BAB III

3
BAB III KESIMPULAN Kanker serviks adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi pada wanita diseluruh dunia, dan masih merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di negara-negara berkembang. Di Indonesia dilaporkan jumlah kanker serviks baru adalah 100 per 100.000 penduduk per tahun atau 180.000 kasus baru dengan usia antara 45-54 tahun dan menempati urutan teratas dari 10 kanker yang terbanyak pada wanita. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Faktor kebersihan seperti keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati, Penyakit Menular Seksual (PMS) yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV, serta membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman. Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda dan berganti-ganti partner seks. Deteksi dini pada kanker servik dilakukan skrinning dengan beberapa tes seperti pap smear, tes

description

bedah

Transcript of BAB III

BAB IIIKESIMPULAN

Kanker serviks adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi pada wanita diseluruh dunia, dan masih merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di negara-negara berkembang. Di Indonesia dilaporkan jumlah kanker serviks baru adalah 100 per 100.000 penduduk per tahun atau 180.000 kasus baru dengan usia antara 45-54 tahun dan menempati urutan teratas dari 10 kanker yang terbanyak pada wanita.Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Faktor kebersihan seperti keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati, Penyakit Menular Seksual (PMS) yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV, serta membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman. Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda dan berganti-ganti partner seks.Deteksi dini pada kanker servik dilakukan skrinning dengan beberapa tes seperti pap smear, tes IVA, kolposkopi, biopsi. Pap smear atau Pap Test adalah tes spesifik yang digunakan untuk mendeteksi dini kanker leher rahim / kanker serviks. Aktivitas seksual merupakan salah satu predisposisi kanker serviks, Sehingga Pap Smear menjadi salah satu pemeriksaan yang penting dilakukan oleh perempuan yang telah aktif secara seksual. Meski Pap smear hanya metoda skrining yang fungsinya untuk pencegahan Kanker Serviks, namun metode ini mampu mendeteksi lebih dari 90 % kanker leher rahim tahap awal yang masih mungkin untuk disembuhkan.IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%.Kolposkopi adalah pemeriksaan yang menggunakan kolposkop, yaitu sejenis mikroskop, untuk melihat keseluruhan leher rahim secara lebih mendetail. Pemeriksaan ini akan dianjurkan jika hasil pap smear menunjukkan adanya sel serviks abnormal atau jika pemeriksaan HPV terbukti positif. Dengan kolposkopi, dapat dipastikan ada atau tidaknya CIN dan tingkat keparahannya. Biopsi dilakukan di daerah abnormal di bagian yang telah dilakukan kolposkopi. Jika kanalis servikalis sulit dinilai, sampel diambil secara konisasi.Penatalaksanaan karsinoma serviks dibagi berdasarkan stadium. Ada pun tatalaksana yang dapat dilakukan pada kanker serviks adalah Radioterapi, Kemoterapi, dan Radikal Histerektomi. Kemoterapi merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu zat-zat yang dapat menghambat proliferasi sel-sel kanker. Pada teknik radiasi kombinasi antara radiasi lokal dan radiasi eksternal merupakan pilihan yang umumnya diberikan. Sedangkan pada pembedahan histerektomi radikal primer menguntungkan karena dapat dilakukan surgical staging.