaitu dari jumlah kelahiran hidup sebesar

20.605 kelahiran, kesemuanya dilaksanakan oleh tenaga bidan. Realisasi sebesar

100% ini terlaksana dengan upaya sebagai berikut:

1) Penambahan jumlah bidan desa, sehingga seluruh desa telah memiliki bidan

desa, bahkan bagi desa yang jumlah penduduknya sekitar 6.000 jiwa, maka

dialokasikan 2 orang bidan desa.

2) Adanya program Jampersal, sehingga masyarakat tidak ketakutan dalam hal

biaya untuk dapat melahirkan ke tenaga kesehatan, karena adanya jaminan

biaya dari program Jampersal.

3) Keberhasilan jalinan kerja sama antara bidan desa dengan dukun bayi, dan

keberhasilan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya melahirkan ke

tenaga kesehatan.

Indikator selanjutnya pada sasaran meningkatnya akses dan kualitas

pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah Cakupan desa/kelurahan Universal

Child Immunization(UCI). Indikator Pencapaian Universal Child Immunization(UCI),

pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah

mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan

batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan

besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I.

Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila > 80% bayi di

desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Imunisasi adalah upaya yang

dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan (immunity) pada bayi atau anak

sehingga terhindar dari penyakit. Jenis kekebalan/imunitas ada 2 jenis, yaitu

kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Beberapa penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi adalah tuberculosis dengan imunisasi BCG, difteri dengan

Page 47: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

71

imunisasi DPT, pertusis dengan imunisasi DPT, tetanus dengan imunisasi DPT,

poliomielitis dengan dengan imunisasi polio, campak dengan imunisasi campak,

hepatitis B dengan imunisasi hepatitis, typus abdominalis, cacar dengan imunisasi

varicella.

Cakupan UCI desa pada tahun 2011, 2012 sampai dengan tahun 2015

mengalami nilai yang konstan di angka 100%. Dimana cakupan desa UCI ini

diperoleh dengan membandingkan antara jumlah desa UCI di suatu wilayah dalam

kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah Desa di Kabupaten Demak. Pada tahun

2015, cakupan Desa UCI Kabupaten Demak mencapai 100%, hal ini berarti semua

desa yang ada di Kabupaten Demak telah memenuhi standar sebagai Desa

Universal Child Immunization(UCI). Dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Demak, jumlah bayi selama tahun 2015 sebanyak 20.665 bayi, dimana

semua bayi yang ada telah mendapatkan imunisasi secara lengkap.

Selanjutnya adalah cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan.

Dimana persentase indikator ini diperoleh dengan membandingkan antara jumlah

balita gizi buruk yang dirawat pada pelayanan kesehatan sesuai standar, dibagi

dengan jumlah balita gizi buruk secara keseluruhan yang ada di Kabupaten Demak.

Sehingga capaiannya pada tahun 2013 mencapai 100%, dimana dari 39 balita

berstatus gizi buruk yang ditemukan, semuanya telah mendapatkan perawatan

yang intensif dari pemerintah Kabupaten Demak. Walaupun dari sisi capaian dari

tahun 2011, 2012 dan 2013 sampai tahun 2015 konstan di angka 100%, namun

secara kualitas di tahun 2015 lebih baik, dimana hanya ditemukan 32 kasus anak

berstatus gizi buruk, sedang di tahun 2014 ditemukan sebanyak 48 anak berstatus

gizi buruk. Hal ini menjadi penting dan harus mendapatkan perhatian, karena anak

merupakan aset bangsa, sehingga harus diselamatkan dari berbagai gangguan

kesehatan, termasuk status gizi buruk.

Indikator yang juga sangat penting dan juga menjadi perhatian pemerintah

secara nasional adalah Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

TBC BTA. Penemuan kasus TBC BTA Positif, dimana persentase pencapaian

indikator ini dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah penderita baru

TB Paru BTA Positif yang ditemukan dibagi dengan jumlah penderita baru TB Paru

BTA Positif yang diobati di suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Pada

tahun 2011, tercatat 774 orang penderita baru TB Paru BTA Positif, dari jumlah

Page 48: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

72

keseluruhan sebanyak 1.260 orang, dan di tahun 2012 tercatat 249 kasus baru dari

total penderita 1.508 orang. Dan di tahun 2013 terdapat 654 kasus baru dari total

penderita sebanyak 1.014 orang. Pada tahun 2014, menurut data laporan dari 27

Puskesmas penderita yang dinyatakan positif menderita TB Paru tercatat sebanyak

612 orang dan penderita yang diobati sebanyak 612 orang (100%). Jumlah

penderita yang di obati dan sembuh pada tahun 2014 sebanyak 354 orang ( 57,84

% ) Dari sisi kasus baru meningkat, tetapi dari jumlah keseluruhan penderita

jumlahnya menurun. Namun semuanya telah mendapatkan penanganan dari DKK

Demak.

Selanjutnya adalah mengenai kesembuhan penderita TBC BTA positif (Cure

Rate), dimana indikator dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah

penderita baru TB Paru BTA Positif yang sembuh di suatu wilayah selama 1 tahun

dibagi dengan jumlah penderita baru TB Paru BTA Positif yang diobati di suatu

wilayah dalam kurun waktu yang sama. Dengan penanganan dan pengobatan

secara intensif, maka sebanyak 518 orang telah

dinyatakan sembuh sampai dengan tahun 2015 dari 318 orang penderita yang

diobati, sehingga persentase kesembuhannya mencapai 77.47 %. Kesembuhan

penderita TBC ini tidak dapat dilepaskan dari tenaga kesehatan yang selalu ditugasi

kunjungan ke rumah warga yang diduga terjangkit TBC, untuk diambil ingusnya

guna test laboratorium. Setelah dinyatakan positif, maka akan segera diadakan

penanganan sesuai SOP yang telah ditetapkan, dan pengobatannya juga

digratiskan oleh pemerintah.

Indikator yang selalu menjadi perhatian masyarakat umum dan Pemerintah

Kabupaten Demak selanjutnya adalah Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sedangkan persentase angka penderita DBD yang ditangani dapat dihitung

dengan membandingkan antara jumlah penderita penyakit DD dan DBD yang

ditangani sesuai SOP di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tahun berjalan dibagi

dengan jumlah penderita penyakit DD dan DBD yang ditemukan di suatu wilayah

kerja pada kurun waktu yang sama. Kasus DBD di Kabupaten Demak pada tahun

2011 ditemukan penderita DBD sebanyak 219 kasus dimana dari 219 kasus

tersebut 2 kasus berakhir dengan kematian dan

Page 49: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

73

di tahun 2012 angka kejadian DBD sebanyak 483 kasus dan kesemuanya dapat

ditangani dengan baik. Sedang di tahun 2013 terdapat 610 kasus yang

menyebabkan 13 kematian (2,13%). Padatahun 2014 kasus DBD berjumlah 427

kasus (dengan jumlah kematian 11 kasus (CFR :2,58 % ), Pada tahun 2015 jumlah

kasus DBD di kabupaten Demak mengalami peningkatan yang sangat drastis yaitu

sebanyak 901 dengan jumlah kematian sebanyak 21 kasus ( 2,33% ).

Berdasarkan angka tersebut dapat diketahui bahwa angka kesakitan penyakit DBD

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, sehingga perlu penanganan dan

sosialisasi lebih serius di tahun 2015 dan seterusnya.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan kejadian DBD di Kabupaten

Demak antara lain, dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),

pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi DBD, fogging fokus dan penyuluhan

kesehatan terhadap masyarakat, namun hasilnya belum maksimal.

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (pasien)

merupakan jumlah kunjungan keluarga miskin di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten

Demak yang mencakup pelayanan rawat jalan dan rawat inap dalam kurun waktu 1

(satu) tahun. Sasaran utamanya adalah seluruh rumah tangga miskin (RTM) di

Kabupaten Demak , yang terdiri dari BPJS ( PBI ) dan Jamkesda. Pada tahun 2015,

jumlah kunjungan masyarakat miskin yang berkunjung untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak sebanyak 42.907

orang dengan rincian pasien BPJS PBI sebanyak 38.157 orang dan pasien

Jamkesda sebanyak 4.750 orang. Capaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan

pasien masyarakat miskin TAHUN 2015 telah mencapai target yang ditentukan

target sebesar 4700 orang dan terealisasi 42.907 orang sehingga mencapai

peningkatan sebesar 91% dibandingkan Pada tahun 2014, jumlah kunjungan

masyarakat miskin yang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di

RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak sebanyak 25.871 orang dengan rincian

pasien BPJS PBI sebanyak 22.401 orang dan pasien Jamkesda sebanyak 3.462

orang.

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin oleh

Jamkesda pada tahun 2015 di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak telah

mencapai target yang ditetapkan dibandingkan dengan tahun 2014 disebabkan

beberapa faktor, antara lain : 1) meningkatkan kebutuhan masyarakat miskin

terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit, 2) bertambahnya ruang kelas III di

Page 50: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

74

rumah sakit sehingga menambah kapasitas ruang pelayanan, 3) meningkatnya

kualitas pelayanan di rumah sakit menyebabkan masyarakat juga semakin puas

terhadap layanan yang diberikan rumah sakit, 4) tersedianya pembiayaan

kesehatan yang cukup dari Jamkesda pada tahun 2014.

Masalah atau kendala yang masih dihadapi dalam pelayanan masyarakat

miskin di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak tahun 2014adalah masih ada

komplain dari pasien atau keluarga pasien karena belum mengerti persyaratan

administrasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibiayai Jamkesmas

atau Jamkesda.

Upaya yang telah dilakukan oleh RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

untuk mengatasi permasalahan atau kendala yang dihadapi yaitu masih ada

komplain dari pasien atau keluarga pasien karena belum mengerti persyaratan

administrasi pembiayaan dari Jamkesmas atau Jamkesda dengan

menginformasikan SOP tentang penanganan keluarga miskin di rumah sakit dan

memasang papan informasi yang jelas terkait persyaratan pelayanan Jamkesmas

dan Jamkesda dan juga meningkatkan kerjasama dengan BPJS selaku mitra

pengelola Jamkesda Kabupaten Demak .

Cakupan kunjungan pasien rumah sakit merupakan jumlah kunjungan

seluruh pasien di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak yang mencakup

pelayanan rawat jalan dan rawat inap dalam kurun waktu 1(satu) tahun. Sasaran

utamanya adalah seluruh masyarakat di Kabupaten Demak dan sekitarnya.

Cakupan kunjungan pasien rumah sakit di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten

Demak tahun 2015 sebanyak 108.028 orang dengan rincian kunjungan Rawat

Jalan 88.700 orang dan kunjungan Rawat Inap sebanyak 19.328 orang. Capaian

cakupan pasien rumah sakit pada tahun 2015 sebesar 108.028 orang (140%) dari

target sebanyak 76.700 orang. Dibandingkan dengan Capaian cakupan pasien

rumah sakit pada tahun 2014 sebesar 99.735 orang (143%) dari target sebanyak

69.650 orang, mengalami kenaikan atau hampir sama.

Cakupan kunjungan pasien rumah sakit di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten

Demak tahun 2015 dapat mencapai target apabila dibandingkan dengan tahun

2014 yang telah ditetapkan disebabkan karena 1) pelayanan kesehatan di rumah

sakit lebih baik, 2) kepuasaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit lebih

meningkat, 3) pandangan atau kepercayaan masyarakat) terhadap pelayanan

rumah sakit semakin baik.

Page 51: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

75

Namun, beberapa masalah atau kendala yang masih dihadapi terkait

kunjungan pasien rumah sakit di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak tahun

2014 adalah masih ada komplain dari pasien atau keluarga pasien terkait : 1)

ketepatan waktu pelayanan oleh beberapa dokter di Rawat Jalan dan 2) perawat

atau petugas rumah sakit lainnya yang belum menunjukkan keramahan atau

senyuman dalam memberikan pelayanan.

Upaya yang telah dilakukan oleh RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

untuk mengatasi permasalahan atau kendala yang dihadapi terkait ketepatan waktu

pelayanan dokter di Rawat Jalan dengan mengoptimalkan pemberian pelayanan di

Rawat Jalan sesuai jadwal pelayanan yang ditetapkan. Sedangkan upaya yang

telah dilakukan untuk mengatasi masih ada komplain terhadap perawat atau

petugas rumah sakit lainnya yang belum menunjukkan keramahan atau senyuman

dalam memberikan pelayanan dengan memberikan pelatihan pelayanan prima dan

pembinaan pegawai.

Selanjutnya adalah mengenai cakupan kunjungan bayi. Kunjungan bayi

adalah kunjungan bayi usia 1 sampai dengan 12 bulan yang memperoleh

pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit

4 kali. Indikator ini diperoleh dengan membandingkan antara jumlah bayi yang

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi dengan jumlah seluruh

bayi lahir hidup. Pada tahun 2012 capaian kinerja cenderung stagnan di angka

100,76 %. Untuk tahun 2013 capaian kinerja meningkat menjadi sebesar 110,90%,

Untuk tahun 2014 capaian kinerja menurun menjadi sebesar 100 %. cakupan

kinerja kunjungan bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2015 sebesar 101.029

%hasil perbandingan target kinerja sebesar 100 % sedangkan realisasi 101,03 %

sasaran 20.010bayi sedangkan realisasi 20.216 bayi, Capaian kinerja ini

mengalami sedikit peningkatan sehingga capaian kinerja ini sudah mencapai target

yang telah ditetapkan.Optimalnya jumlah kunjungan bayi antara lain disebabkan

kesadaran ibu untuk datang ke posyandu semakin tinggi dan yang tidak datang ke

posyandu akan diadakan kunjungan rumah oleh bidan desa dan tenaga kesehatan

yang bertugas di desa/kelurahan.

Sedang Indikator Cakupan Puskesmas dan Puskesmas pembantu adalah

dengan membandingkan jumlah puskesmas dan pustu yang melaksanakan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan jumlah puskesmas dan pustu

yang ada dalam tahun berjalan atau kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012, jumlah

Page 52: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

76

Puskesmas di Kabupaten Demak sebanyak 27 Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu sebanyak 52 Pustu. Untuk capaian pustu di tahun 2013 mengalami

penurunan dari 100% di tahun 2012 menjadi 98,11% di tahun 2013, karena pada

target restra 2011-2016 target pustu telah ditetapkan 53, tetapi realisasi hanya 52.

Hal ini disebabkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan status Pustu Desa

Tambirejo menjadi Puskesmas Gajah 2, sehingga realisasi pustu berkurang 1 di

tahun 2013 – 2015 ini.

Berdasarkan permenkes 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat, menyebutkan bahwa rasio pelayanan kesehatan dasar untuk 1 unit

Puskesmas untuk 30.000 jiwa penduduk. Jadi di kabupaten Demak jumlah

Puskesmas seharusnya sebanyak 38 unit, agar pelayanan kesehatan dasar

semakin meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan Derajat Kesehatan di

Kabupaten Demak.

Tujuan 11 : Meningkatkan Kualitas Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 1

(satu) sasaran strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya.

Adapun pengukuran ke satu sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Sasaran 11.1 : Meningkatnya Kesejahteraan sosial bagi Masyarakat melalui

Pemberian Pelayanan, Rehabilitasi Sosial, Jaminan Sosial,

Pemberdayaan Sosial

Page 53: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

77

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian

%

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 2 3

Sarana sosial seperti : . Panti Asuhan . Panti Jompo . Panti Rehabilitasi . Panti Rehabilitasi

Cacat PMKS yang memperoleh bantuan sosial (%)

Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS

100 100 100 100

109.36

166.36

100 100 100 100

312,60

294,68

38 1 3 1

9,46

9,96

38

1 2 1

18,35

18,53

100 100

66,67 100

193,97

186,04

Rata-rata sasaran 112.62 167,88 124,45

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, dari 3 indikator kinerja

sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja dapat

dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan, bahkan2 indikator kinerja yang

dicapai melebihi dari target yang telah ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, sarana sosial seperti

Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Cacat sesuai dengan yang

ditargetkan, sedangkan Panti Rehabilitasi kurang sesuai dari yang ditargetkan yaitu

hanya 66,67%, penyebab menurunnya capaian kinerja ini dikarenakan Panti

Rehabilitasi tersebut tidak memperpanjang izin operasionalnya ke Dinas.

Peningkatan PMKS yang memperoleh bantuan sosial ini dibandingkan dengan

capaian tahun 2013 mengalami peningkatanyaitu dengan capaian sebesar

109,36%, tetapi bila dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 mengalami

Page 54: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

78

penurunan yaitu dengan capaian target sebesar 312,60%. Jumlah Penanganan

PMKS meningkat sebesar 18,53% atau (193,97%) dari target yang telah ditetapkan

yaitu 9,46%. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah PMKS yang seharusnya

mendapat bantuan 157.500 PMKS, tetapi realisasinya PMKS yang mendapat

bantuan baru 28.907. Peningkatan jumlah PMKS yang mendapat bantuan ini juga

diikuti dengan peningkatan jumlah penanganan PMKS yang mencapai 18,53% dari

9,96% yang ditargetkan sehingga capaiannya sebesar 186,04% dengan jumlah

PMKS yang seharusnya tertangani 157.500 PMKS, tetapi PMKS yang tertangani

baru 29.190. Indikator PMKS yang tertangani dibandingkan dengan capaian tahun

2013 mengalami peningkatan yaitu dengan capaian sebesar 166,36%, tetapi bila

dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 mengalami penurunan yaitu

dengan capaian target sebesar 294,68%.

Penyebab meningkatnya capaian kinerja sasaran Tahun 2015 sesungguhnya

mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadinya

peningkatan disebabkan antara lain :

1. Adanya Program Keluarga Harapan yaitu program perlindungan sosial melalui

pemberian uang tunai kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM), dengan

terlayani dan terbantunya 23.454KSM.

2. Meningkatnya dana APBN untuk penanganan PMKS dan PMKS yang

memperoleh bantuan sosial.

Walaupun capaian kinerja pada indikator kinerja PMKS yang memperoleh

bantuan sosial tahun 2015 melebihi target 18,35% (193,97%) dari target 9,46%,

namun demikian sesuai indikator SPM yaitu Persentase (%) PMKS skala kab/kota

yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar yaitu

targetnya 9,46%, masih dibawah target capaian Nasional 80% dan target Provinsi

40%. Penyebab capaiannya masih dibawah target capaian Nasional, apabila

dianalisis lebih lanjut sesungguhnya disebabkan oleh masih tingginya populasi

PMKS dan masih ada tingkat ketergantungan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) serta minimnya dana anggaran APBD Kabupaten.

Adapun alternatif solusi yang akan dilakukan tahun yang akan datang yaitu

dengan meningkatkan kerjasama kemitraan lintas sektoral dan mengusulkan

kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dapat menambahkan

dananya.

Page 55: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

79

Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut sesungguhnya tidak terlepas dari

dilaksanakannya program Nasional yaitu Program Keluarga Harapan (PKH),

dengan kegiatan pemberian uang tunai kepada Keluarga Sangat Miskin, dengan

penggunaan sumber daya keuangan dari dana APBN yang langsung diberikan

kepada masyarakat adalah sebesar Rp. 45.057.420.000,- atau 100% dari total pagu

sebesar Rp. 45.057.420.000,-.

Adapun Kendala dan hambatan yang dihadapi untuk 3 Indikator kinerja

dalam penanganan PMKS atau untuk menurunkan Populasi PMKS tersebut diatas

adalah :

1. Tingginya populasi PMKS

2. Terbatasnya sarana dalam penanganan PMKS

3. Rendahnya kesadaran sosial, kepedulian sosial dan tanggung jawab sosial

masyarakat

4. Belum optimalnya Potensi Sosial Kesejahteraan Sosial (PSKS) untuk

mendukung penanganan PMKS;

5. Masih ada tingkat ketergantungan PSKS dalam menangani PMKS

Faktor-faktor yang mendukung Keberhasilan program Kesejahteraan Sosial :

1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya;

2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;

3. Pembinaan anak terlantar;

4. Pembinaan para penyandang cacat dan trauma;

5. Pembinaan panti asuhan/panti jompo;

6. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba,

dan penyakit sosial lainnya;

7. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial;

8. Pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian 3 indikator kinerja

ini pada masa yang akan datang adalah :

1. Mengajukan untuk mendapatkan sarana dan prasarana pelayanan;

2. Mengoptimalkan kerjasama dengan Organisasi Sosial (Orsos), masyarakat,

relawan yang peduli untuk mendukung penanganan PMKS;

Page 56: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

80

3. Membangun paradigma “ Pembangunan Kesejahteraan sosial Fungsi

Masyarakat”;

4. Adanya kerjasama lintas sektoral yang baik, memungkinkan kelancaran

pelaksanaan tugas program kesejahreraan sosial;

5. Adanya kerjasama kemitraan yang baik dengan Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM) yang hasilnya telah dinikmati secara positif oleh masyarakat khususnya

para penderita cacat dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

6. Komitmen Nasional dan Internasional tentang Pembangunan Kesejahteraan

Sosial.

Adapunrealisasi capaian target RPJMD 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,

dengan 3 (tiga) indikator kinerja telah mencapai pada tingkat capaian rata-rata

124,45 % dengan kategori Amat baik. Hal ini berarti terhadap capaian 2 (dua)

indikator kinerja melebihi dari target yang telah ditetapkan sedangkan capaian 1 (satu)

indikator kinerja sesuai target yang telah ditetapkan.

Dalam rangka pencapaian sasaran ini menggunakan dana kurang dari dana yang

dianggarkan. Dari anggaran belanja langsung sebesar Rp. 8.392.798.000,- realisasi

sebesar Rp.8.321.565.917,- atau 99,09%.

Tujuan 12 : Meningkatkan Peranan Koperasi, UKM dan Lembaga Ekonomi

Perdesaan dalam Perekonomian Daerah

Untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran strategis sebagai tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya.Adapun

pengukuran sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

Sasaran 12.1 : Meningkatnya Kapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan

Ekonomi Perdesaan

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1

2

Persentase Koperasi Aktif (%) Jumlah UKM non

116,8 %

115,7%

96,2 %

72

79,1

652

109,86 %

92,48%

Page 57: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

81

3

4

BPR/LKM UKM (unit)

Jumlah BPR / LKM (unit)

Usaha Mikro dan kecil ( % )

98%

100%

103,1%

100%

101,4%

705

42

318

42

302,5

100%

95,12%

Rata-rata capaian

sasaran 104,48 103,33% 99,36%

Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM 2015

Secara umum capaian indikator pada sasaran meningkatnyaKapasitas

Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan dapat dilihat dari beberapa

indikator kinerja. Indikator kinerja yang pertama adalah persentase koperasi aktif.

Pada tahun 2015 tercapai realisasi sejumlah 79,1% dari target 72% sehingga

pencapaian pada indikator ini mencapai 109,86%. Indikator kinerja yang kedua

adalah jumlah UKM non BPR/LKM UKM, dengan target capaian 705 terealisasi 652

unit UKM non BPR/LKM UKM atau tercapai capaian target 92,48%. Pada indikator

ketiga jumlah BPR/LKM mengalami pencapaian target 100% atau terdapat 42 unit

BPR/LKM yang beroperasi meningkatkan perekonomian pedesaan. Dan untuk

indikator usaha mikro dan kecil tercapai 95,12% atau terealisasi 302,5% dari target

capaian sebesar 318%.

Secara umum terdapat penurunan capaian pada sasaran

meningkatnyaKapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan.

Sebelumnya tahun 2013 tercapai rata-rata capaian sebesar 104,48% dan pada

tahun 2014 sebesar 103,33%, sedangkan pada tahun 2015 tercapai rata-rata

capaian 99,36%.Penyebab menurunnya capaian kinerja Tahun 2014, apabila

dianalisislebih lanjut hal ini disebabkan oleh adanya Kurangnya pengetahuan SDM

UMKM tentang kewirausahaan.

Jika dilihat lebih dalam, walaupun terjadi penurunan pada sasaran

meningkatnya kapasitas Koperasi, UKM dan Kelembagaan Ekonomi Pedesaan,

terdapat beberapa pencapaian yang cukup baik. Pencapaian tersebut antara lain,

persentase koperasi aktif di Kabupaten Demak masih diatas persentase koperasi

aktif secara nasional dimana data Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014

mencatat terdapat 70,3% koperasi aktif di Indonesia.

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diantaranya

adalah :

Page 58: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

82

1. Pola pikir yang masih kurang terbuka akan peluang usaha dan berlembaga

pada masyarakat.

2. Kompetensi SDM yang masih kurang professional dalam pengelolaan

kelembagaan dan usaha.

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang berbagai tata cara mendorong

produksi dari sisi legalitas lembaga seperti pendirian dan pengajuan akta usaha

dan pendaftaran produk.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Memberikan berbagai penyuluhan terhadap peluang usaha dan kelembagaan

koperasi dan UMK

2. Memberikan bimbingan administrasi dan manajemen usaha bagi anggota /

pengelola koperasi

3. Meningkatkan pengetahuan perkoperasian dan menumbuhkan kesadaran

anggota dalam berpartisipasi aktif terhadap perkembangan koperasian.

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1. Melakukan berbagai pendampingan dan pelatihan dalam bidang usaha koperasi

dan UMK

2. Merintis kekuatan untuk pengembangan usaha yang berbadan hukum yang

berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan penyediaan akses terhadap

sumber daya produktif

3. Memberikan fasilitas untuk pengembangan usaha Koperasi dalam rangka

mendorong kemandirian kelembagaan koperasi dan UMK

Tujuan 13 : Memperkuat peran sektor pertanian dan industri sebagai

penggerak utama perekonomian daerah

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan

diatas adalah sebagai berikut :

Page 59: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

83

Sasaran 13.1 : Meningkatnya produksi dan produktivitas

pertanian/perkebunan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (ku/hektar) Kontribusi sektor pertanian/perkebunan/ peternakan/ kehutanan terhadap PDRB (%) Kontribusi sektor pertanian (padi, palawija, hortikultura) terhadap PDRB (%) Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB (%) Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB (%) Nilai tukar petani (%)

97,92

100,84

100,44

132,26

72

100,21

98,31

98,93

98,69

127,78

100

99,23

59,99

39,12

36,5

0,45

100,00

104,45

66,27

36,73

33,80

0,76

100

103,32

110,47

93,89

92,60

168,89

100

98,75

Rata-rata Capaian

Sasaran

100,61 103.82

110,,77

Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Dermak Tahun 2015.

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran diatas, tergambar

bahwa secara umum capaian kinerja dari 6 indikator kinerja , dua indikator

Page 60: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

84

capaiannya kurang dari target yang telah ditetapkan, sementara indikator yang lain

melebihi atau sesuai target yang ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, target peningkatan

produktivitas padi 59,99 ku/ha dapat tercapai 66,27 ku/ha (110,47%). Tercapainya

target peningkatan produktivitas padi sebagaimana yang diharapkan tersebut

disebabkan banyak program kegiatan dari Pemerintah Pusat untuk meningkatkan

produksi tanaman pangan dengan UPSUS PAJALE ( Upaya Khusus Peningkatan

Produksi Padi Jagung Kedelai) sehingga produksi padi di kabupaten Demak

mengalami peningkatan yang signifikan.

Walaupun peningkatan produksi bidang pertanian meningkat tidak serta

merta meningkatkan indikator kontribusi sektor pertanian/ perkebunan/

peternakan/kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Demak mengalami penurunan

dari target yang ditetapkan sebesar 39,12% ternyata realisasinya 36,73% atau

capaian kinerja sebesar 93,89%, hal ini tidak dipungkiri karena sektor non

pertanian mengalami kemajuan yang pesat (perdagangan, industri, jasa) sehingga

laju pertumbuhan lebih tinggi mengakibatkan kontribusi PDRB sektor non pertanian

kenaikannya lebih signifikan bagi Kabupaten Demak. Namun kontributor

penyumbang PDRB di Kabupaten Demak tertinggi masih dipegang sektor

pertanian, secara kuantitas apabila dirupiahkan nilai PDRB sektor pertanian tetap

meningkat.

Adapun alternatif solusi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas

pertanian adalah melalui :

1. Optimalisasi lahan;

2. Memasyarakatkan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)

dan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT);

3. Penggunaan pupuk dan pestisida secara bijaksana;

4. Mekanisasi di bidang pertanian.

5. Peningkatan sarana dan prasarana pertanian;

6. Bantuan Sarana Produksi Pertanian;

7. Penanganan pasca panen yang tepat

8. Peningkatan infrastruktur pertanian (JUT, JITUT, embung)

Penggunaan sumber daya keuangan untuk mencapai Sasaran 1.2 yang

didapat dari APBD Kabupaten adalah sebesar Rp. 2.026.847.950,- atau 96,70 %

Page 61: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

85

dari total pagu sebesar Rp. 2.096.010.000,- Hal ini berarti terdapat efisiensi

penggunaan sumber daya sebesar 3,30% dari Pagu yang ditentukan.

Keberhasilan pencapaian sasaran 13.1 sesungguhnya tidak terlepas dari

dilaksanakan program-program :

1. Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan, dengan kegiatan

antara lain :

1) Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah

2) Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian

3) Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

4) Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

5) Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija

6) Pengembangan diversifikasi tanaman

7) Peningkatan Produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan dan

produk pertanian

8) Monitoring, evaluasi dan pelaporan

9) Identifikasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan,

dengan kegiatan antara lain :

- Promosi atas hasil produksi pertanian/ perkebunan unggul daerah

3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan, dengan

kegiatan antara lain :

- Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, dengan kegiatan antara

lain :

- Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan (DBHCHT)

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dengan kegiatan

antara lain :

- Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan antara lain :

1) Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak

2) Pengembangan Agribisnis Peternakan (DBHCHT)

Page 62: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

86

3) Monitoring, evaluasi dan Pelaporan

4) Pembinaan dan Pengelolaan Ternak Pemerintah

7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dengan kegiatan

antara lain :

- Pembangunan pusat-pusat penampungan hasil produksi hasil peternakan

masyarakat.

Dukungan didapatkan dari APBN sebesar Rp.24.817.212.600,- atau 99,68%

dari total pagu sebesar Rp. 24.896.648.000,-dengan program antara lain:

1. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Melalui Produktivitas Dan

Mutu Hasil Tanaman Pangan (Dekonsentrasi), dengan kegiatan antara lain :

1) Pengelolaan produksi tanaman serealia

2) Dukungan Managemen dan teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan

2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

(Dekonsentrasi)

1) Pengelolaan air irigasi untuk pertanian

2) Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian

3) Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian

4) Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Prasarana dan

Sarana Pertanian

5) Fasilitasi pupuk dan pestisida

6) Pelayanan pembiayaan pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan (PUAP)

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran tersebut ,

diantaranya adalah :

1. Terjadi alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;

2. Masih adanya serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman);

3. Terjadinya anomali iklim.

Nilai Tukar Petani terrealisasi sebesar 103,32% atau mencapai 98,75% dari

target yang ditetapkan yaitu 103,85 % . Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan

dan kesejahteraan petani terjadi sedikit penurunan mengingat yang diterima petani

lebih sedikit dibanding dengan pengeluaran karena ada permainan harga dari

tengkulak.

Page 63: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

87

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diatas ,

diantaranya adalah :

1. Berkurangnya motivasi generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian

2. Terbatasnya pengetahuan dan keterampilan SDM Pertanian.

3. Biaya produksi usaha tani yang tinggi dan posisi tawar petani yang rendah saat

panen sehingga peningkatan kesejahteraan petani belum siginifikan.

Sasaran 13.2 : Meningkatnya ketahanan pangan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 2.

Regulasi ketahanan

pangan (%)

Ketersediaan pangan utama (ton)

100

96,73

100

90,9

100

352,49

100,00

712,72

100,00

202,19

Rata-rata Capaian Sasaran

98.365 95.45 151.1

Sumber data : Bappeluh dan KP Kabupaten Demak tahun 2015

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 13.2, dari 2 indikator kinerja sebagai

tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja telah mencapai

bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.

Dengan adanya regulasi ketahanan pangan diharapkan dapat:

1. Membantu masyarakat dalam memanfaatkan lahan perorangan, tanah kosong,

tanah terbengkelai, tanah tak bertuan, tanah milik Negara untuk penguatan

ketahanan pangan.

2. Melindungi hasil produk petani local dalam negeri dari sebuan produk impor

baik produk pangan maupun olahan pangan.

Page 64: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

88

3. Melindungi lahan sawah produktif (lahan sawah lestari) agar tidak terjadi

penyusutan lahan sawah secara serampangan.

Kabupaten Demak dengan luas wilayah 89.743 ha, 54,5% merupakan lahan

sawah dengan pola tanam padi - padi - palawija, dengan rata-rata produktivitas >58

ku/ha. Ketersediaan bahan pangan utama yaitu beras pada tahun 2015 mencapai

712,72 ton dengan target awal yaitu 352,49 ton dengan prosentase capaian

sebesar 202,19. .Pada tahun 2015 terjadi kenaikan signifikan pada indikator

Ketersediaan Pangan Utama yang disebabkan oleh :

Kenaikan produksi karena serangan hama / OPT (Organisme Pengganggu

Tanaman) dapat ditangani dengan baik;

Kabupaten Demak pada tahun 2015 relatif terhinda dari bencana alam seperti

banjir;

Tertanganinya secara keseluruhan lahan marginal yang rentan terjadi

kerawanan pangan.

Kerjasama lintas sektoral antar instansi anggota SKPG dan DKP sehingga

sasaran kegiatan dapat dikoordinasi dengan baik; pelatihan, monitoring dan

pendampingan secara rutin dari petugas PPL.

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan

adalah Penerapan teknologi budidaya pertanian yang tepat guna dengan

melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut :

Pengaturan Pola Tanam;

Memilih varietas padi umur pendek;

Pelaksanaan teknologi SPLT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman

Terpadu);

Koordinasi jajaran terkait (Bappeluh KP, DPPUPPE, Dinas Pertanian)

Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Demak

bekerja sama dengan sektor terkait dan masyarakat berperan dalam pengawasan

produk pangan setelah diedarkan (fungsi pengawasan postmarket). Pemerintah

bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembinaan, pengaturan,

pengendalian, dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang tidak hanya

cukup, tetapi juga harus bermutu, aman, dan bergizi serta terjangkau oleh daya beli

masyarakat.

Page 65: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

89

Sasaran 13.3 : Meningkatnya Produksi Peternakan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2014

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

Kontribusi sektor Peternakan terhadap PDRB (%)

98,62

95,83

2,15

2,15

100

Rata-rata Capaian Sasaran

98,62 95,83

100

Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Demak tahun 2015

Di sektor peternakan terjadi kenaikan kontribusi terhadap PDRB jika

dibanding tahun sebelumnya baik pada tahun 2013 dengan realisasi 98,62 maupun

pada tahun 2014 dengan realisasi 95,83. Pada tahun 2015 kontribusi sektor

peternakan terhadap PDRB dari target 2,15 terealisasi 2,15 dengan prosentase

capaian mencapai 100 prosen.

Faktor pendukung kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB yaitu adanya

kegiatan pencegahan dan pengobatan ternak, pengendalian penyakit AI,

pembibitan sapi/ kerbau dan pengembangan teknologi Inseminasi Buatan (IB).

Dengan melihat kondisi tersebut Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB

kabupaten diharapkan mengalami peningkatan dari yang ditargetkan. Faktor

penghambat dari indikator di atas karena sektor non pertanian mengalami

kemajuan lebih pesat (perdagangan, industri, jasa) sehingga laju pertumbuhan

tinggi mengakibatkan kontribusi sektor PDRB sektor non pertanian kenaikannya

lebih signifikan bagi Kabupaten Demak. Adapun alternatif solusi untuk

meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian adalah melalui :

1. Pembangunan sarana prasarana pembibitan ternak;

2. Pengembangan agribisnis peternakan;

3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;

4. Evaluasi penilaian dan penertiban ternak pemerintah;

5. Pengembangan budidaya ternak itik.

Page 66: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

90

Sasaran 13.4 : Meningkatnya produksi hasil kehutanan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian

(%)

Capaian (%)

Target Realisasi

Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 2. 3.

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (Ha) Kerusakan kawasan hutan (Ha) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (%)

107,74

124,15

100,00

113,02

157,03

100,00

9.920

156

0.0123

11.999

65

0.012

120,96

158,33

100,00

Rata-rata Capaian Sasaran

110,63 123,35

126,43

Sumber data : Dinas Pertanian Kabupaten Demak Tahun 2015

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran diatas, secara umum

capaian kinerja dari 3 indikator terpenuhi. Rehabilitasi hutan capaiannya sebesar

120,96 % dengan target 9.920 hektar lahan kritis yang direhabilitasi terrealisasi

seluas 11.999 hektar. Pada indikator kerusakan kawasan hutan dengan target

seluas 156 hektar, realisasi dapat tercapai cukup baik dengan kerusakan kawasan

hutan hanya terjadi seluas 65 hektar dengan capaian sebesar 158,33 % dihitung

menggunakan rumus capaian tren negatif. Kontribusi sektor kehutanan terhadap

PDRB dengan target sebesar 0,012 persen telah tercapai seratus persen dengan

realisasi juga sebesar 0,012 persen. Keberhasilan ini didukung oleh kegiatan

Rehabilitasi hutan rakyat dan mangrove yang dibiayai dari DAK, Kebun Bibit Rakyat

(APBN) dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian

lingkungan. Jumlah rata rata capaian pada sasaran meningkatnya produksi hasil

kehutan mencapai 126,43%.

Penyebab meningkatnya capaian kinerja Tahun 2015, apabila dianalisis lebih

lanjutsesungguhnya disebabkan oleh kegiatan Penanaman Mangrove di daerah

Page 67: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

91

tambak dimaksudkan untuk mengurangi abrasi dan menambah income dengan

pemanfaatan olahan dari tanaman tersebut, disamping itu ada penyelenggaraan

reboisasi dan penghijauan hutan dengan Aksi “Hari Menanam Pohon Indonesia dan

Penanaman Pohon di Lahan Kritis”.

Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan untuk lebih meningkatkan

Terwujudnya pengembangan kawasan-kawasan strategis sesuai dengan potensi

lokal adalah :

1. Pendataan kawasan hutan rusak dan lahan kritis lebih mendetail;

2. Pemberian bantuan bibit penghijauan;

3. Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan

Pengunaan sumber daya keuangan untuk mencapai Sasaran 13.4

bersumber dana APBD Kabupaten Demak sebesar Rp.1.605.331.137,- atau 92,04

% dari total pagu sebesar Rp. 1.744.079.918,- Hal ini berarti terdapat efisiensi

penggunaan sumber daya sebesar 7,06% dari Pagu yang ditentukan

Dukungan pencapaian sasaran 13.4 sesungguhnya tidak terlepas dari

dilaksanakan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan antara lain

adalah :

1. Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan

2. Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan (DAK Bidang Kehutanan)

3. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan reboisasi hutan dan lahan

Sasaran 13.5 : Meningkatnya Sumber Daya Energi dan Mineral

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 13.5, ditetapkan indikator

kinerja, targetdan realisasinya yang tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi

Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

Rasio ketersediaan daya listrik (%) Persentase rumah tangga yang

100,19

%

100%

100,19

%

100%

40,464%

atau 243.221.222

VA

51,5% atau

40,466%

atau 243.185.986

VA

51,5% atau

100%

100%

Page 68: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

92

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi

Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

menggunakan daya listrik

183.072 RT

183.064 RT

Rata-rata Capaian Sasaran

100% 100% 100%

Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015

Berdasarkan hasil pengukurankinerja sasaran 13.5, capaian yang diperoleh

dari indikator “Rasio Ketersediaan Daya Listrik” Kabupaten Demak melalui Dinas

Pekerjaan Umum Perumahan Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Kabupaten

Demak dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Dari 234.221.222 VA yang

ditetapkan sebagai target kinerja, pada akhir tahun 2015 dapat terpenuhi sebanyak

243.185.986 VA. Artinya dari target yang ditetapkan sebanyak 40,46% dapat

dicapai 40,46% atau 100%.

Pencapaian kinerja ini disebabkan antara laintingkat kebutuhan akan sarana

dan prasarana permukiman semakin meningkat sejalan dengan perkembangan

ekonomi. Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Skala prioritas program tetap dipertahankan;

2. Skala prioritas kegiatan permukiman dan perumahanterus ditingkatkan.

Indikator kedua yaitu “Persentase Rumah Tangga yang menggunakan

Daya Listrik”juga mengalami peningkatan capaian target, pada tahun 2015 ini

terjadi peningkatan, dari target yang ditetapkan sebesar 183.072 rumah tangga

pengguna listrik dapat terpenuhi semuanya, sehingga capaian kinerjanya sebanyak

100%.

Page 69: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

93

Sasaran 13.6 : Meningkatnya Produksi Perikanan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 6, indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi

Capaian %

(1) (2) (4) (5) (6) (7)

1.

Peningkatan

Produksi

Perikanan (ton)

97,11

99,29

36.508.645

38.582.129

105,68

Rata-rata Capaian Sasaran

97,11

99,29

105,68

Sumber : LKjIP Dinlutkan 2015

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa usaha untuk

meningkatkan produksi perikanan hasilnya sesuai harapan. Pada tahun 2013

capaian 97,11 %, pada tahun 2014 capaian 99,29 dan pada 2015 produksi

perikanan tercapai 38.582,13 ton dari target 36.508,64 ton atau tercapai 105,68%.

Peningkatan tersebut disebabkan antara lain :

1. Terlaksananya pelatihan teknik budidaya, bantuan bibit, dan pakan komoditas

perikanan unggulan yaitu Udang, Lele, Gurame, Ikan Mas, Patin, dan Nila.

100 100 100

134,24

100 100 86

182,04

020406080

100120140160180200

2011 2012 2013 2014

Meningkatnya Sumber Daya Energi dan Mineral

Rasio Daya Listrik

RT yang memakai listrik

Page 70: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

94

2. Perluasan areal budidaya kolam, yaitu dengan dilakukannya pembuatan kolam-

kolam baru di lahan pekarangan.

3. Intensifikasi budidaya kolam pekarangan

Peningkatan sarana dan prasarana untuk mengoptimalkan fungsi BBI

Bintoro dalam menghasilkan induk ikan dan benih ikan yang bermutu. Adapun

hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran tersebut diatas , diantaranya

adalah :

a. Belum sepenuhnya petani pembudidaya menguasai dan menerapkan cara

berbudidaya ikan yang baik (CBIB)

b. Menurunnya kualitas/ mutu benih yang didatangkan dari luar Demak

c. Menurunnya daya dukung lahan tambak

d. Saluran tambak mengalami pendangkalan

e. Hilangnya tambak akibat abrasi

f. Sarana jalan tambak yang kurang baik

g. Harga pakan pabrikan yang selalu naik

h. Harga jual produk perikanan yang cenderung stabil sehingga tidak sesuai

dengan harga pakan

i. Kurangnya permodalan

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1. Intensifikasi perikanan tambak melalui pembinaan, pelatihan teknik budidaya,

bantuan bibit, dan pakan

2. Pembangunan unit kolam percontohan

3. Pembangunan kawasan budidaya air tawar

4. Mengoptimalkan fungsi BBI Bintoro

5. Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan

6. Meningkatkan SDM di TPI lewat pembinaan, pelatihan maupun monev.]

7. Membuat tempat perkembangbiakan ikan (fishing ground) baru

8. Pengerukan di alur pelayaran

9. Pelatihan dan pembinaan tentang inovasi produk-produk olahan hasil perikanan

Page 71: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

95

10. Pelatihan, pembinaan, dan bantuan dalam memperoleh perijinan usaha

pengolahan

11. Memasyarakatkan produk-produk perikanan lewat pameran/ ekspo, gerakan

makan ikan, dan lomba masak serba ikan

12. Menambah akses pemasaran dan permodalan

13. Pembangunan APO di Kecamatan Sayung

14. Penanaman Mangrove dan penjagaan ekosistemnya

15. Meningkatkan kesadaran masyarakat di wilayah pesisir

16. Pemutakhiran data wilayah pesisir sebagai sarana pemetaan dan perencanaan

wilayah pesisir

Adapunrealisasi capaian target Renstra 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,

pada indikator Produksi perikanan, telah mencapai 79,617 %. Hal ini berarti

terhadap capaian indikator, telah sesuai dari target yang telah ditetapkan.

Sasaran 13.7 : Meningkatnya Kinerja Usaha Pelaku Industri Kecil dan

Menengah

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 7, indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi

Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

3.

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Pertumbuhan industri Cakupan bina kelompok pengrajin

89,20

8,3

225

93,70

13,3

18

10,92%

8,00 %

45,00 %

10,61%

0,1%

38,46%

97,16%

12,5 %

85,47 %

Rata-rata Capaian Sasaran

107,50 41,67 60,14%

Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM 2015, data BPS Kab. Demak Tahun 2014

Page 72: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

96

Pencapaian sasaran berikutnya adalah meningkatnya kinerja usaha pelaku

industri kecil dan menengah yang diukur melalui 3 ( tiga) indikator yaitu kontribusi

sektor industri terhadap PDRB, pertumbuhan Industri, dan cakupan bina kelompok

pengrajin. Untuk indikator yang pertama, kontribusi sektor industri terhadap PDRB

terealisasi sebesar 10,61% kurang sedikit dari target yang dicanangkan sebesar

10,92%. Sedangkan untuk indikator kedua yaitu pertumbuhan industri hanya

mencapai 12,5% capaian atau hanya terealisasi sebesar 0,1%, angka ini lebih

rendah dari target yang dicanangkan sebesar 8%. Pada indikator cakupan bina

kelompok pengrajin capaian sebesar 85,47% diperoleh setelah realisasi pada

Tahun 2015 mencapai angka 38,46% dari target yang dicanangkan sebesar 45%.

Walaupun masih belum memenuhi target yang dicanangkan, terdapat peningkatan

rata-rata capaian sebesar 21,53% dari target rata-rata capaian tahun 2014.

Penyebab belum tercapainya sasaran capaian kinerja Tahun 2015, adalah

belum optimalnya pemberdayaan SDM dan pemanfaatan sumber daya Industri.

Untuk menangani hal tersebut perhatian terhadap beberapa hal tetap perlu

dilakukan dalam program pengembangan industri kecil dan menengah melalui

berbagai usaha antara lain:

1. Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya

2. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri

3. Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan

swasta

4. Fasilitasi teknologi industri terhadap pemanfaatan sumber daya lokal.

Tujuan 14 : Meningkatkan Peran Sektor Perdagangan dan Pariwisata

sebagai Pendukung Perekonomian Daerah

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 2

(dua) sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya.

Adapun pengukuran sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Sasaran 14.1 : Meningkatnya Kinerja Perdagangan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 7, indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Page 73: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

97

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi

Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

3.

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Ekspor bersih perdagangan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

95,49%

137,4%

60%

97,94 %

219,3 %

68,8 %

18,95%

57.840,20$

47%

18,51%

189,688,22$

40%

97,67%

327%

85,1%

Rata-rata Capaian Sasaran

97,63 128,6 169,9%

Sumber : LKjIP Dinperindagkop UMKM

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa jumlah kontribusi

sektor perdagangan terhadap PDRB tercapai sebanyak 97,67 % dari target yang

telah ditetapkan. Sedangkan jumlah ekspor bersih perdagangan tercapai sebesar $

189,688,22 juta atau (327 %) dari target yang telah ditetapkan.

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran diantaranya

adalah : Masih adanya komoditas yang tidak bisa terjual dan kurang optimalnya

program pengembangan klaster produk ekspor.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah

memberikan pelatihan/penyuluhan tentang mekanisme ekspor dan menyusun

program pengembangan klaster produk ekspor.

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi yaitu peningkatan promosi potensi melalui

kontak dagang, pameran produk unggulan ditingkat regional maupun tingkat

nasional. Adapun realisasi capaian target Renstra 2012 – 2016 sampai dengan

akhir tahun 2015 pada sasaran 14 tercapai 169,9 %.

Page 74: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

98

Sasaran 14.2 : Meningkatnya Kunjungan Wisatawan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja 2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Jumlah kunjungan wisata

100

100

70%

86,80%

124

2 Kunjungan wisatawan mancanegara

79,34

79,34

1,055

837.00

79.34

3 Kunjungan wisatawan Nusantara

137,06

137.06

1,855,000

2,854,610

153.88

4 Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB

115,32

119

1,490,000

1.433.261

96.19

Rata-rata Capaian Sasaran

108,00 108,00 113.35

Sumber : LKjIP Dinparbud 2015

Mengacu pada hasil diatas terlihat bahwa meningkatnya kunjungan

wisatawan dapat tercapai sebesar 113.35%, ada kenaikan dengan capaian tahun

2014 . Namun apabila dibandingkan tahun 2013 mengalami kenaikan. Capaian

tahun 2013 sebesar 108,0

Faktor-faktor pendukung pencapaian sasaran ini antara lain kondisi cuaca

yang bersahabat, suasana Demak yang aman dan kondusif, serta dukungan

fasilitas dan pelayanan prima dari segenap aparatur pariwisata. Dengan optimalnya

pencapaian sasaran ini, diharapkan akan membawa rentetan multiplier effect yang

lebih besar dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

pemberdayaan ekonomi kreatif. Selanjutnya kenaikan jumlah kunjungan wisatawan

tersebut juga diikuti dengan upaya peningkatan lama tinggal dan jumlah belanja

para wisatawan di Demak. Ekonomi kerakyatan akan berkembang dan PAD juga

mengalami kenaikan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata antara

lain melalui promosi pada travel perjalanan on line,pemasangan baliho dibandara

dan tempat strategis lainnya, dialog interaktif pada media elektronik.

Page 75: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

99

Tujuan 15 : Meningkatkan investasi dan perluasan lapangan kerja

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 2

(dua) sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya.

Adapun pengukuran ke dua sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Sasaran 15.1 : Meningkatnya Jumlah Investasi

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%) Target Realisasi

Capaian

% (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah Nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Rasio daya serap tenaga kerja Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN (Milyar rupiah) Angka Kriminalitas Jumlah demo Lama proses perijinan (hari)

- Izin Reklame

- Izin usaha dagang (SIUP)

- Tanda daftar perusahaan (TDP)

- Tanda daftar gudang (TGD) hari

- Izin usaha industri (IUI) hari

75%

5,3 %

261 %

100%

-71,95%

9,1%

100% 100%

100%

100%

100%

186 %

106%

135,5%

100%

77,6%

120%

100% 100%

100%

100%

100%

55

1.048.581. 000.000

3.769 -

3,39

10

2 3

3

5

5

28

2.266.232. 000.000

8.030

1.242.266. .400

1,92

18

2 3

3

5

5

50,9 %

216 %

213 %

100 %

56,63 %

-18%

100% 100%

100%

100%

100%

Page 76: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

100

8.

9.

- Izin usaha angkutan (IUA)

- Izin pedagang pasar (hari)

- Izin pariwisata (hari) terdiri dari: a. Izin usaha

angkutan wisata bus

b. Izin usaha salon kecantikan

c. Izin usaha restoran

d. Izin usaha khusus hotel

e. Izin group kesenian

f. Izin toko souvenir

g. Izin pentas seni h. Izin gedung

pertemuan i. Izin biro

perjalanan j. Izin persewaan

sound system k. Izin play station l. Izin studio

musik m. Izin gelanggang

olahraga n. Izin gelanggang

permainan o. Izin gym fitnes p. Izin sarana

wisata air q. Izin kolam

pemancingan

- Izin tempat rekreasi dan olahraga

Jumlah Perda yang mendukung iklim investasi Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100% 100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100% 100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100% 100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100% 100%

100%

100%

100%

66,7%

5

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

15

53

1.6

5

3

3

3

3

3

3

3

3 3

3

3

3

3

3

3

3 3

3

15

63

0,8

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100% 100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100% 100%

100%

100%

118,9%

50%

Rata-rata Capaian Sasaran 75,4% 110,2% 102 %

Sumber: BPPTPM, Kesbangpolinmas, Satpol PP, Bapermas KB Kabupaten Demak

Page 77: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

101

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran, dari 9 indikator

kinerja sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa ada 4 indikator kinerja dicapai

kurang target yang telah ditetapkan, sementara dari 2 indikator kinerja dicapai

sesuai target yang telah ditetapkan, dan dari 3 indikator kinerja dicapai melebihi

target yang telah ditetapkan. Rasio daya serap tenaga kerja yang tinggi

mengindikasikan iklim investasi yang semakin membaik sehingga menarik para

investor menanamkan modalnya di Kabupaten Demak. Berdirinya pabrik-pabrik

baru yang menyerap banyak tenaga kerja menjadi penyumbang ketercapaian rasio

daya serap tenaga kerja yang tinggi. Pada tahun 2015 tercatat ada 28 investor

berskala nasional dengan rincian 26 PMDN dan 2 PMA dengan total nilai investasi

Rp. 2.266.232.000.000,- meningkat dari capaian tahun 2014.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal (BPPTPM)

Kabupaten Demak sebagai lembaga yang menerapkan manajemen ISO, pada

tahun 2015telah melaksanakan surveilance audit/ auidit internal oleh WQA-UK (

Worldwide Qulaity Assurance Limited-United Kingdom) dengan demikian BPPTPM

Kabupaten Demak dinyatakan berhak mempertahankan Sertifikat Manajemen Mutu

ISO 9001:2008. Sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2008 tersebut menunjukan

pelayanan perizinan di BPPTPM Kabupaten Demak telah mendapat pengukuhan

standar internasional.

Adanya kemudahan dan kepastian dalam proses perijinan turut berperan

meningkatkan jumlah penanaman modal baik dari dalam maupun luar daerah.

Lama perijinan sudah sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga membuat

kepastian bagi penerima layanan. Target jumlah dan macam pajak, retribusi daerah

juga tercapai sesuai target yang ditetapkan. Jumlah Peraturan daerah yang

mendukung iklim usaha juga sesuai target yang ditetapkan, hal ini berarti ada

kerjasama yang baik antara eksekutif dengan legislatif.

Untuk mengetahui kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan, BPPTPM

Kabupaten Demak melakukan survey langsung kepada masyarakat dengan

menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) sesuai dengan SK MENPAN

Nomor KEP.25/M.PAN/2/2004. Adapun hasil survey IKM tahun 2015 sebagai

berikut:

Page 78: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

102

INDEK KEPUASAN MASYARAKAT ( IKM ) BPPTPM TAHUN 2015

NOMOR BULAN RATA-RATA ( % )

1 2 3

1. Januari 79,25

2. Pebruari 85,00

3. Maret 83,50

4. April 80,00

5. Mei 80,00

6. Juni 79,00

7. Juli 82,25

8. Agustus 84,00

9. September 85,25

10. Oktober 81,75

11. Nopember 81,75

12. Desember 81,75

JUMLAH 81,75

Sumber: BPPTPM Kabupaten Demak

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai interval capaian indeks

kepuasan masyarakat tahun 2015 adalah sebesar 81,75 atau dapat dikategorikan

dalam mutu pelayanan “baik”, dan dikelompokkan dalam kelompok kinerja B

Dengan memperhatikan peningkatan rasio daya serap tenaga kerja, jumlah

unjuk rasa tidak begitu berpengaruh terhadap iklim investasi. Selama tahun 2015

terjadi aksi unjuk rasa sebanyak 18 kali. Semua aksi tersebut berjalan dengan tertib

dan damai. Pihak pengunjuk rasa menyampaikan tuntutannya dengan cara yang

santun dan tidak berlebihan. Demikian sebaliknya, pada pihak yang dituntut seperti

misalnya Pemerintah dan Pengusaha, menyediakan waktu untuk mendengarkan

tuntutan dan melakukan audensi dengan pihak pengunjuk rasa.

Di Kabupaten Demak terdapat Desa yang berstatus swasembadasebanyak 2

dari 249 Desa/Kelurahan atau setara dengan 0,8% dari seluruh jumlah

Desa/Kelurahan, sehingga jika dibandingkan target kinerja baru tercapai 50% .

Tidak tercapainya target jumlah desa swasembada tersebut dikarenakan

Kesadaran dan partisipasi masyarakat masih kurang untuk mengikuti program

Page 79: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

103

pemberdayaan masyarakat. Masyarakat kurang menyadari bahwa pada

hakekatnya pembangunan yang dilaksanakan di desa atau di daerahnya adalah

untuk kepentingan dirinya dan seluruh masyarakat di sekelilingnya.

Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk 9 indikator kinerja

tersebut diatas adalah :

1. Belum sinerginya antara pelayanan perizinan dengan pembinaan perizinan oleh

dinas terkait

2. Kegiatan pembinaan dan pengawasan serta pengendalian perizinan belum

optimal, sehingga masih ditemukan banyak usaha-usaha yang menyimpang dari

izin-izin yang telah diberikan, misalnya pengembangan perusahaan tanpa di ikuti

dengan perizinan;

3. Belum adanya Juklak dan Juknis Izin Gangguan (HO), Izin Lokasi, dan Petunjuk

Teknis Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan luasan kurang dari 100 m² yang

dilimpahkan ke kecamatan.

4. Kurangnyasaluran komunikasi politik yang ditandai dengan cukup banyaknya

jumlah unjuk rasa

5. Angka kriminalitas masih cukup tinggi

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan

meningkatkan pencapaian indikator kinerja iklim berinvestasi dan penanaman

modal ini pada masa yang akan datang adalah :

1. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi dan investasi sebagai citra

kabupaten secara khusus dan sebagai daerah yang kondusif untuk

meningkatan peluang investor penanaman modal yang prospektif.;

2. Meningkatkan pelayanan publik di bidang perizinan dan investasi yang semakin

berkualitas, murah, cepat, tepat dan pasti, dengan menempatkan kepuasan

pelanggan sebagai tolok ukur keberhasilan;

3. Mewujudkan petugas pelayanan yang semakin handal, cerdas, dan ramah yang

berlandaskan moral, etika dan prinsip Good Governance;

4. Mengembangkan kerjasama dengan unit kerja lain dan dengan daerah lain

dalam rangka peningkatan kinerja.

5. Menciptakan hubungan timbal balik dan kerjasama dengan para investor dalam

rangka mewujudkan pengendalian dan pengawasan yang efektif;

Page 80: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

104

6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan perizinanterpadu

dan penanaman modal kepada masyarakat melalui peningkatan pelayanan

publik dengan kepuasan pelanggan (IKM) sebagai tolok ukur keberhasilan.

7. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan dan investasi

8. Meningkatkan pendidikan politik masyarakat yang ditandai dengan peningkatan

kesantunan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.

9. Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam tindak pencegahan

kejahatan dan menurunkan angka kriminalitas.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran 15.1

adalah sebesar Rp 953.717.096,- atau 99,7% dari total pagu sebesar Rp.

956.500.000,- hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar

0,3 % dari Pagu yang direncanakan. Sumber daya keuangan tersebut dialokasikan

untuk melaksanakan program peningkatan promosi dan kerjasama investasi,

program perbaikan iklim investasi dan peningkatan realisasi investasi serta program

penyiapan potensi sumberdaya sarana dan prasarana daerah.

Sasaran 15.2 : Meningkatnya kesempatan dan lapangan kerja serta

kualitas dan produktivitas tenaga kerja

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Page 81: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

105

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi

Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Rasio Penduduk yang bekerja Rasio Lulusan S1/S2/S3 Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) Keselamatan dan Perlindungan Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan Pemerintah Daerah

97.25

130.81

97.90

98.68

69.50

49.72

99.90

152.5

98.94

127.94

90.65

94.22

109.71

80.99

104.81

168.43

0.95

182,42

74,04

73,72

39,98

5,19

45,74

50,00

0.95

139,36

73,65

72,83

32,53

5,45

44,27

25,00

100

76,40

99,47

98,79

81,37

94,99

96,79

150,00

Rata-rata Capaian Sasaran 99.53 92.73 93,51

Sumber data : LKjIP Dinsosnakertrans 2015

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, dari 8 indikator kinerja

sebagai tolok ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja terhadap

indikator kinerja tersebut capaiannya kurang dari target yang telah ditetapkan,

sementara 2 indikator kinerja capaiannya sesuai dengan target yang telah

ditetapkan bahkan melebihi.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, Rasio Penduduk

yang bekerja capaiannya sesuai dengan target yang ditetapkan 0,948 atau (100%)

dari target yang ditetapkan 0,948. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa untuk

indikator Rasio Penduduk yang bekerja, capaian tahun 2015 dibandingkan dengan

Page 82: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

106

capaian tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dengan capaian target 97,25%

mengalami kenaikan, juga capaian target tahun 2014 dengan capaian 98,94%.

Untuk capaian tahun 2015 mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya salah

satu faktor penyebabnya adalah terbukanya lapangan kerja baru.

Sedangkan untuk indikator Rasio Lulusan S1/S2/S3 menurun sebesar

43,06% atau (76,04%) dari target yang telah ditetapkan. Rasio Lulusan S1/S2/S3

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang positif. Itu dapat dilihat pada

capaian tahun 2013 sebesar 130,81% dan pada tahun 2014 sebesar

127,94%.Tetapi untuk tahun 2015 ini mengalami penurunan yang sangat significan,

hal ini disebabkan karena jumlah penduduk bertambah banyak sehingga kurang

sebanding.Disamping itu juga adanya tuntutan dari dunia kerja bahwa yang

dibutuhkan atau yang lebih diutamakan adalah lulusan S1/S2/S3.

Untuk indikator Angka partisipasi Angkatan Kerja menurun sebesar 0,39 atau

(99,47%), dari target yang telah ditetapkan 74,04%. Angka partisipasi Angkatan

Kerjaapabila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 dengan capaian 97,90%

dan tahun 2014 dengan capaian 90,65% mengalami peningkatan. Penurunan

Angka partisipasi Angkatan Kerja ini juga diikuti dengan Penurunan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang mencapai 72,83% dari 73,72% yang

ditargetkan dengan capaian target 98,79%. Menurunnya Angka partisipasi

Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ini dikarenakan banyaknya

penduduk usia produktif yang bekerja (angkatan kerja) tidak

bekerja/penganggur/menganggur. Salah satu faktor penyebabnya adalah

terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dan juga angkatan kerja usia produktif

disini sebagian besar belum bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.

Pencari kerja yang ditempatkan menurun sebesar 7,45% atau (81,37%) dari

target yang telah ditetapkan. Indikator tersebut apabila dibandingkan dengan tahun

2013 dengan capaian 68,50% mengalami kenaikan tetapi apabila dibandingkan

dengan tahun 2014 dengan capaian 109,71% mengalami penurunan. Menurunnya

pencari kerja yang ditempatkan dikarenakan banyaknya pencari kerja yang sudah

mendapatkan pekerjaan sebanyak 2.085 orang dan pencari kerja yang terdaftar di

dinas hanya 6.410 orang meningkat dari tahun 2014 sebanyak 6.321 orang.

Walaupun capaian kinerja pada sasaran khususnya pencari kerja yang

ditempatkan kurang dari target yang telah ditetapkan yaitu hanya 81,37%, namun

demikian sesuai indikator SPM yaitu pencari kerja yang ditempatkan dengan target

Page 83: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

107

61,54% dengan realisasi capaian baru 32,53%. Dari hasil tersebut masih dibawah

target nasional yaitu 70%. Penyebab capaiannya kurang dari target nasional

disebabkan oleh banyaknya pencari kerja yang mendapatkan pekerjaan tidak

melapor ke Dinas dan perusahaan yang sudah mendapatkan karyawan/pekerja

juga tidak melaporkan.

Sedangkan usaha untuk menekan Tingkat Pengangguran Terbukamelebihi

dari target yaitu 5,45% dari target 5,19% dengan capaian 94,99%. Apabila

dibandingkan tahun 2013 dengan capaian target 49,72% dan tahun 2014 dengan

capaian target 80,99% mengalami kenaikan. Tidak tercapainya target penurunan

penggangguran sebagaimana yang diharapkan tersebut disebabkan oleh

banyaknya pencari kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan tidak melapor ke

Dinas dan banyaknya penduduk usia produktif yang berkerja (angkatan kerja) tidak

bekerja/penganggur, dikarenakan terbatasnya kesempatan kerja dan kurangnya

kesadaran pengusaha dalam menyelenggarakan pemagangan.

Dan hasil pengukuran Keselamatan dan Perlindunganmencapai 44,27% dari

target 45,74% atau dengan realisasi capaian 96,79% yaitu kurang dari target yang

telah ditetapkan. Dari hasil capaian tersebut apabila dibandingkan dengan capaian

target tahun 2013 dengan realisasi 99,90% dan tahun 2014 dengan realisasi

capaian 104,81% telah mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan bahwa

capaiannya belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Adapun usaha untuk menekan Perselisihan buruh dan Pengusaha terhadap

kebijakan Pemda diestimasikan 50,00% dapat terealisasi25,00%, dengan capaian

150%.Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi pada tahun 2013 sebesar

152,5% dan pada tahun 2014 dengan capaian realisasi sebesar 168,43% telah

mengalami penurunan meskipun tidak terlalu banyak. Terjadinya pencapaian

kinerja melebihi target tersebut disebabkan oleh adanya pemahaman yang sama

antara buruh dan Pengusaha terhadap kebijakan Pemerintah Daerah khususnya

mengenai penetapan UMK Kabupaten Demak yang dapat diterima oleh pengusaha

dan pekerja.

Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk program

ketenagakerjaan dari 8 indikator kinerja tersebut diatas adalah :

a. Rendahnya minat dan bakat pencari kerja untuk berusaha mandiri.

b. Masih rendahnya kualitas dan produktivitas, pendidikan tenaga kerja dan

Pekerja.

Page 84: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

108

c. Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja di Dalam Negeri dan TKI ke Luar

Negeri belum dapat dilakukan secara optimal.

d. Kesadaran para pengusaha dalam menyelenggarakan pemagangan relatif

rendah.

e. Angka pengangguran yang relatif masih tinggi dan terbatasnya kesempatan

kerja.

f. Perusahaan yang mempunyai Formasi /Lowongan kerja tidak melaporkan ke

Dinas.

g. Kemampuan perusahaan dalam memberikan upah dan kesejahteraan kepada

pekerja masih terbatas.

h. Keterbatasan dan kemampuan dunia usaha juga kesadaran dan sikap

keterbukaan dari sebagian pengusaha masih rendah.

Faktor-faktor yang mendukung Keberhasilan program Ketenagakerjaan adalah :

1. Adanya Peraturan perundang-undangan di bidang Ketenagakerjaan;

2. Adanya data Pencari kerja yang terdaftar;

3. Pencari kerja setelah dilatih dapat membuka usaha mandiri dengan bantuan

peralatan;

4. Pelatihan, Pelatihan berbasis kompentensi kerja /SKKNI (Standar Kompetensi

Kerja Nasional Indonesia);

5. Adanya data KHL (Kebutuhan Hidup Layak) yang akurat untuk pengusulan

penetapan UMK tahun berikutnya;

6. Sebagian pimpinan (Pengusaha) menyadari arti pentingnya Peraturan

Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja Bersama ( PKB );

7. Pengusaha dalam pembayaran upah kepada Pekerja sudah sesuai dengan

UMK.

Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan

meningkatkan pencapaian indikator kinerja Ketenagakerjaan ini pada masa yang

akan datang adalah :

a. Penerapan peraturan perundangan secara konsisten;

b. Membina komunikasi intensif antara pihak pengusaha dengan pekerja;

c. Sosialisasi peningkatan pengetahuan kepada pengusaha dan pekerja

menyangkut prosedur pengawasan ketenagakerjaan sesuai Undang-Undang

yang berlaku, Memprioritaskan perusahaan-perusahaan berskala kecil dengan

potensi tinggi untuk dilakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan;

Page 85: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

109

d. Meningkatkan kualitas tenaga pemeriksa dan pengawasan yang ada;

e. Melaksanakan Pelatihan dengan sistem Penempatan dan atau Pemberian

bantuan peralatan kerja;

f. Mendorong Pencari Kerja setelah dilatih untuk dapat berusaha Mandiri dan

Mengusulkan tambahan dana untuk kegiatan pembentukan wira usaha baru;

g. Pembinaan dan mendorong pengusaha untuk dapat melaksanakan

Pemagangan kepada pencari kerja.

h. Pencari kerja yang telah diterima bekerja di Perusahaan dan Perusahaan

telah menerima pencari kerja untuk dapat melaporkan ke Dinas.

i. Pembinaan, pengawasan dan mendorong pengusaha untak dapat memenuhi

hak-hak pekerja dan mengupayakan peningkatan kesejahteraan pekerja dan

peningkatan produktivitas usaha perusahaan.

Adapunrealisasi capaian target RPJMD 2011-2016 sampai dengan tahun 2015,

dengan 8 (delapan) indikator kinerja telah mencapai pada tingkat capaian rata-rata

93,51% dengan kategori Baik. Hal ini berarti terhadap capaian 2 (dua)indikator

kinerjasesuaidengan target yang telah ditetapkan dan capaian 6 (enam) indikator

kinerjabelum mencapai target yang telah ditetapkan.

Tujuan 16 : Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan toleransi beragama.

Sasaran 16.1 : Meningkatnya aktifitas agama, lembaga/prasarana agama, serta komunikasi tokoh agama dan pemerintah

Berdasarkan hasil pengukuhan kinerja sasaran 1 Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 Tahun 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

9,25

7,50

0,00481

0,00452

93,97

Rata-rata Capaian sasaran

9,25 7,50 93,97

Page 86: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

110

Indikator ini dihitung dari jumlah tempat Ibadahdengan jumlahpenduduk.Jumlah

tempat ibadah di Kabupaten padatahun 2015 sebanyak4975 sedangkan jumlah

penduduknya 1.100.064 orang

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja diatas dapat dilihat adanya

penurunan capaian kinerja pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. Hal ini

dikarenakan :

1. Adanya penambahan tempat ibadah sementara jumlah penduduk angkanya tidak

naik secara signifikan hal ini disebabkan keberhasilan program Keluarga

Berencana.

2. Bertambahnya volume pertemuan forum komunikasi ulama umaro’ baik ditingkat

kabupaten maupun tingkat kecamatan.

3. Kemutakhiran data penduduk dan data tempat ibadah diperbaiki.

Faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian kinerja

1. Program peningkatan penghayatan pengamalan dan pengembangan nilai-nilai

keagamaan dengan kegiatan fasilitasi pencapaian halaqoh dan berbagai forum

keagamaan lainnya dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan.

2. Meningkatkan koordinasi dan pembinaan di bidang bantuan pelayanan

kesehatan, kesra pendidikan agama serta usaha-usaha untuk meningkatkan

taraf social kemasyarakatan.

3. Bekerja sama dengan lembaga/organisasi masyarakat, baznas kabupaten

maupun provinsi untuk meningkatkan sarana prasarana peribadatan terutama

untuk pemeluk agama islam.

Tujuan 17 : Meningkatnya pengarustamaan gender melalui fasilitasi

kelembagaan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai

bidang serta perlindungan anak

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan 5

sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Adapun

pengukuran ke lima sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Page 87: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

111

Sasaran 17.1 : Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian

%

Capaian

% Target Realisasi

Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%) Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%)

91,82 %

102,9 %

100 %

110 %

2,4 %

60 %

2,4 %

58,7 %

100 %

97,83 %

Rata-rata Capaian Sasaran

97,36 % 105 % 98,92 %

Sumber: KP2PA Kabupaten Demak

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-17.1, dari 2 indikator kinerja

sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa rata-rata capaian kinerja dari 2 indikator

kinerja dicapai mendekati target yang telah ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, usaha untuk

meningkatkan partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sesuai target yang

diharapkan, berdasarkan data BPS yang tercantum dalam buku Profil Kabupaten

Demak 2015, jumlah PNS perempuan di Kabupaten Demak sebanyak 5.058orang

sedangkan total jumlah pekerja perempuan sebanyak 213.109 orang, sehingga

menghasilkan persentase 2,4 %. Tercapainya target yang diharapkan tersebut

disebabkan oleh penerimaan CPNS baru yang mampu dimanfaatkan secara baik

oleh perempuan terdidik. Selanjutnya pencapaian partisipasi perempuan di

lembaga swasta mencapai 97,83% dari capaian target yang ditetapkan. Jumlah

perempuan yang bekerja di lembaga swasta sebanyak 125.003 orang sedangkan

total jumlah perempuan yang bekerja sebanyak 213.109 orang sehingga

menghasilkan persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta sebesar 58,7

% hal ini berarti mendekati target yang telah ditetapkan sebesar 60 %.Partisipasi

Page 88: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

112

perempuan di lembaga swasta tersebut dipengaruhi oleh peningkatan jumlah

pabrik-pabrik garmen dan tekstil di Kabupaten Demak yang banyak menyerap

tenaga kerja perempuan.

Keberhasilan pencapaian sasaran sesungguhnya tidak terlepas dari

dilaksanakan program Peningkatan Peningkatan peran serta dan kesetaraan

gender dalam pembangunan, dengan kegiatan antara lain adalah :

a. Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola

usaha

b. Pelatihan Pembuatan aneka kue bagi perempuan di daerah penghasil

tembakau

c. Pemberian bantuan alat pembuat aneka kue bagi perempuan di Kecamatan

penghasil tembakau

d. Advokasi perencanaan dan penganggaran kegiatan yang responsif gender

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran, diantaranya

adalah :

a. Perempuan lebih banyak bekerja di sektor pertaniandan pekerjaan non formal;

b. Motivasi kebanyakan perempuan dalam bekerja adalah ingin membantu suami

mencari nafkah sehingga tidak merangsang pencapaian prestasi kerja;

c. Adanya tindak kekerasan baik fisik maupun psikis terhadap pekerja perempuan.

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1. Peningkatan produktifitas ekonomi perempuan melalui model-model pelatihan

dan pendampingan usaha

2. Peningkatan kualitas pelayanan terpadu korban kekerasan dan korban

perdagangan orang melalui optimalisasi Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)

Kabupaten Demak.

Page 89: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

113

Sasaran 17.2 : Menurunnya persentase jumlah pekerja di bawah umur

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian % Target Realisasi

Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur (%)

174%

173,8%

6 %

1,7 %

171,6 %

Rata-rata Capaian Sasaran

174% 173,8 % 171,6 %

Sumber: KP2PA Kabupaten Demak

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-17.2, dari indikator kinerja

sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja dari

indikator kinerja dicapai 171,6 % melebihi target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data BPS jumlah pekerja anak usia 5 – 15 tahun di Kabupaten

Demak sebanyak 9.022 anak sedangkan jumlah pekerja usia 5 tahun ke atas

sebanyak 523.462 orang, dari data tersebut menghasilkan persentase jumlah

tenaga kerja di bawah umur sebesar 1,7 % dengan asumsi semakin kecil

persentase capaian berarti semakin baik kinerjanyamaka pencapaian target

persentase jumlah tenaga kerja di bawah umur sebesar 171,6 % dari target 6 %

yang telah ditetapkan.

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran -17.2 ,

diantaranya adalah :

1. Cara pandang masyarakat yang menganggap anak sebagai aset atau hak milik

yang berpotensi sebagai komoditas ekonomi tanpa memperhatikan hak-ha

2. Disharmoni peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan

anak;

3. Minimnya hasil pendataan atau survei jumlah tenaga kerja di bawah umur;

Page 90: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

114

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang

berperan dalam pemberdayaan perempuan dan anak

2. Melaksanakan Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak

3. Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan

dan anak

4. Pengembangan sistem informasi gender dan anak

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

4. Melaksanakan Sosialisasi undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan

anak dan pengarusutamaan hak anak

5. Melakukan koordinasi dengan lembaga/dinas/instansi yang terkait dengan

penanganan tenaga kerja di bawah umur

6. Meningkatkan pengembangan data base berbentukprofil anak

Sasaran 17.3 : Meningkatnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.

2.

Rasio KDRT Partisipasi angkatan kerja perempuan (%)

112,5 %

160 %

75 %

161 %

0,007

59 %

0,005

93,8%

128,6 %

159%

Rata-rata Capaian sasaran

136,25 % 118 % 143,8%

Sumber: KP2PA Kabupaten Demak

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran -17.3, tergambar

bahwa secara umum bahwa capaian kinerja dari 2 indikator kinerja, melebihi target

yang ditetapkan.

Page 91: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

115

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, usaha untuk

menekan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)membuahkan hasilyang

diharapkan dari target rasio KDRT 0,007tercapai0,005(128,6 %). Jumlah kasus

KDRT pada tahun 2015 sebanyak 15 kasus sedangkan jumlah rumah tangga

sebanyak 294.958, sehingga menghasilkan rasio 0,005. Data tersebut

mengindikasikan terjadinya penurunan angka dalam rumah tangga dari tahun

sebelumnya walaupun kita tetap waspada karena angka kekerasan seperti gunung

es yang hanya tampak di permukaan saja, mencermati budaya masyarakat yang

masih memandang KDRT adalah aib maka angka kekerasan yang sebenarnya bisa

jadi lebih banyak yang tidak dilaporkan. Selanjutnya angka partisipasi angkatan

kerja perempuan mencapai 93,8 % atau 159 % dari capaian target yang ditetapkan,

hal ini berarti melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 59 % karena

perempuan yang bekerja di sektor-sektor non pertanian semakin meningkat

jumlahnya.

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran -17.3 ,

diantaranya adalah :

1. Meningkatnya kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga

2. Walaupun sudah ada peningkatan namun sektor pertanian masih menjadi

primadona bagi pekerja perempuan

3. Terbatasnya bimbingan manajemen dan keterampilan usaha bagi perempuan

Sedangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung antara lain :

1. Sosialisasi undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan

kekerasan dalam rumah tangga.

2. Melakukan bimbingan manajemen dan keterampilan usaha bagi perempuan.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Optimalisasi pelayanan terpadu bagi korban kekerasan perempuan dan anak

2. Melaksanakan Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam

mengelola usaha.

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pemberdayaan perempuan di sektor usaha dan ekonomi

ketenagakerjaan

2. Meningkatkan upaya perlindungan perempuan dalam dunia kerja.

Page 92: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

116

Sasaran 17.4 : Meningkatnya kualitas pendidikan perempuan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1

Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 th

99 %

96,1 %

100,2 %

100 %

99,8 %

Rata-rata Capaian Sasaran 99% 96,1 %

99,8 %

Sumber: KP2PA Kabupaten Demak

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran -17.4, dari indikator kinerja

sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja dari

indikator kinerja dicapai masih di bawah target yang telah ditetapkan. Dari target

sebesar 100,2 % terealisasi sebesar 100 % sehingga capaian kinerjanya menjadi

99,8 %dari target yang telah ditetapkan. Dengan realisasi 100 % artinya sudah

terjadi keseimbangan jumlah melek huruf antara laki-laki dan perempuan.

Membaiknya tingkat ekonomi masyarakat, banyaknya bantuan-bantuan pendidikan

juga kesadaran tentang kesetaraan gender memberikan andil dalam pencapaian

target.

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran-17.4 ,

diantaranya adalah :

1. Jenjang pendidikan tinggi terpusat di kota-kota sehingga menghambat akses

perempuan dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan tinggi

2. Kurikulum pendidikan bahan ajar dan proses pembelajaran masih banyak bias

gender

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang

berperan dalam pemberdayaan perempuan dan anak

2. Melaksanakan Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.

Page 93: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

117

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dengan lembaga/dinas/instansi yang terkait dengan

bahan ajar dan pembelajaran yang sensitif gender

2. Meningkatkan pengembangan sistem informasi gender dan anak

3. Advokasi kesetaraan dan keadilan gender

Sasaran 17.5 : Meningkatnya perlindungan hukum terhadap perempuan dan

anak

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No.

Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan (%)

129%

109 %

35 %

35,5 %

101 %

Rata-rata Capaian Sasaran 129% 109 % 101 % Sumber: KP2PA Kabupaten Demak

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran -17.5, tergambar

bahwa secara umum capaian kinerja dari indikator kinerja , capaiannya melebihi

target yang ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas, dari target sebesar 35 % telah

tercapai 35,5 % hal ini berarti pencapaian target penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan tercapai 101 %,

sehingga melebihi dari target yang telah ditetapkan. Hal tersebut terjadi seiring

dengan makin cepatnya penanganan kasus-kasus kekerasan yang terjadi oleh

pihak yang berwajib..

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran -17.5 ,

diantaranya adalah :

Page 94: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

118

1. Ketakutan masyarakat untuk menjadi saksi tindakan kekerasan menyulitkan

penyelesaian proses hukum

2. Masih terbatasnya tenaga terlatih yang melayani tindak kekerasan berbasis

gender dan anak;

3. Jumlah kekerasan baik yang menimpa perempuan maupun anak ada

kecenderungan semakin meningkat.

Dalam rangka meningkatkan capaian target kinerja, upaya yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan

2. Melaksanakan Pemberdayaan lembaga yang berbasis gender

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1. Meningkatkan jumlah tenaga terlatih yang melayani tindak kekerasan berbasis

gender dan anak

2. Meningkatkan Komunikasi, informasi dan edukasi tentang pencegahan

kekerasan berbasis gender dan anak.

Hal ini berarti terhadap capaian sasaran 5 melebihi dari target yang telah

ditetapkan.

Tujuan 18. : Menurunnya laju pertumbuhan penduduk untuk mewujudkan

keluarga kecil, bahagia dan sejahtera

Sasaran 18.1 : Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan keluarga

berencana

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 18.1,indikator kinerja,

target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian Capaian Target Realisasi Capaian

% % % % %

1 Rata-rata jumlah anak perkeluarga

107

101.89 2,11 2,20

104,27

2 Ratio peserta KB baru 100.9

101.83 756,30 756,64

100,15

3 Meningkatnya peserta KB aktif

101,2

101.83 75,53 58,20

77.05

Page 95: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

119

Rata-rata Capaian Sasaran 103.03

101.85

93.82

Sumber: Lakip Bapermas KB Kab. Demak Tahun 2015

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 18.1, dari 3 indikator kinerja

sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa capaian kinerja ada 2 indikator kinerja

yang mengalamai penurunan capaian dibandingkan tahun 2014 hal ini dikarenakan

menurunya unmeed need dan peserta KB pria.Ini karena banyaknya PUS yang

ganti cara dan PUS yang sudah meanapuse ( Pus umur 50 Th keatas ).

Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk cakupan peserta KB

Aktif adalah : Masyarakat masih kurang mampu mengidentifikasi atau menemukan

dan memahami kebutuhan dirinya dan belum mampu mengaktualisasikan berbagai

potensi yang ada pada dirinya.

Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian sasaran ini pada

masa yang akan datang adalah : Meningkatkan pelaksanaan promosi dan

pelayanan program KB kepada masyarakat.

Sasaran 18.2 : Menurunnya jumlah penduduk miskin (Prasejahtera dan KS1)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 18.2, indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian Capaian Target Realisasi Capaian

% % % % %

Persentase jumlah keluarga Pra sejahtera dan sejahtera I

98.6 79.34 57,86 59,22

102,35

Rata-rata Capaian sasaran 98.6

79.34

102,35

Sumber: LKjIP Bapermas KB Kab. Demak Tahun 2015

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 18.2, dari 1 indikator kinerja

sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa Persentase jumlah keluarga Pra sejahtera

Page 96: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

120

dan sejahtera I dengan target sebesar 57,86 dan realisasi 59,22 atau ada selisih

2,64 jadi telah mencapai target yang telah ditentukan .

Hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian sasaran ini pada

masa yang akan datang adalah :Mengadakan koordinasi dengan dinas instansi

terkait, LSM, dan lembaga –lembaga sosial di desa mengenai pola hidup dan

meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Dari tabel 18.2 tersebut, dapat dilihat bahwa trend prosentase jumlah

keluarga prasejahtera dan KS1 mengalami penurunan dari tahun sebelumya. Pada

tahun 2011 realisasi jumlah keluarga prasejahtera sebesar 62,18% dari target

sebesar 61,95%. Dan di tahun 2013 realisasi keluarga prasejahtera sebesar 60,86

% dari target sebesar 60,75%. Kenyatan ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah

Kabupaten Demak untuk terus menurunkan jumlah keluarga prasejahtera dan KS1

di Kabupaten Demak, melalui pembangunan berbagai infrastruktur pendukung

ekonomi, maupun upaya lain secara langsung. Di antaranya adalah:

1. Pembangunan infrastruktur jalan, sehingga dengan akses jalan yang bagus,

maka masyarakat semakin mudah untuk bekerja dan mudah untuk menjual

hasil produksinya.

2. Pemberian bantuan skill melalui kursus-kursus keterampilan kerja dan bantuan

peralatan kerja, seperti mesin jahit, alat perbengkelan dan alat pendukung lain.

3. Bantuan modal usaha melalui kredit UMKM dengan bunga yang sangat ringan

dan tanpa agunan.

4. Bantuan bedah rumah bagi keluarga yang tidak mampu.

5. Bantuan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi keluarga miskin yang

terkena musibah sakit, sehingga mereka tidak perlu khawatir jika terjangkit

sakit.

6. Penyaluran bantuan lain dari pemerintah pusat, baik program PKH (program

keluarga harapan), raskin, Jamkemas, Jampersal dan lain-lain yang

kesemuanya untuk mendukung dan meringankan beban hidup masyarakat

miskin.

Page 97: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

121

Tujuan 19 : Mewujudkan generasi muda yang bertaqwa kepada Tuhan

YME serta meningkatnya prestasi olahraga baik nasional

maupun internasional

Untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya.Sasaran dari tujuan

diatas adalah sebagai berikut :

Sasaran 19.1 : Menurunnya kasus kenakalan remaja /tawuran antar pelajar

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No.

Indikator Kinerja

2014 2015

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (4) (5) (6) (7)

1

Jumlah Klub Olah raga

100

47

48

102,13

Rata-rata capaian sasaran 100 102,13

Sumber : LkjIP Dindikpora 2015 Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran 1 yaitu menurunnya

kasus kenakalan remaja /tawuran antar pelajar yang diukur melalui indicator kinerja

jumlah klub olahraga, tergambar bahwa realisasi tahun 2015 ada penambahan,

sehingga capaian kinerja sebesar 102,13 % ada peningkatan dibandingkan capaian

kinerja 100 % tahun 2014.

Sasaran 19.2 : Meningkatnya prestasi pemuda dalam pembangunan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada table sebagai berikut :

No. IndikatorKinerja

2014 2015

Capaian Target Realisasi

Capaian

% %

(1) (2) (4) (5) (6) (7)

1 Jumlah gedung olah raga 100 4 4 100

Page 98: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

122

No. IndikatorKinerja

2014 2015

Capaian Target Realisasi

Capaian

% %

2 Jumlah organisasi pemuda 100 25 25 100

3 Jumlah organisasi olah raga 100 93 93 100

Rata-rata capaian sasaran 92.31 100 100 100

Sumber : LKjIP Dindikpora 2015

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran 2 yaitu

meningkatnya prestasi pemuda dalam pembangunan yang diukur melalui 3 indikato

kinerja, tergambar bahwa rata- rata sama capaian kinerja sebesar 100%

dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 .

Dipengaruhi oleh adanya peningkatan capaian pada jumlah organisasi

olahraga dari 100 % pada tahun 2015 sama capaian kinerja sebeasar 100 % tahun

2014 .

Sasaran 19.3 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

olah raga dan kepemudaan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada table sebagai berikut :

No. IndikatorKinerja

2014 2015

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (4) (5) (6) (7)

1 Jumlah kegiatan kepemudaan 100 20 20 100

2 Jumlah kegiatan olah raga 100 20 20 100

Rata-rata capaian sasaran 100 100 100 100

Sumber : LKjIP Dindikpora 2015

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran 2 yaitu

meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olah raga dan

kepemudaan yang diukurmelalui 2 indikator kinerja, tergambar bahwa rata- rata

capaian kinerja sebesar 100 % sama dibandingkan capaian kinerja tahun 2014

sebesar 100 %. Sedangkan realisasi sama dibandingkan tahun 2015. Hal tersebut

dikarenakan adanya penambahan kegiatan kepemudaan dan olah raga.

Page 99: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

123

Sasaran 19.4 : Meningkatnya pencapaian prestasi olah raga

No.

Indikator Kinerja

2014 2015

Capaian %

Target Realisasi Capaian%

(1) (2) (4) (5) (6) (7)

1 Gelanggang /balai

remaja (selain milik swasta)

100 1 1 100.00

2 Lapangan olah raga 98.29 285 284 99.65 Rata-rata capaian

sasaran 98.64

99.53

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran 2 yaitu

meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olah raga dan

kepemudaan yang diukur melalui 2 indikator kinerja, tergambar bahwa rata- rata

capaian kinerja tahun 2015 sebesar 99,53 % ada kenaikan dibandingkan capaian

kinerja tahun 2014 sebesar 98,64 %. Dalam rangka mewujudkan generasi muda

yang bertaqwa kepada Tuhan YME serta meningkatnya prestasi olah raga baik

nasional maupun internasional, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Berpartisipasi pada event-event olah raga baik pada tingkat Kabupaten, Provinsi

maupun Nasional.

2. Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olah raga.

Peningkatan peran serta kepemudaan melalui kegiatan kreativitas remaja dan

karya tulis ilmiah pemuda.

Tujuan 20 : Berkembangnya dan Terlestarinya Seni dan Budaya Daerah,

Bangunan Bersejarah, serta Cagar Budaya sebagai Identitas

Bangsa.

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan

diatas adalah sebagai berikut :

Page 100: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

124

Sasaran 20.1 : Meningkatnya Pelestarian Seni dan Budaya Tradisional

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Jumlah Grup Kesenian 168,92 148 168 198 117.85

2 Jumlah Gedung Kesenian

0 0 0,0001 0 0.00

3 Penyelenggaraan festival seni dan budaya

137,50 100 8 14 175

4 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

100 100 7 7 100.00

Rata-rata Capaian Sasaran 73,19 101,60 98.21

Sumber : LKjIP Dinparbud 2015

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 20.1 tergambar bahwa secara

umum capaian kinerjanya sesuai target yang telah ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa jumlah grup kesenian

dan penyelenggaraan seni di Kabupaten Demak mengalami penenurunan. Dengan

terselenggaranya kegiatan ini maka terfasilitasinya bakat dan prestasi untuk dapat

mengikuti lomba skala nasional. Kegiatan ini dapat memotivasi para juara/

pemenang dalam berkreasi. Meskipun gedung kesenian belum tersedia di

Kabupaten Demak, namun sarana penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya

menggunakan fasilitas Taman Parkir Tembiring Jogo Indah. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa pencapaian sasaran ke 20.1 untuk meningkatkan

pelestarian seni dan budaya tradisional telah sesuai harapan.

Hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran 20.1 diantaranya adalah :

1. Belum optimalnya koordinasi perencanaan pembangunan bidang kebudayaan;

Page 101: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

125

2. Kurangnya sarana prasarana pendukung pengembangan kesenian dan

kebudayaan daerah, khususnya kesenian khas lokal yang tumbuh dan

berkembang di Kabupaten Demak;

3. Belum optimalnya Promosi Budaya Daerah.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja adalah

sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan cultural annual event (kegiatan budaya tahunan) Grebeg

Besar, Sedekah laut Syawalan Morodemak, Ruwatan, dan Sedekah Bumi

Apitan;

2. Mengikuti festival seni budaya di tingkat regional dan nasional; dan tampilan

khusus di TMII dan tampilan kesenian di wilayah Pakudjembarana dan

Kedungsepur

3. Mengadakan lomba-lomba dan pentas kesenian tingkat Kabupaten Demak

yang diikuti oleh grup kesenian yang ada di Demak dan perwakilan sekolah-

sekolah.

Strategi yang ditempuh untuk meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka sebagai berikut:

1. Mengembangkan Seni budaya daerah khas Demak yang bernuansa Religius

(islami) melalui pembinaan kepada para pelaku usaha dibidangnya;

2. Mengoptimalkan pembinaan, perlindungan, pelestarian budaya dan kesenian

daerah, meningkatkan daya tangkal pengaruhnegatif globalisasi dan budaya

asing serta pelestarian peninggalan sejarah dan Permuseuman.

Adapunrealisasi capaian target Renstra 2012-20016 sampai dengan tahun

2015, pada sasaran 20.1 telah mencapai70%. Hal ini berarti terhadap capaian sasaran 6

sesuai dari target yang telah ditetapkan.

Sasaran 20.2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah dan cagar budaya

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian Capaian Target Realisasi Capaian

(%) (%) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Page 102: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

126

1 Benda, situs, dan kawasann cagar budaya yang dilestarikan

100 100 100 100 100.00

Rata-rata Capaian Sasaran 100 100 100.00

Sumber : LKjIP Dinparbud 2015

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 20.2 tergambar bahwa secara

umum capaian kinerjanya sesuai target yang telah ditetapkan.

Obyek Benda/Bangunan Cagar Budaya (BCB), selain memiliki kedudukan

penting sebagai bukti-bukti yang berperan sebagai pengkonstruksi sejarah, juga

memiliki potensi yang besar sebagai obyek wisata budaya dan sejarah. Obyek BCB

di Kabupaten Demak merupakan potensi yang sangat baik jika dapat diintegrasikan

untuk kegiatan pengembangan pariwisata dalam rangka pemanfaatannya yang

merupakan salah satu unsur dari pelestarian (pelindungan, pengembangan, dan

pemanfaatan). Saat ini pada era otonomi daerah, telah berkembang pula tuntutan

akan hak dalam pengelolaan cagar budaya dan museum oleh pemerintah daerah

dan masyarakat. Selain itu, kepedulian akan pelestarian dan pemanfaatan warisan

budaya dan permuseuman di kalangan internasional sudah tinggi, ditandai dengan

adanya konvensi internasional pelestarian budaya dan permuseuman yang

berimplikasi pada upaya pelestarian warisan budaya dan museum di Indonesia

sebagai bagian dari masyarakat dunia dalam era globalisasi di bidang kebudayaan.

Upaya-upaya penanaman nilai-nilai sejarah, pelestarian benda-benda

tinggalan purbakala, serta pengembangan permuseuman menjadi sangat penting

dan strategis dalam rangka membangun jatidiri bangsa agar dapat diwariskan dan

dimanfaatkan bagi generasi muda dan mendukung upaya persatuan dan kesatuan.

Kegiatan pelestarian peninggalan sejarah dan purbakala dalam perkembangannya

juga memiliki kontribusi yang cukup penting dalam rangka memperkokoh ketahanan

budaya serta persatuan dan kesatuan bangsa dari ancaman konflik yang

mengarah pada disintegrasi bangsa. Pembangunan sejarah dan purbakala

diharapkan akan dapat berperan dalam membangun watak bangsa.

Kondisi obyektif saat ini menunjukkan bahwa pada era otonomi daerah,

kualitas pengelolaan warisan budaya bangsa, seperti benda cagar budaya, situs,

kawasan cagar budaya, dan museum masih sangat beragam. Disamping itu

Page 103: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

127

apresiasi dan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya seperti candi,

istana, masjid kuno, monumen, dan bangunan bersejarah lainnya belum

berkembang secara optimal. Hal tersebut menunjukkan masih kurangnya apresiasi,

pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti pentingnya warisan budaya

dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya. Disamping itu, museum sebagai

sarana informasi, edukasi, dan rekreasi belum sepenuhnyaterealisasi. Dengan

demikian, tantangan ke depan adalah peningkatan upaya pelindungan,

pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya (benda, bangunan, situs,

dankawasancagarbudaya) dan nilai-nilaisejarahdalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran 20.2 diantaranya adalah :

1. Masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap pelestarian sejarah

dan purbakala sebagai identitas asli Bangsa Indonesia akan menjadi ancaman

yang serius terhadap ketahanan bangsa;

2. Masih lemahnya pemahaman masyarakat terhadap perubahan lingkungan

geografi sejarah dan lemahnya pemahaman tentang kondisi wilayah Indonesia;

3. Perdagangan ilegal, pemalsuan, dan pencurian benda cagar

budayadisebabkan faktor ekonomi karena berhadapan pada situasi yang sulit

bagi sebagian besar masyarakat untuk mendapatkan penghasilan

4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap penghargaan pada benda-

benda peninggalan sejarah dan purbakala telah mendorong tindakan-tindakan

yang merusak kelestarian obyek tersebut

5. Masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan

budaya dengan adanya kecenderungan pengalihan fungsi bangunan, situs, dan

kawasan cagar budaya menjadi ruang komersial yang modern tanpa mematuhi

azas pelestarian bangunan cagar budaya

6. Belum optimalnya pembinaan, perlindungan dan pelestarian sejarah dan benda

– benda Purbakala atau Benda Cagar Budaya ( BCB);

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja adalah sebagai

berikut :

1. Pemberian bimbingan teknis sejarah, peninggalan bawah air, peninggalan

purbakala, dan museum;

Page 104: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

128

2. Pelaksanaan administrasi, perawatan dan pemeliharaan UPTD Museum

Glagah Wangi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak;

3. Menginventarisasi Benda-benda Cagar Budaya (BCB) yang ada di Kabupaten

Demak dan mensosialisasikan upaya perawatan dan pemeliharaan BCB

kepada masyarakat;

Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja tahun

mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijakan di bidang nilai sejarah, geografi sejarah, peninggalan

bawah air, peninggalan purbakala, dan museum berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

2. Melaksanakan kegiatan sejarah, purbakala, dan museum berdasarkan standar,

norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang nilai sejarah, geografi

sejarah, peninggalan bawah air, peninggalan purbakala dan museum.

Tujuan 21 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan infrastruktur

wilayah yang memadai dalam rangka peningkatan

aksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor pendukung aktifitas

ekonomi dan sosial.

Untuk mengukur sejauhmana tujuan tersebut dapat dinilai pencapaian

kinerjanya, telah ditetapkan sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan dan

kegagalannya. Sasaran dan tujuannya adalah :

Sasaran 21.1 : Meningkatnya sarana infrastruktur penunjang perekonomian.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 21.1, indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja 2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. 2.

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Rasio jaringan irigasi

106,17%

101,03%

108,07%

101,74%

88,33%

0,602%

90,54%

0,648%

102,50%

107,64%

Page 105: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

129

3. 4. 5. 6. 7. . 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

15.

Persentase rumah tinggal bersanitasi (%) Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio rumah layak huni Panjang jalan dilalui Roda 4 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan permukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) (%) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km / Jam) (%) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) (%) Sempadan jalan yang dipakai Pedagang Kaki Lima (PKL) atau bangunan rumah liar (%) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar (%) Drainase dalam kondisi baik / pembuangan aliran air tidak tersumbat Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota (%) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik (%) Lingkungan Pemukiman

259,73%

256,20%

179,67% 112,70%

100%

106,17%

106,84%

100%

92,25% 108,57%

101,20%

152,45%

103,64%

202,05%

240,60%

147,57% 111,66%

100%

108,07%

109,64%

89,47%

94,07%

106,33%

102,40%

149,57% 96,12%

10,73%

0,29%

0,1119%

0,3761%

789,980

88,33%

6,177%

1,71%

11,9%

49,92%

12,5%

60,22%

0,97%

25,70%

0,62%

0,236%

0,4186%

789,980

90,54%

6,941%

1,48%

12,6%

52,26%

12,85%

90,11%

0,94%

239,53%

213,79%

211,57%

110,53%

100%

102,50%

112,37%

86,55%

105,88%

104,69%

103,60%

149,63%

96,91%

Page 106: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

130

(%)

Rata-Rata Capaian Sasaran 132,44% 124,49% 129,85%

Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015

Hasil pengukuran kinerja sasaran 21.1, dari 15 indikator kinerja sebagai

tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum hampir semua capaian kinerja dari

indikator kinerja yang dicapai melebihi target yang telah ditetapkan (terjadi

kenaikan), yaitu antara lain :

1. “Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik”

Salah satu indikator yang dicapai Kabupaten Demak berkaitan dengan

peningkatan sarana infrastruktur penunjang perekonomian adalah “Proporsi

panjang jaringan jalan dalam kondisi baik”, pada tahun 2015 dapat mencapai

102,50%. Dari panjang jaringan jalan yang ditetapkan sebagai target di tahun

2015 yaitu sepanjang 376,74 km dapat terealisasi sepanjang 386,16 km.

2. “Rasio Jaringan Irigasi”

Pencapaian indikator “Rasio jaringan irigasi” ini mengalami kenaikan apabila

dibandingkan dengan capaian target tahun sebelumnya (dari 101,74% pada

tahun 2014 naik menjadi 107,64%). Apabila dibandingkan antara target tahunan

yang ditetapkan sebesar 518.501 m dapat terealisasi sebesar 581.532 m atau

sebesar 107,64%.

3. “Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi”.

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan

maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan

buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan

meningkatkan kesehatan manusia

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah satu Program Nasional

dibidang sanitasi yang bersifat lintas sektoral. Program ini telah dicanangkan

sejak bulan Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. STBM

merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui

Page 107: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

131

pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Strategi Nasional STBM

memiliki indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan

penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan

perilaku. Sedangkan indikator output-nya adalah sebagai berikut :

a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi

dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di

sembarang tempat (ODF);

b. Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan

makanan yang aman di rumah tangga;

c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas

(seperti sekolah, kantor, rumah makan, Puskesmas, pasar, terminal)

tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga

semua orang mencuci tangan dengan benar;

d. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar;

e. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.

Dalam bidang sanitasi, telah ditetapkan 8 tujuan yang tertuang dalam

Millenium Development Goals (MDGs), dimana pencapaian targetnya

diupayakan dicapai pada tahun 2015 ini yaitu menyelesaikan semua

tantangan-tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia. Tantangan-

tantangan tersebut dijabarkan dalam Deklarasi Millenium yg diadopsi oleh 189

negara (termasuk Indonesia) dan ditandatangani oleh 147 kepala

pemerintahan / negara pada KTT Milenium di New York pada bulan September

2000.

Pada Goal ketujuh, menjamin kelestarian lingkungan hidup, pada target 7C

yaitu menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk tanpa akses

terhadap sumber air minum yang layak dan berkelanjutan serta fasilitas

sanitasi dasar pada 2015 dan target 7D yaitu mencapai peningkatan yang

signifikan untuk sedikitnya 100 juta penduduk miskin di permukiman kumuh

pada 2020, sepertinya target tersebut masih jauh dari impinan dalam hal

pemenuhan targetnya. Untuk itu pemerintah mengupayakan adanya

percepatan pencapain target tersebut dengan Universal Access seperti

tertuang dalam RPJMN 2015-2019. Dimana pada akhir tahun 2019 nanti,

diharapkan 100% masyarakat Indonesia telah dapat mengakses air minum dan

sanitasi serta menghilangkan lingkungan kumuh menjadi 0%.

Page 108: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

132

Kabupaten Demak, dalam mencapai indikator kinerja “Persentase rumah

tinggal bersanitasi” ini mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2014

sebesar 202,05% menjadi 239,53% pada tahun 2015 dimana diperoleh dari

perbandingan antara realisasi sebesar 233.479 unit rumah tinggal dengan

target yang ditetapkan sebesar 97.473 unit rumah tinggal.

4. “Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk”.

Indikator ini di Kabupaten Demak diperoleh dengan membandingkan antara

jumlah daya tampung TPS yaitu sebanyak 673,20 M³ dengan jumlah penduduk

di Kabupaten Demak pada tahun 2015 sebanyak 1.085.963 jiwa dibagi dengan

1.000.

5. “Rasio Rumah Layak Huni”.

Indikator ini mengalami kenaikan pencapaian indikator kinerja dari tahun 2014

sebesar 147,57% naik menjadi 211,57% pada tahun 2015 dimana dari target

yang ditentukan sebesar 108.603 unit rumah layak huni terpenuhi / terealisasi

sebesar 229.784 unit rumah layak huni.

6. “Panjang Jalan dilalui Roda 4”.

Capaian indikator panjang jalan yang dapat dilalui kendaraan roda 4, pada

tahun 2015 mengalami penurunan, dari 111,66% pada tahun 2014 turun

menjadi 110,53% pada tahun 2015 ini. Namun apabila disandingkan antara

target dan realisasi yang ada, indikator ini mengalami peningkatan, yaitu dari

4.126,66 km dapat terealisasi sepanjang 4.561,04 km.

7. “Jalan Penghubung Dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Permukiman

Penduduk (Minimal Dilalui Roda 4)”

Indikator selanjutnya yang mengalami peningkatan adalah mengenai jalan

penghubungan antara ibukota kecamatan menuju ke kawasan permukiman

yang berada di kecamatan tersebut. Pemerintah Kabupaten Demak

berkomitmen tinggi untuk membenahi infrastruktur jalan. Hal ini terbukti dari

seluruh jalan penghubungan dari ibukota kecamatan menuju ke kawasan

permukiman sepanjang 789,98 km, dimana status jalan ini adalah merupakan

Page 109: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

133

gabungan antara jalan nasional, jalan kabupaten, jalan desa, serta jalan antar

desa, dimana pencapaian indikatornya mampu mencapai 100% yang artinya

seluruh kawasan permukiman semuanya telah tersedia jaringan infrastruktur

jalan, baik jalan aspal, jalan beton maupun hot mix.

8. “Panjang Jalan Kabupaten dalam kondisi baik”.

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/Jam)”, apabila

dibandingkan dengan capaian target tahun 2014 sebesar 108,07% mengalami

penurunan menjadi 102,50% pada tahun 2015 ini. Namun apabilan

dibandingkan antara target dan realisasi capaian kinerja, indikator ini termasuk

yang telah melampaui target.

9. ”Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar Dan Drainase / Saluran

Pembuangan Air (Minimal 1,5 M)”

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih

tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki

yang bersangkutan. Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika

mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus

lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas

adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor,

tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas

dengan pembangunan trotoar. Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan

oleh volume para pejalan kaki yang berjalan dijalan, tingkat kecelakaan antara

kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan / permintaan masyarakat.

Fasilitas pejalan kaki berupa trotoar ditempatkan di :

1. Daerah perkotaan secara umum yang tingkat kepadatan penduduknya

tinggi;

2. Jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap;

3. Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu yang tinggi, seperti misalnya jalan-

jalan di pasar dan pusat perkotaaan;

4. Lokasi yang memiliki kebutuhan / permintaan yang tinggi dengan periode

yang pendek, seperti misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta api, sekolah,

rumah sakit, lapangan olah raga; serta

Page 110: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

134

5. Lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari tertentu,

misalnya lapangan / gelanggang olah raga, masjid dsb.

Seringkali trotoar dimanfaatkan untuk tindakan ilegal seperti digunakan oleh

pengemudi motor untuk melewati kemacetan / mendahului, digunakan sebagai

tempat parkir motor ojek, dan tempat untuk berkemah. Pada negara

berkembang, tindakan ini belum bisa dilarang secara keras.

Sedangkan Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di

bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.

Drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di

bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi

pencegahan banjir.

Pada tahun 2015 ini, dari target yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten

Demak, dalam upaya meningkatkan keberadaan dan keberfungsian trotoar dan

drainase, sepanjang 26,35 km mampu dicapai sepanjang 29,61 km atau

sebesar 112,37%.

10. “Sempadan Jalan Yang Dipakai Pedagang Kaki Lima (PKL) Atau

Bangunan Rumah Liar”.

Garis Sempadan adalah garis batas luar pengaman yang ditetapkan dalam

mendirikan bangunan dan atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajar

dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki

tanggul, tepi situ / rawa, tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan

tenaga listrik dan pipa gas, tergantung jenis garis sempadan yang dicantumkan.

Di bagian luar dari garis ini, pemilik tanah tidak diperkenankan untuk mendirikan

bangunan.

Pemerintah Kabupaten Demak selalu berupaya keras untuk menertibkan

keberadaan PKL yang menggunakan sepadan jalan sebagai tempat jualan,

yang tentunya sangat menganggu keindahan kota. Menurut Dinas Pekerjaan

Umum Perumahan Pertambangan dan Energi (DPUPPE) Kabupaten Demak,

selama 3 tahun terakhir, hampir diseluruh sempadan jalan digunakan oleh PKL,

namun capaian ini menurun pada tahun 2015 menjadi 86,55%, halnya

menunjukan adanya kinerja baik dari SKPD terkait yang menangani tentang

penertiban.

Page 111: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

135

11. “Sempadan Sungai Yang dipakai Bangunan Liar”.

Sama halnya dengan sempadan jalan yang digunakan oleh PKL, sempadan

sungai-pun tak luput dari incaran masyarakat yang ingin meningkatkan

perekonomian keluarganya dengan berdagang (kuliner maupun yang lainnya).

Pada tahun 2015, capaian indikator ini mencapai lebih dari 105,88%.

12. “Drainase Dalam Kondisi Baik / Pembuangan Aliran Air Tidak Tersumbat”.

Indikator kinerja ini juga mengalami penurunan dari 106,33% pada tahun 2014

menjadi hanya 104,69% pada tahun 2015, hal ini bisa dikatakan sebagai akibat

menurunnya peran serta dan kesadaran masyarakat dalam memelihara dan

merawat drainase / saluran pembuangan yang sudah ada dengan baik. Namun

apabilan dibandingkan dengan target yang akan dicapai, indikator ini termasuk

yang dapat melampaui target.

13. “Pembangunan Turap diwilayah Jalan Penghubung Dan Aliran Sungai

Rawan Longsor Dilingkungan Kewenangan Kota”.

Dinding penahan tanah / turap adalah suatu konstruksi yang bertujuan untuk

menahan tanah agar tidak longsor dan meninggikan lereng alam suatu tanah.

Pada kondisi riil dilapangan, dinding penahan tanah dapat ditemui pada saluran

air di samping jalan, pada pinggir sungai agar tebing sungai tidak longsor, pada

bendungan dan saluran irigasi dan dinding penahan bukit agar tidak longsor.

Bahan konstruksi untuk dinding penahan dapat berasal dari kayu, beton,

pasangan batu serta dapat pula dari baja. Sedangkan bentuk-bentuk dinding

penahan tanah dapat berbentuk profil persegi, jajaran genjang, trapesium siku,

trapesium serta dapat pula berbentuk segitiga. Untuk merencanakan sebuah

dinding penahan tanah perlu diperhatikan syarat kestabilitasan dinding yaitu :

a. dinding tidak terjungkal;

b. dinding tidak tergeser;

b. dinding tidak amblas, dan

c. dinding tidak pecah.

Pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan

longsor dilingkungan kewenangan kota, pada akhir 2015 dapat mencapai

103,60%.

Page 112: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

136

14. “Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik”.

Harapan untuk memiliki sistem irigasi yang berkerja dengan baik, nampaknya

jauh dari harapan. Peran serta seluruh masyarakat sangatlan penting. Indikator

ini mengalami kenaikan dari tahun 2014 sebesar 149,57% menjadi 149,63%

pada tahun 2015.

15. “Lingkungan Permukiman”.

Indikator lingkungan permukiman ini merupakan indikator yang pencapaian

kinerjanya meningkat. Berbicara tentang permukiman pasti akan berkaitan erat

dengan perumahan. Definisi perumahan menurut Undang-undang Nomor 1

Tahun 2011 mengenai perumahan dan permukiman adalah perumahan

didefinisikan sebagai kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik

perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan

utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

Sedangkan kawasan permukiman diartikan sebagai bagian dari lingkungan

hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun

pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan

hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Sehingga, perumahan dan kawasan permukiman dapat didefinisikan sebagai

satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan

perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan

perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh

dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem

pembiayaan, serta peran masyarakat. Human settlement atau permukiman

terdiri dari 5 elemen yang daat dikelompokkan sebagai content (pengisi /

manusia) dan container (wadah). Adapun kelima elemen tersebut sebagai

berikut :

1. Shells atau ruang bangunan dari bangunan gedung hingga kelompok yang

mencapai skala permukiman, kampung, kota dan aglomerasi fisik wilayah

dan tempat tinggal manusia.

2. Network atau jaringan, yang meliputi prasarana tempat manusia

berkomunikasi dan jaringan utilitas.

Page 113: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

137

3. Nature atau alam sebagai natural environment yang terdiri atas elemen biotik

dan abiotik.

4. Man atau manusia sebagai individu dengan segala kepribadian dan

identitasnya.

5. Society atau masyarakat, adalah kumpulan manusia dari keluarga,

neighborhood, dan warga dunia yang kompleks dalam kehidupan sosial,

ekonomi, budaya, dan politik.

Dari kelima elemen tersebut, shells, network dan nature dikelompokkan sebagai

container (wadah) sedangkan man dan society dikelompokkan sebagai content.

Untuk Kabupaten Demak terdapat 0,84 km² lingkungan permukiman dari target

0,87 km².

Sasaran 21.2 : Meningkatnya daya dukung dan kualitas infrastruktur

perdesaan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 21.2, indikator kinerja, target

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 Tahun 2015

Capaian

(%)

Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 2

Jumlah pembangunan infrastruktur kelurahan Jumlah pembangunan infrastruktur antar desa

100%

100%

100%

100%

6

14

6

14

100%

100%

Rata-rata Capaian Sasaran

100%

100%

100%

Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015

Pengukuran kinerja pada sasaran 21.2 diatas, dari dua indikator kinerja

sebagai tolok ukur secara umum telah tercapai sesuai dengan target yang telah

ditetapkan. Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa :

1. “Jumlah pembangunan infrastruktur di kelurahan” adalah mencakup 6

kelurahan yang ada di Kabupaten Demak, hal ini berarti telah memenuhi target

yang telah ditetapkan berarti capaian telah mencapai 100% dan sama dari

Page 114: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

138

capaian Jumlah pembangunan infrastruktur kelurahan pada tahun 2015 yang

meliputi 6 kelurahan;

2. “Jumlah pembangunan infrastruktur antar desa” juga telah tercapai 100% dari

target yang telah ditetapkan. Pembangunan di seluruh kecamatan yang

berjumlah 14 kecamatan terdiri dari 243 desa telah dilaksanakan sesuai dengan

target yang telah ditetapkan.

Dalam rangka mempertahankan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Skala prioritas program tetap dipertahankan;

2. Skala prioritas kegiatan sumber daya energi terus ditingkatkan.

Sasaran 21.3 : Meningkatnya ketersediaan perumahan yang layak huni bagi

masyarakat serta fasilitasnya.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 21.3 ini, indikator kinerja,

target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 Tahun 2015

Capaian

(%)

Capaian

(%) Target Realisasi

Capsaian

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1

2

3 4

Rumah Tangga pengguna air bersih (%) Rumah tangga bersanitasi (%) Lingkungan Pemukiman kumuh (%) Rumah layak huni (%)

355,95%

259,73%

98,79%

179,67%

276,80%

202,05%

415,97%

147,57%

20,40%

27,42%

2,19%

42,35%

65,68%

65,68%

7,45%

89,60%

321,96%

239,53%

340,18%

211,58%

Rata-rata Capaian Sasaran

223,54% 260,59% 278,31%

Sumber : LKjIP DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015

Page 115: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

139

Hasil pengukuran kinerja sasaran 21.3, dari empat indikator kinerja sebagai

tolak ukur, tergambar bahwa semua indikator dapat tercapai capaian kinerjanya,

dapat melampaui target yang telah ditetapkan, antara lain :

1. “Rumah Tangga Pengguna Air Bersih”.

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, syarat-syarat air minum adalah

tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikro-organisme

yang berbahaya dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang

melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi

syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor 907 Tahun 2002). Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh

manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya

Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan

memasak air hingga 100 °C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam,

yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang di dunia

akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air, tak terkecuali

di Kabupaten Demak. Namun banyak upaya yang telah dilakukan untuk

meningkatan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap air bersih (minum).

Dapat kita lihat pada capaian target indikator “rumah tangga pengguna air

bersih” mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Seperti capaian tahun 2014

dari 276,80% meningkat menjadi 321,96%. Upaya-upaya yang dilakukan oleh

pemerintah dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih selain

dengan kerjasama yang baik dengan PDAM, juga adanya Program

PAMSIMAS, SANIMAS, DAK Air Bersih dll.

2. “Rumah Tangga Bersanitasi”

Capaian target dari indikator ini, mengalami peningkatan dari 202,05% pada

tahun 2014 menjadi 239,53% pada tahun 2015, hal ini menunjukan adanya

kesinambungan antara indikator pertama dengan indikator kedua. Dengan

semakin banyaknya masyarakat pengguna air bersih, maka kesadaran

masyarakat akan akses sanitasi yang baik akan semakin meningkat pula.

Capaian indikator ini dari tahun ketahun senantiasa menunjukan peningkatan,

pelan namun pasti dan besar harapan Pemerintah Kabupaten Demak untuk

Page 116: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

140

dapat turut serta menwujudkan Universal Access 100 – 0 - 100 yang telah

dicanangkan oleh Pemerintah Pusat.

3. “Lingkungan Permukiman Kumuh”

Kabupaten Demak telah menetapkan Keputusan Bupati Demak Nomor

475.26/449/2014 tentang Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh Perkotaan

Kabupaten Demak, dimana lokasinya antara lain :

a. Kawasan Gendingan Kelurahan Bintoro, seluas 27.797 M²;

b. Kawasan Sampangan Kelurahan Bintoro, seluas 21.134 M²;

c. Kawasan Perumahan Pati Unus Kelurahan Bintoro, seluas 8.788 M²;

d. Kawasan Petengan Corongan Kelurahan Bintoro, seluas 23.672 M²;

e. Kawasan Sawunggalih Kelurahan Bintoro, seluas 17.144 M²;

f. Kawasan Setinggil Jagalan Kelurahan Bintoro, seluas 22.279 M²;

g. Kawasan Kauman Kelurahan Bintoro, seluas 20.915 M²;

h. Kawasan Beguron Kelurahan Bintoro, seluas 17.231 M²;

i. Kawasan Kalikondang Desa Kalikondang, seluas 182.532 M²;

j. Kawasan Kauman Kelurahan Kadilangu, seluas 15.307 M²;

k. Kawasan Merbotan Kelurahan Kadilangu, seluas 6.360 M²; serta

l. Kawasan Pecaon Kelurahan Kadilangu, seluas 18.362 M².

Data yang dihimpun oleh DPUPPE Kabupaten Demak berkaitan dengan

permukiman kumuh yang ada di Kabupaten Demak semakin menurun, dari

415,97% yang terdata pada tahun 2014, menurun pada tahun 2015 menjadi

340,18%.

4. “Rumah Layak Huni”

Sedangkan ada satu indikator yang masih membutuhkan perhatian khusus

dari pemerintah yang meliputi berbagai unsur, yaitu “Rumah Layak Huni” di

Kabupaten Demak. Walaupun telah disentuh dari berbagai sektor (Bantuan

Bedah Rumah, ADD, PNPM Mandiri, PLPBK, P2KKP dsb) namun keberadaan

rumah layak huni bagi masyarkat miskin diperdesaan sepertinya masih belum

dapat terpenuhi. Dari tahun 2011-2013 yang lalu, masih banyak rumah tidak

layak huni di Kabupaten Demak, namun sedikit lebih baik pada tahun 2015

dimana pencapaian indikator kinerjanya 147,57% menjadi 211,58%.

Page 117: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

141

Sasaran 21.4 : Meningkatnya fasilitas perhubungan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 1, indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

1 2 3 4 5 6 7

1 Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan

132,8 173.62 % 3,59 15,11 420 %

2 Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum

56,90 51.78 % 5.235.951

1.319.505 25.20 %

3 Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal pertahun

56,90 51.78 % 5.235.951

1.319.505 25,20%

4 Jumlah arus penumpang angkutan umum

56,90 51.78 % 5.235.951

1.319.505 25,20 %

5 Rasio ijin trayek 64,31 100 % 0,00038 0,00026 70 %

6 Jumlah uji kir angkutan umum

115,48 115.48% 7.601 12.332 162,25%

7 Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bis

100 100 3 3 100 %

8 Angkutan darat 110,71 85,71 % 0,15 % 0.11% 73,30%

9 Kepemilikan KIR angkutan umum

18,98 75,54 % 4,17 % 3,15 % 75.54 %

10 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

100 100 10 Menit 10 menit 100 %

11 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

100 100 32.000 39.500 100%

12 Pemasangan rambu-rambu

100 118,33 80 % 90 % 112,5%

Rata-rata Capaian Sasaran 84,42 93,.28% 98 %

Sumber : LKjIP Dinhubkominfo 2015

Dari indikator-indikator di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :

1) Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat

ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan. Rasio

panjang jalan per jumlah kendaraan adalah perbandingan panjang jalan

terhadap jumlah kendaraan. Rasio Panjang jalan per jumlah kendaraan

dihitung dengan menggunakan rumusan :

Page 118: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

142

Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan

Kabupaten Demak

NO Uraian 2013 2014 2015

1. Panjang Jalan 426.510 426.510 2.132.550

2. Jumlah Kendaraan 66.357 58.910 91.018

3. Rasio 6,428 7,24 4.30

Sumber : LKjIP dinhubkominfo2015

2) Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum

Jumlah barang yang terangkut tidak dapat termonitor mengingat di Kabupaten

tidak tersedia terminal angkutan barang. Sedangkan jumlah orang yang

terangkut angkutan umum dihitung dari keberangkatanpenumpang di terminal

penumpang. Pada tahun 2015 tercatat jumlah keberangkatan orang dari

terminal sebanyak 1.319.505orang.

Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum

Di Kabupaten Demak

NO Uraian Satuan 2013 2014 2015

1. Jumlah orang Orang 2.906.260 2.671.50 1.319.505

2. Jumlah Barang Ton - - -

Sumber : LKjIPDinhubkominfo 2015

3) Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal pertahun

Sampai saat ini di wilayah Kabupaten Demak belum memiliki dermaga

angkutan dan Bandara, sehingga data jumlah orang yang terangkut angkutan

umum hanya di terminal penumpang sebagaimana tabel dibawah.

Page 119: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

143

Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum

Di Kabupaten Demak

NO Uraian 2013 2014 2015

Orang Brng Orang Brng Orang Brng

1. Dermaga - - - - - -

2. Bandara - - - - - -

3. Terminal 2.906.260 - 2.671.150 - 1.319.505 -

Jumlah 2.906.260 - 2.671.150 - 1.319.505 -

Sumber : LkjIPDinhubkominfo 2015

4) Jumlah arus penumpang angkutan umum

Jumlah arus penumpang angkutan umum di Kabupaten Demak yang tercatat

adalah penumpang angkutan umum dari terminal penumpang.

Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum

Di Kabupaten Demak

NO Uraian 2013 2014 2015

Orang Orang Orang

1. Terminal 2.906.260 2.671.150 1.319.505

Jumlah 2.906.260 2.671.150 1.319.505

Sumber : LKjIPDinhubkominfo 2015

5) Rasio ijin trayek

Izin Trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus dan/ atau

mobil penumpang umum pada jaringan trayek.

Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan

orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan

tetap,lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Jaringan Trayek

adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan

pelayanan angkutan orang.

Jumlah jaringan trayek angkutan perdesaan di Kabupaten Demak sebanyak

58 jaringan trayek angkutan perdesaan. Dan pada tahun 2015 diterbitkan

Surat Keputusan Izin Trayek Angkutan Perdesaan sebanyak 81 Dokumen dan

Page 120: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

144

Kartu Pengawasan sebanyak 213 Dokumen atau total sebanyak 294

Dokumen yang dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan

Penanaman Modal Kabupaten Demak (BPPTPM)

Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Demak sebanyak 1.106.328

jiwa, maka rasio izin trayek pada tahun 2015 terhadap jumlah penduduk

adalah sebesar 0,052 dihitung dengan menggunakan rumus pendekatan :

Sehingga Nilai capaian Rasio Izin trayek terhadap target yang telah ditetapkan

adalah sebesar 64,31 persen.

Tabel Surat Keputusan Izin Trayek Angkutan Perdesaan

Yang di Terbitkan di Kabupaten Demak

No Uraian 2013 2014 2015

1. Izin Trayek perkotaan - -

2. Izin Trayek perdesaan (SK. Trayek dan KP)

267 218 294

3. Izin Trayek Anatar Kota Antar Profinsi

4. Izin Trayek Antar Kota Dalam Profinsi

5. Izin Angkutan Pariwiasata

Jumlah Izin Trayek 267 218 294

Jumlah penduduk 1.092.622 1.160.896 1.106.328

Rasio Izin Trayek 0,008 0,018 0,026

Sumber : LKjIP Dinhubkominfo Kab. Demak

6) Jumlah uji kir

Uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil

barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan,

meliputi pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor dan

pengesahan hasil uji.

Page 121: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

145

Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang

diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan

dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Kabupaten Demak

No Uraian 2013 2014 2015

% % Target Realisasi %

1. Jumlah Uji Kir Angkutan Umum

115,48% 145.30 7.601 12.332 145.55 %

115.48 145.30 145.55

Sumber : LKjIPDinhubkominfo 2015

7) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Pelabuhan laut diartikan sebagai sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai,

danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun

penumpang ke dalamnya.

Pelabuhan Udara/bandara bisa diartikan sebagai sebuah fasilitas untuk

menerima pesawat dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke

dalamnya.

Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasijalan untuk

keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra

dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan

pemberangkatan kendaraan umum.

Saat ini prasaran trasnportasi di Kabupaten Demak belum memiliki pelabuhan

laut maupun pelabuhan udara yang tersedia ada tiga terminal, dua terminal

Tipe B yakni terminal Bintoro yang terletak di Kecamatan Demak Kota dan

terminal Karangawen di Kecamatan Karangawen (tetapi tidak berfungsi), serta

satu terminal tipe C yaitu terminal Pucanggading yang terletak di Kecamatan

Mranggen.

Page 122: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

146

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Kabupaten Demak

No Uraian 2013 2014 2015

1. Jumlah pelabuhan laut - - -

2. Jumlah pelabuhan udara - - -

3. Jumlah terminal bis 2 2 2

Jumlah 2 2 2

Sumber : LKjIPDinhubkominfo 2015

8) Angkutan darat

Rasio angkutan darat merupakan perbandingan antara jumlah angkutan darat

(yang di uji) di Kabupaten Demak dibagi dengan jumlah penumpang angkutan

darat yang melalui terminal penumpang.

No Uraian 2013 2014 2015

1. Angkutan Darat Yang di Uji 4.475 3.204 6.116

2. Jumlah Penumpang 2.906.260 2.671.150 3.041.588

Rasio Angkutan Darat 0.154 0,12 0,20

Sumber : Dinhubkominfo Kab. Demak

9) Kepemilikan KIR angkutan umum

Kepemilikan Kir Angkutan adalah rasio antara jumlah angkutan umum yang

tidak memiliki Kir dengan jumlah jumlah angkutan umum, dihitung dengan

rumus pendekatan:

Jumlah angkutan umum yang tidak Kir pada tahun 2015 adalah

sebanyak3.150 kendaraan sedangkan jumlah angkutan umum pada tahun

2015 sebanyak 12.600 kendaraan, realisasi kepemilikan Kir angkutan umum

berdasarkan rumus diatas sebesar 25 %

10) Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

Page 123: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

147

Lama pengujian kelayakan angkutan umum adalah waktu yang diperlukan

dalam satuan menit untuk melakukan proses pemeriksaan kondisi teknis

angkutan umum yang dimulai dari pendaftaran, pemeriksaan dan penilaian

kondisi teknis, pemasangan tanda uji, dan tanda samping sampai penyerahan

buku uji berkala. Target waktu lamanya pengujian pada tahun tahun 2015

adalah 15 menit sedangkan rata-rata waktu pelayanan pengujian kendaraan

bermotor pada tahun 2015 rata-rata 15 menit. Dengan demikian nilai capaian

lama pengujian kelayakan angkutan umum pada tahun 2015 sebesar 100

persen.

11) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum.

Biaya pengujian adalah besaran biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik

kendaraan wajib uji (biaya retribusi, penggantian buku uji, dan penggatian plat

uji). Besaran biaya retribusi pelayanan uji pada tahun 2015 didasarkan pada

Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 yaitu rata-rata sebesar Rp. 39.500.

Dengan demikian nilai capaian yang diraih sebesar 100 persen

12) Pemasangan Rambu-rambu

Kebutuhan rambu-rambu lalulintas di Kabupaten Demak sebanyak 500 buah

dan marka 200 m2. Pada tahun 2015 total telah terpasang terpasang

sebanyak 410 buah marka 2.186 m2 yang berati rasio pemasangan rambu-

rambu lalulintas pada tahun 2015 adalah sebesar 103% persen. Dengan

demikian nilai capaian pemasangan rambu-rambu mencapai 100 persen.

Tujuan 22 : Membaiknya mutu lingkungan hidup, pengelolaan sumber

daya alam yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam di

Kabupaten Demak serta dalam rangka mendukung pembangunan yang

berkelanjutan, maka telah ditetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai yaitu :

Sasaran 22.1 : Meningkatnya Kualitas dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator kinerja, target, dan

realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Page 124: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

148

No Indikator Kinerja

2013 2014 Tahun 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Persentase penanganan sampah (%)

6,18% 6,18% 72,43% 4,60%

6,35%

2. Persentase penduduk berakses air minum (%)

246,66% 324,10% 14,53%

50,23%

345,70%

3. Persentase luas pemukiman yang tertata (%)

100,08% 100,08% 60,52%

60,56%

100,07%

4. Pencemaran status mutu air (%)

100% 100% 20%

20%

100%

5. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)

127% 100% 21,83%

21,83%

100%

6. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL (%)

10% 55,56% 20%

20%

100%

7. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk (%)

110,16% 109,61% 0,0307%

0,033%

108,79%

8. Penegakan hukum lingkungan (%)

25% 60% 20%

20%

100%

9. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih (%)

269,12% 322,98% 15,94%

50,23%

315,12%

Rata-rata Capaian Sasaran 110,47% 130,95% 141,78%

Sumber: LKjIP KLH dan DPUPPE Kabupaten Demak Tahun 2015

Sasaran 22.1 diatas, mempunyai sembilan indikator kinerja. Dari sembilan

indikator tersebut ada beberapa indikator yang mengalami peningkatan capaian

kinerja dari tahun sebelumnya, antara lain :

1. “Persentase Penanganan Sampah”

Salah satu aspek yang turut menentukan kebersihan suatu kota adalah

pengelolaan persampahan dikota tersebut. Pengelolaan persampahan yang

tidak terprogram akan menyebabkan penanganan sampah yang tidak tuntas,

sehingga ada sampah yang tidak terangkut yang menyebabkan kebersihan dan

keindahan kota tidak tercapai.

Pada umumnya di Kabupaten Demak, sampah dari rumah tangga dikumpulkan

dengan menggunakan gerobak sampah maupun langsung masuk truk sampah.

Sampah yang dikumpulkan melalui gerobak dan truk-truk kecil kemudian

dibawa ke suatu tempat pengumpulan atau peralihan yang disebut Tempat

Penampungan Sampah Sementara (TPS) atau Transfer Depo. Di TPS

Page 125: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

149

dilakukan pemindahan, biasanya secara manual ke dalam truk yang lebih besar

untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA).

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Demak Tahun 2011-

2031, kondisi saat ini Kabupaten Demak terdapat 2 TPA yakni TPA

Kalikondang dan TPA Candisari. Luas TPA Kalikondang seluas ± 2,5 Ha,

sedangkan TPA Candisari seluas ± 0,8 Ha, dan beroperasi dengan sistem

Open Dumping. Jarak TPA Kalikondang dengan permukiman warga terdekat

hanya berjarak ± 50-100 m, tepatnya berada di depan TPA Kalikondang,

sedangkan jarak terdekat permukiman dengan TPA Candisari adalah ± 850 m.

Pada indikator “persentase penanganan sampah” ini, target yang ditentukan

sebesar 717.738,74 M³ untuk penanganan sampah dapat terealisasi sebesar

45.543 M³ sehingga capaian kinerjanya sebesar 6,35%. Dan apabila

dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, indikator ini mengalami

kenaikan 0,17%.

2. “Persentase Penduduk Berakses Air Minum”.

Indikator ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 324,10%

menjadi 345,70%, yang berasal dari perbandingan antara realisasi sebesar

545.442 penduduk yang sudah mendapatkan akses air minum dari target

sebesar 157.790 penduduk.

3. “Persentase Luas Pemukiman yang Tertata”.

Capaian indikator “Persentase Luas Pemukiman yang tertata” ini terjadi

penurunan dari tahun 2014 sebesar 0,01% pemukiman yang tertata. Target

yang ditetapkan dalam menata pemukiman ini adalah seluas 219.89 Ha dan

dapat terealisasi seluas 220,05 Ha (atau 100,07%), namun capaian tersebut

apabila dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Demak secara

keseluruhan (89.743 Ha) masih sangat sedikit sekali.

4. “Pencemaran Status Mutu Air”.

Pada indikator ini, Pemerintah Kabupaten Demak melalui Kantor Lingkungan

Hidup sudah melakukan pengawasan pencemaran status mutu air terhadap 16

Page 126: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

150

titik sample, dan sampai akhir tahun 2015 semua titik tersebut sudah ter-sample

semuanya, yaitu :

a. Sungai Wulan Bagian Hulu, Kecamatan Dempet;

b. Sungai Wulan Bagian Tengah, Kecamatan Karanganyar;

c. Sungai Wulan Bagian Hilir, Kecamatan Mijen;

d. Sungai Jajar Bagian Hulu, Kecamatan Dempet;

e. Sungai Jajar Bagian Tengah, Kecamatan Demak;

f. Sungai Jajar Bagian Hilir, Kecamatan Bonang;

g. Sungai Babon Bagian Hulu, Kecamatan Mranggen;

h. Sungai Babon Bagian Hilir, Kecamatan Sayung;

i. Sungai Cabean Bagian Hulu, Kecamatan Karangawen;

j. Sungai Cabean Bagian Hilir, Kecamatan Karangtengah;

k. Sungai Setu Bagian Hulu, Kecamatan Karangawen;

l. Sungai Setu Bagian Hilir, Kecamatan Karangtengah;

m. Sungai Tuntang Bagian Hulu, Kecamatan Kebonagung;

n. Sungai Tuntang Bagian Hilir, Kecamatan Demak;

o. Sungai Sipon, Kecamatan Sayung; dan

p. Sungai Dolog, Kecamatan Sayung.

5. “Cakupan Penghijauan Wilayah Rawan Longsor dan Sumber Mata Air”

Indikator ini pada tahun 2015 mencapai 100%. Target yang ditetapkan pada

tahun 2015 sebanyak 275 batang yang direncanakan akan ditanam diwilayah

rawan longsor dan sumber mata air yang tersebar di Kabupaten Demak. Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Demak selama tahun 2015 yang lalu telah

melaksanakan beberapa Program / Kegiatan guna mendukung, meningkatkan

serta mempertahankan capaian indikator tersebut diatas, antara lain :

1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,

2. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam.

6. “Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL”

Dari 9 target terealisasi sebanyak 9 perusahaan yang mengajukan IPCL.

Adapun 9 perusahaan yang melaksanakan AMDAL, antara lain :

a. PT. Jawa Tengah Lahan Andalan;

b. PT. Rapi Trilogi Indonesia (UKL-UPL);

Page 127: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

151

c. PT. Chantique Inti Decor (UKL-UPL);

d. PT. Moeria Mulia (UKL-UPL);

e. PT. Bintoro Madani Sejahtera (UKL-UPL);

f. PT. Putra Taro Paloma (UKL-UPL);

g. PT. Danao Furniture Internasional (UKL-UPL);

h. PT. Mega Kerja Anugrah (UKL-UPL); serta

i. Ecoshape (UKL-UPL).

7. “Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk”

Dari target yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar 336,65 M³ dapat

terealisasi sebesar 357 M³. Indikator ini sebenarnya dapat dikatakan

pencapaiannya sudah memuaskan yaitu 108,79%.

Terjadinya peningkatan pada capaian indikator kinerja sasaran tersebut diatas,

selain disebabkan adanya perencanaan yang matang juga disebabkan karena :

a. Terjalinnya kerjasama yang baik antara masyarakat, pengelola lingkungan

hidup (Pusat, Provinsi dan Kabupaten) dan Instansi terkait dalam berbagai

program antara lain :

- Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;

- Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup;

- Perlindungan dan konservasi sumber daya alam;

- Rehabilitasi dan pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam;

- Peningkatan Kualitas dan Akses Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Hidup; serta

- Peningkatan Pengendalian Polusi.

b. Memberikan informasi lingkungan hidup berupa sosialisasi dan pelatihan

kepada masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan lingkungan hidup;

c. Tersedianya data yang valid tentang kondisi lingkungan yang “up to date”

sehingga mempunyai akurasi yang tinggi dalam perencanaan perlindungan

dan pengelolaan Lingkungan Hidup yang terintegrasi dengan seluruh

“stakeholder” yang berkepentingan dalam pelestarian Sumber Daya Alam.

Selain beberapa faktor pendukung keberhasilan pencapaian sasaran diatas,

juga terdapat beberapa faktor lain yang turut berkontribusi terhadap capaian

tersebut adalah :

Page 128: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

152

a. Banyaknya program-program penghijauan, terutama penghijauan

mangrove diwilayah pesisir dalam rangka mengantisipasi terjadinya abrasi /

longsor;

b. Adanya pengawasan terhadap dampak lingkungan yang cukup intensif;

serta

c. Cakupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang cukup luas untuk

melayani penanganan sampah.

8. “Penegakan Hukum Lingkungan”.

Hukum lingkungan dalam bidang ilmu hukum, merupakan salah satu bidang

ilmu hukum yang paling strategis karena hukum lingkungan mempunyai banyak

segi yaitu segi hukum administrasi, segi hukum pidana, dan segi hukum

perdata. Dengan demikian, tentu saja hukum lingkungan memiliki aspek yang

lebih kompleks. Sehingga untuk mendalami hukum lingkungan itu sangat

mustahil apabila dilakukan seorang diri, karena kaitannya yang sangat erat

dengan segi hukum yang lain yang mencakup pula hukum lingkungan di

dalamnya.

Kabupaten Demak dalam melaksanakan penegakan terhadap hukum

lingkungan terus dilakukan dengan berbagai cara. Sehingga capaian kinerja

untuk indikator “penegakan hukum lingkungan” ini mencapai 100% dari 5 target

yang ditetapkan akan dilakukan penegakan hukum lingkungan, namun dapat

terealisasi semuanya.

Kasus penegakan hukum yang dilakukan, yaitu :

a. Kasus Penggilingan Batu di Desa Bango Kecamatan Demak;

b. Kasus Peternakan Ayam di Desa Mulyorejo Kecamatan Demak;

Ada beberapa hal yang menyebabkan belum berhasilnya atau tidak tercapainya

sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, diantaranya adalah :

1. Komitmen terhadap lingkungan hidup merupakan isu global, yang harus

diantisipasi dan ditindak lanjuti secara bersama;

2. Kesadaran lingkungan hidup yang telah tumbuh, harus diikuti dengan

konsistensi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang baik;

Page 129: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

153

3. Hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, dapat

diterjemahkan dalam program pengelolaan lingkungan hidup yang

terintegrasi;

4. Prinsip “Pencemar Membayar”, dapat ditindak lanjuti dengan peraturan

dan prosedur tetap yang lengkap;

5. Peningkatan anggaran pengelolaan lingkungan hidup dapat

dikonsolidasikan dengan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup

terpadu antar sektor / lintas sektor;

6. Meningkatkan pendidik sumber daya manusia yang peduli lingkungan,

untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan;

7. Penegakan dan pentaatan peraturan perundang-undangan, dapat

dilakukan secara konsisten;

8. Komitmen kepemimpinan terhadap pengelolan lingkungan hidup,

merupakan awal kebijakan yang baik dan berkelanjutan; serta

9. Prinsip dan asas pengelolaan lingkungan hidup dapat diimplementasikan

dalam program dan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup, serta terukur

keberhasilannya.

Beberapa masalah lain yang juga dihadapi dalam pengelolaan lingkungan

hidup yang baik, diantaranya :

a. Adanya kecenderungan peningkatan tingkat pencemaran lingkungan hidup;

b. Degradasi ekosistem dan lingkungan;

c. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan;

d. Adanya keterbatasan data dan informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan;

e. Terjadinya stagnasi dalam penanganan sampah secara baik dan

berwawasan lingkungan;

f. Pengelolaan sampah belum dilaksanakan secara efektif, efisien, bahkan

bernilai ekonomis;

g. Kecenderungan menyempitnya lahan ruang hijau terbuka.

Strategi yang akan dilakukan pada tahun mendatang agar capaian kinerja

sasaran optimal, yaitu :

Page 130: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

154

1. Pengelolaan lingkungan alam dengan penekanan pengendalian kerusakan

dan pencemaran lingkungan;

2. Pengelolaan lingkungan buatan dengan penekanan pada pengendalian

kegiatan yang berakibat perusakan dan pencemaran lingkungan;

3. Pengelolaan lingkungan sosial, dengan penekanan pada kapasitas

kelembagaan, sumberdaya manusia, peran pengusaha dan peran

masyarakat;

4. Penegakan hukum lingkungan agar masyarakat mematuhi peraturan

lingkungan yang berlaku;

5. Perbaikan manajemen dan sistem informasi lingkungan hidup;

6. Memberikan informasi, sosialisasi dan bimbingan teknis kepada

masyarakat;

7. Memberikan pembinaan dan pengawasan secara kontinyu kepada

masyarakat;

8. Lebih mengoptimalkan koordinasi dengan instansi-instansi lain; serta

9. Meningkatkan koordinasi dan integrasi kepada seluruh “stakeholder” untuk

pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Demak yang berkelanjutan yaitu

pembanguan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan Hidup.

9. “Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih”

Indikator ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 322,98%

menjadi 315,12%, yang berasal dari perbandingan antara realisasi sebesar

178.544 Rumah Tangga yang sudah mendapatkan akses air minum dari target

sebesar 56.664 rumah tangga.

Tujuan 23 : Meningkatnya dukungan rencana percepatan dan perluasan

pembangunan infrastruktur sosial ekonomi terhadap rencana

pembangunan daerah

Sasaran utama yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan 23 adalah:

- Meningkatnya dukungan rencana kerjasama pembangunan antar daerah, antara

daerah dengan swasta / lembaga;

- Meningkatnya dukungan rencana percepatan dan perluasan pembangunan

infrastruktur perkotaan; dan

Page 131: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

155

- Meningkatnya dukungan rencana pembangunan prasarana wilayah dan

sumberdaya alam.

Sasaran 23.1 : Meningkatnya dukungan rencana kerjasama pembangunan

antar daerah, antara daerah dengan swasta / lembaga

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 23.1 indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No. Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capain %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Tingkat ketersediaan dokumen kerjasama pembangunan daerah (%)

123,52% 100% 78,57% 78,57% 100%

Rata-rata Capaian sasaran 123,52% 100% 100%

Sumber : LKjIP BAPPEDA Kabupaten Demak Tahun 2015

Indikator kinerja sasaran 23.1 ini adalah “tingkat ketersediaan dokumen

kerjasama pembangunan daerah”, dimana tingkat pencapaiannya adalah 100%.

Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Demak antara lain :

1. Pada tanggal 29 Maret 2011, Pemerintah Kabupaten Demak telah melakukan

kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota

Salatiga, Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan (KEDUNGSEPUR), yang

tertuang dalam Nota Kesepakatan Bersama dibidang Pemerintahan,

Pembangunan dan Kemasyarakatan diwilayah KEDUNGSEPUR Nomor

130/07/2011.

. Sedangkan tujuannya adalah untuk mensinergikan penyelenggaraan

pemerintahan, program-program pembangunan dan kemasyarakatan diwilayah

Kedungsepur.

Ruang lingkup dalam Kesekapatan Bersama antar Pemerintah diwilayah

KEDUNGSEPUR ini meliputi :Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum,

Perumahan Rakyat, Penataan Ruang, Perencanaan Pembangunan,

Perhubungan, Lingkungan Hidup, Pertanahan, Kependudukan dan Catatan

Sipil, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana

Page 132: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

156

dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM,

Penanaman Modal, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga, Kesatuan

Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa /

Kelurahan, Statistik, Kearsipan, Komunikasi dan Informatika, Perpustakaan,

Pertaniah, Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Pariwisata, Kelautan

dan Perikanan, Perdagangan, Industri, Ketransmigrasian; dan Bidang-bidang

lain yang disepakati bersama.

2. Selain kerjasama antar daerah yang telah dilakukan, Pemerintah Kabupaten

Demak juga melakukan kerjasama dengan lembaga dalam hal ini adalah

Perguruan Tinggi. Terlaksananya pemberdayaan masyarakat melalui

kerjasama Pemerintah Kabupaten Demak dengan lembaga perguruan tinggi

berupa penyelenggaraan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Kerja

Lapangan (PKL). Selama tahun 2015,kerjasama Pemerintah Kabupaten Demak

dengan lembaga perguruan tinggi dengan progam KKN.

Faktor-faktor yang mewujudkan keberhasilan :

a. Adanya koordinasi persiapan pelaksanaan KKN yang membahas sinergitas

program kegiatan yang difasilitasi oleh BAPPEDA Kabupaten Demak

bersama lembaga perguruan tinggi yang akan melaksanakan KKN serta

SKPD, Kecamatan/Desa/Kelurahan agar program-program yang nantinya

akan dilaksanakan selama KKN sesuai dengan kebutuhan Pemerintah

Daerah dan masyarakat;

b. Adanya dukungan peran serta dan partisipasi dari segenap warga

masyarakat dan perangkat desa lokasi KKN guna meningkatkan program

pemberdayaan masyarakat;

c. Adanya kreatifitas dan inovasi dari mahasiswa peserta KKN untuk

mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan;

d. Adanya monitoring dan evaluasi yang dilakukan untuk memantau tingkat

kemajuan selama pelaksanaan KKN.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan :

Page 133: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

157

a. Input program kegiatan yang dirumuskan dalam rapat koordinasi persiapan

pelaksanaan KKN sebagai sinergitas program belum bisa dilaksanakan

secara maksimal;

b. Program kegiatan KKN tidak berkelanjutan, sehingga hasil yang dicapai tidak

sesuai yang diinginkan;

c. Kurangnya peran serta dan partisipasi dari perangkat desa dan warga

masyarakat sehingga pelaksanaan KKN tidak berjalan sesuai yang

diharapkan;

d. Mahasiswa peserta KKN kurang fokus dalam mengikuti KKN sehingga

hasilnya kurang maksimal.

Langkah-langkah antisipatif untuk tahun yang akan datang :

a. Peningkatan kualitaskerjasama antara Pemerintah Kabupaten Demak

dengan lembaga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang akan

melaksanakan KKN maupun kegiatan-kegiatan praktek keahlian maupun

penelitian di wilayah Kabupaten Demak;

b. Penguatan kapasitas Pemerintah Kabupaten Demak melalui SKPD terkait di

bawah koordinasi BAPPEDA dalam kegiatan pendampingan pemberdayaan

masyarakat;

c. Program yang telah dilaksanakan selama kegiatan KKN perlu pendampingan

yang berkelanjutan.

Sasaran 23.2 : Meningkatnya Dukungan Rencana Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Infrastruktur Perkotaan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 23.2 indikator kinerja, target,

dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian (%)

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1

Tingkat ketersediaan dokumen rencana pembangunan perkotaan

100%

86,45%

81,25

81,25

100%

Page 134: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

158

2. Tingkat ketersedian dokumen rencana pembangunan prasarana wilayah dan sumber daya alam

100% 100% 85.71 85.71 100%

Rata-rata Capaian sasaran

100%

86,45%

100%

Sumber: LKjIP BAPPEDA Kabupaten Demak Tahun 2015

Kabupaten Demak telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tahun 2011-2031.

Adanya regulasi berupa rencana tata ruang wilayah tersebut dapat membuka

kesempatan berinvestasi di Kabupaten Demak karena tata ruang merupakan soft

infrastructure bagi investasi. Walaupun demikian RTRW Kabupaten Demak

memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan sebagai pengendalian

pembangunan.

Pencapaian indikator tersebut diatas, yaitu :

Pada tahun 2011 telah ditetapkan Perda RTRW, sehingga capaian indikatornya

adalah :

%100%1001

1x

Selanjutnya adalah akumulasi pencapaian penyusunan RDTR selama

beberapa tahun terakhir yang terdiri dari 9 Draf RDTR adalah :

%28,64%10014

9x

Sehingga diperoleh capaian indikator “Ketersediaan Dokumen Rencana

Pembangunan Perkotaan” yaitu :

%25,81%1002

10028,64

x

Dokumen lain yang dapat mewakili kinerja Pemerintah Kabupaten Demak

dalam menyediakan dokumen Rencana Pembangunan Perkotaan lainnya antara

lain :

a. Dokumen Detail Engeenering Design (DED) Gelanggang Olah Raga Kabupaten

Demak;

b. Dokumen Penataan Alun-alun Kota Demak;

c. Dokumen Penataan Pedagang Kaki Lima sepanjang Kracaan Kalijajar;

Page 135: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

159

d. Dokumen Action Plan Penyelesiaan Permasalahan Transportasi Perkotaan;

serta

e. Dokumen Rencana Pengembangan Koridor Arteri Primer.

Tujuan 24 : Terwujudnya kawasan pedesaan yang mandiri, berwawasan

lingkungan, selaras, serasi, dan bersinergi dengan kawasan-

kawasan lain

Sasaran 24.1 : Meningkatnya percepatan pertumbuhan desa, kelembagaan

serta partisipasi masyarakat desa

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 24.1, indikator kinerja,

target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut:

No Indikator Kerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian %

1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) 100 100.95

110 110

100

2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK(%) 103.37

103.28

11.29 11.32

100,3

3 LPM Berprestasi 100 100.00 14 14 100

4 PKK Aktif 100 100.00 100 100 100

5 Posyandu Aktif 100 104.17 98 104 106

6 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat 108 100.00

14 17,5

125

7 Pemeliharaan pasca Program pemberdayaan masyarakat 105 100.00

30 30

100

Rata-rata Capaia sasaran 97,19 101.20 111,6

Sumber LKjIP Bapermas KB Kab. Demak Tahun 2015

Page 136: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

160

Grafik .24.1.

Capaian Program Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun 2013 -2015

Sebagaimana tabel di atas terlihat, bahwa secara umum capaian kinerja sasaran

24.1 telah memenuhi target yang ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, semua Indikator

telah mencapai 100 %. Pada tahun 2015, indikator kinerja rata-rata jumlah

kelompok binaan PKK mengalami penurunan sebesar 3,28%.

Adapun kendala dan hambatan yang dihadapi untuk 7 indikator kinerja

tersebut adalah:

1. Kurangnya narasumber ketrampilan, ada beberapa jenis ketrampilan yang

diminati kaum perempuan tidak terealisasi, karena kurang tersedia narasumber

yang bisa menjangkau sasaran.

2. Kesadaran dan partisipasi masyarakat masih kurang untuk mengikuti program

pemberdayaan masyarakat.

3. Masyarakat masih kurang mampu mengidentifikasi atau menemukan dan

memahami kebutuhan dirinya serta belum mampu mengaktualisasikan

berbagai potensi yang ada.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2013

2014

2015

Page 137: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

161

Faktor-faktor yang mendukung Keberhasilan program Ketenagakerjaan adalah :

1. .Adanya dana APBD sesuai dengan rencana kegiatan program,

2. Adanya kesadaran sebagian dari masyarakat tentang pemberdayaan,

3. Adanaya masyarakat yang telah mampu mengidentifikasi dan memahami

tentang kebutuhan dirinya.

Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala dan

meningkatkan pencapaian indikator kinerja Ketenagakerjaan ini pada masa yang

akan datang adalah :

1. Melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat dan lembaga-

lembaga social masyarakat, sehingga mereka mau berpartisipasi.

2. Mengadakan koordinasi dengan dinas instansi terkait, LSM, dan lembaga -

lembaga sosial di desa.

3. Agar sasaran program tepat, dilakukan identifikasi kebutuhan masyarakat,

antara lain melalui forum diskusi, musyawarah, atau penyebaran kuesioner.

Tujuan 25 : Meningkatkan penataan ruang wilayah dan pengembangan

kawasan strategis

Sasaran 25.1 : Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfataan ruang serta pengembangan

kawasan strategis

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran 25.1, indikator kinerja,

target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Ketaatan terhadap RTRW

100,00 100,00 15,63 15 95,97

2 Luas wilayah produktif

100,00 88,38 100 100 100,00

3 Luas wilayah industri

100,00 58.82. 0,35 0,35 100,00

Page 138: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

162

No Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Capaian %

Capaian %

Target Realisasi Capaian

%

4 Luas wilayah kebanjiran

0,03 32.77 0,21 0,21 100,00

5 Luas wilayah kekeringan

0,04 0,00 0,07 0,07 100,00

6 Luas wilayah perkotaan

173,01 210,05 14,64 14,64 100,00

7 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB

100,00 93,02 0,0224 0,0194 86,61

8 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan

100,00 100,00 1,054 7,350 143,40

Rata-rata Capaian Sasaran

84.87 79,31 103.25

Sumber: Bappeda Tahun 2015

Capaian kinerja 25.1 Capaian tahun 2015 naik dibandingkan dengan tahun

2014 yaitu sebesar 30,69 %. Beberapa faktor yang mendukung capaian kinerja

tersebut, yaitu: ketaatan masyarakat terhadap RTRW, pengendalian terhadap

pemanfaatan lahan produktif, pemanfaatan lahan industri yang optimal akibat

tingginya minat investasi industri/usaha di Kabupaten Demak, serta

berkembangnya wilayah perkotaan yang ditandai dengan semakin meningkatnya

penyediaan sarana prasarana perkotaan.. Sedang hambatan yang dihadapi adalah

terjadinya iklim yang ekstrim pada musim penghujan yang mengakibatkan

terjadinya bencana banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Demak; demikian pula

pada musim kemarau yang relatif lebih panjang mengakibatkan terjadinya

kekeringan di beberapa wilayah di Kabupaten Demak,

Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan langkah-langkah:

1) Perumusan strategi dan kebijakan Program Penanggulangan

Bencana, termasuk perencanaan dan penganggarannya;

2) Peningkatan komitmen untuk pelaksanaan dan pengalokasian

anggaran penanggulangan bencana di daerah;

3) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah dalam

upaya penanggulangan bencana, melalui: (i) sosialisasi pengurangan risiko

Page 139: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

163

bencana, (ii) penguatan kelembagaan penanggulangan bencana yang didukung

dengan peralatan dan logistik kebencanaan yang memadai terutama di

kawasan rawan bencana tinggi, (iii) penyusunan rencana kontinjensi dalam

menghadapi bencana, serta (iv) simulasi dan gladi penanggulangan bencana

yang dilengkapi dengan protap yang jelas dalam menghadapi bencana;

4) Penyediaan infrastruktur kesiapsiagaan, sistem peringatan dini dalam rangka

meningkatkan antisipasi ancaman bencana alam, yang didukung

dengan peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat.

5) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana

dan pengurangan risiko bencana

6) Pemulihan wilayah pasca bencana dengan memperhatikan aspek pengurangan

risiko bencana dan mitigasi bencana (build back better) serta meningkatkan

daya lenting masyarakat (community resilient) di wilayah pasca bencana

melalui penguatan perekonomian dan

pemulihanmatapencaharian(livelihood)masyarakatyang

terkenadampakbencana.

Tujuan 26 : Meningkatkan Kehidupan Demokrasi dan Supremasi Hukum

Dalam RPJMD Kabupaten Demak tahun 2011 – 2016 disebutkan bahwa

demokrasi kita akan terkonsolidasi apabila mendapat legitimasi yang luas dan kuat

dari masyarakat sehingga sangat kecil kemungkinan terjadi upaya yang bersifat

konstruktif dan disintegratif. Adanya legitimasi dari masyarakat dalam hal ini adalah

penerimaan dari masyarakat terhadap kebijakan yang ditempuh dan diambil

pemerintah menjadi kunci penting demi terwujudnya peningkatan kehidupan

demokrasi. Untuk itu secara jelas kebijakan umum yang terkait hal kehidupan

demokrasi adalah peningkatan kehidupan demokrasi dan supremasi hukum.

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan

sasaran sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya. Sasaran dari tujuan di

atas adalah sebagai berikut :

Page 140: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

164

Sasaran 26.1 : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu

Di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 1 Tahun 2012 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak

Tahun 2011 – 2016, untuk tahun 2015 sebenarnya hanya ada dua indikator yaitu :

1. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP;

2. Kegiatan pembinaan politik daerah.

Sedangkan untuk indikator ketiga yaitu tingkat partisipasi masyarakat dalam

pemilihan untuk targetnya adalah NIHIL. Hal ini disebabkan karena Kabupaten

Demak baru akan melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada tahun

2016.

Sesuai dengan amanat UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota bahwa bagi daerah yang kepala daerahnya berakhir

pada tahun 2015 serta Januari sampai dengan Juni 2016 akan digelar Pilkada

serentak pada Desember 2015. Sebagaimana diketahui bersama bahwa masa

akhir jabatan Bupati Demak sendiri akan berakhir pada tanggal 3 Mei 2016,

sehingga dengan berpedoman pada UU tersebut maka Kabupaten Demak

termasuk salah satu Kabupaten yang harus melaksanakan Pilkada serentak tahun

2015.

Berdasarkan Keputusan Ketua KPU, Pilkada serentak tahun 2015

dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015. Oleh karena itu, untuk target kinerja

atas sasaran tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan (%) yang di RPJMD

adalah NIHIL atau tidak ada pemilihan, maka targetnya diisi 80 % (angka ini

merupakan target indikator yang sama di tahun 2016). Sedangkan pada tahun 2016

tidak akan ada pemilihan umum lagi, sehingga untuk tahun 2016 target atas

indikator ini adalah Nihil atau tidak ada pemilihan.

NO INDIKATOR

% CAPAIAN

2013

% CAPAIAN

2014

2015

TARGET REALISASI CAPAIAN

%

1 2 3 4 5 6 7

1

Kegiatan pembinaan

terhadap LSM, Ormas

dan OKP

100

100

35

26

74,29

Page 141: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

165

2

3

4

5

Kegiatan pembinaan

politik daerah

Tingkat partisipasi

masyarakat dalam

pemilihan (%)

Jumlah pemilih yang

menggunakan hak pilih

Jumlah DPT

100

56,15

376.883

839.022

100

97,51

Pileg

647.002

Pilpres

597.302

Pileg

829.368

Pilpres 838.514

34

80

583.687

862.181

38

67,70

583.687

862.181

89,47

84,63

Rata rata capaian sasaran 85,38 99,17 82,80

Sumber data : Kantor Kesbangpolinmas

Sebagaimana tertera dalam tabel di atas, untuk capaian kinerja sasaran 26.1

yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilu adalah 82,80 %. Tabel

tersebut disajikan dalam bentuk diagram di bawah ini

Sebagaimana tertera dalam tabel di atas, pencapaian kinerga sasaran

meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu mengalami penurunan

dibanding dengan tahun 2014. Dimana terdapat selisih sebesar 16,37. Penurunan

capaian indikator antara lain disebabkan :

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Kegiatan pembinaanOrmas

Kegiatan pembinaanpolitik daerah

Tingkat partisipasimasyarakat dalam

Pemilu

74,29%

89,47% 84,63%

Sasaran 26.1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu Tahun 2015

Page 142: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

166

- Adanya regulasi dari Pemerintah Pusat yang berakibat langsung terhadap

keberadaan Ormas dan Parpol di daerah. Dalam hal ini adalah kemunculan

UU Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan yang

menyebabkan berkurangnya jumlah Ormas di Kabupaten Demak akibat tidak

melakukan perpanjangan Surat Keterangan Terdaftar dan atau tidak

memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan UU Nomor 8 Tahun 2012

tentang Pemilu yang menyebabkan turunnya jumlah Partai Politik peserta

Pemilu (dari 38 Parpol pada tahun 2009 menjadi 12 Parpol pada tahun

2014);

- Adanya target kinerja yang berada di luar kewenangan langsung Pemerintah

Kabupaten Demak, yaitu persentase partisipasi masyarakat dalam Pemilu, di

mana tingkat capaian atas indikator ini tidak hanya dipengaruhi oleh satu

atau dua faktor saja melainkan melibatkan beberapa faktor baik internal

maupun eksternal.

Tidak tercapainya target partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati tahun 2015 tidak bisa dipandang serta merta. Memang apabila

berbicara mengenai peran sosialisasi dan pendidikan politik adalah tanggung jawab

bersama penyelenggara Pemilu, namun peran dalam jangka waktu yang relatif

sempit tidak akan mampu menyentuh masyarakat secara keseluruhan. Peran yang

massif terhadap pendidikan politik sesungguhnya ada di tangan Partai Politik yang

secara normatif merupakan lembaga yang mempunyai kewajiban memberikan

pendidikan politik pada masyarakat serta tentunya Pemerintah dalam hal ini adalah

Kantor Kesbangpolinmas secara konsisten melakukan pendidikan politik dengan

salah satu sasaran utama yaitu Parpol.

Bertolak dari hasil kenyataan masih belum tercapainya target partisipasi

politik masyarakat dalam Pemilu tersebut maka Kantor Kesbangpolinmas secara

konsisten melaksanakan program pendidikan politik dari tahun ke tahun. Bentuk

kegiatan yang dilaksanakan saat ini adalah penyuluhan, sosialisasi, diskusi dan

bimbingan teknis dengan sasaran Parpol, LSM, Ormas, Yayasan, Aparatur

Pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan masyarakat umum dalam hal ini

adalah generasi muda.

Capaian kinerja persentase partisipasi masyarakat dalam Pemilu masih di

bawah target yang telah ditetapkan dan apabila dibandingkan dengan partisipasi

masyarakat Jawa Tengah dalam Pilkada serentak di Provinsi Jawa Tengah,

Page 143: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

167

Kabupaten Demak menduduki peringkat ke 11 dari 21 kabupaten/kota yang

melaksanakan Pilkada tanggal 9 Desember 2015.

Realisasi sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran strategis

meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu adalah sebesar Rp. Rp.

332.775.000,- atau sebesar 90,92 % dari total pagu sebsar Rp. 366.000.000,-.

Capaian kinerja sasaran ini didukung oleh pelaksanaan Program Pendidikan Politik

Masyarakat yang dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpolinmas.

Sasaran 26.2 : Meningkatnya peran dan fungsi partai politik dalam Pemilu

NO INDIKATOR CAPAIAN

2013

CAPAIAN

2014

2014

TARGET REALISASI CAPAIAN %

1 2 3 4 5 6 7

1

Jumlah parpol yang mendapat kursi di DPRD per jumlah Parpol peserta Pemilu

100

174,99

42,86

75

174,99

Jumlah Parpol yang mendapat kursi di DPRD

100 60 15 9 60

Jumlah Parpol peserta pemilu

100 31,58 38 12 31,58

Rata rata capaian sasaran

100 88,86 88,86

Sumber data : Kantor Kesbangpolinmas

Capaian kinerja sasaran 26.2 adalah 88,86 %. Capain tahun 2015 ini sama

dengan capaian tahun 2014, di mana terdapat selisih / penurunan sebesar 11,14.

Penurunan capaian ini sangat berkorelasi erat dengan kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah pusat.

Jumlah partai politik peserta pemilu tahun 2014 mengalami perubahan

(penurunan) yang sangat signifikan dibanding pemilu 2009 yaitu 38 Parpol pada

pemilu 2009 menjadi 12 Parpol pada pemilu 2014. Hal ini disebabkan karena

adanya beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh Parpol sebagaimana

tersebut dalam UU Nomor 8 Tahu 2012 tentang Pemilu. Antara lain: memiliki

kepengurusan di 100% di tingkat provinsi, 75 % jumlah kabupaten/kota, 50 %

jumlah kecamatan, dan 30% keterwakilan perempuan di semua tingkatan.

Page 144: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

168

Disamping itu, ada ketentuan parpol harus menunjukkan 1.000 anggota yang

dibuktikan dengan kartu tanda anggota (KTA), memiliki kantor tetap, nomor

rekening atas nama parpol, serta nama dan tanda gambar parpol. Selain itu semua

parpol, tanpa kecuali, diwajibkan lolos proses verifikasi. Dengan demikian, tidak ada

lagi perlakuan berbeda antara partai parlemen dan non-parlemen.

Dengan adanya persyaratan tersebut, dari 34 parpol yang diverifikasi

faktual, sebagian besar, yakni sebanyak 24 parpol dinyatakan tidak memenuhi

syarat sebagai peserta Pemilu 2014. Sedangkan 12 parpol lainnya dinyatakan lulus

dan siap berkompetisi dalam ajang pesta demokrasi yang digelar pada 9 April 2014.

Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 165/KPTS/KPU/2013 tentang Penetapan

Partai Politik Peserta Pemilu 2014, jumlah peserta Pemilu Legislatif sebanyak 15

partai politik (12 parpol nasional dan 3 parpol lokal yang hanya mengkuti di Aceh).

Realisasi sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran strategis

meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu adalah sebesar Rp. Rp.

332.775.000,- atau sebesar 90,92 % dari total pagu sebsar Rp. 366.000.000,-.

Capaian kinerja sasaran ini didukung oleh Program Pendidikan Politik Masyarakat

yang dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpolinmas.

B. REALISASI ANGGARAN

Pengelolaan keuangan daerah yang dicerminkan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana tahunan

Pemerintah Daerah yang menggambarkan semua hak dan kewajiban daerah

dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai

dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan

dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

APBD juga merupakan instrumen dalam rangka mewujudkan pelayanan dan

peningkatan kesejahteraan untuk tercapainya tujuan bernegara.

a. Target Pendapatan

URAIAN TARGET REALISASI

Pendapatan Asli Daerah

228,921,313,000.00

254,324,487,512.00

Pajak Daerah

72,527,000,000.00

79,445,205,391.00

Retribusi Daerah 18,816,032,000.00 18,178,537,145.00

Page 145: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

169

Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan

10,026,549,000.00 10,055,105,488.00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

127,551,732,000.00 146,645,639,488.00

Dana Perimbangan 992,971,961,000.00 975,938,125,922.00

Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak

54,070,946,000.00 42,836,070,922.00

Dana Alokasi Umum 833,041,455,000.00 833,041,455,000.00

Dana Alokasi Khusus 105,859,560,000.00 100,060,600,000.00

Lain-lain Pendapatan yang sah 564,334,345,000.00 556,725,043,318.00

Dana Hibah 7,464,851,000.00 7,293,594,300.00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

131,924,455,000.00 124,507,541,475.00

Dana Penyesuaian dan otonomi khusus

294,046,721,000.00 294,046,721,000.00

Bantuan Keuangan dan Propinsi 130,898,318,000.00 30,803,642,027.00

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

73.544.516,00

Total Pendapatan 1,786,227,619,000.00 1,786,987,656,752.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten

Demak pada tahun 2015 sebesar Rp.1.786.987.656.752,00 (100,04%)

meningkat dibandingkan tahun 2014 adalah sebesar

Rp.1.637.948.630.415,00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah

sebesar Rp.254.324.487.512,00 (tercapai 111,10 %), Dana Perimbangan

sebesar Rp.975.938.125.922,00 (tercapai 98,28 %), Bagi Hasil Pajak

Propinsi sebesar Rp.124.507.541.475,00 (tercapai 94,38%), Bantuan

keuangan dari pemerintah Provinsi (Ban Gub) sebesar

Rp.130.803.642.027,00 (99,93%), Dana Penyesuaian sebesar

Rp.294.046.721.000,00 (tercapai 100,00 %), Pendapatan hibah sebesar

Rp.7.293.594.300,00 (97,71%). Lain- lain pendapatan yang sah sebesar

Rp.73.544.516,00.

Capaian pendapatan selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Page 146: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

170

Sumber : LAKjIP DPKKD, 2015

Pendapatan yang terus mengalami peningkatan tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya meningkatnya capaian PADS dengan adanya

pendaerahan PBB P2 , Dana Perimbangan dan dana bagi hasil pajak dari

provinsi Jawa Tengah serta Bantuan Keuangan. Meningkatnya pendapatan

terutama PADS antara lain dipengaruhi terwujudnya kebijakan dalam

bidang pendapatan yaitu:

1. intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah;

2. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan BUMD/Perusahaan

Daerah;

3. Perbaikan sistem dan prosedur pemungutan pajak dan retribusi;

4. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan perizinan investasi

5. Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia aparatur pengelola

pendapatan;

6. Pengembangan fasilitas, sarana dan prasarana untuk meningkatkan

investasi dan sumber-sumber pendapatan baru;

7. Peningkatan koordinasi antar SKPD Pengelola Pendapatan Daerah;

8. Evaluasi, revisi, dan reformulasi berbagai regulasi kebijakan daerah yang

berpotensi menghambat efisiensi dan efektivitas sumber-sumber

pendapatan daerah.

1.132.135.924.724,00

1.209.429.293.442,87

1.398.722.359.197,15

1.637.948.630.415,00

1.786.987.656.752,00

2011 2012 2013 2014 2015

Page 147: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

171

b. Pelaksanaan APBD Tahun 2015

URAIAN

2015 2014

TARGET REALISASI % REALISASI

BELANJA 1,998,419,447,310 1,791,583,338,768 89.65 1,560,956,571,429

BELANJA TIDAK LANGSUNG 1,024,136,523,310 906,655,928,479 88.53 747,098,908,116

Belanja Pegawai 821,585,973,310 715,179,133,065 87.05 681,075,486,554

Belanja Bunga

Belanja Hibah 30,608,511,000 25,284,676,808 82.61 4,857,320,000

Belanja Bantuan Sosial 4,022,000,000 3,772,420,000 93.79 2,791,075,000

Belanja Bagi hasil kepada Propinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa 9,154,274,000 8,048,453,997 87.92 223,996,600

Belanja Bantuan keuangan kepada Propinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa 156,765,765,000 154,206,284,609 98.37 58,014,720,669

Belanja tidak terduga 2,000,000,000 164,960,000 8.25 136,309,293

BELANJA LANGSUNG 974,282,924,000 884,927,410,289 90.83 813,857,663,313

Belanja Pegawai 81,036,897,000 78,791,979,891 97.23 61,391,192,372

Belanja Barang dan Jasa 301,598,838,000 256,360,683,950 85.00 212,112,472,062

Belanja Modal 591,647,189,000 549,774,746,448 92.92 540,353,998,879

Total Belanja………… 1,998,419,447,310 1,791,583,338,768 89.65 1,560,956,571,429

Berdasarkan tabel diatas, realisasi belanja Pemerintah Kabupaten Demak

pada Tahun 2015 sebesar (89,65%) yang terdiri dari belanja tidak langsung

sebesar Rp.906.655.928.479,00 (88,53%) dan belanja langsung

Rp.884.927.410.289,00 (90,83%). Sedangkan realisasi Belanja Pemerintah

Kabupaten Demak pada Tahun 2014 sebesar Rp.1.560.956.571.429,00.

Prosentase capaian belanja Tahun 2015 sebesar 89,65 % mengalami

penurunan dibandingkan Tahun 2014 dengan realisasi sebesar 89,71%.

Hal tersebut diantaranya disebabkan untuk pemberian hibah baik yang

berupa uang maupun barang, penerima hibah harus berbadan hukum

Indonesia.

Adapun realisasi belanja dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada

diagram dibawah ini :

Page 148: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

172

Sumber : DPKKD, 2015

Tabel Realisasi Anggaran

KOREK URAIAN ANGGARAN REALISASI %

1. URUSAN WAJIB 881,102,252,527.00 806,124,641,586.00 91.49%

1.01. PENDIDIKAN 131,053,093,327.00 96,249,632,988.00 73.44%

1.02. KESEHATAN 170,631,616,360.00 149,436,049,829.00 87.58%

1.03. PEKERJAAN UMUM 434,721,167,000.00 428,765,128,043.00 98.63%

1.04. PERUMAHAN 2,419,348,000.00 2,419,070,000.00 99.99%

1.05. PENATAAN RUANG 2,089,440,000.00 2,074,756,448.00 99.30%

1.06. PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

4,268,488,500.00 3,915,816,330.00 91.74%

1.07. PERHUBUNGAN 6,302,912,000.00 5,995,788,466.00 95.13%

1.08. LINGKUNGAN HIDUP 23,603,973,000.00 18,645,740,330.00 78.99%

1.09. PERTANAHAN 150,000,000.00 139,316,900.00 92.88%

1.10. KEPENDUDUKAN DAN

CATATAN SIPIL

2,824,103,000.00 2,755,051,169.00 97.55%

1.11. PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK

1,037,914,000.00 1,029,021,139.00 99.14%

1.12. KELUARGA

BERENCANA DAN

KELUARGA SEJAHTERA

2,405,020,950.00 2,399,445,450.00 99.77%

1.13. SOSIAL 2,761,164,000.00 2,748,096,519.00 99.53%

1.14. TENAGA KERJA 5,739,634,000.00 5,684,296,768.00 99.04%

1.15. KOPERASI DAN USAHA

KECIL MENENGAH

2,765,589,500.00 2,665,086,324.00 96.37%

1.16. PENANAMAN MODAL 956,500,000.00 953,717,096.00 99.71%

1.17. KEBUDAYAAN 1,837,624,000.00 1,742,267,378.00 94.81%

1.18. KEPEMUDAAN DAN

OLAHRAGA

3,299,250,000.00 2,921,032,000.00 88.54%

2011 2012 2013 2014 2015

1.086.724.995.437,00

1.208.566.951.943,02

1.338.417.925.609,00

1.560.956.571.429,00

1.791.583.338.768,00

Page 149: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Demak

KjIP Kabupaten Demak 2015

173

1.19. KESATUAN BANGSA

DAN POLITIK DALAM

NEGERI

10,730,712,300.00 10,034,479,736.00 93.51%

1.20. OTONOMI DAERAH,

PEMERINTAHAN

UMUM, ADMINISTRASI

KEUANGAN DAERAH,

PERANGKAT DAERAH,

KEPEGAWAIAN DAN

PERSANDIAN

56,418,988,250.00 51,132,721,830.00 90.63%

1.21. KETAHANAN PANGAN 3,254,565,000.00 3,210,289,650.00 98.64%

1.22. PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DESA

5,854,170,340.00 5,781,186,046.00 98.75%

1.23. STATISTIK 573,000,000.00 552,102,500.00 96.35%

1.24. KEARSIPAN 1,714,282,000.00 1,366,274,046.00 79.70%

1.25. KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

3,125,697,000.00 2,945,369,101.00 94.23%

1.26. PERPUSTAKAAN 564,000,000.00 562,905,500.00 99.81%

2. URUSAN PILIHAN 93,180,671,473.00 78,802,768,703.00 84.57%

2.01. PERTANIAN 41,705,425,640.00 31,225,827,591.00 74.87%

2.02. KEHUTANAN 1,744,079,918.00 1,605,331,137.00 92.04%

2.03. ENERGI DAN SUMBER

DAYA MINERAL

19,982,537,000.00 18,712,311,119.00 93.64%

2.04. PARIWISATA 1,638,730,000.00 1,508,459,957.00 92.05%

2.05. KELAUTAN DAN

PERIKANAN

12,367,630,000.00 10,761,647,287.00 87.01%

2.06. PERDAGANGAN 13,047,663,915.00 12,443,537,791.00 95.37%

2.07. PERINDUSTRIAN 2,569,605,000.00 2,429,803,821.00 94.56%

2.08. TRANSMIGRASI 125,000,000.00 115,850,000.00 92.68%

JUMLAH 974,282,924,000.00 884,927,410,289.00 90.83%

Sumber : DPKKD, 2015