BAB III

20
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kelas III SDN Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Peneliti memilih SDN Tunggangri sebagai tempat penelitian karena di SDN Tunggangri pembelajaran IPS masih menggunakan model ceramah yaitu pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran, selain itu peneliti merupakan guru di SDN Tunggangri. Pelaksanaan tindakan mulai dilaksanakan tanggal 10 sampai 17 September 2013. Penelitian dilaksanakan satu kali dalam seminggu yaitu pada hari Selasa dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk masing-masing pertemuan. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III SDN Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten 12

description

Bab III

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Kelas III SDN Tunggangri Kecamatan

Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Peneliti memilih SDN Tunggangri sebagai

tempat penelitian karena di SDN Tunggangri pembelajaran IPS masih

menggunakan model ceramah yaitu pembelajaran masih didominasi oleh guru

sehingga siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran, selain itu peneliti merupakan

guru di SDN Tunggangri. Pelaksanaan tindakan mulai dilaksanakan tanggal 10

sampai 17 September 2013. Penelitian dilaksanakan satu kali dalam seminggu

yaitu pada hari Selasa dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk masing-masing

pertemuan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III SDN Tunggangri

Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung tahun ajaran 2013/2014 yang

berjumlah 6 siswa yang terdiri 2 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.

C. Langkah-Langkah (Prosedur) Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif

oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional

dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman

12

Page 2: BAB III

13

terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana

praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2000: 3).

Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian

yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran yang dilakukan.

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan

pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya

adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,

maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan

Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke

siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action

(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada

siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,

dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang

berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian

tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 3: BAB III

RencanaPerencanaan

Pelaksanaan Pretes/KBM/Proses

EvaluasiObservasi

RefleksiPerencanaanPematangan

EvaluasiObervasi

KBM(diluar kelas) Refleksi

Hasil PTK

14

Perjalanan Siklus I & II

Gambar 3.1 Alur PTK

Tahapan penelitian tindakan kelas dipaparkan sebagai berikut:

1. Pra tindakan

(1) Melakukan observasi awal yaitu peneliti melakukan pengamatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas

(2) Diskusi dengan guru mitra membahas kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan

(3) Diskusi dengan guru mitra membahas cara penilaian lembar observasi.

2. Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan dilakukan berdasarkan refleksi awal. Kegiatan yang

dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:

Page 4: BAB III

15

(1) Peneliti menyusun jadwal kegiatan.

(2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

digunakan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Materi yang

digunakan adalah dokumen penting. RPP disusun mengarah pada

penerapan pendekatan penemuan terbimbing.

(3) Peneliti menyusun rangkuman materi.

(4) Peneliti menyusun lembar kerja siswa (LKS).

(5) Peneliti menyusun soal evaluasi.

(6) Peneliti menyusun lembar observasi kegiatan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

(7) Peneliti menyusun format penilaian hasil.

b. Pelaksanaan Tindakan

Rencana yang telah disusun kemudian dilaksanakan dalam tahap

pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada

tanggal 10 September 2013, pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit.

Kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal Pembelajaran

(1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, do’a, memeriksa

kehadiran siswa, dan mengkondisikan siswa sebelum siswa manerima

pelajaran.

(2) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai serta manfaat dari

penguasaan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.

Page 5: BAB III

16

2) Kegiatan Inti Pembelajaran

(1) Siswa mengamati media yang diberikan guru

(2) Siswa diberikan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman awal siswa

(3) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

(4) Kepada siswa dibagikan LKS.

(5) Siswa mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS.

(6) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pelajaran

3) Kegiatan Akhir

(1) Siswa mengerjakan soal tes akhir.

(2) Siswa bersama guru membahas soal tes akhir.

(3) Refleksi (apa yang telah diperoleh, perasaan siswa terhadap kegiatan

pembelajaran).

(4) Salam Penutup.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Kegiatan ini dilakukan secara cermat baik mengenai isi tindakan, maupun akibat-

akibat yang muncul dari tindakan tersebut. Observasi dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru

melaksanakan tugas mengajarnya. Observer bertugas melakukan pengamatan

terhadap pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran terarah yang

meliputi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Page 6: BAB III

17

d. Refleksi

Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah

dilakukan. Refleksi dilakukan untuk memaknai data yang telah diperoleh.

Kegiatan refleksi ini dilakukan dengan melibatkan peneliti dan observer. Langkah

dalam melakukan refleksi adalah dengan menganalisis data, memaknai, dan

menyimpulkan. Hal-hal yang dilakukan yaitu: 1) menganalisis pembelajaran

dengan pendekatan penemuan terbimbing di Kelas III; 2) membicarakan

kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran.

Dari hasil refleksi diketahui hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I serta temuan-

temuan baru yang digunakan untuk mengembangkan kegiatan tindakan pada

siklus II.

3. Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari siklus I.

Pada refleksi siklus I ditemukan permasalahan yang menyebabkan pembelajaran

kurang berhasil yaitu, indikator dalam metode pengajaran terarah masih kurang

dari standar minimal dan ketrampilan guru dalam mengajar juga masih kurang.

Dari permasalahan tersebut perlu ditemukan alternatif pemecahan masalahnya.

Setelah ditemukan alternatif pemecahan masalah kemudian disusun perencanaan

pembelajaran siklus II untuk memperbaiki pembelajaran siklus I.

Page 7: BAB III

18

b. Pelaksanaan Tindakan

Rencana yang telah disusun kemudian dilaksanakan dalam tahap

pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada

tanggal 17 September 2013, pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit.

Kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal Pembelajaran

(1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, do’a, memeriksa

kehadiran siswa, dan mengkondisikan siswa sebelum siswa manerima

pelajaran.

(2) Guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada

siswa: Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa:

“Anak-anak ada yang tau cara memelihara lingkungan rumah

dengan cara yang baik? Sebutkan!!”

(3) Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan

pembelajaran.

(4) Guru mengaitkan peran/manfaat penguasaan kompetensi dalam kehidupan

sehari-hari

2) Kegiatan Inti Pembelajaran

(1) Siswa mengamati media yang diberikan guru.

(2) Siswa diberikan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman awal siswa dan

mengarahkan siswa pada materi pelajaran.

(3) Kepada siswa dibagikan LKS.

(4) Siswa diberi kesempatan untuk membaca petunjuk mengerjakan LKS.

Page 8: BAB III

19

(5) Siswa mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS.

(6) Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok, dan kelompok yang lain

menanggapinya.

(7) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pelajaran.

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran

(1) Siswa mengerjakan soal tes akhir.

(2) Siswa bersama guru membahas soal tes akhir.

(3) Refleksi (apa yang telah diperoleh, perasaan siswa terhadap kegiatan

pembelajaran).

(4) Salam Penutup.

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada saat

pembelajaran berlangsung, guru melaksanakan tugas mengajarnya dan observer

melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Ketika guru

melaksanakan tugas mengajarnya observer melakukan observasi dengan

melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi keterampilan guru dalam

mengajar dan ketika pembelajaran berlangsung observer juga ikut membantu guru

melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pengajaran terarah.

d. Refleksi

Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah

dilakukan. Refleksi dilakukan untuk memaknai data yang telah diperoleh.

Page 9: BAB III

20

Kegiatan refleksi ini dilakukan dengan melibatkan peneliti dan observer. Langkah

dalam melakukan refleksi adalah dengan menganalisis data, memaknai, dan

menyimpulkan. Hal-hal yang dilakukan yaitu: 1) menganalisis pembelajaran

dengan pendekatan penemuan terbimbing di Kelas III; 2) membicarakan

kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran.

Dari hasil refleksi diketahui hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II.

D. Data dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa

yang meliputi produk dan keterlaksanaan pembelajaran IPS dengan pendekatan

penemuan terbimbing. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut.

1. Data hasil belajar siswa yang berupa produk, yaitu nilai hasil tes akhir siswa

tentang materi dokumen penting.

2. Data proses belajar siswa yang berupa keterlaksanaan pembelajaran IPS

dengan metode belajar aktif model pengajaran terarah.

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN Tunggangri

dan peneliti sebagai guru. Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan,

sedangkan mitra peneliti sebagai pengamat (observer) tindakan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat diperlukan teknik pengumpulan data

yang tepat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1) teknik observasi,

dengan cara melakukan pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran

dengan metode belajar aktif model pengajaran terarah; 2) teknik tes, dengan cara

Page 10: BAB III

21

melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa; 3) teknik angket,

dengan cara memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa

terhadap pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data

sebagai sumber informasi dan pendukung kegiatan penelitian. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan beberapa instrumen yaitu lembar observasi, lembar

angket, dan lembar tes.

1. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu hal.

Menurut Arikunto (2002:133) “Observasi atau yang disebut juga dengan

pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek

dengan menggunakan seluruh alat indera”. Dari pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa dalam kegiatan observasi seluruh alat indera difungsikan

untuk mengamati dan merekam semua kegiatan yang terjadi dalam tindakan.

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi. Hal-

hal yang diobservasi adalah penerapan metode belajar aktif model pengajaran

terarah dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas III SDN

Tunggangri serta peningkatan hasil belajar IPS pada siswa Kelas III dengan

metode belajar aktif model pengajaran terarah di SDN Tunggangri.

2. Lembar Tes

Untuk mengukur hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran

guru dapat memberikan tes kepada siswa. Menurut Arikunto (2002:127) “Tes

Page 11: BAB III

22

adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes hasil belajar. Dari tes hasil belajar guru dapat

mengukur kemampuan siswa setelah mempelajari sesuatu. Data tes dalam

penelitian ini diperoleh dari hasil tes siswa yang dilakukan pada awal dan

akhir pelaksaan pembelajaran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian

seseorang setelah mempelajari sesuatu.

3. Lembar Angket

Angket atau kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128). Angket

diberikan kepada siswa terkait dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Pemberian angket bertujuan untuk memperoleh informasi terkait dengan

perencanaan, penyelenggaraan dan assesment dalam kegiatan belajar

mengejar yang telah berlangsung. Dari angket ini akan diketahui bagaimana

perasaan siswa Kelas III SDN Tunggangri ketika mengikuti pembelajaran

dengan metode belajar aktif model pengajaran terarah. Instrumen lembar

angket ini dikembangkan sendiri oleh peneliti.

Page 12: BAB III

23

G. Teknik Analisis Data

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis data deskriptif

kualitatif yang disajikan dalam bentuk kata-kata/kualitatif (Arikunto, 2002: 213).

Data yang terkumpul dianalis secara deskriptif dengan menggunakan teknik

persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan

pembelajaran. Selain itu juga dilakukan analisis terhadap hasil belajar yaitu nilai

evaluasi yang selanjutnya dikategorikan dalam klasifikasi tuntas dan tidak tuntas.

Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan

kriteria ketuntasan belajar berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN Tunggangri sebagai berikut:

1. Siswa dianggap telah menuntaskan belajar pada suatu pokok bahasan tertentu

apabila telah menguasai 65% dari pokok bahasan. Jika penguasaan kurang

dari 65%, maka siswa masuk kelompok program perbaikan. Jika penguasaan

siswa lebih dari 65% pada suatu pokok bahasan, maka siswa masuk kelompok

program pengayaan. Perhitungan persentase untuk ketuntasan belajar secara

individual dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah jawaban siswa benar x 100 Jumlah skor maksimum

b) Kelas dianggap telah tuntas terhadap penguasaan pokok bahasan apabila

70% dari siswa suatu kelas telah mencapai tuntas belajar, yakni mencapai

penguasaan 65% ke atas dari pokok bahasan yang dipelajari.

Page 13: BAB III

24

Tabel 3.1 Standar Kualitas Pencapaian Keberhasilan

Taraf penguasaan kemampuan(dalam%)

Kualitas Kategori nilai

85-10070-8455-6940-5425-39

Sangat BaikBaik

CukupKurang

Sangat Kurang

ABCDE

Data-data yang dianalisis adalah sebagai berikut: (1) data keterlaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing, (2) data hasil belajar

siswa, (3) data kegiatan guru mengajar, (4) data angket siswa.