BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Kelas III SDN Tunggangri Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Peneliti memilih SDN Tunggangri sebagai
tempat penelitian karena di SDN Tunggangri pembelajaran IPS masih
menggunakan model ceramah yaitu pembelajaran masih didominasi oleh guru
sehingga siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran, selain itu peneliti merupakan
guru di SDN Tunggangri. Pelaksanaan tindakan mulai dilaksanakan tanggal 10
sampai 17 September 2013. Penelitian dilaksanakan satu kali dalam seminggu
yaitu pada hari Selasa dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk masing-masing
pertemuan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III SDN Tunggangri
Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung tahun ajaran 2013/2014 yang
berjumlah 6 siswa yang terdiri 2 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.
C. Langkah-Langkah (Prosedur) Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif
oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional
dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
12
13
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana
praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2000: 3).
Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan
pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya
adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke
siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action
(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada
siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,
dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang
berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian
tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
RencanaPerencanaan
Pelaksanaan Pretes/KBM/Proses
EvaluasiObservasi
RefleksiPerencanaanPematangan
EvaluasiObervasi
KBM(diluar kelas) Refleksi
Hasil PTK
14
Perjalanan Siklus I & II
Gambar 3.1 Alur PTK
Tahapan penelitian tindakan kelas dipaparkan sebagai berikut:
1. Pra tindakan
(1) Melakukan observasi awal yaitu peneliti melakukan pengamatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas
(2) Diskusi dengan guru mitra membahas kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
(3) Diskusi dengan guru mitra membahas cara penilaian lembar observasi.
2. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan dilakukan berdasarkan refleksi awal. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:
15
(1) Peneliti menyusun jadwal kegiatan.
(2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
digunakan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Materi yang
digunakan adalah dokumen penting. RPP disusun mengarah pada
penerapan pendekatan penemuan terbimbing.
(3) Peneliti menyusun rangkuman materi.
(4) Peneliti menyusun lembar kerja siswa (LKS).
(5) Peneliti menyusun soal evaluasi.
(6) Peneliti menyusun lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
(7) Peneliti menyusun format penilaian hasil.
b. Pelaksanaan Tindakan
Rencana yang telah disusun kemudian dilaksanakan dalam tahap
pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada
tanggal 10 September 2013, pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit.
Kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal Pembelajaran
(1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, do’a, memeriksa
kehadiran siswa, dan mengkondisikan siswa sebelum siswa manerima
pelajaran.
(2) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai serta manfaat dari
penguasaan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.
16
2) Kegiatan Inti Pembelajaran
(1) Siswa mengamati media yang diberikan guru
(2) Siswa diberikan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman awal siswa
(3) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
(4) Kepada siswa dibagikan LKS.
(5) Siswa mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS.
(6) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pelajaran
3) Kegiatan Akhir
(1) Siswa mengerjakan soal tes akhir.
(2) Siswa bersama guru membahas soal tes akhir.
(3) Refleksi (apa yang telah diperoleh, perasaan siswa terhadap kegiatan
pembelajaran).
(4) Salam Penutup.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Kegiatan ini dilakukan secara cermat baik mengenai isi tindakan, maupun akibat-
akibat yang muncul dari tindakan tersebut. Observasi dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru
melaksanakan tugas mengajarnya. Observer bertugas melakukan pengamatan
terhadap pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran terarah yang
meliputi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
17
d. Refleksi
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan. Refleksi dilakukan untuk memaknai data yang telah diperoleh.
Kegiatan refleksi ini dilakukan dengan melibatkan peneliti dan observer. Langkah
dalam melakukan refleksi adalah dengan menganalisis data, memaknai, dan
menyimpulkan. Hal-hal yang dilakukan yaitu: 1) menganalisis pembelajaran
dengan pendekatan penemuan terbimbing di Kelas III; 2) membicarakan
kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran.
Dari hasil refleksi diketahui hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I serta temuan-
temuan baru yang digunakan untuk mengembangkan kegiatan tindakan pada
siklus II.
3. Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari siklus I.
Pada refleksi siklus I ditemukan permasalahan yang menyebabkan pembelajaran
kurang berhasil yaitu, indikator dalam metode pengajaran terarah masih kurang
dari standar minimal dan ketrampilan guru dalam mengajar juga masih kurang.
Dari permasalahan tersebut perlu ditemukan alternatif pemecahan masalahnya.
Setelah ditemukan alternatif pemecahan masalah kemudian disusun perencanaan
pembelajaran siklus II untuk memperbaiki pembelajaran siklus I.
18
b. Pelaksanaan Tindakan
Rencana yang telah disusun kemudian dilaksanakan dalam tahap
pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada
tanggal 17 September 2013, pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit.
Kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal Pembelajaran
(1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, do’a, memeriksa
kehadiran siswa, dan mengkondisikan siswa sebelum siswa manerima
pelajaran.
(2) Guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada
siswa: Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa:
“Anak-anak ada yang tau cara memelihara lingkungan rumah
dengan cara yang baik? Sebutkan!!”
(3) Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran.
(4) Guru mengaitkan peran/manfaat penguasaan kompetensi dalam kehidupan
sehari-hari
2) Kegiatan Inti Pembelajaran
(1) Siswa mengamati media yang diberikan guru.
(2) Siswa diberikan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman awal siswa dan
mengarahkan siswa pada materi pelajaran.
(3) Kepada siswa dibagikan LKS.
(4) Siswa diberi kesempatan untuk membaca petunjuk mengerjakan LKS.
19
(5) Siswa mendiskusikan permasalahan yang ada di LKS.
(6) Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok, dan kelompok yang lain
menanggapinya.
(7) Siswa bersama guru membuat kesimpulan pelajaran.
3) Kegiatan Akhir Pembelajaran
(1) Siswa mengerjakan soal tes akhir.
(2) Siswa bersama guru membahas soal tes akhir.
(3) Refleksi (apa yang telah diperoleh, perasaan siswa terhadap kegiatan
pembelajaran).
(4) Salam Penutup.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada saat
pembelajaran berlangsung, guru melaksanakan tugas mengajarnya dan observer
melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Ketika guru
melaksanakan tugas mengajarnya observer melakukan observasi dengan
melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi keterampilan guru dalam
mengajar dan ketika pembelajaran berlangsung observer juga ikut membantu guru
melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pengajaran terarah.
d. Refleksi
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan. Refleksi dilakukan untuk memaknai data yang telah diperoleh.
20
Kegiatan refleksi ini dilakukan dengan melibatkan peneliti dan observer. Langkah
dalam melakukan refleksi adalah dengan menganalisis data, memaknai, dan
menyimpulkan. Hal-hal yang dilakukan yaitu: 1) menganalisis pembelajaran
dengan pendekatan penemuan terbimbing di Kelas III; 2) membicarakan
kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran.
Dari hasil refleksi diketahui hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa
yang meliputi produk dan keterlaksanaan pembelajaran IPS dengan pendekatan
penemuan terbimbing. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut.
1. Data hasil belajar siswa yang berupa produk, yaitu nilai hasil tes akhir siswa
tentang materi dokumen penting.
2. Data proses belajar siswa yang berupa keterlaksanaan pembelajaran IPS
dengan metode belajar aktif model pengajaran terarah.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN Tunggangri
dan peneliti sebagai guru. Peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan,
sedangkan mitra peneliti sebagai pengamat (observer) tindakan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat diperlukan teknik pengumpulan data
yang tepat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1) teknik observasi,
dengan cara melakukan pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran
dengan metode belajar aktif model pengajaran terarah; 2) teknik tes, dengan cara
21
melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa; 3) teknik angket,
dengan cara memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data
sebagai sumber informasi dan pendukung kegiatan penelitian. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan beberapa instrumen yaitu lembar observasi, lembar
angket, dan lembar tes.
1. Lembar Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu hal.
Menurut Arikunto (2002:133) “Observasi atau yang disebut juga dengan
pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek
dengan menggunakan seluruh alat indera”. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa dalam kegiatan observasi seluruh alat indera difungsikan
untuk mengamati dan merekam semua kegiatan yang terjadi dalam tindakan.
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi. Hal-
hal yang diobservasi adalah penerapan metode belajar aktif model pengajaran
terarah dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas III SDN
Tunggangri serta peningkatan hasil belajar IPS pada siswa Kelas III dengan
metode belajar aktif model pengajaran terarah di SDN Tunggangri.
2. Lembar Tes
Untuk mengukur hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
guru dapat memberikan tes kepada siswa. Menurut Arikunto (2002:127) “Tes
22
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar. Dari tes hasil belajar guru dapat
mengukur kemampuan siswa setelah mempelajari sesuatu. Data tes dalam
penelitian ini diperoleh dari hasil tes siswa yang dilakukan pada awal dan
akhir pelaksaan pembelajaran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes prestasi, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian
seseorang setelah mempelajari sesuatu.
3. Lembar Angket
Angket atau kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128). Angket
diberikan kepada siswa terkait dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Pemberian angket bertujuan untuk memperoleh informasi terkait dengan
perencanaan, penyelenggaraan dan assesment dalam kegiatan belajar
mengejar yang telah berlangsung. Dari angket ini akan diketahui bagaimana
perasaan siswa Kelas III SDN Tunggangri ketika mengikuti pembelajaran
dengan metode belajar aktif model pengajaran terarah. Instrumen lembar
angket ini dikembangkan sendiri oleh peneliti.
23
G. Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis data deskriptif
kualitatif yang disajikan dalam bentuk kata-kata/kualitatif (Arikunto, 2002: 213).
Data yang terkumpul dianalis secara deskriptif dengan menggunakan teknik
persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu juga dilakukan analisis terhadap hasil belajar yaitu nilai
evaluasi yang selanjutnya dikategorikan dalam klasifikasi tuntas dan tidak tuntas.
Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan
kriteria ketuntasan belajar berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN Tunggangri sebagai berikut:
1. Siswa dianggap telah menuntaskan belajar pada suatu pokok bahasan tertentu
apabila telah menguasai 65% dari pokok bahasan. Jika penguasaan kurang
dari 65%, maka siswa masuk kelompok program perbaikan. Jika penguasaan
siswa lebih dari 65% pada suatu pokok bahasan, maka siswa masuk kelompok
program pengayaan. Perhitungan persentase untuk ketuntasan belajar secara
individual dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah jawaban siswa benar x 100 Jumlah skor maksimum
b) Kelas dianggap telah tuntas terhadap penguasaan pokok bahasan apabila
70% dari siswa suatu kelas telah mencapai tuntas belajar, yakni mencapai
penguasaan 65% ke atas dari pokok bahasan yang dipelajari.
24
Tabel 3.1 Standar Kualitas Pencapaian Keberhasilan
Taraf penguasaan kemampuan(dalam%)
Kualitas Kategori nilai
85-10070-8455-6940-5425-39
Sangat BaikBaik
CukupKurang
Sangat Kurang
ABCDE
Data-data yang dianalisis adalah sebagai berikut: (1) data keterlaksanaan
pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing, (2) data hasil belajar
siswa, (3) data kegiatan guru mengajar, (4) data angket siswa.
Top Related