BAB III
-
Upload
tria-meirissa -
Category
Documents
-
view
28 -
download
0
description
Transcript of BAB III
11
BAB III
ISI REFERAT
A Tumor Mediastinum
1 Definisi
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum yaitu rongga yang berada di antara paru kanan dan kiri
Mediastinum berisi jantung pembuluh darah arteri pembuluh darah
vena trakea kelenjar timus syaraf jaringan ikat kelenjar getah
bening dan salurannya 3
2 Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah7
- Penyebab kimiawi
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
- Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan
perkembangan tumor
12
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
13
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
14
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
15
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
16
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
17
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
18
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
12
- Faktor fisik
Secara fisik tumor berkaitan dengan traumapukulan berulang-
ulang baik trauma fisik maupun penyinaran Penyinaran bisa berupa
sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain
seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom
- Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus
timbulnya tumor
- Faktor hormone
Pengaruh hormon dianggap cukup besar namun mekanisme dan
kepastian peranannya belum jelas Pengaruh hormone dalam
pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi
oleh hormon tersebut
3 Patofisiologi
Sebagaimana bentuk kankerkarsinoma lain penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara
pasti namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks
berperan dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringansel-sel
kanker pada jaringan mediastinum 7
Adanya pertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi dalam waktu
yang relatif singkat maupun timbul dalam suatu proses yang memakan
waku bertahun-tahun untuk menimbulkan manifestasi klinik 7
13
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
14
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
15
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
16
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
17
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
18
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
13
Dengan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya pelepasan berbagai substansia pada jaringan
normal seperti prostalandin radikal bebas dan protein-protein reaktif
secara berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma
meningkatkan daya rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah 7
Kanker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan
yang longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan
kanker lebih mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ
tubuh lainnya (metastase) melalui kelenjar pembuluh darah maupun
melalui peristiwa mekanis dalam tubuh 7
Adanya pertumbuhan sel-sel progresif pada mediastinum secara
mekanik menyebabkan penekanan (direct pressureindirect pressure)
serta dapat menimbulkan destruksi jaringan sekitar yang
menimbulkan manifestasi seperti penyakit infeksi pernafasan lain
seperti sesak nafas nyeri inspirasi peningkatan produksi sputum
bahkan batuk darah atau lendir berwarna merah (hemaptoe) manakala
telah melibatkan banyak kerusakan pembuluh darah Kondisi kanker
juga meningkatkan resiko timbulnya infeksi sekunder sehingga
kadangkala manifestasi klinik yang lebih menonjol mengarah pada
infeksi saluran nafas seperti pneumonia tuberkulosis walaupun
14
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
15
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
16
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
17
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
18
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
14
mungkin secara klinik pada kanker ini kurang dijumpai gejala demam
yang menonjol 7
4 Klasifikasi
Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organjaringan asal
tumor atau jenis histologisnya seperti dikemukakan oleh Rosenberg 8
Jenis tumor mediastinum sulit ditentukan secara radiologic
Tumor-tumor yang sering dijumpai pada 6
- Mediastinum superior struma kista bronkogenik adenoma paratiroid
dan limfoma
- Mediastinum anterior struma timoma teratoma adenoma paratiroid
limfoma lipoma fibroma limfangioma hemangioma dan hernia
morgagni
- Mediastinum medius kista bronkogenik limfoma kista perikardium
aneurisma dan hernia
15
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
16
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
17
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
18
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
15
- Mediastinum posterior tumor neurogenik fibrosarkoma limfoma
aneurisma kondroma menigokel dan hernia Bochdalek
5 Gambaran Klinis
- Anamnesis
Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi
pada saat dilakukan foto toraks Untuk tumor jinak keluhan
biasanya mulai timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang
menyebabkan terjadinya penekanan struktur mediastinum
sedangkan tumor ganas dapat menimbulkan gejala akibat
penekatan atau invasi ke struktur mediastinum3
Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat
batuk sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea danatau bronkus utama
disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke
esofagus
sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi
pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan
tumor jinak
suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel
terlibat paralisis diafragma timbul apabila penekanan
nervus frenikus
nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau
pada penekanan sistem syaraf
16
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
17
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
18
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
16
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai
dengan lokasi ukuran dan keterbatasan organ lain misalnya
telah terjadi penekanan ke organ sekitarnya 3
6 Diagnosis
Pertimbangan untuk diagnosis 9
- Pada umumnya kelainan yang terjadi di mediastinum adalah jinak dan
asimtomatik
- Pembagian mediastinum ke dalam rongga anterior superior medial
dan posterior bertujuan memudahkan dalam menegakkan diagnosis
- Lebih dari 60 lesi pada dewasa ditemukan pada rongga anterior-
superior mediastinum sedangkan pada anak-anak 60 lesi ditemukan
di posterior mediastinum
- Pada 75 dewasa dan 50 anak-anak massa yang terjadi adalah jinak
- Massa ganas yang paling umum terjadi di rongga anterior superior
adalah timoma penyakit hodgkin limfoma non hodgkin dan tumor
germ cell
- Neurinoma adalah tumor yang paling sering terjadi di rongga posterior
dan mudah dikenal dari bentuknya yang klasik seperti dumbbell-
shaped contour
17
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
18
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
17
7 Pemeriksaan Penunjang 3
1 Foto toraks
Dari foto toraks PA lateral sudah dapat ditentukan lokasi tumor anterior
medial atau posterior tetapi pada kasus dengan ukuran tumor yang besar
sulit ditentukan lokasi yang pasti Adanya struktur berupa lesi kistik
kalsifikasi lemak dan vaskuler dapat dinilai dengan lebih akurat
dibandingkan film polos
Tumor mediastinum anterior (tiga T-tiroid timus teratodermoid)
Tiroid retrosternal massa berbatas tegas dan mungkin berlobul
Perluasan ke mediastinum terjadi dalam berbagai derajat hingga
mencapai karina
Tumor timus tumor ini dapat bersifat jinak atau ganas dan sering
disebabkan oleh miastenia gravis
Teratodermoid tumor ini biasanya jinak namun berpotensi
menjadi ganas Biasanya dapat terlihat lemak kalsifikasi di bagian
tepi fragmen tulang dan gigi
Gambar 3 1 Timoma (Tumor Mediastinum Anterior)
18
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
18
Gambar 3 2 Teratoma (Tumor Mediastinum Anterior)
Gambar 33 Kista bronkogenik (Tumor Mediastinum Superior)
Tumor Mediastinum Medius
Limfadenopati limfoma metastasis sarkoid atau tuberkulosis
Gambar 34 Kista perikardium (Tumor Mediastinum Medius)
Tumor Mediastinum Posterior
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
19
Tumor neurogenik yang berkembang dari saraf interkostal dan
rantai simpatis Neurofibroma (tumor yang dibungkus saraf)
Ganglioneuroma (tumor sel saraf simpatis)
Gambar 35 Neurofibroma (Tumor Mediastinum Posterior)
2 Tomografi
Selain dapat menentukan lokasi tumor juga dapat mendeteksi klasifikasi
pada lesi yang sering ditemukan pada kista dermoid tumor tiroid dan
kadang-kadang timoma Tehnik ini semakin jarang digunakan
3 CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan tumor
secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk menentukan perkiraan
jenis tumor misalnya teratoma dan timoma CT-Scan juga dapat
menentukan stage pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah
terjadi invasi atau belum Perkembangan alat bantu ini mempermudah
pelaksanaan pengambilan bahan untuk pemeriksaan sitologi Untuk
menentukan luas radiasi beberapa jenis tumor mediastinum sebaiknya
dilakukan CT-Scan toraks dan CTScan abdomen
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
20
4 Flouroskopi
Prosedur ini dilakukan untuk melihat kemungkinan aneurisma aorta
5 Ekokardiografi
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi pulsasi pada tumor yang
diduga aneurisma
6 Angiografi
Teknik ini lebih sensitif untuk mendeteksi aneurisma dibandingkan
flouroskopi dan ekokardiogram
7 Esofagografi
Pemeriksaan ini dianjurkan bila ada dugaan invasi atau penekanan ke
esofagus
8 USG MRI dan Kedokteran Nuklir
Meski jarang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkadang harus
dilakukan untuk beberapa kasus tumor mediastinum
B Tumor Paru
1 Definisi
Tumor paru merupakan pertumbuhan ganas primer dari jaringan
paru Jaringan paru yang mengalami keganasan yaitu mukosa bronkus
(sel epitel sel membrane basalis sel kelenjar bronkus) mukosa
bronkiolus sel alveolus dan jaringan paru lainnya 10
2 Etiologi
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
21
Sebagaimana diketahui asap rokok adalah penyebab utama kanker
paru (tipe kasinoma) karena mengandung lebih dari 4000 zat kimia
dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun Statistik
membuktikan bahwa sekitar 90 penderita kanker paru adalah
perokok aktif atau mantan perokok 11
Faktor Resiko Kanker Paru meliputi 11
asymp Laki‐laki
asymp Usia lebih dari 40 tahun
asymp Pengguna tembakau (perokok putih kretek atau cerutu)
asymp Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif) dan asbes
3 Manifestasi Klinis
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi
dan keras dengan batas yang tidak teratur
b Adanya perlekatan pada kulitorgan lekukan pada kulit akibat
distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang
c Terjadi retraksi pada organ
d Pembengkakan local pada organ yang terkena
e Terjadi eritema atau nyeri local
f Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya
benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu 9
a Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
22
b Napas pendek-pendek dan suara parau
c Batuk berdarah dan berdahak
d Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e Hilang nafsu makan dan berat badan
4 Klasifikasi
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dibagi menjadi dua jenis yaitu 11
1048729 Tumor jinak
Tumor jinak umumnya terlokalisir dan tidak menyebar ke bagian tubuh
yang lain Tumor jenis ini mudah untuk dihilangkan atau disembuhkan
dengan tuntas Contohnya
- Hamartroma
- Kista paru
1048729 Tumor ganas atau lebih dikenal dengan sebutan kanker
Tumor ganas (kanker) dapat tumbuh dan membesar dengan cepat bersifat
merusak organ di sekitarnya serta dapat mengalami metastase atau
menyebar ke organ tubuh yang lain Klasifikasi menurut Leebow
a Tumor ganas epithelial
- Karsinoma bronkogen
Epidermoid (karsinoma sel skuamosa) 45-60
Adenokarsinoma 15
Karsinoma anaplastik 30
Campuran
- Karsinoma broniolar
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
23
- Adenoma bronkial
b Sarkoma
c Mixed epithelial and sarcomatous tumor (carcinoma)
d Neoplasma asal sistem retikuloendotelial dalam paru
e Metastasis pada paru
5 Gambaran radiologi
Hasil pemeriksaan radiologis adalah salah satu pemeriksaan
penunjang yang mutlak dibutuhkan untuk menentukan lokasi tumor
primer dan metastasis serta penentuan stadium penyakit berdasarkan
sistem TNM Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PAlateral
bila mungkin CT-scan toraks bone scan Bone survey USG abdomen
dan Brain-CT dibutuhkan untuk menentukan letak kelainan ukuran
tumor dan metastasis 10
a Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks PAlateral akan dapat
dilihat bila masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm
Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler
disertai identasi pleura tumor satelit tumor dll Pada foto tumor
juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada efusi pleura
efusi perikar dan metastasis intrapulmoner Sedangkan keterlibatan
KGB untuk menentukan N agak sulit ditentukan dengan foto toraks
saja Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada
seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas
untuk keganasan penting diingatkan Seorang penderita yang
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
24
tergolong dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis
penyakit paru harus disertai difollowup yang teliti Pemberian
OAT yang tidak menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk
setelah 1 bulan harus menyingkirkan kemungkinan kanker paru
tetapi lain masalahnya pengobatan pneumonia yang tidak berhasil
setelah pemberian antibiotik selama 1 minggu juga harus
menimbulkan dugaan kemungkinan tumor dibalik pneumonia
tersebut Bila foto toraks menunjukkan gambaran efusi pleura yang
luas harus diikuti dengan pengosongan isi pleura dengan punksi
berulang atau pemasangan WSD dan ulangan foto toraks agar bila
ada tumor primer dapat diperlihatkan Keganasan harus difikirkan
bila cairan bersifat produktif danatau cairan serohemoragik 10
Gambar 36 Tumor paru
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
25
Gambar 37 Paru normal dan tumor paru
Gambar 38 Tumor ganas paru
b CT-Scan toraks Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan
di paru secara lebih baik daripada foto toraks CT-scan dapat
mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih
tepat Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar
secara lebih baik bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus
tumor intra bronkial atelektasis efusi pleura yang tidak masif dan
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10
26
telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala Lebih jauh lagi dengan CT-scan keterlibatan KGB yang sangat
berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran
KGB (N1 sd N3) dapat dideteksi Demikian juga ketelitiannya
mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner 10
c Pemeriksaan radiologik lain Kekurangan dari foto toraks dan CT-
scan toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis
jauh Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain misalnya
Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala jaringan otak
bone scan danatau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh
jaringan tulang tubuh USG abdomen dapat melihat ada tidaknya
metastasis di hati kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut10