BAB III

4
BAB III SIMPULAN Pestisida merupakan zat kimia atau campuran zat yang diperuntukan untuk mencegah, membunuh, mengusir, dan mengurangi berbagai hama. Ada 3 golongan besar pestisida berdasarkan susunan kimianya atau bahan aktifnya yaitu organoklorin, organofosfat dan karbamat. Ketiga golongan pestisida ini sering menimbulkan keracunan pestisida. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam keracunan pestisida antara lain suhu lingkungan, arah kecepatan angin daya racu dan konsentrasi pestisida, lama paparan, masa kerja menyemprot, tinggi tanaman yang disemprot, kebiasaan memeakai alat pelindung diri jenis dan frekuensi menyemprot pestisida. Selain itu, umur petani, jenis kelamin, status gizi, kadar hemoglobin dan keadaan kesehatan. Pestisida memiliki dampak terhadap lingkungan, kesehatan manusia dan dari segi sosialekonomi. Dalam hal keselamatan kerja, dampak dari keracunan pestisida Dalam manajemen penggunaan pestisida hal yang perlu menjadi perhatian meliputi aspek penggunaan pestisida (dosis, konsentrasi, dan volume semprot yang tepat, metoda penyemprotan, jeda waktu penyemprotan, lama penyemprotan). Aspek kesehatan kerja penggunaan pestisida di lapangan meliputi (persiapan, penyediaan alat termasuk alat pelindung diri, pengangkutan, penyimpanan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan). 27

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

BAB IIISIMPULAN

Pestisida merupakan zat kimia atau campuran zat yang diperuntukan untuk mencegah,

membunuh, mengusir, dan mengurangi berbagai hama. Ada 3 golongan besar pestisida

berdasarkan susunan kimianya atau bahan aktifnya yaitu organoklorin, organofosfat dan

karbamat. Ketiga golongan pestisida ini sering menimbulkan keracunan pestisida.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam keracunan pestisida antara lain suhu

lingkungan, arah kecepatan angin daya racu dan konsentrasi pestisida, lama paparan, masa

kerja menyemprot, tinggi tanaman yang disemprot, kebiasaan memeakai alat pelindung diri

jenis dan frekuensi menyemprot pestisida. Selain itu, umur petani, jenis kelamin, status gizi,

kadar hemoglobin dan keadaan kesehatan.

Pestisida memiliki dampak terhadap lingkungan, kesehatan manusia dan dari segi

sosialekonomi. Dalam hal keselamatan kerja, dampak dari keracunan pestisida

Dalam manajemen penggunaan pestisida hal yang perlu menjadi perhatian meliputi

aspek penggunaan pestisida (dosis, konsentrasi, dan volume semprot yang tepat, metoda

penyemprotan, jeda waktu penyemprotan, lama penyemprotan). Aspek kesehatan kerja

penggunaan pestisida di lapangan meliputi (persiapan, penyediaan alat termasuk alat

pelindung diri, pengangkutan, penyimpanan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan).

Pertolongan terhadap keracunan pestisida golongan organofosfat antara lain dengan

mengakhiri paparan pestisida, bersihkan tubuh dari pestisida dengan air yang mengalir,

pindahkan penderita ke tempat aman dan posisikan penderita sedemikian agar tidak aspirasi,

hindari hipotermi.

Bila racun terlelan lakukan pencucian lambung dengan air, bila kontaminasi dari kulit,

cuci dengan sabun dan air selama 15 menit. Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat

dosis 1-2 mg i.v. dan biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg sampai terlihat atropinisasi

yaitu: muka kemerahan, pupil dilatasi, denyut nadi meningkat sampai 140 x/menit. Ulangi

pemberian atropin bila gejala-gejala keracunan timbul kembali. Awasi penderita selama 48

jam dimana diharapkan sudah ada recovery yang komplit dan gejala tidak timbul kembali.

Pengobatan untuk keracunan pestisida golongan Carbamat yaitu penderita yang

gelisah harus ditenangkan, recoverery akan terjadi dengan cepat. Bila keracunan hebat, beri

atropin 2 mg oral/sc dosis tunggal dan tak perlu diberikan obat-obat lain

27

Page 2: BAB III

DAFTAR PUSTAKA

1. Sitepu, Johanis. Analisis Dampak Pestisida Terhadap Kadar Cholinesterase Penyemprot Pestisida Di PT.Bibit Baru Kecamatan Dolat Rakyat Kabupaten Karo Tahun 2009. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24767

2. Sudarmo, S., Pestisida, Kanisius, Yogyakarta, 1991.3. Sutikno, S., Dasar – Dasar Pestisida dan Dampak Penggunaannya, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 19924. Achmadi, U.,F., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Lingkungan. Universitas

Indonesia Press, Jakarta 5. Umar Fahmi Achmadi, Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, PT. Kompas

Media Nuswantoro, Jakarta, 20056. United State Environment Protection Agency (EPA). Pesticides. Oktober 2010.

Diunduh dari http://www.epa.gov/pesticides/about/index.htm7. Soeprapto, A., Suatu Upaya Pengendalian Penggunaan Pestisida melalui Pendekatan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Erlangga, Surabaya, 1999.

8. Enny S Purwukir, Joko, Hubungan antara penggunaan pestisida dan dampak kesehatan: Studi Kasus di Dataran Tinggi Sumatra, Manusia dan Lingkungan, vol IX No. 3 November 2002 hal 126-136, Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2002.

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1973 Tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan Dan Penggunaan Pestisida. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1973 Nomor 12.

10. Sitepu, Beda Kristian. Pola Dan Perilaku Penyemprotan Pestisida Terhadap Keluhan Kesehatan Petani Jeruk Di Desa Berastepu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2011. Skripsi. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/30821

11. Yuantari , Maria Goretti. Catur Studi Ekonomi Lingkungan Penggunaan Pestisida Dan Dampaknya Pada Kesehatan Petani Di Area Pertanian Hortikultura Desa Sumber Rejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Tesis. 2009. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/permentan/ot. 140/1/2007 Tentang Daftar Bahan Aktif Pestisida Yang Dilarang Dan Pestisida Terbatas.

28