BAB III
Click here to load reader
-
Upload
muhammad-rifki -
Category
Documents
-
view
227 -
download
1
Transcript of BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Observasi
Observasi dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang
berjalan pada PT. Danareksa Investment Management, Jakarta Pusat. Hasil yang akan
di capai adalah melihat proses bisnis yang terjadi, dan melihat segala kegiatan atau
mencari data yang diperlukan untuk penelitian.
Kegiatan pengamatan langsung ini dilakukan di bawah pengawasan Fund
Manager (Manajer Investasi) dari PT. Danareksa Investment Management, Jakarta
Pusat. Beliau memberikan data tentang persentase dari kebijakan investasi
berdasarkan kondisi pasar. Selain itu juga memberitahukan bagaimana sistem
pembukaan rekening sampai pemilihan produk Reksa Dana oleh nasabah. Kegiatan
observasi dilakukan pada bulan Februari 2012-Maret 2012 yang bertempat di PT.
Danareksa Investment Management Jalan Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta
Pusat. Bukti Observasi terlampir.
3.1.2 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan Bapak
Priyanto selaku Fund Manager dan Bapak Ilham Muharram selaku Online Marketing
67
68
Officer untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam perancangan dan
pembuatan sistem pendukung keputusan pada PT. Danareksa Investment
Management, Jakarta Pusat. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada kepada
beberapa yang berada di sana.
Dari wawancara yang dilakukan dapat diketahui bagaimana alur penerimaan
calon nasabah Reksa Dana, pemilihan produk Reksa Dana sampai alokasi dana
investor oleh Manajer Investasi (sistem berjalan). Dari hasil wawancara tersebut
dapat diketahui bahwa proses penentuan alokasi dana investor pada PT. Danareksa
Investment Management masih dilakukan secara manual serta laporan yang didapat
dari bank kustodian belum maksimal memberikan sebuah informasi. Bukti
wawancara terlampir.
3.1.3 Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku serta yang
berhubungan dengan analisis dan perancagan sistem, sistem pendukung keputusan,
pemrograman juga yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penelitian ini.
Selain itu juga mengunjungi website yang berhubungan dengan topik dalam skripsi
ini. Adapun referensi dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari 7 buku, 8 jurnal
dan 2 referensi dari website, selengkapnya dapat dilihat pada Daftar Pustaka.
69
3.1.4 Studi Literatur Penelitian Sejenis
Sumber literatur yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah
studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah (jurnal)
khususnya berkaitan dengan Decision Support System dengan model Analisis Markov
Chains dan Forecasting. Ada 11 penelitian yang dijadikan bahan pembelajaran bagi
peneliti. Berbeda dengan yang ada pada Bab II, pada Bab III menunjukkan
kelemahan dan kekurangan dari penelitian atau penulisan karya ilmiah tersebut.
Berikut disajikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis tentang Decision Support System
No Peneliti Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan
1 Astuti (2006) implementasi portofolio
optimal dengan Bayesian
Markov Chain Monte
Carlo menggunakan
model Miture dari
beberapa Mixture
Dapat menentukan
persentase alokasi
saham terbesar
Persentase resiko
terhadap alokasi
saham belum
optimal
2 Wati (2006) tentang Analisis Markov
Chain pada pemodelan
Mixture normal dengan
banyak komponen tidak
diketahui pada tingkat
inflasi di Indonesia
Perbedaan banyak
komponen model
mixture tidak
signifikan
model yang
disarankan untuk
inflasi yaitu
model mixture
dengan 2
komponen
70
3 Tsai (2010) proses investasi langsung
ke negara asing dengan
menggunakan forecasting
Menggunakan
model Foreign
Direct Investment
4 Joseph et al.
(2011)
pengembalian dana
investor yang tidak normal
dengan metode
forecasting
Menggambarkan
pola return saham
dan volume
trading saham
5 Ristiningtyas
(2011)
optimalisasi portofolio
saham dengan Bayesian
Markov Chain Monte
Carlo menggunakan
pendekatan model Mixture
Of Mixture
Menggambrakan
pola return saham-
saham
Tidak ada
evaluasi terhadap
hasil perhitungan
6 Chern et al.
(2008)
penelitian pada bidang
marketing dalam hal
penjualan produk baru
dengan menggunakan
metode forecasting
Membuat prosedur
standar produk
baru berdasarkan
data dan
menghasilkan
laporan penjualan
sesuai tahap-tahap
forecasting
7 Kusuma dan
Sarjono (2010)
analisis penerapan metode
eoq dan probabilitas
Mampu
memberikan
Belum ada
gambaran
71
pangsa pasar berdasarkan
Markov Chains di
perusahaan Poly Electric.
gambaran minat
masyarakat pada
merk HP yang
berada di pasaran
terhadap hasil
jika kondisi pasar
berubah di masa
yang akan datang
8 Aryanto dan
Sarjono (2010)
analisis model rantai
Markov untuk pemilihan
universitas favorit pilihan
siswa SMA di Bogor.
Memberikan
gambaran
terhadap
universitas yang
paling diminati
siswa SMA di
Bogor
9 Nawangsari et
al. (2010)
konsep Markov Chains
untuk menyelesaikan
prediksi bencana alam di
wilayah Indonesia dengan
studi kasus Kotamadya
Jakarta Utara.
60% keakuratan
prediksi, 72%
kemudahan dalam
pengaksesan
informasi sudah
cukup baik dan
sangat berguna
bagi masyarakat.
Tidak
memperlihatkan
apa saja yang
mempengaruhi
persentase
bencana-bencana
tersebut
10 Lusianah et al.
(2010)
Strategi dan prospek
pengenmbangan industri
produk olahan minyak
pala dalam rangka
Perhitungan
sangat jelas dan
menggunakan
berbagai analisis
Diperlukan uji
kelayakan yang
lebih terfokus dan
mendalam
72
pemberdayaan
masyarakat di
kabupaten Bogor
dengan Metode
Perbandingan
Eksponensial
baik internal
maupun eksternal
11 Ismed (2010) rancang bangun sistem
informasi penilaian
training menggunakan
metode perbandingan
eksponensial
Pemantauan
perhitungan bobot
kriteria training
dilakukan dari
awal hingga akhir
Perhitungan yang
ditampilkan
kurang jelas dan
bersifat ambigu
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam melakukan penelitian terhadap pengembangan sistem pendukung
keputusan dalam alokasi dana investor, dilakukan beberapa tahapan pada
pengembangan dengan menggunakan metode RUP (Rational Unified Process). RUP
menyediakan pendekatan disiplin untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab dalam
pengembangan organisasi (Kroll dan Kruchten, 2003). Dalam RUP tedapat empat
fase yaitu Inception, Elaboration, Construction dan Transition.
3.2.1 Fase Permulaan (Inception Phase)
73
Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan di dalam
pembangunan sistem pada skripsi ini, yaitu:
1. Bussiness Modelling Workflow
a. Profil Danareksa Investment Managemnt, merupakan sejarah singkat
mengenai Danareksa Investment Management.
b. Identifikasi Masalah, identifikasi terhadapa masalah yang terjadi di
Danareksa Investment Management untuk proses alokasi dana investor
produk Reksa Dana Syariah.
c. Identifikasi Sistem Berjalan, merupakan identifikasi terhadap sistem
yang berjalan dalam proses alokasi dana investor Reksa Dana Syariah
pada Danareksa Investment Management.
2. Requirement Workflow
a. Alternatif Pemecahan Masalah, merupakan solusi yang penulis berikan
terhadap masalah yang dihadapi pada sistem berjalan.
b. Identifikasi Ruang Lingkup Sistem, melakukan identifikasi terhadap
kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam proses alokasi dana
investor pada portofolio efek.
c. Identifikasi Analisis kondisi Sistem, mengidentifikasi kondisi
fungsional dan non- fungsional.
d. Estimasi Risk, menjelaskan mengenai estimasi resiko-resiko dan solusi
yang dihadapi dalam proses pembangunan sistem.
74
e. Kelebihan dan Kekurangan Sistem, menjelaskan kekurangan dan
kelebihan dari sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan.
3.2.2 Fase Pembangunan (Elaboration Phase)
Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk
pembangunan sistem pada skripsi ini, yaitu:
1. Analysis and Design Workflow
a. Membuat perhitungan menggunakan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE), analisis Markov Chains dan Forecasting
b. Membuat design model dengan pemodelan object oriented
Use case diagram dan narasi use case analysis
Activity diagram
Class Diagram
Sequence diagram
c. Membuat Graphic User Interface
2. Implementation Workflow
Menjelaskan tentang integration build plan yang merupakan daftar tentang
urutan pembangunan modul-modul dalam sistem pendukung keputusan
alokasi dana investor Reksa Dana Syariah.
3. Test workflow
75
Menjelaskan tentang test procedure yang berisi modul apa saja yang akan
diuji, bagaimana menguji menu-menu tersebut dan siapa yang melakukan
pengujian terhadap menu-menu tersebut.
3.2.3 Fase Konstruksi (Construction Phase)
Terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam tahap ini untuk
pembangunan sistem dalam skripsi ini, yaitu:
1. Implementation Workflow
Membuat aplikasi sistem Pendukung Keputusan Alokasi Dana Investor Reksa
Dana Syariah.
2. Test Workflow
Membuat alpha testing terhadap aplikasi sistem informasi pendukung
keputusan Alokasi Dana Investor Reksa Dana Syariah dengan menggunakan
metode black box testing, dimana penulis melakukan input data pada sistem
dengan melihat output-nya apakah telah sesuai dengan proses bisnis yang
diharapkan.
3. Deployment Workflow
Membuat arsitektur fisik sistem menggunakan Deployment Diagram.
3.2.4 Fase Transisi (Transition Phase)
76
Dalam tahapan ini, kegiatan dalam pembangunan sistem yang dilakukan
adalah Deployment Workflow. Deployment Workflow dilakukan dengan pembuatan
user manual yang digunakan oleh Manajer Investasi dalam memanfaatkan Sistem
Pendukung Keputusan Alokasi Dana Investor Reksa Dana dan menanggulangi
masalah-masalah yang mungkin nantinya akan ditemukan dalam pengoperasian
sistem atau saat penggunaan sistem.
Dengan selesainya tahap ini, maka berakhirlah proses pembangunan Sistem
Pendukung Keputusan Alokasi dana investor Reksa Dana Syariah pada Danareksa
Invetsment Management, Jakarta Pusat.
3.3 Metode Perbandingan Eksponensial
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode
untuk mnentukan prioritas alternative keputusan dengan kriteria jamak. Teknik ini
digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan untuk
menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahapan
proses. Metode Perbandingan Eksponensial mempunyai keuntungan dalam
mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisis. Nilai skor yang
menggambarkan urutan prioritas menjadi lebih besar (fungsi eksponensial) ini
mengakibatkan urutan prioritas alternative menjadi lebih nyata.
3.4 Analisis Markov Chains
77
Analisis Markov Chains adalah suatu teknik probabilitas yang menganalisis
pergerakan probabilitas dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Dikenalkan oleh Andrey
A. Markov, ahli matematika dari Rusia yang lahir tahun 1856.
Analisis Markov Chains hampir sama dengan decision analysis, bedanya
adalah analisis Markov Chains tidak memberikan keputusan rekomendasi, melainkan
hanya informasi probabilitas mengenai situasi keputusan yang dapat membantu
pengambil keputusan mengambil keputusan.
3.5 Forecasting
Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif
apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan
pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan yang bersifat objektif. Di
samping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas
pendekatan suatu masalah dalam peramalan sehingga bila digunakan pendekatan
yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan akan dapat
dasar pemikiran dan pemecahan yang sama. Pada kasus alokasi dana investor pada
PT. Danareksa Investment Management ini, metode peramalan yang akan digunakan
adalah metode Double Smoothing Exponential karena metode ini cocok untuk
meramal portofolio efek yang fluktuatif sesuai dengan kondisi pasar.
3.6 Kerangka Berpikir Penelitian
78
Kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antar
konsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka (teori dan
hasil-hasil penelitian terdahulu) dan digunakan sebagai dasar untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diangkat.
Jadi kerangka pikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah
penting.
Penyusunan penelitian tentang sistem pendukung keputusan alokasi dana
investor Reksa Dana Syariah ini disusun melalui beberapa tahapan dalam sebuah
kerangka berpikir penelitian. Kerangka berpikir ini dibuat sebagai acuan dalam
penyusunan dan pengembangan sistem yang dilakukan. Adapun kerangka berpikir
yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.1.
79
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian