BAB III

8
BAB III MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 3.1 Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah Setelah menentukan penyebab masalah yang paling dominan, untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah. Penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment ), yaitu dengan memberikan skoring 1 – 3 pada bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok. Parameter diletakkan pada baris, sedangkan alternatif diletakkan pada kolom. Selanjutnya kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke kanan sehingga hasil yang didapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteria dengan skor dari setiap alternatif masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut setiap kriteria berdasarkan masing – masing alternatif masalah tersebut. Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah : 1. Mudah dilaksanakan. Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah tersebut paling mudah dilaksanakan dan diberi nilai terkecil jika masalah yang paling sulit dilaksanakan.

description

lpm kedkom

Transcript of BAB III

BAB III

MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

3.1Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menentukan penyebab masalah yang paling dominan, untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah. Penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment), yaitu dengan memberikan skoring 1 3 pada bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok.

Parameter diletakkan pada baris, sedangkan alternatif diletakkan pada kolom. Selanjutnya kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke kanan sehingga hasil yang didapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteria dengan skor dari setiap alternatif masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut setiap kriteria berdasarkan masing masing alternatif masalah tersebut.

Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah :

1. Mudah dilaksanakan.

Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah tersebut paling mudah dilaksanakan dan diberi nilai terkecil jika masalah yang paling sulit dilaksanakan.

2. Murah biayanya.

Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah paling murah biayanya dan diberi nilai terkecil jika biaya yang paling mahal untuk pelaksanaan.

3. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.

Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah tersebut waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama untuk dilaksanakan dan diberi nilai terkecil jika waktu penerapan sampai masalah terpecahkan lama.

4. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna

Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah dapat memecahkan masalah dengan sempurna dan diberi nilai terkecil jika masalah tidak dapat memecahkan masalah dengan sempurna.

3.1.1 Alternatif Pemecahan Masalah Angka Penemuan Penderita (CDR) TB Paru di Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Mei Tahun 2015

Dari tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, ditetapkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya jumlah petugas kesehatan yang direkrut puskesmas. (Man)

Alternatif pemecahan masalah : Menambah jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas serta memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di puskesmas untuk saling membantu agar program dapat terlaksana dengan baik dan sesuai target.

2. Terbatasnya anggaran dana untuk program-program puskesmas. (Money)

Alternatif pemecahan masalah : Memaksimalkan dana yang ada untuk program-program yang lebih prioritas salah satunya TB agar sumberdaya yang digunakan maksimal dan target pencapaian yang diinginkan oleh pemerintah dapat diraih.

3. Kurangnya pelatihan khusus tentang TB yang diberikan kepada petugas kesehatan. (Planning)

Alternatif pemecahan masalah : Mengadakan pelatihan tentang TB secara berkala untuk mengingkatkan pengetahuan petugas sehingga dapat mengembangkan program-program TB dengan lebih baik dan menjalankan kegiatan yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Tabel 3.1 Alternatif Pemecahan Masalah Angka Penemuan Penderita (CDR) TB Paru di Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Mei

Tahun 2015

No

Parameter

Bobot

AL 1

AL 2

AL -3

N

BN

N

BN

N

BN

1

Dapat memecahkan masalah dengan sempurna

4

3

12

2

8

2

8

2

Mudah dilaksanakan

3

1

3

1

3

2

6

3

Waktu penerapannya sampai masalah terpecahkan tidak lama

2

1

2

1

2

1

2

4

Murah biayanya

1

2

2

1

1

2

2

Jumlah

19

14

18

Keterangan :

AL-1: Menambah jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas serta memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di puskesmas.

AL-2 : Memaksimalkan dana yang ada untuk program-program yang lebih prioritas salah satunya TB

AL-3 : Mengadakan pelatihan tentang TB secara berkala.

Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Menambah jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas serta memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di puskesmas untuk saling membantu agar program dapat terlaksana dengan baik dan sesuai target.

2. Mengadakan pelatihan tentang TB secara berkala untuk mengingkatkan pengetahuan petugas sehingga dapat mengembangkan program-program TB dengan lebih baik dan menjalankan kegiatan yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

3. Memaksimalkan dana yang ada untuk program-program yang lebih prioritas salah satunya TB agar sumberdaya yang digunakan maksimal dan target pencapaian yang diinginkan oleh pemerintah dapat diraih.

3.1.3 Alternatif Pemecahan Masalah Pada Angka Konversi (CVR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Rawasari Periode Januari-Mei Tahun 2015

Dari tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, ditetapkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kepedulian dari Pengawas Minum Obat (PMO). (Man)

Alternatif pemecahan masalah : Meningkatkan pengetahuan Pengawas Minum Obat (PMO) tentang penyakit TB.

2. Pendistribusian dana dari pemerintah yang tidak seluruhnya tersalurkan sesuai sasaran. (Money)

Alternatif pemecahan masalah : Mengajukan laporan kebutuhan keuangan yang terperinci terkait terlaksananya ptogram TB, agar mendapatkan dana yang tepat sasaran.

3. Kurangnya sosialisasi TB karena kurangnya jumlah petugas kesehatan di Puskesmas Kelurahan. (Environtment)

Alternatif pemecahan masalah : Memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di puskesmas untuk menjalankan program serta memberi penyuluhan tentang TB.

Tabel 3.2 Penetapan Alternatif Pemecahan Masalah Angka Konversi (CVR) TB Paru di Puskesmas Kelurahan Rawasari Periode Januari-Mei Tahun 2015

No

Parameter

Bobot

AL 1

AL 2

AL -3

N

BN

N

BN

N

BN

1

Dapat memecahkan masalah dengan sempurna

4

3

12

2

8

3

12

2

Mudah dilaksanakan

3

4

12

1

3

1

3

3

Waktu penerapannya sampai masalah terpecahkan tidak lama

2

3

6

2

4

2

4

4

Murah biayanya

1

4

4

2

2

2

2

Jumlah

34

17

21

Keterangan :

AL-1 : Meningkatkan pengetahuan Pengawas Minum Obat (PMO) tentang penyakit TB.

AL-2: Mengajukan laporan kebutuhan keuangan yang terperinci terkait terlaksananya program TB, agar mendapatkan dana yang tepat sasaran.

AL-3: Memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di puskesmas untuk menjalankan program serta memberi penyuluhan tentang TB.

Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan Pengawas Minum Obat (PMO) tentang penyakit TB.

2. Memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di puskesmas untuk menjalankan program serta memberi penyuluhan tentang TB.

3. Mengajukan laporan kebutuhan keuangan yang terperinci terkait terlaksananya program TB, agar mendapatkan dana yang tepat sasaran.